Disusun Oleh :
Penyakit paru-paru obstrutif kronis (PPOK) merupkan suatu istilah yang sering di
gunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama yang di tandai
oleh adanya inflamasi paruparu terhadap partikel atau gas yang berbahaya
(Padila,2012).
yang berlagsung lama dan di sertai dengan peningkatan resistensi terhadap aliran
udara ( Padila,2012). Sumbatan udara ini biasanya berkaitan dengan respon inflamasi
2. Etiologi
PPOK adalah:
4. Factor keturunan.
5. Faktor social – ekonomi : keadaan lingkunagan dan ekonomi yang
3. Patofisiologi
Dalam aliran udara merupakan perubahan fisiologi utama pada PPOK yang di
akibatkan oleh adanya perubahan yang khas pada saluran nafas bagian proksimal ,parifer
,parenkim dan vaskularisasi paru yang di karenakan adanya suatu suatu imflamasi yang
kronik dan perubahan struktural pada paru . Terjadinya peningkatan pada penebalan pada
salurannafas kecil dengan formasi folikel limfoid dan deposisi kolagen dalam dindingluar
saluran nafas mengakibatkan restriksi pembukaan jalan nafas . Lumen saluran nafas kecil
berkurang akibat penebalan mukosa yang mengandung eksudat inflamasi , yang meningkat
sesuai berat sakit. Dalam keadaan normal radikal bebas dan anti oksidan berada dalam
keadaan seimbang . apabila terjadi gangguan keseimbangn maka akan terjadi kerusakan di
paru . Radikal bebas mempunyai peranan besar menimbulkan kerusakan sel dan menjadi
dasar dari berbagai macam penyakit paru . Pengaruh gas polutan dapat menyebabkan stress
4. Faktor Resiko
1. Tahap Perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya
berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang
pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari
orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan,
makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai
akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga
darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari
oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi
kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan
3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut
jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu
4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan
oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada
sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai
efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika
depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat
pernapasan yaitu :
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian
jalan napas.
Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang
diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas
atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah
satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah
Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran
Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat
Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.
7. Perubahan pola nafas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan
Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat,
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran
pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi :
hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti
makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar
Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari
saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka
tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok
5. Pemeriksaan Penunjang
oksigenasi yaitu:
stres fisik. Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang respond miokard terhadap
6. Penatalaksanaan
c. Suctioning
b. Pemberian oksigen
b. Pemberian oksigen
c. Suctioning
a. Wawancara
Biodata
Meliputi identitas pasien (Nama, Umur, Jenis kelamin, Alamat, Status perkawinan,
persalinan, Tanggal masuk, dan Tanggal pengkajian) dan identitas penanggung jawab
(Nama, Umur, Jenis kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Hubungan dengan pasien, dan
Alamat).
b. Pemeriksaan fisik
Penampilan umum
Kondisi umum :
Tingkat kesadaran :
TTV (T, N, R, S) :
BB/TB :
i. Kaji fungsi penciuman baik atau tidak apakah hidung ibu ada massa atau benjolan?
3 DS ketidak Gangguan
Klien mengatakan setiapkali mampuan/keterbatasan kebutuhan
beraktifitas di bantu keluarganya untuk menggerakan mobilisasi
Klien hanya dilap saja .untuk aktifitas anggota tubuh
klirn mrngatakan di bantu oleh ↓
perawat. Kehilangan sebagian
besar kekuatan dan
Do fungsi normalnya
TD : 100 mmHg, ↓
N :85 kali/menit, Atrofi otot Intoleransi
RR : 30 kali/menit, aktivitas Keterbatasan
0 ↓
S :36,2 C
mobilisasi fisik
Gigi terlihat kuning dan terdapat sisa
makanan
Klien Terlihat Lemas
Turgor kulit jelek. Mukosa bibir
pasien
tampak pucat
IV.Intervensi keperawatan
V. Implementasi Keperawatan
2.klien mengatakan
nafsu makan mula
membaik dan bisa
makan sedikit demi
sedikit.
VI. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA