Demam dengue
Pembimbing :
dr. Tity Wulandari, M.ked (Ped), Sp.A
Disusun Oleh :
Robi Aziz (20360012)
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan kasus ini
untuk memenuhi persyaratan kapaniteraan klinik senior di bagian stase ilmu kesehatan anak
di Rumah Sakit Haji Medan dengan judul ‘’ Sindrome Dyspepsia” Shalawat dan salam tetap
terlafatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah
membawa kita ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan, beliau adalah figur yang senantiasa
menjadi contoh suri tauladan yang baik bagi penulis untuk menuju ridho Allah SWT.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pembimbing KKS dibagian Ilmu kesehatan anak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
Paper masih terdapat banyak kekurangan baik dalam cara penulisan maupun penyajian
materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sehingga bermanfaat dalam penulisan paper selanjutnya.Semoga paper ini
bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
LAPORAN KASUS................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Lutsyah Pranayuda
TTL : Bantul, 20 Oktober 2004
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Taduan Gg Molo No. 04 , Medan
Tembung, Sidorejo, Sumatera Utara 20222
Nama orang tua pasien : suprayanto
Tgl masuk : 25 Oktober 2021
Ruangan : H. Ismail
No. Rm : 322278
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara allo anamnesis. Anamnesis dilakukan pada
hari Rabu, tanggal 27 oktober 2021
Keluhan Utama
Demam tinggi sejak 1 minggu yang lalu
Keluhan Tambahan
-
Riwayat Penyakit Sekarang
pasien datang ke IGD rumah sakit haji medan Bersama orang tuanya dengan
keluahan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam menggigil, paling sering demam pada
saat siang hari, pasien juga mengeluhkan nyeri perut,nyeri perut menjalar ke uluh hati, mual
(+) frekuensi 2x , muntah frekuensi 2x (+), pasien juga mengeluhkan tidak ada selera makan,
mencret (+), lemas (+),
Riwayat Pengobatan
Tidak ada
B. STATUS GENERALIS
Kepala
Bentuk : Simetris,
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
:mata cekung (-), reflex cahaya (+/+), pupil isokor.
telinga :DBN, tidak ada secret
hidung : DBN, secret (-), dan perdarahan (-)
Mulut : bibir kering (+), sianosis (-)
Lidah : putih , kotor, pinggir hiperemis
Leher
Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
Massa : Tidak ada
Pembesaran Tiroid : Tidak teraba membesar
Thoraks
Paru
Inspeksi : Semetris Fusiformis, retraksi (-) kanan=kiri
Palpasi : Fremitus kanan=kiri, massa (-), krepitasi (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : BJ I-II regular , murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Dinding abdomen datar, distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Palpasi :Soepel, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba membes
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas
- atas : Akral hangat (+/+), oedem (-/-)
- bawah : Akral hangat (+/+), oedem (-/-)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah lengkap
Pemeriksaan Darah Hasil Nilai Rujukan Satuan
lengkap
Hemoglobin 13.1 11,7-15.5 g/dL
Hematokrit 40,5 37-45 %
Leukosit 4,50 4-11 ribu/mm3
Trombosit 161 150-440 Ribu/mm3
Eritrosit 5.26 4.00-440 Juta/uL
PDW 16.0 9.0-13,0 fL
5) Reflek Fisiologi
Biceps : ++
Tricep : ++
KPR : ++
APR : ++
IV. RESUME
pasien datang ke IGD rumah sakit haji medan Bersama orang tuanya dengan
keluahan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam menggigil, paling sering demam pada
saat siang hari, pasien juga mengeluhkan nyeri perut,nyeri perut menjalar ke uluh hati, mual
(+) frekuensi 2x , muntah frekuensi 2x (+), pasien juga mengeluhkan tidak ada selera makan,
mencret (+), lemas
VII. PENATALAKSANAAN.
• IVFD RL 2000 cc / hari
• Ranitidin 1 amp / 12 jam
• Novalgin 1 amp / 8 jam
• Ondansetron 1 amp 1x
• Oral zink 1x 20 mg
• Diet MBL
• Duhcolek syrup 10 mg 1x
• Laxadine syrup 3x 10 m
Hari/Tgl S O A P
Kamis Oa mengatakan T ; 39º hypertermia -IVFD RL 2000cc / 24 jam
demam ± 1 minggu
25/08/21 HR 100x/I -Novalgin 1 amp / 8 jam
yang lalu
RR : 20x/i
Jumat Os mengatakan bab HR : 80x/i Demam dengue IVFD RL 2000 cc / 24 jam
26/08/21 tidak puas (sedikit). RR : 20X/i + Dyspepdia Ranitidin 1 amp / 12 jam
Sakit peurt (+). T : 37º Novalgin 1 amp / 8 jam
Nyeri uluh hati ( Ondansetron 1 amp 1x
Oral zink 1x 20 mg
Hari/Tgl S O A P
jumat os mengatakan BAB T ; 37º Demam dengue Ranitidin 1 amp / 12 jam
sedikit tidak lancer
27/08/21 HR 92x/I + Dyspepdia Novalgin 1 amp / 8 jam
Sakit perut (+), batuk
(+), RR : 24x/i Ondansetron 1 amp 1x
Oral zink 1x 20 mg
Ambroxol 3x1 dd
2.6 Diagnosis
1. Diagnosis klinis demam dengue
Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus, bifasik.
Manifestasi perdarahan baik spontan seperti petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena, maupun berupa uji tourniquet positif.
Nyeri kepala, myalgia, artralfia, nyeri retroorbital.
Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau disekitar rumah.
Leukopenia
Trombositopenia
2.9 Tatalaksana
Berdasarkan rekomendasi WHO 2011, prinsip terapi dengue ialah sebagai
berikut (Suprapto dan Karyanti, 2014):
1. Pemberian cairan
kristaloid isotonik selama periode kritis. Kecuali pada bayi usia <6 bulan
yang disarankan menggunakan NaCl 0,45%.
2. Penggunaan cairan koloid
hipertonik, misalnya dekstran 40, dapat dipertimbangkan pada pasien dengan
kebocoran plasma yang berat, dan tidak ada perbaikan yang adekuat setelah
pemberian kristaloid.
3. Jumlah cairan yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan maintenance ditambah 5% untuk
dehidrasi. Jumlah tersebut hanya untuk menjaga agar volume intravaskular
dan sirkulasi tetap adekuat.
4. Durasi pemberian cairan
tidak boleh melebihi 24 – 48 jam pada kasus syok. Pada kasus tanpa syok,
durasi terapi tidak lebih dari 60 -72 jam.
Pemberian cairan selalu disesuaikan dengan kondisi klinis pasien
DAFTAR PUSTAKA
Buchy P, Yoksan S, Peeling RW, Hunsperger E. Laboratory Tests for The Diagnosis
of Dengue Virus Infection. J Clin Microbiol 2006;40:376-81.
Guzman MG, Kouri G. Dengue diagnosis, advances and challenges. Int J Infect Dis
2007;8:69-80
Depkes RI. 2011. Informasi Umum Demam Berdarah Dengue. Ditjen PP dan PL.
Jakarta. Kemeterian Kesehatan RI.
Mansjoer, Arif & Suprohaita. (2000). Kapita Slekta Kedokteran Jilid II. Fakultas
Kedokteran UI : Media Aescullapius. Jakarta
Hadinegoro, S.Sri Rezeki (2011). Tata Laksana Demam Berdarah Dengue di
Indonesia. Terbitan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta
Suhendro, dkk, 2009 Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Medula,
Volume2 .
Suprapto N dan Karyanti MR. 2014. Demam Berdarah Dengue. Dalam : Kapita
selekta kedokteran. Edisi ke 4. Jakarta : Media Aesculapius
. World Health Organization. DENGUE Guidelines for diagnosis, treatment,
prevention and control. New Edition 2009.