Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN
A. latar belakang
Kehidupan masyarakat disemua belahan dunia pada abad ke XXI mengalami
perubahan yang dramatis dalam segala aspek, perubahan dari masyarakat agraris ke
industri, dan sekarang mamasuki era informasi. Kemajuan teknologi informasi,
komunikasi dan transportasi telah membuat dunia bagaikan desa global (Global Village
tanpa batas, dan konsekuensinya seluruh negara dituntut peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas yang harus di siapkan dan harus di miliki oleh setiap
bangsa.
Berdasarkan uraian di atas sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan salah
satu lembaga pendidikan yang dapat menjadi andalan dalam menyiapkan SDM yang
bermutu tinggi, untuk menjawab semua problematika era globalisasi.
Dalam PP No. 29 tahun 1990 pasal 3 bahwa ”SMK lembaga pendidikan yang
mengutamakan penyiapan perserta didik untuk memasuki dunia kerja serta
mengembangkan profesionalisme, sesuai dengan kurikulum SMK bahwa pendidikan dan
pelatihan sebagai pranata utama dalam membangun Sumber Daya Manusia, harus secara
jelas membentuk peserta didiknya.
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan program kejuruannya.
Di dalam (Peraturan Mentri pendidikan Nasional RI, No22, 2006; 21) juga di
jelaskan “ Agar dapat berkerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian
dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai etos kerja
yang tinggi dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan kerjanya, memiliki
kemampuan mengembangkan diri.
Disamping praktek yang didapatkan di sekolah SMK juga menyelenggarakan
program prakerin (Praktek Kerja Industri) dengan tujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan latihan, hal ini juga untuk meningkatkan etos kerja siswa sebagai
persiapan dalam dunia kerja yang sangat ketat persaingannya. Prakerin adalah
penyelenggaraan pendidikan
Profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron program pendidikan
sekolah dan program penguasa keahlian yang di peroleh melalui kegiatan belajar

1
langsung di Dunia Kerja terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
(Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, 1994;7)
B. Landasan hukum
Sebagaimana yang di sampaikan oleh (Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan
1998;1) “pendidikan kejuruan pada sekolah menengah kejuruan yang dilaksanakan di
sekolah dan di industri perlu dikembangkan untuk mendapatkan tamatan SMK yang
memiliki SDM yang bermutu proses produksi yang menghasilkan barang dan jasa”.
C. Tujuan prakerin
1. Meningkatkan mutu dan SDM dari perserta didik sehingga memiliki suatu
keterampilan yang profesional, yang merupakan calon tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja sesuai dengan tuntunan pasar kerja.
2. Mempercepat hubungan kerja dan pendidikan antara lembaga sekolah dan industri.
3. Meningkatkan efisiensi pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
4. Meningkatkan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian proses pendidikan.
D. Manfaat prakerin
1. Siswa dapat mengenal Dunia Usaha yang sesungguhnya
2. Siswa dapat belajar langsung didunia usaha
3. Dapat menambah wawasan, pengalaman, pengetahuan, membentuk mental, dan rasa
percaya diri
4. Sebagai gambaran kepada para pembaca laporan ini sebelum melaksanakan prakerin

2
BAB II
Landasan Teori

A. Pengertian Setrika
Setrika merupakan alat bantu yang digunakan untuk merapikan dan melicinkan kain,
seperti baju, celana, jaket, sprei dll. Setrika sangat membantu terlebih lagi bagi
mereka yang bekerja dengan seragam dan juga membantu dalam bisnis laundry.
Dulunya, setrika hanya menggunakan arang sebagai pemanasnya namun seiring
berkembangnya zaman, serika kini menggunakan energi listrik untuk menghasilkan
panas. Setrika terbagi menjadi beberapa jenis, ada setrika listrik standar, setrika uap
laundry atau rumahan, setrika press, setrika philips, setrika roll dll.
Prinsip Kerja Setika Listrik Dan Bagian Bagiannya

Berikut ini kami akan membahas hal hal yang berkaitan setrika lebih spesifik ke
bagian bagian setrika dan fungsinya, komponen setrika dan fungsinya, prinsip kerja
setrika dan cara kerja setrika. Gambar setrika, gambar bagian bagian setrika.
B. Bagian Bagian Setrika Listrik

Gambar 1.1 Setrika Listrik

3
Sebuah setrika tersusun oleh bagian bagian atau komponen yang memiliki fungsinya
masing-masing. Bagian-bagian setrika tersebut membentuk suatu sistem sehhingga
bisa menghasilkan panas yang digunakan untuk merapikan pakaian.
Berikut ini kami berikan gambar bagian-bagian setrika litrik dan juga kami sebutkan
bagian-bagian setrika listrik beserta penjelasan fungsinya.
1. Kabel
Kabel merupakan bagian setrika yang berfungsi sebagai penghantar listrik dari
sumber tegangan menuju ke setrika tepatnya ke elemen pemanas (heater). Kabel
setrika berisi kawat tembaga serabut yang dilapisi dengan isolasi berbahan karet
dan bahan sejenis kain.
Dengan bahan tersebut membuat kabel menjadi fleksibel dan mudah untuk
mengikuti pergerakan setrika. Dan dengan bahan isolasi tersebut membuatnya
aman dari kebocoran arus listrik.
2. Selector Switch
Selector switch atau disebut sebagai saklar pilih merupakan bagian setrika listrik
yang berfungsi sebagai saklar On dan saklar Off. Selain itu selector switch juga
berfungsi untuk memilih tingkatan panas yang diinginkan.
Setrika pada umumnya memiliki selector switch yang dilengkapi dengan
keterangan jenis kain dan tingkatan panas. Keterangan tersebut memudahkan
pengguna untuk menyesuaikan panas yang pas terhadap jenis kain yang akan
disetrika.
Apabila menginginkan suhu tinggi maka arahkan selector switch ke arah
keterangan suhu panas, sehingga selector switch akan membuat arus listrik yang
mengalir ke elemen pemanas semakin besar.
3. Lampu Indikator
Lampu indikator merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk
menunjukkan kondisi setrika dalam keadaan On atau Off. Selain itu, lampu
indikator juga berfungsi sebagai indikator yang menunjukkan setrika sedang
malakukan proses pemanasan. Jika lampunya tiba-tiba mati maka suhu elemen
pemanas setrika sudah sesuai / pas dengan suhu yang telah diatur di selector
switch.
4. Elemen Pemanas (Heater)

4
Elemen pemanas atau heater merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Semakin lama arus listrik yang
mengalir pada elemen pemanas maka suhunya pun juga semakin tinggi.
Maka dari itu sebuh komponen pengatur suhu sangat berperan penting dalam
menjaga suhu yang tepat. Letak elemen pemanas pada konstruksi setrika listrik
berada diantara alas dan pemberat setrika.
5. Pengatur Suhu
Pengatur suhu merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk menjaga suhu
pada nilai suhu yang telah diatur pada selector switch. Pengatur suhu pada setrika
biasa menggunakan thermostat.
Prinsip kerja pengatur suhu (thermostat) pada setrika listrik adalah ketika setrika
belum mencapai nilai yang diinginkan maka thermostat akan mengalirkan energi
listrik ke elemen pemanas sehingga suhu setrika naik.
Namun ketika suhu naik melewati batas yang diinginkan maka thermostat akan
memutus aliran listrik yang menuju ke elemen pemanas. Dengan terputusnya
aliran listrik tersebut membuat suhu elemen pemanas perlahan turun.
6. Alas Setrika
Alas setrika merupakan bagian dari setrika listrik yang berfungsi untuk
mengkonversi energi panas pada heater sehingga menjadi pelicin pakaian. Alat
setrika inilah yang menghubungkan antara heater dengan kain.
Alas setrika listrik terbuat dari bahan logam anti karat, seperti bahan stainless
steel bahan aluminium dan bahan lainnya. Bahan alas setrika harus kuat terhadap
suhu panas yang lama dari heater. 
7. Pemberat Setrika
Pemberat setrika listrik merupakan bagian setrika yang terbuat dari logam yang
seperti namanya berfungsi sebagai pemberat setrika. Kenapa harus ada pemberat?
Karena dengan adanya pemberat maka penggunaan setrika menjadi lebih baik
dalam artian setrika tidak begitu ringan.
8. Kap / Penutup Setrika
Penutup setrika / kap / casing merupakan bagian setrika yang berfungsi untuk
menutup dan melindungi komponen setrika lainnya, seperti heater, kawat
penghantar, pemberat dll. Dengan adanya penutup ini membuat setrika tampak
lebih rapi dan membuat komponen di dalamnya tidak berhamburan keluar.
9. Tangkai Pemegang

5
Tangkai pemegang merupakan bagian setrika listrik yang berfungsi untuk
pegangan setrika. Tangkai pemegang inilah yang digenggam / dipegang oleh
tangan untuk mendorong setrika maju mundur. 
Tangkai setrika harus berbahan isolator (tidak menghantarkan arus) sehingga
membuat pengguna tetap aman saat menggunakan setrika. Bahan tangkai
pemegang setrika dapat berupa kayu, plastik atau PVC.
10. Reservoir Air
Resevoir air merupakan bagian setrika listrik uap yang berfungsi sebagai tempat
(wadah) penampungan air. Air yang ada di dalam reservoir ini akan dipanaskan
oleh elemen pemanas hingga menjadi uap yang dapat digunakan untuk merapikan
pakaian.
Bagian setrika ini hanya dapat ditemui pada setrika listrik uap. Apabila tidak
ingin menggunakan uap maka cukup kosongkan Reservoir ini. Ingat untuk selalu
mengeringkan bagian ini setelah menggunakannya demi menghindari terjadinya
korosi (karat). Kalian dapat melihat setrika jenis ini pada setrika uap laundry.

C. Prinsip Cara Kerja Setrika Listrik


Setrika terdiri dari banyak komponen dengan funsginya masing-masing. Komponen
tersebut bekerja dalam satu sistem sertrika untuk menghasilkan suhu panas pada
setrika. Nah berikut ini kami tuliskan dan jelaskan prinsip / cara kerja setrika listrik.
1. Apabila steker (colokan) setrika dihubungkan dengan sumber tegangan listrik
maka arus listrik akan mengalir ke setrika.
2. Listrik yang mengalir ke setrika membuat lampu indikator menyala sehingga
menandakan bahwa setrika sudah terhubung dengan listrik.
3. Selector switch diarahkan ke tingkat suhu tertentu dan membuat pengaur panas
(thermostat bekerja).
4. Thermostat bekerja dengan mengukur suhu setrika, apabila suhunya belum
mencapai nilai yang telah diatur maka thermostat akan mengalirkan aliran listrik
menuju ke elemen pemanas untuk menaikkan suhunya (terjadi proses
pemanasan).
5. Apabila suhu setrika naik melewati suhu yang telah diatur maka thermostat
memutus arus listrik yang menuju ke elemen pemanas (dapat ditandai dengan off
nya lampu indikator). Terputusnya aliran listrik ke elemen pemanas membuat
suhunya perlahan turun.

6
6. Ketika suhu turun melewati batas suhu minimum yang telah diatur maka
thermostat kembali menghubungkan aliran listrik menuju ke elemen pemanas
untuk menaikkan suhunya.
D. Jenis-Jenis Kerusakan Setrika
1. setrika tidak panas
2. setrika mati total
3. setrika yang memiliki kebocoran arus listrik pada alasnya (setrika nyetrum
4. setrika yang tidak dapat melicinkan baju

7
BAB III
PEMBAHASAN (ISI LAPORAN)

A. CARA MEMPERBAIKI SETRIKA TIDAK PANAS

Cara memperbaiki setrika yang tidak panas karena kawat elemen pemanasnya
putus.
Setrika kadangkala mengalami kerusakan yang menjadi penyebab tidak panas
meskipun sudah ditunggu sekian lama setrika tak kunjung panas juga.
Mengatasi kawat elemen pemanas setrika yang putus bisa saja dengan mengganti
elemen pemanasnya dan harganya tidak terlalu mahal. Tapi itu kalau kita hidup di kota
besar yang serba ada. 
Kalau kebetulan tinggal di daerah yang agak jauh dari kota, dan harus beli elemen
pemanas setrika yang harganya tidak sebanding dengan biaya transport ke kota,
kayaknya musti pikir-pikir lagi yaa. 
Untuk mengatasi kawat elemen setrika yang putus, bisa sedikit diakali. Namun ini
agak beresiko, jadi jika anda tidak yakin dengan cara ini sebaiknya tidak usah di
praktekkan, cukup jadikan referensi saja.
Oke mari kita mulai memperbaiki setrika yang tidak bisa panas dikarenakan kawat
elemen pemanasnya putus.

Gambar 2.1 Elemen

8
Pertama siapkan alat dan bahan yaitu obeng, tang, dan kabel tembaga.

Gambar 2.2 Tang


Kemudian bongkar terlebih dahulu setrikanya, disini kasusnya terjadi pada setrika
punyanya Panasonic type SN.....
Membongkar setrika sebenarnya mudah, hanya ada satu baut yang tersembunyi
yang kadang tidak kelihatan atau membuat kita kesulitan membuka setrika.
Seperti pada setrika Panasonic ini, salah satu baut tertutup pelapis kabel yang
menjadi engsel di setrika.
Jadi, lepas terlebih dahulu karet pelapis kabel yang menempel di setrika, lalu akan
terlihat baut yang mengunci tutup atas setrika.

Gambar 2.3
Setelah baut ini terlepas dan tutup atas setrika dibuka maka proses membongkar
selanjutnya akan lebih mudah karena semua bautnya sudah kelihatan.
Setelah setrika terbongkar dan terlihat kawat elemen pemanasnya yang putus, anda
bisa mulai berkreasi untuk menyambungnya dengan kawat tembaga dari kabel listrik.
Lilitkan kawat tembaga sedemikian rupa dan jepit menggunakan tang agar kawat
tembaga terikat kuat ke kawat elemen pemanas setrika.

9
Gambar 2.4
Perhatikan posisi dan kondisi kawat tembaga, jangan sampai menyentuh bagian
lain dari setrika yang bisa jadi membuat aliran listrik tersentuh pemakainya. 
Jadi setelah dililit kuat, rapikan posisinya agar tidak mengkhawatirkan dan pastikan
benar-benar kuat agar tidak longgar atau lepas saat nanti digunakan.
Sekali lagi, perbaikan ini sangat beresiko, jika anda tidak yakin bisa
mengerjakannya, sebaiknya bawa ke tukang servis atau beli elemen pemanas yang baru
atau beli setrika baru sekalian, hehehe.
Setelah selesai, jangan lupa untuk mencobanya terlebih dahulu sebelum setrika di
rakit kembali.
Putar knob setelan tingkat panas setrika lalu colokan kabel setrika ke listrik. Jika
berhasil, rakit kembali setrika ke kondisi semula.

Gambar 2.5
Saat merakit setrika, perhatikan posisi knob pengatur tingkat panas. Sesuaikan
posisi knob yang ada di casing setrika dengan posisi stelan panas yang ada di setrika.
Setelah di perbaiki seperti ini, kemungkinan derajat panas seterika akan sedikit
menurun. Kalau misal biasanya sampai 140 derajat, mungkin akan sedikit turun jadi 130
derajat saja.

10
Begitulah cara memperbaiki setrika yang tidak bisa panas karena kawat elemen
pemanasnya putus. Sebenarnya banyak penyebab kenapa setrika tidak panas, salah
satunya yaa elemen pemanas yang putus ini.
Sedangkan elemen pemanas ini, pada beberapa type setrika, bisa diganti. tapi ada
juga yang menyatu dengan alas setrika sehingga tidak bisa diganti. 
Kalau yang elemen pemanasnya bisa diganti, maka tinggal belikan penggantinya
dan pasang, beres.
Semoga cara darurat ini bisa mengatasi setrika anda yang tak kunjung panas
meskipun sudah di colok berjam-jam. Tapi cara ini mungkin beresiko, jadi sebaiknya
anda harus hati-hati saat memperbaiki setrika. 

B. CARA MEMPERBAIKI SETRIKA MATI TOTAL


Mati totalnya setrika ditandai dengan tidak terjadinya proses pemanasan sama
sekali dan lampu LED juga mati bisa juga ditandai dengan tidak terjadinya kalibrasi pada
AVO meter pada saat pengukuran dilakukan. Yang menunjukan tidak ada hubungan atau
tidak terjadi pengolahan energi listrik pada setrika yang diakibatkan oleh beberapa hal
yaitu :
1. Terputusnya sambungan pada jalur arus listrik diantara awal masuk kabel sampai
elemen pemanas
2. Rusaknya salah satu komponen yang berhubungan langsung dengan jalur
3. bisa jadi stop kontak yang sobat gunakanlah rusak 
Tindakan pertama yang harus sobat lakukan adalah memeriksa bagian stop kontak
yang sobat gunakan karena besar kemungkinan kerusakan terdapat disana
Untuk pemeriksaan silahkan dibaca cara aman cepat efektif perbaikan stop kontak
dan saklar tanpa ribet
Jika pemeriksaan stop kontak sudah dilakukan, stop kontak masih baik dan normal,
maka langkah Selanjutnya adalah pemeriksaan bagian sambungan pada jalur listrik dari
awal sambungan (kabel) sampai elemen pemanas Hal yang harus dilakukan
Periksa terlebih dahulu sambungan arus dengan cek steker menggunakan Avo meter,
pada posisi Ohm meter dengan menghubungkan kedua jarum – dan + pada terminal
Avometer pada kedua bagian penghantar pada steker Seperti ini

11
Gambar 2.6
Bila gambar diatas kurang jelas silahkan lihat gambar dibawah :
Maka Avo meter akan mengalami 3 kemungkinan yang akan terjadi
Contoh kalibarasi Avo Meter

Gambar 2.7

Gambar 2.8
Sebagai contoh bila sobat menghubungkan kedua jarum terminal dengan kedua
steker/socket pada bagian kabel arus setrika, dan saklar di Onkan atau di Start (bila
setrika sobat memiliki tombol saklar) dan hasilnya meliputi gambar diatas

12
Perlu dingat sekali lagi pemeriksaan ini dilakukan dengan selektor switch pada AVO
meter / multitester ada dalam keadaan ohm meter.
Agar lebih paham silahkan dibaca AVO meter cara mengukur dan menghitung
hasil pengukuran arus, tegangan, dan tahanan dengan akurat
Gambar paling kiri sobat menunjukan sebelum dilakukannya penghubungan dan
bila sudah dilakukan pemeriksaan avometer masih sama seperti sebelumnya (jarum tidak
bergerak sama sekali) tanpa ada reaksi, menunjukan ada bagian sambungan yang
terputus baik itu pada kabel ataupun bagian komponen didalamnya
sesudah dilakukan pemerikasaan dengan avo meter avometer, dan hasilnya adalah seperti
ditunjukan oleh gambar tengah, itu menunjukan sebuah komponen berjalan baik karena
tidak ada hubung singkat dan tidak ada bagian yang terputus hubung singkat.
Misalnya pada gambar dibawah ini

Gambar 2.9
Gambar diatas adalah contoh pemeriksaan kabel atau penghantar dan bukan
pemeriksaan baik tidaknya suatu komponen seperti elemen pemanas, atau motor listrik
Agar lebih jelas silahkan lihat gambar dibawah :
Gambar diatas adalah cara untuk memeriksa kabel listrik yang masih bagus atau sudah
rusak. Silahkan ikuti petunjuk ini agar dapat memeriksa kabel listrik dengan benar
1. Pemeriksaan kabel listrik 

Gambar 2.10

13
a. Seperti biasa, Avo meter sobat harus dalam mode Ohm meter (mode
pengukuran tahanan)
b. Buka bagian body belakang pada setrika agar dapat melihat sambungan antara
kabel menuju ke dalam setrika
c. Sambungkan salah satu jarum terminal AVO meter sobat pada salah satu
penghantar steker dan jarum yang lainnya ke bagian ujung kabel yang terdapat
pada koper body belakang setrika yang tadi telah sobat buka (agar lebih jelas,
silahkan lihat gambar diatas)
d. Lihat hasil pengukuran pada layar Avometer, bila terdapat sambungan pada
kabel akan ditandai dengan bergeraknya jarum penunjuk angka pada Avo meter
Analog dan terlihatnya angka pada Avo meter digital
e. Namun bila tidak terlihat hasilnya pada layar avo meter, dengan kata lain tidak
ada kalibrasi, maka ada 2 kemungkinan yaitu :
2. Putusnya sambungan ditengah
Kabel Terjadi kesalahan pengkuran seperti ditunjukan gambar
dibawah

Maka solusinya adalah dengan memindahkan salah satu jarum terminal AVO meter
pada bagian kabel lainnya misalnya seperti pada gambar dibawah :

Na
mun, bila hasilnya tetap tidak ada perubahan, maka kemungkinannya seperti
ditunjukan gambar dibawah ini 

14
Ada salah satu sambungan yang mati dan harus di perbaiki Untuk memperbaiki
kabel setrika atau kabel lainnya bisa baca di artikel ini : Memperbaiki kabel!
Ketahuilah letak kabel yang putus dengan tips sederhana ini. Namun bila pada
kabel listrik setrika masih dalam keadaan baik yang ditandai dengan timbulnya
kalibrasi pada kedua penghantar kabel tersebut, maka diteruskan pemeriksaan pada
bagian komponen dalam setrika.
Bagian dalam setrika dapat terlihat seperti ini :

Gambar 2.11

15
Karena kurang jelas, maka saya coba gambar skema atau gambar manualnya

Gambar 2.12
Silahkan periksa bagian-bagian sambungan setiap komponen dengan
menggunakan avometer mode OHM dari mulai elemen pemanas, thermostat, dan
fuse.
Jika ada salah satu komponen yang mengalami kerusakan karena tidak ada
sambungan dengan ditandai tidak adanya kalibrasi pada jarum penunjuk angka
AVOmeter silahkan buka dan perbaiki. 

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setrika Listrik adalah alat yang biasanya digunakan untuk merapikan
pakaian.Setrika zaman kuno dibuat dari yang diisi arang membara. Saat ini
setrikakebanyakan dibuat dari alumunium dan baja tahan karat, sumber panas dari
listrik,serta memiliki thermostat untuk mengendalikan suhu. Dalam praktek
pemakaianlistrik ini seharusnya kita dapat mngetahui bagimana prinsip kerja setrika dan
perawatan pada setrika.setrika listrik otomotis ini bekerja dengan menggunakanelemen
pemanas seperto thermostat dan lempengan logam untuk menyalurakan panas pada
setrika.
B. Saran

16
Sebaiknya dalam mengetahui dan mempelajari Prinsip kerja pada
Setrikalistrik,penulis harus lebih memahami bagian-bagian dan fungsi pada setrika
listrikitu sendiri guna bisa menerapkan pengetahuan tersebut pada kehidupan sehari-hari.

17
DAFTAR PUSTAKA

Direktor Pendidikan Menengah Kejuruan.2004.Alat Alat Listrik Rumah Tangga.Jakarta:


Depdiknas.
Dwi Siswoyo, dkk. (2007).Jenis Jenis Pemakaian Litrik: UNYPress.ErmanSuherman,dkk.
(2003).Reparasi Pemakaian Listrik Domestik.Bandung: JICA.
Marwanta,dkk.(2009). Panduan Reparasi Pemakaian Listrik (Diterjemahankedalambahasa
inggrisolehDinaLianita danEndah Retnowati). Yudhistira
.

18
19

Anda mungkin juga menyukai