Anda di halaman 1dari 28

Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah
“ Pengantar Ilmu Sosial “

Dosen Pengampu :
Dwi Herlindawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Ardelia Safa Imani ( 200210301128)


Himma Taskiyyah Miftahul Jannah ( 200210301113 )
Marwah Azimatul Hidayah ( 200210301092 )
Muhammad Hanif Ramadhani ( 200210301104 )
Nurul Izzah Fauziyah ( 200210301136)
Sevrina Bella Pradana ( 200210301129 )
Vransiska Marta Mujihartanti ( 200210301121 )

Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas


rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah mengenai Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial ini dengan
sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun
hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Dwi Herlindawati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi
pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, Walaupun demikian,
inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun
dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Jember, 24 September 2020


Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL.................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 6
2.1 Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial................................................... 6
2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial................................................................. 6
2.1.2 Pengertian Dinamika Sosial............................................................... 7
2.2 Ciri Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial........................................... 9
2.2.1 Ciri-Ciri Interaksi Sosial.................................................................... 9
2.2.2 Ciri-Ciri Dinamika Sosial.................................................................. 9
2.3 Syarat Interaksi Sosial dan dinamika Sosial....................................... 10
2.3.1 Pengertian.......................................................................................... 10
2.3.2 Kontak Sosial..................................................................................... 11
2.3.3 Komunikasi........................................................................................ 11
2.4 Bentuk Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial..................................... 11
2.4.1 Bentuk Interaksi Sosial...................................................................... 11
2.4.2 Bentuk Dinamika Sosial.................................................................... 14
2.5 Faktor Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial...................................... 15
2.5.1 Faktor-faktor Interaksi Sosial............................................................ 15
2.5.2 Faktor-faktor Dinamika Sosial........................................................... 20
BAB III PENUTUP...................................................................................... 26
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 26
3.2 Saran....................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 28

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal
balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, manusia akan
mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi.
Interaksi sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan dan pengaruh
timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
individu yang lainnya.
Interaksi sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya
yang ada didalam masyarakat. Dengan demikian, dengan interaksi sosial
akan memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat
yangakan membentuk hal-hal yang baru yang membuat dinamika
masyarakat menjadi hidup. Perubahan-perubahan ini akan terjadi
sambung-menyambung dari generasi yang satu ke generasi berikutnya
sepanjang zaman.
Interaksi sosial itu sifatnya dinamis. Dalam kenyataan sehari-hari
terdapat tiga macam cakupan interaksi dalam definisi interaksi sosial yaitu
interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa hal yang menjadi sumber pokok permasalahan, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial?
2. Apa ciri-ciri interaksi soial dan dinamika sosial?
3. Apa syarat syarat terjadinya interaksi sosial dan dinamika sosial?
4. Apa saja bentuk-bentuk Interaksi sosial dan dinamika sosial?
5. Apa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dan dinamika sosial?

1.3 Tujuan Masalah

4
Makalah ini di buat dengan maksud memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Sosial dan sebagai bacaan untuk memperluas ilmu
pengetahuan. Selain itu ada beberapa inti tujuan dari makalah ini sendiri
diantaranya :

1. Untuk mengetahui proses interaksi sosial yang menjadi dasar


pengembangan pada keteraturan dan dinamika kehidupan sosial.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri interaksi sosial dan dinamika sosial.
3. Untuk mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial dan
dinamika sosial.
4. Untuk mengetahui bentuk interaksi sosial dan dinamika sosial.
5. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya interaksi sosial dan
dinamika sosial.

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial


2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai suatu hubungan sosial


yang dinamis. Hubungan nsosial yang dimaksud dapat berupa
hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara
kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di
mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya
diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

Prof. Dr. Soerjono Soekamto mendefinisikan interaksi sosial


sebagai kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dimana dengan tidak
adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling
berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu
bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu
dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk
proses sosial. Karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–
kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut
interaksi.

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, interaksi


sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan
antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antara
kelompok dengan kelompok lainnya.

Pendapat lain mengatakan bahwa interaksi sosial adalah proses


tindakan yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses
respon terhadap tindakan orang lain tersebut (Philip Selznic dan
Leonard Broom).

6
2.1.2 Pengertian Dinamika Sosial

Dinamika sosial merupakan himpunan perubahan yang


meliputi keseluruhan komponen dalam masyarakat, yang berkelanjutan
dari waktu ke waktu.Kemunculan dinamika sosial merupakan hasil
dari proses interaksi sosial antar masyarakat, baik jenis interaksi sosial
antara individu dengan individu lainnya maupun interaksi sosial antar
beragam kelompok sosial, serta pergerakan secara keseluruhan
komponen dalam masyarakat.

Perubahan sosial akan berlangsung terus selama adanya


interaksi dalam masyarakat. Dimana perubahan terjadi lantaran ada
perubahan di dalam unsur-unsur yang mempengaruhi keseimbangan
masyarakat.

Diantaranya ada unsur ekonomi, kebudayaan, geografis, dan


juga biologis. Perubahan diperlukan agar dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang semakin dinamis. Dalam hal ini diketahui
ada beberapa teori mengenai perubahan sosial, sebagai berikut:

a. Teori evolusi berpijak pada perubahan yang membutuhkan


proses panjang. Beberapa tahapan mesti dilalui sampai tiba
di titik perubahan yang diharapkan. Teori evolusi ini
dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti unilinear
theories of evolution, universal theories of evolution, dan
multilined theories of evolution.

b. Menurut teori konflik, pertentangan dalam masyarakat


diawali dari adanya perselisihan kelas antara kelompok
yang berkuasa atau pemerintah dengan kelompok yang
tertindas. Dengan demikian menyebabkan adanya
perubahan.

7
Teori ini menyatakan bahwa dalam perubahan dan
konflik sosial selalu melekat di tatanan masyarakat. Bahkan
suatu hal yang bersifat tetap atau konstan juga termasuk
konflik sosial.

c. Menurut teori fungsionalis sejumlah unsur kebudayaan


dapat berubah secara cepat. Sedangkan unsur yang lain
tidak mampu mengikuti kecepatan perubahan yang terjadi.
Alhasil terjadi suatu ketertinggalan yang menyebabkan
cultural lag atau kesenjangan sosial di masyarakat.
Dilihat dari teori ini, perubahan dianggap sebagai
hal yang dapat mengacaukan keseimbangan masyarakat.
Dimana proses pengacauan dapat berhenti setelah terdapat
integrasi dalam budaya. Jika perubahan bermanfaat, maka
perubahan tersebut dikatakan fungsional dan pastinya bisa
diterima masyarakat.

d. Teori siklis mencoba menegaskan bahwa perubahan di


masyarakat tidak bisa dikendalikan secara penuh oleh siapa
pun. Bahkan oleh seseorang yang berkuasa sekalipun.
Pasalnya dalam masyarakat akan terjadi perputaran ataupun
siklus yang mesti diikuti.

Singkatnya teori ini menjelaskan kemajuan atau


kemunduran kehidupan sosial termasuk hal wajar yang
tidak bisa dihindari oleh semua orang.

2.2 Ciri - Ciri Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial


2.2.1 Ciri-Ciri Interaksi sosial
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Jumlah pelaku sosial dua orang atau lebih

8
Proses ini hanya dapat terjadi ketika terdapat dua orang
atau lebih yang melakukan hubungan timbal balik atau aksi
reaksi.
b. Terjalin komunikasi dengan simbol dan lambang Ciri
kedua ini berkaitan dengan cara komunikasi antar dua
orang atau lebih tersebut dilakukan. Baik itu dengan cara
lisan, isyarat, dan gestur tubuh.
c. Ada dimensi waktuArtinya kita bisa menentukan sifat aksi
yang sedang berlnagsung. Apakah interaksi sosial itu
pernah terjadi di masa lalu, masa kini, ataupun pada masa
yang akan datang.
d. Ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai Artinya
interaksi tidak dilakukan tidak alasan. Ada tujuan tertentu
yang ingin dicapai para pelaku ketika melakukan interaksi
sosial.
2.2.2 Ciri-Ciri Dinamika sosial
memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
Dinamika sosial ( Perubahan Sosial ) terjadi di setiap
bentuk masyarakat. Baik di dalam masyarakat tradisional ataupun
modern. Dari sekian banyak perubahan yang terjadi tidak semua
bisa dikategorikan menjadi perubahan sosial.
berikut ini adapun suatu perubahan bisa dikategorikan sebagai
perubahan sosial berdasar ciri-cirinya:
a. Terjadi diman-dimana perubahan sosial biasa terjadi
dimana saja mulai dari masyarakat desa hingga kota, meski
dengan tingkat perubahan yang bisa jadi berbeda antara
satu tempat dengan tempat yang lain. Dalam hal ini
masyarakat tradisional biasanya akan mengalami pola
perubahan yang berlangsung lambat. Sedangkan
masyarakat modern cenderung lebih cepat.
b. Dilakukan secara sengaja ciri berikutnya perubahan sosial
dilakukan secara sengaja, meski terkadang perubahan
berlangsung sedemikian rupa tidak sengaja.

9
Sebagai contoh produsen kendaraan bermotor
mengembangkan inovasi kendaraan agar bisa digunakan
untuk transportasi yang lebih baik dan lebih cepat.Akan
tetapi, masyarakat tidak bisa membayangkan jika hasil
perubahan tersebut memiliki dampak bagi unsur lain.
c. Berkelanjutan suatu perubahan sosial berlangsung secara
berkelanjutan. Hal ini menjelaskan masyarakat akan selalu
berubah, baik cepat atau lambat. Dimana perubahan terjadi
sebagai konsekuensi dasar karena sifat manusia yang
terlahir sebagai makhluk sosial.
d. Ciri lainnya adalah imitatif atau perubahan dalam
masyarakat berlangsung dengan mengikuti masyarakat
yang lain. Hal ini lantaran setiap kelompok dalam
masyarakat saling memiliki pengaruh. Antara kelompok
masyarakat pun tidak bisa memisahkan atau mengisolir diri.
Misalnya saja perubahan dalam gaya berbusana, potongan
rambut, desain rumah, dan lainnya.
2.3 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
2.3.1 Pengertian
Menurut John Lewis Gillin, proses interaksi sosial hanya
dapat terjadi jika memenuhi dua syarat, yaitu adanya komunikasi
dan kontak sosial.
2.3.2 Kontak Sosial
disini dapat diartikan sebagai hubungan yang terjalin antara
dua orang atau lebih baik secara fisik maupun non fisik, dan secara
langsung maupun tak langsung.
Proses kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis:
a. Kontak Sosial Primer atau kontak sosial langsung, yakni
hubungan timbal balik antar individu atau antar kelompok
masyarakat yang terjadi dengan cara tatap muka (fisik).
Sebagai contoh, berjabat tangan, berbicara.

10
b. Kontak Sosial Sekunder atau kontak sosial tidak langsung
adalah hubungan timbal balik antar individu atau antar
kelompok yang dilakukan dengan bantuan perantara.
Misalnya, berkomunikasi melalui telepon, chatting, atau
mengirim pesan melalui orang lain.

2.3.3 Komunikasi
Komunikasi merupakan proses informasi, baik itu pesan,
ide, dan gagasan dari satu pihak kepada pihak lainnya yang
dilakukan untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Proses
komunikasi tersebut dapat terjadi dengan dua cara, yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi
Verbal adalah bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan. Sebagai
contoh berbicara atau surat-menyurat. Sedangkan Komunikasi Non
verbal adalah bentuk komunikasi dengan memakai simbol-simbol,
semisal gestur tubuh, atau bahasa isyarat.

2.4 Bentuk Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

2.4.1 Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial ada beberapa diantaranya :

a. Interaksi Sosial Asosiatif proses interaksi sosial asosiatif ini


penting untuk membaur pada masyarakat dan kemajuan
masyarakat. Proses sosial ini adalah bentuk interaksi sosial
yang mengarah pada kerja sama yang harmonis, teman-
teman
Yang termasuk interaksi sosial asosiatif adalah:
(1) Kerja Sama adalah usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Kerja sama biasanya berawal dari kesamaan

11
pandangan. Kerja sama ada yang dilakukan secara
spontan, langsung, kontrak, dan tradisional.

(2) Akomodasi adalah proses penyesuaian diri oarng


perorang atau kelompok-kelompok manusia yang
semula saling bertentangan. Akomodasi ini dilakukan
sebagai upaya mengatasi ketegangan antara pihak yang
bertentangan, teman-teman. Tujuan dari akomodasi ini
adalah agar tercipta keseimbangan interaksi sosial
terkait norma dan nilai dalam masyarakat. Akomodasi
ini ada delapan bentuknya, yaitu coercion (pemaksaan),
kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi,
stalemate (kekuatan seimbang), dan ajudikasi.

(3) Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai usaha-


usaha mengurangi perbedaan-perbedaan antara orang-
perorangan atau kelompok manusia. Proses asimilasi
meliputi usaha untuk meningkatkan kesatuan tindakan,
sikap, dan proses mental, dengan memperhatikan tujuan
dan kepentingan bersama. Faktor yang mempermudah
asimilasi antara lain toleransi, kesempatan seimbang,
saling menghargai, sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa, hingga persamaan unsur budaya. Tapi ada
juga faktor yang menghambat asimilasi, nih, misalnya
hidup suatu golongan yang terisolasi, kurang
pengetahuan tentang budaya,takut terhadap budaya
yang dihadapi, perbedaan ciri tubuh, dan kelompok
minortas mengalami gangguan dari yang berkua

(4) Akulturasi ini timbul bila kelompok manusia


kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur
kebudayaan asing. Kemudian, unsur kebudayaan asing

12
itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya
kebudayaan itu sendiri.

Contoh dari Interaksi Sosial Asosiatif adalah :


Proses musyawarah masyarakat untuk menentukan
ketua RT atau RW.
Pedagang dan Pembeli yang sedang melakukan
tawar menawar harga sebuah barang atau produk.

b. Proses interaksi sosial disasosiatif adalah keadaan sosial


yang tidak harmonis, akibat adanya pertentangan antar
anggota masyarakat. Pertentangan itu bisa ditimbulkan oleh
ketidaktertiban sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Meskipun proses ini menghambat perkembangan


masyarakat, tetapi kalau tidak ada interaksi sosial disosiatif
juga bisa menyebabkan masyarakat tidak maju.

Yang termasuk interaksi sosial disasosiatif adalah:

(1) Persaingan
Persaingan adalah proses sosial ketika ada dua pihak
atau lebih yang saling berlomba dan berbuat sesuatu
untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan
terjadi bila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang
jumlahnya terbatas, atau sesuatu yang menjadi pusat
perhatian umum.
(2) Kontravensi
Kontraversi adalah proses sosial yang ditandai
ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan,
yang tidak diugkapkan secara terbuka. Penyebabnya
karena ada perbedaan pendirian antara kalangan tertentu

13
dengan kalangan lain dalam masyarakat, atau dengan
pendirian masyarakat. Kontravensi dibagi menjadi
kontravensi umum, sederhana, intensif, rahasia, dan
taktis.
(3) Pertikaian
Pertikaian ini adalan bentuk lanjut konntravensi. Dalam
pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Ini bisa
terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam
masyarakat semakin tajam.
(4) Konflik
Konflik secara umum sering terjadi dalam masyarakat.
Konflik ini adalah proses sosial di mana orang-
perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi
tujuan dengan jalan menentang pihak lawan, yang
disertai ancaman atau kekerasan.
Contoh dari Intraksi Sosial Disasosiatif adalah :
Perdebatan antara dua orang/kubu mengenai
masalah siapa yang lebih baik antara Calon Gubernur A
dan Calon Gubernur B.

2.4.2 Bentuk Dinamika Sosial

Ada beragam bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.


Berikut diberikan beberapa diantaranya, yaitu:

a. Perubahan Kecil
Bentuk perubahan ini terjadi dalam unsur struktur sosial
yang tidak memberi pengaruh langsung. Seperti gaya
rambut, gaya pakaian, bentuk rumah, atau lainnya.
Sehingga pengaruhnya sering dianggap tidak begitu berarti.
b. Perubahan Besar

14
Bentuk perubahan ini bisa memberi pengaruh secara
langsung dalam struktur masyarakat. Misalnya perubahan
masyarakat yang semula agraris menjadi industrialisasi.
Perubahan bisa memberi dampak besar dalam mata
pencarian dan kepadatan penduduk.
c. Perubahan Struktural
Bentuk perubahan struktural terjadi secara mendasar
dengan akibat adanya reorganisasi tatanan masyarakat.
Seperti perubahan sistem pemerintah yang semula
berbentuk kerajaan menjadi republik
Berikut ini contoh dinamika sosial diantaranya yaitu:

a. Peningkatan Jumlah Penduduk


Jumlah pendidik yang mengalami peningkatan
merupakan suatu kejadian universal. Nyatanya,
pertumbuhan penduduk terjadi secara signifikan di berbagai
negara dibelahan dunia. Pertumbuhan penduduk
mempunyai hubungan sosial dengan cakupan luas,
diantaranya pertentangan sosial, kemiskinan, migrasi dan
lainnya.
b. Segregasi Sosial
Arti segregasi sosial adalah proses pengelompokkan
dalam kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik masing-
masing.

2.5 Faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial


2.5.1 Faktor-faktor interaksi sosial
Ada 7 faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, diantaranya :
a. Imitasi
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama
adalah imitasi. Dalam kehidupan sehari- hari, kita

15
mengenal imitasi sebagai sebuah tiruan atau peniruan.
Istilah imitasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu
imitation. Imitasi merupakan salah satu proses yang penting
dalam interaksi sosial. Imitasi merupakan suatu kegiatan
dalam meniru seseorang yang disukai atau mejadi idolanya
baik tampilan fisik maupun tingkah lakunya. Proses imitasi
ini seseorang bisa meniru dari cara berpakaian, gaya
rambut, cara berbicara, cara bertingkah laku dan lainnya
yang menarik perhatian. Dalam kenyataannya imitasi ini
memiliki pengaruh yang baik, namun bisa juga memberikan
pengaruh yang buruk. Imitasi bisa memberikan dampak
yang baik apabila bisa mempertahankan kebudayaan,
tradisi dan juga norma- nomra yang baik di masyarakat.
Namun imitasi bisa dikatakan berdampak buruk apabila
bisa membawa seseorang melakukan hal hal yang
melanggar norma, baik norma sosial maupun norma agama.
b. Sugesti
Faktor selanjutnya adalah sugesti. Sugesti yang kita kenal
sebagai tindakan mempengaruhi orang lain. Sugesti
merupakan pandangan atau sikap seseorang yang kemudian
diterima dan juga diikuti oleh orang lain. Sugesti ini
biasanya dibawa oleh pihak- pihak yang memiliki pengaruh
terhadap orang lain, yang berwibawa dan dihormati,
misalnya dokter maupun pejabat. Berlangsungnya sugesti
ini hanya pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya
berlangsung ketika pihak penerima sugesti mengalami
kekalutan atau pikirannya sedang tidak stabil sehingga daya
pikirannya terhambat oleh emosi. Berlangsungnya sugesti
juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagai
berikut:

16
(1) Keadaan pikiran yang sedang terpecah belah. Hal ini
akan membuat orang mudah bingung atau bimbang
sehingga mudah terkena sugesti.
(2) Kemampuan berpikir seseorang yang terhambat dalam
proses sugesti sehingga orang ini cenderung mudah
menerima pengaruh dari orang lain tanpa berfikir
panjang terlebih dahulu.
(3) Faktor mayoritas. Proses sugesti akan lebih mudah
apabila pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian
besar anggota masyarakat.
(4) Faktor Otoritas. Proses sugesti akan lebih mudah terjadi
apabila pihak pemberi sugesti memiliki keahlian atau
otoritas di bidangnya.

Nah itulah beberapa faktor yang mempengaruhi


sugesti. Dari beberapa faktor tersebut bisa disimpulkan
bahwa sugesti akan lebih mudah terjadi pada pikiran
yang tidak jernih.

c. Simpati
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interkasi
sosial adalah simpati. Simpati merupakan sikap
tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini dapat
berkembang apabila ada sikap saling pengertian
diantara pihak- pihak yang bersangkutan. Simpati ini
disampaikan pada saat- saat tertentu, bisa ketika
suasana gembira bisa juga ketika suasana sedih.
Sebagai contoh ketika seseorang sedang terkena
musibah maka perasaan simpati bisa berubah menjadi
rasa sayang. Simpati ini juga bisa menimbulkan

17
ketertarikan kepada pihak lain yang nantinya bisa
menimbulkan ikatan yang lebih kuat dan hubungan
baru yang lebih kuat juga.
d. Identifikasi
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang
selanjutnya adalah identifikasi. Identifikasi adalah
proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan
identifikasi dengan imitasi adalah bahwa identifikasi
ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi
adalah peniruan hingga pada tingkah laku dan juga
cara berfikir seseorang agar sama persis dengan
idolanya. Dalam proses identifikasi ini maka turut
membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi bisa
terjadi karena disengaja maupun tanpa sengaja.
Seseorang seolah- olah menjadi pihak lain atau sama
identik dengan idolanya. Meskipun terkesan meniru
dan tidak memiliki cara berfikir sendiri, namun proses
identifikasi ini pada akhirnya bisa membantu
membentuk kepribadian seseorang, tentunya
berlangsung tidak cepat dan melalui beberapa tahapan
terlebih dahulu.
e. Empati
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi
sosial adalah empati. Empati merupakan faktor yang
begitu mendalam. Empati adalah perasaan yang
menempatkan diri kita seolah- olah berada di posisi
seseorang atau kelompok tertentu yang sedang
mengalami suatu perasaan tertentu. Pengertian dari
empati merupakan keadaan mental yang membuat
seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya
dalam suatu keadaan perasaan ataupun pikiran yang

18
sama persis dengan orang atau kelompok lain.
Perasaan yang dirasakan dalam sikap empati ini begitu
mendalam. Sebagai contoh adalah ketika kita
mendapati korban kecelakaan ataupun kebakaran,
maka orang- orang yang menjadi korban pasti akan
merasakan kesedihan yang begitu dalam. Nah,
perasaan empati disini adalah kita ikut merasakan
keadaan tersebut dengan seolah- olah kita
menempatkan diri menjadi para korban tersebut.
Dengan demikian kita akan memiliki sudut pandang
yang sama dan perasaan yang sama seperti para
korban. Hal ini yang akan membawa kita ke dalam
perasaan yang mendalam dan kita akan lebih
memahami perasaan dari pihak- pihak yang memiliki
masalah. Empati biasanya berlaku pada hal- hal yang
bersifat kesedihan.
f. Motivasi
Motivasi merupakan faktor selanjutnya yang
mempengaruhi interaksi sosial. Motivasi sering juga
sebut sebagai semangat atau dorongan. Ya memang
benar. Motivasi merupakan dorongan atau semangat
yang diberikan kepada individu ke individu atau
kelompok ke kelompok, maupun antara individu
dengan kelompok. Tujuan motivasi adalah agar supaya
orang yang diberikan motivasi menurut pada orang
yang memberikan motivasi untuk melakukan apa yang
dimotivasikan. Sebagai contoh adalah seorang ayah
yang memberikan motivasi kepada anaknya supaya
rajin belajar agar nantinya menjadi juara kelas. Nah
hal ini merupakan contoh motivasi antara individu
dengan individu. Selain itu motivasi juga bisa

19
diberikan kepada individu pada kelompok, kelompok
pada individu atau kelompok pada kelompok.
Motivasi ini biasanya bersifat positif atau berlaku pada
hal- hal yang baik.
g. Sikap kepada orang lain
Faktor tambahan yang mempengaruhi interaksi sosial
adalah sikap kepada orang lain. Sikap positif kepada
orang lain akan sangat berpengaruh terhadap sikap
orang lain kepada kita. Jdi apabila kita bersikap baik,
maka respon yang akan kita dapatkan juga baik.
Sebaliknya apabila kita bersikap buruk maka sikap
orang kepada kita juga buruk. Semua ini merupakan
kekuatan timbal balik
.
2.5.2 Faktor Dinamika Sosial

Menurut Soekanto faktor-faktor penyebab perubahan/ dinamika


sosial dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam masyarakat itu
sendiri. Sedangkan, faktor ekstern berasal dari luar masyarakat
tersebut.

a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
masyarakat sendiri, antara lain sebagai berikut :

(1) Bertambahnya atau berkurangnya penduduk


Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan
perubahan dalam struktur masyarakat seperti
munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang
baru. Selain itu pertambahan jumlah penduduk juga
mengakibatkan bertambahnya kebutuhan-kebutuhan

20
seperti sandang, pangan, dan papan. Padahal sumber-
sumber pemenuhan kebutuhan tidak seimbang,
sehingga akan imbul masalah sosial seperti
pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan lain-lain.
Kondisi ini akan mengubah pola interaksi dan
meningkatnya mobilitas sosial. Selain itu, berkurangnya
penduduk yang diakibatkan oleh migrasi dan urbanisasi
akan mengakibatkan kekosongan dalam pembagian
kerja dan jumlah angkatan kerja, sehingga akan
memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

(2) Adanya penemuan baru (discovery) Penemuan baru


dalam masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.
Misalnya, penemuan traktor untuk membajak sawah
telah mengubah cara masyarakat membajak sawah.
Dulu masyarakat membajak sawah dengan bajak yang
ditarik kerbau atau sapi, sekarang orang membajak
sawah dengan traktor yang dirasakan menghemat
waktu, biaya, dan tenaga.

Penemuan baru yang menyebabkan perubahan


dalam masyarakat dibedakan menjadi dua yaitu
discovery dan invention. Discovery adalah penemuan
unsur kebudayaan baru, baik berupa alat maupun
gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau
kelompok. Adapun invention adalah penemuan baru
yang sudah diakui, diterima serta diterapkan
masyarakat.

(3) Pertentangan (konflik) masyarakat Dalam interaksi


sosial di masyarakat yang heterogen dan dinamis,

21
pertentangan-pertentangan (konflik) mungkin saja
terjadi baik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Apalagi pada masyarakat yang berkembang dari
masyarakat tradisional ke masyarakat modern akan
selalu terjadi pertentangan, misalnya golongan muda
yang ingin mengadopsi budaya asing, golongan tua
yang tetap mempertahankan tradisi lama. Konflik ini
akan menimbulkan perubahan nilai-nilai, pola perilaku
dan interaksi yang baru di masyarakat tersebut.

(4) Terjadinya pemberontakan (revolusi) Revolusi adalah


perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang
dilakukan oleh individu atau kelompok. Revolusi akan
berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pengaruh tersebut
mulai dari lembaga negara sampai keluarga yaitu
mengalami perubahan-perubahan yang mendasar.
Contohnya revolusi industri di Inggris, revolusi
Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.

b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
masyarakat, antara lain berikut ini.
(1) Lingkungan alam fisik
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber
dari lingkungan alam seperti terjadinya bencana alam
banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan
sebagainya. Di daerah yang terkena banjir
menyebabkan masyarakat yang berada di sekitar daerah
tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal baru,
sehingga mereka harus menyesuaikan diri dengan

22
lingkungan barunya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat.
(2) Peperangan
Peperangan antara negara satu dengan negara yang lain
kadang bisa menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan maupun
struktur masyarakatnya. Biasanya negara yang menang
memaksakan nilai-nilai,cara-cara, dan lembaga yang
dianutnya kepada negara yang kalah. Contohnya rakyat
Indonesia saat kalah melawan Belanda. Belanda
memaksakan penerapan sistem pemerintahan kolonial
menggantikan sistem pemerintahan kerajaan yang
dianut sebagian besar daerah-daerah di Indonesia. Hal
itu berakibat terjadinya perubahan-perubahan pada
struktur lembaga kemasyarakatan.
(3) Pengaruh kebudayaan lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang
mampu menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa
lain. Interaksi yang dilakukan antara dua negara
mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan
pengaruh lain kadang juga bisa menerima pengaruh dari
masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu
nilai-nilai sosial budaya yang baru sebagai akibat
asimilasi atau akulturasi kedua budaya. Dalam
kaitannya dengan pengaruh kebudayaan masyarakat
lain, dikenal istilah-istilah sebagai berikut.
 Akulturasi (cultural contact)
Akulturasi adalah suatu kebudayaan tertentu yang
dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing,
yang lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut
melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri

23
(asli), tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan
lama.
Hal-hal yang biasa terjadi dalam akulturasi seperti
berikut.
– Substansi, yaitu unsur kebudayaan yang ada
sebelumnya diganti, dan melibatkan perubahan
struktural yang kecil sekali.
– Sinkretisme, yaitu unsur-unsur lama bercampur
dengan yang baru dan membentuk sistem yang baru.
– Adisi, yaitu unsur-unsur baru ditambahkan kepada
unsur yang lama.
– Dekulturasi, yaitu hilangnya bagian substansial
sebuah kebudayaan.
– Orijinasi, yaitu tumbuhnya unsur-unsur baru untuk
memenuhi kebutuhan situasi yang berubah.
– Rejection (penolakan), yaitu perubahan yang sangat
cepat, sehingga sejumlah besar orang tidak dapat
menerimanya, menyebabkan penolakan,
pemberontakan, dan gerakan pembangkitan.
 Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan
dari satu tempat ke tempat lain, dari orang ke orang
lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Manusia
dapat menghimpun pengetahuan baru dari hasil
penemuan-penemuan. Difusi dapat dibedakan ke
dalam jenis berikut.
– Difusi intra-masyarakat. Difusi intra-masyarakat
dipengaruhi hal-hal berikut.
•) Pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat bagi
masyarakat.

24
•) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi
(untuk diterima/ditolak).
•) Unsur yang berlawanan dengan unsur fungsi lama
akan ditolak.
•) Kedudukan penemu unsur baru ikut menentukan
penerimaan.
•) Ada tidaknya batasan dari pemerintah.
– Difusi antarmasyarakat
Difusi antarmasyarakat dipengaruhi hal-hal berikut.

•) Kontak antarmasyarakat tersebut.

•) Kemampuan mendemonstrasikan.

•) Kegunaan.

•) Menyaingi unsur lama atau mendukung.

•) Peran penemu dan penyebarannya.

•) Pemaksaan.

 Penetrasi
Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan
asing secara paksa, sehingga kebudayaan lama kalah.
Apabila kebudayaan baru seimbang dengan
kebudayaan lama, masing-masing kebudayaan hampir
tidak mengalami perubahan atau tidak saling
memengaruhi. Hal yang demikian disebut hubungan
simbiotik.
 Invasi
Invasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan
asing ke dalam kebudayaan setempat, dengan
peperangan atau penaklukan bangsa asing terhadap
bangsa lain.
 Asimilasi
Asimilasi adalah proses penyesuaian
(seseorang/kelompok orang asing) terhadap
kebudayaan setempat. Dengan asimilasi kedua
kelompok baik asli maupun pendatang lebur dalam
satu kesatuan kebudayaan.
 Hibridisasi

25
Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang
disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang
asing dengan penduduk setempat.
 Milenarisme
Milenarisme adalah salah satu bentuk kebangkitan
yang berusaha mengangkat golongan masyarakat
bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam
kedudukan sosial yang rendah.
 Adaptasi
Adaptasi adalah proses interaksi antara perubahan
yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya
dan perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan
pada organisme (penyesuaian dua arah).
 Imitasi
Imitasi adalah proses peniruan kebudayaan lain tanpa
mengubah kebudayaan yang ditiru.

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita simpulkan dari pembahasan diatas adalah
 Kita dapat mengetahui Interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial yang
dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara
individu yang satu dengan individu lainnya.
Sedangkan Dinamika sosial adalah himpunan perubahan yang meliputi
keseluruhan komponen dalam masyarakat, yang berkelanjutan dari waktu ke
waktu.Kemunculan dinamika sosial merupakan hasil dari proses interaksi
sosial antar masyarakat
 Mengetahui ciri-ciri interaksi sosial dan dinamika sosial, yang dimana ciri ciri
interaksi sosial dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Jumlah pelaku sosial dua orang atau lebih
2. Terjalin komunikasi dengan simbol dan lambang
3. Ada dimensi waktu
4. Ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
Sedangkan ciri ciri Dinamika sosial sendiri juga dibagi menjadi 4,yaitu :
1. Terjadi Dimana-mana
2. Dilakukan Secara Sengaja
3. Berkelanjutan
4. Imitatif

26
 Syarat Terbentuknya Interkasi sosial Menurut John Lewis Gillin, proses
interaksi sosial hanya dapat terjadi jika memenuhi dua syarat, yaitu adanya
komunikasi dan kontak sosial.
 Bentuk interaksi sosial sendiri dibagi menjadi 2, diantaranya Interaksi sosial
asosiatif dan interaksi sosial disasosiatif
 Faktor yang dapat mempengaruhi interaksi sosial ada 7 faktor, diantaranya:

Imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, empati, motivasi dan sikap kepada orang
lain. Sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi dinamika sosial adalah
Menurut Soekanto faktor-faktor penyebab perubahan/ dinamika sosial dibagi
menjadi dua golongan besar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Sedangkan, faktor ekstern
berasal dari luar masyarakat tersebut.

3.2 Saran

Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat harus
menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.

Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan
berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu antar kelompok,
bahkan kelompok antar kelompok agar menjalin persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan masyarakat.

Semoga makalah ini menambah wawasan dan pengetahuan kita juga


bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

27
https://id.scribd.com/doc/111787261/Makalah-Dinamika-Interaksi-Sosial
http://syawaluddinnainggolan.blogspot.com/2018/01/makalah-dinamika-
sosial.htm?m=1
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/INTERAKSI_SOSIAL.pdf
https://dosensosiologi.com/dinamika-sosial/
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/faktor-yang-mempengaruhi-interaksi-sosial
https://www.researchgate.net/publication/320998430_Strukturasi_Anthony_Gidde
ns
https://catgeoku.blogspot.com/2020/07/sosiologi-interaksi-sosial-dalam.html
( bentuk bentuk interaksi )
https://www.pelajaran.co.id/2020/16/dinamika-sosial.html
https://salamadian.com/pengertian-interaksi-sosial/

28

Anda mungkin juga menyukai