Anda di halaman 1dari 10

TEORI PELUANG

BAB 2
PEUBAH ACAK DAN PEUBAH ACAK DISKRET

PEUBAH ACAK / VARIABEL ACAK (RANDOM VARIABLE)

Perhatikan contoh berikut:


Percobaan acaK: 2 mata uang diundi secara serentak.
Maka diperoleh ruang sampel 𝓒 = {𝑨𝑨, 𝑨𝑮, 𝑮𝑨, 𝑮𝑮}.
Lihat bahwa ruang sampel yang diperoleh bukan berupa bilangan (numerik).
Bagaimana agar ruang sampelnya berupa bilangan / numerik ?

Kita definisikan sebuah fungsi real X yang daerah definisinya berupa ruang sampel
𝓒, dan anggota-anggotanya dipetakan ke bilangan real, yang diberikan oleh
pemetaan (fungsi) berikut:
𝑿: 𝓒 → ℝ
AA ↦ 0
AG ↦ 1
GA ↦ 1
GG ↦ 2

Fungsi tersebut dinamakan peubah acak / variable acak (random variable).


Menggunakan kalimat kita dapat katakan bahwa peubah acak 𝑿 menyatakan
jumlah Gambar yang muncul dari percobaan acak tersebut.

Bagaimana mendefinisikan peubah acak ?


Tergantung apa yang ingin kita jadikan fokus perhatian.

Contoh: Kita dapat saja mendefinisikan peubah acak 𝑿 sebagai jumlah angka yang
muncul dengan melalui pemetaan (fungsi) berikut:
𝑿: 𝓒 → ℝ
AA ↦ 2
AG ↦ 1
GA ↦ 1
GG ↦ 0
DEFINISI:
Peubah acak X didefinisikan sebagai fungsi yang memetakan ruang sampel ke
himpunan bilangan real.

Ada beberapa jenis peubah acak:


1. Peubah acak diskret
2. Peubah acak kontinu
3. Peubah acak campuran

1|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

Peubah acak diskret:


Sebuah peubah acak disebut peubah acak diskret jika ruang sampel dipetakan ke
himpunan berhingga atau himpunan tak berhingga tapi terbilang.

Peubah acak kontinu:


Sebuah peubah acak disebut peubah acak kontinu jika ruang sampel dipetakan
ke himpunan tak berhingga dan tak terbilang.

Catatan:
 Himpunan {1,2,3,4,5,6} merupakan himpunan berhingga.

 Sebuah himpunan tak berhingga disebut himpunan terbilang jika kita


dapat membuat korespondensi satu satu dengan himpunan bilangan asli.

Contoh:
Himpunan {0,1,2,3,….} merupakan contoh himpunan tak berhingga tapi
terbilang. Disebut terbilang karena kita dapat membuat korespondensi
satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli.
Caranya:
0 ↦ 1
1 ↦ 2
2 ↦ 3
3 ↦ 4
dst

Himpunan {…,-2,-1,0,1,2,3,….} merupakan contoh himpunan tak berhingga


tapi terbilang. Disebut terbilang karena kita dapat membuat
korespondensi satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan
bilangan asli. Caranya:
0 ↦ 1
-1 ↦ 2
1 ↦ 3
-2 ↦ 4
2 ↦ 5
-3 ↦ 6
3 ↦ 7
Dst

Himpunan bilangan real yang berupa selang, misalnya (0,1], [1,7], dst
merupakan himpunan tak berhingga dan tak terbilang karena kita tidak
mungkin membuat korespondensi satu-satu dari selang tersebut dengan
himpunan bilangan asli.

Pada teori peluang kita akan fokus pada pembahasan peubah acak diskret dan
peubah acak kontinu.
Peubah acak biasanya dinyatakan menggunakan huruf besar, sedangkan nilai dari
peubah acak dinyatakan menggunakan huiruf kecil.

2|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

Contoh:
Jika untuk peubah acaknya dituliskan lambangkan menggunakan 𝑿 maka nilai
peubah acaknya dilambangkan menggunakan 𝒙.

Ruang (Space atau Range ) dari peubah acak berupa himpunan yang merupakan
daerah hasil dari peubah acak.
Contoh 1:
Misalkan percobaan acak berupa 2 mata uang yang diundi.
Ruang sampel nya diberikan oleh: 𝓒 = {𝑨𝑨, 𝑨𝑮, 𝑮𝑨, 𝑮𝑮}.
Misal peubah acak 𝑿 didefinisikan sebagai jumlah Gambar yang muncul

Ruang (space, range) dari peubah acak 𝑿, seringkali disebut sebagai support dari
peubah acak 𝑿, dilambangkan sebagai 𝓐, didefinisikan sebagai:
𝓐 = {𝒙|𝑿(𝒄) = 𝒙, 𝒙 𝝐 𝓒}.

Untuk contoh diatas, dapat dituliskan bahwa Ruang (space, range) dari peubah
acak 𝑿 adalah 𝓐 = {𝒙|𝑿(𝒄) = 𝒙, 𝒄 ∈ 𝓒} = ({𝟎, 𝟏, 𝟐}

Beberapa contoh yang menggunakan peubah acak diskret: nilai ulangan,


banyaknya klaim, jumlah mahasiswa, dsb.

Beberapa contoh yang menggunakan peubah acak kontinu: waktu, besar klaim,
volum, dsb. (walaupun dunia praktis hampir tidak mungkin menggunakan peubah
acak kontinu, misalnya karena keterbatasan alat ukur (misal hanya sampai detik,
mm, dll), keterbatasan besaran uang (paling sampai cent), dll.

DISTRIBUSI PELUANG DISKRET

Perhatikan percobaan acak berikut:


2 mata uang diundi.
Maka diperoleh ruang sampel 𝓒 = {𝑨𝑨, 𝑨𝑮, 𝑮𝑨, 𝑮𝑮}.
Definisikan peubah acak 𝑿 didefinisikan sebagai jumlah Gambar yang muncul.

Maka dapat dikatakan bahwa:


Peluang akan diperoleh 1 Gambar dan 1 Angka = 𝑷(𝑿 = 𝟏) = 𝟏/𝟒  Fungsi massa
peluang
Peluang jumlah Gambar yang muncul tidak lebih dari 1 = 𝑷(𝑿 ≤ 𝟏) = 𝟑/𝟒 
Fungsi distribusi.

Definisi Fungsi Massa Peluang

Fungsi bernilai real 𝒑𝑿 , sering juga hanya ditulis 𝒑, disebut fungsi massa
peluang (fungsi peluang, pmf: probability masss fnction) dari peubah acak
diskret 𝑿 jika memenuhi semua syarat berikut:
1. 𝐌𝐢𝐬𝐚𝐥 𝑨 ⊂ 𝓐. 𝐌𝐚𝐤𝐚 𝟎 ≤ 𝑷(𝑨) ≤ 𝟏.
2. 𝑷(𝑿 = 𝒙) = 𝒑𝑿 (𝒙)
3. ∑𝒙 𝑷(𝑿 = 𝒙) = ∑𝒙 𝒑𝑿 (𝒙) = 𝟏

3|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

Syarat 1 mengatakan: nilai pmf 𝒑𝑿 (𝒙) memilki nilai minimum 0 dan nilai
maksimum 1.
Syarat 2 mengatakan: nilai pmf 𝒑𝑿 (𝒙) menyatakan atau mendefinisikan peluang
di satu titik diskret.
Syarat 3 mengatakan: jika pmf dijumlahkan (menggunakan notasi sigma)
disemua titik yang menjadi anggota ruang dari peubah acak 𝑿 maka jumlah
tersebut bernilai 1.

Definisi Fungsi Distribusi Kumulatif (Distribusi Kumulatif, Cummulatif


Distribution Function, Cummulative Distribution, cdf):

Fungsi Distribusi Kumulatif (Cummulative Distribution Function), sering


juga hanya ditulis sebagai Distribusi Kumulatif (Distribution Function)
disingkat cdf, dari peubah acak diskret X didefinisikan sebagai:

𝑭𝑿 (𝒙) = 𝑭(𝒙) = 𝑷(𝑿 ≤ 𝒙) = ∑𝒕≤𝒙 𝒑𝑿 (𝒕) dimana 𝒙 𝝐 𝓐

Fungsi distribusi 𝑭𝑿 (𝒙) didefinisikan sebagai peluang nilai peubah acak 𝑿 kurang
atau sama dengan 𝒙.

Ingat bahwa 𝑷(𝑿 > 𝒙) = 𝟏 − 𝑷(𝑿 ≤ 𝒙) = 𝟏 − 𝑭𝑿 (𝒙)

Sifat-Sifat Fungsi Distribusi dari peubah acak diskret:

1. 𝑭𝑿 (𝒙) merupakan fungsi yang monoton tidak turun.

Artinya nilai fungsi distribusi tidak mungkin semakin kecil jika nilai 𝒙
semakin besar.

2. 𝑭𝑿 (𝒙) merupakan fungsi yang kontinu kanan.

Artinya: 𝑭𝑿 (𝒙+ ) = 𝑭𝑿 (𝒙)

3. 𝐥𝐢𝐦 𝑭𝑿 (𝒙) = 𝟎
𝒙→−∞

Artinya nilai fungsi distribusi di ujung kiri akan mendekati nol atau sama
dengan nol.

4. 𝐥𝐢𝐦 𝑭𝑿 (𝒙) = 𝟏
𝒙→∞

Artinya nilai fungsi distribusi di ujung kanan akan mendekati 1 atau


sama dengan 1.

4|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

Contoh 2:
Misal sebuah kotak berisi 7 bola yang bentuk dan ukurannya identik, 3 bola
berwarna merah dan 4 berwarna hijau. Diambil 3 bola secara acak, serentak.
Didefinisikan peubah acak 𝑿 yang menyatakan jumlah bola merah yang terambil.
a) Tentukan fungsi massa peluang (pmf) dari peubah acak 𝑿.
b) Gambar grafik fungsi massa peluang (pmf) dari peubah acak 𝑿.
c) Tentukan nilai dari 𝒑𝑿 (𝟐). Apa interpretasi dari 𝒑𝑿 (𝟐).
d) Tentukan fungsi distribusi dari peubah acak 𝑿.
e) Gambar grafik fungsi distribusi dari peubah acak 𝑿
f) Tentukan nilai dari 𝑭𝑿 (𝟐). Apa interpretasi dari 𝑭𝑿 (𝟐).
g) Hitunglah peluang terambil 1 bola merah
h) Hitunglah peluang terambil paling sedikit 1 bola merah.
i) Hitunglah peluang terambil lebih dari 1 bola merah.

Periksa semua sifat-sifat dari pmf dan cdf.

Jawab:
Ruang dari peubah acak 𝑿 adalah 𝓐 = {𝟎, 𝟏, 𝟐, 𝟑}

𝒙=𝟎 Terambil 0 bola merah 𝒑𝑿 (𝟎) Peluang terambil 0 bola merah (3 bola
hijau)
𝒙=𝟏 Terambil 1 bola merah 𝒑𝑿 (𝟏) Peluang terambil 1 bola merah (2 bola
hijau)
𝒙=𝟐 Terambil 2 bola merah 𝒑𝑿 (𝟐) Peluang terambil 2 bola merah (1 bola
hijau)
𝒙=𝟑 Terambil 3 bola merah 𝒑𝑿 (𝟑) Peluang terambil 3 bola merah (0 bola
hijau)

𝟑 𝟒
( )( ) 𝟒
𝟎 𝟑
𝒑𝑿 (𝟎) =
𝟕 =
𝟑𝟓
( )
𝟑
𝟑 𝟒
( )( ) 𝟏𝟖
𝟏 𝟐
𝒑𝑿 (𝟏) =
𝟕 =
𝟑𝟓
( )
𝟑
𝟑 𝟒
( )( ) 𝟏𝟐
𝟐 𝟏
𝒑𝑿 (𝟐) =
𝟕 =
𝟑𝟓
( )
𝟑
𝟑 𝟒
( )( ) 𝟏
𝟑 𝟎
𝒑𝑿 (𝟑) =
𝟕 =
𝟑𝟓
( )
𝟑
\

5|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

a) Fungsi massa peluang dari peubah acak 𝑿:


𝟒 ,𝒙=𝟎
𝟑𝟓
𝟏𝟖 , 𝒙 = 𝟏
𝟑𝟓
𝒑𝑿 (𝒙) = 𝟏𝟐 , 𝒙 = 𝟐
𝟑𝟓
𝟏 ,𝒙=𝟑
𝟑𝟓
0 , untuk 𝒙 yang lain

b) Gambar grafik fungsi massa peluang (pmf) dari peubah acak 𝑿.

𝒑𝑿 (𝒙)

18/35

12/35

4/35

1/35 𝒙

c) 𝒑𝑿 (𝟐) = 𝟏𝟐/𝟑𝟓.
Artinya peluang terambil 2 bola merah dan 1 bola hijau adalah 12/35.

d) Fungsi distribusi ?

𝑭𝑿 (𝟎) = 𝑷(𝑿 ≤ 𝟎) = 𝑷(𝑿 = 𝟎) = 𝒑𝑿 (𝟎) = 𝟒/𝟑𝟓


𝑭𝑿 (𝟏) = 𝑷(𝑿 ≤ 𝟏) = 𝑷(𝑿 = 𝟎)+ 𝑷(𝑿 = 𝟏)
= 𝒑𝑿 (𝟎) + 𝒑𝑿 (𝟏)
𝟏
𝟒 𝟏𝟖 𝟐𝟐
= ∑ 𝒑𝑿 (𝒙) = + =
𝟑𝟓 𝟑𝟓 𝟑𝟓
𝒙=𝟎
𝑭𝑿 (𝟐) = 𝑷(𝑿 ≤ 𝟐) = 𝑷(𝑿 = 𝟎)+ 𝑷(𝑿 = 𝟏) + 𝑷(𝑿 = 𝟐)
= 𝒑𝑿 (𝟎) + 𝒑𝑿 (𝟏) + 𝒑𝑿 (𝟐)
𝟐
𝟒 𝟏𝟖 𝟏𝟐 𝟑𝟒
= ∑ 𝒑𝑿 (𝒙) = + + =
𝟑𝟓 𝟑𝟓 𝟑𝟓 𝟑𝟓
𝒙=𝟎
𝑭𝑿 (𝟑) = 𝑷(𝑿 ≤ 𝟑) = 𝑷(𝑿 = 𝟎)+ 𝑷(𝑿 = 𝟏) + 𝑷(𝑿 = 𝟐) + 𝑷(𝑿 = 𝟑)
= 𝒑𝑿 (𝟎) + 𝒑𝑿 (𝟏) + 𝒑𝑿 (𝟐) + 𝒑𝑿 (𝟑)
𝟐
𝟒 𝟏𝟖 𝟏𝟐 𝟏 𝟑𝟓
= ∑ 𝒑𝑿 (𝒙) = + + + = =𝟏
𝟑𝟓 𝟑𝟓 𝟑𝟓 𝟑𝟓 𝟑𝟓
𝒙=𝟎

6|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

0 ,𝒙 < 𝟎
𝟒 ,𝟎 ≤𝒙<𝟏
𝟑𝟓
𝟐𝟐 ,𝟏 ≤𝒙<𝟐
𝑭𝑿 (𝒙) =
𝟑𝟓
𝟑𝟒 ,𝟐≤𝒙<𝟑
𝟑𝟓
1 ,𝒙 ≥ 𝟑

e) Gambar grafik fungsi massa peluang (pmf) dari peubah acak 𝑿.


F(x)
1
34/35

22/35

4/35
x
0 1 2 3
𝟑𝟒
f) 𝑭𝑿 (𝟐) = 𝟑𝟓.
Interpretasi: peluang terambil paling sedikit 2 bola merah adalah 34/35.

g) Peluang terambil 1 bola merah = 𝒑𝑿 (𝟏) = 𝟏𝟖/𝟑𝟓.

h) Peluang terambil paling sedikit 1 bola merah = 𝑷(𝑿 ≤ 𝟏) = 𝒑𝑿 (𝟏)

i) Hitunglah peluang terambil lebih dari 1 bola merah


𝟏𝟖 𝟏𝟕
= 𝑷(𝑿 > 𝟏) = 𝟏 − 𝑷(𝑿 ≤ 𝟏) = 𝟏 − 𝑭𝑿 (𝟏) = 𝟏 − 𝟑𝟓 = 𝟑𝟓.

Bagaimana menentukan fungsi massa peluang dari peubah acak diskret jika diketahui
fungsi distribusi dari peubah acak tersebut ?

Misalkan diberikan fungsi distribusi sebagai berikut:

0 , 𝒙 < 𝒙𝟏
𝒚𝟏 , 𝒙𝟏 ≤ 𝒙 < 𝒙𝟐
𝑭𝑿 (𝒙) = 𝒚𝟐 , 𝒙𝟐 ≤ 𝒙 < 𝒙𝟑
𝒚𝟑 , 𝒙𝟑 ≤ 𝒙 < 𝒙𝟒
1 , 𝒙 ≥ 𝒙𝟒

Nilai fungsi massa peluang (pmf) dari peubah acak 𝑿 di titik 𝒙 = 𝒙𝒊 dapat diperoleh
dari:
𝒑𝑿 (𝒙𝒊 ) = 𝑭(𝒙+ −
𝒊 ) − 𝑭(𝒙𝒊 )  loncatan dari fungsi distribusi di titik 𝒙 = 𝒙𝒊 .
dan bernilai nol di titik yang lain.

7|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

Untuk kasus di atas,

𝒚𝟏 , 𝒙 = 𝒙𝟏
𝒚𝟐 − 𝒚𝟏 , 𝒙 = 𝒙𝟐
𝒑𝑿 (𝒙) = 𝒚𝟑 − 𝒚𝟐 , 𝒙 = 𝒙𝟑
𝟏 − 𝒚𝟑 , 𝒙 = 𝒙𝟒
0 , untuk 𝒙 yang lain

Contoh 3:
Misalkan diberikan fungsi distribusi sebagai berikut:

0 ,𝒙 < 𝟏
𝟐/𝟕 ,𝟏 ≤𝒙< 𝟑
𝑭𝑿 (𝒙) = 𝟑/𝟕 ,3≤𝒙<𝟒
6/7 ,𝟒 ≤𝒙<𝟔
1 ,𝒙 ≥ 𝟔
Tentukan fungsi massa peluang dari peubah acak 𝑿.

Jawab:

Nilai fungsi massa peluang dapat diperoleh sebagai berikut:

𝒙 𝒑𝑿 (𝒙)
1 2/7 – 0 = 2/7
3 3/7 – 2/7 = 1/7
4 6/7 – 3/7 = 3/7
6 1 - 6/7 =1/7

Maka fungsi massa peluang dari peubah acak 𝑿:

2/7 ,𝒙 = 𝟏
1/7 ,𝒙 = 𝟑
𝒑𝑿 (𝒙) = 3/7 ,𝒙 = 𝟒
1 ,𝒙 = 𝟔
0 untuk 𝒙 yang lain

Bagaimana menentukan fungsi distribusi dari peubah acak diskret jika diketahui fungsi
massa peluang dari peubah acak tersebut ?

Misalkan diberikan fungsi massa peluang sebagai berikut:

𝒚𝟏 , 𝒙 = 𝒙𝟏
𝒚𝟐 , 𝒙 = 𝒙𝟐
𝒑𝑿 (𝒙) = 𝒚𝟑 , 𝒙 = 𝒙𝟑
𝒚𝟒 , 𝒙 = 𝒙𝟒
0 , untuk 𝒙 yang lain

8|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

Nilai fungsi distribusi (cdf) dari peubah acak 𝑿 di titik 𝒙 = 𝒙𝒊 dapat diperoleh dengan
cara berikut:

𝟎 , 𝒙 < 𝒙𝟏
𝒚𝟏 , 𝒙𝟏 ≤ 𝒙 < 𝒙𝟐
𝑭𝑿 (𝒙) = 𝒚𝟏 + 𝒚𝟐 , 𝒙𝟐 ≤ 𝒙 < 𝒙𝟑
𝒚𝟏 + 𝒚𝟐 + 𝒚𝟑 , 𝒙𝟑 ≤ 𝒙 < 𝒙𝟒
1 , 𝒙 ≥ 𝒙𝟒

Contoh 4:
Diberikan fungsi massa peluang dari peubah acak 𝑿 sebagai berikut:

𝟐/𝟗 ,𝒙=𝟏
1/9 ,𝒙=𝟑
𝒑𝑿 (𝒙) = 3/9 ,𝒙=𝟒
3/9 ,𝒙=𝟔
0 , untuk 𝒙 yang lain
Tentukan fungsi distribusi nya.

Jawab:
Nilai fungsi distribusi (cdf) dari peubah acak 𝑿:

𝟎 ,𝒙<𝟏
𝟐/𝟗 ,𝟏≤𝒙<𝟑
𝟐 𝟏 𝟑
+ = ,𝟑≤𝒙<𝟒
𝑭𝑿 (𝒙) = 𝟗 𝟗 𝟗
𝟐 𝟏 𝟑 𝟔
+ + = ,𝟒≤𝒙<𝟔
𝟗 𝟗 𝟗 𝟗
𝟐 𝟏 𝟑 𝟑
+𝟗+𝟗+𝟗=1 ,𝒙≥𝟔
𝟗

Contoh Soal:
1. Suatu kotak berisi 6 bola yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama terdiri
dari 2 bola merah, dan 4 bola putih. Diambil 3 bola sekaligus. Definisikan
peubah acak 𝑿 sebagai jumlah bola merah yang terambil.
a) Tentukan ruang dari peubah acak tersebut.
b) Tentukan fungsi massa peluang dari 𝑿. Gambar.
c) Tentukan fungsi distribusi dari 𝑿. Gambar.
d) Hitunglah peluang terambil 1 bola merah.
e) Hitunglah peluang terambil lebih dari 1 bola merah.
f) Hitunglah peluang tidak diperoleh bola merah.

2. Suatu kotak berisi 6 bola yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama terdiri
dari 2 bola merah, dan 4 bola putih. Diambil 3 bola satu persatu dengan
pengembalian. Definisikan peubah acak 𝑿 sebagai jumlah bola merah yang
terambil.
a) Tentukan ruang dari peubah acak tersebut.
b) Tentukan fungsi massa peluang dari 𝑿. Gambar.
c) Tentukan fungsi distribusi dari 𝑿. Gambar.

9|BAB 2: PEUBAH ACAK, PEUBAH ACAK DISKRET


TEORI PELUANG

d) Hitunglah peluang terambil 1 bola merah.


e) Hitunglah peluang terambil lebih dari 1 bola merah.
f) Hitunglah peluang tidak diperoleh bola merah.

3. Sebuah dadu diundi atau dilempar berulang-ulang. Definisikan peubah acak


𝑿 sebagai jumlah lemparan yang dilakukan sampai diperoleh mata dadu
bernilai 6.
a) Tentukan ruang dari peubah acak tersebut.
b) Tentukan fungsi massa peluang dari 𝑿.
c) Tentukan fungsi distribusi dari 𝑿.
d) Hitunglah peluang diperlukan kurang dari 3 lemparan untuk diperoleh mata
dadu bernilai 6
e) Hitunglah peluang paling sedikit diperlukan 3 lemparan untuk diperoleh mata
dadu bernilai 6.

4. Diketahui fungsi massa peluang dari peubah acak 𝑿 diberikan oleh

𝒙
, 𝒙 = 𝟏, 𝟐, 𝟑
𝒑𝑿 (𝒙) = 𝟔
0 , untuk 𝒙 yang lain
a) Gambar fungsi massa peluang tersebut.
b) Tentukan fungsi distribusi dari peubah acak 𝑿. Gambar fungsi distribusi
tersebut.

5. Diketahui fungsi massa peluang dari peubah acak 𝑿 diberikan oleh


𝟏 𝒙
𝒑𝑿 (𝒙) = 𝟐 ( ) , 𝒙 = 𝟏, 𝟐, 𝟑,…
𝟑
0 , untuk 𝒙 yang lain
a) Buktikan bahwa ∑𝒙 𝒑𝑿 (𝒙) = 𝟏.
b) Tentukan fungsi distribusi dari peubah acak 𝑿. Gambar fungsi distribusi
tersebut.
c) Hitunglah 𝑷(𝑿 = 𝟓)
d) Hitunglah 𝑷(𝑿 ≤ 𝟓)
e) Hitunglah 𝑷(𝑿 ≥ 𝟐)

6. Diketahui Fungsi distribusi dari peubah acak 𝑿 diberikan oleh

𝟎 ,𝒙<𝟎
𝟐/𝟏𝟏 , 𝟎 ≤ 𝒙 < 𝟑
𝑭𝑿 (𝒙) = 𝟔/𝟏𝟏 , 𝟑 ≤ 𝒙 < 𝟓
𝟗/𝟏𝟏 , 𝟓 ≤ 𝒙 < 𝟔
1 ,𝒙≥𝟔
a) Gambar fungsi distribusi tersebut.
b) Hitunglah 𝑷(𝑿 < 𝟓) dan 𝑷(𝑿 < 𝟒)
c) Hitunglah 𝑷(𝑿 ≤ 𝟓) dan 𝑷(𝑿 ≤ 𝟒)
d) Tentukan fungsi massa peluang dari peubah acak 𝑿. Gambar fungsi massa
peluang tersebut
e) Hitunglah 𝑷(𝑿 = 𝟒) dan 𝑷(𝑿 = 𝟓)

10 | B A B 2 : P E U B A H A C A K , P E U B A H A C A K D I S K R E T

Anda mungkin juga menyukai