Anda di halaman 1dari 41

REKAPITULASI METALURGI FISIKA

Materi semester 4

Setelah UTS-selesai
.

Referensi :

materials-science-and-engineering-8th-edition-callister.pdf

08_Sifat Mekanik.pdf

Diagram Fasa.pdf

Materi disampaikan oleh Bapak Dr-Eng. Akhmad A. Korda


Via WhatsUp
Ketika sedang pandemi covid-19 (Maret 2020)

Penyusun hanya mengcopy-paste materi via whatsup, pure, tidak ada yang ditambah-tambahkan,
terimakasih.
Rabu, 2020-03-25

Sifat Mekanik

Baik kita mulai materi Sifat Meknaik


Ingat kembali definisi Metalurgi Fisik.

Metalurgi Fisik adalah cabang ilmu metalurgi yg memperlajari pengaruh struktur (khususnya
struktur mikro) terhadap sifat (khususnya sifat mekanik) dari logam dan paduannya. Oleh karenanya
kita sudah mempelajari tentang struktur logam dan juga sedikit tentang struktur mikro. Mulai
diawal kita sdh peljari mengenai kristal, arah, bidang, dan kepadatannya. Kita sudah pelajari berbagai
jenis ketidaksempurnaan pada struktur kristal. Ketidaksempurnaan tsb mempengaruhi sifat logam
khususnya sifat mekanik. Salah stau dari defect atau ketidaksempurnaan tersebut adalah dislokasi.
Dislokasi (cacat garis) ini kemudian diketahui memiliki peran penting dalam deformasi logam. Logam
yang mudah dideformasi berarti lunak (ulet), sementara yg sulit dideformasi berarti kuat atau keras
Kuat, keras, lunak, ulet merupakan sifat mekanik yang paling dasar. Untuk itu kit aperlu pelajari apa
itu sifat mekanik, jenis sifat mekanik, dan j uga cara pengujiannya.

Sifat mekanik: sifat logam yang berkaitan dengan perilaku logam tersebut dibawah pembebanan
mekanik. Pembebanan mekanik sendiri dapat muncul dari pembebanan terapan yg bersifat eksternal,
pebebanan akibat perbedaan temperatur, atau pembebanan akibat adanya internal atau residual
stress setelah terjadi perlakuan terhadap logam tsb. Sementara itu pembebanan mekanik dapat
dilakukan denga beban statis ataupun beban siklik (berulang). Yang mempengaruhi sifat mekanik sdh
anda pelajari pada Pengantar Metalurgi. Intinya, secara garis besar, yg mempengaruhi sifat mekanik
adalah komposisi kimia, struktur mikro, dan perlakuan panas. Pada kasus pengerasan permukaan
misalnya. Maka komponen dapat dikeraskan permukaannya dengan melakukan proses karburisasi,
sebagaimana yg baru saja kita pelajari. Atau dengan cara melakukan rekayasa struktur pada
permukaannya, misalnya dengan mengubah struktur dipermukaannya yg awalnya ferrite-pearlite
menjadi martensite (ini mirip seperti proses pembuatan parang/golok atau pedang dimana dilakukan
proses pemanasan baja hingga membara lalu didinginkan dengan cepat pada media pendingin seperti
air atau oli). Kita memang belum masuk pada nama-nama fasa dan struktur pada baja spt ferrite,
pearlite, austenite, martensite etc. Tapi anda bisa pelajari dengan mudah melalui banyak sumber.

Pembebanan pada suatu bahan, sdh kita ketahui antara lain beban tarik, tekan, geser, puntir, dan
tekuk
Bebrapa sifat mekanik yang perlu diketahui antara lain:
1. Kekuatan (strength): Tarik, tekan, geser, tekuk, puntir
2. Elastisitas (elasticity)
3. Plastisitas (plsticity): Keuletan (ductility) dan Kelunakan (malleability)
4. Kekuatan Lelah (fatigue strength)
5. Ketangguhan (toughness)
6. Ketangguhan thd Retakan (fracture toughness)
Rabu, 2020-03-25

7. Kekuatan pd Temperatur Tinggi (terhadap Perayapan) --> Creep strength

1. Strength
Kuat tarik : kemampuan logam untuk bertahan dari pembebanan tarik tanpa patah

Kuat tekan : kemampuan logam untuk bertahan dari pembebanan tekan tanpa patah/hancur
Kuat geser : kemampuan logam untuk bertahan dari pembebanan/aksi geser tanpa patah

2. Elastisitas
Kemampuan suatu bahan untuk kembali keukuran dan bentuk semula setelah pembebanan dilepaskan

PERTANYAAN: Mana yg lebih elastis, baja atau karet?


(pertanyaan yg mencurigakan ya?)
Tapi perlu berikan alasannya, bukan tebak-tebakan biasa
Fjr TMM: Lebih elastis baja, karena menurut modulus young elastisitas suatu benda adalah
tegangan/regangan dan pasti tegangan yang di miliki baja lebih besar di bandingkan karet
Rama TMM: baja, karena regangannya lebih kecil
Modulus Elastisitas baja besar, tetapi yg terpenting adalah baja lbh cepat kembali ke bentuk semula
dibandingkan karet, sangata cepat

3. Plastisitas

Plastisitas: istilah umum yang menyatakan mudah tidaknya suatu bahan untuk dideformasi plastis
(dibentuk secara permanen) pada suatu selang daerah plastis tanpa putus/patah

Plastisitas ada 2 jenis :


Rabu, 2020-03-25

(1) Keuletan (ductility): menyatakan keuletan bila dikaitkan dengan pembebanan tarik

(2) Kelunakan (malleability): menyatakan kelunakan bila dikaitkan dengan pembebanan tekan

Bahan yang ulet dibutuhkan untuk proses pembentukan seperti penarikan kawat (wire drawing) dan
pembentukan (forming) body mobil.

Perlu sifat ductility

Bahan yang lunak dibutuhkan untuk proses-proses seperti penempaan (forging) dan pengerolan
(rolling).
Dari setidaknya 7 sifat mekanik yang diabhas diatas. Ada suatu pengujian utama dalam sifat mekanik
tersebut, yaitu pengujian tarik.
Mengapa disebut utama, krn dengan uji tarik kita dapat mengetahui beberapa sifat mekanik secara
sekaligus.
INformasi yang diperoleh dlm uji tarik adalah sebagai berikut:
Strength
Stiffness
Elasticity
Plasticity
Ductility
Brittleness
Toughness
Resilience
Saya akan cari video yg bisa anda lihat ya. Akan sy kompress dulu filenya
Rabu, 2020-03-25

Ini adalah skematis ilustrasi uji tarik

Spesimen yg sesuai standar dijepit dan ditarik dengan kecepatan regangan yang tertentu

tensile test.mp4

Spesimen pada tensile test mengikuti beberapa standar internasional, ada JIS, ASTM, DIN, BS,
AS, juga SNI

Contoh bentuk spesimen uji tarik


Rabu, 2020-03-25

Pada saat tensile test, data mentah yang kita peroleh adalah: Gaya atau Beban (F) satuannya
Newton; dan Perpanjangan (dalam mm)
Gaya = F; Perpanjangan = DeltaL
Pada mesin uji tarik, kita dapat memperoleh kurva hubungan F vs Delta L
atau kita juga dpt memprogram sehingga dihasilkan langsung kurva hubungan Stress (s) vs Strain (e)
Perubahan tersebut menggunakan rumus stress. Perhatikan gambar dibawah ini :

Transformasi kurva uji tarik

Pada kurva uji tarik, informasi yang dapat langsung kita ambil adalah:
1. Kuat Tarik (ultimate tensile strength atau UTS)
2. Kuat luluh (yield strength atau sy)
3. % Elongasi
4. Modulus Elastisitas, E

Naufaldhiya: Pada saat kita berkunjung ke JFE Steel, sekilas melihat alat uji tarik pak, nah saya
ingin bertanya, itu biasanya butuh waktu berapa lama pak untuk pengujian uji tarik? Atau tergantung
jenis logamnya pak?

Pak Korda : Kalau spesimen sudah siap ya sebentar saja, paling sekitar total 5 menit saja.
Penarikannya sendiri sebentar hanya 30 detik

Pak Korda : Tergantung kecepatan penarikan


Rabu, 2020-04-01

Kita terakhir sampai materi ini :

Diulangi bahwa, pada kurva uji tarik, informasi yang dapat langsung kita ambil adalah:
1. Kuat Tarik (ultimate tensile strength atau UTS)
2. Kuat luluh (yield strength atau sy)
3. % Elongasi
4. Modulus Elastisitas, E

Sebenarnya ada informasi lainnya, nnati kita sebutkan juga


Perhatikan gambar dibawah ini yang memperlihatkan hub antara kurva uji tarik dan perubahan
bentuk specimen

Perubahan bentuk spesimen dan kurva uji tarik

(a) Original and final shape of a standard tensile-test specimen.


(b) Outline of a tensile-test sequence showing stages in the elongation of the specimen.
Lihatbaik-baik ya, gambar diatas. Perhatikan bgm perubahan bentuk spesimen.
Dimana posisi area elastis. Kemudian dimana area uniform elongationnya (perpanjangan seragam)
Lalu juga kita bisa lihat dimana mulai terjadi necking, yaitu pengurangan penampang pada area
setempat (secara lokal).
Patah akan terjadi pada area dimana necking tadi terbentuk
Ingat kembali persamaan dari stress dan strain berikut :
Rabu, 2020-04-01

Perhatikan juga kurva uji tarik berikut:

Pembagian area pada kurva uji tarik

Pada kurva stress-strain kita dapat melihat dimana area elastis, area plastis, yield stress, tensile
stress, dan lain sebagainya.
Sekarang kita akan ambil contoh perhitungan. Perhatikan baik-baik ya.
Mari kita lihat contoh data yang diunduh dari mesin uji tarik serta informasi lainnya, sebagai
berikut:
Uji tarik terhadap sebuah batang paduan aluminium berdiameter 0,505 in.
Dengan panjang ukur (gage length) Lo = 2 in.
Panjang akhir saat patah adalah 2,195 in.
Sementara itu diameter pada area patah adalah 0,398 in.
(Perhatikan baik-baik datanya)

Sekarang akan sy tampilkan data yang diunduh dari mesin uji tarik. Datanya adalah F vs
perpanjangan spesimen (Delta L)

Data dari mesin uji tarik: F vs Delta L


Rabu, 2020-04-01

Data yg diambil dari mesin uji tarik adalah F vs Delta L saja, yaitu yg ditandai dengan kotak garis
putus-putus merah.
Namun kemudian kita olah dg persamaan shg menghasilkan data Stress dan Strain
(Perhatikan dulu baik-baik)
Sudah dilihat semua?
Dengan data diatas, maka dapat dibuat kurva hubungan antara stress vs strain sbb:

Kurva stress vs strain dari data tadi

Perhatikan pada gambar tsb posisi elastic limit (titik terjauh pada garis linier/elastis), dimana posisi
tensile strength (yaitu pada posisi tertinggi dari kurva), lalu juga ada fracture/breaking strength
(posisi terakhir patah)
Selain dari kurva, Penentuan Kuat Tarik (UTS) dpt menggunakan data pada tabel tadi
Rabu, 2020-04-01

Sementara penentuan kuat luluh sebenarnya ada dua cara. Tapi pada gamabr diatas menggunakan
salah satu cara (yaitu cara pertama)

1. Proof stress. Dengan menarik garis pada 0,2% (0,002) regangan sejajar dengan garis elastis.
Ekstrapolasi menghasilkan kuat luluh.
2. Melihat titik luluh (yield point). Ini hanya teramati pada baja karbon rendah. Pad baja karbon
rendah terdapat upper yield point dan lower yield point.

Perhatikan gambar dibawah ini, yg merupaakn 2 cara penentuan kuat luluh

APAKAH ADA PERTANYAAN?

Naufaldhiya: proof stress apakah selalu 0,2% pak? mengapa demikian?


Pak Korda : Ya 0,2%. Ini merupakan kesepakatan.

NISA: Pak, apa bedanya bedanya kuat tarik dan kuat luluh ?
Pak Korda : Kuat tarik = stress tertinggi. Ini dpt dikatakan kekautan bahan sebelum patah.
Kuat luluh = nilai stress saat logam dianggap mulai mengalami deformasi plastis

Naufaldhiya: pada minggu lalu, ada 7 sifat pengujian yang paing utama... tetapi yg paling utama itu uji
tarik. nah pertanyaannya pak, bila sudah mencakup informasi di uji tarik, tidak perlu dilakukan lagi
uji yg lainnya apa bagaimana pak?
Rabu, 2020-04-01

Pak Korda : Disebut pengujian plg utama krn minimal sertifikasi suatu bahan hrs ada dari uji tarik
meliputi YS, UTS, dan % El. Namun tentunya uji itu tergantung dg kebutuhan dari aplikasi bahan
tersebut. Misalnya kalau gear atau roda gigi, maka uji mekanik yg penting adalah uji keras.

NISA: Di sini maximum load(8000) itu beban maksimal yg bisa diterima logam pak ? Tapi kenapa
fracture nya dibawah 8000 pak ?
Pak Korda: 8000 psi adalah beban maksimum utk kasus data tarik tadi. Mengapa fracturenya
dibawah itu, karena sdh terjadi pengecilan penampang yaitu necking, maka beban yg diperlukan
hingga spesimen patah menjadi mengecil.

Nah, untuk soal diatas, diperoleh Kuat Luluh = 38.000 psi = 38 ksi. Perhatikan gambar dibawah ini.

Penentuan kuat luluh melalui 0,2% regangan (proof stress).

Penentuan % elongasi menggunakan persamaan sbb:

Dimana L adalah panjang saat patah (fracture)


apabila pengujiannya hingga patah. Lo adalah panjang ukur (gage length)

Naufaldhiya: bila pengujiannya tidak sampai patah bagaimana pak?

Pak Korda : Boleh saja. Tapi keperluannya lain. Umumnya pengujian sampai patah krn kita memang
ingin tahu kekuatan bahan tersebut. Kita ingin tahu batasan kekuatannya. Kalau pengujian tidak
sampai patah, nanti ada. Misal sampai 15% elongasi. Ini anda nanti pelajari di mata kuliah
pembentukan logam.
Rabu, 2020-04-01

Lanjut. Sementara reduksi area patah adalah sebagai berikut:

Dimana A0 adalah diameter awal. Af adalah diameter pada lokasi patahan (fracture)

Dengan data pd tabel diatas dan persamaan % elongasi dan % reduksi area, maka kita akan peroleh :

Coba perhatikan data pada tabel dan uraian spesimen.


Panjang akhir sampel yaitu 2,195 in lebih pendek sedikit dibandingkan data pada tabel yaitu
2,205 in.
Hal ini disebabkan setelah patah, terjadi pemulihan dari regangan elastis.

Sementara itu, modulus elastisitas (E) gradien di area elastis yang dapat dicari garis lurus kurva
stress-strain dengan menggunakan persamaan:

Penggunaan selang (Delta) dilakukan pada area elastis dimana garis lurus yang paling representatif
diperoleh.

Dari data tabel dan melihat kurva maka diperoleh :

Sekarang kita bahas mengenai modulus elastisitas

Benda yang memiliki modulus elastisitas (E) yang rendah, akan akan mengalami deformasi elastis
lebih panjang dibandingkan benda dengan nilai E yang lbh besar.
Rabu, 2020-04-01

Perhatikan contoh untuk area elastis untuk baja dan aluminium dibawah ini.

Perhatikan bahwa pada area elastis, untuk nilai


tegangan yang sama, regangan yang dialami oleh
aluminium lebih besar dibandingkan baja.

Pada pengujiian tarik, selama ini kita hanya


memperhatikan perpanjangan atau regangan pada arah
longitudinal (arah gaya tarik). Padahal nyatanya terjadi
juga deformasi berupa penyusutan penampang pada
arah transversal.

Perhatikan gambar dibawah ini :

Apabila suatu batang logam diberikan beban tarik, maka


batang tersebut cenderung memanjang pada arah
longitudinal dan menyusut pada arah transversal.

Dari fenomena ini kita mengenal istilah Poisson ratio (nu


--> dibaca dari symbol), yaitu rasio regangan transversal
terhadap regangan longitudinal.

Nu --> Poisson's ratio

Temperatur mempengaruhi kurva uji tarik

Berikut ini pengaruh temperatur terhadap kurva uji tarik paduan aluminium :
Rabu, 2020-04-01

The effect of temperance (a) on the stress-strain curve and (b) on the tensile properties of an
aluminum alloy

Pada gambar tersebut dapat kita lihat bahwa, temperatur tinggi menurunkan kekuatan (tarik dan
luluh) dan modulus elastisitas. Sementara itu elongasi meningkat.

Selain itu perlu diprhatikan bahwa: Selama pengujian tarik, sebenarnya terjadi penyusutan luas
penampang dari spesimen uji tarik, sehingga besar dari tegangan sesungguhnya (true stress) adalah
beban dibagi dengan luas penampang aktual (A), bukan dibagi dengan penampang awal (Ao).

Selain itu perlu diprhatikan bahwa: Selama pengujian tarik, sebenarnya terjadi penyusutan luas
penampang dari spesimen uji tarik, sehingga besar dari tegangan sesungguhnya (true stress) adalah
beban dibagi dengan luas penampang aktual (A), bukan dibagi dengan penampang awal (Ao).

Tegangan teknis (engineering stress) Tegangan sesungguhnya (true stress)

Demikian pula dikenal regangan sesungguhnya (true strain) yang dihitung menggunakan dimensi
aktual.

Perhatikan penurunan sebagai berikut!


Rabu, 2020-04-01

Mari kita lihat tampilan kedua kurvayaitu yang true dan yang engineering :

Hubungan antara diagram true stress-true strain diagram dan diagram engineering stress-
engineering strain. Perhatikan bhw kedua kurva identik hingga titik luluh.
Rabu, 2020-04-01

Gambar lainnya :

(Luangkan waktu 5 menit untuk amati kurva-kurva diatas). Usahakan untuk paham

Fjr TMM: Oalah baik pak berarti mengetahui perbedaan yang true dan engineering itu berdasarkan
apa pak?
Pak Korda : Coba dilihat lagi gambarnya Fajar dan juga yg lain. True dan Engineering stress-strain itu
diakiabtkan pembagian penampang yg berbeda.
COBA DILIHAT LAGI 3 MENIT
Tegangan teknis (engineering stress), s = F/Ao; Tegangan sesungguhnya (true stress), sigma = F/A
Fajar, apa arti Ao ?
Fjr TMM: Penampang awal pak. Sedangkan A luas penampang aktual
Pak Korda: Tepat sekali. Penampang awal. Namun sebenarnya yg terjadi selama penarikan, penampang
kan malah menyusut alias mengecil. Kalau penampang mengecil terlebih pada area necking, maka
stress akan naik terus. Nah ini adalah teganan sejati/sesungguhnya (true stress)

Naufaldhiya: kalau engineering stress, berarti beban dibagi penampang awal ya pak? kalau true
stress, beban dibagi luas penampang aktual?
Pak Korda: Ya betul. Namun masalahnya penampang aktual sebenarnya sulit diukur selama pengujian.
Terlebih necking tidak diketahui akan muncul dimana. Oleh karenanya umumnya yang digunakan
secara praktik adalah engineering stress-strain.
Rabu, 2020-04-01

Kurva true stress-strain seringkali disebut sebagai flow curve karena memberikan tegangan yang
diperlukan untuk menyebabkan logam mengalir secara plastis untuk setiap regangan yang diberikan.

Persamaan tegangan alir ini adalah:

Dimana K adalah tegangan pada epsilon=1.0 dan n adalah strain hardening coefficient, yaitu slope
dari plot log-log dari persamaan flow stress.

Kita ubah pers flow stress tadi menajdi :

Nah ini bentukanya menjadi seperti persamaan garis ya. y = mx + c


disitu y nya adalah log sigma
c = log K; n = m dan x = log e

Maka bila menerapkan plot lo-log tersebut, kita dpt melihat perubahan kurva stress-strain :

Keterangan gambar:

(a) Kurve true stress-strain. Tidak


seperti kurva engineering stress-
strain, kemiringannya selalu positif
dan kemiringan berkurang dengan
meningkatnya regangan. Meskipun
dalam daerah elastis tegangan dan
regangan adalah proporsional,
kurva total dapat didekati dengan
power expression. Pada kurva ini, Y
adalah tegangan luluh dan Yf
adalah tegangan aliran.

(b) Kurva true stress-strain yang


diplot pada skala log-log.

(c) Kurva true stress-strain untuk


aluminium 1100-O diplot pada skala
log-log. Perhatikan perbedaan
besar pada lereng dalam rentang
elastis dan plastik.

Diatas tadi contoh utk kurva milik paduan aluminium 1100-O

Nah, kuliah kita sampai disini dulu. Pelajari lagi baik-baik. Buat catatan ya.
Rabu, 2020-04-08

Berikut ini adalah data nilai n (koefisien pengerasan regangan) dari berbagai paduan.

Nilai n yang besar menunjukkan paduan logam tersebut mudah untuk mengalami pengerasan apabila
diregangkan (dideformasi).
Pada kurva uji tarik, kita juga dapat memperoleh sifat mekanik lainnya yaitu Modulus of Resilience
(Modulus Kelentingan).
Modulus of Resilience (Modulus Kelentingan) yaitu energi maksimum yang dapat diserap per satuan
volume tanpa menciptakan distorsi permanen.
Pada pengujian tarik, modulus of resilience dinyatakan dengan luas area dibawah daerah elastis.

Modulus kelentingan --> luas daerah dibawah daerah elastic


Rabu, 2020-04-08

Rumus modulus kelentingan:

3. Hardness (Kekerasan)

Kekerasan adalah Kemampuan suatu bahan menahan goresan (abrasi) atau lekukan (indentasi) oleh
benda keras lain. Kekerasan adalah ukuran ketahanan terhadap deformasi plastis yang terlokalisasi
(setempat) yang disebabkan baik oleh indentasi atau abrasi. Secara umum kita sudah mengetahui
bahwa beberapa material seperti baja lebih keras dibandingkan polimer, tembaga atau emas.
Bahan yang memiliki ikatan atom yang kuat umumnya memiliki kekerasan yang tinggi. Ikatan atom
yang kuat dapat dilihat dari besarnya modulus elastisitas bahan tersebut.
Ilustrasi bahan yang relatif keras dan yang lunak sbb:

Bahan keras vs lunak

Pengujian kekerasan seringkali diklasifikasikan menurut ukuran hasil indentasi dan juga beban yang
diberikan.
Pembagiannya: Macrohardness, microhardness, dan nano-hardness
Macrohardness: pengujian pada area indentasi yang relatif luas menggunakan beban yang besar.
Umumnya dilakukan untuk mengetahui kekerasan secara umum dari suatu bahan.
Microhardness: pengujian pada area indentasi skala mikro menggunakan beban yang umumnya
dibawah 1 kgf. Microhardness umumnya dilakukan untuk mengetahui kekerasan bahan pada fitur
tertentu dari suatu bahan yang diamati menggunakan mikroskop optik.
Selain itu ada juga nano-hardness, dimana pengujian kekerasan dilakukan pada skala panjang 1-10 nm
dengan menggunakan beban yang sangat kecil yaitu antara 0,1-100 mN. Keakurasian pengujian nano-
hardness berkaitan dengan pengukuran beban dan kedalaman indentasi adalah 1μN dan 0,2 nm.
Rabu, 2020-04-08

Bahan atau paduan logam yang keras diperlukan untuk aplikasi dimana dituntut kekuatan serta
ketahanan terhadap abrasi.
Berikut adalah contoh aplikasi dari benda yang keras:

Alat potong harus keras Mold and dies hrs keras

Karena pada dasarnya merupakan ukuran dari ketahanan suatu benda terhadap deformasi, maka
kekerasan dan kekuatan memiliki hubungan yang berbanding lurus.

Hubungan kekerasan dan kekuatan.


Semakin keras suatu bahan maka semakin kuat
bahan tersebut.
Sehingga nilai kekuatan suatu bahan seringkali
didekati dengan melakukan pengujian kekerasan.
Namun demikian hubungan tersebut tidaklah
menerus.
Adakalanya saat kekerasan suatu benda terus
meningkat, maka kekuatannya dapat saja
menurun.
Bebrapa metoda pengujian kekerasan yang umum
adalah Brinell, Rockwell, Vickers
microhardness, dan Knoop microhardness.
Rabu, 2020-04-08

Pengujian kekerasan skal makro seperti Brinell dan Rockwell sangat umum digunakan pada industri.
Sementara, salah satu pengujian yang luas penggunaannya adalah pengujian keras Vickers.
Pengujian kekerasan Vickers memiliki skala uji yang paling lebar dibandingkan dengan pengujian
lainnya, sehingga dapat digunakan untuk semua logam.
Meskipun dikenal sebagai pengujian keras skala mikro, namun pengujian skala makro pun dapat
dilakukan.
Pada beberapa peralatan uji, beban dalam pengujian Vickers dapat ditingkatkan lebih dari 5 kgf
hingga 100 kgf, dan menjadikannya sebagai pengujian keras makro.
Nilai kekerasan menggunakan beragam metoda diatas, dapat dikonversi. Berikut adalah gambaran ska
pebedaan dari uji keras tersebut.
Rabu, 2020-04-08

Pengujian kekerasan Vickers sering digunakan untuk


mengestimasi kekautan tarik suatu paduan logam
khususnya baja.

Jika HV dinyatakan dalam kg.mm2, maka kuat tarik


(dalam MPa) dari suatu bahan dapat diperkirakan
sebagai:

dengan c adalah konstanta yang ditentukan oleh


faktor geometri yang biasanya berkisar antara 2 dan
4.

Skla konversi kekerasan

4. Toughness (Ketangguhan)
Ketangguhan adalah kemampuan suatu material
untuk menyerap energi dan berdeformasi plastis
tanpa patah.
Dengan demikian ketangguhan suatu material adalah
jumlah energi per satuan volume yang dapat
diserap suatu bahan sebelum patah.
Ketangguhan membutuhkan keseimbangan kekuatan
dan keuletan.
Gambar dibawah ini mengilustrasikan material yang
tangguh.
Rabu, 2020-04-08

Ketangguhan suatu bahan diuji melalui 2 pendekatan:


1. Pengujian Tarik
2. Pengujian Impak (impact test)
Pada pengujian tarik, ketangguhan dinyatakan oleh luas area dibawah kurva stress-strain yang
lengkap (pengujian tarik hingga patah).
Semakin luas area ini, maka suatu bahan semakin tangguh.
Mari perhatikan kurva uji tarik untuk baja karbon dibawah ini:

Pada gambar disamping terlihat bhw baja karbon


tinggi (high carbon steel) paling kuat.
Baja karbon sedang (medium carbon steel) paling
tangguh.
Sementara baja karbon rendah (low carbon steel)
paling ulet.
Baja karbon sedang memiliki struktur mikro
kombinasi antar fasa ferrite dan struktur pearlite.

Perhatikan gambar struktur pearlite dibawah ini :

Struktur pearlite pada baja karbon dg kandungan C = 0,7wt%


Rabu, 2020-04-08

Struktur pearlite sendiri merupakan kombinasi antara fasa ferrite (α-Fe) yang bersifat ulet dan
fasa cementite (Fe3C) yang bersifat kuat dan keras.
Kombinasi dari kekuatan/kekerasan dan keuletan memberikan struktur pearlite memiliki sifat yang
tangguh.
Pengujian ketangguhan impak (impact test) merupakan uji ketangguhan suatu material yang dinilai
melalui energi yang diserap oleh suatu spesimen dengan cara memberikan beban tiba-tiba.
Semakin besar energi yang diserap oleh suatu material, maka ia semakin tangguh.
Energi yang diserap dinyatakan dalam J atau ft.lb.
Pengujian ketangguhan impak menggunakan spesimen yang diberikan takikan (notched).
Berikut ini adalah ilustrasi dari pengujian beserta bentuk spesimen uji impak :

Skematis alat uji impak dan bentuk spesimen

Skematis alat uji impak

Energi yang diserap pada pengujian impak dapat dinyatakan melalui persamaan-persamaan berikut:

Initial energy dari pendulum (bandul) bermassa saat diam pada ketinggian h0, adalah:

Kemudian setelah pendulum dilepaskan dan menghantam spesimen, maka energi akhir (final energy)
dari pendulum menjadi :

Sehingga energi yang diserap (absorbed energy) oleh spesimen impak adalah:

Pengujian ketangguhan impak adalah pengujian ketangguhan yang praktis sehingga digunakan secara
luas.
Berikut ini contoh spesimen, sebelum dan sesudah pengujian impak. Perhatikan perbedaan antara
sampel paska uji yang menunjukkan material yang bersifat tangguh dan kurang tangguh.
Rabu, 2020-04-08

Tampilan spesimen getas dan tangguh setelah diuji impak->


Logam pada dasarnya memiliki sifat yang ulet.
Namun, ketangguhan suatu material dipengaruhi juga oleh
temperatur.
Pada temperatur yang rendah, material secara umum
cenderung bersifat getas.
Apabila kita melakukan pengujian impak terhadap suatu
paduan di beragam temperatur dari temperatur kamar
hingga temperatur rendah, maka kita akan melihat adanya
transisi dari sifat ulet menjadi sifat getas.
Saat data uji tersebut diplot, maka kita akan melihat
temperatur transisi dimana logam yang ulet berubah
menjadi getas. Temperatur tersebut disebut sebagai
ductile-brittle temperature transition (DBTT).

Perhatikan kumpulan data impak yg menunjukkan DBTT pada gambar dibawah ini :

Terdapat perbedaan tampilan kurva uji DBTT untuk baja karbon yang berstruktur BCC dan baja nir
karat (stainless steel) yang berstruktur FCC.
Rabu, 2020-04-08

Perhatikan gambar di bawah:

Nampak bahwa baja karbon BCC memiliki DBTT


sementara stainless steel yang FCC tidak memiliki
DBTT.
Paduan logam dengan struktur kristal FCC umumnya
memiliki energi yang diserap lebih tinggi serta tidak
memiliki temperatur transisi (DBTT).
FCC tidak memiliki transisi karena tegangan yang
diperlukan untuk menggerakkan dislokasi tidak terlalu
bergantung pada temperatur, dan dengan demikian
kegagalan terjadi oleh aliran plastik (deformasi plastis)
alih-alih melalui perambatan retak.

Sementara pada temperatur rendah, logam BCC akan


gagal melalui mekanisme perambatan retak.
Dislokasi pada FCC tetap bergerak pada temperatur
rendah sementara dislokasi pada BCC sulit untuk
bergerak pada temperatur yang rendah.
Hal ini karena FCC memiliki bidang-bidang yang sangat
padat pada sistem slipnya.

Ingat kembali sistem slip


pada FCC sbgmana gambar
berikut:

Naufaldhiya: Pak izin bertanya... apakah baja karbon tinggi itu paling kuat namun dia sebenarnya
getas? Saya pernah mendengar itu kalau tidak salah pak . Jadi sebenarnya kelemahan high medium
low carbon steel sendiri itu apa pak? Kalau high kan dia kuat namun getas..

Pak Korda: Kan tadi di feed kuliah sdh ada bukan? Cek lagi.

Naufaldhiya: Iya pak ada... medium itu tangguh, low itu paling ulet

Pak Korda: Tdk ada yg memiliki semua keunggulan. Yg keras kuat akan getas, yg lemah akan ulet
Rabu, 2020-04-08

Naufaldhiya: Siap pak paham... terimakasih

Pak Korda: Tantangannya adalah membuat yg tangguh = kuat dan ulet. Semua riset paduan logam hg
kini selalu kearah ini

Fjr TMM: Pada temperatur yang rendah, material secara umum cenderung bersifat getas.

Izin bertanya pak apabila temperatur tinggi material cenderung bersifat ulet seperti ini bukan pak?
Keistimewaan material getas maupun ulet itu apa saja pak?

Pak Korda: Cek kembali ke materi kuliah pengaruh temp thd kurva uji tarik. Segala bahan yg
dibentuk melalui forming spt deep drawing, bending, wire drawing, stretching, stamping, forging,
coining etc membutuhkan sifat ulet. Kalau tdk ulet tdk bisa dibentuk, krn bakal sobek, pecah atau
patah. Paduan logam yang getas umumnya kuat. Pasti ada manfaatnya kuat.Tapi kalau hanya getas
tapi tdk kuat, apakah ada manfaat? Ada. Tdk ada yg tidak ada manfaatnya. Memang untuk logam yg
dibutuhkan adalah kekuatan atau sifat mampu bentuknya maka sifat yg getas + tdk kuat, tidak
bermanfaat. Tapi secar bahan, byk bahan yg tidak kuat danjuga getas. Bahan ya, material.

Fjr TMM: Setiap sifat keuletan maupun getas mempunyai manfaat dan kegunaan masing-masing ya
pak?

Terimakasih pak atas jawabannya

Pak Korda: Krupuk itu bahan. Getas dan tidak kuat. Punya manfaat kan

Fjr TMM: Punya manfaat pak

Pak Korda: Setiap sifat itu dibutuhkan. Itu alamiah. Natural. Kuat, lemah, miskin dan kaya. Semuanya
ada manfaatnya.

Pak Korda: Sudah ya, persiapkan untuk UTS besok.


Rabu, 2020-04-15

Lanjutan sifat mekanik

KULIAH KITA SEBELUMNYA ADALAH MENGENAI SIFAT MEKANIK DAN SUDAH SAMPAI DI
PENGUJIAN KETANGGUHAN. HARI INI KITA AKAN MULAI MELANJUTKAN DARI KEKUATAN
LELAH

4. Fatigue Strength (Kekuatan Lelah)


Fatigue (kelelahan) adalah kegagalan suatu bahan dibawah tegangan dan regangan siklik (berulang).
*Kata kunci pertama --> beban berulang. Kegagalan ini terjadi umumnya pada tegangan dibawah kuat
luluh dari bahan tersebut.
*Kata kunci kedua --> beban dibawah kuat luluh. Beban berulang umumnya mendominasi sebagian
besar aplikasi yang melibatkan kebutuhan sifat mekanik.
Perhatikan aplikasi dari sektor berikut:

Beban berulang dialami pada hampir semua aplikasi yang melibatkan beban mekanik

Pada komponen atau struktur yang mengalami patah lelah (fatigue failure), maka akan nampak
adanya ciri khusus yaitu beach marks.

Kegagalan fatik pada shaft pompa


Rabu, 2020-04-15

Contoh penampakan beach marks pada baut yang patah


akibat beban berulang
Paham ya penampilan beach marks tsb,
beach = pantai, marks = tanda
Kekuatan Lelah (fatigue strength) adalah kemampuan
suatu bahan untuk bertahan pada sejumlah tertentu
beban berulang tanpa mengalami kegagalan (patah).
Fatigue life (umur lelah) adalah jumlah beban berulang
yang diberikan sebelum kegagalan terjadi. Untuk suatu
bahan yang sama, pada besar tegangan yang berbeda,
maka umur lelah akan berbeda. Pada tegangan yang
besar, maka umur lelah akan lebih singkat (jumlah siklus
yang diberikan) dibandingkan pada tegangan yang rendah.

Analoginya, kalau kita mengangkat barbel 10 kg, maka jumlah angkatan kita tentu lbh sedikit
dibandingkan kalau kita mengangkat barbel 2 kg.
Tegangan siklik yang diberikan dapat berupa:
1. Tegangan tarik (+) dan tegangan tarik (+)
2. Tegangan tarik (+) dan tegangan tekan (-)
3. Tegangan tekan (-) dan tegangan tekan (-)
Perhatikan gambar yang menunjukkan ilustrasi pembeban berulang berikut ini:

Namun demikian juga terdapat


pengujian fatik dalam modus puntiran
(torsion) ataupun tekuk (bending).
Contoh tekuk + dan - , adalah kalau kita
membengkok-bengkokan sendok sampai
patah. Namun beban siklik yg dominan
adalah tarik-tarik. Sifat kelelahan
(fatigue properties) dari suatu bahan
dapat diperoleh melalui pengujian fatik
dengan tegangan atau regangan pada
amplitudo yang konstan.
Alat yang umum digunakan ada 2 jenis:
1. Rotating bending fatigue machine
2. Fatigue machine
Rabu, 2020-04-15

Rotating bending fatigue machine

Fatigue machine (for tension and compression)

Pengujian fatik menggunakan spesimen uji yang cukup banyak, sehingga diperoleh data tegangan
patah (S) vs jumlah siklus beban (N).
Dengan demikian grafik uji yang diperoleh disebut sebagai S-N curve
Rabu, 2020-04-15

Pada gambar diatas terlihat apa yang disebut sebagai endurance limit atau fatigue limit
Endurance limit didefinisikan sebagai besar tegangan yang diberikan untuk suatu spesimen pada
siklus beban tak hingga (biasanya 107 siklus) tanpa mengalami kegagalan
Beban berulang sejumlah berapapun tidak akan menyebabkan kegagalan pada tegangan dibawah
fatigue limit. Maka aplikasi yang melibatkan beban berulang harus diberikan pada tegangan dibawah
fatigue limit. Pada baja karbon, seringkali terdapat pembagian zona untuk low cycle fatigue, high
cycle fatigue, dan infinite cycle pada kurva S-N
Perhatikan gambar ibawah utk pembagian tsb :

Tipikal S-N curve untuk paduan logam besi dan nir besi memperlihatkan pola yang berbeda. Pada
paduan logam besi dan juga titanium, terdapat endurance limit. Sedangkan untuk paduan nir-besi
tidak memiliki endurance limit.
Perhatikan gambar dibawah ini :

Penentuan fatigue endurance untuk paduan logam nir besi ditentukan secara praktis dengan
mengujinya tanpa patah pada suatu tegangan hingga 1x108 atau 5x108 kali siklus beban. Jadi
bukan real endurance limit.
Rabu, 2020-04-15

OKE, ADA PERTANYAAN SEJAUH INI?

Fjr TMM: izin bertanya pak apakah dalam aplikasinya kita bisa menghitung fatigue life (umur lelah )
pada suatu aplikasi tertentu yang sering digunakan oleh kita sehari-hari?

Pada praktiknya, sebelum suatu bahan akan digunakan utk aplikasi beban berulang, apapun itu, baik
mau level komponen pesawat terbang, senjata, sampai sendok pun, sdh dilakukan pengujian fatik.
Kalau spt komponen pesawat atau militer atau mobil, memang rutin dilakukan dlm lab riset pabrik tsb.
Tapi kalau level sendok, diumpamakan berdasarkan jenis bahan dan kekuatan, dan sementara itu
beban untuk barang sepele spt itu tdk beresiko. Fatik diuji terutama utk aplikasi yg punya resiko.
Jembatan dll juga punya resiko. Pipa migas juga demikian. Di Bekasi atau Karawang sy lupa, mhs ITB
pernah ikut menguji fatik utk TA nya. Alat uji fatik tsb dimiliki anak perusahaan ASTRA utk menguji
rantai

Naufaldhiya: Ingin bertanya pak, tegangan siklik ada natural source dan service source, maksudnya
apa ya pak? (saya lihat di buku)

Pesawat terbang, mendarat dan tinggal landas --> service source


Pesawat terbang, diudara kena terpaan dan tabrakan udara --> natural source

NISA: Pak kalau suatu bahan sudah mengalami pembebanan berulang sejumlah N yg seharusnya,
maka bahan tersebut hrs diganti pak ? Kyk sudah kadaluarsa gitu pak ? Atau seperti apa ?

Pada dasarnya untuk aplikasi yg beresiko, mereka selalu menghitung jumlah beban yg diterjemahkan
pada jam pakai (run hours), seperti pesawat terbang. Landing gear nya diganti setiap telah
beroperasi beberapa ribu jam, mau rusak atau tidak. Namun (sekali lagi) untuk aplikasi yg tdk
beresiko, seringkali komponen tsb dipakai terus. Penggantian spare parts rutin ini kita kenal sebagai
bagian dari maintenance.

Galuh : Pak saya mau bertanya


1. Apakah beach marks dapat terlihat secara kasat mata?
2. Apakah Umur lelah dapat di prediksi menggunakan alat tafigue machine atau cara lain pak ?
Pertanyaan ini lebih spesifik dalam fatigue pada mesin pak

1. Beach marks dpt dilihat langsung dengan mata, tanpa bantuan alat. Paling tidak pakai loop
(suryakanta)
2. Yg terbaik pakai alat uji fatik tentunya. Kalau tidak ada ya menggunakan pendekatan, misalnya
melalui uji tarik atau uji keras, nanti ada persamaan empirisnya. Namun tidak tepat.

Rama TMM: Izin bertanya pak, apakah benar umur lelah baja yg telah mengalami normalizing akan
semakin rendah?

Kekuatan lelah semakin baik bila permukaannya keras atu memilki struktur yg halus. Hail dari
normalizing memiliki kekuatan lelah lbh rendah atau tinggi, tergantung perbandingannya dg kondisi
sebelumnya. Kalau awalnya dia merupakan komponen yg mengalami case hardening dg permukaan yg
Rabu, 2020-04-15

keras, lalu dinormalizing ya tentu kekautan lelahnya turun. Tapi kaalu aalnya dia produk hasil full
annealing, lalu di-normalizing ya dia akan naik kekautan lelahnya.

BAIK, SEKARANG KITA LANJUTKAN KE SUB BAB BERIKUTNYA*

7. Creep Strength (Kekuatan Perayapan)

Kekuatan mekanik dari paduan logam menurun dengan meningkatnya temperatur


Perhatian baik-baik pengaruh temp tinggi thd logam.

Pengaruh temperatur tinggi terhadap logam dan paduannya adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan kekuatan
2. Mobilitas atom dan dislokasi yang lebih besar, membantu pendakian dislokasi dan difusi
3. Konsentrasi kesetimbangan vacancy yang lebih tinggi
4. Mekanisme deformasi baru, seperti sistem slip baru atau pergeseran batas butiran
5. Rekristalisasi dan pertumbuhan butiran
6. Paduan logam yang diperkeras melalui age hardening akan mengalami overaging sehingga
partikelnya menjadi kasar dan sehingga menurunkan kekuatannya
7. Oksidasi dan penetrasi intergranular
Baca dan pahami satu per satu yg poin diatas

Creep (perayapan) adalah deformasi pada termperatur tinggi pada beban konstan. Kegagalan yang
disebabkan oleh creep disebut sebagai creep failure. Creep terjadi pada temperatur tinggi dimana
temperatur tersebut berbeda-beda untuk setiap logam dan paduannya. Aplikasi yg melibatkan temp
yg tinggi seperti pada jet engine, steam generator, chemical plant, oil refineries dan lain sebagainya,
rentan terhadap creep failure.

Turbine blade (sudu turbin)


Rabu, 2020-04-15

Creep failure pada pipa boiler

Temperatur creep berada pada rentang 0,3 – 0,5 Tm


Perhatikan tabel dibawah ini.

(Dilihat dulu ya Tabel nya)


Pada tabel tsb terlihat perbedaan temp creep yg mencolok antara tungsten dan timbal. Temperatur
creep tungsten adalah sekitar 1567 deg C, sementara temp creep timbal hanyalah 27 deg C, yang
mana berkisar pada temperatur kamar.
Pengujian creep merupakan satu diantara beberapa pengujian yang dilakukan pada temperatur tinggi.
Pengujian pada temp tinggi antara lain adalah:
1. High temperatur tensile test
2. Stress rupture test
3. Creep test
Kita bahas yg no 3 saja ya, nanti kebanyakan
Pengujian creep adalah dengan cara memberikan beban konstan pada spesimen uji pada temp tinggi
tertentu lalu kemudian diukur regangannya (perubahan dimensinya) menurut fungsi waktu.
Outputnya adalah kurva regangan vs waktu pada T dan stress konstan.

Kurva hasil uji Creep :


Rabu, 2020-04-15

Skematis dari peralatan uji creep diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Apabila kita melihat kurva creep maka kita dapat melihat adanya tidak zona yang berbeda atas dasar
perubahan garisnya. Pembagian zona tersebut adalah
1. Creep primer (primary stage)
2. Creep sekunder (secondary stage)
3. Creep tersier (tertiary stage)

(Dilihat dulu gambarnya baik-baik)


Rabu, 2020-04-15

1. Primary/transient creep
Pada tahap ini deformasi awalnya brelangsung dengan cepat kemudian melambat seiring waktu.
Dengan demikian, laju creep terus menurun, slope dari kurva pun berkurang seiring waktu. Elongasi
berkurang seiring waktu, deformasi menjadi lebih sulit.
Mekanisme: Peningkatan creep resistance atau strain hardening akibat peningkatan kepadatan
dislokasi.
2. Secondary/steady-state creep
Laju creep konstan, plot menjadi linier. Waktu terlama selama creep. Laju creep dapat ditentukan
dengan mudah pada zona ini.
Mekanisme: Laju creep yang konstan dijelaskan berdasarkan keseimbangan antara proses yang saling
bersaing yaitu strain hardening dan recovery.

Pada zona ini (sekunder), laju creep dapat ditentukan sebgaai berikut:

arena creep merupakan proses yang diaktifkan secara termal, maka laju creep sekunder minimum
(minimum secondary creep rate) dapat dinyatkan dengan persamaan Arrhenius:

dimana:
A = constant
S = applied stress
Q0 = activation energy for creep (Joules/mole)
R = gas constant
T = absolute temperature
Laju creep sekunder minimum penting insinyur perancangan (design engineer) karena:
- Untuk mencegah kegagalan
- Memungkinkan untuk memprediksi di area tersebut
Sebagai contoh aplikasi dalam standar di USA adalah sebagai berikut:
- Untuk gas turbine blades: the stress to produce a creep rate of 0.0001% per hour (1% in
10,000 hours)
- Untuk steam turbine blades: the stress to produce a creep rate of 0.00001% per hour (1%
in 100,000 hours or approximately 11.5 years)
Gas turbin --> contohnya mesin jet pesawat ya. Hrs tahu kapan hrs diganti atau kapan disebut aman.
Kalau tdk berbahaya.
Turbin uap --> contohnya di PLTU. Kalau tdk handal dan tidak dpt diprediksi aman atau kapan dia hrs
berhenti, bisa-bisa mati listrik lama

3. Tertiary creep
Laju creep terus meningkat, slope bertambah seiring waktu hingga menuju rupture (putus atau
gagal).
Rabu, 2020-04-15

Mekanisme: Terdapat akselerasi


(percepatan) laju dan kegagalan akhir yang
disebabkan oleh:
- Pemisahan batas butiran (grain
boundary separation)
- Pembentukan retak internal (internal
crack), rongga-rongga (cavity), dan
kekosongan (void)

(SILAHKAN DIBACA DULU) Krn umpan


chat nya cukup byk ini

Memperbaiki ketahanan terhadap creep


dapat dilakukan melalui:
1. Alloying menggunakan solid solution dan
penambahan fasa terdispersi seperti
menggunakan oxide dispersion strengthening
(ODS).
2. Teknik pemrosesan canggih seperti
manufaktur komponen melalui directional
solidification dan single crystal.
Untuk yg no 2, berikut gambaran manufaktur
sudu turbin melaluiteknik yang menghasilkan
polikristalin dengan butiran equiaaksial, pembekuan terarah, dan kristal tunggal.

ADA PERTANYAAN?

Naufaldhiya: Pengujian pada temp tinggi ini memang sering dilakukan itu creep test saja pak? Atau
bila diperlukan kriteria lain menggunakan stress rupture test dan high temp tensile test?

Tergantung keperluan Naufal. Kondisi dari kerja alatnya seperti apa. Kalau creep utk kondisi dimana
beban tdk terlalu besar dan terjadi cukup lama. Kalau utk aplikasi nozzle rocket (temasuk perluru
kendali) misalnya maka ujinya High temp tensile test.

NISA: Berarti pada timbal tdk bisa dilakukan pengujian creep ya pak ?

Bisalah. Byk ujinya. Lab saat sy di Jepang, sering uji paduan spt solder dan teman-temannya yg mana
temp nya dilakuian pd tep kamar.

Naufaldhiya: Kalau stress rupture test seperti apa contohnya pak?

Tegangannya tetap untuk aplikasi yang praktis, sama utk uji creep.
Rabu, 2020-04-15

Fjr TMM: Izin bertanya lagi pak apakah creep failure yang terjadi pada pipa boiler ini merupakan
salah satu masalah yang sering terjadi pada suatu perusahaan tertentu 38ias38t pada pabrik
kertas? Apa yang 38ias menjadi solusi agar membatasi atau menimalisir terjadinya creep failure ini?

Masalah ini byk dialami oleh 38ias38try yg pakai boiler. Wah solusinya panjang Fajar. Tdk 38ias di
wkt spt ini. Intinya 38ias dari sisi material, operasional atau maintenance.

KITA HNYA PUNYA 2 KALI LAGI PERTEMUAN, SMENTARA BAHAN MSH BANYAK
MATERI BERIKUTNYA ADALAH MEKANISME PENGUATAN LOGAM
KITA AKAN MULAI DG MATERI TERSEBUT, MESKI PENDAHULUAN SAJA YA
Rabu, 2020-04-15

Mekanisme Penguatan Logam

Bab ini kita belajar bgm memperkuat logam. Sifat utama logam yg diandalkan adalah kekuatannya
Maka perlu bagi kita memahami bgm cara mempeerkuat logam. Paduan logam yang mudah dideformasi
(atau ulet) artinya tidak kuat. Logam yang lunak --> baik saja, logam yg kuat --> baik saja, semua
tergantung aplikasi dan fungsi yg kita inginkan. Namun demikian, sekali lagi aplikasi utama paduan
logam adalah kekuatannya. Logam yg mudah dideformasi artinya dislokasi nya mudah bergerak

(OH YA KITA HANYA SAMPAI JAM 12.45 YA, KRN PK 13.00 ADA RAPIM ONLINE, SY PERLU
PERSIAPAN)
ANYWAY LECTURING FEED-NYA DG WA AKAN TERUS SY BERIKAN

Bila kita HAMBAT pergerakan dislokasinya, maka logam menjadi kuat


Oleh karena itu, Semua mekanisme penguatan logam adalah bgm kita dpt menghambat pergerakan
dislokasi.
Mekanismenya:
1) Penghalusan butiran,
2) Pengerasan larutan padat,
3) Penguatan presipitasi,
4) Penguatan dispersi,
5) Pengerasan regangan,
6) Pengerasan melalui pendinginan kejut (quenching)

Ke-6 nya adalah cara utk menghambat gerak dislokasi

Mari bahas
1) Grain Refining (penghalusan butiran)

PENTING : Pantau terus kesehatan ya, sesiapa yg demam tolong beri kabar

Pada grain refining, penghambat pergerakan dislokasi (dislocation barrier) nya adalah grain boundary
Rabu, 2020-04-15

Grain boundary menjadi penghalang pergerakan dislokasi dengan 2 alasan:


1. Dislokasi harus mengubah arahnya setiap melintas batas butiran krn tiap butiran memiliki orientasi
yang berbeda.
2. Pada batas butiran terdapat atom2 yg tak teratur, area ini berenergi tinggi.
Dengan kedua alasan diatas maka butiran yg halus (kecil) akan memiliki kekuatan yg lbh besar
dibandingkan logam dg butiran yg besar. Namun ingat bhw itu untuk tipikal logam yang sama. Sama-
sama paduan logam yg sama namun dg ukuran butiran yg berbeda.

Pengaruh ukuran butiran thd kuat luluh paduan kuningan 70 Cu-30 Zn. Catatan: peningkatan diameter
butiran tidak linier.

Terdapat hubungan Hall-Petch yg menceritakan pengaruh ukuran butiran thd kekuatan dari suatu
logam.

d = average grains diameter

σ0 and ky = constant

LAGB tidak efektif dalam menghambat proses slip karena


misalignment kristalografi saat melintasi butiran hanya sedikit
berbeda.
Rabu, 2020-04-15

Di sisi lain, twin boundary akan secara efektif memblokir slip dan meningkatkan kekuatan material

Batas antara dua fase yang berbeda juga menghambat pergerakan dislokasi; ini penting dalam
penguatan paduan yang lebih kompleks.
Logam yg mengalami proses manufaktur misalnya pengerolan (rolling) atau penarikan (drawing), akan
memiliki butiran yg terorientasi pada arah tertentu.
Oleh krn nya, logam akan memiliki sifat mekanik yg berbeda menurut orientasinya.
Ini disebut sebagai sifat anisotropi.

Penguatan logam melalui mekanisme grain refining sangat menguntungkan krn tidak menggunakan byk
unsur pemadu yg umumnya mahal. Metoda ini banyak digunakan khususnya pada proses penguatan
baja paduan. Untuk menghaluskan butiran, terdapat beberapa metoda, baik melalui metoda casting,
wrought/forming, powder met, atau bahkan additive manufacturing.

OKE KELAS METFIS, SY RASA SAMPAI DISINI DULU YA


KITA AKAN SAMBUNG LAGI. OH YA INGAT UTS PERBAIKANNYA.
UMPAN BAHAN KULIAH AKAN SY BERIKAN DI SELA-SELA WAKTU, AGAR MATERI DPT
TERKEJAR

Anda mungkin juga menyukai