Rangkuman Metfis Uas 2
Rangkuman Metfis Uas 2
Lihatlah contoh paduan Cu-Ni (substitutional solid solution). Semakin tinggi kandungan Ni, kekuatan
paduan Cu-Ni semakin tinggi.
Paduan memang selalu lebih kuat dari logam murninya, karena logam pemadu menciptakan distorsi
pada kisi kristal, baik sebagai substitusi maupun interstisi
Rabu, 2020-04-22
Impurity (unsur pemadu) dg uk atom yg lbh kecil akan menciptakan regangan tarik pada kisi Kristal
Sementara itu, impurity dg uk yg lbh besar, akan menciptakan regangan tekan pada kisi Kristal
Dari ilustrasi diatas, maka penghambat pergerakan dislokasinya adalah distorsi kisi oleh elemen
pemadu atau impurity. Dengan demikian semua jenis paduan mengalami solid solution strengthening.
Contoh yg terkenal dari solid solution hardening dg impurity yg insterstisi adalah C dan N pada Fe.
Baja adalah paduan Fe dengan C sebagai unsur terlarut.
Disebabkan uk atom C lbh besar dibandingkan spasi / ruang yg tersedia diantara celah atom2 Fe,
maka terjadilah distorsi, yaitu berupa regangan tekan.
Rabu, 2020-04-22
3) Penguatan Presipitasi
1. Coherent precipitate
2. Incoherent precipitate
1. Coherent precipitate (endapan koheren) memiliki struktur kristal yang sama, dan parameter
kisi yang sama, seperti fasa matriks
2. Incoherent precipitate (endapan inkoheren) tidak memiliki hubungan dengan fasa matriks
sekitarnya. Struktur kristal dan parameter kisi tidak sama antara matriks dan endapan
Partikel endapan koheren ini dapat saja dipotong oleh dislokasi, namun tetap memberikan
hambatan pergerakan terhadap dislokasi.
Rabu, 2020-04-22
Endapan inkoheren ini masih dapat mencegah dislokasi, tetapi tidak sebaik endapan koheren.
Contoh paling terkenal dari penguatan presipitasi adalah pada paduan Aluminim
Ini adalah gambaran proses penguatan presipitasi dari paduan Al seri 2000
Rabu, 2020-04-22
Perhatikan tahap (1) solution treatment ; (2) quenching; dan (3) aging. Presipitasi terjadi pada masa
aging (penuaan = membiarkannya pada temp tertentu (umumnya 100 sd 150 deg C) pada waktu
tertentu)
Jadi pada posisi (1) larutan padat dan (2) quenched sbg super aturated solution (larutan padat jenuh)
Al 2000 bersifat lunak, kemudian setelah di-aging maka terjadi peningkatan kekerasan krn
terbentuknya presipitat sejalan dg waktu. Ada puncaknya lalu kemudian menurun perlahan.
Mekanisme penguatan yg serupa dengan (3) penguatan presipitasi adalah (4) penguatan dispersi.
Jadi mekanisme penguatan menggunakan fasa kedua atau ketiga dst, selain melalui pembentukan
presipitat, dapat pula dilakukan melalui Dispersion Strengthening. Dispersion Strengthening adalah
mekanisme penguatan yang dilakukan dengan menambahkan secara sengaja partikel-partikel dispersi
kedalam matriks selama proses manufaktur. Partikel dispersi yang umum digunakan adalah partikel
oksida, sehingga dikenal sebagai oxide dispersion strengthening (ODS). Proses dari penguatan
dispersi ini dapat dilakukan melalui mechanical alloying dan powder metallurgy.
Rabu, 2020-04-22
Produk akhir umumnya adalah MMC (metal matrix composite), seperti paduan Al-Li yang diperkuat
dengan partikel Al2O3. Paduan Al dan Ni yang diperkuat dengan ThO2. Superalloy berbasis Nikel
(misalnya Inconel) yang diperkuat dengan partikel Y2O3.
Partikel ODS juga dapat ditambahkan pada matriks cair dalam proses pengecoran, seperti misalnya
penambahan ZnO kedalam paduan magnesium cair.
hambatan pergerakan dislokasi oleh partikel dispersi ini tergantung dari sifat mekanik partikel,
persebaran, ukuran, bentuk presipitat, dan jumlah partikel presipitat.
Perhatikan ilustrasi-ilustrasi berikut:
Pada gambar diatas anda bisa melihat bhw lebh baik menambahkan partikel keras ke matriks ulet,
dibandingkan menambahkan partikel ulet di matriks keras/getas. Pada kasus terakhir, retak mudah
merambat.
Hambatan dislokasi yang efektif adalah bila menggunakan partikel dispersi yang berukuran kecil dan
berjumlah banyak
Partikel yang tajam menjarum (needle-like) kurang baik dibandingkan partikel berbentuk round,
karena ujung partikel needle-like dapat menjadi stress raiser
Rabu, 2020-04-22
Semakin banyak partikel pada DS, maka alloy menjadi lebih kuat
1. Cold working, dimana deformasi plastis diberikan dibawah temperatur rekristalisasi. Tujuannya
selain membentuk adalah memperkuat. Contohnya: cold rolling, cold forging/stamping.
Rabu, 2020-04-22
2. Hot working, dimana deformasi plastis diberikan diatas temperatur rekristalisasinya. Tujuan
utamanya adalah untuk membentuk produk logam. Meskipun demikian pada hot working juga sangat
memungkinkan diterapkan prisip penguatan. Contohnya: hot rolling, extrusion etc.
Temperatur rekristalisasi merupakan temperatur dibawah titik leleh logam dimana struktur kisi
kristal menjadi terorientasi kembali (atau disebut terbentuk kristal baru).
Fenomena pengerasan regangan dijelaskan atas dasar interaksi antar medan regangan dislokasi.
Akibat deformasi plastis, kepadatan dislokasi meningkat akibat pembentukan dislokasi-dislokasi
baru. Interaksi antar regangan dislokasi ini mengakibatkan suatu dislokasi terhambat akibat
kehadiran dislokasi lainnya. Dengan meningkatnya kepadatan dislokasi, maka resistensi terhadap
gerakan dislokasi menjadi lebih signifikan.
Analogi: Pada butiran krsitalin, butiran memiliki orientasi yg berbeda, maka gerak dari slip
juga berbeda-beda. Maka saat slip bergerak memungkinkan saling berinteraksi. Analoginya
seperti lalu lintas di persimpangan empat, kalau kendaraan hanya bergerak kesatu arah saja,
maka tidak macet. Tetapi kalau dari semua arah bergerak, maka akan terjadi kemacetan.
Ingat di butiran kristalin, tdk seperti di jalan raya, tidak ada lampu lalu lintas, semuanya
jalan, semua tabrakan begitu dislokasi tsb bergerak bersama ke berbagai arah krn diberi
deformasi plastis
Pengaruh cold working terhadap sifat mekanik dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Parameter anil adalah temperatur pemanasan, temperatur penahanan, waktu penahanan, dan laju
pendinginan
PESERTA KULIAH, JADI KRN MATERI BYK MAKA SY UMPAN DULU BAHAN YG SUDH SY
PERSIAPKAN. SY SDH BIAT DLM BHS INDONESIA AGAR MUDAH DIBACA DAN DIPAHAMI.
SILAHKAN DICATAT ATAU DISAVE LALU DIPRINT UNTUK DIPELAJARI YA.
Rabu, 2020-04-22
Proses manufaktur CRC (cold-rolled coil) steel. Slab yang telah mengalami hot rolling kemudian
dibersihkan permukaannya dari scale di pickling line, setelah bersih kemudian menuju cold rolling mill
(CRM). Keluaran dari CRM adalah CRC full hard yang getas dan keras. Ini merupakan produk yang
dapat dijual langsung karena ada penggunanya. Namun apabila CRC ini diinginkan untuk proses
pembentukan lanjutan, maka harus dijual dalam keadaan lunak/ulet, sehingga harus masuk ke
annealing line
Di industri baja, dikenal dua jenis teknik anil yaitu dengan menggunakan batch annealing (BA) dan
continuous annealing (CA) line.
Pada batch annealing, CRC ditumpuk dan ditutup dengan cover interior yang diisi dengan gas
pelindung untuk mencegah oksidasi. Kemudian cover interior ditutup dengan kap pemanas dimana
burner berada. Proses BA umumnya memakan waktu 2 hingga 3 hari.
Sementara itu pada proses CA, CRC dilepas gulungannya kemudian dilewatkan dan dipapar pada
tungku pada temperatur anil yang relatif lebih tinggi dan waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan
proses BA. Lembaran baja kemudian didinginkan ke temperatur kamar dan digulung kembali.
1. Pemulihan (recovery) atau penghilangan stress (stress relieving), dimana terjadi pengurangan
tegangan sisa pada logam yang telah mengalami pengerjaan dingin. Selama recovery terdapat
Rabu, 2020-04-22
poligonisasi (yaitu pengurangan kepadatan dislokasi), yang disebabkan oleh pembentukan subgrain
yang kecil (sekitar 1 mikron) di dalam butiran yang mengalami stress.
2. Recystallization (rekristalisasi) - pembentukan struktur butiran bebas-regangan yang baru dari
struktur butiran yang mengalami pengerjaan dingin.
3. Grain growth (Pertumbuhan butir) – ukuran butiran meningkat akibat pemanasan logam pada suhu
tinggi dan waktu yang cukup di mana suatu butiran “menyerap” butiran yang lain.
Tahap-tahap anil
Pada anil, ukuran butiran akan meningkat dengan meningkatnya temperatur dan juga waktu anil.
Rabu, 2020-04-22
videoplayback (1).mp4
Baja karbon dapat diperkeras dengan suatu metoda yang disebut sebagai quench hardening.
Quench hardening pada dasarnya adalah metode pengerasan yang melibatkan perlakuan panas (heat
treatment).
Kehadiran atom-atom C interstisi memiliki peran yang penting dalam pengerasan ini.
Baja dengan kandungan karbon yang rendah kurang sensitif terhadap quench hardening. Untuk baja
karbon rendah, pengerasan umumnya dilakukan melalui metode strain hardening, grain refining, dan
precipitation strengthening.
Baja karbon yang dapat diperkeras dengan cara quench hardening adalah baja dengan kandungan
karbon lebih dari sekitar 0,2%.
Pada quench hardening baja karbon akan membentuk suatu struktur kristalin keras yang disebut
martensite.
Martensite pada baja terbentuk ketika baja karbon diaustenisasi (dibawah ke area fasa austenite)
kemudian didinginkan dengan cepat hingga ke temperatur yang relatif rendah.
Rabu, 2020-04-22
Martensite adalah struktur merupakan struktur dengan fasa tunggal nonequilibrium sebagai hasil
dari transformasi dari fasa austenite tanpa difusi (diffusionless). Dengan analogi istilah martensite
juga dapat merujuk pada struktur kristal apa pun yang dibentuk oleh transformasi tanpa difusi.
Transformasi martensit ini terjadi ketika laju pendinginan cukup cepat untuk mencegah terjadinya
difusi dari karbon.
Kita ketahui fasa austenite FCC mengalami transformasi menjadi BCC apabila pendinginan dilakukan
secara perlahan dimana difusi berperan.
Namun, pada kasus transformasi martensite, fasa austenite yang berstruktur face centered cubic
(FCC) dimana atom C menempati posisi oktahedral mengalami transformasi menjadi body centered
tetragonal (BCT). Perhatikan struktur BCT dibawah ini.
The body-centered tetragonal unit cell for martensitic steel showing iron atoms (circles) and sites
that may be occupied by carbon atoms (crosses). For this tetragonal unit cell, c > a.
Memiliki struktur BCT membuat martensite tidak stabil (metastable) dan cenderung untuk
bertransformasi menjadi BCC namun kehadiran atom C pada posisi oktahedral menghalangi sumbu c
untuk menyusut (agar mengkompensasi penyusutan pada sumbu a).
Hal inilah yang menyebabkan kekerasan yang tinggi pada martensit yaitu adanya distorsi kisi yang
memicu internal/residual stress. Distorsi kisi yg besar ini menghambat pergerakan dislokasi.
Rabu, 2020-04-22
Struktur martensite pada baja, memiliki kekerasan yang sangat tinggi. Kekerasan yang tinggi ini
menyebabkan baja berstruktur martensit bersifat getas atau mudah patah/pecah. Dalam metalurgi,
selalu ada tawar menawar antara kelenturan (ductility) dan kegetasan (brittleness).
Oleh karena itu kemudian untuk meningkatkan ketangguhannya, baja kemudian diberikan perlakuan
tempering, yaitu dengan memanaskan baja martensit pada temperatur antara 180-480 deg C pada
selang waktu tertentu.
Temperatur yang lebih tinggi akan mengurangi internal stress yang lebih cepat melalui laju difusi
atom karbon yang lebih cepat.
Martensite yang ditemper akan berubah struktur mirkonya dari needlelike type menjadi bushy type
dan karbida mulai mengendap.
Pada proses tempering, martensit yang tidak stabil terurai menjadi ferit dan karbida tidak stabil,
dan akhirnya menjadi cementite (Fe3C) yang stabil, membentuk struktur mikro yang disebut
tempered martensite.
Rabu, 2020-04-22
Diagram fasa merupakan suatu peta atau representasi grafis kestabilan dari fasa yang memberikan
hubungan antara beberapa fasa yang setimbang dalam suatu sistem paduan logam sebagai fungsi
temperatur, tekanan dan komposisi kimia.
Diagram fasa yg umum adalah yg berada dalam kondisi setimbang atau yang dibuat dalam kondisi
pendinginan sangat lambat
Karena ada juga diagram fasa yang ditampilkan dalam keadaan tidak setimbang. Keadaan tidak
setimbang adalah seperti yg tadi kita bahas mengenai martensit. Martensite terbentuk melalui
pendinginan cepat.
Menggunakan diagram fasa ini kita dapat melakukan suatu prediksi fasa-fasa apa saja yang stabil
untuk suatu paduan logam pada komposisi kimia dan temperatur tertentu.
Fasa adalah bagian homogen dari sistem yang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang seragam.
Atau dapat kita sebut fasa sebagai suatu bagian yang memiliki komposisi, struktur dan sifat yang
sama pada keadaan kesetimbangan (equilibrium) baik fisik maupun kimia
Mari kita lihat contoh sederhana , yaitu suatu fasa yg sudah banyak kita kenal.
Sementara sistem adalah istilah yg terkait dg rangkaian paduan (alloys) yg mungkin terbentuk,
namun tidak terkait dg komposisi alloy
Sistem satu komponen, contoh air
Fasanya bisa solid, liduid, dan gas
Sistem dua komponen (binary system/sistem biner), contoh Fe-C, Cu-Zn
Pada sistem Fe-C misalnya nanti kita kenal namanya alpha Fe, gamma Fe, delta Fe, fasa cair, fasa
cementite (Fe3C) dll
Demikian juga pada sistem Cu-Zn, kita kenal banyak sekali fasa.
Rabu, 2020-04-22
Sistem tiga komponen (ternary system/sistem terner), contoh MgO-Al2O3-SiO2. Keramik umumnya
banyak gunakan sistem terner
Dan juga ada sistem empat komponen (quaternary system/sistem kuarter). Ini kompleks dan
bentuknya nanti seperti diagram tetrahedral
Sementara itu yg namanya komponen adalah logam/senyawa pembentuk sebuah alloy/paduan.
Unlimited solubility: jika komponen2 tsb dpt larut tanpa pembentukan fasa kedua (second phase)
Contohnya air dan alkohol
Kita mau tambahkan berapa saja alkohol ke air, atau air ke alkohol, tidak tdk akan menemukan fasa
baru
Pada paduan logam ada contohnya. Yaitu misalnya sistem Cu-Ni. Cu berapapun dapat larut ke Ni,
jumlah Ni berapa pun dapat larut ke Cu. Tanpa membentuk fasa baru.
Sementara itu limited solubility adalah jika konsentrasi solute yg dpt larut memiliki batas
Contoh sederhana yg sudah kita kenal adalah air dan gula/garam
Daya larutnya tsb dipengaruhi oleh temp dan tekanan
Sementara itu air dan minyak tidak memiliki kelarutan, tidak terbentuk solution.
Kita berkali-kali sebelumnya menyebut solid solution (larutan padat)
Larutan padat : fasa padat yg mengandung lebih dari satu unsur
Atau dalam definisi lain, larutan padat: Fasa kristal homogen yang mengandung dua atau lebih spesies
kimia.
Kalau kita bicara larutan --> berarti larut, bukan bereaksi
Sirup atau larutan gula, tidak pernah terjadi reaksi kimia. Baik air H2O maupun gula C12H22O11,
tidak bereaksi
mengenal dua jenis larutan padat yang membentuk alloy, yaitu substitusi dan interstisi.
Pemahaman ini sdh kita bicarakan pada bab Ketidaksempurnaan pada logam. Jadi ada substitutional
solid solution dan interstitial.
Rabu, 2020-04-22
Naufaldhiya: Masih menyangkut minggu lalu pak, proses penguatan baja hanya familiar menggunakan
grain refining saja pak?
+62 812-2329-7622: Tidak hanya grain refining. Penambahan paduan artinya penguatan solid solution
strengthening. Lalu apabila berikatan dengan C akan menjadi presipitation strengthening. Kalau
kemudian baja tersebut dibentuk, maka mekanisme penguatannya bertambah dengan strain
hardening. Jadi bisa beberapa mekanisme penguatan sekaligus.
Naufaldhiya: Mekanisme penguatan ini related sm matkul dan seperti apa kalau menyangkut
gambaran utk skripsi ya pak? Saya penasaran
+62 812-2329-7622: Tewntu terkait dengan mata kuliah seperti perlakuan panas, transformasi fasa,
teknik pembentukan logam, pengecoran, metalurgi serbuk dan banyak lagi. Kalau terkati dengan
quench hardening misalnya pada heat treatment baja.
Fjr TMM: Proses manufaktur CRC (cold-rolled coil) steel. Slab yang telah mengalami hot rolling
kemudian dibersihkan permukaannya dari scale di pickling line, setelah bersih kemudian menuju cold
rolling mill (CRM). pak apakah alurnya harus dari hot rolling dulu lalu ke cold rolling?
+62 812-2329-7622: Tentu saja, slab baja tebalnya sekitar 20 cm. Saat kita perlu baja lembaran yg
tipis, maka tebalnya harus direduksi dengan pengerolan. Kalau slab yg demikian tebal, tidak dapat
direduksi ketebalannya dg pengerolan dingin, Harus dipanaskan dahulu pada temp tinggi sekitar 1000
deg C, lalu di-rol. Pada temp tinggi, baja menjadi lbh lunak,s hg mudah dirol. Setelah ketebalannya
tipis hingga beberapa milimeter, baru kemudian lanjut ke pengerolan dingin.
Rabu, 2020-04-22
Berbeda dengan bila kita berbicara mengenai kisi kristal logam murni yang sempurna tanpa cacat
apapun, maka adanya atom2 subtitusi dan intestiti menyebabkan terjadinya distorsi kisi
Untuk larutan padat substitusi, kita tidak dapat menambah secara bebas logam apapun, ada syarat
atau aturannya.
Seorang metallurgis dari Inggris yaitu William Hume-Rothery membuat aturan tersebut. Aturan
Hume-Rothery digunakan sbg pedoman ttg kelarutan padat substitusi.
Menurut dia, agar terjadi kelarutan padat substitusi suatu logam thd logam yg lain maka beberapa
faktor perlu diperhatikan sbb:
1) Radius atom tidak boleh berbeda lebih dari sekitar 15%
Jadi perbedaan jari2 kedua atom yg akan menjadi substitutional solid solution harus kurang dari
sekitar 15%. Atau fasa baru akan terbentuk
Bila tdk maka akan terjadi distorsi yg signifikan.
2) Logam murninya harus memiliki struktur kristal yang sama
Agar terjadi kelarutan padat subtitusi, struktur kristal kedua atom harus sama (FCC dg FCC, BCC dg
BCC)
3) Atom-atomnya memiliki keelektronegatifan yang serupa
Semakin berbeda afinitas kimianya, maka cenderung membentuk senyawa intermetalik (intermetallic
compound) dibandingkan larutan pada substitusi
4). Atom-atomnya memiliki valensi yang sama
Pada larutan padat interstisi, atom terlarut menempati posisi di antar celah atom pelarut
Pada larutan padat interstisi, atom terlarut menempati posisi di antar celah atom pelarut
Semakin tinggi APF, faktor tumpukan atom (atomic packing factor), maka posisi interstisi akan
semakin sedikit. Umumnya untuk kelarutan atom interstisi pada paduan logam kurang dari 10%.
Kita sudah sama-sama tahu, bahkan atom pengotor yang kecil sekalipun biasanya lbh besar ukurannya
dibandingkan dengan ukuran ruang antara celah yang ada, sehingga tentu menciptakan distorsi atau
regangan pada kisi atom pelarut
Phase equilibrium: Keadaan sistem di mana karakteristik fasa tetap konstan selama periode waktu
yang tidak terbatas. Misalnya fasa yg terkenal pada baja yaitu ferrite. Ia akan terus stabil tidak
berubah.
Tapi martensite misalnya, saat ditemper (pd temp dan waktu tertentu), ia lama kelamaan akan
berubah menjadi ferrite dan karbida
Martensite adalah fasa yg metastabil, dimana ia dapat hadir pada waktu yang cukup lama. Artinya
bisa berubah kan.
Pada diagram fasa Cu-Ni, kita dapat melihat terbentuknya fasa alpha untuk semua variasi kompoisi.
Pada diagram fasa ini, kita dapat melihat garis Liquidus dan Solidus.
*Garis Liquidus merupakan garis atau batas yang memisahkan daerah fasa cair dan fasa cair-padat.
*Temperatur liquidus adalah suhu di mana fasa padatan pertama kali terbentuk dalam kondisi
pendinginan kesetimbangan.
*Sementara Garis solidus merupakan tempat dari titik-titik di mana solidifikasi selesai pada
pendinginan kesetimbangan, atau di mana pelelehan dimulai pada pemanasan kesetimbangan.
Pada diagram fasa hal yang harus kita lakukan antara lain adalah interpretasi dari diagram fasa
yang meliputi:
1. Penentuan fasa-fasa yg hadir
2. Penentuan komposisi fasa yang ada (% dari komponen unsur/senyawa pada fasa)
Rabu, 2020-04-22
*Composition at liquid → CL
31.5 wt% Ni and 68.5 wt% Cu
*Composition α (solid) → Cα
42.5 wt% Ni and 57.5 wt% Cu
Jadi perhatikan, bhw di dlm fasa cair
ada Cu dan Ni. Di dalam fasa α solid
juga ada Cu dan Ni
Rabu, 2020-04-22
Diagram fasa yg umum kita bahas adalah dalam kondisi setimbang. Sementara itu pada proses
pendinginan dari kondisi cair, misalnya saat logam cair pada proses pengecoran, dituangkan ke dalam
cetakan, maka akan ada proses pendinginan (pembekuan/solidifikasi), sehingga menjadi padatan.
Temperatur atmosfir kita (di bumi) boleh dikatakan 'dingin' bagi logam. Sehingga laju pendinginan
dari kondisi cair menuju padat juga relatif cepat.
Maka yg terjadi pada industri logam adalah laju pendinginan yg cukup cepat. Sehingga pendinginan yg
setimbang (equilibrium) sebenarnya tidak pernah tercapai
Pada pendinginan equilibrium, prosesnya berlangsung dengan sangat lambat. Ini hanya dpt dicapai
dengan cara sengaja. Namun tentu tidak memungkinkan dalam produksi. Pada pendinginan setimbang
ini, atom-atom berdifusi dg sempurna sehingga memerlukan waktu yg lama. Apabila kita memadukan
logam 50% A dan 50% B, kita katakan mereka mendingin setimbang dg sempurna apabila pada setiap
lokasi yg kita tinjau, komposisinya tepat 50-50.
Sehingga normalnya pendinginan adalah non-equilibrium. Dimana laju pendinginannya cepat. Atom tdk
berdifusi dg sempurna. Dan ini umumnya kita temui dalam produksi.
Pada gambar ini kita dapat menentukan fasa yang hadir sebagai berikut:
A point :
1100°C, 60 wt% Ni
Phase: alpha (solid)
B point :
1250°C, 35 wt% Ni
Phase: alpha (solid) & liquid
Naufal : Pak punten, pada point A dan B kita lihat sisi Ni nya dulu ya? Atau yg 1100 pada Cu
pak? Kurang paham saya karena persenan keduanya untuk Ni...
Pak korda : Lihat gambar lagi. Sumbu mendatar adalah komposisi. Ke kanan menuju 100% Ni.
Sebelah kiri adalah 100% Cu. Pada titik A tinggal tarik garis ke sumbu datar atau vertikal
utk lihat kompisisinya juga temp nya
Rabu, 2020-04-22
PERHATIKAN YA KELAS, MESKI SUDAH DITULIS DLM BHS INDONESIA PUN, PESERTA
KULIAH AKAN PERLU MEMBACA BERKALI-KALI UNTUK PAHAM. SY PUN DEMIKIAN DULU
SAAT S1, BELAJARNYA DG MEMBACA BERBELAS-BELAS KALI. PERLU WAKTU UTK
DIENDAPKAN. TERLEBIH DULU MEMBACANYA MENGGUNAKAN TEXTBOOK IN ENGLISH.
TINGGAL LUANGKAN WAKTU.
Saya perlihatkan contoh hasil homogensisasi dari produk biomaterial antimikroba antivirus paduan
Ti-Cu. Perhatikan baik-baik perbedaan strukturnya. Terjadi perubahan dari struktur dendritik
menjadi butiran
Struktur coran memiliki bentuk dendritik, setelah dilakukan homogenisasi maka terjadi perubahan
dari struktur dendritik menjadi butiran
Rabu, 2020-04-29
Baik sekarang kita menuju jenis diagram fasa yg lain, yaitu diagram fasa biner eutektik. Eutektik
artinya mudah meleleh. Contohnya Diagram fasa Cu-Ag
Ingat kalau secara komponen struktur nya FCC, maka FCC dan FCC akan membentuk juga FCC.
Maksimum kelarutan Ag didalam Cu adalah 8 wt% yaitu di titik B.
Sementara maksimum kelarutan Cu didalam Ag adalah 8,8 wt% yaitu di titik G.
Kita bisa melihat bhw kelarutan tsb berubah menurut temperature.
Kita juga mengenal adanya garis solvus selain liquidus dan solidus.
Pada titik E terdapat titik reaksi eutektik.
Penentuan fasa yg hadir, kompisisi fasa, dan jumlah fasa (fraksi fasa) pada diagram fasa biner
eutektik.
Pada gambar tsb terdapat garis mendatar yg disebut arrest point. Pada
temperatur ini terjadi perubahan dari liquid menuju solid atau sebaliknya.
Adanya arrest point ini disebabkan oleh pelepasan latent heat. Namun pada
kurva pembekuan dan pelelehan dari logam murni memungkinkan adanya
undercooling atau supercooling sebagaimana diperlihatkan oleh gambar berikut:
Undercooling (supercooling) merupakan keadaan dimana solidifikasi tidak terjadi (liquid tidak
membeku) pada temperatur dibawah liquidus
Saat proses pendinginan melalui zona fasa cair + padat maka terlihat adanya kemiringan pada kurva
antara suhu liquidus dan solidus
Sementara itu berikut ini adalah tampilan kurva pendinginan untuk biner eutektik :
Perkembangan struktur mikro paduan Pb-Sn untuk antara 18.3 wt% Sn sd 61,9 wt% Sn. Perhatikan
juga perhitungan jumlha fasanya
Berikutnya Perkembangan struktur mikro paduan Pb-Sn untuk komposisi 61,9 wt% Sn atau pada
komposisi eutectic. Struktur yg dihasilkan adalah sstruktur eutectic :
Rabu, 2020-04-29
Jenis diagram fasa lainnya adalah diagram fasa equilibrium yang memiliki fasa-fasa intermediate
(intermediate solid solution). Contohnya diagram fasa Cu-Zn. Kuningan (brass) sebagai contoh
merupakan paduan Cu-30 Zn
Selain itu terdapat juga diagram fasa equilibrium yang memiliki intermediate compounds
(intermetallic compound). Contoh diagram fasa Mg-Pb sbb :
Rabu, 2020-04-29
Pada diagram fasa Fe-Fe3C, di sumbu kiri adalah Fe murni, sementara di sumbu kanan pada kadar
karbon 6,7 wt% adalah Fe3C atau cementite yang merupakan intermediate compound dari karbida
besi.
Pada diagram fasa Fe-Fe3C kita dapat melihat adanya tiga titik reaksi perubahan fasa yaitu:
1. Reaksi peritectic
δ + L --> (pada 1495 C)
2. Reaksi eutectic
L --> γ + Fe3C (pada 1148 C)
3. Reaksi eutectoid
γ --> α + Fe3C (pada 727 C) Austenite
Ferrite
Pearlite: struktur berbentuk agregat lamelar dari ferit dan sementit yang terbentuk dari
dekomposisi eutektoid austenit saat pendinginan lambat.
Struktur pearlite
Perkembangan struktur utk pendinginan pada komposisi hypo-eutectoid (wt% C < 0,76)
Perhitungan jumlah fasanya dapat dilihat dari materi yg sdh dikirimkan dalam bentuk pdf:
Rabu, 2020-04-29
Sementara itu pada komposisi hyper-eutectoid (0,76<wt% C<2,1) akan terjadi transformasi sebagai
berikut:
γ --> γ + Fe3C
Dibawah 727 deg, austenite yang tersisa akan bertransformasi menjadi pearlite
γ --> α + Fe3C
Austenite : larutan padat interstisi C dalan -Fe yang memiliki struktur kristal FCC. Austenit dapat
melarutkan atom C hingga 2 wt% pada 1129 C. Austenite dapat merupakan fasa metastable atau
stable tergantung dari paduannya.
Naufaldhiya: proses homogenisasi yaitu dibawa ke temp tinggi di bawah garis solidus selama
beberapa jam. jadi cara menentukan waktu yang pas bagaimana pak? apa yang terjadi kalau kita bawa
ke atas garis solidus pak?
+62 812-2329-7622: Tentu matriksnya haruslah paduan yg kita pilih stabil pada temp tertentu. Atau
punya titik leleh yg tinggi pada temp aplikasinya. Sementara dispersikan menggunakan oksida yg mana
memang temp lelehnya tinggi. Waktu yang tepat sangat beragam tergantung komposisi, semuanya
Rabu, 2020-04-29
ditentukan melalui percobaan. Kalau baja karbon rendah biasanya sekitar 45 menit pada temp 1250
dec C. Tetapi ingat semuanya dilakukan melalui trial percobaan di indstri.
Berikut ini adalah penentuan jumlah fraksi Fe3C-proeutectoid dan pearlite untuk suatu komposisi
hyper-eutectoid tertentu.
Rabu, 2020-04-29
Transformasi fasa (perubahan struktur mikro) dapat dibagi menjadi tiga kategori:
1. Transformasi fasa melalui difusi (i.e. pergerakan atom jarak jauh) dengan tidak adanya perubahan
komposisi fasa atau jumlah fasa yang ada (contoh pelelehan, pembekuan logam murni, transformasi
alotropik, rekristalisasi dll)
2. Transformasi fasa melalui difusi dengan adanya perubahan komposisi fasa atau jumlah fasa yang
ada (contoh transformasi eutektoid)
Transformasi fasa tidak terjadi secara seketika. Transformasi fasa melalui difusi, berlangsung agak
lambat dan struktur akhir sering tergantung pada tingkat pendinginan/pemanasan.
Kebanyakan transformasi fasa melibatkan perubahan komposisi yaitu dimana diperlukan adanya
redistribusi atom-atom melalui difusi. Proses transformasi fasa tersebut meliputi:
1. Nucleation (pengintian) dari fasa baru --> pembentukan partikel kecil (nuclei) yang stabil dari fasa
baru tersebut. Nuclei (inti) umumnya terbentuk pada batas-batas butiran dan cacat-cacat (defects)
lainnya.
dimana
y = fraksi yang bertransformasi
t = waktu
k, n = tetapan
Pers Avrami ini baik digunakan untuk menggambarkan kinetika transformasi dari transformasi fasa
padat-padat.
Rabu, 2020-04-29
Transformation Rate
Laju transformasi = laju nukleasi x laju pertumbuhan = N x G
Pertama, laju transformasi meningkat, mencapai nilai maksimum dan kemudian mulai menurun dengan
menurunnya temperature.
Lihat gambar berikut:
Waktu yang diperlukan untuk transformasi sebagai fungsi suhu mengikuti tren terbalik dari laju
transformasi.
Waktu yang diperlukan untuk transformasi pertama berkurang, mencapai minimum dan kemudian
mulai meningkat dengan penurunan suhu.
Rabu, 2020-04-29
DIAGRAM FASA
- Menggambarkan perkembangan struktur mikro secara equilibrium
- Laju pendinginan atau pemanasan sangat lambat
Rabu, 2020-04-29
DIAGRAM TTT
- Dapat memprediksi struktur yang terbentuk untuk beragam laju pendinginan.
- Secara grafis menggambarkan laju pendinginan untuk transformasi austenite menjadi pearlite,
bainite, atau martensite
- Memberikan informasi temperatur dimana transformasi tersebut terjadi
Terdapat dua jenis diagram transformasi yang dapat membantu dalam memilih baja dan rute
pemrosesan yang optimal untuk mencapai sifat-sifat yang diinginkan, yaitu: Diagram Time-
Temperature Transformation (TTT) dan Continuous Cooling Transformation (CCT).
DIAGRAM TTT
- Menunjukkan transformasi pada temp konstan
- Sampel diaustenisasi lalu didinginkan dg cepat ke suhu yg lebih rendah dan ditahan pada suhu itu
sementara jumlah transformasi diukur (mis dg dilatometri)
- Memerlukan banyak percobaan untuk membuat diagram TTT yg lengkap
DIAGRAM CCT
- Menunjukkan laju transformasi sbg fungsi waktu untuk temp yang terus menurun
- Sampel diaustenisasi lalu didinginkan pada laju yang telah ditentukan dan tingkat transformasi
diukur (mis dg dilatometri)
- Memerlukan juga banyak percobaan untuk membuat diagram CCT yg lengkap
Reaksi eutectoid
Kehadiran elemen paduan selain C (mis., Cr, Ni, Mo, dan W) dapat menyebabkan perubahan posisi dan
bentuk kurva TTT, seperti (1) pergeseran yang lebih jauh dari hidung transformasi austenite ke
pearlite (dan juga hidung fasa proeutektoid, jika ada), dan (2) pembentukan hidung bainit yang
terpisah.
Soalnya diambil dari buku Callister silahkan dicek saja, soalnya dalah sebagai berikut: