Disusun oleh :
Eurelia Advensia Algy - 6032001262
Marcha Priscilla Sonya Amalia - 6032001093
Dwinanda Anggraini - 6162001118
Michael Immanuel - 6161901008
Fabian Rizkiandri - 2016330235
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
Lestari. S. (2018). Dampak body shaming pada remaja putri. Dipublikasikan dalam prosiding seminar nasional dan
temu ilmiah psikologi positif 2018. ISBN: 978-602- 96634-7-1
3
1.3 Tujuan Penulisan
● Mahasiswa UNPAR dapat mengetahui bahwa masih banyak perilaku body
shaming yang terjadi di sosial media
● Mahasiswa UNPAR jadi mengetahui mengatasi dampak dari body shaming yang
terjadi
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2
Surya A.F. “Dampak Body Shaming Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan”, Skripsi Jurusan Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2019. hlm 3
3
https://cantik.tempo.co/read/1382662/ciri-ciri-orang-yang-berpotensi-melakukan-body-shaming-tanpa-
disadari/full&view=ok
5
2. Sering mencela atau mengomentari bentuk tubuh orang gemuk dan beranggapan bahwa
itu hanyalah “bercanda” untuk menetralkan perilaku negatifnya
3. Menggunakan bentuk tubuh orang lain sebagai bahan candaan di depan banyak orang.
4. Membiarkan orang lain memberikan celaan atau komentar negatif seputar bentuk tubuh
seseorang.
5. Melihat badan langsing atau ideal sebagai bukti kesuksesan, keberhasilan mengontrol
diri, dan ukuran kebahagiaan.
6. Menghakimi keputusan orang lain soal pilihan yang diambil untuk tubuhnya.
7. Menilai orang lain berdasarkan ukuran tubuhnya.
8. Memandang rendah orang lain yang bentuk atau ukuran tubuhnya tidak sesuai dengan
standar diri sendiri.
4
Sumi Lestari. “Bullying or Body Shaming? Young Women in Patient Body Dysmorphic Disorder” Philanthropy
Journal of Psychology, Vol 3 Nomor 1, 2019. Department of Psychology, Universitas Brawijaya Malang.
6
3. Menimbulkan gangguan makan, masalah tidur, memburuknya suasana hati, dan juga
tingkat energi.
4. Meningkatkan resiko obesitas.
5. Meningkatkan resiko bunuh diri.
6. Membuat seseorang membenci dirinya sendiri karena terus-menerus menerima hinaan
secara fisik.
7. Korban Body Shaming akan mengalami kecemasan sosial dimana korban akan cenderung
mengisolasi diri dan menghindari interaksi sosial.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
BAB IV
Dalam penelitian dampak body shaming, kami mengangkat salah satu kasus seorang
selebgram yaitu Rahmawati Kekeyi Putri Cantika. Kekeyi adalah seorang selebgram yang terkenal
dengan sebuah konten pertamanya membuat video tutorial make up memakai balonnya dan banyak
tingkah laku lainnya yang aneh membuat netizen geger untuk menjadikannya bahan cerita. Kekeyi
menyebut dirinya sebagai Beauty vlogger tetapi netizen menertawakannya karena itu sama sekali
tidak sesuai dengan Kekeyi. Mulai dari sinilah terjadi dampak body shaming, dimana Kekeyi sudah
sering mengupload kegiatan-kegiatan randomnya yang lucu dan aneh hingga Kekeyi dijadikan
sebagai bahan meme.
Dengan postur tubuh Kekeyi yang memiliki badan gendut, gigi yang tidak rapi dan pendek
menyebabkan terjadinya body shaming terhadap dirinya. Kekeyi selalu dijadikan bahan candaan
mulai dari postur fisik dan tingkahnya dijadikan bercanda hingga Kekeyi merasa jenuh dan pada
akhirnya Ia memberanikan untuk operasi plastik, merapikan gigi dan melakukan suntikan demi
bentuk fisik yang baik agar tidak dibully lagi. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama justru pada
saat Kekeyi melakukan operasi plastik ini netizen semakin geger memperbandingkan Kekeyi yang
tidak ada habisnya.
Dari hasil google form yang sudah kami bagikan, terdapat 22 responden yang sudah
memberikan jawaban dengan beragam. Dapat dilihat bahwa terdapat 22 responden dan diantaranya
sebanyak 62,8% adalah perempuan, dan sebanyak 31,8% adalah laki-laki.
9
Pada pertanyaan pertama, kami ingin mengetahui apakah responden pernah mengalami
atau merasakan body shaming atau ucapan tidak enak dari orang lain mengenai fisik responden.
Berikut adalah hasil dari pertanyaan yang diajukan dalam bentuk diagram lingkaran yang
menunjukkan sebanyak 86,4% menjawab Ya, mahasiswa atau responden pernah mengalami body
shaming dan sebanyak 13,6% menjawab Tidak.
Kemudian pertanyaan yang mengikuti adalah jika responden pernah mengalami, seberapa
sering responden atau mahasiswa mendapatkan ucapan body shaming? Dapat dilihat dari diagram
lingkaran ini, dari 22 responden yang menjawab sebanyak 18,2% sering mengalami body shaming,
68,2% kadang-kadang, dan 13,6% tidak pernah mendapatkan body shaming. Dapat dilihat dari
diagram ini, bahwa masih banyak mahasiswa yang mendapatkan ucapan body shaming di media
sosial.
10
Untuk pertanyaan lanjut, kami menanyakan apakah responden pernah melihat perilaku
body shaming yang terjadi di sosial media. Dapat dilihat bahwa sebanyak 100% dari 22 responden
menjawab pernah melihat perilaku body shaming yang terjadi di sosial media.
Kemudian dari 22 responden tersebut, responden melihat perilaku body shaming yang
terjadi di sosial media seperti Instagram dan Tiktok yaitu sebuah aplikasi sosial media yang banyak
digunakan oleh masyarakat. Dapat dilihat aplikasi Instagram memiliki perilaku body shaming
terbanyak menurut mahasiswa atau responden dengan sebanyak 86.4%.
Pada pertanyaan berikutnya, kami menanyakan bagaimana yang responden rasakan ketika
mendapatkan ucapan body shaming, dan apakah berpengaruh kepada mental responden. Dari
jawaban responden yang kami terima, sebagian responden menjawab merasa sedih, terkejut, dan
11
menjadi tidak percaya diri, ucapan yang diberikan menjadi terpikirkan oleh responden, serta
beberapa mengalami dampak kepada mental responden. Adapun yang menjawab tidak berdampak
tetapi ucapan tersebut masih terpikirkan dan menjadi kesal serta merasa insecure (tidak percaya
diri) ketika mendapat ucapan seperti itu. Dapat disimpulkan bahwa ketika responden atau
mahasiswa mendapatkan ucapan mengenai body shaming atau fisik sebagian besar akan merasa
tidak percaya diri dan berdampak terhadap mental responden atau mahasiswa tersebut. Dampak
ini pun bisa saja membahayakan responden seperti yang sudah disebutkan pada landasan teori,
dampak body shaming ini akan meningkatkan rasa benci pada diri sendiri sehingga terbesit di
pikirannya untuk bunuh diri, serta dampak inipun mengakibatkan seseorang menjadi anti-sosial
atau mengurung diri dari interaksi sosial.
Kemudian pertanyaan berikutnya, kami menanyakan apa yang menyebabkan perilaku body
shaming masih terjadi di sosial media. Jawaban responden pun beragam, penyebab perilaku body
shaming masih terjadi adalah karena rasa iri, kurangnya toleransi terhadap perbedaan, orang-orang
tersebut merasa lebih baik dari orang lain, adanya standar kecantikan, sosial media yang
menyebabkan mudahnya komunikasi tanpa tahu siapa pelakunya, serta kurangnya edukasi sejak
dini mengenai rasa toleransi terhadap orang lain. Dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya
body shaming yang masih terjadi di sosial media adalah rasa iri dan kurangnya toleransi yang
masih kurang di edukasikan semasa sekolah atau kurangnya didikan dari orang tua.
Pada pertanyaan yang terakhir, kami ingin tahu tanggapan responden atau mahasiswa
mengenai orang yang melakukan body shaming kepada responden atau orang lain. Berdasarkan
survei, responden beranggapan bahwa lebih baik memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu daripada
harus berkomentar tentang orang lain, lebih baik diam daripada harus menyakiti perasaan orang
lain, mencoba untuk berpikir lebih terbuka tidak semua memiliki fisik yang sama seperti orang
lain atau yang orang lain inginkan, serta orang-orang yang mengatakan body shaming harus
dijauhkan. Dapat dilihat dari tanggapan responden bahwa perilaku body shaming ini bisa
berdampak pada mental seseorang dan menyakiti perasaan orang tersebut. Jika hal ini terjadi pada
keluarga kita atau orang disekitar kita tersakiti maka kita pun pasti merasa tersakiti pula. Masih
perlu adanya kesadaran dalam hal berkomentar di sosial media serta etika.
12
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang kami buat mengenai dampak body shaming yang terjadi di sosial
media ternyata masih banyak mahasiswa yang terkena body shaming. Sebanyak 86,4% mahasiswa
UNPAR angkatan 2020 masih mengalami body shaming. Sosial media pun menjadi salah satu
penyebab terjadinya body shaming, responden atau mahasiswa pernah melihat perilaku body
shaming di sosial media seperti aplikasi Instagram dan Tiktok.
Body shaming ini pun sangat berdampak terhadap mental mahasiswa contohnya seperti
tidak percaya diri, sedih, kesal, menjadi malu dan ada rasa ingin membalas dendam kepada pelaku.
Tetapi dampak dari body shaming ini bisa membawa hal positif yaitu bisa membawa kita untuk
menjadi yang lebih baik lagi walaupun awalnya menerima kata-kata yang menyakitkan. Walaupun
membawa hal positif tetapi hanya sedikit orang saja yang bisa menangkap seperti itu, banyak orang
yang menerima body shaming dan terpikir bahwa korban merasa tidak pantas sehingga bisa
menimbulkan rasa ingin bunuh diri.
5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian ini dan menganalisa hasil yang didapat, dapat disimpulkan
bahwa banyak mahasiswa yang masih terkena body shaming. Hal ini perlu dikurangi karena sudah
tidak ada gunanya kita menilai penampilan orang lain, serta ucapan itu menyebabkan hal-hal yang
negatif bagi korban. Jika tidak ingin dinilai oleh orang lain, lebih baik menilai diri sendiri terlebih
dahulu. Lebih baik diam daripada kata-kata kita dapat membunuh orang lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://cantik.tempo.co/read/1382662/ciri-ciri-orang-yang-berpotensi-melakukan-body-shaming-tanpa-
disadari/full&view=ok
Lestari. S. (2018). Dampak body shaming pada remaja putri. Dipublikasikan dalam prosiding seminar nasional dan
temu ilmiah psikologi positif 2018. ISBN: 978-602- 96634-7-1
Sumi Lestari. “Bullying or Body Shaming? Young Women in Patient Body Dysmorphic Disorder” Philanthropy
Journal of Psychology, Vol 3 Nomor 1, 2019. Department of Psychology, Universitas Brawijaya Malang.
Surya A.F. “Dampak Body Shaming Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan”, Skripsi Jurusan Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2019. hlm 3
14
LAMPIRAN
Berikut ini adalah link google form yang kami sebarkan kepada mahasiswa UNPAR
angkatan 2020.
https://forms.gle/XSa2xSRD7yGiHRydA
15