Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN

Laporan Ini Di Aajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Departemen Keperawatn Dasar Profesi(KDP)

Dosen pengampu :Reni hertini,S,Kep., Ners., M.Kep

Di susun oleh :

Nama: Yuyun Ratna Palupi S.Kep

Npm: 4012220013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes BINA PUTERA BANJAR

TAHUN 2022
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi

Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak mempunyai

kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. Retensio urine adalah kesulitan miksi

karena kegagalan urine dari fesika urinaria. (Kapita Selekta Kedokteran).

Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut

maupun kronis. (Depkes RI Pusdiknakes 1995).

Retensio urine adalah ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan

atau dorongan terhadap hal tersebut. (Brunner & Suddarth).

Retensio urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak punya

kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna. (PSIK UNIBRAW).

Etiologi

1. Supra vesikal berupa kerusakan pada pusat miksi di medullaspinalis. Kerusakan saraf simpatis

dan parasimpatis baik sebagian ataupun seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan mesenterasi

pelvis, kelainan medulla spinalis, misalnya miningokel, tabes doraslis, atau spasmus sfinkter yang

ditandai dengan rasa sakit yang hebat.

2. Vesikalberupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, , atoni pada pasien DM atau

penyakit neurologist, divertikel yang besar.

3. Intravesikal berupa pembesaran prostat, kekakuan lehervesika, batu kecil dan tumor.

4. Dapat disebabkan oleh kecemasan, pembesaran prostat,kelainan patologi uretra, trauma,

disfungsi neurogenik kandung kemih.


5. Beberapa obat mencakup preparat antikolinergik antispasmotik (atropine), preparat antidepressant

antipsikotik (Fenotiazin), preparat antihistamin (Pseudoefedrin hidroklorida = Sudafed), preparat

penyekat β adrenergic (Propanolol), preparat antihipertensi (hidralasin).

Manifestasi Klinis

1. Diawali dengan urine mengalir lambat.

2. Kemudian terjadi poliuri yang makin lama menjadi parah karena pengosongan kandung

kemih tidak efisien.

3. Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.

4. Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BAK.

5. Pada retensi bias mencapai 2000-3000 cc.

Pemeriksaan Diagnostik

Adapun pemeriksaan diagnostic yang dapat di lakukan pada retensio urine adalah:

1. Pemeriksaan specimen urine

2. Pengambilan :steril,random,midstream.

3. Pengambilan umum: pH ,BJ,Kultur,Glukosa,Hb,KEteon,Nitrit

4. Sistoskopy,IVP.

Penatalaksana medik

Penatalaksana yang dapat di lakukan pada ratensio urin adalah sebagai berikut:

1. Keteteresansi uretra

2. Dilatasi uretra dengan body

3. Drainage suprapubik.

KONSEP KEPERAWATAN

Pengkajian

a. Pengumpulan Data
 Aktivitas /istirahat

Gejala : Tidak bias tidur /istirahat dengan tenang jika rasa nyeri timbul

Tanda : Gelisah

 Eliminasi

Gejala :Penurunnan dorongan aliran urine ,tidak dapat BAK ,dan BAB

Tanda: Terasa sakit .

 Makanan / cairan

Gejala : klien mengelluh tidak nafsu makan,akibat tenggorokan terasa sakit.

Tanda :porsi makan tidak habis.

 Nyeri /kenyamanan

Gejala :klien mengeluh saat BAK.

Tanda : Nyeri timbul saat kencing keluar, Nyeri pada daerah perut.

b. Pengelompokan Data

Data Subyektif

o Klien mengatakan tidak bisa tidur istirahat dengan tenang jika rasa nyeri
timbul
o Klien mengatakan Nyeri timbul saat kencing keluar

o Klien mengatakan tidak bi BAK dan BAB.

o Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data objektif

o Distensi vesika urinaria


o Ekpresi wajah Nampak meringis bila nyeri timbul
o Klien mengatakan susah buang air kecil
o klien mengatakan juga susah Buang Air Besar
o Distensi vesika urinaria
o Ekpresi wajah Nampak meringis bila nyeri timbul
o Klien mengatakan susah buang air kecil
o klien mengatakan juga susah Buang Air Besar
o Klien mengatakan , tidak nafsu makan.
o Klien mengatakan lemas, kalau beraktifitas
Data subjektif

o Distensi vesika urinaria


o Ekpresi wajah Nampak meringis bila nyeri timbul
o Klien mengatakan susah buang air kecil
o klien mengatakan juga susah Buang Air Besar
o Klien tampak lemah.

2. Patofisiologi

Mikroorganisme

Masuk ke dalam saluran


kemih

Kandung kemih

Sistitis

Inflamasi

Pembengkakakan jaringan
Obtruksi saluran kemih

Nyeri saat
berkemih

Gangguan pola eliminasi Gangguan rasa


nyaman / nyeri

A. Kemungkinan Data Fokus

a. Wawancara

1) Keluhan yang dirasakan saat ini?

2) Sejak kapan keluhan saat ini dirasakan?

3) Apakah pernah berobat, dimana dan obat apa yang diberikan?

4) Bagaimana pola makan dan jenis makanan?

5) Bagaimana gaya hidup apakah sering kena angin malam/ gadang?

6) Apakah ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama?

7) Bagaimana kondisi rumah dan lingkungan, apakah kurang sinar matahari ataukah

banyak debu?

8) Bagaimana pengaruh keadaan sekarang terhadap aktivitas sehari-hari?

b. Pemeriksaan Fisik

1) Penampilan umum; klien tampak lemah, pucat dan BB < ideal.

2) Tingkat kesadaran dihitung dengan GCS, kemungkinan normal (15).

3) TTV: Suhu : 36,4C, Nadi : 86 x/mnt, pernafasan : 22 x/mnt, TD: 110/70 mmhg
4) System neuromuskuler

Kaji fungsi nervus Cranial, fungsi sensorik, dan reflek-reflek.

5) System respiratory

Kaji petunjuk frekuensi perafasan, pengembangan dada, simetris, System

kardiovaskuler

Kaji kelembaban kulit dan mukosa bibir, adakah clubbing finger, dan Edema.(-)

6) System gastrointestinal

Kaji adanya anoneksia, penurunan BB, turgor kulit , System integument

Kaji warna dan keadaan kulit, turgor, tekstur kulit juga suhu tubuh

7) System Muskulosketeral

Kaji kesimetrisan ekstrimitas dan kekuatan otot.

8) System endokrin

Kaji adanya pembengkakan tiroid, kelenjar getah bening

9) System genitaurinaria

Kaji keadaan genitalia, adakah lesi, perdarahan atau edema. Kaji frekuensi

BAKdan jumlah urine(-)/ warna urine.

c. Pemeriksaan Diagnostik

1) Laboratorium Darah Rutin (LED normal atau meningkat, limpositosis)(-)

B. Analisa Data
No
Data Penyebab Masalah
.

1. Faktor penyebab
Data subjektif  Nyeri .
- Klien mengatakan Retensi urin
tidak bisa tidur 
istirahat dengan Distensi veksika urinaria
tenang jika rasa nyeri 
timbul Menekan saraf di sekitarnya
- Klien mengatakan 
Nyeri timbul saat Merangsang pengeluaran
kencing keluar. bradikinin ,serotin dan
Data objektif: prostaglandin
- Distensi vesika 
urinaria Implus nyeri di sampaikan
- Ekpresi wajah thalamus
Nampak meringis 
bila nyeri timbul Nyeri di persepsikan
- Klien mengatakan
susah buang air kecil
- klien mengatakan
juga susah Buang Air
Besar

2. Data subjektif Kerusakan pusat miksi Gangguan


- Klien mengatakan medulla spinalsi retensi urin
tidak bisa BAK dan 
BAB Kerusakan simpatis dan
Data objektif: parasimpatis sebagian atau
- Distensi vesika seluruhnya
urinaria 
- Ekpresi wajah Tidak terjadi koneksi dengan
Nampak meringis otot dustror.
bila nyeri timbul 
- Klien mengatakan Menurunnya otot spinkter
susah buang air kecil 
- klien mengatakan Obtruksi uretra
juga susah Buang Air 
Besar Urin meningkat

- Dilatasi bladder /distensi
abdomen

Retensi urin

3. Data subjektif: Manjemen terapi Perubahan


- Klien mengatakan ,  asupan
tidak nafsu makan Efek samping nutrisi
 kurang dari
Tenggorokan terasa sakit kebutuhan
Data objektif: 
Penurunan asupan nutrisi
- Klien tampak lemah
-
4. Data subjektif: Intoleransi
- Klien mengatakan Penurunan asupan nutrisi aktivitas
lemas, kalau 
beraktifitas mudah Kelemahan
lelah 
Intoleransi aktivitas
Data objektif

- Klien tampak lemah

Diagnosa keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan susah BAK


Data subjektif
- Klien mengatakan tidak bisa tidur istirahat dengan tenang jika rasa nyeri timbul
- Klien mengatakan Nyeri timbul saat kencing keluar.
Data objektif:
- Distensi vesika urinaria
- Ekpresi wajah Nampak meringis bila nyeri timbul
- Klien mengatakan susah buang air kecil
- klien mengatakan juga susah Buang Air Besar.
b. Retensi urin berhubungan dengan adanya hambatan uretra menurun relaksasi otot
spiniker di tandai dengan:

Data subjektif
- Klien mengatakan tidak bisa BAK dan BAB
Data objektif:
- Distensi vesika urinaria
- Ekpresi wajah Nampak meringis bila nyeri timbul
- Klien mengatakan susah buang air kecil
- klien mengatakan juga susah Buang Air Besar

c. ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan di tandai dengan:


Data subjektif
-klien mengeluh tidak bias BAK
Data subjektif
-gelisah .
C. Perencanaan
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
Nyeri berhubungan Setelah dilakukan 1.Kaji perkembangan 1.Meminimalkan retensi
dengan susah BAK tindakan keperawatan 2 pasien urin ,distensi berlebihan
x 24 klien mengatakan 2.Dorong pasien untuk pada kandung kemih
Data subjektif nyeri hilang dan mampu BAK 2-4 2.Berkemih dengan
melakuka istirahat 3.Berguna untuk dorongan mencegah
-Klien dengan tenang mengevaluasi retensi retensi urin
mengatakan tidak criteria: urin 3.Menghilangkan spasme
bisa tidur istirahat - Pasien nenunjukan 4.Awasi catatan waktu da kandung kemih.
dengan tenang dengan istirahat jumlah saat berkemih
jika rasa nyeri tanpa mengatakan 5.Dorongan pasien untuk
rasa nyeri lagi. berkemih bilaterasa
timbul
adanya dorongan.
-Klien 6.Awasi TTV.
mengatakan 7.Berikan obat
Nyeri timbul saat antimosdik.
kencing keluar.
Data objektif:
-Distensi vesika
urinaria
-Ekpresi wajah
Nampak meringis
bila nyeri timbul
-Klien
mengatakan susah
buang air kecil
klien mengatakan
juga susah Buang
Air Besar

Perubahan asupan Perubahan nutrisi kurang 1. Jelaskan kebutuhan 1.Masukan vitamin dapat
nutrisi kurang dari dari kebutuhan tubuh peningkatan masukan meningkatkn
kebutuhan tubuh makanan multi metabolisme.
berhubungan Kriteria : vitamin dan mineral.
dengan efek susah - Menunjukan 2. Catat status asupan
menelan dan peningkatan BB. nutrisi pasien, catat 2.Dapat menentukan
tenggorokan terasa - Menunjukan turgor kulit, BB, Inte- tindakan selanjutnya dan
sakit perubahan gritas mukosa oral, keberhasilan yang sudah
ditandai dengan : perilaku / pola kemampuan menelan, dicapai
DO: hidup untuk riwayat mual / muntah
- Porsi makan meningkatkan / atau diare
tidak habis mempertahankan 3. Dorong makan sedikit
- BB kurang BB yang tepat. dan sering dengan
dari ideal/ makanan tinggi pro
kurus tein dan karbohodrat. 3.Dengan makan sedikit-
- Klien tampak 4. Dorong orang sedikit.
lemah terdekat untuk
DS: membawa makanan
Klien menyatakan dari rumah. 4.Dapat meningkatkan
tidak nafsu makan 5. Kolaborasi ahli diet nafsu makan .
dan terasa mual untuk menentukan
komposisi diet. 5.Dapat menentukan
6. Konsul dengan terapi program diet yang
pernafasan untuk diperlukan.
jadual pengobatan 1-2 6.Dengan jadwal yang
jam sebelum dan teratur dapat menjaga
sesudah makan. nafsu makan klien.

Intoleransi aktifitas 1. Beri penjelasan tentang 1.Meningkatkan pendidikan


b.d kelemahan pentingnya aktifitas klien dalam beraktifitas
Data subjektif: Aktifitas klien meningkat 2. Observasi kemam-puan 2.Menentukan tindakan akti-
dengan kriteria : aktifitas klien fitas yang perlu dibantu
-Klien 3. Tingkatkan partisipasi 3.Memotifasi dan
mengatakan , - Klien tampak klien dalam memenuhi meningkatkan kemampuan
tidak nafsu makan segar aktifitas secara mandiri aktifitas mandiri klien
- Klien mampu 4. Anjurkan untuk meme- 4.Nutrisi merupakan sumber
mandiri nuhi kebutuhan energy kalori .
Data objektif: - Tonus otot nutrisinya
meningkat 5. Latih kemampuan
Klien tampak aktifitas secara mandiri 5.Latihan dapat mening-
lemah katkan kekuatan otot

d. Nyeri Penyebaran / infeksi 1. Beri penjelasan 1.Klien/ keluarga me-


berhubungan aktivasi tidak terjadi tentang penyakit klien ngetahui dan dapat
dengan susah dengan kriteria : menjaga diri terhadap
penyebaran penyakit.
BAK
- Pasien menyatakan .
pemahaman 2.Pengobatan secara rutin
Data subjektif
penyebab / factor 2. Monitor vital sign menjaga dapat
-Klien resiko individu. menuntaskan bakteri
mengatakan tidak - Mampu mikobakterium dalam
3. Anjurkan tubuh.
bisa tidur istirahat mengidentifikasi untuk
pengunjung/ keluarga
dengan tenang mencegah /
memakai masker. 3.Dpt menghindari kehi
jika rasa nyeri menurunnya resiko
4. Batasi pengunjung 1- lapan memberikan terapi.
nyeri
timbul 2 orang per pasien. 4.Memberikan pengo-batan
- Menunjukan teknik,
-Klien 5. Anjurkan pasien yg berkesinam-bungan &
perubahan pola hidup
mengatakan untuk istirahat dengan paripurna
untuk peningkatan
Nyeri timbul saat cukup.
lingkungan yang aman,
kencing keluar. rumah cukup sinar
Data objektif: tidak lembab
-Distensi vesika
urinaria
-Ekpresi wajah
Nampak meringis
bila nyeri timbul
-Klien
mengatakan susah
buang air kecil
klien mengatakan
juga susah Buang
Air Besar
DAFTAR PUSTAKA

Doenges E.Marilyn ,Moorhouse Frances Mary, Geisster C Alice .1999.Rencana

Asuhan Keperawatan :Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien Edisi
3.Jakarta:EKG

Smeltzer ,Suzanne C.2001.Buku Ajar Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi8. Jakarta:EKG

Mansyoer Arif, dkk.2001. Kapita selekta kedokteran Jilid 1 Edisi ke tiga.Jakarta: Meda Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai