Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBENTUKAN USAHA DIVISI PAKAN TERNAK

BERKAH SEMESTA FARM

Oleh dan Diantara :

Pihak Pertama

Nama : LATOIPUR ROHMAN

Alamat : KP. KABANDUNGAN CIPULUS Ds. Sirnagalih Kec. TamanSari Kab.


Bogor

Pihak Kedua :

Nama :

Alamat :
PERJANJIAN KERJASAMA PRODUKSI PAKAN TERNAK

Perjanjian Kerjasama Pengembangan Usaha ini dibuat dan ditandatangani pada Hari ini
Selasa, Tanggal 21, Bulan September, Tahun 2021, di Bogor, oleh dan diantara :

1. Nama : Latoipur Rohman


Ttl : Bogor, 10 September 1985
Alamat : Kp. Kabandungan Cipulus Rt 02/09
Desa Sirnagalih Kec. Taman Sari
Kab Bogor
NIK : 3201311009850005
Bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani dan Ternak Mandiri “Berkah Semesta
Farm”, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pihak Pertama
2. Nama :
Ttl :
Alamat :
NIK :
Bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pihak
Kedua

Pihak Pertama dan Kedua masing - masing untuk selanjutnya disebut sebagai “Pihak”, dan
secara bersama – sama disebut sebagai “Para Pihak”. Para pihak dengan ini terlebih dahulu
menerangkan hal – hal berikut:

a. Bahwa Pihak Pertama merupakan kelompok dan Pihak Kedua merupakan perorangan
yang memiliki kebendaan, profesi, keahlian, dan keterampilan khusus di bidang
tertentu.
b. Bahwa pihak pertama akan mengembangkan usahanya dan membentuk Divisi usaha
Pakan Ternak.
c. Bahwa Pihak Pertama untuk kepentingan pengembangan Usaha membutuhkan
peralatan, infrastruktur dan modal awal Usaha.
d. Bahwa Pihak kedua bersedia memberikan Satu Buah Mesin pembuat pelet dan dana
Modal Awal usaha sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).
e. Bahwa dengan kontribusi pihak kedua sebagaimana termaktub diatas, maka Pihak
kedua berhak mendapatkan 30% hasil keuntungan (laba bersih) dari hasil penjualan
Produk.
Bahwa berdasarkan hal – hal tersebut diatas, Para Pihak sepakat untuk saling mengikatkan
diri dalam perjanjian ini untuk menjalankan kegiatan usaha secara bersama – sama dengan
ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dibuatnya perjanjian ini adalah para pihak sepakat untuk melakukan
kerjasama usaha Produksi Pakan Ternak.

PASAL 2

OBJEK PERJANJIAN

Objek perjanjian ini ialah pengelolaan Modal Awal Usaha Pakan Ternak Divisi Pakan Berkah
Semesta Farm.

PASAL 3

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini adalah :

1. Pihak Kedua bersedia untuk menyediakan dan memberikan Modal Awal usaha dalam
bentuk 1 (satu) buah mesin pembuat Pelet dan Uang sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima
Juta Rupiah).
2. Pihak Pertama akan mengoptimalkan kemampuan, pengalaman, jaringan usaha dan
dana tersebut untuk kepentingan Usaha Produksi Pakan Ternak.

PASAL 4

HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:


a. Pihak pertama berkewajiban untuk:
1. Melakukan pengelolaan Usaha Produksi Pakan Ternak secara baik dan effisien.
2. Mengelola Modal awal yang diberikan Pihak Kedua untuk kepentingan Usaha
Pakan Ternak
3. Memberikan 30% (empat puluh persen) dari keuntungan (laba bersih) usaha
Produksi Pakan Ternak setiap Bulannya kepada Pihak Kedua.
4. Memberikan laporan keuangan manajemen usaha kepada pihak kedua dengan
bentuk yang disepakati setiap bulan kalender paling lambat 7 hari setelah tanggal
akhir setiap bulan.
5. Memberikan berkas Anggaran bulanan kepada pihak kedua untuk setiap 1 (satu)
bulan keuangan yang telah dibuat setidaknya 3 (tiga) hari sebelum awal dari
masing – masing 1 (satu) bulan keuangan.
6. Memberikan laporan keuangan manajemen usaha kepada pihak kedua dengan
bentuk yang disepakati setiap akhir tahun keuangan paling lambat 15 hari setelah
akhir tahun keuangan terkait.
b. Pihak Pertama Berhak untuk:
1. Mengelola Modal awal yang diberikan Pihak Kedua untuk Produksi Pakan
Ternak.
2. Mengelola secara penuh dan menyeluruh kegiatan usaha Produksi Pakan Ternak.
3. Mempertimbangkan masukan yang diberikan Pihak kedua dalam pengembangan
kegiatan usaha Produksi Pakan Ternak.

2. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua


a. Pihak Kedua Berkewajiban:
1. Menyediakan Modal awal usaha berupa Mesin Pembuat Pelet dan Dana Awal
Usaha sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).
2. Memberikan kewenangan kepada pihak Pertama untuk mengatur pembiayaan
kebutuhan Produksi Pakan Ternak.
b. Pihak Kedua Berhak:
1. Menerima bagi hasil sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keuntungan (laba
bersih) Usaha Produksi Pakan Ternak yang akan diberikan kepada pihak kedua
secara tunai ataupun Transfer per 1 bulan, paling lambat 5 hari setelah masa
bulan keuangan berakhir.
2. Menerima Laporan keuangan manajemen usaha kepada pihak kedua dengan
bentuk yang disepakati setiap bulan kalender paling lambat 7 hari setelah tanggal
akhir setiap bulan.
3. Menerima berkas Anggaran bulanan kepada pihak kedua untuk setiap 1 (satu)
bulan keuangan yang telah dibuat setidaknya 3 (tiga) hari sebelum awal dari
masing – masing 1 (satu) bulan keuangan.
4. Menerima laporan keuangan manajemen usaha kepada pihak kedua dengan
bentuk yang disepakati setiap akhir tahun keuangan paling lambat 15 hari setelah
akhir tahun keuangan terkait.
5. Memberikan masukan dalam pengembangan kegiatan Usaha Produksi Pakan
Ternak.

PASAL 6

JANGKA WAKTU

Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) Tahun, semenjak dibuat dan ditandatangani, pada hari
Selasa, Tanggal 21, Bulan September, Tahun 2021 sampai dengan batas Tanggal 1 Bulan
Oktober Tahun 2023.

PASAL 7

PELAKSANAAN PEMBERIAN DANA MODAL TAMBAHAN

Pihak kedua menyediakan Modal Awal Usaha berupa 1 (satu) buah Mesin Pembuat Pelet dan
dana awal sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), dan memberikannya kepada pihak
pertama pada tanggal setelah perjanjian ini di tandatangani.

PASAL 8

KEUNTUNGAN

1. Keuntungan adalah seluruh penerimaan yang diperoleh sepanjang jangka waktu


usaha, dikurangi seluruh biaya biaya yang dikeluarkan baik langsung maupun tidak
langsung serta bunga/biaya Bank termasuk pajak pajak seperti Ppn (pajak
pertambahan nilai) dan Pph (pajak penghasilan) yang timbul akibat pembiayaan
tersebut.
2. Penghitungan keuntungan hasil pengelolaan dilakuakan setiap 1 (satu) bulan
keuangan
3. Keuntungan hasil pengelolaan dibagi menurut hasil musyawarah kedua pihak
berdasarkan besar kecilnya hak dan kewajiban masing – masing pihak.
Dengan persentase pembagian keuntungan yang disepakati adalah:
a. Pihak Pertama 70% (enam puluh persen)
b. Pihak Kedua 30% (empat puluh persen)
PASAL 9

KERUGIAN

1. Kerugian adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negative atau besar
modal kerja menjadi berkurang atau musnah dalam kegiatan pengeloalaan.
2. Apabila terjadi impas pada akhir tahun, maka kedua belah puhak tidak mendapatkan
apa apa dari kegiatan usaha.
3. Kerugian pada hakikatnya ditanggung kedua belah pihak dengan tanggungan kerugian
sebagai berikut:
Kerugian akibat layaknya suatu kegiatan pengelolaan mengandung resiko untung –
rugi, maka kerugian ditanggung bersama sesuai dengan persentase yang telah
disepakati, yaitu 70% ditanggung pihak pertama dan 30% ditanggung pihak kedua.
4. Apabila terjadi kerugian yang menyebabkan berakhirnya usaha Produksi Pakan
Ternak akibat layaknya suatu kegiatan pengeloalaan usaha mengandung resiko untung
– rugi maka pihak kedua tidak akan menuntut apapun kepada pihak pertama.
5. Apabila kerugian disebabkan oleh kesengajaan salah satu pihak melakukan
penyimpangan , maka seluruh kerugian ditanggung oleh pihak tersebut.

PASAL 10

PENGATURAN KEUANGAN TAMBAHAN

Para pihak bersepakat untuk mengalokasikan dana keuntungan untuk beberapa hal berikut
sebelum dibagikan sesuai persentasenya masing – masing:

1. Dana Modal lanjutan 20% dari hasil bersih


2. Dana Inovasi 10% dari hasil bersih
3. Dana Tak Terduga 5% dari hasil bersih

Pelaksanaan pembagian keuntungan setelah dilakukan pengurangan biaya – biaya tersebut


diatas.

PASAL 11

BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berakhir atas kesepakatan para pihak


2. Force majeur, yang menyebabkan tidak mungkin lagi perjanjian ini diteruskan
PASAL 12

PERSELISIHAN

Apabila dikemudian hari timbul perselisihan dalm pelaksanaan perjanjian kerjasama ini, para
pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui jalan musyawarah dan mufakat

PASAL 13

PENUTUP

1. Hal – hal lain yang timbul dikemudian hariyang belum tercantum dan belum diatur
dalam perjanjian ini jika diperlukan, akan dituangkan dalam addendum tersendiri dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua bermaterai cukup, dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama, masing – masing untuk Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

LATHOIPUR RAHMAN ___________________

Saksi – Saksi,

SAKSI PIHAK PERTAMA, SAKSI PIHAK KEDUA,

____________________ ___________________

Anda mungkin juga menyukai