LANDASAN TEORI
11
12
4. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5. Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan
induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
6. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan
saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama
sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan, 5 karena tanpa disiplin yang baik
sulit terwujud tujuan yang maksimal.
11. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,
keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebabsebab
lainnya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi-
fungsi manajemen sumber daya manusia sangatlah jelas dibutuhkan oleh
perusahaan sebagai pengarah, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
14
2.2 Insentif
2.2.1 Pengertian Insentif
Menurut Gaol (2014:334-335), insentif merupakan bentuk kompensasi yang
punya kaitan langsung dengan motivasi (jadi insentif diberikan guna meningkatkan
motivasi pegawai). Insentif diberikan tergantung dari prestasi atau produksi pegawai,
sedangkan upah merupakan suatu hal yang wajib diberikan perusahaan. Insentif
diberikan untuk mendorong pegawai untuk lebih giat bekerja. Insentif merupakan
elemen atau balas jasa yang diberikan secara tidak tetap, tergantung pada kinerja
pegawai. Insentif merupakan salah satu pendorong penting yang dapat memberikan
rasangan kepada pegawai untuk bekerja lebih optimal (Sinambela, 2016)
Sedangkann menurut Mangkunegara (2011:89), insentif adalah suatu
penghargaan dalam bentuk material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisai
kepada pegawai agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi
dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Berdasarakan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa insentif adalah
suatu balas jasa yang diberikan agar meningkatkan motivasi pegawai agar semakin
berprestasi dan meningkatkan kinerja pegawai.
yang cukup menarik dan penting, karena sangat besar manfaatnya baik bagi individu,
organisasi maupun masyarakat. Ketidakpuasan dalam kerja akan dapat menimbulkan
perilaku agresif atau sebaliknya dengan cara menarik diri dari lingkungan, misalnya
berhenti dari organisasi, suka bolos, dan perilaku lain yang cenderung bersifat
menghindari dari aktivitas organisasi (Sutrisno,2009;82).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat dinyatakan bahwa yang
dimaksud dengan kepuasan kerja adalah merupakan sikap dan perasaan seseorang
terhadap pekerjaan mereka dalam organisasi.
H4
Insentive (X1)
Financial Incentive
H1
Non-financial
incentive
H6
Job Satisfaction (Y) Job Performance (Z)
4
Pekerjaan itu sendiri H3 Kuantitas
Supervisi Kualitas
Employee Benefit (X2) Ketepatan waktu
Dukungan rekan kerja
Program Kesejahteraan Kemampuan bekerja
Ekonomi H2
Program kesejahteraan
Fasilitas Kesehatan
Program Kesejahteraan
Pelayanan
H5
b. Hipotesis 2
24
c. Hipotesis 3
Hubungan antara variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Penelitian sebelumnya dengan judul “Impact of Job Satisfaction on
Employee Performance : An Empirical Study of Autonomous Medical
Institution of Pakistan” yang dilakukan oleh Alamdar Hussain Khan,
Muhammad Aleem pada tahun 2012 menunjukan bahwa beberapa faktor
kepuasan kerja berdapat positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
• Ho: Kepuasan kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
• Ha: Kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
d. Hipotesis 4
Hubungan antara variabel insentif dengan kinerja karyawan
Penelitian sebelumnya dengan judul “Impact of Incentive Schemes on
Employee Performance: A Case study of Singareni Collieries Company
Limited, Kothagudem, Andhra Pradesh, India” oleh Karim pada tahun 2013
menunjukan bahwa pemberian insentif berdapak positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan tanpa harus menambahkan gaji ataupun benefit
benefit lainnya.
• Ho: Insentif tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan
• Ha: Insentif memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
e. Hipotesis 5
Hubungan antara Employee benefit terhadap kinerja karyawan
25
f. Hipotesis 6
Hubungan antara Insentif dan Employee benefit terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasan kerja
• Ho: Insentif dan Employee benefit tidak memiliki pengaruh terhadap
kepuasan kerja dan tidak memberikan dampak terhadap kinerja karyawan.
• Ha: Insentif dan Employee benefit memiliki pengaruh terhadap kepuasan
kerja dan memberikan dampak terhadap kinerja karyawan.
26
Fenomena
Landasan Teori
Insentif
Employee Benefit
Kepuasan Kerja
Kinerja Karyawan
Metode Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Korelasi
Path Analysis
Hasil