Anda di halaman 1dari 6

SURAT KEPUTUSAN (SK)

TENTANG KLINIK SANITASI

No : 800 / / I / 2021
Revisi ke :1
Berlaku tanggal : 2 Januari 2021

Disahkan
Kepala UPTD Puskesmas Japah

dr.Retna Wuwuh Nugraheni


NIP : 19711213 200604 2 012

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA


UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Todanan No. Telp. 0296 4319544 Japah (58257)
Email : japahpuskesmas@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Todanan No. Telp. 0296 4319544
Japah (58257)
Email : japahpuskesmas@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JAPAH


NOMOR : 800/ / I / 2021
TENTANG
KLINIK SANITASI

KEPALA PUSKESMAS JAPAH


Menimbang : a. bahwa pengaduan masyarakat merupakan salah satu
bentuk peran serta masyarakat dalam pengawasan
pelaksanaan pelayanan publik, sehingga perlu
mendapatkan tanggapan dengan cepat, tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat
Terpadu di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); -
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4150);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Peran serta Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);
7. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 191);
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/5/MENPAN/4/2009 tentang
Lampiran I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JAPAH
NOMOR : 800 / / VIII / 2021
TANGGAL : 1 Januari 2021
TENTANG : Klinik sanitasi

TIM PENGELOLAAN KLINIK SANITASI


UPTD PUSKESMAS JAPAH TAHUN 2021
N Nama NIP
o TIM PENGELOLAAN
KLINIK SANITASI

1. Dr.RETNA WUWUH NUGRAHENI 19711213 200604 2 012 PENANGGUNGJAWAB

2. ADITYA GANDA HIMAWAN,AMd.KL 19931014 201902 1 003 PENGELOLA


3. ENNY WIJAYANTI,SKM - ANGGOTA

1. LINGKUP KEGIATAN
Unit pelayanan Kesehatan Lingkungan memberikan pelayanan kepada semua
pasien Puskesmas Japah yang memerlukan konseling di klinik sanitasi. Ruang
lingkup standart operasional prosedur klinik snitasi meliputi 4 hal :
1. Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan air, meliputi penyakit diare,
DBD, malaria dan kulit.
2. Penyakit- penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi
perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB paru
3. Penyakit- penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui
makanan antara lain diare, kecacingan, dan keracunan makanan.
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan
kimia dan pestisida rumah tangga.

2. METODE
Semua kegiatan dilakukan secara langsung kepada pasien dengan melakukan
konseling dan wawancara pada klien yang dirujuk ke klinik sanitasi
3. LANGKAH KEGIATAN
Semua kegiatan di unit pelayanan klinik sanitasi dilakukan berdasarkan SOP yang
tersedia, SOP yang ada di klinik sanitasi antara lain :
1. SOP di dalam gedung ( puskesmas )
2. SOP di luar gedung ( lapangan )
Berikut penjabaran langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di klinik sanitasi :
1. Dalam gedung
Didalam gedung puskesmas , petugas klinik sanitasi diharuskan melakukan
langkah- langkah sebagai berikut :
1) Penderita
Terhadap penderita, petugas klinik sanitasi harus melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
a) Menerima kartu rujukan status dari petugas poli
b) Mempelajari kartu status/ rujukan tentang diagnosis oleh petugas poli
c) Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik
penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan dan alamat, serta
diagnosis penyakit ke dalam buku register.
d) Melakukan wawancara dan konseling kepada penderita/ keluarga penderita
tentang kejadian penyakit, kedadaan lingkungan, dan perilaku yang diduga
berkaitan dengan kejadian penyakit dengan mengacu pada buku “ standart
operasional prosedur klinik sanitasi di puskesmas ‘.
e) Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang
berkaitan dengan kejadian penyakit yang diderita.
f) Memberikan saran dan tindak lanjut sesuai permasalahan
g) Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau kelurganya
tentang jadwal kunjungan lapangan.
2) Klien
Terhadap klien, petugas sanitasi diharuskan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a) Menanyakan permasalahan yang dihadapi klien, mencatat nama, umur ,
jenis kelamin, pekerjaan dan alamat serta mencatatnya kedalam buku register.
b) Melakukan wawancara atau konseling sesuai permasalahan
c) Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang
diduga berkaitan dengan permasalahan yang ada.
d) Memberikan saran dan pemecahan masalah yang sederhana, murah dan
mudah untuk dilaksanakan klien.
e) Bila diperlukan dapat dibuat kesepakatan jadwal pertemuan brikutnya atau
jadwal kunjungan lapangan/ rumah klien.
2. Luar gedung
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita/ klien atau
keluarganya dengan petugas, petugas klinik sanitasi melakukan kunjungan
lapangan/ rumah dan diharuskan melakukan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Mempelajari hasil wawancara/ konseling didalam gedung
2. Menyiapkan dan mebawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan,
seperti formulir kunjungan lapangan, media penyuluhan, dan alat sesuai dengan
jenis penyakitnya.
3. Memberitahu kedatangan kepada perangkat desa/ kelurahan dan petugas
kesehatan/ bidan desa.
4. Melakukan pemeriksaan dan pengamatan lingkungan dan perilaku.
5. Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan.
6. Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran
7. Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut sekelompok
keluarga atau kampung, informasikan hasilnya kepada petugas kesehatan di
desa/ kelurahan, perangkat desa/ kelurahan, kader kesehatan lingkungan serta
lintas sektor terkait di tingkat kecamatan untuk dapat ditindaklanjuti secara
bersama.
4. Tindak lanjut dan penyelesaian masalah
a. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan secara isidentil dan berkala, antara lain
melalui kegiatan- kegiatan :
3) Forum lokakarya mini pskesmas, dengan cara menanyakan kepada petugas
puskesmas pembina desa atau petugas kesehatan yang ada di desa
4) Rapat lintas sektor tingkat kecamatan dengan menanyakan tindak lanjut yang
dilakukan sektor teknis terkait
5) Pertemuan tingkat desa, bisa dalam forum masyarakat atau bahan perwakilan
desa/ kelurahan.
6) Kunjungan posyandu, pada saat pelaksanaan posyandu dapat dimanfaatkan
untuk melihat perkembangan penyelesaian masalah kesling.
7) Observasi lapangan dan supervisi
8) Kegiatan survailans penyakit dan lingkungan.
b. Pencatatan dan pelaporan
Data kegiatan klinik sanitasi dicatat kedalam buku register untuk kemudian
diolah dan dianalisis, selain berguna untuk bahan tndak lanjut kunjungan lapangan
serta kegiatan monitoring dan evaluasi. Data yang ada dapat digunakan bahan
perencanaan kegiatan selanjutnya.
Seluruh kegiatan klinik sanitasi dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada
dinas kesehatan kabupaten sesuai dengan format laporan yang ada.
c. Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalah kesehatan lingkungan, terutama masalah yang
menimpa sekelompok keluarga dapat dilaksanakan secara musyawarah dan
gotong royong oleh masyarakat dengan bimbingan teknis dari petugas sanitasi
dan lintas sektor terkait.

Anda mungkin juga menyukai