Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi membuat kita menjadi lebih mudah untuk mengakses sosial media
atau yang sering disebut sosmed. Hampir semua orang mempunyai akun sosmed, baik dari
kalangan remaja hingga orang dewasa. Hal ini juga memudahkan kita dalam melihat kehidupan
orang lain karena faktanya setiap kejadian atau situasi yang sedang dialami kebanyakan orang
memposting di akun sosmednya. Ada yang peduli dan ada yang tidak, ada yang menyukai dan
ada yang membenci, ada yang berkomentar positif dan ada yang negatif, setiap orang memiliki
pandangan yang berbeda. Namun kebanyakan adalah mereka yang berkomentar negatif tentang
fisik seseoang tanpa memikirkan dampak dari tindakannya tersebut, sehingga muncullah istilah
asing dalam bahasa Inggris yaitu Body Shaming.
Body shaming terdiri dari dua kata yaitu body dan shaming. Body yang artinya tubuh dan
shaming artinya mempermalukan. Body shaming adalah suatu istilah yang merujuk pada tindakan
mengkritik/mengomentari secara negatif tentang tubuh/fisik seseorang atau yang lebih
sederhananya adalah mengejek tubuh/fisik seseorang. Ini merupakan tindakan yang sudah tidak
asing lagi karena sering terjadi di kalangan masa kini, baik di dunia maya maupun di dunia nyata.
Biasanya body shaming terjadi di kalangan remaja seperti di sekolah. Mereka yang
memiliki kekurangan fisik sering kali menjadi bahan ejekan teman-temannya di sekolah. Tentu
saja hal ini adalah tindakan yang seharusnya tidak terjadi di kalangan anak sekolah. Sering kali
kita mengejek teman tanpa berpikir apa dampak yang akan terjadi setelahnya. Mungkin saja akan
berdampak buruk atau sebaliknya.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa anak sekolah melakukan tindakan body shaming terhadap temannya?


2. Apa akibat atau dampak dari tindakan body shaming baik bagi si pelaku maupun korban?
3. Bagaimana cara menghindari tindakan body shaming khususnya di lingkungan sekolah?

C. Tujuan Peneitian

1. Mengetahui alasan anak sekolah melakukan tindakan body shaming terhadap temannya
2. Mengetahui akibat atau dampak dari tindakan body shaming baik bagi si pelaku maupun
korban
3. Mengetahui cara menghindari tindakan body shaming khususnya di lingkungan sekolah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Body Shaming

Body shaming terdiri dari dua kata yaitu body dan shaming. Body yang artinya tubuh dan
shaming artinya mempermalukan. Body shaming adalah suatu istilah yang merujuk pada tindakan
mengkritik/mengomentari secara negatif tentang tubuh/fisik seseorang atau yang lebih
sederhananya adalah mengejek tubuh/fisik seseorang. Body shaming dapat diartikan sebagai
tindakan melontarkan ujaran negatif yang cenderung mengejek, menghina, dan merendahkan
orang lain yang dianggap memiliki bentuk tubuh yang kurang sempurna. Adapun objek body
shaming adalah sebagai berikut :

1. Bentuk dan ukuran tubuh seseorang


2. Wajah
3. Kelainan fisik baik karena insiden atau genetis
4. Tampilan yang berbeda dari mayoritas atau tidak memenuhi standar kecantikan

Sesuai data angket yang telah kami survei di lingkungan sekolah Nurul Huda Setu bahwa 87%
siswa Nurul Huda mengetahui istilah body shaming dan pernah melakukan bahkan menjadi
korban body shaming. Dan 61% dari mereka tidak merasa bersalah karena tindakan ini sering
terjadi di kalangan persahabatan dan dianggap sebagai lelucon hingga menjadi suatu kebiasaan.

B. Faktor Terjadinya Body Shaming

Ada banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya body shaming. Fenomena tersebut dapat
dijelaskan dengan menggunakan Social Learning Theory Albert Bandura. Menurut teori
Bandura, sebuah perilaku muncul karena hasil dari observasi serta tindakan meniru orang lain di
lingkungan sekitar. Apabila seorang individu sering menyaksikan atau membaca komentar-
komentar yang mengarah ke tindakan body shaming sejak dini, maka
besar kemungkinan individu tersebut melakukan tindakan body shaming terhadap orang
lain pada masa depan.
Pengamat Sosial yang juga Ketua Program Studi Vokasi Komunikasi UI Dr. Devie Rahmawati
mengatakan, ada empat penyebab body shaming, yaitu :

1. Kultur patron klien berarti orang yang di atas atau lebih hartanya, tenar, memiliki kekuasaan
untuk bisa melakukan apapun. Jika di sekolah ada orang yang lebih hebat dan keren kita punya
kecenderungan menerima saja dan terus berlanjut sehingga dapat memicu terjadinya Body
shaming.

2. Patriaki, yakni ketika perempuan cenderung menjadi objek dari lelucon terkait tubuh seperti
“Gendut, kurus, item, dan sebagainya.”

3. Minimnya pengetahuan bahwa body shaming adalah perilaku yang salah atau buruk dan saat
ini dapat dipidanakan jika ada aduan.

2
4. Post kolonialisme, yaitu dimana pemikiran dan anggapan sebagian besar masyarakat Indonesia
bahwa deskripsi “cantik” atau “tampan” adalah individu dengan kulit putih, hidung mancung,
tubuh langsing, tinggi semampai dan sebagainya. Maka dari itu, apabila ada seseorang yang tidak
memenuhi deskripsi tersebut, ia tidak bisa dikategorikan sebagai “cantik” atau “tampan” sehingga
termasuk dalam kategori “jelek”, “kurus”, “gemuk” atau panggilan negatif lainnya.

C. Dampak dari Tindakan Body Shaming

Isu body shaming sejak beberapa tahun terakhir memang ramai diperbincangkan. Body
shaming sendiri merupakan bentuk dari tindakan mengomentari fisik, penampilan, atau citra diri
seseorang. Body shaming kurang lebih adalah bullying, namun bullying sense of power dengan
tujuan membuat orang lain lebih rendah. Seperti makna shame, mempermalukan orang hingga ia
merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri.
Menjadikan fisik orang lain sebagai bahan ledekan atau guyonan atau yang sering disebut dengan
body shaming adalah suatu tindakan yang perlu dihentikan. Body shaming merupakan tindakan
yang sangat tidak dianjurkan dan bisa berakibat fatal bagi sang korban.
Meskipun seringkali kita merasa hanya sedang bercanda, tapi mengejek fisik orang lain bisa
merusak mental orang tersebut. Kerusakan mental tersebut bisa menyebabkan orang mengalami
hal-hal berisiko ini, seperti:
1. Membuat orang menjadi insecure dan tidak percaya diri
Dampak buruk ini bisa terjadi pada korban body shaming. Seseorang yang insecure akan
menarik diri dari lingkungan sekitar dan kehilangan kepercayaan diri sehingga menjadi pendiam
dan tidak banyak berinteraksi. Dia merasa bahwa orang-orang hanya akan melihat dia dari
tampilan fisik sehingga dia enggan menunjukkan diri pada dunia luar.

2. Sulit untuk mengembangkan diri


Dampak buruk ini bisa terjadi pada korban. Pelaku body shaming tanpa sadar telah
membuat orang lain menjadi jauh dari kesuksesan. Apalagi jika korbannya memiliki kepercayaan
diri yang sudah rendah dan tidak punya motivasi untuk membuktikan diri. Bisa-bisa selamanya
sang korban ini akan selalu menarik diri dan tidak melakukan apapun.

3. Melakukan hal ekstrem untuk memperbaiki kondisi fisiknya


Dampak buruk ini bisa terjadi pada korban body shaming. Korban body shaming memiliki
kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan hal-hal ekstrem demi memperbaiki fisiknya yang
dia rasa kurang. Misal, karena sering dibilang gendut, si A melakukan diet ekstrem yang bisa saja
mengancam kesehatannya hanya agar terlihat kurus.
4. Melakukan self-harm hingga bunuh diri
Dampak buruk ini bisa terjadi pada korban body shaming. Menjadi korban body shaming
sangat mungkin menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, sehingga mereka bisa saja
melakukan self-harm atau kegiatan menyakiti diri yang dilakukan dengan sengaja. Lebih parah
lagi, jika terlalu sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan berkaitan dengan hinaan fisik,
seseorang bisa saja memutuskan untuk bunuh diri.
5. Mengganggu psikologis
Dampak buruk ini bisa terjadi pada korban body shaming. Bagi orang yang memiliki rasa
kepercayaan yang rendah/insecure, ujaran yang mengolok-ngolok fisiknya sangatlah berpengaruh
terhadap psikologis korban. Mulai dari timbulnya rasa malu, sakit hati, merasa dirinya rendah
atau tidak berharga hingga depresi.

3
6. Terkena hukum pidana
Dampak ini bisa terjadi pada pelaku body shaming. Polisi menegaskan perbuatan mengejek
bentuk fisik seseorang atau body shaming dapat dipidanakan. Ancaman pidana kurungan
penjaranya pun mulai dari hitungan bulan hingga tahunan.
Bentuk perbuatan pidana dibagi menjadi dua kategori. Pertama dengan cara tidak langsung
melalui transmisi narasi di media sosial, kedua secara langsung melalui perkataan atau hinaan di
media sosial ke korban. Tindakan yang seseorang mentransmisikan narasi berupa hinaan, ejekan
terhadap bentuk, wajah, warna kulit, postur seseorang menggunakan media sosial. Itu bisa
dikategorikan masuk UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) Pasal 45 ayat
1 dan Pasal 27 ayat 3, dapat diancam hukuman pidana 6 tahun. Kedua, apabila melakukan body
shaming tersebut secara verbal, langsung ditujukan kepada seseorang, dikenakan Pasal 310
KUHP dengan ancaman hukumannya 9 bulan. Kemudian (body shaming yang langsung ditujukan
kepada korban) dilakukan secara tertulis dalam bentuk narasi, melalui transmisi di media sosial,
dikenakan Pasal 311 KUHP hukuman 4 tahun.

4
BAB III
KESIMPULAN

Bersasarkan data yang telah kami survei dapat disimpulkan bahwa 87% siswa Nurul Huda
mengetahui istilah body shaming dan pernah melakukannya bahkan menjadi korban body
shaming. Dari sekian banyaknya siswa/i Nurul Huda 61% dari mereka tidak merasa bersalah
karena tindakan ini sering terjadi di kalangan persahabatan dan dianggap sebagai lelucon hingga
menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan. Adapun penyebab dari body shaming terjadi karena si
pelaku merasa lebih hebat dan cantik/ganteng.

Dapat kita ketahui bahwa dampak dari tindakan body shaming bagi korban adalah menjadi
pribadi yang insecure/tidak percaya diri, sulit untuk mengembangkan diri, mengganggu
psikologis, melakukan self-harm (kegiatan yang menyakiti diri sendiri dengan sengaja) hingga
bunuh diri. Dan dampak bagi pelaku yaitu dapat terjerumus pada hukum pidana.

Setelah mengetahui beberapa dampak dari tindakan body shaming 74% dari siswa Nurul
Huda setuju bahwa hal ini merupakan tindakan yang tidak wajar dilakukan di lingkungan sekolah.
Maka cara menghindarinya dapat dilakukan dengan saling menghargai antarsesama.

5
DAFTAR PUSTAKA

 https://riliv.co/rilivstory/pengertian-body-shaming-adalah/
https://brainly.co.id/tugas/17801607 kevin2895
 https://pijarpsikologi.org/mengapa-kita-sering-melakukan-body-shaming/
 https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/25/11/2018/4-penyebab-body-
shaming/
 https://www.brilio.net/serius/ini-dampak-negatif-dari-korban-body-shaming-
191207k.html
 https://www.idntimes.com/life/inspiration/daysdesy/wajib-stop-5-dampak-buruk-
ini-bisa-terjadi-pada-korban-body-shaming-c1c2/full
 https://news.detik.com/berita/d-4321608/polisi-ancaman-pidana-pelaku-body-
shaming-9-bulan-6-tahun-penjara

Anda mungkin juga menyukai