ABSTRAK
Pembangkit tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik bagi suatu
wilayah (pusat beban/load center), biasanya terletak jauh dari pusat beban. Jarak antara
sumber tenaga listrik dengan pusat beban biasanya mencapai puluhan bahkan sampai
ratusan Kilometer, yang disalurkan lewat jaringan atau saluran transmisi . Namun jaringan
transmisi tegangan tinggi sebesar 150 KV tersebut dapat menimbulkan medan lisrik yang
akan berpengaruh terhadap muatan-muatan disekitarnya termasuk terhadap lingkungan
perumahan dan manusia yang berada disepanjang jaringan tersebut.
Atas dasar pertimbangan ini maka perlu ada kegiatan analisa pengaruh kuat medan
listrik mengacu pada rumus dasar Hukum Coulomb dan mengukur objek penelitian
dilingkungan perumahan yang dilalui saluran transmisi. Dari penelitian yang sudah dilakukan
ditemukan kuat medan listrik masih standar amanuntuk manusia, dengan mengacu pada
standar WHO yang menjelaskan bahwa medan listrik akan berpengaruh pada manusia
dengan standar 5 KV/m.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu upaya untuk mengurangi dampak
medan listrik dan medan magnet terhadap lingkungan perumahan adalah dengan menanam
pohon sebanyak mungkin disekitar lingkungan perumahan. Dalam penanaman pohon
disarankan agar puncak pohon berjarak minimum 15 meter dari kabel SUTET/SUTT
terbawah. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari bersentuhnya bagian pohon dengan
kabel SUTET/SUTT yang dapat berakibat putusnya kabel SUTET/SUTT.
123
tegangan 150 KV, terhadap lingkungan Gaya interaksi tarik menarik, bila
perumahan dan manusia disekitarnya. muatan berbeda tanda dan tolak menolak
bila bertanda sama. Peristiwa tersebut di
METODE kenal dengan hukum Coulomb.
Dari eksperimen yang dilakukan Secara matematika kita dapat
pada tahun 1786 Coulomb mendapatkan menuliskan hukum Coulomb seperti
hal berikut gaya interaksi antara dua dibawah (Persamaan 1). Perhatikan
benda titik bermuatan listrik sebanding Gambar 2.1 sebuah benda bermuatan Q1
dengan muatan masing-masing, dan ada pada vector posisi R1, dan benda titik
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak bermuatan Q2 pada vector posisi R2.
antara kedua muatan tersebut. Vector posisi Q1 relatif terhadap Q2 adalah
R12 = r1 – r2
1 q1 xq 2
F12 ................................(1)
4 0 R122
124
muatan titik seharga q. kuat medan listrik Bila kita gunakan muatan uji sebesar q’
yang kita nyatakan dengan E pada suatu 0 pada vector posisi r relatif
vector posisi r terhadap muatan sumber terhadap muatan sumber, kuat medan E
tersebut, adalah gaya medan pada satu (r) haruslah sama dengan
satuan muatan uji.
F (r , q ' )
E (r ) ...................................(2)
q'
Bila muatan sumber berupa titik maka,
1 q
E (r ) ..................................(3)
4 0 r 2
Di mana r adalah vector satuan arah radial percepatan gravitasi g tak lain adalah kuat
ke luar. medan gravitasi. Bagaimana bentuk kuat
Dalam menggunakan persamaan (3) medan listrik bila muatan sumber tidak
haruslah diingat akan hal berikut: berada pada pusat sistem kordinat,
Hubungan ini hanya berlaku bila muatan Perhatikan Gambar 2 muatan sumber q
sumber berupa titik, pusat sistem kordinat berupa muatan titik seharga q dan terletak
ada pada muatan sumber, besaran yang pada vector posisi r. Titik P berada pada
digunakan harus dalam sistem satuan posisi relatif P terhadap muatan sumber
mks, hubungan diatas hanya berlaku adalah (r-r’). Vector satuan arah SP
dalam vakum atau di udara. (r r ' )
Dari persamaan (2) nyata satuan untuk haruslah sama dengan.
r r'
kuat medan adalah N.C-1. Bila di ingat
kembali akan medan gaya gravitasi, Jadi kuat medan listrik E pada titik r oleh
percepatan gravitasi g adalah gaya berat muatan titik q pada r’, haruslah sama
w dengan
per satuan massa, atau g jadi
m
1 q (r r ' )
E (r ) atau
4 0 r r ' 2 r r '
1 q (r r ' )
E (r ) .........................(4)
4 0 r r ' 3
125
Gambar 3 Arah Medan Menyinggung Garis Gaya
Di tempat yang bermedan kuat, garis garis gaya dilukiskan renggang. Ini dapat
gaya dilukiskan rapat. Bila medan lemah, dilihat pada Gambar 4 dibawah :
Pada Gambar 4 b dititik A medan kuat satuan luas, tegak lurus pada kuat medan
karena garis gaya itu rapat, sedang pada E, bila kuat medan itu E, maka jumlah
titik B medan listrik lemah karena garis garis gaya d Ф yang menembus suatu
gaya renggang. Perhatikan pula arah garis elemen seluas dA tegak lurus pada E
gaya keluar dari muatan positif dan masuk adalah dФ = E d A, Ini ditunjukan pada
ke muatan negative. Gambar 5.
Dari uraian di atas maka, dalam Bila permukaan dA tidak tegak lurus
lukisan garis gaya medan kuat medan pada E, jumlah garis gaya yang keluar
dinyatakan oleh rapat garis gaya, yaitu dari dA haruslahdФ = E dA cos θ = E. dA
banyak garis gaya yang menembus suatu
127
Gambar 7. Kapasitansi Pada Saluran Transmisi
.k
C ........................................(6)
D
ln
r
eq
Dimana : Perhitungan kapasitansi tanah
C = Kapasitansi Antar Penghantar (F/m) diberikan pada persamaan 2.7 berikut ini.
D = Jarak Antar Penghantar (m) Hasil kapasitansi ini dapat dianggap
req = Jari – jari ekivalen penghantar (m) merupakan nilai ekivalen dari nilai
k = 8,85 . 10-12 F/m kapasitansi dari penghantar tanah dan
juga penghantar kawat tanah (Stevenson,
Kapasitansi Penghantar Tanah 1996)
2. .k
C ........................................(7)
D
ln
r
eq
Dimana :
C = Kapasitansi penghantar tanah
128
D = Jarak antara penghantar dengan tanah (m)
req = Jari – jari ekivalen penghantar ( m )
Kapasintansi Penghantar Atap Rumah. dari suatu luas selimut tabung, dimana titik
Pada perhitungan ini (Persamaan tabung merupakan penghantar (Gambar
8), rumah dianggap sebagai bagian kecil 9).
2. .k
C ......................................(8)
D
ln
r
eq
Dimana :
C = Kapasitansi penghantar rumah ( F/m )
D = Jarak antara penghantar dengan rumah ( m )
R = Jarak penghantar rumah ( m )
Luas
Penghantar
2πR
Panjang Tabung I
Dengan menganggap atap rumah bagia yang telah diperoleh pada (persamaan 9)
selimut tabung, maka nilai kapasitansi menjadi :
2. .k luas atap
C x ....(9)
D luas selimut tabung
ln
R
Dimana panjang tabung I merupakan sebagai dua keping plat sejajar. Oleh
panjang rumah searah dengan sebab itu, jarak antara atap dan rumah
penghantar. dengan tanah diambil nilai rata – rata
Untuk menghitung nilai kapasitansi rumah dengan tanah, yaitu seperti pada
pada rumah dengan Persamaan (2.10), Gambar (10)
maka atap rumah dan tanah dianggap
129
A
Ck .............................................(10)
h
Dimana :
C = Kapasitansi atap rumah ke tanah (F/m)
A = Luas atap rumah ( m2 )
h = Jarak atap rumah ke tanah ( m )
Keterangan Gambar
R = Jarak antara Konduktor dengan Objek
H = Jarak antara Konduktor dengan tanah
h = Jarak atap rumah ke tanah
130
jarak aman SUTET/SUTT (150 KV - 500 b. Menanam popohonan sebanyak
KV) terhadap perumahan. mungkin disekitar rumah pada
1. Lampiran V Keputusan Menteri Energi lahan yang kosong.
dan Sumber Daya Mineral No. 1457 c. Bagian atap rumah yang terbuat
K/28/MEM/2000 tanggal 3 November dari atap logam sebaiknya
2000 tentang ”Kriteria Tata Ruang ditanahkan (digroundkan).
Aspek Pertambangan dan Energi”. d. Penduduk disarankan tidak berada
Disana disebutkan jarak minimum diluar rumah terutama pada malam
bangunan tidak tahan api dengan hari terutama antara jam 17-22
saluran SUTET/SUTT minimal 14 karena pada saat itu arus yang
meter (sirkit ganda) dan 15 meter mengalir pada kawat penghantar
(sirkit tunggal). berada pada titik puncak beban
2. SNI 04-6918-2002 tentang ”Ruang puncak.
Bebas dan Jarak Bebas Minimum e. Sesering mungkin melakukan
pada SUTET/SUTT.” SNI mempunyai pengukuran tegangan pada
pendapat yang berbeda dengan peralatan rumahyang terbuat dari
kepmen ESDM di atas mengenai jarak logam jika ternyata tegangannya
runag aman, yang dapat kita lihat cukup tinggi maka diusahakan
dibawah ini: peralatan tersebut dijauhkan dari
a. Jarak minimum titik tertinggi rumah atau lebih jarang dipakai.
bangunan tahan api terhadap titik f. Penduduk disarankan untuk tidak
terendahkawat penghantar memasuki daerah sekitar
SUTET/SUTT 150 - 500 KV adalah pentanahan kaki menara yang
8,5 m. telah diberi pagar oleh PLN.
b. Jarak minimum titik tertinggi
jembatan besi titik terendah kawat Metodologi Penelitian
penghantarSUTET/SUTT 150 - Jenis Studi Kasus
500 KV adalah 8,5 m. Adapun jenis studi kasusnya
c. Jarak minimum jalan kereta api adalah melakukan perhitungan kuat
terhadap titik terendah kawat medan listrik dibawah saluran
penghantarSUTET/SUTT 150 - transmisi 150 KV tanpa dipengaruhi
500 KV adalah 15 m. oleh objek di sekitarnya pada titik
d. Jarak minimum lapangan terbuka koordinat manusia, maka yang
terhadap titik terendah kawat pertama kali dilakukan adalah
penghantarSUTET/SUTT 150 - menghitung masing-masing
500 KV adalah 11 m. penghantar dan antara penghantar
e. Jarak minimum titik tertinggi menggunakan koefisien Maxwell P.
bangunan tidak tahan api terhadap Setelah itu kita hitung muatannya
titik terendahkawat penghantar (Q). Setelah nilai muatan didapat
SUTET/SUTT 150 - 500 KV adalah maka kita dapat menghitung nilai
15 m. kuat medan listrik E dibawah menara
f. Jarak minimum jalan raya terhadap saluran transmisi 150 KV, pada objek
titik terendah kawat penghantar manusia
SUTET/SUTT 150 - 500 KV adalah
15 m. Tempat Penelitian
Saluran transmisi yang dijadikan
Cara Mengurangi Dampak Negatif sebagai objek penelitian adalah salah satu
SUTET /SUTT daerah yang dilalui transmisi Belawan Sei
Dalam menanggulangidampak medan Rotan di Labuhan Deli. Tepatnya di jalan
listrik dan medan magnetik yang Panah Hijau Gang Tambak.
dihasilkan oleh SUTET/SUTT berikut
diantaranya: Data-data yang dibutuhkan
a. Mengusahakan agar rumah Data-data yang dibutuhkan
berlangit-langit. dalam penelitian ini adalah terdiri dari
data:
131
a. Pengaruh pohon terhadap tegangan titik koordinat manusia (x n =10 Meter dan
atap rumah yang dilalui saluran
transmisi 150 KV. y n =1,8 Meter)
b. Pengaruh kuat medanlistrik terhadap Dengan berpedoman pada gambar 11
tubuh manusia. diasumsikan bahwa :
Jenis Tower : A+3
Metode Pengambilan Data Ya = 25 m
Metode pengambilan data adalah: Yb = 29 m
a. Pengambilan data di lokasi dengan Yc = 33 m
melakukan survey kelapangan. Xa = Xb = Xc = 4 m
b. Studi literatur dan pustaka. d = 0,03 m
Dengan penggunaan koefisien
HASIL DAN PEMBAHASAN Maxwell P dapat ditentukan muatan q
pada masing – masing penghantar
Data Yang Diperoleh Dan Dipergunakan sebagai berikut :
Untuk Analisa Ketetapan :
Perhitungan kuat medan listrik 0 = Permitivitas ruang hampa
dibawah saluran transmisi 150 KV tanpa
dipengaruhi oleh objek di sekitarnya pada
1
0 8,854 x10 12 10 9 F / m
36
1
Maka :
2 0
1
=
2 8,554 x10 12
= 18.10 9
132
Gambar 11: Parameter Saluran Transmisi Tiga Phasa 150 KV Tanpa Dipengaruhi Oleh
Objek Disekitarnya Dengan Titik Koordinat Manusia (Xn&Yn )
1 4Y
Paa ln a 146.10
9
2 0 d
1 4y
Pbb ln b 148,7.109
2 0 d
1 4y
Pcc ln c 151 . 10 9
2 0 d
133
1
1 X a X b 2 y a y b 2 2
Pab Pba . ln 46,8.109
2 0 X a X b 2 y a y b 2
1
1 X a X c 2 y a y c 2 2
Pac Pca . ln 35,7.109
2 0 X a X c 2 y a y c 2
1
1 X c X b 2 y c y b 2 2
Pbc Pcb . ln 2
49,3.10 9
2 0 X c X b y c y b
2
P 1 1 T
C
P
C11 C12 C13
C C 21 C 22
T
C 23
C31 C32 C33
Dimana :
P Pbc
C11 bb 20023 .10 18
Pcb Pcc
P Pbc
C12 ba 5307 .1018
Pca Pcc
P Pbb
C13 ba 3001,4.1018
Pca Pcb
P Pac
C 21 ab 5307 .1018
Pcb Pcc
P Pac
C 22 aa 20772 .10 18
Pca Pcc
P Pab
C 23 aa 5527 .1018
Pca Pcb
P Pac
C31 ab 3001,4.1018
Pbb Pbc
P Pac
C32 aa 5527 .1018
Pba Pbc
134
P Pab
C33 aa 19520 .10 18
Pba Pbb
Maka:
Maka :
P 1 1 T
C
P
20023.1018 5307.1018 3001,4.1018
1
5307.10
18
20772.1018 5527.1018
2567883x10 27
3001,4.1018 5527.1018 19520.1018
0,008.10 9 0,002.10 9 0,001.10 9
0,002.10 9 0,008.10 9 0,002.10 9
0,001.10 9 0.002.10 9 0,008.10 9
Karena beda sudut antara phasa 120 0 , maka tegangan antara phasa –
pada saluran transmisi tiga phasa adalah netral untuk (V1, V2, dan V3) adalah :
150
V1 86,6, 0 0 = 86,6 + j0 KV
3
150
V2 86,6120 0 = -43,3 + j75 KV
3
150
V3 86,6240 0 = -43,3 – j 75 KV
3
Muatan untuk masing – masing penghantar (Qa, Qb, dan Qc) adalah :
Qa V1
Q P V
1
b 2
Qc V3
0,7.10 9 j 0,23.10 9
0,24.10 9 j 0,45.10 9
0,53.10 9 j 0,45.10 9
Jadi muatan pada masing-masing Untuk muatan imajiner :
penghantar (a,b dan c) , untuk muatan ril Qia j 0,23x10 9 Coulomb
dan imajiner adalah:
Untuk muatan ril : Qib j 0,45x10 9 Coulomb
Qra 0,7 x10 9 Coulomb Qic j 0,45 x10 9
Coulomb
9
Qrb 0,24 x10 Coulomb Kuat medan listrik E dibawah
menara saluran transmisi 150 KV, pada
Qrc 0,53x10 9 Coulomb
135
objek manusiapada titik koordinat (5,2) medan listrik terhadap arah horizontal dan
adalah : vertical sehingga besarnya E adalah :
Xa = Xb = Xc = 4 Meter E = Ex + Ey
Xn = 10 Meter Dimana :
Yn = 1,8 Meter Ex = Exa + Exb + Exc
Kuat medan listrik dibawah menara Ey = Eya + Eyb + Eyc
saluran transmisi 150 KV, terdiri dari kuat
Dengan demikian total kuat medan listrik dibawah menara saluran transmisi 150 KV
pada koordinat objek ( 10 ; 1,8 ) Meter adalah :
E = Ex + Ey
0,12 (0,3 80,2 0 KV m
0,06 0,05 j 0,29 KV
m
0,17 j 0,29 KV
m
136
0,17 2 0,292 tan 1 0,29
0,17
0,34 60 KV
0
m
S2 S1
R2 R1
28 m 26,5 m 19 m V
137
Tabel 1. Tegangan Induksi Rata– Rata Pada Rumah Beratap Seng dengan Tanpa
Pohon dan Adanya Pohon
Tanpa Pohon Dengan Pohon
Sampel Nilai Tinggi Jarak Nilai Tinggi Jarak
Tengangan Rumah Rumah dari Tegangan rumah Rumah dari
Induksi (m) saluran Sampel Induksi (m) saluran
(V) Transmisi (V) Transmisi
(m)
S5 186,3 4,15 1,6 P2 135 4 0
S2 103 3,5 1,2 P1 113 3,8 0
S1 99,2 3 0 P3 81 3,5 0
Pengaruh Kuat Medan Listrik Terhadap dengan tegangan fasa Vph maka Vs =
Tubuh Manusia Vph, dalam hal ini adalah medan listrik,
Jika suatu tegangan menyentuh yang menjadi beda potensial.
tubuh manusia maka mengalir arus listrik Dalam keadaan normal apabila
dalam tubuh baik sengaja maupun tidak orang berada dibawah saluran transmisi
sengaja, maka arus Ik akan mengalir akan mempengaruhi manusia, arus yang
melalui tangan, badan dan kedua kaki sangat kecil akan mengalir melalui tubuh
ketanah dan kembali kesumbernya mausia dimana besar arus tersebut
melalui tahanan Re. Tegangan tersebut adalah :
dapat dikatakan Vs yang besarnya sama
Vs
Ik .................................(11)
Re Ru
Di mana :
Ik= Arus sangat kecil bahkan tidak ada yang mengalir pada tubuh mausia kebumi.
Re = Tahanan tubuh manusia 800 Ohm pada frekwensi 50 Hz ( penelitian AIEE Comite
Report 1985 )
Ru = Besar tahanan dielektrik udara (sampai MegaOhm), tergantung udara sekitar.
Tabel 2. Besar Arus Litrik Dan Pengaruh Terhadap Tubuh Manusia Menurut IEC,
Ditunjukan Pada Tabel Dibawah Ini
Besar
Kolom Arus Lamanya Arus Pengaruh Pisikologis Pada Manusia
(mA)
0 0-1 Tidak Kritis Batas arus yang disebut perception current, arus hanya
menstimulir syaraf perasa sehingga terasa suatu getaran atau
rangsangan pada syaraf tersebut.
A1 1-15 Tidak Kritis Batas arus yang disebut lets go current syaraf terasa sakit tangan
seperti kejang, tangan manusia dengan mengunakan otot masih
dapat melepaskan penghantar yang dipegang.
A2 15-30 Kritis Kejang akan menjalar kemulut, sulit untuk ditutup kan, tekanan
darah naik ini adalah batas arus yang diperbolehkan.
A3 30-50 Kritis Kenaikan tekanan darah, kejang otot sangat kuat, jika arus
mengalir cukup lama kemungkinan akan terjadi gejala fibrilasi.
B1 50-100 Kurang dari 1 Tidak terjadi fibrilasi akan terjadi schock yang hebat.
Cardinal Cycle Kemungkinan akan fibrilasi besar mungkin akan timbul kerusakan
Lebih dari 1 Cardinal pada susunan syaraf pusat.
Cycle
B2 >100 Kurang dari 1 Fibrilasi terjadi, pengaruh arus kejantung terasa, langsung
Cardinal Cycle mensinyalir otot – otot yang disekeliling jantung.
Akan timbul bahaya phatophysikologis antara cardial arret,
Lebih dari 1 Cardinal kerusakan sistem syaraf kebakaran pada bagian kulit.
Cycle
138
Dengan demikian kuat medan bahwa medan magnet dan medan
listrik pada saluran transmisi listrik SUTET/SUTT tidak berdampak
mempengaruhi tubuh manusia tergolong terhadap kesehatan karena medan
pada kolom 0. dikarenakan Ik kecil akibat listrik dan medan magnet yang
Re ada dan Ru yang mencapai Mega ditimbulkan masih jauh dari batas
Ohm atau lebih. kekuatan tubuh manusia dalam
menerima radiasi elektromagnetik.
KESIMPULAN
a. Dari hasil perhitungan analisa maka
kuat medan listrik sebesar 0,34 KV/m DAFTAR PUSTAKA
dengan objek manusia, masih standar Abduh, Syamsir “Teknik Tegangan
aman sedangkan aturan WHO Tinggi”, Salemba Teknika 2001.
menjelaskan bahwa medan listrik akan Hutahuruk,T.S. “Transmisi Daya
berpengaruh pada tubuh manusia Listrik”, Erlangga 1995.
dengan standar 5KV/m. Naidu, M.S, Kamaraju, V “High Voltage
b. Pada rumah beratap seng dengan Engineering”, Mc. Graw Hill, 1982.
kehadiran pohon disekitar rumah, nilai Tobing, Bonggas L., “Teknik Pengujian
tegangan induksi yang tertinggi Tegangan Tinggi”, Gramedia 2001.
terdapat pada rumah yaitu sebesar William D. Stevenson, Jr “Analisa Sistem
135 Volt yang juga terletak ditengah Tenaga”Edisi Keempat, Erlangga
gawang transmisi. Sehingga dapat 2000.
ditarik kesimpulan bahwa pohon dapat Vincent Del Toro, “Electric Power
mengurangi nilai tegangan induksi System”, Prentice Hall, Inc 1992.
pada atap rumah. Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik dan
c. Dalam penanaman pohon disarankan ELDA”, Gramedia 2001
agar puncak pohon berjarak minimum PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatra
15 meter dari kabel SUTET/SUTT Utara, “Materi Mengenai Saluran
terbawah. Hal tersebut bertujuan untuk Transmisi” 2004.
menghindari bersentuhnya bagian http://vinovia.wordpress.com/teknik-
pohon dengan kabel SUTET/SUTT elektro/radiasi-tegangan-tinggi/, Jakarta
yang dapat berakibat putusnya kabel 5 Desember 2013.
SUTET/SUTT. http://electricalsolutionindonesia.wordpres
d. Dari hasil penelitian, WHO yang s.com/tegangan-tinggi/, Jakarta, 21
diwakili oleh berbagai ahli menyatakan Maret 2011.
139