Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN HIV

PRAKTIK LABORATORIUM KEPERAWATAN HIV/AIDS

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Dosen Pengampu :
Sr. Lucilla Suparmi CB
Eva Marti, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
2020

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah Keperawatan HIV AIDS yang berjudul
“Terapi SEFT dan Terapi Musik Untuk Penderita HIV AIDS” dengan tepat waktu dan tanpa
halangan suatu apapun.

Makalah ini penulis buat sebagai pemenuhan tugas Makalah Keperawatan HIV AIDS dan
sebagai bentuk tanggung jawab penulis dalam pemenuhan tugas tersebut. Dengan penyusunan
makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Suster Lucilla Suparmi, CB

2. Ibu Eva Marti., Ns. M. Kep

Atas peran serta dalam mendampingi dan membantu penulis belajar Keperawatan HIV
AIDS sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah tentang ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak. Demikian penulisan makalah ini penulis buat. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi semua orang. Terima kasih.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

Penulis
A. Pengkajian
1. Anamnesis
A. Identitas Klien
a. Nama : lilis
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Agama :-
d. Kebangsaan : Indonesia
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. BB : 34 kg
g. Diagnosa Medis : HIV
2. Riwayat Penyakit Sekarang
DO :
DS:
- Pasien mengatakan bahwa ia tidak mungkina bisa terjangkit HIV karena ia di rumah
saja
- Pasien mengatakan menggunakan Stavudine, Lamivudine, dan Epaviren dan
pengobatan masih berlangsung hingga saat ini
- Pasien mengatakan sekarang yang ia merasakan ngilu di kaki atau pusing dari sore
hingga malam setelah minum obat Stavudine.
- Pasien mengatakan keluarga menerima. Mama, adik-adik, sepupu, semua tahu,
meskipun dulu bapak pasien pernah memisahkan barang-barangnya (karena takut
tertular). Pasien juga membuktikan bahwa sampai sekarang tetap sehat, jadi orang tua
tetap mendukung.
- Pasien mengatakan saat ia nge-drop, mama pasien yang menemani sementara adik-adik
pasien menjaga anaknya.

2. Riwayat Penyakit Terdahulu


DO :
-Operasi Cesar
- Tahun 2010, pasien nge-drop dengan jamur di mulut, BAB terus, berat badan tinggal 35
kg dan CD4 cuma 10
DS
- Pasien mengatakan menggunakan ARV selama 6 bulan
- Pasien mengatakan sempat denial, maunya kabur
- Pasien mengatakan sempat berobat ke RS Fatmawati, namun saat itu syarat mendapat
ARV, kadar CD4 nya harus di bawah 200. Pasien juga harus cek darah sambil bolak-
balik kerja. Akhirnya, pasien ganti nomer handphone agar tidak bisa dihubungi
- Pasien mengatakan efek samping dari Stavudine efeknya jangka panjang, seperti pipi
menjadi tirus, pantat tepos, penimbunan lemak di punuk leher. Pasien sampai sempat
dioperasi karena penumpukan lemaknya besar.

3. Riwayat Keluarga
DO :
DS :
-Pasien mengatakan suami pemakai jarum suntik
- Pasien mengatakan suami mudah sakit mulai dari buang air terus hingga mulut
berjamur

Data Masalah Etiologi Diagnosa


DO : Imun tubuh pasien Human Resiko Infeksi bd Imun
CD4 = 10 menurun Imunodeficiency Virus tubuh yang menurun
BB = 35kg
DS : Pasien mengatakan “Nge-
drop”
DO : - Penumpukan lemak Metabolisme tubuh Sindrom
DS : Pasien mengatakan yang buruk akibat efek ketidakseimbangan
mengalami penumpukan lemak obat Stavudine metabolik bd konsumsi
pada punuk leher hingga stavidine
dioprasi

4. Diagnosa :

1. Resiko Infeksi bd Kekebalan tubuh yang tidak maksimal


2. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan penurunan berat badan
3. Sindrom ketidakseimbangan metabolik bd Pengobatan stavudine

Anda mungkin juga menyukai