Anda di halaman 1dari 6

UTS REKAYASA SISTEM INFORMASI

Started on: Wednesday, 28 April 2021, 10:25 AM

Completed on :Wednesday, 28 April 2021, 11:53 AM

Time taken : 1 hour 28 mins

Grade : Not yet graded

Soal :

1. Jelaskan istilah-istilah dibawah ini dengan singkat dan jelas a. Rekayasa Sistem ;b. Rekayasa Perangkat
Lunak; c. Critical Succes factor; d. Proses Bisnis; e. feasibility (25 point)

2. Gambarkan salah satu metode pengembangan sistem yang anda ketahui dan berikan penjelasan
untuk setiap tahapannya (20 point)

3. Gambarkan metodologi perencanaan dan berikan penjelasannya (25 point)

4. Berikan contoh perbedaan dantara rekayasa sistem informasi dan rekayasa proses bisnis dalam
bentuk contoh kasus disertai penjelasan(30 point)

Jawaban:

1. a. Rekayasa sistem adalah kegiatan untuk melakukan perekayasaan (manipulasi


/membuat/mengembangkan /modifikasi) sistem, dengan berfokus pada berbagai elemen analisis,
perancangan dan pengorganisasian elemen tersebut menjadi produk, jasa atau teknologi untuk
mentransformasi informasi atau control.

b. Rekayasa perangkat lunak adalah penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa yang
tangguh/teruji dalam upaya memperoleh perangkat lunak secara ekonomis, handal dan bekerja efisien
di mesin nyata, dan berkaitan dengan metode dan kaidah yang diperlukan dalam mengembangkan
perangkat lunak untuk computer.

c. Critical Succes Factor (CSF) merupakan istilah manajemen untuk elemen yang diperlukan suatu
organisasi atau proyek untuk mencapai misinya. Ini merupakan faktor penting atau kegiatan yang
diperlukan untuk memastikan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi.

d. Prosesbisnis adalah suatu kumpulan dari aktivitas (task) atau pekerjaan terstruktur yang saling
berhubungan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan suatu keluaran
(produk/output) atau layanan (demi meraih tujuan tertentu) dan mendukung pencapaian tujuan serta
sasaran strategis dari suatu organisasi.

e. Feasibility adalah Studi tentang keuntungan, kekuatan dan kelemahan dari kegiatan yang sedang
berjalan atau yang akan dihadapi ke depan. Feasibilty study merupakan langkah awal untuk mengetahui
baik secara financial, ekonomi, teknologi, masyarakat dan lingkungan serta kegiatan terkait, studi
kelayakan sering digunakan untuk mengetahui kelayakan bisnis maupun project secara terperinci dan
komprehensif.

2. Metode System Development Life Cycle (SDLC)

Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air Terjun. Model ini mengusulkan sebuah
pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat
dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan

Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang
lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang
akan dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar. Tidak
sesuai atau tidak terlalu disarankan untuk small scale project karena:

Ø Resource intensive

Ø Tidak fleksibel

Ø Sulit untuk aplikasi dengan perubahan cara pengambilan keputusan yang cepat

Tahap-tahap/Fase-fase Sistem Development Life Cycle (SDLC) meliputi :

A. Perencanaan Sistem (Systems Planning)

Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-
aktivitas yang ada meliputi :

• Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.

• Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.

• Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.

• Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
• Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.

B. Analisis Sistem (Systems Analysis)

Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:

• Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.

• Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan
sistem.

• Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.

• Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.

• Mendefinisikan kebutuhan sistem.

C. Perancangan Sistem (Systems Design)

Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas
yang dilakukan adalah:

• Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.

• Menganalisa data dan membuat skema database.

• Merancang user interface.

D. Implementasi Sistem (Systems Implementation)

Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap


sebelumnya dan melakukan uji coba.

Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

• Pembuatan database sesuai skema rancangan.

• Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.

• Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).

E. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)

Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar
melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

3. Metodologi Perencanann
1. Persiapan

Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data.
Dalam tahap awal ini disusun hal-hal yang penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk
mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Studi pustaka terhadap materi desain untuk menentukan garis besarnya.

b. Menentukan kebutuhan data.

c. Survei pada instansi-instansi yang dapat dijadikan narasumber data.

d. Pengadaan persyaratan administrasi untuk perencanaan data.

e. Pembuatan proposal penyusunan tugas akhir

f. Perencanaan jadwal pembuatan desain.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian suatu masalah secara
ilmiah. Dalam pengumpulan data, peranan instansi yang terkait sangat diperlukan sebagai pendukung
dalam memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengumpulan data adalah :

a. Jenis data dan tempat diperolehnya data.

b. Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai (cukup, seimbang dan
tepat/akurat)

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Metode Literatur.

Yaitu mengumpulkan, mengidentifikasikan dan mengolah data tertulis dan metode kerja yang
digunakan.

b. Metode Observasi

Dengan survei langsung ke lapangan, agar dapat diketahui kondisi riil di lapangan sehingga dapat
diperoleh gambaran sebagai pertimbangan dalam perencanaan desain struktur.

3. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait.

4. Analisa Pengolahan Data


Analisa dan pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang dibutuhkan. Selanjutnya
dikelompokkan sesuai identifikasi tujuan permasalahan, sehingga diperoleh penganalisaan pemecahan
yang efektif dan terarah.

5. Tahap Perencanaan

Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem informasi. kalau
kita ingin membangun rumah maka kita akan melakukan perencanaan bagaimana pondasinya ,
bagaimana struktur bangunannya, mau memakai material apa saja, apa warna dindingnya, tak
ketinggalakan pula merencanakan anggaran budget yang harus kita keluarkan. begitu pula untuk
membangun sistem informasi, sistem informasi apa saja, sistem informasi HRD, Logistik, Finance
semuanya harus direncanakan. Dalam perencanaan, hampir semua pihak yang terlibat dalam proyek
sistem informasi harus diikutsertakan, mulai manajer proyek (Project Manager) , user, calon pengguna
sistem informasi, Busines Process Analyst , Sistem Analyst, Programmer sampai Tester.

Ada point-point penting perencanaan yang perlu dibuat dalam membangun sistem informasi

a. study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang akan dibuat, seperti membuat
kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan dengan sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.

b Budget, yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk biaya perjalanan dan
biaya lembur.

c. Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam proyek, misalnya jumlah
tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber daya yang lain.

d. Cakupan (Scope) , yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasi yang akan dibangun.

e. Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek, setiap langkah, setiap tim,
dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaan sampai saat sistem informasi go live.

4. a. Rekayasa Sistem Informasi adalah teknik mengembangkan sesuatu yang tediri dari beberapa
element yang saling terkait yang direncanakan dan di analisis dan menghasilkan sebuah sistem Informasi
yang ada di sebuah organisasi (instansi/perusahaan). Jadi keduanya berkaitan satu sama lain dalam
membangun suatu bisnis.

Contoh Rekayasa sistem informasi

Rekayasa Sistem Informasi Posyandu

Sistem informasi ini diperuntukan untuk menunjang kegiatan Posyandu. Kader Posyandu tidak akan
membawa kertas lagi untuk mengisikan data-data peserta Posyandu, dalam pengerjaannya hanya
membawa smartphone untuk mengisikan data-data sehingga dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu
bisa dilakukan dengan cara berpindah-pindah dan tidak perlu membawa dokumen-dokumen pengisian
data.

Selain itu sistem ini bertujuan agar dalam pelaporan kegiatan Posyandu lebih cepat supaya dalam
pengambilan keputusannya tidak memakan waktu yang lama sehingga dalam tindak lanjut.Kegiatan
posyandu diubah dari yang asalnya tidak berbasis teknologi menjadi berbasis teknologi, hal ini ditempuh
untuk agar lebih efektif dan efesien dalam mengumpulkan data dan memberikan informasi

b. Rekayasa Proses Bisnis atau business process reengineering adalah sebuah metodologi dengan hasil
perbaikan yang penting, meskipun hal itu mengakibatkan perubahan yang cukup besar pada organisasi
dan gaya bekerja. Hal ini diperlukan untuk melakukan perubahan atau penambahan pada gaya bekerja,
fungsi pekerjaan dan nilai dari organisasi.

Contoh Rekayasa Proses Bisnis

Rekayasa Proses Bisnis Pada Perusahaan Tatonas

Rekayasa Ulang Proses Bisnis ini telah diterapkan pada perusahaan manufaktur Tatonas yang bergerak
pada pembuatan peralatan Uji Tanah, Beton, Aspal, Hidrologi, dan Meteorologi. General Manager pada
Tatonas menjelaskan struktur organisasi perusahaan Tatonas terdiri pimpinan dan beberapa bagian.
Sedang bagian terdiri bagian produksi, bagian logistik, bagian keuangan, dan bagian pemasaran dengan
masing-masing bagian memiliki beberapa pekerja.

Peralatan yang dipesan pelanggan, dipersiapkan dari bahan baku hingga diproduksi sesuai dengan
permintaan. Namun dalam proses produksi ada masalah di antaranya, manajemen operasional, banyak
proses yang tidak terkontrol, dokumentasi yang berantakan, pencatatan yang masih manual, dan tidak
terintegrasi serta budaya perusahaan masih primitif.

Rekayasa Ulang Proses Bisnis adalah suatu proses merancang ulang proses bisnis untuk memperbaiki
kinerja. BPR atau Business Process Reengineering ini bis diaplikasikan untuk membantu memperbaiki
usaha kecil dan menengah.

Anda mungkin juga menyukai