Anda di halaman 1dari 3

Berakhir Kematian

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah lagi. Di sekolah aku mempunyai seorang
sahabat yang sangat baik, namanya Bila. Kami kemana mana selalu bersama.
Teng teng teng, bel masuk berbunyi, Aku dan Bila masuk ke kelas. Bila mempunyai
pacar, pacarnya cukup baik dan mereka sekelas. Mereka mulai pacaran dari kelas X sampai
sekarang. “Oh ya, kami sekarang kelas XII.” Walaupun Bila mempunyai pacar Aku tidak
mau ngikutin Bila pacaran. Karena aku harus fokus dulu dengan sekolahku.
Hari beralu, Bila menelponku katanya dia ada masalah dengan pacarnya. Dan Bila pun
curhat ke Aku.
“Nis”, kata Bila dengan suara tersedu sedu seperti orang lagi nangis.
“Ya”, jawab Ku.
“Lo tau gak, gua ada masalah dengan cowok gua”, kata Bila sambil nangis.
“Terus?”, tanya Ku.
“Dan gua di putusin tadi”, kata Bila.
“Lo tau kan kami pacaran udah lumayan lamadan tadi dengan entengnya dia bilang putus”,
lanjut Bila.
“Ya udah, lo harus sabar, lagian cowok di dunia ini bukan dia doang.”, kata Ku dengan nada
yang lembut.
Keesokan harinya Nisa berangkat ke sekolah dan di sekolah Bila menceritakan se detail
mungkin masalahnya dengan cowoknya. Ternyata ceritanya cowok nya slingkuh dari Bila,
selingkuhan cowok Bila sekelas dengan Bila dan Bila pun menangis di depan Nisa, Nisa
mengelus elus punggung Bila dan berkata, “sabar Bil, dan ini juga bagus kok untuk lo, jadi lo
udah tau kalau dia orangnya kayak gitu, makanya kalian berdua.”
Bel masuk pun berbunyi, Bila melihat ke arah mantannya, yang sedang duduk semeja
dengan pacar selingkuhannya tadi. Bila tidak tahan dengan air matanya, kemudian Bila
meneteskan air matanya. Guru pun masuk kelas, “Hai anak – anak”, kata Bu Guru. “Hai Bu”,
jawab anak – anak.
“Baiklah kita akan memuai pelajaran pada pagi hari ini, buka bukunya tentang
Metabolisme”.
Beberapa menit kemudian, Bu Guru melihat ke arah Bila, dan Bu Guru bertanya, “Kamu
kenapa Bil?”. “Gak apa apa Buk”, jawab Bila. Kata Bu Guru, “Ya sudah kalau gak apa apa”.
Bel istirahatpun bunyi.
“Ayok Bil kita ke kantin”, ajak Nisa
“Gak ah, gua gak laper”, kata Bila.
“Ya udah kalo gitu”, kata Nisa
Nisa ke kantin sendirian dan di kantin Nisa melihat mantan pacar Bila dengan cewek
tukang selingkuh itu. Mereka berdua main suap-suapan. Hati Nisa bicara, “Untung aja Bila
gak ikutan, kalau Bila ikut pasti Bila sedih melihat itu semua”. Lalu aku memutar balik
badanku. Ternyata, Bila dari tadi sudah ada dibelakangku, Bila melihat semua kejadian yang
aku lihat tadi dan Bila langsung berlari ke toilet terus Nisa mengejar Bila.
“Bill, bill, mau kemanaa??” tanya gua sambil teriak. Bila masih terus berlari, ternyata, Bila
berlari menuju toilet dan Bilapun menangis.
Gua sampai dekat Bila, kata gua “Lo ngapain sih nangis lagi hah, dia itu ga bagus buat lo,
cowok di dunia ini banyak Bill banyakk”.
“Lo itu gak tau gimana rasanya sakit hati, memang banyak cowok di dunia ini tapi untuk
mencari cowok seperti Dia itu gak mudah”, jawab Bila sambil menangis. “Lagian lo kan udah
tau kalau gua dengan Dia udah cukup lama pacarannya”, Bila melanjut percakapannya
dengan nada membentak Nisa. “ngelupain seseorang itu gak mudah Nis”, kata Bila.
Lalu Nisa berlari ke kelas dan meninggalkan Bila sendirian di toilet. Dalam hati Nisa
berkata, “Ya Allah, segitu marahnya Bila sama aku sampai dia ngebentak Aku dengan Nada
yang tinggi”.
Bel masuk berbunyi lagi Bilapun masuk ke kelas, di kelas Bila dan Nisa tidak saling
bertegur sapa karena masalah tadi.
Beberapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi, Nisa dan Bilapun belum saling sapa,
biasanya Bila dan Nisa kadang pulang bareng, tapi kali ini tidak.
Hari pun berlalu, keesokan harinya kelas XII disuruh untuk tugas kelompok,
kelompoknya yaitu satu meja satu meja, dan kebetulan Nisa dan Bila satu keompok.
Beberapa menit kemudian, Bila dan Nisa saling memandang dan dalam batin Nisa
berkata,”Apa gua minta maaf aja ke Bila?”.
Dan sepulang sekolah Nisa pun meminta maaf ke Bila.
“Bil” kata Nisa sambil membereskan buku mau pulang.
“hem” jawab Bila
“Gua mau minta maaf, waktu itu gua gaada niat buat bikin lo tambah sedih,” kata Nisa.
“Iya Nis, gua juga minta maaf udah ngebentak lo waktu itu.” Kata Bila.
Dan mereka pun baikan.
“Gimana kalo kita ngerayain baikan kita?” Tanya Nisa.
“Boleh, ayok – ayok, tapi dimana?” Tanya Bila lagi.
“Di kafe aja yokk,” ajak Nisa.
“Ayok, nanti kita berangkatnya jam Tujuh malam aja oke,” ajak Bila.
“Oke.” Jawab Nisa.
Dan sekarang jam Tujuh malam berdua langsung bertemu di kafe. Dan Bila sampai
duluan di kafe.
“Nisa lama banget deh,” kata Bila. Setelah itu, Bia tidak sengaja melihat mantan pacarnya
sedang bemesraan di hadapan Bila. Bila langsung keluar dari kafe dan bergegas pulang,
janjian dengan Nisa pun di batalkan. Bila pun akhirnya menangis dan langsung menelpon
Nisa dan bilag kalau janjiannya di batalkan.
Bila sampai di rumah dengan ekspresi wajah sangat menyedihkan dan dia pun menangis.
Bila pun ke atas atap rumahnya. Dan berniat untuk mengakhiri hidupnya di malam itu juga di
atas atap tersebut. Dan dia pun berakhir disana.
Keesokan pagi nya ada berita beredar di media sosial, katanya ada siswi sekolah yang
mengakhiri hidupnya di tas atap rumahnya sendiri. Nisa langsung menelpo Bila dan Bila
tidak mengangkat telponnya, Nisa khawatir takut terjadi apa – apa sama Bila, karena Bila
tidak mengangkat telpon dan membalas pesan dari Nisa. Akhirya, Nisa langsung bergegas ke
rumah Bila, dan ternyata rumah Bila sangat ramai dengan orang – orang dan di depan rumah
Bila terdapat bendera kuning. Nisa terkejut dan langsung masuk ke rumah Bila, Nisa syok
sekali, di hadapannya adalah seorang teman dekatnya yang terbaring dan tidak bisa di apa –
apai lagi. Nisapun akhirnya menangis dan tangisan Nisa pun tak henti – henti.
“Lo kenapa ninggalin gue secepat ini si Billll” kata Nisa sambil memeluk mayat yang sedang
terbaring dan Nisa pun nangis ter sedu – sedu.
“Padahal, semalem lo janjian sama gua, lo kenapa berakhir kaya gini” kata Nisa.
5 menit kemudian, Bila di mandikan, di kafankan, di sholati, dan di kuburkan di sebelah
rumahnya.
Hari pun berlalu, aku melaksanakan hari kesendirian tanpa seorang tean. Biasanya, Bila
selalu menemaniku.
Satu minggu setelah Bila meninggal aku pun merasa takut. Kayaknya akhir – akhir ii ada
yang ngikutin aku. Aku tidak tau itu siapa. Dan saat aku melihat ke arah belakang tidak ada
orang.
“Ah ini mungkin Cuma perasaan aku aja,” kata Nisa.
Dan sekarang hari sudah malam waktunya Nisa tidur. Seperti biasa, sebelum tidur Nisa
ke toilet dan tak lupa untuk berkaca. Di belakangnya seperti ada makhluk halus yang mirip
dengan Bila, hati Nisa pun berkata, “Ah, itu Cuma penglihatanku aja, mungkin karena aku
rindu dengan Almh. Bila”, kata Nisa.
Sebenarnya Nisa gak berani melihat ke belakang tapi ya sudah lah. Nisa pun pergi ke
tempat tidurnya dan mulai memejamkan mata, sebelum memejamkan mata tiba – tiba Nisa
mendengar sesuatu, “Nisaa... ayooo temenin guaaa...ke kantin... Nisaaa ayok kitaa mainn
barenggg.” Kata suara tersebut dengan nada lirih dan menyeramkan.
Ternyata suara tersebut adala suara Bila yang selalu gentayangan di setiap malamnya
Nisa. Nisa tidak tahan lagi dengan Almh. Bila yang selalu mengganggu malam- malamnya.
Akhirnya, Nisa pun memilih untuk mengakhiri hidupnya di malam itu. Dengan menggunakan
pisau di tangannya. Nisa pun menyayat tangannya sendiri. Dan ahirnya pun Nisa meninggaldi
malam itu juga dalam keadaan yang mengenaskan.

Anda mungkin juga menyukai