Oleh
Kelompok 2
Tito, S. Pd, M. Pd
2020
KATA PENGANTAR
Penulis,
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………..
…………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 2
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………… 11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 11
3.2 Saran………………………………………………………………………………….. 11
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan.
Pada pembahasan ini hanya terfokus dan dibatasi pada hal-hal
sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat.
Kalimat adalah unsur yang terkecil yang kita gunakan kalau kita
berbicara. Ide-ide dan fikiran-fikiran kita tuangkan dalam kalimat.
Kalau salah informasi yang kita berikan karena kesalahan memakai
kalimat maka salah pulalah tanggapan si pendengar. Akibatnya tentu
tidak baik karena apa yang kita harapkan tidak tercapai. Kalimat
memiliki kedudukan yang penting dalam berbahasa, sehingga kita
harus berusaha agar kalimat itu cukup jelas dan benar.
3
B. Pengertian Efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan
maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa
yang dimaksud dengan penulis.
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa,
jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif
haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang terdapat
pada pikiran penulis atau pembicara.
A. Kesepadanan Struktur.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan
sebagainya di depan subjek.
Contohnya :
1. Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur
(tidak efektif).
2. Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour
(efektif).
3. Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada
pada kalimat di atas tidak berfungsi apa-apa, bahkan justru
mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
4. Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan
kepada dihilangkan sehingga menjadi: Hadirin dimohon berdiri.
(efektif )
B. Kepararelan bentuk.
Contohnya :
C. Kehematan Kata.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu
digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata didalam kalimat. Hal
yang harus diperhatikan adalah:
Contohnya :
1. Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
2. Saya tidak suka pisang dan anggur (efektif).
3. Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan
karena subjek yang sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya.
Penyebutan kata dia pada anak kalimat di atas merupakan pemborosan
kata yang sebaiknya dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah sebagai
berikut : Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Contohnya :
Contohnya:
D. Kecermatan.
D. Kecermatan.
Contohnya :
Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya)
atau
Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan
lurahnya. (efektif).
E. Ketegasan.
Contohnya:
Contohnya :
Contohnya:
F. Kepaduan.
Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Contohnya:
Contohnya :
G. Kelogisan.
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu
dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.
Contohnya:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran.