Anda di halaman 1dari 6

PEMAJANAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA SALURAN UDARA

TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV DI PROPONSI RIAU

Suwitno , Fri Murdiya

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru


Email : suwitnowd@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pengaruh radiasi medan listrik dan medan magnet terhadap kesehatan manusia dan
perkembangan makluk hidup sudah menjadi masalah lingkungan bagi PT. PLN (Persero). Ambang
batas kuat medan listrik dan kuat medan magnet dari SUTT 150 kV yang ada pada sistem transmisi
yang melewati Provinsi Riau perlu dipantau setiap saat, apakah sudah berdasarkan rekomendasi
IRPA/INIRC,WHO 1990, SNI 04-6950-2003 dan IEEE std. C95.6-2000. Tulisan ini memberikan
informasi kondisi kuat medan magnet dari pengukuran langsung ke lapangan dan perhitungan kuat
medan listrik dengan persamaan karakteristik impendansi, kemudian dibandingkan dengan rekomendasi
IRPA/INIRC,WHO 1990, SNI 04-6950-2003 dan IEEE std. C95.6-2000. Hasil pemantauan besaran
pemajanan kerapatan medan magnet tertinggi pada transmisi SUTT 150kV di Riau sebesar 90 µT,
keberadaan radiasi medan magnet ini, masih lebih rendah dari kerapatan medan magnet standar 100
µT. Sedangkan kuat medan listrik 70 V/m lebih rendah dari standar 5 kV/m. Keberadaan radiasi medan
elektromagnetik pada SUTT 150 kV di Riau adalah aman untuk kesehatan manusia yang berdasarkan
pada standar.

Kata kunci : Kuat medan magnet dan listrik, rekomendasi IRPA/INIRC,WHO 1990,

1. Pendahuluan pengaruh terhadap peralatan elektronik yang dimiliki


masyarakat. Selain dampak tersebut di atas juga
Energi listrik yang dihasilkan oleh unit dapat menyebabkan sengatan arus listrik, yang
PLTA Koto Panjang didistribusikan ke berbagai kemungkinan dapat berasal dari tanaman yang
daerah dengan sistem interkoneksi melalui transmisi menyentuh jaringan SUTT. Kecenderungan dampak
gardu induk (TRAGI) yang tersebar di berbagai negatif tersebut di atas disebabkan oleh efek medan
daerah, seperti Tragi Koto Panjang, Tragi Garuda listrik dan medan magnet. Efek medan listrik dan
Sakti, Tragi Teluk Lembu, Tragi Duri, Tragi Dumai magnet dapat menyebabkan gejala stress, karena
dan Tragi bagan Batu. Antar tragi dihubungkan oleh kejutan akibat peluahan elektrostatik atau karena
suatu jaringan dengan tegangan 150 kV yang juga bersentuhan dengan benda-benda bermuatan listrik.
disebut dengan saluran udara tegangan tinggi Jadi efek ini berpengaruh pada aspek-aspek
(SUTT). psikologis (rasa takut dan lain-lain) dan kenyamanan
lingkungan. Terutama, hal ini sangat besar
Lintasan dari SUTT ini melewati kawasan pengaruhnya pada masyarakat awam yang kurang
permukiman, pertanian (sawah, kebun), hutan, mempunyai pengetahuan tentang listrik.
semak belukar dan sebagainya. Keberadaan
jaringan SUTT ini akan dapat memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan, seperti dampak sosial
ekonomi, keresahan masyarakat (psikologi),

65
2. Metode Penelitian
2.2 Rekomendasi WHO 1990 [1,2]
2.1 Ambang Batas Medan Listrik dan Medan
Magnet WHO pada tahun 1990 memberikan
rekomendasi untuk nilai ambang batas medan
Rekomendasi IRPA/INIRC untuk batas magnet dan medan listrik seperti terlihat pada tabel
exposure terhadap medan listrik dan medan magnet 2.2 berikut ini.
yang berlaku pada lingkungan kerja dan umum
untuk frekuensi 50/60 Hz pada tabel berikut[1,2] : Tabel 2.2 Nilai Ambang Batas Medan Listrik
Intensitas Medan Lama Exposure/24 jam
Tabel 2.1. Rekomendasi IRPA/INIRC untuk batas Listrik Yang diperbolehkan
exposure terhadap medan listrik dan medan magnet (kV/m) (menit)
yang berlaku pada lingkungan kerja dan umum
untuk frekuensi 50/60 Hz. 5 Tidak terbatas
Medan Kuat 10 180
Listrik fluksi 15 90
Klasifikasi
(kVrms/m) Magnetik 20 10
(mTrms) 25 5
• Lingkungan Kerja :
1. Sepanjang hari 10 0,5 Bagi masyarakat umum, WHO 1990
kerja 30 a) 5 b) merekomendasikan tingkat exposure maksimum
2. Waktu singkat - 25 adalah 100 µT untuk medan magnet dan 5 kV/m
3. Anggota tubuh untuk medan listrik.
• Lingkungan Umum: 5 0,1
1. Sampai 24 jam 10 1 2.3 Standar IEEE std. C95.6-2000
/hari c)
2. Beberapa jam /hari IEEE std. C95.6-2000 for Safety Levels with
Respect to Human Exposure to Electromagnetic
Catatan : Fields, 0–3 kHz, memberikan batasan kuat medan
a) Lama exposure untuk kuat medan listrik listrik dan magnet yang dizinkan untuk khalayak
antara 10-30 kV/m dapat dihitung dengan ramai (general public) dan lingkungan kerja
rumus : t ≤ 80/ E dimana t = lama exposure (controlled environment) berdasarkan rentang
(jam) dan E = Kuat medan listrik (kV/m) frekuensi adalah sebagai berikut [3]:
b) Lama exposure maksimum per hari adalah
2 jam Tabel 2.4. Limit Kuat Medan Magnet yang
c) Berlaku pada ruangan terbuka, seperti diizinkan berdasarkan IEEE std. C95.6-2000
tempat-tempat rekreasi, lapangan dan Kuat fluksi Magnetik Brms
sebagainya. Selang (mT)
d) Batas exposure dapat dilampaui untuk Frekuensi
(Hz) General Controlled
selama beberapa menit per hari dengan Public Environment
syarat dilakukan upaya-upaya pencegahan
efek ganding tak langsung. < 0.153 118 353
Pedoman IRPA mensyaratkan Kuat medan listrik = 0.153–20 18,1/f 54,3/f
5 kV/m dan Keraptan medan listrik = 100 µT untuk 20–759 0,904 2,71
daerah pemukiman. Rekomendasi IRPA/INIRC ini
juga sama dengan SNI 04-6950-2003, Badan 759–3000 687/f 2060/f
Standarisai Nasional tentang Saluran Udara f adalah frekuensi sistem dalam Hz
Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) - Nilai Ambang Tabel 2.5. Limit Kuat Medan Listrik yang diizinkan
Batas Medan Listrik dan Medan Magnet [1] berdasarkan IEEE std. C95.6-2000

66
Persamaan karakteristik impendansi dari medan
saluran transmisi dapat dinyatakan sebagai berikut :
General Public Controlled V Eh
Z0 = = ….........….. (2)
Environment I Hw
Selang Medan Selang Medan misalkan h = w, maka karakteristik impendansinya
Frekuensi Listrik Frekuensi Listrik adalah :
(Hz) Erms (Hz) Erms E µ0
(kV/m) (kV/m) Z0 = = ≅ 120π …. (3)
H ε0
1 - 368 5 1 - 272 20
1,84 x 5,44 x
368 - 3000 272 - 3000
103/f 103/f
3000 6,14 3000 1,813
f adalah frekuensi sistem dalam Hz

2.4 Persamaan Kuat Medan Listrik Dengan


Menggunakan Persamaan Karakteristik Gambar 2. Komponen medan elektromagnetik
Impendansi [5] melalui sistem koordinat

Karakteristik impendansi dari saluran transmisi Berdasarkan gambar di atas diasumsikan bahwa
merupakan perbandingan tegangan V dengan kuat suatu penghantar dengan arah sumbu x. Medan
arus I yang melewati saluran transmisi. listrik E mempunyai komponen Ey dengan arah
Karakteristik impendansi dapat dinyatakan dengan sumbu y, dan medan magnetik H mempunyai
persamaan berikut ini : komponen Hz dengan arah sumbu z.
V Bz
Z0 = ……………… (1) Hy = …………………………………………….. (4)
I µ0
untuk sebuah medan saluran transmisi, V= Eh dan Dari persamaan (2),(3) dan (4) maka didapatkan :
I=Hw, dimana E adalah kuat medan listrik dan H
adalah kuat medan magnet. Sedangkan h adalah Z 0 Bz w
Ey = ……………...…………. (5)
tinggi pengahantar dari tanah dan w adalah strip hµ 0
penghantar seperti yang terlihat pada Gambar 1. dimana : Ey = Kuat medan medan listrik pada sumbu
berikut ini : y ( V/m )
µ 0=Permeabilitas udara ( 4π.10-7 H/m )
Bz=Medan magnet pada sumbu z ( T )
I=Hw Z0=Karakteristik impendansi ( Ω )
h=Tinggi konduktor dari tanah ( m )
w w=Luas penampang/Strip konduktor ( m )
h
V=Eh 3. Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran kuat medan magnet


dengan menggunakan alat FH 51 Gaus/Teslameter
Gambar 1. Prespektif medan listrik dan medan dan perhitungan kuat medan listrik pada jaringan
magnet SUTT 150 kV (dimana: h = 17 m dan
LuasPenampang ACSR = 150mm2) sebagai berikut:

67
Grafik Kuatn Medan Listrik Pada Jaringan SUTT 150 kV GI PLTA Koto Grafik Kerapatan Medan Magnet Pada Jaringan SUTT 150 kV GI PLTA
Panjang - GI Bangkinang Koto Panjang - GI Bangkinang

80
0,0001
70 0,00009
Kuat Medan Listrik (V/m)

Kerap atan Med an Mag net (T)


60 0,00008
0,00007
50
0,00006
40
0,00005
30 0,00004

20 0,00003
0,00002
10
0,00001
0
0
10-11

18 - 19

21 - 22

37 - 38

10-11

18 - 19

21 - 22

37 - 38
Nomor Tow er
Nomor Tower

Gambar 2. Distribusi Kuat Medan Listrik dan Kerapatan Medan Magnet


SUTT 150kV GI PLTA Koto Panjang - GI Bangkinang

Grafik Kuat Medan Listrik Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Bangkinang - Grafik Kerapatan Medan Magnet Pada Jaringan SUTT 150 kV GI
GI Garuda Sakti Bangkinang - GI Garuda Sakti

60 0,0001
0,00009
Kerap atan M ed an M ag n etik (T )

50 0,00008
Kuat Medan Listrik (V/m )

0,00007
40
0,00006
0,00005
30
0,00004
20 0,00003
0,00002
10 0,00001
0
0
69 – 70

79 – 80

87 – 88

92 – 93

105 – 106

118 – 119

133 – 134

148 – 149

150 - 151
69 – 70

79 – 80

87 – 88

92 – 93

105 – 106

118 – 119

133 – 134

148 – 149

150 - 151

Nom or Tow er Nom or Tow er

Gambar 3. Distribusi Kuat Medan Listrik dan Kerapatan Medan Magnet


SUTT 150kV GI Bangkinang - GI Garuda Sakti

Grafik Kuat Medan Listrik Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Garuda Sakti Grafik Kerapatan Medan Magnet Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Garuda
- GI Teluk Lembu Sakti - GI Teluk Lembu

0,0001
50
0,00009
45
Kerapatan Medan Magnet (T)

0,00008
40
Kuat Medan Listrik (V/m)

0,00007
35
0,00006
30
0,00005
25 0,00004
20 0,00003
15 0,00002
10 0,00001
5 0
24 -25

29 - 30

36 - 37

37 - 38

49 - 50

51 - 52

0
24 -25

29 - 30

36 - 37

37 - 38

49 - 50

51 - 52

Nomor Tow er
Nomor Tow er

Gambar 4. Distribusi Kuat Medan Listrik dan Kerapatan Medan Magnet


SUTT 150kV GI Garuda Sakti – GI Teluk Lembu

68
Grafik Kuat Medan Listrik Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Garuda Sakti Grafik Kerapatan Medan Magnet Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Garuda
- GI Duri Sakti - GI Duri

60 0,0001
0,00009
50

Kerapatan Medan Magnet (T)


0,00008
Kuat Medan Listrik (V/m)

0,00007
40
0,00006

30 0,00005
0,00004
20 0,00003
0,00002
10
0,00001

0 0

29 - 30
37 - 38
47 - 48
49 - 50
61 - 62
73 - 74
161 - 162
166 - 167
211 - 2112
225 - 226
232 - 233
245 - 256
252 - 253
262 - 263
279 - 280
345 - 346
354 - 355
361 - 362
364 - 365
372 - 373
29 - 30

37 - 38

47 - 48

49 - 50

61 - 62

73 - 74

161 - 162

166 - 167

211 - 2112

225 - 226

232 - 233

245 - 256

252 - 253

262 - 263

279 - 280

345 - 346

354 - 355

361 - 362

364 - 365

372 - 373
Nom or Tow er Nom or Tow er

Gambar 5. Distribusi Kuat Medan Listrik dan Kerapatan Medan Magnet


SUTT 150kV GI Garuda Sakti – GI Duri

Grafik Kuat Medan Listrik Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Duri - GI Grafik Kerapatan Medan Magnet Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Duri - GI
Dumai Dumai

50 0,0001

45 0,00009
Kerapatan Medan Magnet (T )

40 0,00008
Kuat Medan Listrik (V/m )

35 0,00007

30 0,00006

25 0,00005

20 0,00004

15 0,00003

10 0,00002

5 0,00001

0 0
11-12

162 - 163

160 - 161

146 - 147

141 - 142

134 - 135

29 - 30

34 - 35

40 - 41

50 - 51
11-12

162 - 163

160 - 161

146 - 147

141 - 142

134 - 135

29 - 30

34 - 35

40 - 41

50 - 51

Nom or Tow er
Nom or Tow er

Gambar 6. Distribusi Kuat Medan Listrik dan Kerapatan Medan Magnet


SUTT 150kV GI Duri - GI Dumai

Grafik Kuat Medan Listrik Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Duri - GI Grafik Kerapatan Medan Magnet Pada Jaringan SUTT 150 kV GI Duri - GI Bagan Batu
Bagan Batu

0,0001
35
0,00009
30
Kerapatan Medan Magnet (T)

0,00008
Kuat Medan Listrik (V/m)

0,00007
25
0,00006
20
0,00005

15 0,00004

0,00003
10
0,00002

5 0,00001

0
0
09-10

88 - 89

85 - 86

89 - 90

116 - 117

332 - 333

139 - 140

143 - 144

145 - 146

151 - 152

158 - 159

163 - 164

174 - 175

179 - 180

183 - 184

195 - 196

208 - 209

220 - 221
09-10

88 - 89

85 - 86

89 - 90

116 - 117

332 - 333

139 - 140

143 - 144

145 - 146

151 - 152

158 - 159

163 - 164

174 - 175

179 - 180

183 - 184

195 - 196

208 - 209

220 - 221

Nomor Tow er
Nom or Tow er

Gambar 7. Distribusi Kuat Medan Listrik dan Kerapatan Medan Magnet


SUTT 150kV GI Duri - GI Bagan Batu

69
4. Pembahasan 1. Pengaruh medan magnet dan medan listrik
terhadap peralatan elektronik yang berada di
Dari Gambar 2. Grafik kerapatan medan bawah Saluran Udara Tegangan Tinggi
magnet untuk jaringan GI PLTA Koto Panjang – 150kV.
GI Bangkinang pada antara tower 37-38 merupakan 2. Pengaruh medan magnet dan medan listrik
kerapatan tertinggi adalah 90µT, masih di bawah terhadap pertumbuhan tanaman di bawah
ambang batas yang di rekomendasikan oleh SUTT 150 kV.
IRPA/INIRC, WHO1990 dan SNI 04-6950-2003
yaitu 0,0001 Tesla dan masih dibawah IEEE std. 7. Daftar Pustaka
C95.6-2000 yaitu 90,4 µT untuk lingkungan umum. [1]. N.N, 2003 “ Saluran Udara Tegangan Tinggi
Dari Gambar 2. Grafik kuat medan listrik (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra
untuk jaringan GI PLTA Koto Panjang – GI Tinggi (SUTET)- Nilai Ambang Batas Medan
Bangkinang pada antara tower 37-38 merupakan Listrik dan Medan Magnet” SNI-04-6950-
kuat medan listrik tertinggi yaitu 70 V/m, masih di 2003, Badan Standarisasi Nasional.
bawah ambang batas yang di rekomendasikan oleh [2]. K.T. Sirait, Parouli Pakpahan,1995 “
IRPA/INIRC, WHO1990, SNI 04-6950-2003 dan Sekilas Mengenai Medan Elektromagnetik
IEEE std. C95.6-2000 yaitu 5kV/m. pada Saluran Transmisi Tegangan Tinggi “,
Dari kedua grafik kerapatan medan magnet Seminar Terbuka Jaringan Listrik Tegangan
dan kuat medan listrik di atas, faktor cuaca (hujan Ekstra Tinggi dan Permasalahannya,
gerimis) mempertinggi nilai kuat medan listrik dan ITB,Bandung
kerapatan medan magnet. Saluran Udara Tegangan [3]. N.N, 2000 “IEEE std. C95.6-2000 for Safety
Tinggi (SUTT) 150 kV yang melintasi Riau Levels with Respect to Human Exposure to
berdasarkan hasil penelitian adalah aman menurut Electromagnetic Fields, 0–3 kHz” IEEE Std.
rekomendasi IRPA/INIRC, WHO 1990 dan SNI 04- [4]. N.N,1989 “ Interm Guidelines on Limit of
6950-2003. Exposure to 50/60Hz Electric and Magnetic
Field” Radiation Healt Series No.30, National
5. Kesimpulan Health and Medical Research Council,
Australia.
[5]. Kraus,Jhon D, :”Electromagnetic”, Mc
1. Dari hasil pengukuran dan perhitungan
Graw Hill International, 1992.
medan magnet dan medan listrik pada
saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150
kV Riau masih berada di bawah ambang
batas 100 µT, nilai tertinggi medan magnet
di bawah jaringan SUTT 90µT, sedangkan
medan listrik juga masih di bawah ambang
batas 5 kV/m, nilai tertinggi medan listrik
di bawah jasringan SUTT 70 V/m.
2. Faktor lingkungan mempengaruhi kenaikan
kuat medan listrik dan kerapatan medan
magnet.
3. Berdasarkan hasil pengukuran dan
perhitungan, Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) 150 kV Riau adalah aman
berdasarkan rekomendasi
IRPA/INIRC,WHO 1990, SNI 04-6950-
2003 dan IEEE std. C95.6-2000.
6. Saran

Dari hasil penelitian ini, dapat dikembangkan


ke penelitian lebih lanjut yaitu :

70

Anda mungkin juga menyukai