Anda di halaman 1dari 1

Liquifaction adalah kejadian yang sangat penting, menarik dan kompleks pada

pembicaraan gempa dan geoteknik. Liquiefaction ini mulai dibahas oleh para ahli geoteknik
sejak tahun 1964 dimana terjadi gempa besar di Alaska dengan besaran gempa 9,2 dan diikuti
oleh gempa di Niigata, Jepang tiga bulan kemudian dengan magnitudo 7,5. Kedua gempa besar
tersebut menunjukkan kerusakan infrastruktur yang luar biasa seperti tenggelamnya bangunan
gedung, keruntuhan jembatan, kelongsoran dinding atau terapungnya bangunan-bangunan bawah
tanah.

Sejak terjadinya kedua gempa tersebut,liquiefaction diteliti dengan intensif oleh ratusan
peneliti gempa dan geoteknik, berbagai pendekatan asumsi telah dilakukan namun sampai
sekarang masih timbul persoalan-persoalan terkait dengan liquiefaction tersebut. Akhir-akhir ini
perbedaan tentang liquiefaction semakin mengecil dan menghasilkan kesepakatan. Secara visual,
peristiwa tampak dipermukaan adanya pendidihan tanah pasir (sand boil), atau munculnya
lumpur pasir di permukaan tanah, atau mungkin ditunjukkan adanya rembesan air melalui
rekahan tanah. Dalam bentuk yang lebih dramatis sering ditunjukkan oleh tenggelamnya struktur
bangunan dari permukaan tanah serta turunnya tanah yang cukup besar. Bangunan yang
tenggelam tersebut akan miring, amblas, atau bergerak kesamping pada akhirnya bangunan
tersebut akan runtuh bersama hilangnya kuat geser tanah seperti yang telah dibahas sebelumnya.

Gambar 1.1 Visualisasi sebelum terjadi gempa dan setelah terjadi gempa

Anda mungkin juga menyukai