Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SUKU BUNGA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Dosen Pengampu : Inayat Hanum Indaryati, S.E.,M.M.

Disusun Oleh:
1. Rika Kurniasari (19133200021)
2. Agung Pradana (19133200048)

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
1.3 TUJUAN....................................................................................................................1
1.4 MANFAAT.................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1. Pengertian Bunga Bank...........................................................................................3
2.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Suku Bunga........................................................3
2.3. Komponen-komponen dalam Menentukan Bunga Kredit.......................................6
2.4. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit............................................................8
2.5 Contoh dan Penyelesaian Soal.................................................................................9
BAB III. PENUTUP.............................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah “Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainya di
Universitas PGRI Yogyakrata. Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya para anggota
kelompok 6 yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga selesai tepat waktu. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Inayat Hanum Indaryati, S.E.,M.M. selaku dosen pengampu yang telah
membimbing kami.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun kepada pembaca umumnya.

Penulis

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkannya ke masyarakat dalam
bentuk kredit. Fungsi ini sering disebut sebagai Financial Intermediary
(Triandaru, et Al, 2006: 9). Sumber dana utama bank yaitu: berupa tabungan,
deposito dan giro. Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk dana yang biasanya
disalurkan bank dalam bentuk kredit yaitu jenis kredit modal kerja, kredit
investasi dan kredit konsumsi.
Pihak bank akan memberikan bunga kepada masyarakat yang telah
menyimpan uangnya di bank sebagai balas jasa. Sebaliknya jika Bank
menyalurkan pinjaman ke masyarakat dalam bentuk kredit, maka masyarakat
sebagai pihak debitur harus membayar bunga kepada pihak bank (kreditur).
Suku bunga pinjaman hendaknya lebih besar dari suku bunga simpanan,
karena selisih bunga tersebut menjadi keuntungan bagi bank.
Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang
senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia
mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan
mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Biasanya
suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun yang dibebankan atas
uang yang dipinjam. Tingkat bunga pada hakikatnya adalah harga. Seperti
halnya harga, suku bunga menjadi titik pusat dari pasar, dalam hal ini pasar
uang dan pasar modal. Sebagaimana harga, suku bunga dapat dipandang
sebagai sebuah mekanisme untuk mengalokasikan sumber daya dan
perekonomian.
Pada dasarnya masyarakat memerlukan kredit untuk memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud dapat berupa kebutuhan konsumtif
(dipakai sendiri) atau kebutuhan produktif (perusahaan untuk menghasilkan
barang). Semakin meningkatnya kebutuhan, masyarakat terdorong untuk
memenuhi kebutuhannya dengan mencari dana tambahan yaitu dengan kredit
di bank.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Apa pengertian dari bunga Bank?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga ?
3. Apa saja komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit?
4. Apa jenis-jenis pembebasan suku bunga kredit?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui dari bunga Bank
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga
3. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen dalam menentukan
bunga kredit
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pembebasan suku bunga kredit

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah:
1. Sebagai pengembangan ilmu.
2. Dapat menambah pengalaman, wawasan. dan ilmu bagi penulis.
3. Dapat menjadi sumber tambahan dan sumber informasi dalam menambah
wawasan pembaca

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bunga Bank


Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada
nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah
kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan
kepada nasabahnya yaitu sebagai berikut.

1. Bunga Simpanan.

Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang
menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus
dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan
bunga deposito.

2. Bunga Pinjaman.

Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus
dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.

Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan
pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus
dikeluarkan kepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan
yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman
masing-masing saling memengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh
seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga ter
pengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

2.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Suku Bunga


Seperti dijelaskan di atas bahwa untuk menentukan besar kecilnya suku bunga
simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga

3
simpanan maupun pinjaman saling niemengaruhi di samping pengaruh faktor-
faktor lainnya.

Faktor-faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga


adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan dana

Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat,


maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara
otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada
simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan
akan turun.

2. Persaingan

Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi, yang


paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika
untuk bunga simpanan rata-rata 16%. Maka jika hendak membutuhkan dana cepat
sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas bunga pesaing misalnya 16%.
Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga
pesaing.

3. Kebijaksanaan pemerintah

Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak
boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

4. Target laba yang diinginkan

Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diingin kan besar,
maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.

5. Jangka waktu

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal
ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di masa mendatang. Demikian pula
sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.

4
6. Kualitas jaminan

Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda
dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal
pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang
likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih
mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.

7. Reputasi perusahaan

Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat


menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya. Karena biasanya
perusahaan yang bonafid kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang
relatif kecil dan sebaliknya.

8. Produk yang kompetitif

Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk


produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.

9. Hubungan baik

Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer)


den nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta
loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank, Nasabah utama biasanya
mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan
suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.

10. Jaminan pihak ketiga

Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit.
Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid baik dari segi kemampuan
membayar, nania baik maupun loyali tasnya terhadap bank, maka bunga yang
dibebankanpun berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya
kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan
sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.

5
2.3. Komponen-komponen dalam Menentukan Bunga Kredit
Khusus untuk menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan
diberikan kepada para debitur terdapat beberapa komponen yang memengaruhi.
Komponen-komponen ini ada yang dapat diperkecil (dikurangi) dan ada pula yang
tidak.

Adapun komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain sebagai
berikut:

1. Total biaya dana (Cost of Fund)

Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana
simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total
biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk
memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan
terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula
sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau
Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini
besarnya RR yang ditetapkan pemerintar besarnya 5%.

2. Biaya operasi

Dalam melakukan setiap kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana


dan prasarana baik berupa manusia maupun alat Penggunaan sarana dan prasarana
ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bant: sebagai biaya
operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam
melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya
administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya lainnya.

3. Cadangan risiko kredit macet

Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberi kan, hal ini
disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidak
terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh
karena itu, pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga

6
menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah persentase tertentu terhadap
kredit yang disalurkan.

4. Laba yang diinginkan

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang
maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting,
mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit.
Dalam hal ini, biasanya bank di samping melihat kondisi pesaing juga melihat
kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga melihat sektor-sektor
yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah atau untuk pengusaha/rakyat
kecil, maka labanya pun berbeda dengan yang komersil.

5. Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang


memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

Untuk lebih mudah memahami pembebanan suku bunga berikut ini contoh
komponen-komponen pembebanan suku bunga dalam menentukan suku bunga
kredit adalah sebagai berikut:

PT Bank MARINDO menentukan suku bunga deposito sebesar 18% PA


kepada para deposannya. Cadangan Wajib (RR) yang ditetapkan pemerintah
adalah 5%. Kemudian biaya operasi yang dikeluarkan adalah 6% dan cadangan
risiko kredit macet 1%. Laba yang diinginkan adalah 5% dan pajak 20%.

Pertanyaan:

Hitung berapa bunga kredit yang diberikan (based lending rate) kepada para
debiturnya (peminjam).

Bunga yang dibebankan


Cost of Fund=
100 %−Cadangan wajib

18 % 18 %
Cost of Fund= = = 18,95%
100 %−5 % 95 %

Jadi cost of fund 18,95% dibulatkan menjadi 19% untuk menghitung bunga
kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

7
Total biaya dana (cost of fund) 19%

Total biaya operasi 6%

25%

Cadangan risiko kredit macet 1%

26%

Laba yang diinginkan 5%

31%

Pajak 20% dari laba (5%) 1%

Bunga Kredit yang diberikan (based lending rate) 32%

2.4. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit


Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya.
Pembebanan di sini maksudnya metode perhitungan yang akan digunakan
sehingga memengaruhi jumlah bunga yang akan dibayar. Jumlah bunga vang
dibayar akan memengaruhi jumlah angsuran perbulannya. Dimana jumlah
angsuran terdiri dari, utang/pokok pinjaman dan bunga.

Metode pe.nbebanan bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Sliding rate

Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga


jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan
turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi pembayaran pokok pinjaman setiap bulan
sama. Cicilan nasabah (pokok pinjaman ditamban bunga) otomatis dari bulan ke
bulan semakin menurun Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor
produktif, dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani terhadap
pinjamannya.

2. Flat rate

8
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan
sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang
bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi atau
kredit konsumtif lainnya.

3 Floating rate

Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang
sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar
uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau
lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga
berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.

2.5 Contoh dan Penyelesaian Soal


PT SUNGAILIAT telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank
Marras senilai Rp60.000.000,-. Jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan).
Bunga dibebankan sebesar 24 persen setahun. Di samping itu, PT SUNGAILIAT
juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp350.000,- Kredit tersebut dapat
langsung ditarik sekaligus dasi rekening gironya, Pertanyaan:

Coba saudara hitung dengan menggunakan metode flat rate dan sliding rate
jumlah angsuran setiap bulan berikut tabel perhitungannya secara lengkap.

1. Jawaban Pembebanan Bunga dengan Flat Rate

Sesuai dengan pembebanan bunga dengan metode flat rate, maka setiap bulan
bunga yang dibayar adalah tetap sampai kredit tersebut lunas. Hal ini juga berarti
jumlah angsurannya pun sama setiap bulannya.

a. Menghitung pokok pinjaman (PJ) per bulan sebagai berikut. Pokok pinjaman
yang harus dibayar setiap bulan adalah:
Jumlah pinjaman
PJ =
Jangka waktu

9
PJ =Rp 60.000 .000 ,− ¿ =Rp 5.000 .000 ,−¿ ¿
12 Bulan

b. Selanjutnya mengitung bunga (BG) per bulan adalah:

Bunga x nominal pinjaman


BG= x1
12 bulan

BG=24 % x Rp60.000 .000 ,− ¿ x 1=Rp 1.200.000 ,−¿ ¿


12 bulan

Jadi jumlal angsuran setiap bulan adalah:

Pokok Pinjaman Rp5.000.000,-

Bunga Rp1.200.000,-

Jumlan Angsuran Rp6.200.000,-

Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai 12 bulan dan jika kita uraikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:

TABEL PERHITUNGAN KREDIT

Dengan Flat Rate

(dalam ribuan)

Sisa Pokok
Bulan bunga angsuran
pinjaman pinjaman

1 55.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-


2 50.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
3 45.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
4 40.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
5 35.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
6 30.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
7 25.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
8 20.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
9 15.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
10 10.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-

10
11 5.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
12 0 5.000,- 1.200,- 6.200,-
jumlah 60.000,- 14.400,- 74.400,-

2. Jawaban Pembebanan Bunga dengan Metode Sliding Rate

Dalam metode sliding rate, maka perhitungan jumlah bunga yang dibayar
didasarkan kepada jumlah sisa pinjamannya. Oleh karena itu, jumlah—bunga
yang dibayarnya setiap bulan semakin mengecil, sedangkan, pokok pinjaman
tetap. Pada akhirnya jika bunga yang dibayar mengecil dari bulan ke bulan, maka
otomatis jumlah angsuran setiap bulan pun semakin turun.

Pokok Pinjaman setiap bulan adalah sama yaitu:

PJ =Rp 60.000 .000 ,− ¿ =Rp 5.000 .000 ,−¿ bulan ¿


12 Bulan

% bunga1 tahun x (sisa pinjaman)


Bunga=
12 Bulan

a. Angsuran bulan ke-1 adalah


- pokok pinjaman = Rp5.000.000,-
bunga=24 % x Rp55.000 .000 ,− ¿ ¿
- 12 Bulan ¿ Rp1.200 .000 ,−¿
Jumlah angsuran 1 = Rp6.200.000,-

b. Angsuran bulan ke-2


- pokok pinjaman = Rp5.000.000,-
bunga=24 % x Rp55.000 .000 ,− ¿ ¿
- 12 Bulan ¿ Rp1.100 .000 ,−¿
Jumlah angsuran 2 = Rp6.100.000,-

Catatan:

Jumlah Rp55.000.000 berasal dari pinjaman Rp60.000.000,- dikurangi PJ


bulan pertama Rp5.000.000,-

11
c. Angsuran bulan ke-3 adalah
- pokok pinjaman = Rp5.000.000,-
bunga=24 % x Rp50.000 .000 ,− ¿ ¿
- 12 Bulan ¿ Rp1.000 .000 ,−¿
Jumlah angsuran 3 = Rp6.000.000,-

d. Angsuran bulan ke-4 adalah


- pokok pinjaman = Rp5.000.000,-
bunga=24 % x Rp 45.000.000 ,− ¿ ¿
- 12 Bulan ¿ Rp 900.000 ,−¿
Jumlah angsuran 4 = Rp5.900.000,-

e. Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke-5, ke-6 sarapa bulan 12
perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjam annya.

TABEL PERHITUNGAN KREDIT

Dengan Sliding Rate

(dalam ribuan)

Sisa Pokok
Bulan bunga angsuran
pinjaman pinjaman
1 55.000,- 5.000,- 1.200,- 6.200,-
2 50.000,- 5.000,- 1.100,- 6.100,-
3 45.000,- 5.000,- 1.000,- 6.000,-
4 40.000,- 5.000,- 900,- 5.900,-
5 35.000,- 5.000,- 800,- 5.800,-
6 30.000,- 5.000,- 700,- 5.700,-
7 25.000,- 5.000,- 600,- 5.600,-
8 20.000,- 5.000,- 500,- 5.500,-
9 15.000,- 5.000,- 400,- 5.400,-
10 10.000,- 5.000,- 300,- 5.300,-
11 5.000,- 5.000,- 200,- 5.200,-

12
12 0 5.000,- 100,- 5.100,-
jumlah 60.000,- 7.800,- 67.800,-

Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode di atas adalah sebagai
berikut:

- Dengan metode flat rate adalah Rp14.400.000,-


- dengan metode sliding rate adalah Rp 7.800.000,-
Selisih Rp 6.600.000

13
BAB III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:


1. Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang
diberikan kepada nasabahnya yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman.
2. Factor-faktor yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga seperti,
kebutuhan dana, persaingan, kebijaksanaan pemerintah, target laba yang
diinginkan, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, produk yang
kompetitif, hubungan baik, dan jaminan pihak ketiga.
3. Komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain total biaya dana,
biaya operasi, cadangan risiko kredit macet, laba yang diinginkan, dan pajak.
4. Jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit adalah sliding rate, flat rate, dan
floating rate.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dr, Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Kharisma
Putra Utama

15

Anda mungkin juga menyukai