Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah yang memiliki tugas dan
kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan
dinas daerah serta lembaga teknis daerah.
Dinas Daerah
Merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Kepala dinas daerah bertanggung
jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Tetapi, pemberlakuan sistem wilayah Otonomi Daerah tentu tidaklah sempurna, ada
potensi kelemahan, karena yang membuatnya juga manusia. Berikut beberapa kelemahan
dari penerapan sistem otonomi daerah,
-munculnya sifat kedaerahan atau etnosentrisme yang fanatis, sehingga dapat
menyebabkan konflik antar daerah;
-munculnya kesenjangan antara daerah satu dengan yang lain, karena perbedaan sistem
politik, sumber daya alam, maupun faktor lainnya;
-munculnya pejabat daerah yang sewenang-wenang;
-pemerintah pusat kurang mengawasi kebijakan daerah karena kewenangan penuh yang
diberi pada daerah;
-masing-masing daerah berjalan sendiri-sendiri, tanpa ada kerja sama, koordinasi, atau
bahkan interaksi.
Kesimpulan dari kelompok kami adalah, bahwa setiap negara mempunyai sistem
hukum nya masing-masing yang diterapkan di negara mereka masing-masing yang jika
diterapkan di negara yang berbeda belum tentu dapat berjalan dengan baik. Indonesia
mempunyai sistem hukum pembagian wilayah dan daerah yang tentunya juga berbeda
dengan negara lain. Kita menggunakan sistem otonomi daerah yakni desentralisasi yang
artinya pemerintah memberikan kekuasaan otonom kepada masing-masing daerah untuk
menyusun, mengatur dan mengurus daerah masing-masing tanpa ada campur tangan dari
pemerintah pusat. Tidak hanya desentralisasi saja, namun pemerintah juga melakukan tipe
pemerintahan dekonsentrasi secara bersamaan yang artinya memberikan transfer
kompetensi atau kekuasaan administratif antar organisasi yang merupakan entitas serupa,
sehingga pemerintah pusat masih memegang “kunci” keputusan terhadap jalannya
keputusan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah dapat menjalankan
tugas dan diberikan wewenang untuk membangun daerah mereka tanpa menyentuh
kekuasaan “kunci” tersebut dari pemerintahan.
Lewat pemaparan pembagian wilayah dan daerah menurut hukum administrasi Indonesiadi
atas, kelompok kami menarik saran-saran sebagai berikut:
Pemerintahan dihimbau untuk terus mengembangkan sistem pembagian wilayah
dan daerah sesuai kebutuhan negara, terkait di bidang pembagian tugas rumah
tangga; dan
Perlu penyederhanaan peraturan perundang-undangan di bidang pemerintah untuk
meningkatkan efisiensi penyelesaian setiap tugas