Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Static Stretching terhadap fleksibilitas trunk pada anak selama

pembelajaran daring di Desa Ciangsana

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah melakukan banyak upaya untuk mengurangi kasus Covid-19 di

Indonesia, seperti menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci

tangan) serta melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah

setempat. Dengan adanya upaya tersebut berdampak negatif pada anak salah satunya

proses pembelajaran diubah semula dilakukan secara tatap muka menjadi pembelajaran

secara daring (online) yang dilakukan di rumah masing-masing, sesuai dalam Surat

Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan

Dalam Masa Darurat.(Dasar, 2021). Selama menjalani proses pembelajaran

kebanyakan menggunakan sarana video conference atau google classroom untuk

menghubungkan guru dengan para siswanya. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya

peningkatan frekuensi kebiasaan siswa dalam mengoperasikan smartphone atau laptop

dalam waktu yang lama untuk mendengarkan proses perbelajaran dan mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru. Rata-rata siswa melakukan pembelajaran dalam

jaringan (daring) dengan guru dikelas selama 3-4 jam per hari.(Wilson, 2020). Dampak

yang dirasakan dari pembelajaran daring ini berdampak langsung dengan kebiasaan
para siswa mengisi kegiatan luang mereka dengan bermain smartphone dalam keadaan

duduk maupun tiduran.

Bila dibiarkan secara terus-menerus dalam waktu yang lama dan berulang maka

hal ini beresiko membuat siswa mengalami kekurangan gerak atau sedentary lifestyle.

Sedentary lifestyle dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan anak. Data World

Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa sebelum adanya pandemi Covid-19

ini menunjukkan bahwa terjadi kekurangan gerak fisik pada anak dan remaja di seluruh

dunia, dengan data di Indonesia sebesar 86.4% anak dan remaja mengalami kekurangan

gerak fisik. (Ashadi et al., 2020) dan akan semakin parah dalam kondisi Covid-19.

Penelitian menyebutkan selama menghadapi masa pandemi Covid-19 kebanyakan

masyarakat mengalami penurunan frekuensi aktivitas fisik, tepatnya aktivitas olahraga

selama menjalani karantina di rumah saja.

Kurangnya aktivitas olahraga pada anak meningkatkan resiko musculoskeletal

disorder. Keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan pada bagian otot skeletal yang

diderita apabila otot menerima beban statis secara berulang dan terus-menerus dalam

jangka waktu yang lama sehingga menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi,

ligamen, dan tendon (wicaksono , suroto, 2016). Gejala yang terjadi pada keluhan ini

adalah nyeri, kaku bahkan sampai terjadinya penurunan fungsi. Gejala tersebut

merupakan akibat dari kerusakan pada sistem saraf dan pembuluh darah pada berbagai

lokasi tubuh seperti leher, bahu, pergelangan tangan, pinggul, lutut dan tumit
(Lockdown, 2020). Untuk prevalensi nyeri leher dan bahu 21% pada anak dan remaja,

sedangkan untuk nyeri punggung bawah 18% pada anak dan remaja (Lockdown, 2020).

Permasalahan seperti nyeri leher dan nyeri punggung bawah yang melibatkan

ketegangan otot-otot daerah sekitar dapat mempengaruhi bentuk postur sehingga

menyebabkan fleksibilitas menurun. (Mocanu & Dobrescu, 2021). Fleksibilitas adalah

kemampuan untuk melakukan gerakan melalui gerak sendi dan otot bergantung pada

struktur anatomi di area tertentu. Fleksibilitas tubuh yang baik dapat memudahkan

seseorang untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari serta mengurangi

kemungkinan terjadinya cedera atau sakit di area-area tubuh tertentu seperti area

punggung. Meningkatkan fleksibilitas dapat meningkatkan kualitas hidup dan

kemandirian fungsional. Fleksibilitas juga dapat membantu dalam elastisitas otot dan

memberikan jangkauan gerak yang lebih luas pada sendi (Sato et al., 2020). Untuk

mencegah fleksibilitas menurun yang disebabkan oleh postur yang salah dimulai dari

mengubah pola hidup menjadi hidup sehat dan rajin untuk melakukan peregangan.

Dengan pemberian latihan, akan memberikan efek adaptasi pada sistem neuromuscular

pada tubuh dan meningkatkan nilai dari kekuatan otot dan juga Fleksibilitas.

Dalam bidang Fisioterapi, cara terbaik meningkatkan fleksibilitas adalah dengan

Stretching .(Fonta et al., 2021).. Stretching merupakan aplikasi bertahap gaya tarik

untuk memperpanjang otot atau kelompok otot untuk meningkatkan jangkauan gerak

dari sendi dan sering dilakukan sebagai bagian dari rutinitas pra-partisipasi untuk

membantu dalam mempersiapkan tubuh untuk aktivitas. Peregangan dapat


dikategorikan menjadi dua jenis utama yaitu peregangan static dan peregangan

dinamis. (Behm & Chaouachi, 2011). Dalam penelitian ini akan berfokus pada Static

stretching . Static Stretching adalah peregangan statis melibatkan gerakan yang lambat

untuk mencapai titik peregangan, serta menahan posisi. (Fonta et al., 2021). Penelitian

terdahulu oleh (Suharjana, 2010) menyimpulkan bahwa static stretching lebih efektif

dibandingkan dengan dynamic stretching dalam meningkatkan fleksibilitas trunk

pada anak dengan latihan 2 kali seminggu selama 5 minggu dikarenakan latihan ini

meminimalisir cedera dan tenaga yang diperlukan lebih sedikit. Menurut penelitian

lainnya yang berjudul “Acute Effects of Static Self-Stretching Exercises and Foam

Roller Self-Massaging on the Trunk Range of Motions and Strength of the Trunk

Extensors” teknik static stretching dapat meningkatkan ROM dari Trunk serta

meningkatkan kekuatan otot ekstensor trunk dengan latihan yang dilakukan 2-3kali

seminggu (Fonta et al., 2021) tetapi menurut penelitian ini diteliti dengan responden

usia dewasa. Penelitian ini selaras dengan penelitian (Karunia Saraswati et al., 2019)

yaitu static stretching meningkatkan fungsional punggung bawah usia dewasa dengan

latihan yang dilakukan selama 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu.

Selain itu, dari berbagai studi yang menjelaskan mengenai efek langsung dan

peningkatan nilai fleksibilitas dari static stretching terhadap fleksibilitas trunk pada

anak masih sangat kurang dan dengan adanya pandemic Covid berdampak pada

fleksibilitas anak saat dirumah saja, maka dengan penelitian ini, peneliti ingin mencari

tahu hal tersebut. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Static Stretching Terhadap Fleksibilitas Trunk Pada

Anak Selama Pembalajaran Daring di Desa Ciangsana.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan “Apakah ada pengaruh Static Stretching

terhadap fleksibilitas trunk pada anak selama pembelajaran daring di Desa Ciangsana?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh Static Stretching terhadap fleksibilitas trunk pada

anak selama pembelajaran daring.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui nilai fleksibitas trunk anak sebelum pemberian Static Stretching

b. Untuk mengetahui nilai fleksibilitas trunk anak sesudah Static Stretching

c. Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian Static Stretching

terhadap nilai fleksibilitas trunk pada anak

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berperan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan yang dapat dijadikan bahan informasi sehingga melengkapi kepustakaan


yang ada tentang pengaruh Static stretching terhadap fleksibilitas trunk pada anak

selama pembelajaran daring

2. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah ilmu

pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti untuk mempelajari manfaat pengaruh Static

stretching terhadap fleksibilitas trunk pada anak selama pembelajaran daring

3. Bagi Profesi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi

dan proses fisioterapi terhadap pengaruh intervensi yang diberikan terhadap

fleksibilitas trunk pada anak selama pembelajaran daring.

4. Bagi Masyarakat

Hasil dari penelitian ini diharapkan intervensi yang diberikan dapat diterapkan

sebagai tambahan latihan untuk fleksibilitas anak agar anak gerak lebih bebas.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Anak

a. Definisi

2. Fleksibilitas

a. Definisi

b. Jenis-jenis fleksibilitas

c. Faktor yang memengaruhi fleksibilitas trunk

d. Pengukuran fleksibilitas trunk

3. Anatomi dan Fisiologi

a. Anatomi otot hamstring

b. Proses pemanjangan dan pemendekan otot

4. Prinsip Dasar Latihan Stretching

a. Static Stretching

1) Definisi

2) Teknik static stretching

3) Hubungan static stretching terhadap fleksibilitas trunk


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif

menggunakan desain Pre-Experimental dengan menggunakan desain penelitian One

Group Pretest-Posttest Design. Metode ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

antara sebelum dan sesudah intervensi.

B. Lokasi dan Waktu Peneliti

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Daerah Kabupaten Bogor , Desa Ciangsana.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2022. Mulai

dari pembuatan serta penyusunan proposal , pengumpulan data , lokasi dan masalah.

Pengumpulan data dilakukan dimulai dari bulan Januari hingga bulan April 2022

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang termasuk dalam penelitian ini yaitu seluruh anak anak berusia 7

sampai 12 tahun di Desa Ciangsana.

2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah incidental sampling dimana sampel yang dipilih secara

satu per satu dengan dilakukannnya wawancara dan dipilih sesuai dengan kriteria

inklusi. Besaran sampel yang telah diambil untuk penelitian dihitung dengan rumus

lemeshow menggunakan aplikasi sample size

(RUMUS SAMPLE SIZE)

Mengacu pada penelitian tentang ……. Dengan data sd sebelum intervensi dan

setelah intervensi. Maka perhitungan penelitian ini

……..

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dapat

diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar …. Responden. Untuk

mengantisipasi lost of follow up maka sampel ditambah 2 orang dengan asumsi 10%

dari jumlah sampel sehingga sampel berjumlah …. Orang.

Prosedur pengambilan sampel :

Langkah langkah yang dilakukan dalam memilih responden, antara lain:

a. Peneliti mengambil data jumlah anak – anak yang ada di desa Ciangsana

b. Peneliti memberikan kuisioner lebih lanjut tentang pembelajaran daring kepada

anak anak di desa Ciangsana

c. Peneliti memberikan pengukuran sit and reach test untuk mengukur fleksibilitas

kepada sejumlah anak anak di desa Ciangsana

d. Peneliti memeriksa hasil dari kuisioner dan pengukuran yang diberikan untuk

diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi


e. Peneliti memilih responden dengan sesuai kriteri inklusi lalu meminta

persetujuan untuk menjadi responden. Pemilihan responden dilakukan dengan

melihat hasil pengukuran sit and reach test dan mewawancarai responden satu

per satu secara berurutan sampai responden berjumlah … orang.

f. Peneliti menjelaskan cara pengisian inform consent.

Adapun kriteria sampel sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

1. Anak dengan usia 7 s.d 12 tahun

2. Anak dengan pembelajaran daring disekolah

3. Terdapat nilai penurunan fleksibilitas trunk

4. Mampu dan mengerti saat diberikan arahan

5. Bersedia dan konsisten untuk mengikuti progam penelitian hingga selesai

b. Kriteria eksklusi

1. Tiba tiba sakit dan tidak dapat mengikuti progam penelitian hingga selesai.

2. Anak memiliki cedera vertebra atau pernah operasi daerah vertebra

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Terikat ( Dependent )

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah fleksibilitas trunk

2. Variabel Bebas ( Independent)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Static Stretching


E. Definisi Operasional Variabel

Tabel … Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Static Latihan sesuai dengan Pengamatan 0 = tidak Nominal

Stretching aturan , sistematika dilakukan

dan prinsip prinsip


1 = dilakukan
gerakan khusus

stretching sesuai

dengan ilmu

fisioterapi

Fleksibilitas Kemampuan dalam Sit and reach 1. >16 = Ordinal

Trunk melakukan gerakan test sangat

pada ruang lingkup baik

gerak sendi 2. 16-14.5 =

baik

3. 14 – 12.5

= cukup

4. 12 – 11 =

kurang
5. <10 =

sangat

kurang

F. Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini peneliti mengunjungi

lokasi penelitian di kantor desa Ciangsana bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi

yang terdapat disana dan mencari data jumlah anak usia 7 s.d 12 tahun yang melakukan

pembelajaran daring. Setelah selesai mendapatkan data peneliti mengajukan surat

permohonan izin untuk melakukan penelitian di Desa Ciangsana. Lalu peneliti

melakukan wawancara dan pengukuran awal untuk memilih responden sesuai dengan

kriteria inklusi , setelah itu peneliti memberikan inform consent sebagai syarat

responden bersedia menjadi subjek penelitian. Berikut langkah langkah metode

pengumpulan data :

a. Wawancara untuk mengetahui biodata responden dan berapa lama dalam sehari

untuk melakukan pembelajaran daring

b. Pengukuran fleksibilitas sebelum intervensi menggunakan sit and reach test

c. Intervensi fisioterapi menggunakan static stretching

d. Pengukuran fleksibilitas sesudah intervensi dengan sit and reach test.


2. Instrumen Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

formulir inform consent dan kuisioner awal serta pengukuran sit and reach test

a. Persetujuan penelitian

b. Formulir inform consent yang berisi pernyataan ketersediaan menjadi responden

penelitian untuk mengikuti penelitian dari awal sampai selesai penelitian

c. Formulir kuisioner biodata awal

d. Sit and reach test untuk mengukur nilai fleksibilitas anak

e. Alat tulis untuk mencatat data

3. Prosedur Pengumpulan Data

Langkah Langkah dalam pengumpulan data :

a. Peneliti datang ke kantor desa Ciangsana meminta izin penelitian dan

pengambilan data

b. Peneliti memberikan kuisioner biodata awal tentang berapa lama dia duduk

selama daring atau mengikuti pembelajaran daring.

c. Setelah hasil pengisian kuisioner diperiksa , peneliti mewawancarain responden

yang sesuai dengan kriteria inklusi satu per satu

d. Responden yang telah mengisi inform consent selanjutnya dilakukan pengukuran

sit and reach test

e. Setelah melakukan pengukuran awal , peneliti melakukan intervensi latihan static

stretching.
f. Melakukan pengukuran fleksibilitas trunk menggunakan sit and reach test setelah

pemberian intervensi static stretching

G. Pengolahan Data dan Analisis Data

Setelah data terkumpul , data diproses dan dianalisa secara sistematis . data

analisi menggunakan prosedur statistis sebagai berikut:

1. Pengolahan data

Proses pengolahan data harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing

Peneliti akan mengevaluasi kelengkapan data yang diperoleh mengenai

pertanyaan yang ada didalam wawancara

b. Coding

Coding adalah mengklasifikasi jawaban dari responden ke dalam kategori-

kategori. Klasifikasi dilakukan dengan cara memberi skor pada masing-masing

jawaban berupa angka agar mempermudah dalam membaca dan

memungkinkan untuk diolah dengan laptop. Adapun koding yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi:

1. Static Stretching : 0 = tidak melakukan latihan dan 1 = melakukan latihan

c. Entry

Data dimasukan kedalam laptop lalu selanjutnya dilakukan analisa data

d. Cleaning
Kegiatan pengecekan ulang data yang sudah dientry terdapat kesalahan atau

tidak.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis yang dilakukan terhadap variabel dalam hasil penelitian univariat

yaitu data demografi : Usia , jenis kelamin , hasil pre test dan post test yang

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi pada tabel dan narasi.

b. Analisis Bivariat

Pada analisis bivariate peneliti menganilis bagaimana hubungan antara

variabel dependen dan independen dengan menggunakan uji statistic, dalam

hal ini analisis bivariate dilakukan untuk melihat pengaruh pemberian static

stretching terhadap fleksibilitas trunk anak selama pembelajaran daring.

Analisis bivariate diawali dengan uji normalitas dengan menggunakan uji

Shapiro-wilk karena jumlah sampel pada penelitian ini ….. , . jurnal tentang

saphiro wilk. Setelah dilakukan uji normalitas , akan didapatkan data

terdistribusi normal sehingga pengaruh intervensi diuji menggunakan Paired

Sample T-Test.

H. Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan etika penelitian. Adapun

etika penelitian yang digunakan sebagai berikut:

1.
2.

3.

4.

Buat memastikan bahwa penelitian ini memenuhi standar etik penelitian

kesehatan , proposal ini telah diuji dan mendapatkan ethical clearance dari

komite etik Poltekkes Kemenkes Jakarta III dengan nomor : …….

Anda mungkin juga menyukai