Anda di halaman 1dari 17

BAB V

MENEJEMEN PERUSAHAAN

5.1 Bentuk Perusahaan


Pabrik cumene yang akan didirikan direncanakan mempunyai :
Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan Usaha : Industri Cumene

Kapasitas produksi : 125.000 ton/tahun

Status perusahaan : Terbuka

Bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum privat.


Konsekuensi hukum yang paling mendasar dalam perseroan terbatas sebagai badan
hukum adalah adanya pemisahan kekayaan. Modal perseroal terbatas yang berasal
dari pemegang saham adalah kekayaan yang telah dipisahkan dari kekayaan pribadi
pemegang saham. Dengan adanya pemisahan kekayaan tersebut, maka segala
kekayaan yang dimiliki perseroan terbatas bukan milik pemegang saham lagi,
tetapi menjadi kekayaan perseroan terbatas. Pemilihan bentuk perusahaan
didasarkan pada :

1. Wewenang dan tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga


kelancaran produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan.
2. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham perusahaan di
pasar modal dan meminta pinjaman dari pihak yang berkepentingan seperti
badan usaha atau perseorangan.
3. Mudah mendapatkan kredit bank dengan jaminan perusahaan yang sudah ada.
4. Pemilik dan pengurus perusahaan berbeda satu sama lain. Pemilik perusahaan
adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta
staffnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
5. Efektifitas Manajemen. Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli
sebagai Dewan Komisaris dan Direktur yang cakap dan berpengalaman.
6. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak terpengaruh
dengan pergantian pemegang saham, direksi maupun karyawan perusahaan.
7. Kekayaan PT terpisah dengan kekayaan para pemegang saham.

75
8. Kekuasaan tertinggi dalam PT dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan setiap pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat umum.
Besarnya hak suara tergantung pada banyaknya saham yang dimiliki.
5.2 Struktur Organisasi
Sebagai perusahaan yang terstruktur dan tersistematis serta menjunjung
profesionalitas kerja, dibentuk struktur organisasi untuk kelancaran komunikasi
internal maupun eksternal perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi
performa perusahaan. Oleh karena itu, struktur organisasi didesain dengan baik
untuk sebuah organisasi perusahaan struktur organisasi dapat diimplementasikan
sesuai sistem kerja organisasi untuk tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik perlu diperhatikan beberapa hal
antara lain :

1. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas


2. Pendelegasian wewenang
3. Pembagian tugas kerja yang jelas
4. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
5. Pertanggungjawaban terhadap hasil kerja
6. Sistem kontrol dan koordinasi atas kerja yang telah dilaksanakan
7. Organisasi perusahaan yang fleksibel
(Widjaja, 2003)
Struktur organisasi perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut :

76
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Perusahaan

5.2.1 Deskripsi Tugas


5.2.1.1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
untuk jangka waktu tertentu yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut :

a. Menetapkan kebijaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.


b. Melakukan pengawasan terhadap direktur utama
c. Menolak dan menyetujui rencana direktur utama
d. Mempertanggungjawabkan perusahaan kepada pemegang saham.
5.2.1.2. Direktur Utama
Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertanggung jawab terhadap segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil
sebagai pimpinan perusahaan serta kemajuan perusahaan. Direktur utama

77
membawahi direktur internal dan umum, direktur produksi dan teknik, serta
direktur keuangan dan pemasaran.
a. Menjaga kestabilan organisasi dan membuat kontiunitas hubungan yang
baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan dan konsumen.
b. Bertanggung jawab mengendalikan operasional perseroan untuk
memastikan tercapainya tujuan perseroan sesuai prinsip tata kelola
perusahaan yang baik.
c. Mengangkat dan memberhentikan direktur dengan persetujuan RUPS
d. Mengkoordinir direktur internal dan umum, direktur produksi dan teknik,
serta direktur keuangan dan pemasaran.
5.2.1.3 Kepala Hukum Korporat
a. Memastikan seluruh rancangan, pembuatan dan pelaksanaan segala
peraturan jasa : peraturan operasional serta perjanjian- perjanjian resmi
yang diterapkan perusahaan dilakukan sesuai standar dan kaidah yang
berar serta mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.
b. Memastikan kesesuaian peraturan dan pengambilan keputusan : bahwa
dalam pengambilan keputusan, penerapan kebijakan, penanganan kasus-
kasus dengan para pelanggan.
c. Penanganan penyeleseaian perselisihan perusahaan
d. Berkoordinasi dalam pengelolaan dokumen-dokumen peraturan yang
berhubungan erat dengan peraturan perundangan.
5.2.1.4 Sekretaris Perseroan
a. Sekretaris perseroan diangkat, diberhentikan, dan bertanggungjawab
langsung dengan direktur utama
b. Menghadiri rapat direksi dan rapat gabungan antara komisaris dan
direksi
c. Mempersiapkan penyelenggaraan RUPS
d. Mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan
perusahaan meliputi dokumen RUPS dan dokumen perusahaan yang
penting lainnya.
e. Melaporkan pelaksaan tugas dan tanggungjawabnya kepada direktur
utama secara berkala.
f. Menghimpun semua informasi yang penting mengenai perusahaan dari
setiap unit kerja.

78
5.2.1.5. Direktur Internal dan Umum
a. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang personalia,
HRD, dan humas.
b. Memimpin, mengurus dan mengendalikan operasional bidang
c. Untuk memastikan tercapainya tujuan Perseroan sesuai dengan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
d. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala – kepala bagian yang menjadi bawahannya.
5.2.1.6. Direktur Produksi dan Teknik
a. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi dan
teknik.
b. Memimpin, mengurus dan mengendalikan operasional produksi dan
teknik untuk memastikan tercapainya tujuan perseroan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
c. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala
– kepala bagian yang menjadi bawahannya.
5.2.1.7. Direktur Keuangan dan Pemasaran
a. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang keuangan dan
pemasaran
b. Memimpin, mengurus dan mengendalikan operasional bidang untuk
memastikan tercapainya tujuan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik.
c. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala
– kepala bagian yang menjadi bawahannya.

5.2.1.8. Kepala Bagian


Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tugasnya dan bertanggung
jawab kepada direktur yang menangani bagian tersebut.

1. Kepala Bagian Produksi

Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang kualitas dan


kuantitas produksi agar proses produksi berlangsung secara lancar dan efisien
dalam memenuhi target produksi yang telah ditetapkan. Kepala bagian

79
produksi membawahi kepala seksi produksi, lab dan pengendalian serta
proses.
a. Kepala Regu Proses
Mengkoordinir regu dalam mengawasi jalannya proses produksi dan
mengambil tindakan seperlunya bila ada permasalahan selama proses
produksi berlangsung.
b. Kepala Regu Lingkungan dan K3
Mengkoordinir regu dalam mengawasi hal – hal yang dapat
mengancam keselamatan pekerja dan mengurangi potensi bahaya yang
ada, dan mengkoordinir regu dalam memantau jalannya proses dan
mengamati dampaknya terhadap lingkungan sekitar pabrik.
c. Kepala Regu Quality Control
Memantau proses produksi dari awal proses sampai barang jadi,
memberitahukan kepada regu proses apabila terjadi ketidak sesuaian
proses, melakukan pengambilan sampel per tinggal, serta membuat
laporsn pengamatan proses harian.
d. Kepala Regu Pendataan dan Pembelian
Mempunyai tugas pokok dalam mempersiapkan bahan-bahan baku
baik bahan utama maupun bahan aditif yang digunakan dalam proses
produksi.
2. Kepala Bagian Teknik
Bertanggung jawab kepada direktur produksi dan teknik dalam bidang
pemeliharaan peralatan proses, instrumentasi dan utilitas. Kepala bagian
teknik membawahi kepala seksi pemeliharaan dan kepala seksi utilitas.
a. Kepala Regu Pemeliharaan
Mengkoordinir regu dalam pemeliharaan dan perbaikan kerusakan
peralatan pabrik.
b. Kepala Regu Utilitas
Mengkoordinir regu dalam melaksanakan dan mengatur sarana
utilitas untuk kelancaran proses produksi, dan memenuhi semua
kebutuhan proses, kebutuhan air, dan listrik.
3. Kepala Bagian Keuangan
a. Bertanggung jawab kepada sekretaris perseroan dalam bidang
keuangan.

80
b. Menetapkan rencana pendapatan dan pegeluaran jangka pendek dan
jangka panjang berdasarkan anggaran yang telah disetujui dalam
rapat direksi.
c. Mengawasi pengalokasian dana-dana yang tersedia agar sesuai
dengan perencanaan kebutuhan.
d. Membuat pembukuan keuangan
4. Kepala Bagian Administrasi
a. Bertanggung jawab kepada sekretaris perseroan dalam bidang
administrasi.
b. Melayani karyawan perusahaan, tamu perusahaan, pihak berwenang
perusahaan dalam administrasi
c. Sebagai pusat arsip surat perusahaan
5. Kepala Bagian Personalia
Bertanggung jawab kepada direktur internal dan umum dalam bidang
personalia serta pengembangan kualitas karyawan, menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup tenaga kerja untuk menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapi tujuan yang telaah ditentukan.

6. Kepala HRD
a. Mengkoordinir seksi dalam melakukan pelatihan dan pengembangan
karyawan perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja
karyawan dan mengelola penyediaan kebutuhan karyawan atau tenaga
kerja perusahaan.
b. Mengkoordinir seksi dalam melakukan penerimaan dan pembinaan
tenaga kerja.
7. Kepala Bagian Humas
Mengkoordinir seksi dalam mengatur hubungan perusahan dengan
masyarakat diluar perusahaan.
8. Kepala Bagian Keuangan dan Pemasarn
Bertanggung jawab kepada direktur administrasi dan umum dalam bidang
pemasaran hasil produksi. Kepala bagian pemasaran membawahi kepala seksi
pemasaran dan kepala seksi penjualan.

81
9. Kepala Bagian Keamanan
Mengkoordinir seksi keamanan dalam melaksanakan pembinaan keamanan
dan ketertiban area pabrik.
10. Kepala Bagian Pembelian
Mencari pemasok pembelian untuk perusahaan.
5.3 Sistem Kepegawaian dan Sistem Gaji
Pada perencanaan perusahaan ini diberlakukan sistem gaji karyawan berbeda-
beda tergantung pada masing- masing status karyawan, tanggung jawab dan keahlian.
Pembagian karyawan pabrik ini dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:
1. Karyawan tetap
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan (SK)
Direksi dan mendapatkan gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian dan
masa kerja
2. Karyawan harian
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK dan mendapat upah
harian yang dibayar tiap akhir pekan.
3. Karyawan borongan
Karyawan yang di karyakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan ini
menerima upah borongan untuk pekerjaannya.

5.3.1. Pembagian Jam Kerja Karyawan


Pabrik direncanakan beroperasi dalam 330 selama satu tahun dan 24 jam dalam
satu hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan, perawatan dan shut
down. Pembagian jam kerja digolongkan dalam dua golongan, yaitu karyawan shift dan
non shift dengan jumlah jam kerja 40 jam setiap minggu.
1. Karyawan non- shift
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi secara
langsung. Yang termasuk karyawan non shift adalah direktur utama, sekretaris,
direktur, kepala bagian, dan kepala seksi. Karyawan non shift ini bekerja 40 jam per
minggu.
2. Karyawan shift
Karyawan shift adalah karyawan yang menangani proses produksi secara langsung
dan bagian yang berhubungan dengan keamanan pabrik. Yang termasuk karyawan

82
shift adalah operator produksi, karyawan bagian produksi, dan bagian keamanan.
Pembagian shift karyawan dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Pembagian Shift Karyawan
Shift Operasi Keamanan
Malam 23.00 - 07.00 22.00 - 06.00
Pagi 07.00 - 15.00 06.00 - 14.00
Sore 15.00 - 23.00 14.00 - 22.00

Karyawan shift dibagi dalam 4 regu, dimana 3 regu bekerja dan 1 regu libur,
dan diberlakukan secara bergantian. Tiap regu akan mendapat giliran 6 hari kerja 2
hari libur untuk tiap shift dan masuk lagi untuk shift berikutnya. Untuk jadwal kerja
setiap regu dapat dilihat pada Tabel 5.2

Tabel 5.2 Jadwal Kerja Setiap Regu

Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Regu 1 L L P P S S M M L L P P S S M
Regu 2 P P S S M M L L P P S S M M L

Regu 3 S S M M L L P P S S M M L L P

Regu 4 M M L L P P S S M M L L P P S
Tanggal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Regu 1 M L L P P S S M M L L P P S S
Regu 2 L P P S S M M L L P P S S M M

Regu 3 P S S M M L L P P S S M M L L

Regu 4 S M M L L P P S S M M L L P P

Keterangan:
P : shift pagi S : shift siang
M : shift malam L : Libur

83
5.3.2 Jumlah Karyawan dan Sistem Gaji
Tabel 5.3 Jumlah Karyawan Proses

Jumlah
NO Unit Operasi Pekerja/Unit/Shift Pekerja/Unit
Unit
1 Tangki 3 0,2 0,6
2 Pompa 10 0 0
3 Kompressor 1 0,2 0,4
4 Preheater 1 0,1 0,1
5 Cooler 3 0,1 0,3
6 Vaporizer 1 0,5 0,5
6 Kolom Distilasi 3 0,5 1,5
7 Kondenser 3 0,5 1,5
8 Expander 1 0,2 0,2
9 Furnace 1 0,5 0,5
10 Reaktor 1 0,5 0,5
11 Mixer 1 0,3 0,3
Seksi Penunjang Proses
Pengendalian
12. 1 3 3
Proses
Jumlah karyawan proses per shift 9,7 = 10

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 = 𝐽𝑚𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡 × 𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡 = 10 × 4 = 40 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛

84
Tabel 5.4 Jumlah Karyawan Utilitas

Jumlah Pekerja/Unit/Shi Pekerja/Un


No Unit Operasi
Unit ft it
1. Pengadaan air
a. Air Umpan Boiler 1 0,5 0,5
b. Air pendingin 1 0,2 0,2
c. Air sanitasi 1 0,1 0,1
d. Air hidran 1 0,1 0,1
2. Pengadaan Steam 1 2,5 2,5
3. Pengadaan Listrik 1 1 1
4. Penyediaan Udara Tekan 1 1 1
5. Pengolahan Limbah 1 1 1
6. Penyediaan Bahan Bakar 1 1 1
TOTAL 7,4 = 8
Sumber : Tabel 6-2 Hal 329: Ulrich, A Guide to Chemical Engineering Process Design
and Economic
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 = 𝐽𝑚𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡 × 𝑟𝑒𝑔𝑢 = 8 × 4 = 32 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛

5.3.3 Sistem Gaji Pegawai


Sistem gaji di perusahaan dibagi menjadi 3 kelompok
1. Gaji Bulanan
Diberikan kepada pegawai tetap, besarnya sesuai dengan peraturan perusahaan.
2. Gaji harian
Gaji ini diberikan kepada karyawan tidak tetap.
3. Gaji lembur
Gaji ini diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang
telah ditetapkan, besarnya sesuai dengan peraturan perusahaan.

85
Tabel 5.5 Rincian Gaji dan Jumlah Karyawan Berdasarakan Jabatan

Gaji/Bulan
Jabatan Jumlah
(Rp)
Komisaris 3 100.000.000,00
Direktur Utama 1 150.000.000,00
Kepala Hukum Korporat 1 40.000.000,00
Sekretaris Perseroan 1 50.000.000,00
Direktur Produksi dan Teknik 1 75.000.000,00
Direktur Penjualan dan Pemasaran 1 75.000.000,00
Direktur Internal dan Umum 1 75.000.000,00
Kabag Administrasi 1 20.000.000,00
Kabag Personalia 1 20.000.000,00
Kabag HRD 1 20.000.000,00
Kabag Humas 1 20.000.000,00
Kabag Keamanan 1 20.000.000,00
Kabag Keuangan 1 20.000.000,00
Kabag Pemasaran&Penjualan 1 20.000.000,00
Kabag Pembelian 1 20.000.000,00
Kabag Produksi 1 20.000.000,00
Kabag Teknik 1 20.000.000,00
Kepala Regu Proses 4 17.000.000,00
Kepala Regu Lingkungan & K3 4 17.000.000,00
Kepala Regu Lab 4 17.000.000,00
Kepala Regu Quality Control 4 17.000.000,00
Kepala Regu Pendataan & Pembelian 4 17.000.000,00
Kepala Regu Pemeliharaan 4 17.000.000,00
Kepala Regu Utilitas 4 17.000.000,00
Karyawan Admiinistrasi 8 8.000.000,00
Karyawan Personalia 8 8.000.000,00
Karyawan HRD 8 8.000.000,00
Karyawan Humas 8 8.000.000,00
Karyawan Keamanan 40 6.000.000,00
Karyawan Keuangan 8 8.000.000,00
Karyawan Penjualan & Pemasaran 16 6.000.000,00
Karyawan Pembelian 16 8.000.000,00
Karyawan Proses 40 10.000.000,00
Karyawan Lingkungan & K3 8 10.000.000,00
Karyawan Laboratorium 20 10.000.000,00
Karyawan Quality Control 8 10.000.000,00
Karyawan Pendataan & Pembelian 8 10.000.000,00
Karyawan Pemeliharaan 8 10.000.000,00
Karyawan Utilitas 32 10.000.000,00

86
Sopir 20 5.000.000,00
Cleaning Service 40 5.000.000,00
Dokter 4 20.000.000,00
Perawat 8 7.000.000,00
Jumlah 367 karyawan

5.4 Kesejahteraan Karyawan


Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya, perusahaan
memberikan fasilitas penunjang diantaranya adalah:
1. Tunjangan
- Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan karyawan
- Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja Tunjangan hari raya
- Bonus tahunan bila produksi melebihi target yang telah diteteapkan
- Tunjangan melahirkan bagi karyawan dan istri karyawan
- Tunjangan hari tua yang dibayar sekaligus
- Tunjangan kematian
- Tunjangan perjalanan dinas

2. Cuti
Cuti kerja merupakan hal yang penting untuk memberi waktu istirahat atau berhenti
sementara dari pekerjaan karena suatu hal penting atau mendesak. Menurut UU no
13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan mengatur tentang ketentuan cuti, yang
meliputi: cuti tahunan, cuti sakit, cuti besar, cuti bersama, cuti hamil, dan cuti
penting.

a. Cuti Tahunan
Berdasarkan pasal 79 ayat 2 menyatakan bahwa cuti tahunan diberikan
kepada pekerja/buruh yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara
terus menerus. Lama cuti tahunan ini minimal 12 (dua belas) hari kerja. Namun
begitu, perusahaan dapat menetapkan cuti di atas angka tersebut jika memang
ada penyesuaian atas jabatan atau beban kerja. Dalam masa cuti tahunan
tersebut, karyawan berhak mendapatkan upah penuh, sebagaimana pada pasal
84.

87
b. Cuti Sakit
Untuk cuti sakit, pekerja/buruh yang tidak dapat melanjutkan pekerjaan
diperbolehkan mengambil waktu istirahat sesuai jumlah hari yang disarankan
oleh dokter. Hal ini diatur pada pasal 93 ayat 2 dan pasal 81.

c. Cuti Besar
Jika ada karyawan yang telah bekerja selama bertahun-tahun, maka
perusahaan dianjurkan memberikan cuti besar. Pada pasal 79 ayat 2 (d),
disebutkan bahwa hak pekerja/buruh, yaitu istirahat panjang sekurang-
kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing-
masing 1 bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 tahun secara
terus menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan pekerja/buruh
tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 tahun berjalan dan
selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 tahun.

d. Cuti Bersama
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
SE.302/MEN/SJ-HK/XII/2010 tahun 2010 tentang pleaksanaan cuti bersama di
sektor swasta, mengatur tentang cuti bersama yang umumnya ditetapkan
menjelang hari raya besar keagamaan atau hari besar nasional. Menurut aturan,
jika karyawan mengambil libur pada hari cuti bersama, maka cuti tahunannya
akan berkurang.

e. Cuti Hamil
Pada pasal 82, diatur bahwa karyawati memperoleh hak istirahat selama 1,5
bulan sebelum dan 1,5 bulan setelah melahirkan menurut pehitungan dokter
kandungan atau bidan. Akan tetapi, perusahaan dan karyawati dapat
bernegosiasi tentang pemberian cuti melahirkan dan cuti menyusui, selama
waktunya sekitar 3 bulan. Jika karyawati mengalami keguguran, ia diizinkan
mendapatkan cuti selama 1,5 bulan.

f. Cuti Penting
Pasal 93 ayat 2 dan 4 menyebutkan tentang hak cuti karena alasan penting
bagi pekerja/buruh, dengan ketentuan berikut:

1. Pekerja/buruh menikah: 3 hari


2. Menikahkan anaknya: 2 hari

88
3. Mengkhitankan anaknya : 2 hari
4. Membaptiskan anaknya: 2 hari
5. Isteri melahirkan atau keguguran kandungan: 2 hari
6. Suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia: 2
hari
7. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia: 1 hari
3. Fasilitas – Fasilitas
a. Fasilitas Kesehatan
Perusahaan bekerja sama dengan rumah sakit di sekitar pabrik dan
menyediakan ambulance ke rumah sakit untuk menangani kecelakaan berat, baik
kecelakaan akibat kerja ataupun bukan yang menimpa karyawan. Bagi karyawan
yang menderita sakit akibat kecelakaan kerja, biaya pengobatan ditanggung oleh
perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. bagi karyawan yang menderita
sakit yang tidak karena kecelakaan kerja, biaya pengobatannya diatur berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan.
b. Fasilitas Pendidikan
Perusahaan memberikan beasiswa bagi anak – anak karyawan yang berprestasi di
sekolahnya. Selain itu perusahaan mengadakan pengembangan dan peningkatan
sumber daya manusia melalui pelatihan, pendidikan dan pembinaan kerja.
c. Fasilitas Asuransi
Fasilitas asuransi diberikan untuk memberikan jaminan sosial dan perlindungan
karyawan terhadap hal–hal yang tidak diinginkan.
d. Fasilitas Koperasi
Koperasi karyawan didirikan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan
dan memenuhi kebutuhan sehari – hari dengan harga relatif murah.
e. Fasilitas Kantin
Perusahaan menyediakan lahan untuk kantin, kantin ini disediakan untuk
kepentingan makan bagi karyawan pada saat istirahat.
f. Fasilitas Peribadatan
Sebagai fasilitas peribadatan bagi para karyawan di area pabrik didirikan mushola.
g. Fasilitas Safety
Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah 3 pasang setiap tahun.
Dalam rangka menjaga keselamatan kerja karyawan di pabrik, disediakan alat
pelindung diri berupa safety shoes, helmet, ear plug, sarung tangan, masker, dll.

89
h. Fasilitas Transportasi
Perusahaan memberikan fasilitas transportasi berupa mobil beserta sopir untuk
kegiatan operasional bagi beberapa karyawan sesuai dengan jabatannya.

5.5 Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate Social Responsibility atau sering disebut CSR adalah suatu konsep
atau tindakan yang dilakukan perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan
terhadap sosial dan lingkungan sekitar perusahaan tersebut. CSR sudah bermunculan di
Indonesia seiring disahkannya UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(PT), dan UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang intinya suatu PT
atau penanam modal wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. CSR
dapat menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan karena menurunnya gangguan
sosial yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan, dapat menambah dukungan
atau pembelaan masyarakat setempat, terjaminnya pasokan bahan baku secara
berkelanjutan untuk jangka panjang. Adapun beberapa manfaat CSR sebagai berikut.
Bagi masyarakat :
1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat sekitar perusahaan.
Bagi perusahaan :
1. Meningkatkan citra perusahaan.
2. Membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain.
3. Memberikan inovasi bagi perusahaan.
CSR sangat bermanfaat bagi masyarakat dan perusahaan, untuk itu pabrik
Cumene ini juga melakukan program – program sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap sosial dan lingkungan sekitar. Program – program CSR yang akan
dilaksanakan antara lain :
1. Bidang Infrastruktur
Dengan adanya program ini diharapkan keberadaan perusahaan dapat
mendukung pengembangan transportasi dan perekonomian masyarakat dengan
cara perusahaan membangun jalan aspal sepanjang 2 km di desa sekitar pabrik
2. Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat
90
Dengan adanya program ini diharapkan keberadaan perusahaan dapat
mensejahterakan masyarakat dengan cara memberikan pelatihan kewirausahaan
dan pemberian bantuan sembako secara berkala.
3. Bidang Pendidikan
Dengan adanya program ini diharapkan keberadaan perusahaan dapat
meningkatan taraf pendidikan masyarakat dengan cara memberikan bantuan alat-
alat pendidikan untuk sekolah di sekitar pabrik.
Dengan CSR, perusahaan dapat memberikan timbal balik kepada
masyarakat dan lingkungan, dan juga dapat menjaga hubungan baik dengan
masyarakat maupun dengan perusahaan-perusahaan lain untuk menjalin
kerjasama yang baik. Untuk memastikan program berjalan dengan baik dan
bermanfaat maka manajemen membentuk tim khusus untuk memantau secara
langsung program CSR sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

91

Anda mungkin juga menyukai