Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini berbagai belahan bumi dihebohkan oleh timbulnya berbagai

wabah penyakit zoonosis yang menyebar dengan begitu cepat dan tidak

mengenal adanya batas negara. Penyakit tersebut adalah Flu Burung, Penyakit

Sapi Gila dan beberapa penyakit lainnya yang telah banyak menimbulkan

kerugian, baik kerugian di dunia peternakan sendiri maupun kerugian bagi

kesehatan manusia.

Penyakit zoonosis adalah penyakit-penyakit yang berasal dari hewan yang

dapat ditularkan kepada manusia atau sebaliknya. Sejarah perkembangan

penyakit zoonosis ini sebenarnya sudah dimulai sejak kehidupan mulai

berdenyut di permukaan bumi ini. Kontak manusia dengan hewan, baik pada

zaman purba maupun ketika peradaban sudah berjalan, adalah awal

berkembangnya penyakit zoonosis. Ratusan tahun kemudian pola perpindahan

penyakit ini semakin komplek dan efek yang ditimbulkannya pun semakin

mematikan.

Adanya interaksi antara hewan dan manusia, baik interaksi melalui

penggunaan hewan sebagai binatang buruan, tenaga kerja untuk kepentingan

pertanian dan transportasi, penjaga rumah, binatang kesayangan, maupun

sebagai binatang ternak yang dipelihara untuk diambil hasilnya sebagai bahan
2

pangan, sandang maupun sebagai bahan baku untuk kebutuhan berbagai

industri, telah mengakibatkan semakin berkembangnya penyakit ini.

Penyakit zoonosis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit (internal

maupun eksternal), jamur, protozoa dan penyebab lainnya. Faktor-faktor

penyebab kejadian penyakit menular yang bersumber binatang, kebanyakan

disebabkan oleh penyebaran vektor penyakit yang cepat didalam kondisi

lingkungan yang buruk, kemudian diperberat dengan adanya bencana alam

seperti banjir, status sosial ekonomi yang buruk dan angka kemiskinan yang

semakin tinggi akibat krisis moneter, kurangnya pengetahuan penderita

mengenai status penyakit, keterlambatan melapor ke Puskesmas/dokter, kurang

akuratnya deteksi awal, dan keterbatasan sarana kesehatan.

Banyak pasien yang dibawa ke dokter atau rumah sakit sudah dalam stadium

lanjut dari suatu penyakit yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat

kematian. Berbagai usaha sudah dilakukan dalam pencegahan dan

pemberantasan, mulai dari penyebab hingga vektor pembawa penyakit: Akan

tetapi hal tersebut, belum banyak membawa hasil. Salah satu faktor yang ikut

berperan dalam hal ini adalah kurangnya pemberantasan vektor penyakit seperti

nyamuk, lalat atau serangga lainnya, kurangnya sarana deteksi dan pencegahan

dini.

Sekarang ini, dimana salah satu fungsi komputer adalah sebagai alat

pengolah data yang mempunyai peranan penting dalam memecahkan

permasalahan yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan yang tinggi untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan. Maka untuk itu dibutuhkan suatu sarana
3

yang akan menghasilkan informasi yang cepat dan tepat. Dalam hal ini untuk

menangani masalah pendeteksian penyakit menular yang berasal dari hewan ke

manusia, yang selama ini dilakukan dengan cara manual, meskipun komputer

telah tersedia tetapi pemakaiannya belum optimal, sehingga bisa saja terjadi

kesalahan karena kurang ketelitian.

Sejalan dengan masalah diatas, dibutuhkan suatu sarana yang dapat

menghasilkan informasi yang cepat dan tepat sasaran. Untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan dengan cepat tanpa banyak kesalahan, terutama untuk

pengambilan keputusan dengan cepat sehingga dapat meningkatkan

mekanisme kerja maka diperlukan suatu alat bantu yang dapat menunjang

kelancaran masalah diatas. Dimana alat bantu disini adalah alat pengolah data

berupa komputer beserta dengan perangkatnya.

Perkembangan penggunaan komputer sebagai alat bantu pada

perkembangan manusia saat ini telah amat meluas, bahkan sampai pada tahap

pengadopsian cara berfikir manusia. Sistem seperti ini dinamakan kecerdasan

buatan (Artificial Intelligence). Dengan kecerdasan buatan ini memungkinkan

teknik pengambilan keputusan atau kesimpulannya dari data-data yang didapat

seperti yang dilakukan oleh seorang ahli dalam memecahkan suatu masalah.

Konsep ini dinamakan sistem pakar (Expert System).Sistem pakar pada

dasarnya terdiri dari empat komponen penting yaitu: basis pengetahuan

(knowledge base), memori kerja (working memory), mesin inferensi (inference

engine), dan antar muka pemakai (user interface). Tujuan pengembangan sistem

pakar sebenamya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk


4

mensubstitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga

dapat digunakan oleh orang banyak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalahnya adalah

bagaimana merancang dan membangun perangkat lunak aplikasi sistem pakar

untuk membantu mendiagnosa penyakit menular yang berasal dari hewan ke

manusia beserta pencegahan dan pengobatannya.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem Pakar ini hanya mampu mendeteksi 12 (dua belas) penyakit yaitu

Tuberculosis, Streptococcosis, Salmonellosis, Rabies, Anthrax, Leptospirosis,

Toxoplasmosis, Psittachosis, Taeniasis, Brucellosiss dan yang dewasa ini

sedang mewabah seperti flu burung dan Penyakit Sapi Gila.

2. Pengetahuan fakta gejala berupa basis pengetahuan dalam tabel basis data,

tidak disertai gambar karena data gambar yang didapatkan tidak lengkap.

3. Proses diagnosa penyakit dilakukan berdasarkan pada gejala-gejala yang

timbul pada fisik manusia yang terserang penyakit.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan skripsi ini adalah merancang dan membangun perangkat lunak sistem

pakar untuk membantu mendiagnosa penyakit menular yang berasal dari hewan
5

ke manusia. Selain itu sistem pakar ini dilengkapi dengan cara pengobatan dan

juga pencegahannya.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain :

a. Membantu masyarakat dalam mengetahui jenis-jenis penyakit menular yang

berasal dari hewan ke manusia.

b. Membantu dalam penentuan jenis obat yang dibutuhkan.

c. Membantu dalam pendiagnosaan penyakit menular yang berasal dari hewan

ke manusia.

d. Membantu pencegahan terjadinya penyakit menular yang berasal dari

hewan ke manusia.

e. Mendokumentasikan / menyimpan informasi dari pengetahuan seorang

pakar.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah

Metode Pengembangan Sistem Pakar dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Penilaian Keadaan

Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan serta mengkaji situasi dan

memutuskan dengan pasti tentang masalah yang akan dikomputerisasi dan

apakah dengan sistem pakar bisa membantu atau tidak.


6

b. Koleksi Pengetahuan

Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,

memformulasikan dan menyelesaikan masalah.

c. Perancangan (Design)

Mendesain model yang diinginkan misalnya antarmuka (interface) sistem.

d. Testing (Uji Coba)

Uji coba sistem secara keseluruhan yang bertujuan untuk menguji dan

menemukan kesalahan sistem.

e. Dokumentasi

Tahap ini bertujuan untuk mendokumentasi sistem dimana didalamnya

tersimpan semua hal penting yang dapat menjadi tolak ukur dalam

pengembangan sistem dimasa mendatang.

f. Pemeliharaan (Maintenance)

Melakukan pemeliharaan terhadap perangkat lunak setelah sistem

dipergunakan.

Pada skripsi ini hanya sampai pada tahap testing.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan ini tersusun atas lima bab, masing-masing bab berisi bahasan

pokok berlainan namun saling terkait dan disusun secara berkesinambungan.

Sistematika penulisannya sebagai berikut:


7

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi dasar teori yang berfungsi sebagai sumber atau alat

dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan konsep sistem

pakar, pengertian sistem pakar dan mengenai teori yang diperlukan

dalam pembuatan sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan struktur menu dan

rancangan antar muka.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi penjelasan mengenai implementasi sistem dan

karakteristik program dengan didasarkan cara kerja dari program yang

dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang bersifat membangun.

Anda mungkin juga menyukai