Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

Oleh:

Indra Setiawan

G2S121006

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU GEOGRAFI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021

1. Sumber Daya dan Lingkup Geologi Lingkungan


Geologi adalah ilmu yang mempelajari susunan, bentuk, sejarah perkembangan bumi,
serta proses - proses yang telah, sedang, dan akan bekerja di bumi. Adapun lingkungan, secara
umum dapat diartikan sebagai hubungan antara suatu obyek dengan sekitarnya. Hubungan ini
dapat bersifat aktif maupun pasif, dinamis ataupun statis. Geologi lingkungan pada hakekatnya
merupakan ilmu geologi terapan yang ditujukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam
dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan perikehidupan manusia pada
masa kini dan masa mendatang dengan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya
semaksimal mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bumi sebagai suatu obyek yang
dipengaruhi oleh lingkungannya, termasuk didalamnya adalah manusia sebagai salah satu unsur
yang mempengaruhinya.

Pada hakekatnya hubungan antara geologi dan lingkungan tidak dapat dipisahkan,
mengingat permasalahan lingkungan yang muncul sebagai akibat dari eksploitasi sumber daya
alam dan aktifitas manusia lainnya merupakan subyek dan obyek dari geologi. Pada awalnya
geologi lingkungan (geologi khususnya) merupakan ilmu yang kurang mendapat perhatian dari
para ahli maupun para pembuat kebijakan, namun seiring dengan waktu, ditandai oleh
KERUSAKAN lingkungan yang terjadi dan KELANGKAAN sumber daya alam sebagai akibat
dari aktifitas manusia yang mengabaikan lingkungannya, ilmu ini mulai mendapat perhatian dari
berbagai pihak. Geologi lingkungan dapat diartikan sebagai penerapan informasi geologi dalam
menjembatani antara manusia dan lingkungan, sehingga pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dapat berjalan dengan baik. Ruang lingkup geologi lingkungan
mencakup antara lain:1.Proses – proses geologi dan perubahan bentangalam----2.Sumberdaya
Geologi (air, mineral, lahan, dan energi)----3.Bahaya geologi (gerakan tanah / longsor,
gempabumi, tsunami, gunungapi), dan----4.Perencanaan tata guna lahan

Konsep dasar dalam mempelajari geologi lingkungan ada tujuh, yaitu:1.Pada dasarnya
bumi merupakan suatu sistem tertutup----2.Bumi yang kita miliki sebagai tempat tinggal yang
paling sesuai dengan kehidupan manusia ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas----
3.Pada saat ini, proses – proses fisik telah mengubah bentangalam, baik secara alamiah dan
buatan, yang telah tersusun selama periode geologi----4.Selalu terjadi proses alam yang
membahayakan kehidupan manusia. Oleh karena itu, bencana alam ini haruslah dikenali dan
sedapat mungkin dihindari, agar kerugian akan rusaknya harta benda dan jatuhnya korban jiwa
dapat diminimalkan----5.Perencanaan tata guna lahan dan tataguna air harus diupayakan
seoptimal mungkin untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan variabel
yang nyata, seperti estetika----6.Efek dari penggunaan tanah sifatnya kumulatif, oleh karena itu
kita mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya----7.Komponen dasar dari
setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungannya
membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang
berkaitan

2. Permasalahan Geologi Lingkungan


Bencana akibat lingkungan mulai semakin mencuat ke permukaan, baik yang disebabkan
oleh proses alam itu sendiri maupun yang disebabkan oleh ulah manusia didalam membangun
sarana dan memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti penggalian-penggalian bahan tambang dan
bangunan, pengambilan air tanah, sumberdaya energi seperti batubara dan minyak bumi dan lain
sebagainya, yang dilakukan tanpa dilandasi oleh perhitungan keadaan geologi setempat.
Pengetahuan geologi dalam hal ini menjadi penting didalam upaya untuk mencegah dan
menanggulangi terjadinya bencana lingkungan. Disamping itu, sebagai ilmu terapan, muncul
pula cabang-cabang ilmu geologi terapan seperti Geologi Teknik, Geologi Lingkungan, Geologi
Minyak bumi, Geologi Konservasi dan lain-lain.

Geologi pada hakekatnya merupakan suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang
mempelajari segala sesuatunya mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada.
Merupakan kelompok dan ilmu-ilmu yang membahas perihal sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur dalaman, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun di atas
permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini
lahir di alam semesta hingga sekarang. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang komplek, mempunyai pembahasan materi yang beranekaragam namun juga
merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Hampir setiap bentuk
bangunan teknik sipil seperti bendungan, jembatan, gedung-gedung bertingkat dibangun diatas
permukaan bumi. Demikan pula bahan-bahan tambang harus digali dan diambil dari dalam bumi.
Kaitannya yang sangat erat dengan bidang-bidang kerekayasaan tersebut seperti Teknik Sipil,
Pertambangan, pengembangan Wilayah dan Tata Kota serta Lingkungan, menyebabkan ilmu ini
semakin banyak dipelajari, tidak saja oleh mereka yang akan memperdalam bidang geologi
sebagai profesinya, tetapi juga bagi bidang lain yang profesinya mempunyai kaitan yang erat
dengan bumi.

Degradasi Iingkungan bumi sebagai akibat eksploitasi sumberdaya alam di berbagai


tempat di muka bumi saat ini telah menjadi isu sentral yang ramai dibicarakan dan didiskusikan
oleh para ahli Iingkungan, terutama yang berkaitan dengan ketersedian dan keberlanjutannya
sumber daya alam bagi generasi mendatang. Disamping itu, kebutuhan dan penggunaan sumber
daya alam yang tinggi dianggap sebagal penyeb ab utama terjadinya efek pemanasan global yang
pada akhirnya berdampak pada kerusakan Iingkungan. Disamping itu, pertumbuhan penghunian
bumi, perpindahan, penyebaran dan konsentrasi manusia disuatu  wilayah akan selalu
menimbulkan per soalan baru, terutama persoalan yang berkaitan dengan penyediaan kebutuhan
sumber daya alam. OIeh karena itu dalam proses perencanaan wilayah, ketersediaan sumber daya
alam harus menjadi pertimbangan utama di dalam menetapkan peruntukan lahan.

Pada dasarnya, hubungan antara ilmu geologi dan lingkungan tidak dapat dipisahkan,
mengingat permasalahan lingkungan yang muncul sebagai akibat dan eksploitasi sumber daya
alam merupakan subyek dan obyek dan ilmu geologi. Geologi pada awalnya merupakan ilmu
yang kurang mendapat perhatian dari para ahli teknik maupun para pembuat kebijakan. Ilmu ini
mulai mendapat perhatian ketika eksploitasi sumber  daya alam meningkat tajam dan berdampak
pada degradasi dan kerusakan lingkungan. Oleh karenanya, pengetahuan geologi sangat upaya
memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan hidup
manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak
lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan kata lain, geologi dapat diartikan sebagai penerapan
informasi geologi dalam pembangunan terutama meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk
meminimalkan degradasi lingkungan sebagai akibat perubahan-perubahan yang terjadi dan
pemanfaatan sumber daya alam.

3. Proses Geologi dan Perubahan Bentang Alam


Proses - proses geologi adalahsemua aktivitas yang terjadi dibumi baik yang berasal dar dalam
bumi (endogen) maupun yang berasal dari luar bumi (eksogen). Gaya endogen adalah gaya yang
berasal dari dalam bumi seperti orogenesa dan epirogenesa, magmatisme dan aktivitas
vulkanisme, sedangkan gaya eksogen adalah gaya yang bekerja dipermukaan bumi seperti
pelapukan, erosi dan wass-wasting serta sedimentasi. Gaya endogen maupun oksogen merupakan
gaya-gaya yang memberi andil terhadap perubahan bentuk bentang alam (lanscape) yang ada
dipermukaan bumi. pada gambar dibawah disajikan suatu bagan yang memperlihatkan proses-
proses geologi (endogen & eksogen) sebagai agen dalam perubahan bentuk bentang alam.

     Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi. Gaya yang berasal dari dalam bumi
dapat berupa gempabumi, magmatisme, orogenesa dan epirogenesa. aktivitas tektonik adalah
aktivitas yang berasal dari pergerakan lempeng-lempeng yang ada pada kerak bumi (lithosphere).
Hasil dari tumbukan antar lempeng dapat menghasilkan gempabumi, pembentukan pegunungan
(orogenesa), dan aktivitas magmatis/aktivitas gunung api (volcanism). Aktivitas magmatis
adalah segala aktivitas magma yang berasal dari dalam bumi. Pada hakekatnya aktivitas
magmatis dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti tumbukan lempeng baik secara convergent,
divergent dan atau transform. Pembentukan material kulit bumi (batuan) yang terjadi dipematang
tengah samudera adalah salah satu contoh dari aktivitas makma, sedangkan pembentukan
gunungapi dikepulauan hawai adalah contoh lain dari aktivitas magma yang terjadi disepanjang
batas lempeng(transform). Produk dari aktivitas magma dapat menghasilkan batuan beku, baik
batuan beku intrusive dan batuan beku ekstrusive.

Bentangan alam endogen adalah bentangan alam yang proses pembentukanya dikontrol oleh
gaya-gaya endogen, seperti aktivitas gunung api, aktivitas magma dan aktivitas tektonik
(perlipatan dan patahan). Bentuk bentang alam endogen secara geomorfologi dikenal sebagai
bentuk bentangalam konstruksional (constructional landforms). Adapun bentuk-bentuk bentang
alam endogen antara lain adalah Bentang alam struktural adalah bentangalam yang proses
pembentukanya dikontrol oleh gaya tektonik seperti perlipatan dan atau patahan. gambar 2
dibawah adalah blok diagram dari suatu patahan sesar mendatar yang menghasilkan bentuk-
bentuk bentang alam antara lain gawir, bukit tertekan (pressure ridge), sag basin, shutter ridge,
dan offset river.

Anda mungkin juga menyukai