Anda di halaman 1dari 16

VARICELLA

Oleh
Dianthy Novia Eka Navis

Pembimbing
dr. Tity Wulandary, M.Ked (Ped). Sp. A
Pendahuluan
Varisela (varicella atau cacar air atau chickenpox) adalah manifestasi infeksi primer
akibat virus varicella zoster (VVZ) atau human herpesvirus .
Varisela dikenal bersifat ringan, terutama pada kelompok anak. Kematian biasanya
pada kelompok pasien immunocompromised. Angka kematian lebih tinggi juga pada kelompok
bayi baru lahir dari ibu yang memiliki onset varisela pada periode menjelang persalinan.
Program vaksinasi varisela secara luas telah mengubah epidemiologi dan kejadian
penyakit varisela. Angka kejadian penyakit varisela di negara maju secara umum lebih rendah
dibandingkan negara berkembang yang belum menjalankan program vaksinasi varisela nasional.

Prasetya, D. (2020). Varisela Neonatal. Cermin Dunia Kedokteran, 47(12), 738-741.


Definisi
Varicella adalah suatu penyakit infeksi akut primer
oleh virus Varicella Zoster yang menyerang kulit,
mukosa dan selaput lendir, klinis terdapat gejala
konstitusi, kelainan kulit polimorf ditandai oleh
adanya vesikel-vesikel, terutama berlokasi di
bagian sentral tubuh.

Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Adhi, Edisi Enam Cetakan Kedua,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2010, hal 115
Epidemiologi
Epidemiologi varicella lebih tinggi pada negara
tropis dan subtropis, seperti Indonesia.
Varicella dapat mengenai semua kelompok
umur termasuk neonatus dan hampir 90 %
pasien dengan varicella adalah anak usia di
bawah 10 tahun dengan insidensi terbesar
pada umur 5-9 tahun. 5% terjadi pada orang
yang berusia lebih dari 15 tahun. Sementara
pada pasien yang mendapat imunisasi, insiden
terjadinya varicella secara nyata menurun.

Prasetya, D. (2020). Varisela Neonatal. Cermin Dunia


Kedokteran, 47(12), 738-741.
Patogenesis
Mukosa saluran napas Penyebaran virus Mekanisme pertahanan Lesi kulit muncul
dan orofaring melalui darah dan tubuh dan respon yang berturut-berturut
limfe timbul

Virus masuk Viremia Masa inkubasi Viremia


primer Virus Sekunder
Straus, Stephen E. Oxman, Michael N. Schmader, Kenneth E. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine seventh edition, vol 1 and 2,
2008, page 1885-1895
Manifestasi Klinis

Prodormal Erupsi Penyembuhan


demam ,malaise, makula eritematosa Hipopigmentasi
nyeri tenggorokan >> papul >> vesikel
dan batuk kering. (Tear Drops)>>
pustule>>krusta.
Straus, Stephen E. Oxman, Michael N. Schmader, Kenneth E. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine seventh edition,
vol 1 and 2, 2008, page 1885-1895
Diagnosis
Varicella biasanya mudah didiagnosa
berdasarkan penampilan dan perubahan pada
karakteristik dari ruam yang timbul, terutama
apabila ada riwayat terpapar varicella 2-3
minggu sebelumnya.
Diagnosis laboratorik sama seperti
pada herpes zoster yaitu dengan pemeriksaan
sediaan hapus secara Tzanck (deteksi sel
raksasa dengan banyak nucleus/inti),
pemeriksaan mikroskop electron cairan vesikel
(deteksi virus secara langsung) dan material
biopsi (kultur), dan tes serologik (meningkatnya
titer). Sel raksasa berinti banyak

Harahap Marwali. Varisela. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit.


Jakarta: Hipokrates; 2000. H.94-96.
Diagnosis Banding

Herpes
Variola
Zoster
VARIOLA HERPES ZOSTER
Komplikasi
Pada anak-anak, varicella jarang disertai komplikasi.
Komplikasi tersering umumnya disebabkan oleh infeksi
sekunder bakterial pada lesi kulit (stafilokokus atau
streptokokus) sehingga terjadi impetigo, furunkel, selulitis,
atau erisipelas, tetapi jarang terjadi gangren. Infeksi fokal
tersebut sering menyebabkan jaringan parut, tetapi jarang
terjadi sepsis yang disertai infeksi metastase ke organ yang
lainnya. Vesikel dapat menjadi bula bila terinfeksi stafilokokus
yang menghasilkan toksin eksfoliatif.

Straus, Stephen E. Oxman, Michael N. Schmader, Kenneth E.


Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine seventh edition, vol 1 and
2, 2008, page 1885-1895
Pencegahan
Varicella dapat dicegah dengan beberapa
cara vaksinasi, yaitu vaksin hidup yang
dilemahkan memberi perlindungan 85%
dan aman terutama menyebabkan nyeri
ringan dan dapat digunakan secara selektif
untuk melindungi individu yang rentan
terhadap cacar air berat
Jadwal Imunisasi
Dose I Dose II

Age 1-12 tahun


Interval 6 minggu-3 bulan
dari dosis pertama

Pemberian imunisasi ini dilakukan secara subkutan dengan


dosis 0,5 ml. Lokasi penyuntikan pada lengan atas.
Tatalaksana
Pengobatan bersifat simptomatik dengan antipiretik dan analgesik. Untuk panasnya
dapat diberikan asetosal atau antipiretik lain seperti asetaminofen dan metampiron. Untuk
menghilangkan rasa gatal dapat diberikan antihistamin oral atau sedative. Topikal diberikan bedak
yang ditambah zat anti gatal (mentol, kamfora) seperti bedak salisilat 1-2% atau lotio kalamin
untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal.

Pengobatan dini varicella dengan pemberian acyclovir ( dalam 24 jam setelah timbul
ruam ) pada anak imunokompeten berusia 2-12 tahun dengan dosis 4x20 mg/kgBB/hari selama 5
hari menurunkan jumlah lesi, penghentian terbentuknya lesi yang baru, dan menurunkan
timbulnya ruam, demam, dan gejala konstitusi bila dibandingkan dengan placebo.

Hassan Rusepno, Alatas Husein. Varisela (cacar air,”chicken pox”). Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jilid 2.
Jakarta: INFOMEDIKA; 2007. P.637-640.
Prognosis
Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberi
prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.

Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Adhi, Edisi Enam Cetakan Kedua, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2010, hal 115
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai