Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa merupakan entitas penting dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Keberadaan Desa telah ada sejak sebelum NKRI diproklamasikan pada 17
Agustus 1945. Desa dimasa lampau merupakan komunitas sosial dan merupakan
pemerintahan asli bangsa Indonesia yang keberadaannya telah ada jauh sebelum
Indonesia berdiri. Bahkan terbentuknya Indonesia dimulai dari pedesaan, fakta
menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia adalah pedesaan. Jika
dibandingkan jumlah kota dan desa, perbandingannya akan lebih besar jumlah desa
dibanding kota. Jumlah ibu kota provinsi, kota madya, dan kabupaten, sekitar 500 kota
sedangkan jumlah desa pada tahun 2015 adalah 74.093 Desa.
Sekarang ini regulasi tentang Desa telah diatur khusus, terbitnya Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menegaskan Desa bukan lagi local state government
tapi Desa sebagai pemerintahan masyarakat, dengan konstruksi menggabungkan fungsi
antara self governing community dan local self government.
Kewenangan Desa tercermin dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 yang meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.
Dalam Pasal 78 dikatakan bahwa pembangunan Desa bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana
Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan.
Pembangunan bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan lebih
lanjut dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang
pedoman pembangunan Desa, Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas
hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan desa senantiasa memperhatikan asas-asas
pembangunan antara lain, bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan harus
memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dan bagi pengembangan pribadi masyarakat.
Salah satu wujud rekognisi Negara kepada Desa adalah penyediaan dan
penyaluran Dana Desa yang bersumber pada Anggaran Pendapatan dan dan Belanja
Negara (APBN). Pada tahun anggaran 2016 prioritas penggunaan Dana Desa masih
diutamakan untuk mendanai program atau kegiatan bidang pelaksanaan pembangunan
desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
Salah satu instrumen penting dalam pembangunan yang wajib disediakan oleh
pemerintah adalah ketersediaan infrastruktur karena Infrastruktur merupakan kebutuhan
dasar (basic need) masyarakat yang harus terpenuhi untuk menopang aktifitas sosial dan
ekonomi masyarakat. Keberhasilan suatu pembangunan adalah hasil dari keberhasilan
suatu perencanaan, maka salah satu tolak ukur keberhasilan otonomi daerah dapat dilihat
dari pembangunan, seperti terpenuhinya pembangunan infrastruktur bagi masyarakat.
Pemerintah Desa Kariango dalam meningkatkan aksebilitas pembangunan, guna
kelancaran kegiatan perekonomian sarta peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa,
terus berupaya mengoptimalkan pembangunannya baik dari segi infrastruktur maupun
suprastruktur, dan membenahi pelayanan publik yang terbengkalai. Adapun program
yang
menjadi perhatian lebih pemerintah Desa Kariango adalah perbaikan jalan dan jembatan
sebagai sarana transportasi utama masyarakat. Dengan tercukupinya kebutuhan dasar
infrastruktur pedesaan diharapkan kecukupan tingkat rumahrumah tangga dapat
memenuhi persyaratan untuk hidup yang layak.
Dalam pelaksanaan pembangunan Desa di Kariango Kepala Desa Kariango
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Saat ini
masalah infrastruktur jalan menjadi agenda penting yang dibenahi pemerintah Desa,
karena infrastruktur merupakan penentu utama keberlangsungan kegiatan pembangunan.
B. Gambaran Umum Desa
1. Kondisi Geografis
Desa Honuk terletak di kabupaten Kupang kecamatan Amfoang barat laut, sebagian
besar desa ini berada pada dataran tinggi. Desa Honuk berbatasan dengan desa-desa
sebagai berikut:
Sebelah Utara :
Sebelah Selatan :
Sebelah Timur :
Sebelah Barat :
DesaHonuk memiliki orbitasi waktu tempuh dan jarak ke ibukota Kecamatan : 8 Km
Lama jarak tempuh ke Kecamatan dengan Kendaraan Bermotor : 1 jam Ke
Kabupaten Jarak ke Ibukota Kabupaten: 77 Km Lama jarak tempuh ke Kabupaten
dengan Kendaraan Bermotor : 4 jam 33 Menit Ke Provinsi Jarak ke Ibukota Provinsi :
Lama jarak tempuh ke Provinsi dengan Kendaraan Bermotor : 6 jam 21 Menit. Luas
desa Honuk sekitar 21.89 Km, sebagian besar lahan di desa Honuk digunakan sebagai
tempat pertanian dan perkebunan. Jumlah penduduk 1.196 jiwa, terdiri dari 296 KK.
Dalam bidang pendidikan di desa Honuk terdiri dari 2 SD/Sederajat, 2 TK. Dalam
bidang Keagamaan terdapat 2 gereja. Di Bidang Kesehatan terdapat 1 PUSTU
/Puskesmas Pembantu dan 3 orang bidan desa
1.1. Jumlah Dusun Dan Jumlah Penduduk
Desa honuk memiliki 5 dusun yakni Dusun I (fatuloki),Dusun II (ikmel), dusun
III (pisubibi), dusun IV (bak’ulun) dan Dusun V (oemolo). Dengan Jumlah
Penduduk akhir bulan Oktober tahun 2021 berjumlah 1.886 jiwa yang terdiri dari:
 Penduduk Laki-laki : 2.886 jiwa
 Penduduk Perempuan : 2.871 jiwa
 Dengan jumlah KK : 1.322 KK

2. Topografi
Topografi Desa Honuk adalah berupa dataran tinggi dengan ketinggian 105 m dpal
dengan curah hujan 10 mm/tahun. Jenis tanah di Desa Honuk adalah jenis tanah
Mediteran coklat. Jenis tanah ini cocok untuk tanaman padi, sayur-sayuran dan buah-
buahan
3. Iklim
Desa Honuk mempunyai iklim tropis dengan udara yang cukup sejuk, tidak jauh
berbeda dari dasa lain yang ada di kecamatan Amfoang barat laut, Kabupaten Kupang
memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan suhu rata-rata
30°C dengan curah hujan berkisar 450,00 Mm/Tahunnya.
C. Maksut Dan Tujuan
1. Maksud
Untuk memperbaiki kembali administrasi desa honuk dan melihat perkembangan
yang ada di desa honuk
2. Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang ada di desa honuk
D. Sistemtika Pelaporan
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS
A. Pemerintahan Desa
 Data perangkat desa
No Nama Jabatan Jumlah Ket
1 Bona Karlos Nakmofa,S.Sos Sekretaris Desa 1 Aktif
2 Yakobus Amekan Kepala Seksi Pemerintahan 1 Aktif
3 Elimelek Nompetus Kepala Seksi Pelayanan Dan Kesejatraan 1 Aktif
4 Saul Y Natbais Kepala Urusan Perencanaan Pembangunan 1 Aktif
5 Ayub Cornelis Anin Kepala Urusan Keuangan Dan Bendahara 1 Aktif
6 Ermid I. Manoh Kepala Dusun I 1 Aktif
7 Obed A. Nainel Kepala Dusun II 1 Aktif
8 Salmun Y. Giri Kepala Dusun III 1 Aktif
9 Yermias Takaeb Kepala Dusun IV 1 Aktif
10 Yunus Nobel Kepala Dusun V 1 Aktif

 Data perangkat BPD


No Nama Jabatan Jumlah Ket
1 Markus P.Anin Ketua BPD 1 Aktif
2 Ben Oni Nelle Wakil Ketua BPD 1 Aktif
3 Yakobus Naisunis Sekertaris BPD 1 Aktif
4 Yeheskial Nainel Anggota BPD 1 Aktif
5 Oskar Akulas Anggota BPD 1 Aktif
6 Yakobus Takaeb Anggota BPD 1 Aktif
7 Usman Rehuel Smautas Anggota BPD 1 Aktif
8 Yohanis Banafi Anggota BPD 1 Aktif
9 Napuleon Nompetus Anggota BPD 1 Aktif

B. Pelayanan pemerintahan di desa

C. Pelaksanaan pembangunan

D. Pelayanan kemasyarakatan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Data realisasi dana desa

 Data-data bantuan sosial


No Dusun Jenis Bantuan Jumlah KET
PKH BST BLT UKM Penerima
1 Dusun I
2 Dusun II
3 Dusun III
4 Dusun IV
5 Dusun V
Jumlah

 Data populasi ternak


Dusun Sapi Kerba Kuda Kambing Babi Ayam Itik Ket
u
Dusun I
Dusun II
Dusun III
Dusun IV
Dusun V
Jumlah

 Data populasi ternak bantuan pemerintah


Dusun Jumlah Sapi Kopel Jumlah Kelompok Penggaduh Ket
Dusun I
Dusun II
Dusun III
Dusun IV
Dusun V
Jumlah
 Data-data lain
Rekapitulasi Perkembangan Sapi Betina Produktif (Klmpk Amf.Jaya, Desa Honuk)
N NAMA PENGGADUH THN PERKEMBANGAN
O PENYEBARAN DEWASA MUDA
JANTAN BETINA JANTAN BETINA JA

Anda mungkin juga menyukai