Anda di halaman 1dari 19

SOAL

Rancangan Perkerasan Beton Semen

Rencanakan pelat beton perkerasan kaku, dengan kondisi:


a. Jalan baru berupa jalan tol (Major Freeway) dalam kota
b. Lalu lintas 2 jalur tidak terbagi atas 3 lajur (3/2TB)
c. Umur Rencana = 20 tahun
d. Data lalu lintas harian rata-rata:
> Mobil penumpang = 2520 kend./hari TUGAS!
> Bus 8 ton = 750 kend./hari Kerjakan ranca
> Truk 2 as - 6 ton (kecil) = 355 kend./hari sampai langkah
> Truk gandeng 2as - 13 ton = 857 kend./hari
> Truk gandeng 5 as - 30 ton = 572 kend./hari

Pertumbuhan lalu lintas = 6.0% per tahun


Umur rencana = 20 tahun

e. CBRtanah dasar = 3.00% per tahun

Perkerasan beton semen mempunyai:


a. Tipe BBTT (Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan)
b. Tipe BBDT (Beton Semen Bersambung dengan Tulangan)
c. Tipe BMDT (Beton Semen Menerus dengan Tulangan)

Dengan ketentuan:
> Kuat tarik lentur = 4.00 Mpa (fc = 310 kg/cm2, silinder)
> Bahan pondasi bawah = Stabilisasi semen 10 cm
> Mutu baja tulangan =
* BJTU 32 (f c
= tegangan leleh 3200 kg/cm2) untuk BMDT
* BJTU 24 (fc = tegangan leleh 2400 kg/cm2) untuk BBDT
> Tanpa bahu jalan beton
> Antara pelat beton dan lapis pondasi bawah diberi lapis bound breaker
dengan koefisien gesek µ = 1.5

PERHITUNGAN

Langkah 1
Nilai CBR = 3.00%
Langkah 2
2a. Menghitung jumlah konfigurasi beban sumbu untuk masing-masing jenis kendaraan niaga dan JSKN H
Catatan: Kendaraan niaga didefinisikan oleh Uni Eropa sebagai semua tipe kendaraan bermotor Hal. 29
yang konstruksi dan peralatannya dirancang untuk mampu mengangkut, baik dengan
membayar tarif tertentu ataupun tidak. Lebih dari 9 orang termasuk pengemudi.

Tabel 1. Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan beban kendaraan

Jumlah sumbu per


Jumlah kendaraan
Konfigurasi Beban Sumbu

kendaraan (bh)
kendaraan (bh)

Jumlah sumbu
STRT STRG STdRG StrRG
Berat Kendaraan
Gandengan

(bh)
Jenis Kendaraan Total Penarik
BS JS BS JS BS JS BS JS
RD RB RGD RGB
(ton) (ton) (ton) (ton) (ton) ton bh ton bh ton bh ton bh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 7*8 10=3 11 12 13 14 15

1. Mobil Penumpang 2 1 1 - - 2520 - - - - - - - -


2. Bus 8 ton 8 3 5 - - 750 2 1500 3 750 5 750
3. Truk 2 as - 6 ton 6 2 4 - - 355 2 2 355
710
4 355

6. Truk Gandeng 2 as - 13 ton 13 5 8 - - 857 2 1714 5 857 8 857

7. Truk gandeng 5 as - 30 ton 30 5 15 20 857 4 3428 5 857 15.0 857


5 857
5 857
Total 5339 7352 4888 1607 857

Catatan: Eliminasi lalu lintas: Hanya mengambil kendaraan niaga dengan berat ≥ 5 ton

Ket: RD = Roda depan BS = Beban sumbu


RB = Roda belakang JS = Jumlah sumbu
RGD = Roda gandeng depan
RGB = Roda gandeng belakang

\
Gambar 1. Konfigurasi sumbu kendaraan

Angka Ekivalen (AE) masing-masing golongan beban sumbu tiap kendaraan:

〖𝐴𝐸〗 _(𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙)= ((𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔)/8160)^4 Pers. 1

〖𝐴𝐸〗 _(𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑎𝑛𝑑𝑒𝑚)= 〖 0.086 ((𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔)/8160) 〗 ^4 Pers. 2

〖𝐴𝐸〗 _(𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑟𝑖𝑑𝑒𝑚)= 〖 0.053 ((𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔)/8160) 〗 ^4 Pers. 3
𝑅= ( 〖 (1+𝑖) 〗 ^𝑈𝑅
−1)/𝑖
Gambar 2
Tabel 2. Angka Ekivalen Tiap Jenis Kendaraan 100 8160
Uraian MP Bus Truk- 2 as truk -2as Truk Gandeng 5 as

Total Berat (ton) 2 8 6 13 30


Sumbu RD RB RD RB RD RB RD RB RD RB RGD RGB

Konfigurasi Sumbu Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Tugg Ganda Tungg Tungg Tungg Ganda

% Distribusi beban 50 50 34 66 34 66 34 66 18 28 18 36

Dist. beban sumbu (ton) 1 1 3 5 2 4 5 8 6 14 5 5

E beban sumbu 0.0002 0.0002 0.0183 0.1410 0.0036 0.0577 0.1410 0.9238 0.2923 8.6647 0.1410 0.0121

E kendaraan 0.0005 0.1592 0.0613 1.0648 9.1101

2b. Menghitung jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) rencana dicari dengan persamaan 4

Pers. 4.29
〖𝐽𝑆𝐾𝑁〗 _𝑈𝑅=365 𝑥 〖𝐽𝑆𝐾𝑁〗 _𝐻 𝑥 𝑅
Tabel 3. Perhitungan jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) Selama umur rencana

Jumlah sumbu Pertumbuhan Faktor Pertumbuhan Nilai Koefisien


JSKN Rencana
kendaraan lalu lintas (i) Lalu Litas (R) Distribusi (C) Hari dalam
Jenis Kendaraan
setahun

bh (%) (Pers. 5) (Tabel 4) (Pers. 4)

1 2 3 4 5 6 7=2x4x5x6
1. Mobil Penumpang - - - - - -
2. Bus 8 ton 1,500 6.00% 36.79 0.48 365 9,566,552.81
3. Truk 2 as - 6 ton 710 6.00% 36.79 0.48 365 4,528,168.33
4. Truk 2 as - 13 ton 1,714 6.00% 36.79 0.48 365 10,931,381.01
6.00% 36.79 0.48 365 0.00
6.00% 36.79 0.48 365 0.00
7. Truk Gandeng 5 as - 30 ton 3,428 6.00% 36.79 0.48 365 21,862,762.03
Total 7,352 37,322,311.37

Faktor Pertumbuhan
𝑅= ( 〖 (1+𝑖) 〗 ^𝑈𝑅
−1)/𝑖
1 + 6.00% ^ 20 - 1
R =
6.00%

= 36.79

Tabel 4.2 Koefisien distribusi kendaraan dalam jalur (C)


Kendaraan ringan* Kendaraan berat*
Jumlah Jalur
1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
1 jalur 1.00 1.00 1.00 1.00
2 jalur 0.60 0.50 0.70 0.50
3 jalur 0.40 0.40 0.50 0.475
4 jalur 0.30 0.45
5 jalur 0.25 0.425
6 jalur 0.20 0.40
2c. Menghitung jumlah repetisi kumulatif tiap kombinasi konfigurasi/beban sumbu pada lajur rencana

Tabel x. Perhitungan repetisi sumbu rencana

Jenis Beban Sumbu Proporsi beban Proporsi Sumbu JSKN Rencana (Pers. Repetisi yang terjadi
Jumlah Sumbu
Sumbu (ton) (Pers. 4) (Pers 5) 4.29) (Pers. 3)

1 2 3 4 5 6 7=4x5x6
0.0000 0.6649 37,322,311.37 0.00
5 3428 0.7013 0.6649 37,322,311.37 17,402,187.62
STRT 4 355 0.0726 0.6649 37,322,311.37 1,802,151.87
3 750 0.1534 0.6649 37,322,311.37 3,807,363.10
2 355 0.0726 0.6649 37,322,311.37 1,802,151.87
Total 4888 24,813,854.46
5 750 0.4667 0.2186 37,322,311.37 3,807,363.10
STRG
8 857 0.5333 0.2186 37,322,311.37 4,350,546.91
Total 1607 8,157,910.01
STdRG 15 857 1.0000 0.1166 37,322,311.37 4,350,546.91

Total 857 4,350,546.91


StrRG 0 0 0.0000 37,322,311.37 0.00
Total 0 0.00
Kumulatif 7352 37,322,311.37

3. Memilih tipe struktur perkerasan


3a. Sifat dan jenis struktur :
> Menggunakan Ruji (Dowel)
> Tanpa bahu beton
> fcf = 4.00
> Lapis pondasi bawah: stabilisasi semen 10 cm
> CBRtanah dasar = 3.00%
> CBRefektif = 15% (dari Gambar 2)
> FKB = 1.2 ( Tabel 4.15)
V

Tabel 4.15
PENGGUNAAN JALAN FAKTOR KEAMANAN

1. Jalan bebas hambatan utama (major freeway) dan jalan 1.2


berlanjut banyak, volume kendaraan niaga tinggi.

2. Jalan bebas hambatan (freeway) dan jalan arteri dengan 1.1


volume kendaraan niaga menengah

1
3. Jalan dengan volume kendaraan niaga rendah
3b. Jenis perkerasan tipe: BBTT, BBDT dan BMDT

4. Menghitung kekuatan plat beton


a. Dengan data dari langkah 3 gunakan gambar grafik pada lampiran 2 s/d 8 dengan:
> Lalu lintas dalam kota dengan:
fcf = 4
FKB = 1.2 ( Tabel 4.15)
Repetisi sumbu =
Pendekatan tebal perkerasan = 24.2 cm 25 cm
dari lampiran C-13

b. Hitung beban rencana per roda untuk setiap jenis sumbu

> 20 > 0
STRT = x 1.2 = 12 …dst STdRG = x 1.2 = 0 …dst
2 12

> 80
STRG = x 1.2 = 24 …dst
4

> 150
STdRG = x 1.2 = 22.5 …dst
8
Analisa Fatik dan Erosi
Analisa Fatik Analisa Erosi
Beban rencana per Faktor tegangan dan
Jumlah Sumbu Beban Sumbu ton (kN) Repetisi yang terjadi Persen Persen
roda (kN) erosi Repetisi Ijin Repetisi Ijin
Rusak (%) Rusak (%)
(7) = (4) x (9) = (4) x
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
100 / (6) 100 / (8)
STRT 0 0 0.00 TE = 0.72 TT 0 TT
50 30 17,402,187.62 FRT = 0.18 TT 0 TT
40 24 1,802,151.87 FE = 1.93 TT 0 TT
30 18 3,807,363.10 TT 0 TT
20 12 1,802,151.87 TT 0 TT
STRG 50 15 3,807,363.10 TE = 1.21
80 24 4,350,546.91 FRT = 0.30 TT 0 TT 0
FE = 2.53
150 22.5 4,350,546.91 TE = 1.07 TT 0 1.0E+08 4
STdRG FRT = 0.27
FE = 2.68

STrRG

TOTAL 0 < 100% 4 > 100%

TE = Tegangan Ekivalen (Lampiran C-2)


FRT = Faktor Rasio Tegangan = TE/Fcf
FE = Faktor Erosi (Lampiran C-2)
Analisa Fatik = Lampiran C-7
Analisa Erosi = Lampira C-8

Persen rusak kedua analisa melebihi 100%, jadi tebal 25 cm tidak memenuhi.
Lakukan pengulangan perhitungan mulai dari 4a lagi. Ambil tebal pelat 28 cm
Tabel Contoh soal. Analisa Fatik dan Erosi
Analisa Fatik Analisa Erosi
Beban rencana per Faktor tegangan dan
Jumlah Sumbu Beban Sumbu ton (kN) Repetisi yang terjadi Persen Persen
roda (kN) erosi Repetisi Ijin Repetisi Ijin
Rusak (%) Rusak (%)
(7) = (4) x (9) = (4) x
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
100 / (6) 100 / (8)
STRT 0 0 0.00 TE = 0.5 TT 0
50 30 17,402,187.62 FRT = 0.13 TT 0
40 24 1,802,151.87 FE = 1.61 TT 0
30 18 3,807,363.10 TT 0
20 12 1,802,151.87 TT 0
STRG 50 15 3,807,363.10 TE = 0.85 TT 0 TT 0
80 24 4,350,546.91 FRT = 0.21 TT 0 TT 0
FE = 2.21
150 22.5 4,350,546.91 TE = 0.81 TT 0 TT
STdRG FRT = 0.20
FE = 2.42
300 30 0.00 TE = 0.62 9.0.E+06 0
STrRG FRT = 0.16
FE = 2.6
TOTAL 0 < 100% 0 < 100%

Jadi tebal pelat beton 32 cm adalah yang paling tipis dan paling ekonomis untuk kondisi sebagaimana yang ditentukan.
erjakan rancangan rigid pavement
mpai langkah 2c.

Anda mungkin juga menyukai