Anda di halaman 1dari 70

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

DI RSUD KARAWANG

KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2018

LAPORAN KOMPREHENSIF PKK II B

Diajukan untuk memenuhi persyararatan menyelesaikan

Praktik Klinik Kebidanan II (PKK II B)

Oleh

Dea Ayudina

1610630100012

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

TAHUN 2018
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

LEMBAR PENGESAHAN

Judul :ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.N DI

RSUD KARAWANG KABUPATEN KARAWANG TAHUN

2018

Penulis : Dea Ayudina

NPM : 1610630100012

Karawang, 2018

Mengetahui,

Penanggung Jawab PKK PembimbingAkademik

(Bd.Riska Setiawati, S.SiT.,Mkes) (Irma Hamdayani Pasaribu.,M.Keb)

Mengetahui,

Koor. Prodi DIII Kebidanan

Universitas Singaperbangsa Karawang

(Bd.Irma Yanti,S.SiT.,Mkes)
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membeikan nikmat juga melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan

Kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehenship Pada Ny. N di

RSUD Kabupaten Karawang Tahun 2018”

Dalam melaksnakan penyusunan laporan asuhan kebidanan ini, penulis

sangat menyadari dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada dalam

laporan, penulis banyak mendapat masukan, pengarahan, bimbingan dan bantuan

yang sangat berharga dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zakarsyi, SE.,MS,AK.,CPA selaku Rektor

Universitas Singaperbangsa Karawang.

2. Sri Rahayu, S.SiT.,MARS selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Singaperbangsa Karawang.

3. Irma Yanti,S.Si.T.,M.Kes selaku Koor.Program Studi D III Kebidanan

Universitas Singaperbangsa Karawang.

4. Irma Hamdayani Pasaribu.,M.Keb selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan kesabaran selama mengasuh penulis

dalam penyusunan Laporan Komprehenshif

5. Cucu, SST selaku pembimbing lahan yang telah memberikan kritik dan saran

yang sangat bemanfaat bagi penulis, dan memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan asuhan kebidanan

i
14

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi D III Kebidanan UNSIKA

yang turut membantu dalam proses penyusunan Laporan Komprehensif ini.

7. Ny. N dan seluruh keluarga yang telah terbuka dan bersedia untuk menerima

Asuhan Kebidanan yang dilakukan oleh penulis.

8. Kepada rekan-rekan mahasiswa Program Studi D III Kebidanan UNSIKA

Angkatan ke-XII yang telah banyak membantu dan mendukung dalam proses

penyusunan Laporan Komprehensif ini.

Penulis menyadari bahwa laporan komprehenshif ini masih sangat jauh dari

sempurna. Meskipun demikian, penulis beharap mudah-mudahan ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan umumnya bagi para pembaca. Penulis

membuka diri untuk menerima masukan dan kritikan yang membangun, demi

penyempurnaan laporan kompehenship ini, semoga laporan komprehenship ini dapat

bermanfaat bagi semua mahasiswi ataupun para pembaca.

Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melindungi dan membalas amal baik

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.Amin.

Karawang, Oktober 2018

Penulis

i
5

DAFTAR ISI
6

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Waktu dan Tempat


7

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar persetujuan menjadi pasien komprehensif PKK I

2. Partograf

3. Photo copy buku KIA

4. Lembar Konsul
8

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan yang berfokus

pada kesehatan ibu dan bayi, tetapi tidak menutup kemungkinan pada

pelayanan kesehatan secara umum. Pelayanan kebidanan ini perlu sekali

diingatkan, mengingat angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup

tinggi. Untuk mengurangi semakin tingginya angka kematian tersebut maka

diperlukan manajemen asuhan kebidanan pada masa kehamilan agar dapat

segera diketahui secara dini sehingga dapat segera ditangani dan mendapat

pertolongan.

Berdasarkan hasil survey World Health Organization (WHO) tahun

2016 Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat sebanyak 305

perempuan yang meninggal pada setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan

kelahiran anak. Tahun 2016 tercatat lebih dari 100.000 perempuan yang

meninggal selama kehamilan dan sesudah persalinan, hal ini disebabkan karena

beberapa faktor diantara lain perdarahan (46,7%), toxemia (14,5%),

preeklamsia (13,3%), komplikasi keguguran (11%), infeksi (10%) dan partus

lama (6,5%) (WHO, 2016).

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2016,

di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat sebesar 305, Angka Kematian

Bayi (AKB) sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Sebanyak tiga

perempat dari semua kematian bayi terjadi dalam tahun pertama kehidupan

anak dan mayoritas kematian bayi terjadi saat neonatus (Dinas Kesehatan,

2016).
9

Berdasarkan data Provinsi Jawa Barat tahun 2017, Angka Kematian Ibu

menurun sebanyak 695 dari 100.000 kelahiran hidup. Ada beberapafaktor yang

menjadipenyebabangkakematianibuyaitu perdarahan sebanyak200 orang

(30%), hipertensidalam kehamilan sebanyak 215 orang(31%), infeksi sebanyak

58 orang(4%), persalinan lama sebanyak 15 orang(1%), dan lain-lain sebanyak

207 orang (34%), sedangkanangka kematian bayi sebanyak 3.254 dari 1.000

kelahiran hidup, disebabkan antara lain BBLR sebanyak 1185 orang (38,5%) ,

asfiksia sebanyak 865 orang (28,3%), sepsis sebanyak 130 orang (3,6%),

kelainan congenital sebanyak 351 orang (10,9%), ikterus sebanyak 55 orang

(0,9%) diikuti dengan tetanus sebanyak 43 orang (0,5%), lain-lain sebanyak

625 orang (17,3%) (Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa barat 2017)

Menurut data Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Tahun

2017Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 59 kasus per 54.449 kelahiran

hidup, penyebabnya di antaranya yaitu Perdarahan 12 orang, PEB 19 orang,

infeksi 1 orang, Decompensasi Cordis (DC) 8 orang, lain-lain 19 orang dan

Angka Kematian Bayi (AKB) ditahun 2017 sebanyak 173 kasus penyebabnya

diantaranya BBLR Sebanyak 70, Asfiksia sebanyak 51, sepsis 6, Kelainan

Bawaan 16, BP 6, diare 3, kelainan saluran pencernaan 1, lain-lain 20.

(Laporan Dinkes Kabupaten Karawang 2017)

Di Puskesmas Tirtajaya tidak terdapat kasus kematian pada tahun 2017.

Hal tersebut sama dengan BPM bidan N desa Bolang kecamatan Tirtajaya

kabupaten Karawang tidak terdapat kasus kematian pada ibu dan bayi pada

tahun 2017.(Profil Puskesmas Tirtajaya, 2017).

Guna menurunkan angka kematian ibu yang masih cukup tinggi, salah satu

upaya adalah meningkatkan mutu pelayanan bidan melalui standarisasi Bidan


10

Praktik Swasta (BPS) dengan cara berperan aktif dalam berbagai kegiatan

untuk mendapatkan ilmu terbaru, mengikuti pelatihan-pelatihan serta

melanjutkan pendidikan agar dapat mengembangkan ilmu yang telah

didapatkan. Bidan juga harus mampu mendeteksi secara dini komplikasi pada

kehamilan, persalinan dan nifas sehingga dapat melakukan rujukan dengan

tepat dan cepat kefasilitas yang lebih memadai. Dengan cara ini, diharapkan

angka kematian ibu bisa teratasi dengan baik.

Sebagai salah satu upaya menjamin pelayanan kesehatan bagi ibu yang

sedang melahirkan dan bayi yang baru dilahirkan, pemerintah kabupaten

karawang mengadakan program BPJS, KIS, JAMPERSAL dan meluncurkan

Si Jari Emas, atau Sistem Informasi Jejaring Rujukan Gawat Darurat Ibu dan

Bayi Baru Lahir, dengan peluncuran system yang bekerja online 24 jam,

Program ini akan menjadi kontribusi positif terhadap pembangunan bidang

kesehatan di Kabupaten Karawang, khususnya dalam upaya menekan angka

kematian ibu dan angka kematian bayi di kabupaten karawang serta program

ini merupakan kerjasama dari pemerintah kabupaten karawang, dinaskesehatan

RSUD karawangsertaorganisasinirlaba USAID. Keberadaan program ini

dimaksudkan untuk mengurangi angka kematian ibu yang cukup tinggi di

jawabarat.

Alasan penulis mengambil pasien Ny. S karena Ny. N bersedia dilakukan

pemeriksaan secara keseluruhan dari kehamilan, persalinan, nifas, serta BBL.

Ny, N juga mampu berkomunikasi secara baik dan bersikap terbuka dengan

penulis sehingga penulis lebih mudah menggali informasi. Adapun penulis

memilih tempat Bd. N karena lengkap fasilitas dan bimbingan yang menyeluruh

penulis lebih mudah bertukar fikiran dengan Bidan N sehingga asuhan


11

kebidanan yang diberikan kepada Ny. N benar dan tepat. Berdasarkan uraian

tersebut selain memenuhi salah satu persyaratan dari pendidikan, penulis juga

berusaha untuk mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan secara

komprehensif kepada Ny.N selaku pasien yang terbuka dan mampu

berkomunikasi dengan baik sehingga asuhan ini dapat dimulai dari kehamilan,

persalinan, nifas, dan BBL yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif

Pada Ny.Ndi BPM Bidan N Desa Bolang Kecamatan Tirtajaya Kabupaten

Karawang Tahun 2018”.

2. Tujuan
1. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. N di BPM Bidan N Desa

Bolang Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang Tahun 2018

2. Tujuan khusus

a. Mampu mengumpulkan data dasar Asuhan Kebidanan selama kehamilan,

persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. N di BPM Bd. N tahun 2018

b. Mampumenginterpretasi data dasar Asuhan Kebidanan selama kehamilan,

persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. N di BPM Bd. N tahun 2018.

c. Mampu mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial Asuhan

Kebidanan selama kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny.

N di BPM Bidan N tahun 2018

d. Mampu menentukan kebutuhan tindakan segera Asuhan Kebidanan selama

Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. N di BPM Bd. N

tahun 2018

e. Mampu merencanakan Asuhan Kebidanan selama kehamilan, persalinan,

nifas dan bayi baru lahir padaNy. N di BPM Bidan N tahun 2018

f. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan selama kehamilan, persalinan,

nifas, dan bayi baru lahir pada Ny. N di BPM Bidan N tahun 2018
12

g. Mampu mengevaluasi asuhan Kebidanan selama kehamilan, persalinan,

nifas dan bayi baru lahir pada Ny. N di BPM Bidan N tahun 2018

h. Mampu mendokumentasi Asuhan Kebidanan selama kehamilan, persalinan,

nifas dan bayi baru lahir pada Ny. N di BPM Bidan N tahun 2018

3. Manfaat
a. Pihak Tenaga Kesehatan

Diharapkan sebagai bahan masukan bagi para tenaga kesehatan di BPM serta

puskesmas Tirtajaya untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin

sesuai dengan kewenangan untuk menurunkan AKI dan AKB.

b. Instansi Pendidikan

Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pembelajaran bagi

mahasiswi dalam hal memberikan asuhan kebidanan persalinan, nifas dan bayi

yang didapat di pendidikan sehingga dapat mengembangkan antara teori dengan

kegiatan di lahan praktek.

c. Bagi Pasien

Diharapkan pasien mendapatkan pengetahuan baru tentang perawatan pada saat

hamil, melahirkan, nifas dan merawat bayi baru lahir sehingga pasien tidak

melakukan kebiasaan tradisional yang meyakinkan pasien sendiri

4. Gambaran Kasus
1. Kehamilan

Berdasarkan dokumentasi dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

pasien pertamakali periksa ketenaga kesehatan pada usia kehamilan 10

minggu, pemeriksaan dilakukan pertamakali di Posyandu. Trimester 1

kunjungan 2 kali keluhan mual dan pusing, Trimester II kunjungan 2 kali

keluhan mual dan pusing, Trimester III kunjungan2 kali tidakadakeluhan dan
13

mulai merasakan mulas-mulas, pertama kontak dengan pasien pada tanggal 20

April 2018 di BPM Bidan N

2. Persalinan

Persalinan pada tanggal 25 April 2018 jenis persalinan spontan dan

tidak ada komplikasi, kala 1 selama 30 menit diantar suami. Mengeluh mules

dari arah perut ke pinggang dan sebaliknya. Hasil keseluruhan pemeriksaan

normal, dilakukan pemberitahuan hasil pemeriksaan, pembukaan 7 cm fase

aktif, menganjurkan ibu tidak mengedan memberikan dukungan mental dan

spiritual, anjuran teknik relaksasi, nutrisi, dan tidak menahan BAK dan BAB,

memantau kemajuan persalinan.

kala 2 selama 10 menit, mengeluh mulesnya semakin sering dan

merasa sudah ingin mengedan. Hasil pemeriksaan keseluruhan normal, partus

kala II, dilakukan pemberitahuan hasil pemeriksaan, memberi dukungan dan

suami mendampingi, teknik meneran, mendekatkan alat-alat partus,

menggunakan barier protektif, memimpin meneran, asuhan persalinan normal.

Bayi lahir menangis spontanm kemerahan, gerakan aktif jenis kelamin

perempuan.

kala 3 selama 5 menit, Keluhan merasa lelah dan perutnya masih terasa

mules. Hasil pemeriksaan keseluruhan normal, partus kala III normal.

Dilakukan Manajemen Aktif Kala III. Plasenta lahir lengkap pukul 20:55

WIB.

kala 4 selama 2 jam, Keluhan Merasa capek dan lemas. Hasil

pemeriksaan keseluruhan normal, partus kala IV tidak ada perdarahan dan

laserasi. Mengajarkan massase, personal hygiene, melakukan dekontaminasi


14

alat, bounding attachment, memberikan pendidikan kesehatan pola nutrisi,

istirahat, tanda bahaya kala IV, pemantauan kala IV selama 2 jam.

Nifas

Pemeriksaan selama nifas dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada pada 6 jam

dan 3 hari. Tidak ada tanda-tanda infeksi, ASI keluar cukup banyak,tidak ada

pembengkakakn pada payudara ibu, puting susu menonjol, involusi uterus

berlangsung normal, diastasis recti normal, lochea normal.

3. Bayi Baru Lahir

Asuhan bayi baru lahir sebanyak 3 kali yaitu pada 1 jam, 6 jam dan 3

hari. Hasil pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi normal, TTV normal,

bayi menyusu dengan sering dan banyak tanpa di jadwal. Asuhan yang

diberikan yaitu tetap menjaga kehangatan bayi, mengajarkan ibu tetang cara

perawatan tali pusat dengan benar agar menceah terjadinya infeksi pada tali

pusat, menjelaskan tanda-tanda bahaya bayi baru lahir dan menganjurkan ibu

untuk memberikan ASI sesering mungkin dan tidak boleh diberi makanan

tambahan apapun selain asi sampai usia bayi 6 buan.

5. WaktudnTempat
Tabel 1.1

Waktu dan Tempat

No. Tanggal/waktu Tempat Pemeriksaan


1. 20April 2018/15:00 WIB BPM Bidan N ANC
2. 25 April 2018/20:10 WIB BPM Bidan N INC
PNC
3. 25 April 2018/07:55 WIB BPM Bidan N
(11 jam post partum)
PNC
4. 28 April 2018/14:00 WIB BPM Bidan N
(3 hari post partum)
5. 25 April 2018/21:55 WIB BPM Bidan N (1 jam BBL)
6. 26 April 2018/03:55 WIB BPM Bidan N (6 jam BBL)
8. 28 April 2018/14:00 WIB BPM Bidan N (3 jam BBL)
15

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
16

Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi pada uterus), pembentukan plasenta dan

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

Kehamilan merupakan sebuah proses alamiah pada manusia, dan bukan

merupakan proses patologis, kecuali keadaan tertentu. masa kehamilan

dimulai dari masa konsepsi sampai lahirnya janin. Rentang waktu kehamilan

pada umumnya adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 10 hari. Masa

kehamilan dibagi menjadi 3 fase yaitu Trimester 1 yang merupakan masa

kehamilan ibu dari mulai usia 1 bulan sampai 3 bulan atau1-12 minggu,

Trimester 2 yaitu dari bulan keempat sampai bulan keenam atau 13-28

minggu, Trimester 3 yaitu dari bulan ketujuh sampai bulan ke Sembilan atau

29-40 hari

2. Asuhan Antenatal Care

Antenatal Care adalah pengawasan yang diberikan pada ibu hamil

sebelum melahirkan, tujuannya yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan

dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayinya, meningkatkan

dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu dan bayi.

3. Tanda-tanda Kehamilan

1. Amenorhe (tidak nafsu mkan

2. Emesis ( mual dan muntah)

3. Sering buang I kcil

4. Pusing

5. Anorexia

6. Mengidam, tidak tahan bebaauan


17

7. Fatique (Merasa sangat lelah)

8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

9. Konstpasi

10. Pigmentasi Kulit (Cosma gravidarum, strie dan linea pada abdomen)

4. Tanda Kemungkinan Hamil

1. Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan

2. Pada pemeriksaan terdapat tanda hegar, tanda Chadwick, tanda piskacek,

kontraksi Braxton his dan teraba balotement

3. Hasil tes kehamilan positif

5. Tanda pasti hamil

1. Gerakan janin yang dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16

minggu

2. Terlihat dan teraba bagian bagian janin pada saat pemeriksaan abdomen

3. Pada saat pemerikaan abdomen terdengar denyut jantung janin (DJJ)

menggunakan stetocope Lennec, Mono Dural atau Doppler

6. Jadwal Kunjungan Antenatal Care

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (280 hari

atau 9 bulan 7 hari). Departemen Kesehatan RI memberi patokan minimal

untuk kunjungan antenatal, yaitu:

a. Satu kali pada trimester I (0-12 minggu),

b. Satu kali pada trimester II (kehamilan 13 minggu sampai 28 minggu),

c. Dua kali pada trimester III (kehamilan 29 minggu sampai 36 minggu dan

sesudah 36 minggu)(Hutahaean, 2013).

7. Perubahan fisiologis pada masa kehamilan


18

a. Uterus

uterus yang semulanya sebesar jempol atau beratnya 30gram akan mengalami

hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi berat 100gram saat akhir kehamilan,

Otot dalam rahim mengalami hipertrifi dan hiperpla-sia sehingga menjadi besar,

lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena perkembangan janin,

(Manuaba,2010; h. 85-87)

b. Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh

dari estrogen sehingga berwarna merah dan kebiru-biruan. (Manuaba,2010; h.92)

8. Asuhan standar pelayanan 14T

1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan (T1)

Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil

dihtung dari trimester 1 sampai trimester 3 yang berkisar antara 9 - 13,9 kg

dan kenaikan berat badan setiap minggu tergolong normal adalah 0,4 - 0,5

kg tiap minggu mulai dari trimester 2. pengukuran tinggi badan ibu hamil

dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering

berhubungan dengan keadaan rongga panggul.

2. Ukur Tekanan Darah (T2)

Tekanan darah yang normal 110/80;140/90 mmHg, perlu diaspadai adanya

preeklamsi

3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan teknik Mc.Donald adalah

menenukan umur kehamilan bisa dibandingkan dengan hasil anamnesis

Hari pertama haid terakhir ( HPHT) dan kapan gerkan janin mulai
19

dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang

dicantumkan dalam HPHT

Ukuran Tinggi Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan

Usia Tinggi Fundus


Kehamilan Dalam Cm Menggunakan sPenunjuk-Penunjuk Badan
12 minggu - Teraba diatas simfisis
16 minggu - Teraba dipertengahan pusat dan simfisis
20 minggu - 2 jari dibawah pusat
24 minggu - Setinggi pusat
28 minggu 25 Teraba 3 jari diatas pusat atau sepertiga
antara pusat ke prosesus xifoideus
32 minggu 27 Teraba di pertengahan pusat dan prosesus
xifoideus
36 minggu 30 1 jari dibawah prosesus xifoideus, kepala
bayi masih berada di atas PAP (Pintu Atas
Panggul)
40 minggu 33 ±3 jari dibawah Px

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)

Pemberian tablet besi adalah sebesar 60 mg dan asam folat 500 mg

adalah kebijakan program pelayanan antenatal dalam upaya untuk

mencegah anemi dan untuk pertumbuhan otak bayi, sehingga

mencegah kerusakan otak pada bayi. Setiap ibu hamil harus mendapat

tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet

selama kehmilan yang diberikan sejak pemeriksaan pertama. Tablet


20

sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan

mengganggu penyerapan. Jika diduga anemia berikan 2-3 tablet zat

besi per hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan

darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan 2 kali

selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia

Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid

Interval
Lama
Antigen (selang waktu % Perlindungan
Perlindungan
minimal)
Pada kunjungan
TT 1 antenatal - -
pertama
4 minggu
TT 2 3 tahun 80
setelah TT 1
6 bulan setelah
TT 3 5 tahun 95
TT 2
1 tahun setelah
TT 4 10 tahun 99
TT 3
1 tahun setelah 25tahun/
TT 5 99
TT 4 seumur hidup

kehamilan 28 minggu. 

5. Pemberian Imunisasi TT (T5)

Imunsasi tetanus toxoid harus segera diberikn pada saat seorang wanita

hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu

ke-4.
73

6. Pemeriksaan Hb (T6)

Pemerikaan Hb pada ibu hami harus dilakukan pada

kunjungan pertama dan inggu ke 28. bia kadar hb kurang

dari 11 gr% ibu hamil dinyatakan anemia, maka harus dberi

suplemen 60mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi

11 gr% atau lebih

7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab)

(T7)

pemeriksaan dilakukan pada saat bmil datang pertama

diambil specimen darah vena kurang lenih 2cc. apabila hasil

est positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan.

8. Pemerksaan Protein Urine (T8)

Dilakukan unuk mengetahui apakah pada urine

mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala

preeklamsi.

9. Pemeriksaan Urine Reduksi (T9)

Untuk ibu hamil dngan riwayat DM.bila hasil positif maka

perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan

adanya DMG.

10. Perawatan Payudara (T10)

Perawatan payudara untuk ibu hamil dilakukan 2kali sehari

nsebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 minggu.

i
22

11. Senam Hamil (T11)

12. Pemberian Obat Malaria (TT12)

Diberikan pada ibu hamil pendatang dari daerah malarian

juga kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas

tinggi disertai menghgil dan hasil apusan darah yang positif

13. Pemberian Kapsul Minyak Yodium (TT13)

Diberikan pada kasus gangguan akiat kekurangan yodium

di daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap

tumbuh kembang manusia

14. Temu Wicara / Konseling

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan

antenatal.

C. Persalinan
1. Definisi persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks,

janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin

dan ketuban terdorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan

kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa

komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2008; 100).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran

janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
23

dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,

tanpa komplikasi baik pada ibu maupun bayi (Sarwono 2011. h:100)

2. Macam-macam persalinan menurut Manuaba (2009; h. 144) adalah

 Persalinan Spontan : Bila persalinan berlangsung dengan tenaga

sendiri

 Persalinan Bantuan : Bila persalinan dengan rangsangan sehingga

terdapat kekuatan untuk persalinan

 Persalinan Anjuran : Yang paling ideal sudah tentu persalinan

spontan karena tidak perlu memerlukan bantuan apapun yang

mempunyai trauma persalinan yang paling ringan sehingga kualitas

sumber daya dapat terjamin.

3. Tanda dan Gejala Persalinan

Menurut Manuaba (2010; h. 169) tanda persallinan adalah sebagai

berikut:

1. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi

yang semakin pendek.

2. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda (pengeluaran lendir, lendir

bercampur darah).

3. Dapat disertai ketuban pecah.

4. Pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks (perlunakan,

pendataran, dan pembukaan serviks).

4. Tanda – tanda permulaan persalinan


24

Menurut Manuaba (2010; h. 167-169), dengan penurunan hormon

progesteron menjelang persalinan dapat terjadi kontaksi. Kontraksi otot

rahim menyebabkan:

1. Turunya kepala, masuk ke PAP (Lightening).

2. Perut lebih melebar karenafundus uteri turun.

3. Munculnya nyeri di daerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim.

Terjadi perlunakan serviks karena terdapat  kontraksi otot rahim.

4. Terjadi pengeluaran lendir.

5. Tahapan Proses Persalinan Normal

a. Kala 1

Persalinan kala 1 adalah pembukaan yang berlangsung antara

pembukaan 1 sampai pembsukaan lengkap Proses ini berlangsung

kurang lebih 18-24 jam.kala 1 diag menjadi 2 fase :

 Fase Laten (8 jam) dari pembukaan 1 sampai pembukaan

3cm

 Fase Aktif (7jam) dri pembukaan 3 sampai pembukaan

10cm

Fase aktif dibagi menjadi 3, yaitu :

 Fase akselerasi : pembukaan 3 mnjadi 4 dalam waktu 2

jam

 Fase dilatasi maksimal : pembukaan 4 menjadi 9cm

dalam waktu 2 jam


25

 Fase deselerasi : pembukaan 9 cm menjadi 10 cm dala

waktu 2 jam.

kontraksi menjadi lebih sering dan kuat pada fase aktif.

Keadaan tersebut dijumpai pada keadaan primigravida

maupun multigravida, akan tetapi pada multigravida

fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih

pendek.

1. Tanda gejala kala 1

a. Penipisan pembukaan serviks

b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan seviks

(frekuensi minimal 2kali dalam 10 menit)

c. Cairan lendir bercampur daraha (blood show) melalui vagina.

b. Kala II

Dimulai dari pembukaan lengkap (10cm) sampai bayi lahir.

Proses ini berlangsung 2 jam pada pimigravid dan 1 jam pada

multigravida. Paa kala ini his menjadi kuat dan teratur kurang lebid

2-3 menit sekali.Ibu mulai merasakan adanya tekanan pada anus

sehingga timbul perasaan ingin mengedan, kemudian perineum

mulai menonjol dan vulva mulai membuka.Dengan kekuatan

mengedan dan hisyang maksimal maka bayi dapat dilahirkan.

(Sumarah, Yani, Widyastuti, Nini Wiyati, 2010 h; 6)

Tanda Gejala Kala II

a. Dorongan ingin meneran


26

b. Tekanan pada anus

c. Perineum menonjol

d. Vulva membuka

c. Kala III

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir

seluruhnya yang berlangsung tidak lebih dari 30menit, setelah bayi

lahiruterus teraba keras, beberapa ment kemudian uterus

berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya

(Sumarah Yani Widyastuti, Nini Wiyanti, 200 h;7)

d. Kala IV

Dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.

Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang

memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan

persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek

saying ibu dan saying bayi. Observasi yang dilakukan pada Kala

IV adalah :

1. Tingkat kesadaran ibu

2. Pemeriksaan tanda tanda vital

3. Kontraksi uterus

4. Kandung kemih

5. Perdarahan
27

6. Dan mengecek adanya luka robekan pada jalan lahir

 Derajat 1: Mukosa vagina, Komisura posterior, Kulit

perineum. Tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan

yang aktif

 Derajat 2: Mukosa vagina, Komisura posterior, kulit

perineum, otot perineum.

 Derajat 3: Mukosa vagina, komisura posterior, kulit

perineum, otot perineum dan sfingter ani.

 Derajat 4 : Mukosa vagina, komisura posterior, kulit

perineum, otot perineum, otot sfingter ani dan dinding

depan rectum. Karena pada saat penjahitan mungkin akan

timbul rasa sakit yang berlebihan maka perlu digunakan

anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit. Anestesi lokal

standar yang digunakan adalah lidocain 1 % tanpa

epinefrin, jika tidaktersedia gunakan lidocain 2 % yang

dilarutkan dengan air steril atu normaldengan

perbandingan 1 : 1. (Sumarah, Yani Widyastuti, Nini

Wiyati,2010.h:111)

1. 60 Langkah Pertolongan Persalinan

a. Melihat Tanda Dan Gejala Kala Dua

1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua

(Dorongan inginmeneran, tekanan pada anus, perineum

menonjol dan vulva membuka)


28

b. Menyiapkan Pertolongan Persalinan

2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan

esensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10

unit dan menempatkantabung suntik steril sekali pakai di

dalam partus set.

3. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik

yang bersih.

4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah

siku, mencucikedua tangan dengan sabun dan air bersih

yang mengalir danmengeringkan tangan dengan handuk

satu kali pakai/pribadi yangbersih.

5. Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk

semua pemeriksaandalam.

6. Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik

(dengan memakasarung tangan disinfeksi tingkat tinggi

atau steril) dan meletakkankembali di partus set/wadah

disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpamengkontaminasi

tabung suntik).

c. Memastikan Pembukaan Lengkap Dengan Janin Baik

7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya

dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan

menggunakan kapas atau kasa yang sudahdibasahi air

disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum


29

atauanus terkontaminasi oleh kotoran ibu,

membersihkannya denganseksama dengan cara menyeka

dari depan ke belakang. Membuangkapas atau kasa yang

terkontaminasi dalam wadah yang benar.Mengganti

sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua

sarungtangan tersebut dengan benar di dalam larutan

dekontaminasi).

8. Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan

pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan

serviks sudah lengkap.Bilaselaput ketuban belum pecah,

sedangkan pembukaan sudah lengkaplakukan amniotomi.

9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara

mencelupkan tanganyang masih memakai sarung tangan

kotor ke dalam larutan klorin 0,5%dan kemudian

melepaskannya dalam eadaan terbalik sertamerendamnya

di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

Mencucikedua tangan (seperti di atas).

10. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah

kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam

batas normal ( 100 – 180 kali /menit). Mengambil

tindakan yang sesuai jika DJJ tidak

normal.Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan


30

dalam, DJJ dan semuahasil-hasil penilaian serta asuhan

lainnya pada partograf.

d. Menyiapkan Ibu & Keluarga Untuk Membantu Proses

PimpinanMeneran

11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan

keadaan janin baik.Membantu ibu berada dalam posisi

yang nyaman sesuai keinginannya.(Menunggu hingga ibu

mempunyai keinginan untuk meneran.Melanjutkan

pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta

janinsesuai dengan pedoman persalinan aktif dan

mendokumentasikantemuan-temuan. Menjelaskan kepada

anggota keluarga bagaimanamereka dapat mendukung dan

memberi semangat kepada ibu saat ibumulai meneran.

12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi

ibu utukmeneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam

posisi setengah dudukdan pastikan ia merasa nyaman).

13. Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai

dorongan yangkuat untuk meneran: Membimbing ibu

untuk meneran saat ibumempunyai keinganan untuk

meneran, mendukung dan member semangat atas usaha

ibu untuk meneran, membantu ibu mengambilposisi yang

nyaman sesuai pilihannya (tidak meminta ibu

berbaringterlentang), menganjurkan ibu untuk beristirahat


31

di antara kontraksi.,menganjurkan keluarga untuk

mendukung dan memberi semangatpada ibu.

menganjurkan asupan cairan per oral, menilai DJJ

setiaplima menit, jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi

belum akanterjadi segera dalam waktu 120 menit (2 jam)

meneran untuk ibuprimipara atau 60/menit (1 jam) untuk

ibu multipara, merujuk segera,jika ibu tidak mempunyai

keinginan untuk meneran, menganjurkanibu untuk

berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang aman,

jikaibu belum ingin meneran dalam 60 menit,

menganjurkan ibu untukmulai meneran pada, puncak

kontraksi-kontraksi tersebut danberistirahat di antara

kontraksi, jika bayi belum lahir atau kelahiranbayi belum

akan terjadi segera setalah 60 menitmeneran, merujuk ibu

dengan segera.

e. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi

14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan

diameter 5-6 cm,meletakkan handuk bersih di atas perut

ibu untuk mengeringkan bayi.

15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di

bawah bokong ibu.

16. Membuka partus set.


32

17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua

tangan.

f. Menolong Kelahiran Bayi

Lahirnya kepala

18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter

5-6 cm, lindungiperineum dengan satu tangan yang

dilapisi kain tadi, letakkan tanganyang lain di kelapa bayi

dan lakukan tekanan yang lembut dan tidakmenghambat

pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar

perlahanlahan.Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-

lahan atau bernapascepat saat kepala lahir. Jika ada

mekonium dalam cairan ketuban,segera hisap mulut dan

hidung setelah kepala lahir menggunakanpenghisap lendir

DeLee disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau bolakaret

penghisap yang baru dan bersih.

19. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung

bayi dengan kainatau kasa yang bersih.

20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil

tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan kemudian

meneruskan segera proses kelahiranbayi: Jika tali pusat

melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewatbagian

atas kepala bayi. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan

erat,mengklemnya di dua tempat dan memotongnya.


33

21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran

paksi luar secaraspontan.

Lahir bahu

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,

tempatkan kedua tangandi masing-masing sisi muka bayi.

Menganjurkan ibu untuk meneransaat kontraksi

berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawahdan

kearah keluar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus

pubisdan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas

dan ke arah luaruntuk melahirkan bahu posterior.

Lahir badan dan tungkai

23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan

tangan mulai kepalabayi yang berada di bagian bawah ke

arah perineum tangan,membiarkan bahu dan lengan

posterior lahir ke tangan tersebut.Mengendalikan kelahiran

siku dan tangan bayi saat melewatiperineum, gunakan

lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayisaat

dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas)

untukmengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat

keduanya lahir.

24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan

tangan yang ada di atas(anterior) dari punggung ke arah

kaki bayi untuk menyangganya saatpanggung dari kaki


34

lahir. Memegang kedua mata kaki bayi denganhati-hati

membantu kelahiran kaki.

g. Penanganan Bayi Baru Lahir

25. Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan

bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit

lebih rendah dari tubuhnya (bilatali pusat terlalu pendek,

meletakkan bayi di tempat yangmemungkinkan).

26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala

dan badan bayikecuali bagian pusat.

27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3

cm dari pusat bayi.Melakukan urutan pada tali pusat mulai

dari klem ke arah ibu danmemasang klem kedua 2 cm dari

klem pertama (ke arah ibu).

28. Memegang tali pusat dengan satu tangan,

melindungi bayi darigunting dan memotong tali pusat di

antara dua klem tersebut.

29. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti

bayi dengan kain atas selimut yang bersih dan kering,

menutupi bagian kepala, membiarkantali pusat terbuka.

Jika bayi mengalami kesulitan bernapas,

mengambiltindakan yang sesuai.


35

30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan

ibu untukmemeluk bayinya dan memulai pemberian ASI

jika ibumenghendakinya.

h. Penanganan Bayi Baru Lahir

Oksitosin

31. Meletakkan kain yang bersih dan kering.

Melakukan palpasi abdomenuntuk menghilangkan

kemungkinan adanya bayi kedua.

32. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.

33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi,

memberikan suntikanoksitosin 10 unit IM di 1/3 paha

kanan atas ibu bagian luar, setelahmengaspirasinya

terlebih dahulu.Penegangan tali pusat terkendali

34. Memindahkan klem pada tali pusat

35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di

perut ibu, tepat di atastulang pubis, dan menggunakan

tangan ini untuk melakukan palpasikontraksi dan

menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan

klemdengan tangan yang lain.

36. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian

melakukan peneganganke arah bawah pada tali pusat

dengan lembut. Lakukan tekanan yangberlawanan arah

pada bagian bawah uterus dengan cara menekanuterus ke


36

arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-

hatiuntuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri.

Jika plasentatidak lahir setelah 30 – 40 detik,

menghentikan penegangan tali pusatdan menunggu hingga

kontraksi berikut mulai. Jika uterus tidakberkontraksi,

meminta ibu atau seorang anggota keluarga

untukmelakukan ransangan puting susu.Mengeluarkan

plasenta

37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk

meneran sambil menariktali pusat ke arah bawah dan

kemudian ke arah atas, mengikuti kurvejalan lahir sambil

meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.Jika tali

pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga

berjaraksekitar 5 – 10 cm dari vulva. Jika plasenta tidak

lepas setelahmelakukan penegangan tali pusat selama 15

menit.Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.

Menilai kandung kemihdan mengkateterisasi kandung

kemih dengan menggunakan teknikaseptik jika perlu.

Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.Mengulangi

penegangan tali pusat selama 15 menit

berikutnya.Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam

waktu 30 menit sejakkelahiran bayi.


37

38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina,

melanjutkan kelahiranplasenta dengan menggunakan

kedua tangan. Memegang plasentadengan dua tangan dan

dengan hati- hati memutar plasenta hinggaselaput ketuban

terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan

selaputketuban tersebut. Jika selaput ketuban robek,

memakai sarung tangandisinfeksi tingkat tinggi atau steril

dan memeriksa vagina dan serviksibu dengan seksama.

Menggunakan jari-jari tangan atau klem atauforseps

disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan

bagianselaput yang tertinggal.

Masase

39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,

melakukan masaseuterus, meletakkan telapak tangan di

fundus dan melakukan masasedengan gerakan melingkar

dengan lembut hingga uterus berkontraksi(fundus menjadi

keras).

i. Menilai Perdarahan

40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel

ke ibu maupunjanin dan selaput ketuban untuk

memastikan bahwa selaput ketubanlengkap dan utuh.

Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atautempat

khusus. Jika uterus tidak berkontraksi setelah


38

melakukanmasase selam 15 detik mengambil tindakan

yang sesuai.

41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan

perineum dan segeramenjahit laserasi yang mengalami

perdarahan aktif.

j. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

42. Menilai ulang uterus dan memastikannya

berkontraksi dengan baik.Mengevaluasi perdarahan

persalinan vagina.

43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung

tangan ke dalamlarutan klorin 0,5 %, membilas kedua

tangan yang masih bersarungtangan tersebut dengan air

disinfeksi tingkat tinggi danmengeringkannya dengan kain

yang bersih dan kering.

44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat

tinggi atau steril ataumengikatkan tali disinfeksi tingkat

tinggi dengan simpul matisekeliling tali pusat sekitar 1 cm

dari pusat.

45. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang

berseberangandengan simpul mati yang pertama.

46. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke

dalam larutan klorin


39

47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian

kepalanya.Memastikan handuk atau kainnya bersih atau

kering.

48. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan

perdarahanpervaginam: 2-3 kali dalam 15 menit pertama

pasca persalinan.Setiap 15 menit pada 1 jam pertama

pasca persalinan.Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca

persalinan.Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,

melaksanakan perawatanyang sesuai untuk

menatalaksanaan atonia uteri.Jika ditemukan laserasi yang

memerlukan penjahitan, lakukanpenjahitan dengan

anestesia lokal dan menggunakan teknik yangsesuai.

50. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana

melakukan masase uterusdan memeriksa kontraksi uterus.

51. Mengevaluasi kehilangan darah.

52. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan

kandung kemih setiap 15menit selama satu jam pertama

pasca persalinan dan setiap 30 menitselama jam kedua

pasca persalinan. (Memeriksa temperatur tubuh ibusekali

setiap jam selama dua jam pertama pasca

persalinan.Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan

yang tidak normal).Kebersihan dan keamanan


40

53. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan

klorin 0,5% untukdekontaminasi (10 menit). Mencuci dan

membilas peralatan setelahdekontaminasi

54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke

dalam tempatsampah yang sesuai.

55. Membersihkan ibu dengan menggunakan air

disinfeksi tingkat tinggi.Membersihkan cairan ketuban,

lendir dan darah. Membantu ibumemakai pakaian yang

bersih dan kering.

56. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu

memberikan ASI.Menganjurkan keluarga untuk

memberikan ibu minuman danmakanan yang diinginkan.

57. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk

melahirkan denganlarutan klorin 0,5% dan membilas

dengan air bersih.

58. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan

klorin 0,5%,membalikkan bagian dalam ke luar dan

merendamnya dalam larutanklorin 0,5% selama 10 menit.

59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air

mengalir.

Dokumentasi

60. Melengkapi partograf (halaman depan dan

belakang)(Sarwono Prawirohardjo, 2012. h; 341)


41

2. IMD

IMD (Inisiasi Menyusu Dini) adalah bayi mulai menyusui

sendiri segerasetelah lahir.Cara bayi melakukan inisiasi menyusu

dini ini dinamakan thebreast crawl atau merangkak mencari

payudara.

3. Partograf

Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama

persalinan. Tujuan utamapenggunaan adalah untuk mencatat hasil

observasi dan kemajuan persalinanserta dapat mendeteksi apakah

proses persalinan berjalan secara normal.Dengan demikian juga

dapat dilaksanakan deteksi secara dini, setiapkemungkinan

terjadinya partus lama. Partograf harus digunakan untuk semuaibu

dalam fase aktif kala satu persalinan sampai dengan kelahiran

bayi,sebagai elemen penting asuhan persalinan semua tempat

pelayananpersalinan( rumah, puskesmas, klinik bidan swasta,

rumah sakit dan lainlain),semua penolong persalinan yang

memberikan asuhan kepada ibuselama persalinan dan kelahiran

(SpOG, bidan, dokter umum, residen, danmahasiswa kedokteran). (

Sarwono prawihardjo, 2014. h;315)

D. Nifas
1. Definisi Nifas

Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir

seluruhnya dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali


42

seperti keadaan semula (sebelum hamil).masa nifas berlangsung

kira-kira 6 minggu

2. Tujuan Masa Nifas

Menurut siti saleha, 2010 h;4 tujuan masa nifa yaitu :

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya ba fisik maupun mental

b. Mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi

pada ibumaupun bayi.

c. Memberkan pendidikan kesehatan tentang perwatan kesehatan diri,

nutrisi, KB,cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan

bayi sehari-hai.

d. Memberikan pelayanan KB

3. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Nifas

1. Perdarahan pervaginam yang luar biasa (lebih dari perdarahan haid

biasa),pengeluaran vagina yang berbau busuk (lochea berbau).

2. Sakit di bagian perut yang hebat

3. Sakit kepala yang terus-menerus

4. Nyeri ulu hati

5. Gangguan penglihatan

6. Bengkak di wajah dan tangan

7. Demam

8. Sakit saat BAK atau BAB,


43

9. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama

10. Payudara yang terasa nyeri dan memerah dan terasa panas & sulit

menyusuidan merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh

bayinya sendiri, danmerasa sangat letih atau nafas terengah-engah.

4. Perubahan selama masa Nifas

1. Perubahan fisiologis

a. Uterus

Dalam masa nifas uterus akan berangsur-angsur kembali seperti

keadaan sebelum hamil (involusi).

Tabel 2.5

Penurunan involusi uterus

Tinggi fundu
Involusi Berat uterus
uteri
Bayi Baru Lahir Setinggi pusat 1000 gram
2 jari dibawah
Uri lahir 750 gram
pusat
Pertengahan pusat
1 minggu 500 gram
dan symfisis
Teraba diaas
2 minggu 350 gram
symfisis
6 minggu Bertambah kevil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram

Sumber : Fitramaya, 2010


44

E. Bayi Baru Lahir

BAB III

PERKEMBANGAN KASUS

Data Dokumentasi : Ny. N usia 28 tahun beragama islam dari suku

sunda berpendidikan SMP (tamat) bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.

Suami Ny. N bernama Tn. U 30 tahun beragama islam dari suku sunda

berpendidikan SD (tamat) pekerjaannya sebagai wiraswasta alamat tempat

tinggal di Dusun Kedung asem desa srikamulya Kecamatan Tirtajaya

Kabupaten Karawang. Pertama menikah usia 20 tahun Hari Pertama Haid

Terakhir (HPHT) : 05-08-2017 Taksiran Persalinan (TP) : 12-05-208 Ini

merupakan kehamilannya yang kedua,belum pernah keguguran, Ibu sudah

pernah imunisasi TT saat usia kehamilan 4 bulan. Ibu dan keluarga tidak

memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, TBC, DM, Asma, Hepatitis

maupun Jantung dan tidak mempunyai riwayat alergi, Riwayat kehamilan,

Trimester I : 2kali, Trimester 2: 2 kali, Trimester 3 : 2 kali.

B. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan

1. Kala I fase aktif (Tanggal 25April pukul 20:10 WIB) di BPM Bd. N

Subjektif
45

Ny. N datang ke BPM Bd. N tanggal 25April 2018 pukul 20:10 WIB

dengan keluhan perut mules sejak tadi pagi pukul 12:10 WIB dan belum

keluar lendir bercampur darah dan air-air.Pergerakan janin masih

dirasakan saat ini dan semakin kuat. Makan terakhir pada pukul 07.30

WIB dengan porsi sedang tidak habis jenisnya nasi, telur dan mie (nasi

uduk) serta minum terakhir 20 menit yang lalu±1 gelas jenisnya air putih.

Objektif

Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil keadaan umum baik,

kesadaran composmenthis, keadaan emosional stabil. Tekanan darah

120/80 mmHg, suhu 36,60C, nadi 79 kali per menit, pernafasan 20 kali per

menit.Rambut tidak ada ketombe dan tidak rontok, wajah tidak pucat dan

tidak oedema, mata bersih, conjungtiva merah muda, sklera putih.

Abdomen tidak ada bekas luka operasi, terdapat striae gravidarum dan

terdapat linea alba. Leopold I :TFU 31 cm, teraba bagian bulat, lunak, dan

tidak melenting (bokong). Leopold II sebelah kanan perut ibu teraba

tahanan memanjang keras seperti papan (puka) sedangkan sebelah kiri

perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)DJJpunctum

maxsimum sebelah kanan ibu tiga jari di atas sympisis, frekuensinya 130

kali per menit kuat dan teratur. Leopold III teraba bagian bulat, keras

melenting dan sudah masuk PAP (kepala). Leopold IV DivergenTapsiran

berat janin (31-11) x 155 = 3100 gram, perlimaan teraba 3 per 5 bagian.,

gerakan janin aktif. Kontraksi 4 kali dalam 10 menit lamanya 43

detik.Ekstremitas atas kuku pendek bersih, cavilaria revil kembali dalam 2


46

detik, tidak oedema, ekstremitas bawah tidak adavarices dan tidak ada

oedema.Pemeriksaan dalam vagina tidak ada kelainan, porsiotipis lunak,

pembukaan 7 cm, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan dihodge

III.Pemeriksaan anus tidak ada hemoroid.

Analisa

Ny. N usia 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38minggu inpartu kala

I fase aktif, janin tunggal hidup intra uterin presentasi belakang kepala.

Keadaan ibu dan janin baik untuk saat ini.

Penatalaksanaan

Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, bahwa ibu

sedang dalam masa persalinan dan ibu sudah pembukaan 7 cm, kondisi ibu

dan janin dalam keadaan baik untuk saat ini.ibu dan keluarga mengerti

tentang hasil pemeriksaan dan terus memberi suport kepada ibu, agar ibu

lebih tenang dalam menghadapi persalinan, bidan menganjurkan suami

untuk tetap berada disamping ibu agar ibu tidak takut menghadapi proses

persalinannya. suami ibu tetap ada di sampingnya dan ibu terlihat lebih

tenang ketika ada suami disampingnya lalu menganjurkan kepada ibu

untuk makan dan minum disela-sela kontraksi dan mempersilahkan ibu

untuk memilih posisi yang nyaman bagi dirinya,ibu memilih posisi miring

kesebelah kiri dan dorsal recumbent, lalu mengajarkan ibu teknik relaksasi

yaitu dengan cara menarik nafas dari hidung dan mengeluarkan perlahan-
47

lahan dari mulutdan membantu ibu relaksasi dengan cara memijat bagian

pinggang ibu serta menganjurkan kepada ibu untuk tidak mengedan

terlebih dahulu apabila rasa mulesnya sangat mengganggu, ibu dapat

melakukan teknik relaksasi yang telah diajarkan, lalu menganjurkan ibu

untuk tidak menahan BAK karena dapat menghambat penurunan kepala

bayi, ibu mengerti anjuran bidan dan tidak akan menahan BAK, lalu

mengobservasi bagian umum ibu, his, DJJ, tanda-tanda persalinan dan

kemajuan persalinan dengan partograf dan menyiapkan peralatan dan

perlengkapan persalinan.peralatan persalinan sudah disiapkan

2. Kala II (Tanggal 25 April 2018 pukul 20:40 WIB)

Data Subjektif

Ny. N mengatakan mulesnya semakin sering dan semakin kuat,

Ny. N mengatakan ingin meneran dan seperti ingin BAB.

Data Objektif

Keadaan umum baik, kesadaran composmenthis, keadaan

emosional stabil.his 5 kali dalam 10 menit lamanya 48 detik, kuat, teratur.

DJJ punctum maximum sebelah kanan ibu, tiga jari di atas

sympisisfrekuensi 138x/menit. Ada tanda gejala kala II (Dorongan

meneran, tekanan pada anus, perineummenonjol, vulva membuka). Pada

pemeriksaan dalamporsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10cm),

ketuban Negatif (-) jernih, penurunan kepala di hodge III+, UUK kanan

depan ibu, tidak ada molase

Analisa
48

Ny. N usia 25 tahun G2P1A0hamil 38 minggu inpartu kala II Janin

tunggal hidup intera uterin presentasi belakang kepala keadaan ibu dan

janin baik untuk saat ini

Penatalaksanaan

Memberikan informasi kepada ibu dan keluarga saat ini ibu dan

janin dalam keadaan baik, pembukaan sudah lengkap, ketuban sudah

pecah pukul.20:30 WIB.dan ibu boleh di dampingi oleh salah satu

keluarga.ibu di dampingi oleh suami. lalu penolong menggunakan APD

yaitu menggunakan masker dan handscone,mengatur posisi sesuai dengan

keinginan ibu dan meganjurkan keluarga untuk membantu ibu mengatur

posisi yang senyaman mungkin, ibu memilih posisi dorsal recumbent lalu

Memberikan ibu support dan menganjurkan keluarga untuk terus

mendukung ibu supaya ibu dapat melalui persalinan ini dengan tenang.

Meminta ibu meneran saat ada mules dan beristirahat saat tidak ada mules.

Meminta keluarga ibu untuk memberi minum apabila ibu tidak merasa

mules ,keluarga terus mendampingi ibu dan keluarga memberikan ibu

minum.lalu memimpin ibu untuk mengedan ketika ada mules dengan cara

pandangan melihat ke perut, dan kedua tangannya menarik kedua kakinya

dan membukanya. Menarik nafas dari hidung dan mengedannya tanpa

bersuara, mengedan seperti sedang BAB serta melakukan pertolongan

pada kelahiran janinSaat kepala janin terlihat di vulva4-5 cm memakaikan

alas bokong, dan menyiapkanbedongan dan kain untuk mengeringkan

badan bayi baru lahir.Pada saat sub occipito tampak dibawah syimpisis,
49

tangan kanan melindungi perineumdengan lipatankain dibawah bokong

ibu (steneng), sementaratangan kiri menahan puncak kepala agar tidak

terjadi defleksi yang terlalu cepat saat lahir (ritgen).Memeriksa adanya

lilitan tali pusa.Tidak ada lilitan tali pusat.Menunggu hingga kepala bayi

melakukan putaran faksi luar secara spontan, setelah kepala bayi

melakukan putaran paksi luar segera menempatkan tangan secara

biparietal pada kepala bayi lalu tarik curam ke bawah untuk melahirkan

bahu depan dan tarik curam ke atas untuk melahirkan bahu

belakang.Kemudian melakukan sanggah susur dengan cara setelah bahu

lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher, dan bahu bagian posterior,

sementara tangan kiri memegang lengan bahu bagian anterior saat badan

dan lengan lahir.Setelah lengan dan badan lahir, tangan kiri menyusuri

punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang

tungkai bawah.Setelah seluruh badan lahir, memegang bayi bertumpu pada

lengan sedemikian rupa hingga menghadap ke penolong kemudian menilai

bayi. Bayi lahir spontan pukul 20:50 WIB menangis kuat,warna kulit

kemerahan, gerakan aktif, jenis kelamin perempuan.

3. Kala III (Tanggal 24 September 2017 pukul 20:50 WIB)

Data Subjektif

Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya dan

merasa lelah, pegal–pegal serta sedikit mules di perut bagian bawah.

Data Objektif
50

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan didapatkan data KU : baik,

kesadaran : composmentis, emosional : stabil, mengecek janinkedua dan

tidak ada janin kedua, kandung kemih: kosong , kontraksi: baik, TFU :

sepusat, tampak talipusat di vulva, belum ada tanda – tanda pelepasan

plasenta.

Analisa

Ny. N usia 25 tahun P2A0Partus kala III ,fisiologis

Penatalaksanaan

Memberitahu ibu bahwa bayi telah lahir seluruhnya tetapi plasenta belum

lahir dan memberitahukan bahwa ibu akan disuntikan oksitosin di paha

sebelah kanannya. ibu terlihat lebih tenang setelah bayi lahir dan ibu

bersedia untuk di suntikan oksitosin, dan memberikan suntik oksitosin 10

IU secara IM di paha kanan ibu, oksitosin sudah di berikan, Setelah ada

kontraksi lakukan Peregangan Tali pusat Terkendali (PTT) untuk

mengeluarkan plasenta dengan cara tangan kiri menekan ke arah

dorsokranial pada sympisis ibu, dan tangan kanan melakukan PTT ke arah

atas dan bawah mengikuti jalan lahir.tali pusat mulai memanjang dan

sudah ada semburan darah tiba-tiba, Setelah plasenta tampak di depan

vulva lalu plasenta di pegang dengan kedua tangan dengan lembut lalu

putar plasenta searah sampai selaput dan seluruhnya lahir.Plasenta lahir

pukul 20:55 WIB lengkap, panjang tali pusat ± 35 cm,, tebal 3cm selaput

utuh, insersi tali pusat centralis, perdarahan normal, setelah plasenta lahir

seluruhnya lalu melakukan massase pada fundus uteri selama 15 detik


51

untuk mencegah atonia uteri dan mengajarkan ibu serta keluarga cara

masasse dan mengenali kontraksi yang baik.Uterus berkontraksi dengan

baik, ibu sudah mengenali bagaimana kontraksi yang baik.

4. Kala IV (Tanggal 24September 2017 pukul 20:55WIB)

Subjektif

Ny. N mengatakan masih sedikit mules dan pegal-pegal, ibu

merasa sangat senang atas kelahiran bayinya dengan selamat dan lancar.

Objektif

Keadaan umum baik, kesadaran composmenthis, keadaan

emosional stabil. Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 78 kali per menit,

pernafasan 21 kali per menit, suhu 36,70C. Kontraksi uterus baik, tinggi

fundus uteri1 jari dibawahpusat, kandung kemih kosong, tidak ada laserasi

pada jalan lahir, perdarahan normal.

Analisa

Ny. N usia 25 tahun P2A0 Partuskala IVfisiologis

Penatalaksanaan

Menginformasikan kepada ibu bahwa persalinan sudah selesai dan ibu

dalam keadaan baik, tidak ada robekan pada jalan lahir dan tidak perlu

dilakukan penjahitan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan, lalu mengajarkan

ibu dan keluarga untuk mengenali kontraksi uterus dan melakukan

massase uterus apabila kontraksi uterus tidak baik atau lembek.ibu dan

keluarga me, serta membersihkan seluruh tubuh ibu dari kotoran darah dan
52

cairan lainnya lalu melakukan dekontaminasi, cuci bilas dan sterilisasi

peralatan habis pakai, ibu sudah bersih dan dekontaminasi sudah

dilakukan. Lalu menganjurkan ibu untuk minum, makan dan istirahat serta

menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK, Ibu mengerti dan

akan mengikuti anjuran bidan.Menganjurkan ibu untuk mencoba menyusui

bayinya ketika sudah tidak lemas.Ibu langsung mencoba menyusui

bayinya, Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu pusing

hebat, pandangan kabur, nyeri ulu hati serta payudara sakit.Ibu mengerti

dan mengetahui tanda bahaya masa nifas lalu melakukan pemantauan 2

jam post partum yaitu Memeriksa kontraksi uterus, tekanan darah, nadi,

suhu, kandung kemih, TFU dan perdarahan.Serta melengkapi partograf

dan pendokumentasian.Pendokumentasian dan partograf telah lengkap.

C. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas KF 1

1. Pemeriksaan pertama 11 jam post partum tanggal 26 April 2018

pukul 07:55 WIB di BPM Bidan N

Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan, Perdarahan normal. Lama persalinan

Kala I: 7 Jam 45 menit, Kala II: 10 menit, Kala III: 5 menit, Kala IV: 2

Jam.2 jam post partum ibu sudah bisa miring kiri dan miring kanan, 4 jam

post partum ibu sudah bisa duduk dan berjalan. Ibu mengatakan hari ini

sudah makan 1 kali dan minum 4 kali.Setelah melahirkan ibu sudah bisa
53

tidur ketika bayinya tidur.Ibu belum bisa beraktivitas seperti biasa karena

masih sedikit lemas dan merasa linu di daerah kemaluan. Ibu sempat

makan bubur di 2 jam pertama post partum, tidak ada makanan yang

dipantang. Ibu sudah buang air kecil tetapi belum buang air besar.Ibu

sudah mempunyai pengalaman menyusui dari anak pertama.Pendapat ibu

tentang persalinan, ibu merasa persalinan ini lebih mudah dari dan cepat

dari sebelumnya.Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya dan ibu

akan merawat bayinya dibantu oleh keluarganya ibu merasa tidak nyaman

pada bagian genetalia karena masih merasa linu bekas persalinan. Ibu

mengatakan perasaan ibu sangat bahagia, karena kelahiran ini merupakan

kelahiran yang di inginkan.Ibu sekarang tinggal dengan suami dan

keluarganya.Keluarga sangat menyambut gembira Kelahiran bayi ibu.

Objektif

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80

mmHg, Nadi 77 kali per menit, Respirasi 21 kali per menit, suhu

37,2oCrambut bersih, wajah tidak oedema, mata konjungtiva merah muda,

seklera mata putih, hidung bersih, bibir lembab, leher tidak ada

pembengkakan kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid, tidak ada peningkatan vena jugularis, bentuk dada simetris,

payudara putting ssusu mennjol, areola hiperpigmentasi, tidak ada

benjolan dan tidak lecet, pengeluaran colostrums sedikit, TFU 3 jari


54

dibawah pusat. ekstremitas atas dan bawah simetris tidak oedema,

perdarahan normal, lochea rubra, dan tidak ada robekan jalan lahir.

Analisa

Ny.N usia 25 tahun P2A0post partum11 jam fisologis

Penatalaksanaan

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan

baik untuk saat ini dan menganjurkan ibu untuk tidak menahan

BAB/BAK, ibu tidak akan menahan BAB dan BAK, lalu memberitahu

ibu untuk membersihkan kemaluannya setiap mandi dan setelah

BAB/BAK caranya dari depan kebelakang menggunakan air mengalir

dan dianjurkan untuk mengganti balutan minimal 3 kali sehari atau bila

pembalut penuh., Ibuakan mengganti pembalut 3 kali sehari atau apabila

pembalut sudah penuh sesuai yang di anjurkan.lalu menganjurkan ibu

untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin, Ibu mengerti dan

mengikuti anjuran bidan. dan Mengingatkan ibu untuk menjaga asupan

nutrisinya seperti makan sayuran berwarna hijau, ikan, lauk pauk, dan

lain- lain tanpa adanya pantangan dan minum air putih ± 8 gelas per hari

untuk kesehatan ibu dan memperlancar ASI serta menjelaskan tentang

tanda-tanda bahaya pada ibu nifas yaitu pusing yang hebat, pandangan

kabur, perdarahan pervaginam, payudara bengkak, lochea berbau busuk,

demam >380C.Ibu mengetahui tanda bahaya pada masa nifas dan mampu

menyebutkannya satu persatu.Lalu melakukan pendokumentasikan semua


55

tindakan dan hasil pemeriksaan yang telah di lakukan Pendokumentasian

telah dilakukan.

2. Pemeriksaan keduaKF 1 3 hari post partum tanggal 28 April 2018

pukul 14:00 WIB di BPM Bidan N

Data Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ibu mengatakan makan 3x

sehari dengan porsi sedang habis dan jenisnya beragam, seperti sayuran,

ikan dan lalaban, tidak ada pantangan. Minum ±8 gelas sehari dengan

jenisnya air putih.Tidur malam dari pukul 21.00 WIB – 04.00 WIB (±7

jam) tidak teratur karena harus terbangun untuk menggantikan popok

bayinya atau menyusui bayinya tetapi dibantu oleh keluarganya ibu ikut

tidur siang apabila bayinya tidur.Ibu mulai melakukan aktivitas rumah

tangga seperti menyapu, mencuci tetapi pekerjaan yang tidak terlalu

berat,dan mash dibantu oleh keluarga. Ibu mengatakan mandi 2x sehari,

keramas 1 kali dalam 2 hari, ibu membersihkan kemaluan setiap mandi

dan setelah BAK dan BAB. Ibu BAB 1 kali sehari tanpa keluhan dan

BAK 4-5 kali sehari tanpa keluhan.Ibu mengatakan merasa terbantu oleh

keluarga dan bidan,.Ibu tidak memiliki lokasi ketidaknyamanan dan tidak

ada pertanyaan yang ingin diajukan.

Data Objekif

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, emosional stabil,

tekanan darah 120/70mmHg, nadi 80 kali per menit, respirasi 19kali per

menit suhu 37oC.Kepala rambut bersih, tidak rontok.Wajah tidak pucat,


56

tidak oedema, mata konjungtiva merah muda, sklera putih, hidung bersih,

mulut bersih, bibir lembab tidak pucat, lidah bersih, tidak ada

caries.Telinga bersih, dada bersih. Payudara bersih, simetris, puting susu

menonjol, tidak bengkak, danpengeluaran ASI cukup banyak, TFU 4 jari

dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, terlihat

adanya pengeluaran lochea sanguinolenta

Analisa

Ny. N usia 25 tahun P2A0Post Partum 3 harifisiologis.

Penatalaksanaan

Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan iu baik

untuk saat ini dan memberitahu ibu untuk membersihkan kemaluannya

setiap mandi dan setelah BAB/BAK caranya dari depan kebelakang

menggunakan air mengalir dan dianjurkan untuk mengganti balutan

minimal 3 kali sehari atau bila pembalut penuh.Ibuakan mengganti

pembalut 3 kali sehari atau apabila pembalut sudah penuh sesuai yang di

anjurkan.Lalu mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan

tinggi protein agar dapat membantu memulihakan luka bekas persalinan

dan jangan ada pantangan makanan apapun, ibu mengerti dan tidak aka

ada pantangan makanan apapun, lalu mengingatkan ibu untuk istirahat

yang cukup seperti tidur siang dan ikut tidur ketika bayi tidur, ibu

mengerti dan akan ikut istirahat ketika bayi tidur, lalu menganjurkan

kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya secara ASI ekslusif selama 6

bulan, karena dengan memberikan ASI saja tanpa makanan pendamping


57

lainnya cukup untuk memenuhi asupan nutrisi bayi, ibu akan mengikuti

anjuran bidan. Mengingatkan ibu tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu

pusing hebat,pandangan kabur, nyeri ulu hati serta payudara sakit.Ibu

mengetahui tanda-tnda bahaya pada masa nifas.Dan mendokumentasikan

semua tindakan dan hasil pemeriksaan yang telah di

lakukan.Pendokumentasian telah dilakukan.

D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

1. Pemeriksaan 1 jam bayi baru lahir, tanggal 25April 2018 pukul 21:55

WIB di BPM Bd. N

Data Subjektif

Bayi lahir anak ke 3 umur kehamilan 38 minggu, komplikasi ibu

dan janin: tidak ada. Lahir tanggal 25 April 2018, spontan, ditolong oleh

bidan dan mahasiswa.Lama persalinan Kala 1 : 7 jam 40 menit , Kala 2 :

10 menit. Tidak ada komplikasi ibu dan janin. BB/PB Lahir : 3000 gram/

46 cm. Nilai APGAR :1 menit/5 menit/ 10 menit : 8/8/9. Melakukan

rangsangan dan penghisapan lendir

Data Obejktif

KU: baik, kesadaran: composmentis, warna kulit kemerahan.

Gerakan aktif, denyut jantung: 143x/ menit, respirasi: 45x/menit Suhu:

36,7oC. LK: 36 cm, LD : 35 cm. Kepala bersih terdapat benjolan tidak

ada caput sucsedeneum tidak ada cepal hematoma tidak ada molase,

wajah tidak ada oedema, tidak ikterik, refleks glabela fositif (+). Mata

simetris tidak ada pus dan tidak ada kelainan, hidung tidak ada kelainan
58

dan mulut tidak ada kelainan reflex rooting positif (+) dan sucking positif

(+).Telinga tidak ada kelainan refleks tonicneck positif (+).Klavikula

normal tidak ada Fraktur.Bunyi paru-paru dan bunyi jantung bersih.Tidak

ada perdarahan pada talipusat. Ekstremitas atas dan bawah jumlah jari

lengkap 5/5, refleks grabs, refleks moro, dan refleks babysky positif (+).

Labia mayora sudah menutupi labia minora.tidak ada spina bifida.Anus

fositif (+).Miksi dan mekonium sudah keluar segera setalah lahir.

Analisa

Neoaus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam fisiologis

Penatalaksanaan

Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa hasil

pemeriksaankeadaan bayi untuk saat ini sehat dan memberitahu ibu

bahwa bayinya akan disuntikan Vit K dan diberikan salep mata,

Ibumengetahui hasil pemeriksaan dan mengizinkan bayinya untuk

disuntikan Vit K dan diberikan salep mata, Vit K dan salep mata sudah

diberkan, Membeitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayiya yaitu

dengan cara menyelimuti bayinya dan jangan ditempatkan di tempat yang

ber-AC dan disarankan untuk lebih sering kontak kulit dengan ibunya,

ibu mengerti penjelasn dari bidan dan akan tetap menjaga kehangatan

bayinya,lalumenginformasikan kepada ibu agar menyusui bayinya

sesering mungkin dan tanpa diberikan makanan tambahan apapun, serta

harus diberikan ASI secara Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan

memberikan suport kepada ibu agar tetap berusaha menyusui bayinya.ibu


59

bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin selama 6 bulan tanpa

memberi makanan tambahan apapun, lalu memfasilitasi kontak dini

antara ibu dan bayi ( bonding attacment). bonding attacment sudah di

lakukan, mengajarkan kepada ibu tentang perawatan tali pusat yang

benar yaitu cukup dengan bembungkus menggunakan kasa steril dan

jangan diberi atau dibubuhi oleh apapun dan memberitahu kepada ibu

untuk selalu mengganti kasa tali pusat hingga tali pusat puput agar tidak

terjadi infeksi pada tali pusat lalu mengajarkan kepada ibu bagaimana

cara mengganti kasa tali pusatdan memberitahu ibu bahwa bayi akan

diberikan imunisasi Hb0 ketika akan pulang kerumah.Ibu mengerti dan

mengizinkan bayinya untuk diberikan imunisasi HB0

2. Pemeriksaan 6 jam bayi baru lahir tanggal 26April 2018 pukul 03:55

WIB di BPM Bd. N

Data Subjektif

Bayi Ny. N lahir pada tanggal 25April 2018 jenis

kelaminperempuan jam WIB, lahir spontan, APGAR SCORE 10/10/10,

kulit kemerahan, menangis kuat, gerakan aktif, pernafasan teratur, tidak

ada kelainan bawaan, BAK sudah keluar, BAB sdah keluar.

Data Objektif

Keadaan umum bayi baik, pemeriksaan tanda-tanda vital suhu

36,90C, denyut jantung 130 kali per menit, pernafasan 42 kali per
60

menit.Pemeriksaan fisik kulit tampak kemerahan, kepala ubun-ubun

datar, tidak ada cephalhematoma dan tidak ada caput susedeneum, refleks

glabella positif (+), Mata simetris tidak ada tanda-tanda infeksi.Telinga

simetris, daun telinga terbentuk dengan sempurna, tidak ada kelainan.

Hidung bersih,bibir tidak pucat, tidak ada oral trush, reflek rooting positif

(+), refleks sucking positif (+), refleks menelan positif (+).Klavikula tidak

ada fraktur. Ekstremitas atas jari lengkap 5/5, refleks moro positif (+).

Dada simetris, puting susu atau areola simetris, tidak tampak seperti dada

burung. Abdomen tidak ada perdarahan tali pusat, tidak ada

pembengkakan hepar, tidak kembung.Labia mayora menutupi labia

minora, terdapat 2 lubang yaitu uretra dan vagina. BAK (+),pada kaki jari

lengkap 5/5, refleks babisky positif (+),punggung tidak ada benjolan atau

spina bifida, refleks tonicneck (-), refleks walking (+), lubang anus(+).

Analisa

NeonatusCukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 6 jam,

fisiologis

Pentalaksanaan

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam

keadaan baik untuk saat ini, ibu mengetahui keadaan bayinya dan ibu

sangat senang bayi nya sehat lalu mengganti pakaian bayi menggunakan

pakaian yang bersih dan kering, Bayi sudah menggunakan pakaian bersih

dan kering.Menngingatkan kembali kepada ibu agar memberikan ASI

secara Eksklusif selama 6 bulan tanpa diberi makanan apapun kepada


61

bayinya.ibu mengerti dan akan melakukannya. Lalu memberitahu ibu

untuk tetap Menjaga kehangatan bayi, agar tidak hipotermi, Bayi di

bedong dan di pakaikan topi.Memberitahukan kepada ibu dan keluarga

tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu seperti sulit

bernafas, isapan melemah, tali pusat basah dan berbau, demam, kejang.

Apabila tanda-tanda tersebut muncul segera bawa bayi ke tenaga

kesehatan.ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang di berikan dan

ibuakan segera datang kembali ke fasilitas kesehatan jika ada tanda

bahaya pada bayinya seperti yang dijelaskan. Dan memberitahu ibu cara

perawatan tali pusat dengan cara mengganti kassa menggunakan kassa

steril setiap hari tanpa di bubuhi apapun.Ibu mengerti penjelasan bidan.

Lalu menganjurkan ibu untuk datang kembali 3 hari lagi, ibu bersedia

untuk kunjungan kembali 3 hari lagi.setelah selesai semua lalu penulis

Melakukan pendokumentasian setiap tindakan yang dilakukan,

Pendokumentasian telah di lakukan dalam bentuk SOAP

3. Pemeriksaan 3 hari bayi baru lahir (KN 2) tanggal 28 April 2018

pukul 14:00 di BPM Bidan N

Data Subjektif

Ibu datang kembali ke BPM bidan N untuk melakukan kunjungan

neonates hari ke 3, ibu mengatakan tidak ada keluhan terhadap bayinya

dan bayinya sangat aktif menghisap puting susu ketika menyusui.

Data Objektif
62

KU : baik, kesadaran composmentis, warna kulit secara keseluruhan

Kemerahan. Gerakan aktif, denyut jantung : 138x/ menit, respirasi :

41x/menit, suhu : 36,30C, BB: 3800 gram. Kepala bersih terdapat benjolan

lunak berisi cairan.Bunyi paru-paru dan bunyi jantung bersih. Tali pusat

bersih , tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusat belum puput. Refleks

sucking, refleks rooting, refleks grabs dan refleks moro, refleks babysky

positif (+). BAB berwarna kuning dan encer.

Analisa

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 3 hari fisiologis

Penatalaksanaan

Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa hasil pemeriksaan

keadaan bayi ibu saat ini baik.Ibu merasa senang mendengar informasi

dari bidan, Mengingatkan kembali kepada ibu untuk tetap menjaga

kehangatan bayinya dan memberitahu ibu tentang perawatan tali pusat

dengan benar dan jangan dibubuhi oleh apapun, ibu tetap menjaga

kehangatan bayinya dan ibu mengerti tentang perawatan tali pusat dengan

baik dan benar dan tidak membubuhinya dengan apapun.Lalu

menganjurkan kembali kepada ibu untuk memberikan ASI Eksklusif

selama 6 bulan.ibu akan mengikuti anjuran bidan. dan mengingatkan ibu

tentang tanda bahaya bayi baru lahir seperti demam tinggi, rewel, malas

menyusu, kejang, dan kekuningan. dan menyarankan kepada ibu untuk

segera datang ke fasilitas kesehatan apabila muncul tanda bahaya pada

bayinya.ibu mengerti dan mengetahui tanda bahaya pada bayi dan akan
63

segera membawa ke fasilitas kesehatan bila muncul tanda bahaya pada

bayinya.Lalu menganjurkan kepada ibu untuk rutin mengikuti posyandu di

desanya agar ibu mengetahui perkembangan bayinya dan bayinya

mendapatkan imunisasi dengan lengkap, ibu bersedia untuk mengikuti

posyandu di desanya.

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pelaksanaan Praktek Klinik Kebidanan (PKK I) yang telah dilakukan

dalam praktik asuhan kebidanan komprehenshif oleh penulis, ditemukan

beberapa kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang ada pada

Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi

Baru Lahir di BPM Bidan N tahun 2018 yaitu :

A. Kehamilan

1. Pemberian Imunisasi TT
64

Imunisasi TT adalah imunisasi yang diberikan kepada ibu hamil

untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum. Ibu hamil harus mendapat

imunisasi TT. Pada saat kunjungan antenatal pertama, pemberian

imunisasi TT pada ibu hamil sesuai dengan status imunisasi TT ibu saat

ini. Ibu hamil minimal memiliki status imunisasi TT2 agar mendapat

perlindungan terhadap infeksi tetatus.Ibu hamil dengan status T5 (TT

Long Life) tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi.(Saifuddin Abdul Bari,

2010)

Pada kasus ini Ny. N memiliki status TT1 yaitu saat usia kehamilan

34, karena di kehamilan yang pertama Ny.N di imunisasi hanya satu kali

dan jarak dari TT1 ke TT2 selama 4 tahun, jadi imunisasi TT yang ke dua

dianggap TT1 dan Ny.N tidak mendapatkan imunisasi TT kedua di

kehamilan ini. Maka dari itu terjadi kesenjangan antara teori dan

kenyataan.

2. Senam Hamil

3. Pemeriksaan Hb

B. Persalinan

1. Penggunaan Alat Pelindung Diri

Pada saat menolong persalinan penulis tidak menggunakan APD

lengkap, penulis hanya menggunakan handscoon dan masker, disini terdapat

kesenjangan dengan terori yang menjelaskan bahwa pada saat menolong


65

persalinan harus menggunakan APD lengkap seperti kacamata google,

apron, mitela, alas kaki yang tertutup

2. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, letakkan bayi

tengkurap diantara dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung ke

tubuh ibu. Biarkan kontak kulit ini berlangsung selama satu jam atau lebih,

bahkan sampai bayi dapat menyusu sendiri. Bayi diberi topi dan diselimuti

dalam waktu 1 jam atau lebih, pendamping persalinan memberikan

dukungan dan membantu ibu dalam proses ini. ibu diberi dukungan untuk

mengenali saat bayi siap akan menyusu. Sebagian besar bayi akan berhasil

melakukan IMD dalam waktu 30-60 menit (JNPK-KR, 2008), kenyataan

pada Ny. N tidak dilakukan IMD karena bayi baru lahir harus di pantau

dulu dan segera diberi vitamin K dan salep mata lalu diberi asi setelan

dilakukan perawatan BBL Normal.

Maka dari itu,terjadikesenjangan antara teori dan kenyataan yang

seharusnya IMD dilakukan tetapi pada Ny. N tidak dilaku

C. Nifas

1. Kunjungan Nifas

Seharusnya kunjungan dilakukan Nifas dilakukan yaitu 6-3 hari

postpartum, 4-28 hari post partum, 29-42hari post partum (Buku

KIA).Sedangkan pada Ny. N kunjungan 6 jam post partum, 6 hari post partum

sedangkanpenulis hanya melakukan pemeriksaan pada masa nifas yaitu saat

11 jam post partum dan 3 hari post partum dan tidak dilakukan kunjungan
66

sampai KF3. Hal ini terjadi ketidak sesuaian dengan teori. Hal ini dikarenakan

keterbatasan waktu penyusunan laporan dan jarak.

2. Senam Nifas

Senam nifas dianjurkan setelah selesai melahirkan karena manfaat dari

senam nifas yaitu unuk memulihkan kondisi otot-otot di area perut dan dasar

panggul, meningkatkan energi dan stamina, membantu menurunkan berat

badan, meringankan rasa pegal-pegal dan nyeri, memperbaiki kekuatan tulang,

mempercepat pemulihkan kembali organ-organ dalam tubuh.

Sedangkan pada Ny. N tidak dilakukan senam nifas selama masa nifas, hal

ini terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan dikarenakan kunjungan

nifas hanya dilakukan 11 jam dan 3 hari

D. Bayi Baru Lahir


72
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N dari mulai

kehamilan sampai 6 hari post partum dari tanggal 20April 2018, maka penulis

dapat mengambil kesimpulan :

1. Penulis telah melakukan pengkajian data pada Ny. N dari Kehamilan

dengan usia kehamilan 37 minggu sampai post partum 3 hari yang

dilakukan oleh penulis secara komprehenshif

2. Penulis telah melakukan interpretasi yang benar pada Ny. N mengenai

data-data yang telah dikumpulkan dengan lengkap.

3. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada Ny. N, maka penulis

dapat menegakkan diagnosa bahwa ibu tidak ada masalah potensial dan

diagnosa potensial.

4. Penulis tidak melakukan kebutuhan tindakan segera pada masa

Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir pada Ny. Nkarena tidak

ada masalah apapun terhadap Ny.N

5. Penulis telah melakukan rencana asuhan pada Ny. N selama kehamilan,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir secara komprehenshif.

75
47

6. Penulis telah mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.N secara

efisien dan komprehenshif.

7. Penulis telah mampu mengevaluasi dari hasil seluruh tindakan sesuai

dengan kebutuhan ibu yang mengacu pada teori yang ada.

8. Penulis telah melakukan dokumentasi kebidanan dalam bentuk SOAP

pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dengan benar

dan sistematis sehingga mempermudah dalam memberikan asuhan

kebidanan.

B. Saran

1. Untuk Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan dalam melakukan proses menolong persalinan

harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan asuhan kebidanan yang aman

dan efisien dari masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dan

dapat melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

2. Untuk Pendidikan

Diharapkan dapat terus memotivasi dan membimbing

mahasiswanya dalam melakukan praktek dilapangan agar mahasiswa

menjadi lebih kompetendalam melakukan asuhan kebidanan.

3. Untuk Mahasiswa

Diharapkan agar mahasiswa mampu melakukan asuhan pada ibu

bersalin dengan baik, seperti melakukan IMD lalu menggukanan APD

lengkap seperti sarungtangan, masker, alat pelindung mata (kacamata),

mitela, apron dan sandal untuk perlindungan diri dan perlindungan pasien

75
70

dari penyakit menular serta mempersiapkan perlengkapan seperti leaflet

senam nifas, dsb.

Anda mungkin juga menyukai