Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS AKHIR UAS

PSIKOLOGI KESEHATAN MENTAL


KELAS KAMIS, 10.20 – 12.00 // AC7004

Disusun Oleh :

LUCY APRILLIA NINGSIH ( 1724070001 )

Dosen :

MORI VURQANIATI.,S.PSI.,M.PSI.,PSI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

2018-2019
BODY SHAMING DI DUNIA MAYA

A. Pengertian Body Shaming

Body Shaming merupakan bentuk dari tindakan atau istilah yang


merujuk pada kegiatan mengkritik dan mengomentari secara negatif terhadap
fisik dan tubuh diri sendiri ataupu orang lain. Body shaming sendiri ada
berbagai macam, pertama ada fat shaming. Fat shaming adalah komentar
negatif terhadap orang-orang yang memiliki badan gemuk atau plus size. Ada
juga thin shaming yaitu komentar negatif terhadap orang orang yang memiliki
badan kurus.

B. Contoh Kasus

Body Shaming saat ini sedang marak di perbincangkan apalagi di dunia


maya. Tidak jarang seseorang dengan sengaja melontarkan kata-kata
mengkritik namun berunsur body shaming seperti “Ih lo gendutan ya, diet dong
makanya”, “Tuh pipi apa bakso? Bulet banget”, “Itu tangan atau talas bogor?
Subur banget”. Kata-kata seperti itu sering kali kita dengar bahkan kita lihat
di kolom komentar media sosial Instagram, facebook dan twitter.
Contoh kasus kali ini kita ambil dari segi body shaming yaitu fat
shaming. Banyak orang yang menganggap fat shaming sebagai candaan atau
iseng, tapi bercandaan tersebut malah terkesan bullying. Namun sering kali kita
tidak tahu bahwa komentar-komentar tersebut dapat berpengaruh kepada orang
yang kita komentari dan diri sendiri.
Salah satu fat shaming dialami oleh seorang vlogger asal Indonesia
bernama Vera Nanda Putri yang akrab disapa Nanda. Perempuan berusia 28
tahun ini menghadapi komentar negatif dikarenakan bentuk badannya, terlebih
setelah pernikahannya dengan pria berkebangsaan Korea Selatan, Park Jun
ramai diberitakan. Nanda menjadi viral setalah menikah dengan Park Jun dan
menjadi bahan bullying di dunia maya karena bentuk tubuhnya yang gemuk.
Nanda bahkan mendapatkan komentar di Facebook atas artikel
Koreaboo yang berjudul Indonesian Girl Marries Korean Man of Her Dreams
After Haters Told Her It Would Never Work bahkan bernada kutukan: “She's
gona die of obesity/heart disease soon, after that the guy will be going places
with her money!”. Komentar tersebut cukup membuat nanda terpukul dan sakit
hati saat membacanya. Dengan di dukung oleh kehidupan Nanda sebelum
menikah yang tidak mempunyai teman (diungkap sendiri oleh Nanda di salah
satu vlog nya) Nanda cukup merasa kesal karena setelah menikah dia malah
mendapatkan perlakuan lebih kejam dari masyarakat.
Nanda pernah melakukan hal seperti setelah makan lalu ia
memuntahkan makanan tersebut hingga penah minum berbagai pil pelangsing
dari yang harganya murah hingga mahal sekalipun. Namun dengan dukungan
dari keluarga dan suaminya, Nanda mampu survive atas komentar miring yang
dilayangkan oleh masyarakat. Karena dukungan tersebut niatan untuk
melakukan diet lagi hingga liposuction (sedot lemak) pun dibuang jauh-jauh
olehnya. Nanda berusaha nyaman dengan berat badannya

C. Analisis Masalah

Body shaming dapat memberikan efek tekanan tersendiri bagi orang


yang mengalaminya. Sebagai contoh : merasa bersalah lalu menyalahkan diri
sendiri, menahan nafsu makan (diet ketat), dan mengabaikan kesehatan karena
kurangnya asupan gizi/protein. Efek dari body shaming lainnya juga beragam,
mulai dari jatuhnya harga diri, depresi, bahkan gangguan makan
seperti bulimia dan anoreksia nervosa.
Setiap orang mempunyai bentuk tubuh ideal yang berbeda dan
kenyamanan yang berbeda pula. Ada yang sudah ideal namun tidak nyaman
dengan bentuk tubuhnya, dan ada pula yang nyaman dengan bentuk tubuhnya
walaupun over weight. Yang kita perlukan hanyalah menjaga kesehatan tanpa
di pengaruhi oleh komentar negatif dengan embel-embel body image.
Nanda adalah salah satu dari sekian orang di dunia yang mengalami
body shaming. Nanda sempat merasa tertekan, tidak nyaman, kesal dan sakit
hati dengan tindakan body shaming tersebut. Body shaming memiliki efek yang
sangat besar bagi mental Nanda. Ancaman stres hingga gangguan makan bisa
saja menghantuinya, jika pengaruh body shaming sudah begitu masuk ke
dalam pikiran. Jika sudah seperti itu, segera bawa ke tenaga professional
seperti psikolog jika masih bisa di tangani dengan memecahkan masalah dan
psikiater jika dengan penyelesaian masalah tidak cukup ampuh hingga harus
mengosumsi obat penenang.
Tanpa sadar kita pernah menjadi pelaku body shamers disaat bercanda,
menghidur bahkan saat memuji dengan embel-embel seperti “kamu cantik ya,
tapi sayang gendut”. Viralnya body shaming membuat pemerintah Indonesia
tegas untuk menanganinya dengan membuat UUD Penghinaan/Body Shaming
di media sosial. Dengan disahkannya UUD tersebut diharapkan pelaku body
shamers dapat berfikir dua kali untuk melayangkan komentar negative
mengenai fisik bahkan kepada orang terdekat sekalipun.
Daftar Pustaka

1. https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20180111135130-436-
268141/berhentilah-melakukan-body-shaming/pengertian-body-shaming
2. https://kumparan.com/@kumparanstyle/hantu-body-shaming-di-media-
sosial/vera-nanda-putri (contoh kasus)

Anda mungkin juga menyukai