Anda di halaman 1dari 15

KALIMAT EFEKTIF

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa


Indonesia

Oleh

Kelompok 2

Dosen Mata kuliah :

Tito, S. Pd, M. Pd

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur alhamdulillah kami ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala Tuhan seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas
berkat rahmat dan kasih sayang-Nya makalah yang berjudul Kalimat
Efektif dapat terselesaikan.

Dan terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah


Bahasa Indonesia, bapak Tito, S.Pd., M.Pd. yang telah mengarahkan dan
membimbing pembuatan makalah yang baik dan benar.

Dalam makalah ini dibahas tentang beberapa materi yang meliputi


pengertian kalimat efektif, ciri-ciri kalimat efektif, kesepadanan struktur,
kepararelan bentuk, kecermatan, ketegasan, kepaduan, dan kelogisan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang
terbaik bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini dengan senang hati penulis terima. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Luwuk, November 2020

Penulis,

Kelompok   2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………..
…………………………………………….. ii

BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………… 2

1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….. 2

1.4 Ruang Lingkup……………………………………………………………………. 2

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 2

2.1 Pengertian Kalimat Efektif…………………………………………………. 3

2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif……………………………………………………….. 5

BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………… 11

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 11

3.2 Saran………………………………………………………………………………….. 11

DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………… 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan oleh anggota


masyarakat dengan anggota masyarakat lain. Bahasa yang digunakan itu
hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan,
diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Dalam bahasa terdapat ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang
mewakili diri seseorang. Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki
seseorang pada prakteknya harus dituangkan kedalam bentuk kalimat.

Kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi haruslah kalimat yang jelas


dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca yaitu kalimat efektif.
Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada
sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang
diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat
mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur
yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.

Ketika membaca sering sekali kita menemukan beberapa kalimat yang


tidak memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik dan benar. Hal ini bisa
disebabkan oleh kalimat yang tidak logis, kacau ataupun bertele-tele.
Dengan adanya kenyataan itu, pembaca akan kesulitan dalam memahami
maksud kalimat yang disampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis membahas  kalimat efektif, syarat
kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Agar  kita semua
mengetahui dan tidak lagi salah pengucapan kalimat agar lebih efektif dan
dapat dimengerti.

1
1.2 Rumusan Masalah.

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?


2. Apa saja syarat yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang
efektif ?
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif ?

1.3 Tujuan.

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kalimat efektif.


2. Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus ada dipenuhi agar
menjadi kalimat yang efektif.
3. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri kalimat efektif.

1.4 Ruang Lingkup.

          Pada pembahasan ini hanya terfokus dan dibatasi pada hal-hal
sebagai berikut :

1. Pengertian umum dari kalimat, pengertian efektif, dan kalimat


efektif.
2. Pengertian dari para ahli tentang kalimat efektif.
3. Syarat suatu kalimat dapat menjadi kalimat efektif.
4. Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, kepararelan
bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan
kelogisan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat Efektif.

A. Pengertian Kalimat.

Kalimat menurut KBBI ialah, kesatuan ujar yang mengungkapkan


suatu konsep pikiran dan perasaan ; perkataan ; satuan bahasa yang
secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran yang lengkap. Kalau


diucapkan, kalimat selalu diawali dan diakhiri dengan kesenyapan.
Bila ditulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan titik, tanda tanya ,atau tanda seru. Kadang-kadang kalimat
disertai tanda petik atau tanda elipsisis.

            Kalimat merupakan unsur terpenting dalam sebuah wacana.


Kalimat yang tersusun rapi dan rasional akan membuat sebuah
wacana lebih mudah pahami. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil,
dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun
dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir
yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan
ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.

Kalimat adalah unsur yang terkecil yang kita gunakan kalau kita
berbicara. Ide-ide dan fikiran-fikiran kita tuangkan dalam kalimat.
Kalau salah informasi yang kita berikan karena kesalahan memakai
kalimat maka salah pulalah tanggapan si pendengar. Akibatnya tentu
tidak baik karena apa yang kita harapkan tidak tercapai. Kalimat
memiliki kedudukan yang penting dalam berbahasa, sehingga kita
harus berusaha agar kalimat itu cukup jelas dan benar.

3
B. Pengertian Efektif.

Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna


jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian Efektif menurut KBBI
ialah, ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau
mujarab (tentang obat), dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang
usaha, tindakan).

Dalam berkomunikasi dan menyusun karya ilmiah, hendaknya kita


menggunakan Bahasa yang baik yang tersusun dalam rangkaian kalimat
yang efektif.

C. Pengertian Kalimat Efektif.

            Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk


menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan
kalimat itu dapat terjamin.

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan
maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa
yang dimaksud dengan penulis.

Pengertian menurut ahli :

1. Menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi : Kalimat efektif dipahami


sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi
tersebut mudah dipahami oleh pembaca.

2. Menurut Arifin : Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria


jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.

3. Menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan : Kalimat efektif adalah kalimat


yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara
tepat.

4. Menurut Abdul Rozak : Kalimat Efektif adalah kalimat yang mampu


membuat isi atau maksud yang disampaikan dengan lengkap dalam pikiran
pembaca persis seperti apa yang disampaikan.

Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa,
jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif
haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang terdapat
pada pikiran penulis atau pembicara.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki


beberapa syarat sebagai berikut:

1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.

2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.

3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya


dengan cepat.

4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif.

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai


berikut :

A. Kesepadanan Struktur.

Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan


struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini
diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan fikiran.

Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadaan struktur, yaitu:

1. Memiliki Subjek dan Predikat yang jelas.

            Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan
sebagainya di depan subjek.

Contohnya :

1. Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur
(tidak efektif).
2. Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour
(efektif).
3. Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada
pada kalimat di atas tidak berfungsi apa-apa, bahkan justru
mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
4.  Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan
kepada dihilangkan sehingga menjadi: Hadirin dimohon berdiri.
(efektif )

2. Tidak memiliki Subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.


Contohnya :

1. Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak


efektif)
2. Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga
desa(efektif)

3. Beberapa kata penghubung intrakalimat.

Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu,


kemudian, sedangkan, bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal,
misalnya sebagai berikut :

1. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti


acara pertama.

Kata sehingga merupakan kata penghubung intrakalimat sehingga tidak


sepadan kalau difungsikan sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan
terhadap kalimat itu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menjadikan kalimat itu kalimat majemuk atau dengan mengganti kata
penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat,
seperti di bawah ini :

1. Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara


pertama
2. Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mnegikuti acara pertama.

B. Kepararelan bentuk.

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam


kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata
pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun
jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnnya berbentu
nomina.

Contohnya :

1. Langkah –langkah dalam menulis kalimat efektif adalah


memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan defenisi kalimat
efektif (tidak efektif).
2. Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah
memahami,mengetahui, dan mengaplikasikan defenisi kalimat
efektif (efektif).
3. Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral,
bijaksana, dan tanggung jawab.
Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk
kata yang lainnya yang sama-sama mewakili fungsi predikat, yakni kata
tanggung jawab yang merupakan bentuk nominal, padahal yang lainnya
berbentuk ajektival. Kalimat tersebut akan lebih baik kalau diubah menjadi
seperti:  Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral,
bijaksana, dan bertanggung jawab.

C. Kehematan Kata.

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu
digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata didalam kalimat. Hal
yang harus diperhatikan adalah:

1. Menghindari unsur yang sama dalam majemuk.

Contohnya :

1. Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
2. Saya tidak suka pisang dan anggur (efektif).
3. Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.

Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan
karena subjek yang sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya.
Penyebutan kata dia pada anak kalimat di atas merupakan pemborosan
kata yang sebaiknya dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah sebagai
berikut : Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat.

Contohnya :

1. Saya hanya memiliki tiga buah buku saja (tidak efektif).


2. Saya hanya memiliki tiga buku (efektif).

3. Menghindari penjamakan pada kata jamak.

Contohnya:

1. Para mahasiswa-mahasiswi berunjuk rasa di depan gedung


rektorat (tidak efektif).
2. Para mahasiswa berunjuk rasa didepan gedung rektorat (efektif).
3. Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Para tamu-tamu
undangan sedang menikmati hidangan. Kata banyak pada kalimat
dan kata para pada kalimat sudah mengandung makna jamak.
Oleh karena itu, tidak perlu lagi pengulangan yang bermakna
jamak, sehingga kalimat-kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi
seperti : Masih banyak hal yang harus dibahas. Para tamu
undangan sedang menikmati hidangan.

D. Kecermatan.

Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam


memilih kata sehingga tidak menimbulkan keracunan dan makna garis.

D. Kecermatan.

Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam


memilih kata sehingga tidak menimbulkan keracunan dan makna garis.

Contohnya :

1. Guru baru pergi ke ruang guru (tidak efektif).


2. Guru yang baru pergi ke ruang guru (efektif).
3. Dialah istri Pak Lurah yang baru (tidak efektif).

Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang baru:


Apakah Pak Lurah itu yang baru menikah atau baru dilantik menjadi lurah?
Untuk menghindari penafsiran ganda itu, perlu digunakan tanda hubung
(-) seperti pada perbaikan kalimat di bawah ini:

 Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya)
atau
 Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan
lurahnya. (efektif).

E. Ketegasan.

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide


pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat.
Ada beberapa cara:

1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (awal


kalimat).

Contohnya:

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini


dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.


(ketegasan)
2. Membuat urutan yang bertahap.

Contohnya :

1. Bukan seribu, sejuta, seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah


disumbangkan kepada anak-anak terlantar (Salah).
2. Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar (Benar).

3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).

            Contohnya: Dongeng itu sangat menarik. Dongeng itu


mengharukan.

4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

            Contohnya : anak itu bodoh tetapi pintar.

5. Menggunakan partikel penekanan (penegasan), seperti:


partikel-lah,-pun,-kah.

            Contohnya:

1. Dapatkan ia menjawab pertanyaanku?


2. Kamulah yang harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas ini.

F. Kepaduan.

Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang


disampaikan tidak terpecah-pecah.Berikut ini ciri-ciri kalimat yang padu
ialah :

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele.

Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Contohnya:

1. Farhan menceritakan tentang pengalaman bertandingnya. (tidak


efektif)
2. Farhan menceritakan pengalaman bertandingnya. (efektif).

2. Kalimat yang padu menggunakan pola  aspek + agen + verba 


secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona.
Contohnya:

1. Surat itu saya sudah baca. Kalimat tersebut tidak menunjukkan


kepaduan karena aspek terletak di antara agen dan verba.
Seharusnya kalimat itu seperti:
2. Surat itu sudah saya baca.

3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata


antara predikat kata kerja transiti dan ojek penderita.

Contohnya :

1. Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan.


Kata akan pada kalimat tidak diperlukan karena kata kerja transitif
menyadari harus diikuti secara langsung oleh objek penderita
pentingnya perpustakaan. Perbaikan kalimat tersebut adalah
sebagai berikut:
2. Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan.

G. Kelogisan.

Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu
dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.

Contohnya:

1. Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).


2. Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

            Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah


bahasa, jelas maknanya, dan mudah dipahami oleh pendengar atau
pembaca. Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila
memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu, Mudah dipahami
oleh pendengar atau pembacanya, Tidak menimbulkan kesalahan dalam
menafsirkan maksud sang penulis, Menyampaikan pemikiran penulis
kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat, dan Sistematis tidak
bertele-tele.

            Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan


struktur, kepararelan bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan,
kepaduan serta kelogisan.

3.2 Saran.

Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah


Penulis uraikan diatas mengenai Kalimat Efektif dan Ciri-ciri Kalimat
Efektif dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis menyarankan kita semua, agar dapat membedakan mana


kalimat yang efektif dan mana yang tidak. Agar komunikasi dapat
berjalan dengan baik. Apalagi kedepannya kita akan menjadi seorang
pendidik. Tentulah kita harus tau menggunakan kalimat efektif agar
nantinya peserta didik kita dapat memahami dengan jelas apa yang
kita sampaikan baik berupa penjelasan atau perkataan maupun
tulisan.
DAFTAR PUSTAKA

Devianty, Rina. 2019. Diktat Bahasa Indonesia Untuk Perguruan


Tinggi. Medan.

Hasan Lubis, A. Hamid. 1993. Jenggala Bahasa Indonesia. Bandung:


Angkasa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online. tanggal 30 April 2019


Pukul 21:28 wib.

Maryati, Siti.  Kalimat Efektif dan ciri-cirinya. tanggal 30 april 2019


pukul 22:22.

Parto. 2013. Jurnal KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA


DI SMP/MTs

PADA ERA GLOBAL. FKIP Universitas Jember.

Pengertian kalimat efektif. tanggal 30 April 2019 Pukul 21:49.

Pengertian kalimat efektif dan ciri-cirinya. tanggal 30 april 2019


pukul 21:28.

Rahman Eman, Sudarrno. 1986. Kemampuan berbahasa Indonesia


untuk perguruan tinggi. Jakarta:

Hikmat Syahid Indah.

Zubeirsyah. 1998. Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan


karangan ilmiah. Medan: Usu Press.

 Sudarrno, A. Rahman Eman, Kemampuan berbahasa Indonesia


untuk perguruan tinggi, (Jakarta: PT. Hikmat Syahid Indah, 1986)
hal 52

Prof. A. Hamid Hasan Lubis, Jenggala Bahasa Indonesia, (Bandung:


Angkasa, 1993) hal126

Drs. H. Zubeirsyah, S.U., Bahasa Indonesia dan teknik penyusunan


karangan ilmiah, (Medan: Usu Press, 1998) hal 85

Diktat, Rina Devianty,S.S., M.Pd., Bahasa Indonesia Untuk


Perguruan Tinggi, (Medan: 2019)

Anda mungkin juga menyukai