Abstrak
Dalam usaha untuk meningkatkan efektifitas kerja suatu perusahaan perlu adanya perencanaan yang tepat pada
operasionalnya, hal ini penting karena berpengaruh langsung pada biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan
tersebut. Pada proses PLTU di lapangan efektifitas kerja ini dimaksudkan adalah pengaruh dari Pin dan Pout pada nilai
efisiensi dari pembangkit itu sendiri, karena dari nilai efisiensi ini dapat dilihat langsung apakah sebuah pembangkit
dapat dikatakan layak atau tidak untuk beroperasi. semakin tinggi nilai efisiensi dari sebuah pembangkit maka unjuk
kerjanya di lapangan juga bagus. Dalam tugas akhir ini nantinya nilai dari efisiensi pembangkit tersebut akan dihitung
menggunakan software simulasi yang telah dibuat. Dengan masukan data yang diambil langsung dari hasil penelitian di
PLTU Rembang, untuk mendapatkan nilai dari efisiensi pembangkit sesuai dengan yang diinginkan. Percobaan
dilakukan dengan variasi beban dan variasi masukan jenis batu bara, percobaan dilakukan dengan tujuan mendapatkan
hasil yang lebih variatif. Dari hasil percobaan nantinya bisa didapatkan nilai masing-masing efisiensi dengan percobaan
bahan bakar jenis A dan B, load 50%, 75%, dan 100%, dengan begitu dapat dilihat pengaruh masukan dengan hasil
akhir keluaran berupa nilai efisiensi total pada pembangkit. Dengan melakukan analisa perhitungan seperti ini, maka
dapat membandingkan kerja optimal PLTU dan perkiraan input supaya menghasilkan efisiensi sesuai keinginan.
Kata Kunci : PLTU, simulasi, efisiensi
Abstract
In an effort to increase the effectiveness of a company's need for proper planning of the operation, it is important
because it directly affects the operational costs incurred by the company. At the plant in the field effectiveness of this
work is the intended effect of Pin and Pout on the efficiency of the plant itself, because of the efficiency can be seen
directly whether a plant can be said to be feasible or not to operate. the higher the efficiency of a generation hence their
performance in the field is good. In this final value of the future generation efficiency will be calculated using the
simulation software has been made. With the input data taken directly from the results of research in Rembang, to get
the value of efficiency in accordance with the desired plants. Experiments performed with the load variation and
variations in input coal types, experiments were conducted with the aim of getting more varied results. From the
experimental results will be obtained each value fuel efficiency with trial types A and B, load 50%, 75%, and 100%, so
it can be seen the influence of the input with the output of the final results on the efficiency of the total plant. By
analyzing these calculations, it can compare the optimal labor input estimates that power plants and generate efficiency
as desired.
Key words: PLTU, Simulation, efficiencies
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
Simulasi dapat dilakukan dengan banyak cara, 2.1 Metode Pengumpulan data
salah satunya dengan menggunakan
perancangan software khusus untuk perhitungan Pengumpulan data diambil langsung dari data
dengan berorientasi objek sehingga nantinya performance test PLTU rembang pada bulan Maret
diharapkan menjadi solusi terhadap perhitungan 2011
efisiensi yang ada pada PLTU yang
bersangkutan. 2.2 Metode Pengolahan Data
Perancangan simulator ini juga dapat digunakan
sebagai modul praktikum dimana menjadikan Setelah data diperolah langkah selanjutnya
PLTU batubara sebagai bahasan. Dari simulasi merancang dari software yang nantinya sebagai
ini dapat juga dilihat pengaruh dari nilai simulator, dimulai dengan sketch untuk tampilan
keluaran efisiensi itu sendiri, sehingga simulasi hingga coding. Untuk pembuatan software
ini dapat menjadi gambaran perhitungan dan menggunakan Visual Studio 2010. Akhir proses
sebuah analisa untuk mendapatkan nilai mensimulasikan data yang ada pada program yang
efisiensi dari PLTU batubara. telah dibuat.
.
Mengambil Data
PLTU Rembang
Pengolahan Data
2.3.1 Boiler[10]
Q = mUdara/ρUdara
Efisiensi penyerapan panas dari ketel :
Q = 840459,9/1,29
ηketel = Qketel/QBB
Q = 651519,30 m3Udara/h ,
ηketel = .
Berat gas asap yang dihasilkan dari pembakaran : ηketel = 70,58%
Gg = Ug + (1 – A )
Gg = 5,9993 + (1 – 0,04) kerja yang dihasilkan oleh turbin adalah sebagai
berikut :
Gg = 6,9593 kgGas/kgBB
WHPTurbine = 230047420 kJ/hr
Laju aliran gas asap yang terbentuk dari pembakaran WIPTurbine = 296439770,2 kJ/hr
93400 kg/hr batu bara: WLPTurbin = 467411058 kJ/hr
mgas = Gg . BB
mgas = 5,039 kggas/kgBB . 93400 kg/hr
Wturbine = WHPTurbine + WIPTutbine +
mgas = 470670,62 kggas/hr
WLPTurbine
Debit aliran gas buang dalam m3/hr :
= 993898248 kJ/hr
Q = mgas/ρgas
Q = 470670,62/1,286 Daya yang dibangkitkan Generator :
Q = 365995,8165 m3gas/hr Pgen = Wturbin x ɳgen
= 993898248 kJ/hr . 92,71%
Panas hasil pembakaran batu bara tersebut = 921443065,7 kJ/hr
diserap di dalam ketel oleh ekonomiser, superheater = 255,96 MW
dan reheater. Dari tabel didapatkan harga-harga
entalphy pada kondisi masing-masing seperti pada Daya yang dibutuhkan untuk auxiliary equipment
gambar dibawah sebesar: antara lain:
Untuk Boiler Feed Pump:
Untuk ekonomiser : PBPF = ɳ
Qekonomiser = m1 (h2 – h1)
, ,
Qekonomiser = 935200 kg/hr (2837,3 – 1205,1) kJ/kg =
,
Qekonomiser = 1526433440 kJ/hr
= 2133,795 KW
Untuk Superheater :
Untuk Condensate Pump:
Qsuperheater = m3 (h3 – h2)
Qsuperheater = 927800 kg/hr (3397,2 – 2837,3) kJ/kg PCP1 =
ɳ
Qsuperheater = 519475220 kJ/hr
, ,
= ,
Untuk Reheater : = 364,22 kW
Qreheater = m4 (h5 – h4)
Qreheater = 766007 kg/hr (3538,5 – 3035,8) kJ/kg
PCP2 = ɳ
Qreheater = 385071718,9 kJ/hr , ,
=
,
= 364,22 kW
Untuk Primary Air Fan:
PAF yang bekerja pada arus 143 amp.
Total PCP = PCP1 + PCP2 PPAF1 = √3 cos
= 364,22 + 364,22 = √3 6300 200 0,8
= 728,44 kW = 1745,91 kW
PPAF2 = √3 cos
Untuk Condensate Circulating Water Pump:
= √3 6300 200 0,8
PCCWP1 = = 1745,91 kW
ɳ
, PPAF = PPAF1 + PPAF2
= , = 1745,91 + 1745,91
= 1339,216 kW = 3491,82 kW
PCCWP2 =
ɳ
,
Untuk Induced Draft Fan
= , IDF yang Bekerja pada arus 78 amp.
= 1339,216 kW PIDF1 = √3 cos
Total PCCWP = PCCWP1 + PCCWP2 = √3 6300 250 0,8
= 1339,216 + 1339,216 = 2182,38 kW
= 2678,432 kW PIDF2 = √3 cos
Untuk Circulating Water Pump :
= √3 6300 250 0,8
PCWP1 = = 2182,38 kW
ɳ
, PIDF = PIDF1 + PIDF2
=
,
= 2182,38 + 2182,38
= 1073,58 kW
= 4364,76 kW
PCWP2 = Untuk Pulverizer yang bekerja:
ɳ
, Terdapat 2 buah Pulverizer yang bekerja, Pulverizer
=
, A pada arus 75 amp, sedangkan
= 1073,58 kW Pulverizer B pada arus 81 amp.
Total PCWP = PCWP1 + PCWP2 PPul = √3 cos
= 1073,58 + 1073,58 PPul A = √3 6300 60 0,8
= 2147,16 kW = 523,77 kW
Untuk Force Draft Fan:
FDF yang Bekerja pada arus 25 amp PPul B = √3 6300 60 0,8
PFDF1 = √3 cos = 523,77 kW
= √3 6300 52 0,8
= 453,94 kW PPul C = √3 6300 60 0,8
PFDF2 = √3 cos = 523,77 kW
= √3 6300 52 0,8
PPul D = √3 6300 60 0,8
= 453,94 kW
= 523,77 kW
PFDF = PFDF1 + PFDF2
= 453,94 + 453,94
PPul E = √3 3 0 0,8
= 907,88 kW
=0
data hasil yang diolah dengan perhitungan
PPul = 523,77+523,77+523,77+523,77+0 manual, dengan Software yang telah dibuat
= 2095,08 kW untuk mempermudah perhitungan efisiensi, dan
mengidentifikasi pengaruh dari hasil efisiensi
Daya total dari auxiliary equipment akhir ini terdapat sedikit perbedaan karena
adalahjumlah total dari daya yang dihitung dari pembulatan koma, namun tingkat keakuratan
data diatas: mencapai 95 % lebih.
Paux = PBFP+ PCP + PCCWP+ PCWP + Selain percobaan beban 100%, juga dilakukan
PFDF + PPAF + PIDF + PPUL untuk beban 75% dan 50%. Selain itu karena di
Paux = [2133,795 + 728,44 + 2678,432 + PLTU rembang menggunakan bahan bakar 2
2147,16 + 907,88 + 3491,82 + macam, maka data hasil perhitungan dapat
4364,76 + 2095,08] dilihat pada tabel dibawah ini, dengan tujuan
= 18547,367 kW agar dapat membandingkan efisiensi keluaran
= 18,547 MW dengan variasi masukan yang berbeda, berikut
Jadi Efisiensi total dari pembangkit adalah : adalah tabel hasil perhitungannya.
Tabel 4.3Hasil Perhitungan dengan variasi beban dan
ηtotal = Bahan Bakar
( , , ) /
Beban
= Bahan Bakar
50% 75% 100%
, /
=
/ Jenis A 41.65% 47.55% 49.69%
= 49,79 %
Jenis B 36.01% 41.11% 43.95%
3.1.2 Software
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk
beban 100% jelas memiliki efisiensi lebih baik
dari pada untuk beban 75% maupun 50%.
Sedangkan untuk jenis batu bara jenis A lebih
baik daripada untuk jenis batu bara B, namun
pada PLTU rembang kedua jenis batubara
Gambar 3.5 Layer perhitungan hasil akhir digunakan sebab untuk jenis batu bara A
digunakan pada saat awal proses sehinggaa
untuk mencapai suhu tinggi didapatkan dengan
Perhitungan Efisiensi secara manual : waktu yang singkat, sedangkan selanjutnya
menggunakan bahan bakar jenis B, hal ini
ηtotal = 49,79 % bertujuan untuk mengurangi biaya oprasional.
Referensi