Anda di halaman 1dari 19

Resep 5

Pada Resep
Kriteria Keterangan
Sesuai Tidak
Tanggal resep √
Kajian Administratif

Nama pasien √
Umur pasien √
Jenis kelamin pasien √ Tidak Ada
Berat badan pasien √ Tidak Ada
Alamat pasien √
Nama dokter √
No. SIP dokter √
Alamat praktik √
Nomor telepon √ Tidak Ada
Paraf dokter √ Tidak Ada
Nama Obat √
Bentuk sediaan √ Gabapentin dalam bentuk
sediaan kapsul
Kajian Farmasetik

Kekuatan sediaan √
Jumlah obat √
Stabilitas √ Obat disimpan di suhu ruang
dan BUD 30 hari setelah
diskus digunakan
Kompatibilitas √
Signa √
Kajian Klinis

Ketepatan Indikasi √  Candesartan (ARB)


digunakan sebagai Off-
label pada kondisi gagal
ginjal dengan diabetes
 Gabapentin dan
amlodipine digunakan
Off-label mengatasi
neurophati diabetes
Ketepatan Dosis √
Ketepatan Waktu √
Penggunaan
Duplikasi √ Tidak Ada
Pengobatan
Efek Samping Obat √  Asam Folat : Bronkopasme,
eritema, malaise
 Amlodipin : nyeri abdomen,
mual
 Seretide (Salmeterol,
Fluticasone Propionate) :
sakit kepala, jamur pada
mulut, iritasi tenggorokan,
tremor/gemetar, jantung
berdebar, gangguan suara
(serak), kram otot.
 Kalitake : Penyumbatan di
dalam usus, Sembelit,
Mual, muntah, Anoreksia,
Nyeri perut, Hipokalemia
 Gabapentin : pusing,
mengantuk, lemah dan
lemas.
 Glikazide : reaksi pada
kulit dan jaringan subkutan.
 Candesartan : vertigo, sakit
kepala, hepatitis,
hiponatremia

Interaksi Obat √ Tidak Ada

Kontradikasi Obat √ Asam Folat : KI pasien


Anemia megaloblastik
Amlodipin : KI pada syok
kardiogenik, angina tidak
stabil
Seretide : KI pada pasien
riwayat hipersensitif
salmaterol dan fluticasone
Kalitake :KI pada pasien
hipersensitif, obstruksi usus
Gabapentin : KI pada pasien
hipersensitivitas,
pankreakitis akut, kejang
generalisasi primer
Glikazide : KI pada pasien
diabetes tipe 1; diabetes pre
koma dan koma, diabetes
ketoasidosis
Candesartan : KI pada pasien
kolestasis, ibu hamil dan
menyusui dan pasien
gangguan fungsi hati.
Penyelesaian Masalah

1. Pastikan atau konfirmasi gejala pasien terkait Indikasi dari beberapa


obat seperti Gabapentin, amlodipine, dan candesartan
2. Edukasi kepada pasien untuk tetap menggunakan obat meskipun gejala
sudah di rasa lebih baik
3. Memberikan penjelasan terkait penggunaan obat khusus (Seretide)

Tahapan KIE :
1. Perkenalan apoteker
2. Penggalian informasi pasien (nama pasien, umur, berat badan, dan keluhan)
3. Three prime question (informasi yang disampaikan dokter mengenai obat, cara pemakaian
obat,harapan dari dokter setelah penggunaan obat)
4. Riwayat penggunaan obat pasien
5. Riwayat alergi pasien
6. Gaya hidup pasien
7. Memberikan PIO beserta cara penggunaan obat khusus (Seretide)
8. Melakukan verifikasi (final verification) kepada pasien
9. Penjelasan mengenai pengobatan non farmakologi
10. Edukasi kepada pasien untuk tetap menggunakan obat meskipun gejala sudah di rasa lebih baik
dan rutin untuk melakukan cek darah (glukosa darah), dan fungsi ginjal
11. Memberikan brosur (jika ada) dan kartu nama apoteker
Salam penutup: semoga lekas sembu
Resep 6

Ada/ Tdk Ada/


No Kriteria Keterangan
Sesuai tdk sesuai
1. Nama dokter √
2. SIP dokter √
3. Alamat praktek √
4. Nomor telepon dokter √
5. Tempat dan tanggal penulisan √
resep
6. Nama Pasien √
7. Alamat Pasien √
8. Jenis kelamin pasien √
9. Umur pasien √
10. Berat badan pasien √
11. Paraf dokter √
12. Nama obat dan kekuatan √ - Nitrokaf retard tab (tidak ada
sediaan kekuatan sediaan)
- Candesartan 8 mg tab
- Vitamin B complex tab
- Adalat oros 30 mg tab
- Furosemid tab (tidak ada
kekuatan sediaan)
- Allopurinol 100 mg tab
- Betahistin tab (tidak ada
kekuatan sediaan)
- Bisoprolol 2,5 mg tab
- Astika 100 mg tab
- Simvastatin 10 mg tab
13. Bentuk sediaan √ Tablet
14. Jumlah obat √
15. Aturan pakai √ - Nitrokaf retard tab: sehari 2 x
1 tab
- Candesartan 8 mg tab: sehari
1 x 1 tab
- Vitamin B complex tab:
sehari 1 x 1 tab
- Adalat oros 30 mg tab: 1 x 1
tab
- Furosemid tab: sehari 1 x 1
tab
- Allopurinol 100 mg tab:
sehari 1 x 1 tab
- Betahistin tab: sehari 3 x 1 tab
- Bisoprolol 2,5 mg tab: sehari
1 x 1 tab
- Astika 100 mg tab: sehari 1 x
1 tab
- Simvastatin 10 mg tab

1. Nitrokaf Retard
Indikasi : Mengandung Glyceryl Trinitrate (Nitroglycerin). Digunakan sebagai
terapi jangka panjang pada penderita angina pektoris (nyeri dada).
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap nitrat, hipotensi, kardiopati obstruktif hipertrofik,
anemia berat
Efek samping : sakit kepala, hipotensi, takikardia, pusing
Dosis : Sublingual: 0,3-1 mg, bila perlu diulang. Oral: profilaksis angina, 2,6-2,8
mg 3 kali sehari atau 10 mg 2-3 kali sehari. (Pionas)
Aturan minum : Digunakan sehari 2 kali 1 tablet sebelum atau sesudah makan.
Penyelesaian masalah: Dibuatkan jadwal kartu obat karena menggunakan banyak obat agar
tidak terlewat penggunaan setiap harinya

2. Candesartan 8 mg
Indikasi : Hipertensi (menurunkan tekanan darah)
Kontra indikasi : Pasien dengan stenosis arteri pembuluh “mitral” atau aorta dan pada
kardiomiopati hipertrofik obstruktif. Pasien Afro-Karibian, terutama yang
mengalami hipertrofik ventrikel kiri ginjal. Dianjurkan dilakukan
pemantauan kadar kalium plasma, terutama pada pasien lansia dan pada
pasien gangguan ginjal
Efek samping : Hipotensi simtomatik , Hiperkalemia, angioedema, vertigo, sakit kepala;
sangat jarang mual, hepatitis, kerusakan darah, hiponatremia, nyeri
punggung, sakit sendi, nyeri otot, ruam, urtikaria, rasa gatal.
Dosis : hipertensi, dosis awal 8 mg (1x sehari)
Aturan minum : pagi hari, setelah makan

3. Vitamin B Complex
Indikasi : untuk menangani defisiensi (kekurangan) vitamin B kompleks dan
menjadi pemenuh kebutuhan vitamin B kompleks harian
Kontra Indikasi : jika terjadi reaksi hipersensitivitas atau anafilaksis terhadap obat atau
komponen obat ini
Efek samping : Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai
dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih
dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis
Dosis : 3 x 1 tablet 150 mg
Aturan minum : Setelah makan

4. Adalat Oros 30 mg (nifedipone)


Indikasi : digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi dan
mengurangi rasa nyeri dada pada angina dengan cara merelaksasi
pembuluh darah
Kontra Indikasi : Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi: syok
kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan (toksisitas pada studi
hewan); porfiria.
Efek samping : pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi, palpitasi; juga
edema kaki, ruam kulit (eritema multiform dilaporkan), mual, sering
kencing; nyeri mata, hiperplasia gusi; depresi dilaporkan; telangiektasia
dilaporkan
Dosis & cara pakai: Hipertensi ringan sampai sedang dan profilaksis angina: sediaan lepas
lambat, 30 mg sekali sehari (tingkatkan bila perlu, maksimum 90 mg
sekali sehari) atau 20 mg 2 kali sehari dengan atau setelah makan
(awalnya 10 mg 2 kali sehari, dosis penunjang lazim 10-40 mg 2 kali
sehari).

5. Furosemid
Indikasi : Udem
Kontra Indikasi : gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, defisiensi
elektrolit, hipovolemia, hipersensitivitas.
Efek Samping : sangatumum: gangguan elektrolit, dehidrasi, hipovolemia, hipotensi,
peningkatan kreatinin darah. Umum: hemokonsentrasi, hiponatremia,
hipokloremia, hipokalemia, peningkatan kolesteroldarah, peningkatan
asam urat darah, gout, enselopati hepatik pada pasien dengan
penurunan fungsi hati, peningkatan volume urin
Aturan Minum : Sehari 1 kali 1 tablet pada pagi hari

6. Allopurinol 100 mg
Indikasi : Asam urat/gout
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas
Efek samping : Umum: ruam. Tidak umum: reaksi hipersensitivitas, mual, muntah,
asimtomatik peningkatan uji fungsi hati yang asimtomatik. Jarang:
hepatitis, sindroma Steven-Johnson.
Dosis : 100-300 mg per hari
Aturan minum : 1 kali sehari 1 tablet, diminum setelah makan

7. Betahistin
Indikasi : vertigo, tinnitus dan kehilangan pendengaran terkait dengan penyakit
Meniere
Kontra Indikasi : paeokromositoma, hipersensitivitas komponen obat, kehamilan dan
menyusui
Efek samping : gangguan saluran cerna, sakit kepala, ruam kulit, dan pruritus
Dosis & cara pakai: Dosis awal 16 mg tiga kali sehari, lebih baik bersama makanan; Dosis
untuk dewasa 24-48 mg per hari dalam 3 dosis terbagi. Dosis sebaiknya
disesuaikan berdasarkan respon. Peningkatan penyembuhan terkadang
dapat dilihat setelah beberapa bulan. Ada indikasi bahwa pengobatan
yang dilakukan dari baru mulai timbulnya penyakit dapat mencegah
terjadinya kehilangan pendengaran pada fase selanjutnya dari penyakit
tersebut; Anak-anak tidak direkomendasikan.

8. Bisoprolol 2,5 mg
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik.
Kontra Indikasi : hipotensi, asma berat, ppok berat, sindrom raynaud, asidosis metabolik,
hipersensitifita, keadaan akut atau gagal jantung dekompensasi yang
menghendaki pemberian inotropik intravena; blok sino-atria
Efek Samping : Bradikardi, gagal jantung, hipotensi, gangguan konduksi,
bronkospasme, vasokonstriksi perifer, gangguan saluran cerna, fatigue,
gangguan tidur, jarang ruam kulit dan mata kering (reversibel bila obat
dihentikan), eksaserbasi psoriasis
Aturan Minum : Diminum pada pagi hari sebelum atau sesudah makan
9. Astika 100 mg
Indikasi : nyeri ringan sampai sedang; demam. Pada dosis kecil (80 mg - 100 mg),
Acetylsalicylic acid, memiliki manfaat sebagai anti-platelet atau
pengencer darah yang dapat digunakan untuk mencegah proses agregasi
platelet (keping darah atau trombosit) pada pasien yang mengalami infark
miokard atau penyumbatan pada otot jantung dan kondisi pasca stroke.
Kontra Indikasi : anak dan remaja di bawah usia 16 tahun dan ibu menyusui (Sindrom
Reye; riwayat maupun sedang menderita tukak saluran cerna; hemofilia;
tidak untuk pengobatan gout. hipersensitivitas
Efek samping : biasanya ringan dan tidak sering, tetapi kejadiannya tinggi untuk
terjadinya iritasi saluran cerna dengan perdarahan ringan yang
asimptomatis; memanjangnya bleeding time; bronkospasme; dan reaksi
kulit pada pasien hipersensitif.
Dosis dan cara pakai: 300-900 mg tiap 4-6 jam bila diperlukan; maksimum 4 g per hari.
Anak dan remaja tidak dianjurkan dan Pada dosis kecil (80 mg - 100 mg),
Acetylsalicylic acid, memiliki manfaat sebagai anti-platelet atau
pengencer darah

10. Simvastatin 10 mg
Indikasi : Hiperkolesterolemia primer (hiperlipidemia tipe Ila) pada pasien yang
tidak cukup memberikan respons terhadap diet dan tindakan-tindakan lain
yang sesuai; untuk mengurangi insiden kejadian koroner klinis dan
memperlambat progresi aterosklerosis koroner pada pasien dengan
penyakit jantung koroner dan kadar kolesterol 5,5 mmol/l atau lebih
Kontra Indikasi : Pasien dengan penyakit hati yang aktif dan pada kehamilan (karena itu
diperlukan kontrasepsi yang memadai selama pengobatan dan selama 1
bulan setelahnya) dan menyusui
Efek samping : Ruam kulit, alopesia, anemia, pusing, depresi, parestesia, neuropati
perifer, hepatitis, sakit kuning, pankreatitis; sindrom hipersensitivitas
(termasuk angioedema)
Dosis : Hiperkolesterolemia, 10 mg sehari malam hari, disesuaikan dengan
interval tidak kurang dari 4 minggu; kisaran lazim 10-40 mg sekali sehari
malam hari. Penyakit jantung koroner, awalnya 20 mg sekali sehari malam
hari.
Aturan minum : Diminum pada malam hari

Interaksi Obat
Interaksi candesartan dengan makanan menghindari pengganti garam yang mengandung kalium
atau suplemen kalium, kadar potasium yang tinggi dapat menyebabkan kelemahan, detak
jantung tidak teratur, kebingungan, kesemutan pada ekstremitas, atau perasaan berat di kaki.

Aspirin : candesartan (moderate)


dapat mengurangi efek candesartan dalam menurunkan tekanan darah dan mempengaruhi fungsi
ginjal. Lakukan penyesuaian dosis atau pemantauan yang lebih sering oleh dokter untuk
menggunakan kedua obat dengan aman.

Aspirin : bisoprolol (minor)


Mekanismenya penghambatan sintesis prostaglandin. Aspirin dosis rendah tidak mempengaruhi
tekanan darah, selain itu beta bloker dapat memberikan antiplatelet, yang mungkin adiktif
dengan efek beberapa salisilat

Nifedipine : aspirin (moderate)


Kombinasi tersebut dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. memerlukan penyesuaian
dosis atau tekanan darah diperiksa lebih sering.

Nifedipine : Bisoprolol (moderate)


memiliki efek aditif dalam menurunkan tekanan darah dan detak jantung, memerlukan
penyesuaian dosis atau pemantauan yang lebih sering oleh dokter untuk menggunakan kedua
obat dengan aman.

Furosemide : aspirin (minor)


Aspirin dapat menghambat efek diuretic yang dimediasi oleh prostaglandin. Termasuk
peningkatan ekskresi natrium, aliran darah ginjal, dan renin plasma.

1. PEMBERIAN INFORMASI CARA PENGGUNAAN OBAT KEPADA PASIEN


a. Nitrokaf retard sebanyak 60 tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa obat ini digunakan sebagai terapi jangka panjang pada
penderita angina pektoris (nyeri dada). Dosisnya Sublingual, 0,3-1 mg 2 kali sehari sebanyak
1 tablet di siang hari setelah makan. Efek sampingnya yaitu sakit kepala, hipotensi,
takikardia, dan pusing.
b. Candesartan 8 mg sebanyak 30 tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa obat ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah, dosis
8 mg diminum 1 kali sehari setelah makan. efek samping obat yaitu angioedema, hipotensi,
hiperkalemia.
c. Vitamin B Complex sebanyak 10 tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa obat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan B complex
dalam tubuh. Diminum 1 kali sehari pada pagi hari, setelah makan.
d. Adalat oros 30 mg sebanyak 30 tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa obat ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Diminum 30 mg 1 kali sehari setelah makan ( hindari jus jeruk Bali, ditelan utuh, jangan di
kunyah/dihancurkan). Efek samping obat ini yaitu sakit kepala, edema.
e. Furosemide sebanyak 30 tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa obat ini digunakan untuk mengatasi udem karena penyakit
jantung, hati, dan ginjal. Diminum 1 kali sehari satu tablet, pada pagi hari setelah sarapan.
Efek samping obat ini yaitu gangguan elektrolit, dehidrasi, hipovolemia, hipotensi,
peningkatan kreatinin darah.
f. Allopurinol 100 mg : 30 Tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa Allopurinol merupakan obat yang diindikasikan untuk
penyakit asam urat/gout, dengan aturan pakai 1 kali sehari 1 tablet diminum sesudah makan
pada malam hari Efek samping : Reaksi alergi pada kulit, gangguan saluran cerna dan diare
g. Betahistin : 15 Tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa Betahistin merupakan obat yang diindikasikan untuk
penyakit vertigo/pusing, dengan aturan pakai 3 kali sehari 1 tablet diminum bersama
makanan Efek samping : Gangguan salurran cerna, sakit kepala, ruam kulit dan puriritis
h. Bisoprolol 2.5 mg : 30 Tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa Bisoprolol merupakan obat yang diindikasikan untuk
penyakit Hipertensi dan angina, denggan aturan pakai 1 kali sehari 1 pada pagi hari sebelum
atau sesudah makan Efek samping : Pusing, insomnia, diare
i. Astika 100 mg : 30 Tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa Astika merupakan obat yang diindikasikan untuk
mengurangi resiko serangan infak miokard atau angina pectoris,dengan aturan pakai 1 kali
sehari 1 tablet sesudah makan Efek samping : Mual, muntah dan gangguan GI
j. Simvastatin 10 mg : 30 Tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa Simvastatin merupakan obat yang diindikasikan untuk
penyakit kolesterol/hiperlipidemia, dengan aturan pakai 1 kali sehari 1 tablet pada malam hari
sebelum tidur Efek samping : Ruam kulit, anemia,pusing, depresi.

2. KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MEMBERIKAN INFORMASI OBAT


a. Membuka komunikasi : perkenalan, mengidentifikasi pasien dan meminta waktu untuk
menggali informasi.
b. Menggali informasi dengan ‘three prime question’ (informasi apa yang sudah didapatkan dari
dokter tentang obat, harapan setelah minum obat, dan cara pakai obat)
c. Pemberian materi edukasi dan konseling cara penggunaan obat.
d. Melakukan verifikasi akhir (repetisi, klarifikasi).
e. Menutup komunikasi, mengucapkan terimakasih.
RESEP 7

No. Uraian Kelengkapan Resep Keterangan


KAJIAN ADMINISTRATIF
1. Nama Dokter Ada
2. SIP Dokter Tidak Ada Konfirmasi ke dokter
3. Alamat Dokter Ada
4. Telepon dokter Tidak Ada Konfirmasi ke dokter
5. Tanggal Penulisan Ada
Resep
6. Nama Pasien Ada
7. Jenis Kelamim Tidak Ada Konfirmasi ke pasien
8. Umur Pasien Ada
9. Berat Badan Tidak Ada Konfirmasi ke pasien
10. Alamat Pasien Ada
11. Paraf Dokter Tidak Ada Konfirmasi ke dokter
KAJIAN FARMASETIK
1. Bentuk Sediaan Sesuai
2. Kekuatan Sediaan Sesuai
3. Stabilitas Sesuai Bentuk sediaan tablet :
disimpan ditempat yang
sejuk dan terlindung dari
cahaya matahari.
Bentuk sediaan injeksi :
disimpan di lemari
pendingin 2- 8 derajat C
4. Kompaktibilitas Sesuai
KAJIAN KLINIS
1. Ketepatan Indikasi  Novorapid (Insulin aspart)
: Diabetes Melitus
 Levemir (Insulin Detemir)
: Diabetes Melitus
 Metformin : Diabetes
Melitus
 Candesartan : hipertensi
2. Dosis Obat  Novorapid (Insulin aspart)
: Sesuai kebutuhan (3 x 10
unit)

 Levemir (Insulin Detemir)


: Sesuai kebutuhan (1 x 10
unit)

 Metformin : 3 x ½ 500 mg
Literatur : Dosis awal 500
mg . Dosis maksimum :
2g sehari

 Candesartan : 1 x 8 mg
Literatur : Dosis awal
hipertensi 8 mg,
tingkatkan hingga interval
4 minggu maksimal 32
mg sekali sehari. Dosis
lazim 8 mg sekali sehari.
3. Aturan, Cara dan lama  Novorapid (Insulin aspart)
penggunaan obat : sehari 3 x 10 unit (pagi,
siang, malam) sebelum
makan

 Levemir (Insulin Detemir)


: sehari 1 x 10 unit malam
hari

 Metformin : Sehari 3 x ½
tablet setelah makan
(pagi, siang, malam)

 Candesartan : Sehari 1 x 1
pada pagi hari setelah
makan
4. ROTD / Efek Samping  Insulin Aspart
(Novorapid) : Cemas,
Rasa sakit saat buang air
kecil, Penglihatan Kabur,
Pusing, sulit tidur

 Insulin Detemir (Levemir)


: Cemas, Penglihatan
kabur, Kulit pucat,
Mual,Muntah, batuk,
depresi

 Metformin : Sakit perut,


diare, Demam, batuk

 Candesartan : sakit
kepala; mual, hepatitis,
kerusakan darah,
hiponatremia
5. Kontra Indikasi  Insulin Aspart
(Novorapid) : -

 Insulin Detemir (Levemir)


: pemberian secara
intravena (dapat
menyebabkan
hipoglikemia berat)

 Metformin : gangguan
fungsi ginjal,
ketoasidosis, hentikan bila
terjadi kondisi seperti
hipoksia jaringan (sepsis,
kegagalan pernafasan,
baru mengalami infark
miokardia, gangguan
hati),k

 Candesartan : menyusui,
kolestasis; kombinasi
dengan HC
6. Interaksi Obat 1. Metformin dengan insulin
aspart (Norovapid) : dapat
meningkatkan resiko
hipoglikemik,
diberi jeda waktu
pemberian dan monitoring
kadar gula dalam darah

2. Metformin dengan insulin


detemir (Levemir) : dapat
meningkatkan resiko
hipoglikemik,
diberi jeda waktu
pemberian dan monitoring
kadar gula dalam darah

3. Candesartan dengan
insulin aspart (Norovapid)
: dapat meningkatkan
resiko hipoglikemik,
diberi jeda waktu
pemberian dan monitoring
kadar gula dalam darah

4. Candesartan dengan
insulin detemir
(Levemir) : dapat
meningkatkan resiko
hipoglikemik,
diberi jeda waktu
pemberian dan monitoring
kadar gula dalam darah

TINDAK LANJUT
- Memberi etiket berwarna biru pada obat Novorapid dan Levemir
- Memberikan informasi cara penggunaan insulin
- Monitoring gula darah pada pasien
- Diberi jeda waktu pemberian

 Ultra-Fine Pen Needle 32G X 4MM : 4


 Novorapid Flex Inj : 3
Diinformasikan kepada pasien bahwa Novarapid Flex Pen Injeksi ( Insulin Aspart )
merupakan obat yang diindikasikan sebagai pengobatan Diabetes Melitus, digunakan
3 kali sehari sebanyak 10 Unit, pagi, siang dan malam hari 15-30 menit sebelum
makan,disimpan pada suhu 2-8 derajat, Efek samping : Hipoglikemia, reaksi
anafilaksis Cara penggunaan Novarapid :
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan obat.
2. Persiapkan insulin pen dengan melepaskan penutup insulin pen.
3. Masukkan jarum ke dalam pen.
4. Hilangkan udara di dalam pen dengan memutar dosis ± 1iU melalui jarum.
5. Aktifkan tombol dosis insulin dengan cara diputar sesuai anjuran dokter.
6. Pilih lokasi bagian tubub yang akan disuntikkan misalnya pada bagian
perut, lengan atas dan paha.
7. Suntikkan dengan mencubit bagian kulit yang akan disuntuk. Suntik dengan
kemiringan 90°.
8. Setelah disuntukkan kemudian ditahan sekitar 1 – 5 detik agar dosis insulin tepat.
9. Lepaskan jarum pen simpan didalam wadah yang aman.
10. Cuci tangan dengan air dan sabun untuk membersihkan kotoran yang menempel.
 Levemir Injeksi : 1
Diinformasikan kepada pasien bahwa Levemir ( Insulin Detemir ) merupakan obat
yang diindikasikan sebagai pengobatan Diabetes Melitus, digunakan sekali sehari
pada malam hari bersama makan atau menjelang tidur sebanyak 10 Unit, disimpan
pada suhu 2-8 derajat Efek samping : Hipoglikemia, reaksi pada area penyuntikkan
(kemerahan, inflamasi, bngkak, gatal)
Cara penggunaan Insulin Detemir :
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan obat.
2. Persiapkan insulin pen dengan melepaskan penutup insulin pen.
3. Masukkan jarum ke dalam pen.
4. Hilangkan udara di dalam pen dengan memutar dosis ± 1iU melalui jarum.
5. Aktifkan tombol dosis insulin dengan cara diputar sesuai anjuran dokter.
6. Pilih lokasi bagian tubub yang akan disuntikkan misalnya pada bagian
perut, lengan atas dan paha.
7. Suntikkan dengan mencubit bagian kulit yang akan disuntuk. Suntik dengan
kemiringan 90°.
8. Setelah disuntukkan kemudian ditahan sekitar 1 – 5 detik agar dosis insulin tepat.
9. Lepaskan jarum pen simpan didalam wadah yang aman.
10. Cuci tangan dengan air dan sabun untuk membersihkan kotoran yang menempel.
 Metformin 500 mg : 45 Tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa metformin merupakan obat yang diindikasikan
sebagai obat Diabetes Melitus untuk pasien dengan berat badan berlebih, dengan
aturan pakai 3 kali sehari sebanyak 1 1/2 tablet setelah makan,efek samping :
Anoreksia,mual muntah, diare,nyeri perut
 Candesartan 8 mg : 30 Tablet
Diinformasikan kepada pasien bahwa candesartan merupaan obat yang diindikasikan
untuk penyakit Hipertensi , dengan aturan pakai 1 kali sehari 1 tablet setelah makan
efek samping : Sakit kepala, mual muntah,kelelahan,nyeri otot
Catatan :
1. Monitoring gula darah pada pasien
2. Diberi jeda waktu pemberian
3. Diinformasikan kepada pasien untuk selalu membawa gula atau permen,
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MEMBERIKAN INFORMASI OBAT
 Membuka komunikasi : perkenalan, mengidentifikasi pasien dan meminta waktu
untuk menggali informasi.
 Menggali informasi dengan ‘three prime question’ (informasi apa yang sudah
didapatkan dari dokter tentang obat, harapan setelah minum obat, dan cara pakai obat)
 Pemberian materi edukasi dan konseling cara penggunaan obat.
 Melakukan verifikasi akhir (repetisi, klarifikasi).
 Menutup komunikasi, mengucapkan terimakasih.
RESEP 8

R/ Fladystin ovula No. VI


S 1 dd 1
R/ Fluconazole 50 mg No. III
S 1 dd 1

APOTEK MATAHARI
Jln. Achmad Yani No 149 Bandung
Telp. 0271456368

FORM PENGKAJIAN RESEP


No Resep : 08
Nama Pasien : Ny. Sonia
Alamat pasien :
No Uraian Kelengkapan Keterangan
Resep
Kajian Administratif
1. Nama dokter Ada
2. SIP dokter Ada
3. Alamat praktik dokter Ada
4. Nomor telepon dokter Ada
5. Tanggal penulisan resep Ada
6. Nama pasien Ada
7. Umur pasien Tidak ada
8. Jenis kelamin pasien Tidak ada
9. Berat badan pasien Tidak ada
10. Alamat pasien Tidak ada
Kajian Farmasetik
1. Bentuk sediaan Ada
2. Kekuatan sediaan Tidak ada
3. Stabilitas (BUD) Tidak ada
4. Kompatibilitas sesuai
Kajian Klinis
1. Ketepatan indikasi Sesuai - Dosis fluconazole underdose,
2. Dosis obat Tidak sesuai jika untuk vaginitis
3. Aturan, cara, dan lama penggunaan obat Sesuai seharusnya satu kali sehari
4. Duplikasi dan polifarmasi Tidak ada 150 mg.
5. Kontra indikasi dan efek samping Ada
- Lama penggunaan obat harus
6. Interaksi obat Tidak ada
dikonfirmasi kembali pada
dokter.
- Fladystin
Kontra indikasi : hipersensitivitas
Efek samping : rasa tidak
nyaman pada daerah
kewanitaan, konstipasi,
warna urin bertambah gelap,
sakit kepala., mual muntah,
rasa perih di kemaluan.,
gangguan tidur.
- Fluconazole

Kontraindikasi : hipersensitivitas
terhadap fluconazole, hamil,
menyusui, gangguan fungsi
hati dan ginjal.
Efek samping : gangguan saluran
cerna, urtikaria, eosinofillia,
sindrom Stevens-Johnson,
gangguan fungs hati dan
trombositopenia.

2. Informasi yang disampaikan :


Aturan pakai obat
1. Fladystin Ovula (kombinasi metronidazole dan nystatin)

Indikasi : untuk mengobati keputihan dan jamur pada daerah kewanitaan/vaginitis


terutama karena trichomonas vaginalis dan candida albicans
Dosis : 1-2 ovula /hari
Aturan pakai : 1-2 kali sehari diberkan malam hari selama 5-10 hari (mims)
Efek samping : rasa tidak nyaman pada daerah kewanitaan, konstipasi, warna urin
bertambah gelap, sakit kepala., mual muntah, rasa perih di kemaluan., gangguan tidur.
Kontraindikasi : hipersensitivitas
Cara penyimpanan : disimpan di dalam lemari es suhu 2-8oC.

2. Fluconazole

Dosis : vaginitis diberikan 150mg/ hari (dosis tunggal)


Aturan pakai : satu kali sehari
Efek samping : gangguan saluran cerna, urtikaria, eosinofillia, sindrom Stevens-Johnson,
gangguan fungs hati dan trombositopenia.
Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap fluconazole, hamil, menyusui, gangguan
fungsi hati dan ginjal.
Penyimpanan : disimpan di tempat yang sejuk, terhindar dari cahaya matahari.

3. Cara Penggunaan ovula :


1) Cucilah tangan anda dengan air dan sabun. Jika ovula melunak, taruhlah di dalam air
dingin atau masukkan ke dalam lemari pendingin selama 30 menit agar mengeras
kembali sebelum dibuka bungkusnya.
2) Buka bungkus ovula.
3) Jika menggunakan ovula aplikator, letakkan ovula pada lubang yang terdapat pada
aplikator. Pastikan bahwa sisi ovula yang ditaruh pada aplikator adalah sisi tumpul
dari ovula.
4) Duduklah dengan satu tangan menopang berat tubuh anda dan tangan lainnya
memegang aplikator yang sudah dipasangi ovula.
5) Masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan aplikator ke lubang vagina. Setelah
aplikator berada di dalam vagina, tekan tombol pada aplikator untuk melepaskan
ovula.
6) Jika tidak menggunakan aplikator, masukkan ujung lancip vagina kurang lebih
sedalam telunjuk anda.
7) Rapatkan kedua kaki anda untuk beberapa detik. Tetaplah duduk sekitar 5 menit
untuk mencegah ovula keluar kembali.
8) Bersihkan aplikator dengan air hangat dan sabun, keringkan dan jagalah agar tetap
bersih.
9) Cucilah tangan dengan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin
menempel.
Brosur penggunaan ovula

Anda mungkin juga menyukai