Anda di halaman 1dari 50

MM-2122 TERMODINAMIKA PROSES

Gibbs Duhemm

M WILDANIL FATHONI, ST., MT. MM-2122 ITSB, KOTA DELTAMAS


PENDAHULUAN

Materi Perkuliahan
1. Pendahuluan
2. Hukum I Thermodinamika
3. Hukum II Thermodinamika
4. Hubungan Sifat – Sifat Thermodinamika Zat
5. Kesetimbangan
6. Kesetimbangan Kimia dan Diagram Ellingham
7. Proses Elektrodik dan Diagram Pourbaix
8. Ujian Tengah Semester
9. Aktivitas Ion
10. Termodinamika Larutan
11. Penggunaan Persamaan Gibbs-Duhem
12. Penggunaan Metoda Elektrokimia untuk menentukan sifat-sifat / besaran-besaran
termodinamikaPengantar Proses Elektrometalurgi
13. Keadaan standar alternative
14. Penentuan aktivitas dari diagram fasa
15. Koefisien aktivitas dalam larutan encer multi komponen
16. Ujian Akhir Semester

M WILDANIL FATHONI, ST., MT. MM-2122 ITSB, KOTA DELTAMAS


Persamaan Gibbs - Duhem
Persamaan Gibbs - Duhem
Persamaan Gibbs - Duhem
Persamaan Gibbs - Duhem
Persamaan Gibbs - Duhem
Persamaan Gibbs - Duhem
APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM
❖ Penentuan kuantitas molar parsial satu komponen dalam solusi biner ketika
variasi dari kuantitas molar parsial lainnya dengan konsentrasi diketahui

Persamaan Gibbs-Duhem dapat dipakai untuk menghitung kuantitas molar


parsial dari 1 komponen di solusi biner, ketika variasi dari kuantitas molar parsial
lainnya dengan konsentrasi diketahui. Kita dapat memperhitungkan bahwa dalam
solusi biner A-B, kuantitas molar parsial ŹB sebagai fungsi dari fraksi mol B, XB
diketahui dan ini dibutuhksn untuk menghitung kuantitas molar parsial ŹA pada
komposisi yang diinginkan (XA = XA). dari pers. (6.14)

persamaan tersebut diintegralkan,


APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM

Batas integrasi dapat dipilih sesuai keinginan. Batas atas jelas akan sesuai
dengan xA = xA. Batas bawah harus berada di mana nilai A dikenal. Namun, batas
bawah yang paling mudah yaitu xA = 1, menjadi

(7.27)

Integral dalam persamaan di atas dapat dipecahkan secara grafis, dan karenanya
nilai A dapat dihitung, seperti digambarkan dalam contoh berikut.
CONTOH SOAL 7.4

Hitunglah panas molar parsial pencampuran seng dalam paduan Cd-Zn


padat yang mengandung 20% atom seng pada 530°C (803 K) dari data berikut :

xCd 1.0 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1

, cal/mol 0 30 90 190 300 440 630 870 1170 1710

, J/mol 0 126 377 795 1255 1841 2636 3640 6895 7255
CONTOH SOAL 7.4

Dari pers. (6.16), persamaan Gibbs-Duhem sesuai untuk paduan Cd-Zn


dapat ditulis sebagai berikut

xCd + xZn =0

Nilai dapat dihitung dengan menyatakan persamaan di atas dalam


bentuk integral tertentu. Batas atas jelas akan menjadi xZn = 0,2. Batas bawah, untuk
kemudahan, dapat digunakan xZn = 1. Dengan demikian,

Atau,
CONTOH SOAL 7.4

Saat xZn = 1.0, = 0, maka didapat

(7.0.1)

Dalam rangka memecahkan integral di atas, sebuah grafik diplot ,


terhadap seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.1 dari data yang dihitung
sebagai berikut:

xCd 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1

xZn 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

9.00 4.00 2.33 1.50 1.00 0.66 0.42 0.25 0.11

, cal/mol 30 90 190 300 440 630 870 1170 1710


CONTOH SOAL 7.4
Grafik Solusi dari Integral Pers. (7.0.1)
12
10
8
6
4 Y-Values
2
0
400 800 1200 1400 2000
Cal/mol

Fig. 7.1. Grafik Solusi dari Integral Pers. (7.0.1)

Daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu untuk antara nilai
sesuai dengan xZn = 0.2 ( = 4.0), dan xZn = 1.0 ( = 0) memberikan nilai

pada xZn = 0,2. Daerah tersebut dapat dihitung dengan aturan trapesium, mengambil
lebar chord dari = 100 cal/mole. Berdasarkan grafik, daerah yang diarsir setara
dengan 1.113 cal/mole, dan karenanya panas molar parsial pencampuran seng dalam
Cd - 20% atom Zn paduan sebesar 1.113 cal/mole.
APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
❖ Penentuan
DUHEM
aktivitas satu komponen dalam larutan biner ketika aktivitas lainnya
dikenali

Seringkali sulit untuk mengukur aktivitas kedua komponen dalam larutan


biner. Mari kita mempertimbangkansolusi biner A-B. Aktifitas B, aB, sebagai fungsi
dari mol fraksi XB yang diketaui. Aktivitas dari A, aA, dapat dihitung pada komposisi
yang diinginkan (pada XA = XA) dengan bantuan persamaan Gibbs-Duhem. Dari eq.
(6.18) persamaan berikut dapat di peroleh :
XA ɗGA + XB ɗGB = 0
Ganti nilai ɗGA dan ɗGB

XA . RT d ln aA + XB . RT d ln aB = 0 ,
Atau XA . d ln aA + XB . d ln aB = 0 , (7.28)
Atau XA . d log aA + XB . d log aB = 0 ,
Atau d log aA = - d log aB (7.29)

Pada prinsipnya, persamaan diatas memungkinkan perhitungan satu kegiatan dari yang
lain. Dengan demikian, dinyatakan sebagai integral tak tentu,
=- (7.30)
APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM
Batas integrasi dapat dipilih sesuai keinginan. Batas atas jelas akan menjadi
faktor sesuai XA = XA. Batas bawah harus dipilih dimana nilai aA diketahui. Jika aA = 1
pada XA = 1, batas bawah yang paling pas akan sesuai dengan yang murni, i.e. XA = 1.
Maka,

=- ,

Atau [ log aA ] XA = XA – [ log aA ] XA = 1 = -

Atau [ log aA ] XA = XA = - (7.31)

Integral diatas dapat dipecahkan secara grafis. Untuk mengevaluasi integral


ini, grafik harus di plot berkaitan ke (- log aB ). Daerah yang dibatasi oleh kurva
dan sumbu untuk (- log aB ) antara nilai (- log aB ) sesuai dengan XA = XA (yaitu =
) , dan XA = 1 (yaitu = 0) , akan memberikan nilai (– log aA) di XA = XA , dan
karenanya nilai aA dapat dihitung. Namun, integrasi sulit karena area dibawah kurva
mendekati tak terhingga sebagai XA mejadi kecil ( i.e. dan log aB mendekati
minus tak terhingga ketika XA cenderung satu. Dengan demikian, nilai aktivitas yang
diperoleh dari metode diatas tidak sangat akurat.
APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM
Nilai yang lebih tepat dari aktifitas dapat ditentukan dengan bantuan hubungan mirip
denga Eq. (7.28), dinyatakan dalam koefisien aktifitas.

Jika XA + XB = 1
Differensiasi nya d X A + d XB = 0

Mengalikan suku pertama oleh XA / XA dan yang kedua oleh XB / XB dalam ekspresi di
atas.

XA + XB =0

Atau XA d ln YA + XB d ln YB = 0 (7.32)

kurangkan persamaan di atas dari pers. (7.28)

XA d ln YA + XB d ln YB = 0

Atau XA d log YA + XB d log YB = 0 (7.33)

Atau d log YA = d log YB (7.34)


APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM
Mengintegrasikan eq. (7.34) antara batas dan

Saat pada

Integral di atas dapat diselesaikan secara grafis dalam


cara yang mirip dengan yang dijelaskan sebelumnya, dan
dengan demikian nilai dan karenanya , dapat
dihitung.
APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM
Oleh karena itu, dalam rangka untuk mengetahui nilai yang lebih
tepat dari aktivitas A pada komposisi yang diinginkan, kegiatan B
harus diubah dengan nilai-nilai activitycoefficient sesuai, dan
kemudian nilai koefisien aktivitas A, YA, di komposisi yang
diinginkan dihitung dengan bantuan Persamaan. (7.35) .Dari nilai
ini dari koefisien aktivitas, aktivitas dapat ditentukan, seperti
digambarkan dalam contoh 7.E.

Saat YB terbatas, evaluasi grafis dari integral dalam eq. (7.35).


menyajikan tidak ada kesulitan di sekitar XA = 1, seperti yang
dilakukan integrasi grafis dari Persamaan. (7.31). Namun masih
ada kesulitan di mana XA kecil, karena XB / XA mendekati tak
terhingga.
APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM

Namun, kesulitan di atas menghitung (atau koefisien aktivitas)


dari komponen A dalam larutan dimana lebih kecil
dibandingkan dengan bisa diatasi jika integrasi ini dilakukan
dengan cara yang agak berbeda, seperti yang dijelaskan di
bawah ini.
Membagi Persamaan (7.33) oleh d.

Atau
APLIKASI PERSAMAAN GIBBS-
DUHEM
Mengintegrasikan dalam betas – batas dan

Integrasi parsial

Integral pada persamaan (7.36) dapat diselesaikan secara


grafis dengan kurva antara dan .
Nilai integral akan diberikan oleh daerah di bawah kurva
antara batas dan . Kurva tidak akan Asymtotic baik
dari sumbu. Dengan demikian, nilai koefisien aktivitas, dan
oleh karena aktivitas, dapat dihitung seperti digambarkan
dalam contoh 7.F
CONTOH SOAL 7.E

Berikut data lautan Cr-Ti pada suhu 1250 K :


XCr : 0.09 0.19 0.27 0.37 0.47 0.67 0.78 0.89
aCr : 0.302 0.532 0.660 0.778 0.820 0.863 0.863 0.906
Hitung aktivitas titanium pada larutan Cr-Ti yang mengandung
60% Ti!
CONTOH SOAL 7.E

Persamaan (7.30) untuk larutan Cr-Ti

Dengan mengintegrasi batas antara


CONTOH SOAL 7.E

Untuk menemukan nilai dari integral diatas grafik diplot xCr / xTi
ke (-log aCr) sebagainana ditunjukkan pada gambar 7.2. data yang
dihitung:
xCr 𝑥𝐶𝑟 aCr (-log acr )
𝑥𝑇𝑖

0.09 0.0989 0.302 0.520

0.19 0.2346 0.532 0.274

0.27 0.3699 0.6607 0.180

0.37 0.5873 0.778 0.109

0.47 0.8867 0.820 0.086

0.67 2.0310 0.863 0.064

0.78 3.5460 0.863 0.064

0.89 8.0910 0.906 0.043


CONTOH SOAL 7.E

Grafik Solusi dari Integral Pers. (7.E.1)


45
40
35
30
Xcr/Xti

25
20
15 Y-Values
10
5
0
1 2 3 4 5
(-log acr )
CONTOH SOAL 7.E

Area yang terikat oleh kurva dan axis (-log aCr) diantar anilai
dari –log aCr berkorespondensi dengan

dan (i.
= 0.6 ( i .

dihitung menggunakan aturan trapezodial, dengan lebar chord


0.05. Area ini memberikan nilai dari – log aTi. Namun dari
gambar 7.2 jelas bahwa area yang diukur dibawah kurva
cenderung ke arah tak hingga, karenanya nilai yang tepat dari
area tidak bisa ditentukan.
CONTOH SOAL 7.E

Daerah bayangan : 0.09465,


Maka, - [ log ] = 0.6 = 0.09465,
Atau [ = 0.6 = 0.8401
Maka, aktivitas dari Titanium di larutan Cr-Ti yang
mengandung 60 % atom Ti adalah 0.8041
CONTOH SOAL 7.E

Nilai yang lebih akurat dari aktivitas bisa didapatkan dari


persamaan 7.35, maka:

Dalam rangka untuk menghitung nilai dari integral diatas,


grafik yang diplot XCr/Xti terhadap logɣCr ditunjukan pada
grafik 7.3
0.09 0,0989 0,302 3,356 0,5258
0.19 0,2346 0,532 2,800 0,4472
0,27 0,3699 0,660 2,444 0,3881
0,37 0,5873 0,778 2,103 0,3228
0.47 0,8867 0,820 1,745 0,2417
0,67 2,0310 0,863 1,288 0,1100
0,78 3,5460 0,863 1,106 0,0437
0,89 8,0910 0,906 1,018 0,0076
CONTOH SOAL 7.E
Grafik Solusi dari Integral Pers. (7.E.2)
50
40
XCr/XTi

30
20
Y-Values
10
0
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
LogɣCr

Area yang terikat dengan kurva dan axis log ɣCr antara
nilai log ɣCr dengan Xti = 0.6
CONTOH SOAL 7.E

Dihitung dengan aturan trapezodial pada 0.05 yang mana memberikan


nilai dari log ɣTi pada Xti = 0.6. dari grafik, dapat diketahui bahwa:
Area yang diarsir = 0.08765

Nilai dari aktivitas titanium dalam larutan Cr-Ti mengandung atom Ti


adalah 0.7344. Nilai aktivitas didapatkan oleh metode ini lebih akurat
dibandingkan dengan nilai yang didapatkan dari metode pertama.
CONTOH SOAL 7.E

Solusi : seperti yg digambarkan pada contoh sebelumnya, penggunaan persamaan


Gibbs – Duhem dinyatakan pada aktivitas koefisien cukup memuaskan ketika
nilai aktivitas pada komponen yg tidak diketahui dibutuhkan untuk larutan yg
mengandung jumlah yg cukup banyak pada komponen tsb. Tetapi jika nilai pada
aktivitas pada komponen yang tidak diketahui dibutuhkan pada larutan
mengandung sangat Sedikit komponen itu (seperti pada contoh yang ada ),
ditemukan kesulitan karena sifat asimtotik pada lengkungan berhubungan dengan
ordinat ?. pada kasus tsb, aktivitas lebih baik ditentukan dengan menggunakan
pers. 7. 36.
CONTOH SOAL 7.F

Aktivitas dari tembaga pada paduan Al-Cu pada 1100 ℃ (1373 K) diketahui
sebagai berikut :

xAl 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8

aCu 0,86 0,61 0,34 0,18 0,08 0,045 0,02 0,01

Hitung aktivitas dari aluminium pada paduan Al-Cu mengandung 5% atom


aluminium pada 1100 ℃ (1373 K)
CONTOH SOAL 7.F

Dengan mengaplikasikan ini pada pers. Yang ada :

𝑥𝐴𝑙 =0,05
𝑥𝐶𝑢 𝑥 =0,05 𝑙𝑜𝑔𝛾𝐶𝑢
𝑙𝑜𝑔𝛾𝐴𝑙 𝑥𝐴𝑙 =0,05 = 𝑙𝑜𝑔𝛾𝐶𝑢 + ‫=𝑙𝐴 𝑥׬‬1.0 𝑑𝑥𝐶𝑢 (7.F.1)
𝑥𝐴𝑙 𝐴𝑙 𝑥 2 𝐴𝑙
𝑥𝐴𝑙 =1.0

Nilai dari integral pada pers. 7.F.1 diketahui dari luas dibawah lengkungan dari
𝑙𝑜𝑔𝛾𝐶𝑢
terhadap 𝑥𝐶𝑢 antara nilai 𝑥𝐴𝑙 = 0,05 ( i.e. 𝑥𝐶𝑢 = 0,95),dan 𝑥𝐴𝑙 = 1.0 ( i.e.
𝑥 2 𝐴𝑙
𝑥𝐶𝑢 = 0) .
CONTOH SOAL 7.F

Lengkungan digambar dari hasil dari penghitungan data berikut, seperti yg


ditunjukan pd gambar 7.4

𝑙𝑜𝑔𝛾𝐶𝑢
𝑥𝐴𝑙 𝑥𝐶𝑢 𝑎𝐶𝑢 𝛾𝐶𝑢
𝑥 2𝐴𝑙

0,1 0,9 0,86 0,9557 -1,970

0,2 0,8 0,61 0,7625 -2,945

0,3 0,7 0,34 0,4857 -3,484

0,4 0,6 0,18 0,3000 -3,268

0,5 0,5 0,08 0,1600 -3,184

0,6 0,4 0,045 0,1125 -2,636

0,7 0,3 0,02 0,0666 -2,400

0,8 0,2 0,01 0,0500 -2,032

Dari grafik, luas dari bagian yg diarsir adalah -2,0475 (diukur menggunakan
aturan trapezoidal, luas chord/pita = 0,05 ?
CONTOH SOAL 7.F
Grafik Soal 7.F
0
0,2 0,4 0,6 0,8 1
-0,5
-1
-1,5
Log ɣCu/X2Ti

-2
-2,5 Y-Values

-3
-3,5
-4
-4,5
XCu
CONTOH SOAL 7.F

Dengan memasukan angka tsb pada persamaan (7.F.1)


0,95
𝑙𝑜𝑔 𝛾𝐴𝑙 𝑥𝐴𝑙 = − 0,05
∗ −0,00395 + −2,4075
= 0,0750 − 2,4075
= −2,3325
• Dengan antilog,
𝛾𝐴𝑙 𝑥𝐴𝑙 =0,05 = 0,00465
• Sehingga,
𝑎𝐴𝑙 𝑥𝐴𝑙 =0,05 = 0,00465 ∗ 0,05
= 0,0002325

• Aktivitas dari alumiium dalam larutan Al-Cu mengandung 5 atom% Al adalah


0,0002325
SOLUTION 2

Terkadang, data termodinamika diungkapkan dalam bentuk


persamaan empiris. Sebagai contoh, koefisien aktivitas komponen
dalam larutan sering diungkapkan sebagai fungsi komposisi yang
disebut persamaan empiris. Dalam beberapa persoalan, persamaan
Gibbs-Duhem dapat dipecahkan secara analitik dengan grafik.
Contoh berikut mengilustrasikan integrasi secara analitik dari
persamaan Gibbs-Duhem
CONTOH SOAL 7.G

Paduan Al-Zn memperlihatkan hubungan berikut pada


750 K:
RT ln ϒZn = 1750 (1-XZn)2 , dengan R dalam
cal/deg/mol dan T dalam K.
Hitunglah aktivitas aluminium pada 750K dalam
paduan Al-Zn yang mengandung 40% atom Seng.
CONTOH SOAL 7.G

Koefisien aktivitas seng pada 750 K:


RT ln ϒZn = 1750 (1-XZn)2
2,303 RT log ϒZn = 1750 (1-XZn)2
(2,303)(1,987)(750) log ϒZn = 1750 (1-XZn)2
log ϒZn = 0,5099(1-XZn)2
Didifferensialkan:
d log ϒZn = -2.0,5099. (1-XZn) d XZn
d log ϒZn = -1,0198 (1-XZn) d XZn 7.G.1
CONTOH SOAL 7.G
Mengintegrasikan dalam bats-batas XA=XA dan XA=1

Integrasi Parsial
(7.36)
Integral pada persamaan (7.36) dapat diselesaikan
secara grafis dengan kurva antara log dan XB. Nilai
integral akan diberikan oleh daerah di bawah kurva
antara dari sumbu. Dengan demikian, nilai koefisien
aktivitas dan oleh karena aktivitas, dapat dihitung
seperti digambarkan dalam contoh 7.F
CONTOH SOAL 7.G
Nilai ϒAl pada XZn = 0,4 dapat ditentukan dari persamaan 7.G.2 dengan
menggunakan integral tentu. Batas atas integral adalah yang berhubungan
dengan XZn = 0,4 (XAl = 0,6). Batas bawah integral adalah yang berhubungan
dengan XZn = 0 (XAl = 1). Jadi,

𝑋𝐴𝑙 =0,6 𝑋𝑍𝑛 =0,4

න 𝑑 log ϒ𝐴𝑙 = න 1,0198 𝑋𝑍𝑛 𝑑 𝑋𝑍𝑛


𝑋𝐴𝑙 =1 𝑋𝑍𝑛 =0
Diintegralkan:
1,0198 2 𝑋𝑍𝑛 = 0,4
[log ϒ𝐴𝑙 ]𝑋𝐴𝑙=0,6 − [log ϒ𝐴𝑙 ]𝑋𝐴𝑙=1 = [ 𝑋𝑍𝑛 ]
2 𝑋𝑍𝑛 = 0
CONTOH SOAL 7.G

Karena XAl = 1, maka ϒAl = 1


[log ϒ𝐴𝑙 ]𝑋𝐴𝑙=0,6 = 0,5099 0,16 − 0
[log ϒ𝐴𝑙 ]𝑋𝐴𝑙=0,6 = 0,0815
[ϒ𝐴𝑙 ]𝑋𝐴𝑙=0,6 = 0,0815
[𝑎𝐴𝑙 ]𝑋𝐴𝑙=0,6 = 0,0815 . 0,6 = 0,7236
Jadi, aktivitas aluminium dalam paduan Al-Zn yang mengandung
40% atom Zn pada 750K adalah 0,7236
Multicomponent Solution (Larutan
Banyak Komponen)

Koefisien aktivitas zat telarut dalam larutan biner dapat


ditentukan dengan hubungan persamaan ,
jika aktivitas dan konsentrasi diketahui.
Bagaimanapun, nilai koefisien aktivitas akan berbeda untuk
setiap keadaan standar yang berbeda.
Hubungan persamaan diatas tidak bisa digunakan untuk
larutan multikomponen.
Multicomponent Solution (Larutan
Banyak Komponen)

Zat telarut, bahkan dalam jumlah kecil pun, turut mempengaruhi pelarut satu sama
lain. Ketika pelarut logam A, mengandung zat telarut B,C,D .. koefisien aktivitas
henry dari salah satu zat telarut (katakanlah Fg) dapat diungkapkan sebagai produk
dari faktor yang mewakili pengaruh setiap komponen lain. Maka fraksi mol dalam
larutan, XB, XC, XD,..
7.37
Dimana adalah koefisien aktivitas B dalam larutan biner A-B yang mempunyai
fraksi mol XB dan koefisien interaksi adalah untuk mengukur pengaruh C pada
koefisien aktivitas B.
Dengan cara yang sama, koefisien interaksi lain dapat ditentukan. Bagaimanapun,
persamaan 7.37 tidak bisa digunakan untuk berbagai interaksi antara zat telarut C,
D .. sehingga hal tersebut hanya bisa diaproksimasikan diamana lebih dari tiga
komponen yang ditentukan.
Multicomponent Solution (Larutan
Banyak Komponen)

Wagner telah menurunkan persamaan berikut untuk koefisien


aktivitas dari zat telarut dalam sistem multi komponen:

7.38
Dimana penurunan diatas diambil dari konsentrasi nol setiap zat
telarut.
Jika semua memenuhi orde pertama, persamaan untuk logaritma
koefisien aktivitas menjadi linier terhadap fraksi mol terlarut yang
ada dalam larutan. Sehingga,
7.39
CONTOH SOAL 7.H

Contoh 7.H
Koefisien aktivitas seng dalam larutan yang diencerkan terus menerus pada
larutan biner Bi-Zn yang mengandung 0,015 mol fraksi atom seng pada 723K
𝑃𝑏
adalah 3,974. Parameter interaksi pada bismut masing – masing adalah 𝜀 =
𝑍𝑛
𝐴𝑔
1,3 𝑑𝑎𝑛 𝜀 = −2,5. Hitung koefisien aktivitas seng pada larutan Bi-Zn-Ag yang
𝑍𝑛
mengandung fraksi mol Zn, Pb, dan Ag dan masing masing nilainya adalah sama
yaitu 0,015 mol.
CONTOH SOAL 7.H

Dihitung dengan aturan trapezodial pada 0.05 yang mana memberikan


nilai dari log ɣTi pada Xti = 0.6. dari grafik, dapat diketahui bahwa:
Area yang diarsir = 0.08765

Nilai dari aktivitas titanium dalam larutan Cr-Ti mengandung atom Ti


adalah 0.7344. Nilai aktivitas didapatkan oleh metode ini lebih akurat
dibandingkan dengan nilai yang didapatkan dari metode pertama.42
CONTOH SOAL 7.I

Paduan Fe-P cair mengandung 0,65 wt% fosfor disetarakan dengan campuran
H2O-H2 dengan PH2O/PH2 sama dengan 0,0494 pada 1873K. Paduan yang

𝑂
disetarakan mengandung 0,016 wt% oksigen. Koefisien aktivitas 𝑓 oksigen
𝑂
relatif terhadap pengenceran terus menerus, persen berat paduan biner Fe-O

𝑂
dalam keadaan standar diwakili dengan 𝑙𝑜𝑔𝑓 = −0.2[𝑤𝑡% 0]. Hitung
𝑂
𝑃
parameter interaksi 𝑒 pada 1873K jika tetapan kesetimbangan reaksi (H2) +
𝑂
[O]Fe,wt% = (H2O) adalah 3,855.
CONTOH SOAL 7.I

Solusi: asumsi gas ideal, tetapan kesetimbangan untuk reaksi (H2) + [O]Fe,wt% = (H2O)
adalah
𝑃𝐻2𝑂
𝐾 = 𝑃 . (𝑤𝑡%.𝑓 dengan 𝑓𝑂 adalah koefisien aktivitas oksigen pada paduan terner Fe-
𝐻2 0)
P-O.
Masukkan nilai 𝑃𝐻2𝑂 /𝑃𝐻2 dan K, sehingga
0,0494
𝑓𝑂 = 3,855 .0,016 = 1,105 7.I.1
𝑂 𝑃
Dari persamaan 7.37, 𝑓𝑂 = 𝑓 . 𝑓 7.I.2
𝑂 𝑂
𝑂
Dengan 𝑓 adalah koefisien aktivitas oksigen pada paduan biner Fe-O yang
𝑂
𝑃
mengandung konsentrasi oksigen yang sama dengan Fe-P-O dan 𝑓 adalah pengaruh
𝑂
fosfor pada koefisien aktivitas ini. Ubah ke bentuk logaritma kedua sisi, maka:
𝑂 𝑃
𝑙𝑜𝑔𝑓𝑂 = 𝑙𝑜𝑔𝑓 + 𝑙𝑜𝑔 𝑓
𝑂 𝑂
CONTOH SOAL 7.I
𝑂
Masukkan nilai 𝑙𝑜𝑔𝑓 , dan nilai 𝑓𝑂
𝑂
𝑃
log 1,105 = −0,2 𝑤𝑡% 𝑂 + log 𝑓
𝑂
𝑃
log 1,105 = −0,2 . 0,016 + 𝑙𝑜𝑔 𝑓
𝑂
𝑃
𝑙𝑜𝑔 𝑓 = 0,045
𝑂
𝑃
𝑓 = 1,110
𝑂
𝑃
𝑃 𝑃 𝜕 log 𝑓
𝑂
Parameter interaksi 𝑒 bisa ditulis: 𝑒 =
𝑂 𝑂 𝜕 𝑤𝑡% 𝑃
𝑃
Asumsi bahwa 𝑙𝑜𝑔 𝑓 fungsi linier dari fosfor sampai paling sedikit 0,65wt% (komposisi
𝑂
P dalam paduan). Maka:
𝑃
log 𝑓
𝑃 𝑂
𝑒 =
𝑂 𝑤𝑡% 𝑃
𝑃 log 1,110
𝑒 = = 0,0698
𝑂 0,65
𝑃
Jadi, nilai parameter interaksi 𝑒 adalah 0,0698.
𝑂

Anda mungkin juga menyukai