Anda di halaman 1dari 8

Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal.

617 – 624
ISSN: 2963-1343

Penerapan Positive Mind Melalui Self Affirmation Terhadap


Perasaan Body Shaming Pada Siswa-Siswi
Di MAN 4 Kediri
Andika Siswoaribowo1, Diana Rachmania2, Dhina Widayati3,
Indah Nirmala Laily4, Widiya Kurniati5

1,2,3,4,5
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
siswoari@gmail.com, 085646272973

ABSTRAK
Body shaming adalah kejadian yang dialami seseorang ketika dalam diri individu dilihat sebagai
sesuatu hal yang tidak baik dan memiliki kekurangan oleh seseorang terutama dari segi postur
tubuh.Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan, maka diperlukan penerapan positive
mind sebagai upaya menguatkan pemahaman tentang perilaku memandang diri secara positif,
salah satu bentuknya adalah self affirmation.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah
memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya positive mind melalui self affirmation saat
mengalami perlakuan body shaming.Populasi 30 siswa, terdiri dari kader PMR berjumlah 6 siswa,
dan 24 siswa anggota lainnya. Kader PMR merupakan siswa pilihan dari PMR MAN 4 Kediri yang
akan diberdayakan.Instrumen pengabdian masyarakat menggunakan lembar observasi. Hasil
kader sebelum intervensi memiliki kemampuan dengan kategori cukup dengan mean 24.
Sesudah diberikan intervensi memiliki kemampuan dengan kategori baik dengan mean 31,4.
Hasil anggota PMR sebelum diberikan intervensi memiliki kemampuan dengan kategori kurang
dengan mean 13,2. Sesudah diberikan intervensi memiliki kemampuan dengan kategori cukup
dengan mean 24. Artinya kader maupun anggota PMR lain mengalami peningkatan skor
kemampuan menerapkan self affirmation sebagai upaya menghindari perasaan body shaming.
Hasil analisis didapat terjadi peningkatan skor sebelum dan sesudah intervensi pada kader dan
anggota PMR. Penerapan positive mind melalui self affirmation mampu membantu terbentuknya
proses penerimaan dalam diri seseorang sehingga diyakini dapat meminimalisir pikiran-pikiran
negatif sebagai dampak dari munculnya perasaan body shaming.Sebaiknya pengetahuan
mengenai pentingnya penerapan self affirmation dalam mengatasi perasaan body shaming dapat
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah sebagai upaya menumbuhkan positive thinking
dan menjaga agar kesehatan mental tetap terjaga.

Kata kunci : Positive Mind, Self Affirmation, Body Shaming

ABSTRACT

Body shaming is an event experienced by a person when an individual is seen as something that
is not good and has deficiencies by someone, especially in terms of body posture. Given the
enormous impact it has generated, it is necessary to apply positive thinking as an effort to
strengthen understanding of positive self-viewing behavior, one form of which is self-affirmation.
The purpose of this community service is to provide health education about the importance of a
positive mind through self-affirmation when experiencing body shaming. The population is 30
students, consisting of PMR cadres totaling 6 students, and 24 other student members. PMR
cadres are selected students from PMR MAN 4 Kediri who will be empowered. The community
service instrument uses an observation sheet. The results of the cadres before the intervention
had the ability in the adequate category with a mean of 24. After the intervention was given they
had the ability in the good category with a mean of 31.4. The results of PMR members before
being given the intervention had abilities in the less category with a mean of 13.2. After being
given the intervention, they had sufficient ability with a mean of 24. This means that cadres and
other PMR members experienced an increase in the ability score to apply self-affirmation as an
effort to avoid feelings of body shaming. The results of the analysis showed that there was an
increase in scores before and after the intervention for PMR cadres and members. The application
of positive thoughts through self-affirmation is able to help form an acceptance process in a
person so that it is believed to be able to minimize negative thoughts as a result of the emergence

617
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO
Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal. 617 – 624
ISSN: 2963-1343

of feelings of body shaming. We recommend that knowledge about the importance of applying
self-affirmation in overcoming feelings of body shaming can be disseminated to all school
members as an effort to foster positive thinking and maintain mental health.

Keywords: Positive Mind, Self Affirmation, Body Shaming

PENDAHULUAN korban baik secara psikologis maupun psikis.


1
Remaja merupakan masa dimana Dampak negatif yang sering ditimbulkan
peralihan dari masa anak-anak ke masa adalah tekanan psikologis, risiko gangguan
dewasa, yang telah meliputi semua makan dan mental, serta kualitas hidup yang
perkembangan yang dialami sebagai buruk.
persiapan memasuki masa
Body shaming adalah kejadian yang
dewasa.Perubahan perkembangan tersebut
dialami seseorang ketika kekurangan dalam
meliputi aspek fisik, psikis dan
diri individu dilihat sebagai sesuatu hal yang
psikososial.Masa remaja merupakan salah
tidak baik oleh orang lain terutama dari segi
satu periode dari perkembangan manusia.
postur tubuh. Body shaming termasuk
Remaja ialah masa perubahan atau peralihan
perilaku bullying secara verbal dengan
dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi
membully bentuk badan seseorang (2). Hal
perubahan biologis, perubahan psikologis,
serupa perlakuan body shaming dapat
dan perubahan social (1)
menimbulkan penilaian diri sendiri yang buruk
Berdasarkan laporan ZAP Beauty (3). Body shaming termasuk penindasan yang
Index 2020, sekitar 62,2% perempuan di tidak banyak disadari oleh individu khususnya
Indonesia pernah menjadi korban body remaja saat ini. Hal tersebut dianggap wajar
shaming selama hidupnya. Dari jumlah itu, di kalangan anak maupun remaja. Di
47% responden mengalami body shaming Indonesia kasus penindasan telah mencapai
karena tubuhnya dianggap terlalu berisi. 966 kasus penghinaan fisik yang tidak lain
Sebanyak 36,4% responden mengalami body adalah body shaming. Berdasarkan penelitian
shaming karena memiliki kulit yang yang dilakukan oleh (4) menunjukkan
berjerawat. Kemudian, 28,1% responden sebagian besar responden terdapat 53
yang menjadi korban body shaming karena responden (51,5%) yang mendapat perlakuan
memiliki bentuk wajah yang tembam. Ada body shaming buruk dan terdapat 50
pula 23,3% responden terkena body shaming responden (48,5%) yang mendapat perlakuan
karena warna kulit yang gelap. Sementara, body shaming baik.
19,6% responden terkena body shaming
Efek dari perlakuan body shaming
karena dianggap memiliki tubuh yang terlalu
berdampak negatif pada pola pikir seseorang
kurus. Body shaming dapat mempengaruhi
hingga menyebabkan orang yang

STIKES Karya Husada Kediri Jl. Soekarno Hatta


No.7 Pare-Kediri Telp./Fax. (0354) 395 20

618
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO
Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal. 617 – 624
ISSN: 2963-1343

mendapatkan perlakuan body shamming dapat dilakukan dengan menggunakan teknik


merasa memiliki citra diri yang rendah. self affirmation.
Perubahan penampilan yang dilakukan
Self affirmation atau afirmasi diri
perempuan agar sesuai dengan standar
merupakan suatu teknik yang bertujuan untuk
kecantikan mampu menimbulkan dampak
membantu proses penerimaan diri seseorang
buruk. Perempuan menjadi khawatir akan
terhadap suatu informasi atau intervensi.
pandangan negatif orang lain mengenai
Teknik self affirmation bekerja dengan cara
tubuhnya yang gemuk, sehingga dalam hal ini
mengubah mindset negatif atau negative
perempuan akan menghalalkan segala cara
thinking seseorang dengan cara
agar menjadikan bentuk tubuhnya seperti
mengucapkan kalimat-kalimat positif
idaman kebanyakan orang. Selain itu, cara
mengenai potensi diri seseorang sehingga
cantik dengan instan menimbulkan dampak
dapat mereduksi kecemasan dan
negatif seperti halnya melakukan suntik
ketidakpuasan seseorang terhadap diri
vitamin c untuk membuat kulit lebih putih,
sendiri. Self affirmation dapat bekerja dengan
namun dampak yang ditimbulkan
optimal jika diikuti dengan penghayatan atau
penggunaan vitamin c secara berlebihan
imajinasi positif mengenai diri sendiri. Self
dapat menyebabkan komplikasi di berbagai
affirmation dapat diterapkan untuk
organ tubuh (5).
mengurangi perasaan body shaming
Mengingat bahwa perasaan body terhadap diri sendiri dengan menggunakan
shaming terhadap diri sendiri menimbulkan kata-kata positif.
dampak dan perubahan bagi diri kita,
METODE PELAKSANAAN
seyogyanya untuk kita dapat mengontrol diri
sendiri untuk mencegah munculnya perasaan Metode pelaksanaan pemberdayaan
negatif dalam diri masing-masing. Hal kader penerapan positive mind melalui self
terpenting untuk mengatasi body shaming affirmation terhadap perasaan body
berasal dari pemikiran dan tindakan diri shaming, diawali dengan hari pertama
sendiri.Ada dua faktor internal yang dapat pemilihan kader yang berjumlah 6 siswa.
dilakukan seseorang untuk mengatasi Kemudian mahasiswa atau peneliti
dampak negatif dari body shaming adalah menjelaskan informasi kepada kader tentang
body surveillance serta penerapan positive pentingnya menerapkan dan menanamkan
mind. Positive mind didefinisikan sebagai dalam diri sendiri positive mind atau
suatu perilaku memandang dirinya secara pemikiran-pemikiran yang positif salah
positif, menghindari perilaku membanding- satunya dengan teknik afirmasi diri atau self
bandingkan penampilan dengan orang lain, affirmation yang dikemas dalam sebuah
menjaga penampilan diri dengan percaya diri materi powerpoint dan video. Setelah
dan menunjukkan penampilan yang sesuai penjelasan usai, kader diberikan kesempatan
dengan dirinya. Penerapan positive mind dan tanggung jawab untuk
mensosialisasikan materi yang telah

619
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO
Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal. 617 – 624
ISSN: 2963-1343

didapatkan kepada kelompok sebaya (24 Kediri dalam meningkatkan kemampuan


anggota PMR lainnya). menerapkan positive mind melalui self
Populasi PMR terdiri dari 30 siswa, affirmation dengan metode edukasi dan
yang terdiri dari 6 kader siswa yang telah diskusi, didapatkan hasil, responden dengan
terpilih dan 24 anggota PMR lainnya. Kader mean sebesar 13,2. Setelah diberikan
PMR merupakan siswa pilihan dari PMR edukasi, responden didapatkan mean
MAN 4 Kediri yang akan diberdayakan. sebesar 24,2. Terjadi peningkatan mean
Sampel diharapkan mampu melanjutkan sebesar 11,5 yang artinya terjadi peningkatan
informasi tentang penerapan positive mind pengetahuan antara sebelum dan sesudah
melalui self affirmation terhadap perasaan diberikan edukasi pada responden.
body shaming kepada seluruh populasi PMR. Bullying, body shamming atau diejek
Instrumen pengabdian masyarakat sebagian besar dari responden memiliki
menggunakan lembar observasi. pengalaman sebagai korban. Dalam artikel
Pengabdian masyarakat bertempat di MAN 4 The Emely Program dengan judul The Impact
Kediri pada tanggal 8 Mei 2023 dengan of Bullying and Body Shamming on Body
durasi 120 menit. Image (2021), usia sekolah merupakan usia
rawan dengan intimidasi penampilan fisik, ras
HASIL DAN PEMBAHASAN atau etnik, jenis kelamin, kecacatan, agama
HASIL
atau orientasi seksual. Intimidasi penampilan
Tabel 1. Dari hasil evaluasi yang didapatkan
saat pengabdian masyarakat, pada fisik adalah intimidasi mengenai tubuh
kegiatan ini peserta diberikan pre-
test dan post-test dengan tujuan diantaranya berat badan, kulit gelap,
untuk mengukur tingkat berjerawat dimana intimidasi atau bullying
pengetahuan anggota sebelum dan
memiliki dampak negatif pada body image.
sesudah diberikan edukasi oleh
kader kesehatan, dengan hasil: Self affirmation merupakan kemampuan

Skor Pre Skor Post


seseorang untuk menggambarkan kecukupan
Mean Test Test terhadap dirinya. Di samping itu, self
13,2 24,2
affirmation mampu melihat aspek positif lain
Berdasarkan tabel pre-test dan post- yang ada pada diri seseorang yang berakibat
test di atas, didapatkan perubahan berupa pada kemampuannya untuk bisa move on dari
kenaikan skor nilai pada seluruh responden. masalah yang sedang dihadapi. Self
Kenaikan skor ini menunjukkan bahwa affirmation merupakan suatu sikap yang
terdapat peningkatan pengetahuan anggota memandang sisi positif pada seseorang yang
sebelum dan sesudah diberikan edukasi oleh tidak berelasi dengan ancaman dirinya.
kader kesehatan. Menurut Eggleston, (2013), self affirmation
merupakan suatu cara seseorang untuk
PEMBAHASAN berubah melebihi batas diri sendiri dengan
Sebelum dilakukan edukasi pada menekankan sumber eksternal seperti
pengabdian masyarakat yang mengukur support social (6)
tentang pengetahuan siswa-siswi MAN 4

620
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO
Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal. 617 – 624
ISSN: 2963-1343

Self affirmation membuat pandangan body image hanya sebatas fisik, tentu kondisi
seseorang menjadi lebih luas. Pandangan ini jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat
seseorang tidak terbatas pada aspek mengaburkan pandangan positif terkait
kekurangannya saja, namun banyak aspek dengan body image yang benar pada
lain yang lebih baik yang ada pada diri persepsi remaja (8)
seseorang yang perlu juga diperhatikan. Hal Berdasarkan hasil penelitian
ini akan membuat seseorang memiliki menunjukkan bahwa pada responden antara
keyakinan diri, penilaian diri dan konsep diri skor pre-test dan post-test mengalami
yang tinggi. kondisi ini akan membuat peningkatan, maka dari itu peneliti beropini
seseorang menjadi optimis, tidak gampang bahwa perasaan body shaming terhadap diri
menyerah dan selalu mencoba berbagai cara sendiri dapat menimbulkan dampak dan
untuk memecahkan masalah yang sedang perubahan bagi diri kita, seyogyanya untuk
dihadapi. kita dapat mengontrol diri sendiri untuk
Selain itu dari beberapa teori di atas, mencegah munculnya perasaan negatif
peneliti beropini bahwa pengalaman bullying dalam diri masing-masing. Hal terpenting
atau body shamming yang dialami remaja untuk mengatasi body shaming berasal dari
memberikan dampak yang menyakitkan, hal pemikiran dan tindakan diri sendiri. Ada dua
tersebut akan terekam di alam bawah sadar faktor internal yang dapat dilakukan
dan mempengaruhi persepsi remaja bahwa ia seseorang untuk mengatasi dampak negatif
adalah individu yang kurang dalam masalah dari body shamming adalah body surveillance
fisik. Kebanyakan masyarakat menjadikan serta penerapan positive mind.
standart kecantikan fisik ideal sebagai Positive mind didefinisikan sebagai suatu
patokan, namun setiap makhluk tidak dapat perilaku memandang dirinya secara positif,
memilih bagaimana dirinya akan dilahirkan menghindari perilaku membanding-
dalam bentuk, ukuran yang seperti apa (7) bandingkan penampilan dengan orang lain,
Dari pengalaman bullying atau body menjaga penampilan diri dengan percaya diri
shamming secara terus menerus yang dan menunjukkan penampilan yang sesuai
mengarah pada kekurangan fisik, dapat dengan dirinya. Penerapan positive mind
menyebabkan remaja membenarkan bahwa dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
dirinya adalah individu yang penuh dengan self affirmation. Self affirmation atau afirmasi
kekurangan. Secara fisiologis, ketika stimulus diri merupakan suatu teknik yang bertujuan
negatif terus diterima remaja pada otak untuk membantu proses penerimaan diri
bagian limbik yang memiliki fungsi penting seseorang terhadap suatu informasi atau
yaitu mengatur emosi dan memori akan intervensi. Teknik self affirmation bekerja
terpengaruh, setelah itu stimulus tersebut dengan cara mengubah mindset negatif atau
akan terekam dalam hipokampus sebagai negative thinking seseorang dengan cara
ingatan yang menyakitkan, pengalaman yang mengucapkan kalimat-kalimat positif
terekam akan mempengaruhi persepsi mengenai potensi diri seseorang sehingga
individu sehingga cara penilaiannya terhadap dapat mereduksi kecemasan dan

621
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO
Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal. 617 – 624
ISSN: 2963-1343

ketidakpuasan seseorang terhadap diri mampu mempengaruhi pengetahuan siswa-


sendiri. siswi MAN 4 Kediri dalam meningkatkan
Peneliti beropini bahwa perilaku body kemampuan menerapkan positive mind
shaming yang terjadi pada diri individu dapat melalui self affirmation.Diskusi yang dilakukan
memberikan dampak yang kurang baik dalam antara responden dan peneliti diharapkan
proses interaksi antar sosial. Individu mampu memberikan kesempatan bagi siswa-
cenderung menutup diri, menarik diri dari siswi untuk belajar dan bertukar pikiran
lingkungan sekitar, dan menganggap bahwa sehingga tercapai pemahaman yang kuat dan
dirinya tidak berharga, seperti halnya body kemampuan yang meningkat. Seperti halnya
shaming memberikan dampak terhadap menurut Anitah dalam Nurjamal, (2014)
kehidupan sehari-hari dari segi fisik, dan metode diskusi membuat siswa dapat saling
psikologis yaitu menarik diri dari lingkungan bertukar pikiran, siswa dapat menghayati
sekitarnya . Perasaan terhadap body shaming suatu permasalahan, merangsang siswa
dapat diminimalisir dengan pikiran-pikiran untuk berpendapat, mengembangkan rasa
yang positif salah satunya menggunakan tanggung jawab siswa, membina kemampuan
afirmasi positif. berbicara, dan memahami pendapat serta
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti pikiran orang lain (10). Metode ceramah yang
beropini bahwa penerapan positive mind disampaikan peneliti, mampu mengajak
melalui self affirmation pada siswa-siswi MAN responden untuk mengetahui makna kalimat
4 Kediri berjalan efektif karena menggunakan afirmasi positif secara keseluruhan.
metode edukasi dan diskusi sehingga Pemateri memberikan edukasi
penyampaian informasi dapat dengan mudah dimulai dengan melakukan pembentukan
diterima. Menurut Rachma, (2016) informasi kader responden, dari 30 responden dipilih 6
yang didapatkan akan menambah siswa untuk menjadi kader pemberdayaan
pengetahuan dan direspon oleh otak masyarakat. Pemateri memberikan materi
sehingga dapat menjadi stimulus dalam seputar body shaming dan penanganannya
berperilaku dan mempengaruhi melalui self affirmation kepada kader-kader
kemampuannya. Metode edukasi yang dari siswa-siswi MAN 4 Kediri yang telah
disampaikan peneliti kepada responden terpilih. Pemberian ceramah kepada kader-
menggunakan metode diskusi, dimana kader yang terpilih dilanjutkan dengan proses
peneliti memberikan materi seputar body diskusi dan tanya jawab antara peneliti dan
shaming dan penanganannya menggunakan responden. Kader diharapkan mampu
teknik afirmasi positif. Dilanjutkan dengan sesi menerima informasi dan pengetahuan yang
tanya jawab dari responden yang didapat sehingga mampu memberikan ilmu
disampaikan kepada peneliti, begitupun kepada teman-teman sebaya mereka.
peneliti mampu menjawab dan memberi Setelah proses diskusi dan tanya jawab
pengetahuan kepada responden. antara pemateri dan kader selesai, pemateri
Metode ceramah dan diskusi yang memberikan tanggung jawab kepada kader
disampaikan peneliti kepada responden untuk menyampaikan materi yang didapat

622
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO
Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal. 617 – 624
ISSN: 2963-1343

kepada 24 siswa-siswi lainnya. Kader dengan dan menanamkan positive mind atau mindset
bimbingan pemateri memberikan materi positif melalui teknik afirmasi terlebih dalam
afirmasi positif dengan cara menayangkan menghadapi perilaku body shaming yang
video afirmasi positif sembari responden ikut sewaktu-waktu dapat mengancamnya. Kader
mengucapkan kalimat afirmasi dengan penuh MAN 4 Kediri yang telah terlatih dapat
konsentrasi dan tercapai penghayatan yang mengembangkan pengetahuan yang telah
amat dalam. Pemateri beserta anggota didapatkan kepada seluruh warga sekolah
lainnya berharap kader maupun siswa-siswi baik teman sebaya maupun teman di
MAN 4 Kediri mampu untuk mempertahankan lingkungan sekitar untuk dapat
kemampuan yang dimiliki dari pengabdian meminimalkan perilaku body shaming atau
masyarakat tentang pentingnya penerapan bullying dan lebih menanamkan sikap positif
positive mind melalui self affirmation terhadap dalam diri individu masing-masing.
perasaan body shaming yang telah dilakukan. SARAN
Sebagian besar dari siswa-siswi telah berhasil Dapat dilanjutkan dan
meningkatkan kemampuan praktik self dikembangkan dalam pemberdayaan pada
affirmation terhadap dirinya sendiri, hal kader di organisasi lain yang belum
tersebut disebabkan karena selama penelitian mendapatkan edukasi tentang pentingnya
berlangsung pemateri juga menyampaikan penerapan positive mind melalui self
informasi tentang body shaming serta dampak affirmation terhadap perasaan body
maupun akibatnya, sehingga dengan adanya shaming.
penerapan teknik afirmasi diri, diharapkan
audiens atau responden mampu UCAPAN TERIMA KASIH
mengorganisir dirinya untuk dapat selalu Terima kasih yang tak terhingga
melakukan kontrol diri dengan menanamkan penulis sampaikan kepada STIKES Karya
pemikiran-pemikiran yang positif demi Husada Kediri, dosen pembimbing yang telah
keberlangsungan hidup dan melakukan membimbing, memfasilitasi dan membekali
interaksi antar sosial dengan baik. penulis dengan ilmu pengetahuan.
KESIMPULAN
Self affirmation atau teknik afirmasi DAFTAR PUSTAKA
yang bertujuan untuk membantu proses
penerimaan diri seseorang dengan cara 1. Sofia A, AdiyantI MG. Hubungan pola asuh
otoritatif orang tua dan konformitas teman
mengubah mindset negatif atau negative sebaya terhadap kecerdasan moral.
thinking seperti perasaan body shaming Jogjakarta UGM. 2013;
dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat 2. Cock E. ‘The Body and Shame:
positif mengenai potensi diri seseorang Phenomenology, Feminism, and the
Socially Shaped Body’by Luna Dolezal
sehingga dapat mereduksi kecemasan dan (Rowman & Littlefield, 2015)[Book
ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Setelah Review]. 2015;

dilakukannya pemberdayaan kader, remaja 3. Elíasdóttir ELF. Is body shaming predicting


mampu mengetahui pentingnya menerapkan poor physical health and is there a gender

623
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO
Vol. 03, No. 02. Juni 2023 Hal. 617 – 624
ISSN: 2963-1343

difference? 2016. Mahasiswi Yang Memakai Produk


Kosmetik Wajah Di Universitas Mercu
4. Hidayat R, Malfasari E, Herniyanti R. Buana Yogyakarta. Universitas Mercu
Hubungan perlakuan body shaming Buana Yogyakarta; 2020.
dengan citra diri mahasiswa. keperawatan
Jiwa. 2019;7(1):79–86. 8. Sakinah H, Sumaryanti IU. Hubungan
Body Dissatisfaction dan Adiksi Media
5. Putri RU, Sulistyani HD. Pemaknaan Sosial Instagram pada Wanita Dewasa
Kecantikan Perempuan Pada Group Chat Awal. Pros Psikol. 2020;6(2):827–33.
Line Alumni Sekolah Berbasis Pesantren
Insan Cendekia Gorontalo. Interak Online. 9. Mukhlis A. Pengaruh Pelatihan berpikir
2018;7(1):133–40. positif pada ketidakpuasan terhadap citra
tubuh (body Image Dissatisfaction).
6. Eggleston C. Is it really the self that’s Psikoislamika J Psikol dan Psikol Islam.
affirmed. Self-Affirmation Theory Compet 2013;10(1).
Fram Self-Enhancement Self-
Connectedness. 2013; 10. Nurjamal. Terampil bahasa. bandung:
alvabeta cv; 2014.
7. Hanum R. Hubungan Antara Citra Tubuh
Dengan Perilaku Konsumtif Pada

624
https://spikesas.khkediri.ac.id/SPIKesNas/index.php/MOO

Anda mungkin juga menyukai