Anda di halaman 1dari 31

1

PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : NURMALAINI

NIM :304171378

JURUSAN :KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS :DAKWAH

JUDUL :EFEKTIVITAS WHATSAPP MESSENGER SEBAGAI


MEDIA DAKWAH PADA MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAMBI TAHUN 2020

A. Latar belakang

Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW untuk membina umat manusia agar berpegang teguh kepada ajaran
yang benar dan diridhaiNya. Islam juga merupakan agama rahamatan lilalamin artinya
Islam membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Alam semesta
yang dimaksud adalah semua perbedaan yang terdapat di alam semesta. Dengan
demikian watak ajaran Islam bukan hanya mengakui perbedaan, tapi bahkan
menghormatinya. Keberadaan Islam tidak lepas dari aktivitas dakwah. Tanpa dakwah,
Islam tidak akan terealisir nilai – nilai ajaranNya kepada masyarakat sebagai rahmatan
lilalamin.

Dakwah dan Islam saling berkaitan, dimana dakwah merupakan usaha


membujuk, mengajak, menyeru dan mempengaruhi umat Islam melaksanakan perintah
Allah SWT dan menjauhi laranganNya agar memperoleh kebahagiaan serta kemuliaan
di dunia dan akhirat atau dalam pengertian lain adalah usaha usaha yang dilakukan
guna mempengaruhi manusia agar taat oleh ajaran Allah SWT. Menghadapai era
globalisasi dan perkembangan teknologi akhir – akhir ini, dunia dihadapkan kepada
cepatnya arus informasi. Hal ini menyebabkan terbentuknya pola pikir manusia untuk
dapat menggunakan teknologi komunikasi modern untuk memperoleh informasi
secara cepat, akurat, dan dapat dipercaya.
2

Hal ini berdasarkan hadist:

ِ ‫وقاال النبي صلى هللا عليه وسلم وهويبعث الناس(يَسُرُّ وْ ا َو بَ ِّش ُر وْ ا َوال َتُنَفِّر ُوْ افَإ ِ نَ َما ب ُِع ْثتُ ْم ُميَس‬
ِ ‫ِّر ْينَ َولَ ْم تُ ْب َعثُوْ ا َم َعس‬
‫ِّر‬
)‫ْينَ (رواه مسلم‬

Artinya: “Hendaklah kalian bersikap memudahkan dan jangan menyulitkan.


Hendaklah kalian menyampaikan kabar gembira dan jangan membuat mereka lari,
karena sesungguhnya kalian diutus untuk memudahkan dan bukan untuk
menyulitkan.” (HR. Muslim).

Semarak dakwah dan aktivitas-aktivitas keagamaan Islam merupakan hal yang


sangat strategis. Olah karena itu, Aktivitas-aktivitas tersebut tidak luput dari hasil
perkembangan teknologi dan liputan media massa, baik cetak maupun elektronik, baik
offline maupun online. Internet sebagai salah satu media teknologi informasi dan
komunikasi memberi berbagai dampak bagi masyarakat, diantaranya memberi
kemudahan dalam memperoleh informasi, memperdekat jarak serta menambah relasi
sosial. Perkembangan teknologi internet sangat pesat sehingga menciptakan berbagai
kemudahan pekerjaan dalam kehidupan masyarakat modern.1

1
Depertemen Agama RI.1985. al-qur’an dan Terjemahnya.Jakarta:Yayasan Penyelenggara Penterjemah
Al-Qur’an.
3

WhatsApp Messenger merupakan salah satu aplikasi internet dalam bentuk


perpesanan instan yang dapat digunakan untuk mengirim file, tulisan, gambar, video
dan obrolan online. WhatsApp Messenger dapat difungsikan dimanapun dan kapanpun
dengan orang yang juga mempunyai aplikasi tersebut serta selama handpone
tersambung dengan jaringan data internet. WhatsApp Messenger juga kerap
dimanfaatkan berbagai kalangan sebagai media komunikasi dakwah. Diantaranya
dengan memberi kemudahan penyampaian kajian Islam dengan memberikan ruang
pembaca untuk berkomentar sehingga komunikasi dakwah Islam berjalan baik dan
efektif.

Mahasiwa merupakan generasi penerus yang diharapkan selalu


mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi secara positif dan bijaksana.
Apalagi sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri khususnya
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN STS Jambi selayaknya harus bisa
memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana komunikasi, penyebar informasi
positif juga sebagai media komunikasi dakwah. Jurusan KPI pada UIN STS Jambi
diselenggarakan sebagai upaya untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin meningkat di era revolusi global, sehingga kehidupan
manusia di masa depan akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin
canggih.
WhatsApp Messenger merupakan salah satu media sosial yang tepat digunakan
oleh mahasiswa untuk menginformasikan informasi positif dan bermanfaat. Namun
faktanya, sebagian mahasiswa hanya menggunakan WhatsApp Messenger sebagai
gaya hidup sehari hari. WhatsApp Messenger merupakan salah satu media sosial yang
tepat digunakan oleh mahasiswa untuk menginformasikan informasi positif dan
bermanfaat. Namun faktanya, sebagian mahasiswa hanya menggunakan WhatsApp
Messenger sebagai gaya hidup sehari hari. Sudah selayaknya mahasiswa yang
memanfaatkan WhatsApp Messenger dengan bijaksana yakni sebagai media dakwah
Islam. 2

2
Ali, Mukti. 2016. Eager Expectation dan Motivasi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
IAIN Salatiga. Inject, Interdisciplinary Journal of Communication, Vol. 1, No. 2: 203-222
4

Pemanfaatan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah untuk menambah


wawasan dan pengetahuan kajian Islam. Namun pada kenyataannya, mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN STS Jambi rasanya belum mengetahui lebih
banyak tentang manfaat WhatsApp Messenger. Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis mengangkat judul “WhatsApp Messenger Sebagai Media Dakwah pada
Mahasiswa KPI UIN STS Jambi Tahun 2020”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah pada
mahasiswa KPI UIN STS Jambi?
2. Apa saja kekurangan dan kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah
pada Mahasiswa KPI UIN STS Jambi?
3. Bagaimana efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah pada
Mahasiswa KPI UIN STS Jambi?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi pembahasan mengenai Mahasiswa
Fakultas Dakwah. Penulis Meneliti Keefektivitasan Mahasiswa Fakultas Dakwah
Khususnya Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam UIN STS Jambi karena
mengingat terbatasnya kemampuan,waktu,tenaga,dan dana yang penulis miliki, maka
perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini. Dan masalah yang akan di
bahas adalah: Bagaimana penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah
pada mahasiswa KPI UIN STS Jambi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna pada berbagai pihak, yaitu :
1. Secara teoristis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemikiran
ilmu dakwah terutama di bidang penyiaran dakwah melalui internet khususnya lewat
WhatsApp Messenger.

2. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan peneliti tentang
ilmu dakwah dan pemanfaatan teknologi informasi WhatsApp Messenger sebagai
media dakwah serta bermanfaat bagi pembaca dan pengguna WhatsApp Messenger
agar memanfaatkannya sebagai penyebar kebaikan dakwah Islam.
5

E. Kerangka Berfikir
Internet merupakan salah satu media teknologi informasi dan komunikasi yang
berkembang sangat pesat. Perkembangan internet menciptakan berbagai fenomena
publik yang menyebabkan terbentuknya pola pikir manusia untuk memperoleh
informasi secara cepat, akurat dan dapat dipercaya. Hal ini mengakibatkan dakwah
Islam juga dipengaruhi perubahan sosial dan problematika secara komplek baik
dibidang teknologi, ekonomi, pendidikan dan keagamaan. WhatsApp Messenger
adalah salah satu aplikasi internet dalam bentuk perpesanan instan yang dapat
digunakan untuk mengirim file, tulisan, gambar, video, obrolan online menggunakan
jaringan data internet.
WhatsApp Messenger berfungsi memberi kemudahan penyampaian pesan dan
informasi berbagai kalagan karna sifatnya menyeluruh. WhatsApp Messenger juga
dimanfaatkan berbagai kalangan sebagai media dakwah karena efisien waktu, tenaga
dan biaya. Penyebaran dakwah melalui aplikasi ini bisa berupa artikel keagamaan,
cerita kajian Islam dan informasi terbaru tentang Islam. Khususnya mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam sudah selayaknya memanfaatkan perkembangan
teknologi yang seperti WhatsApp Messenger untuk hal yang positif dan bijaksana.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mencoba mencari informasi dari mahasiswa KPI
UIN STS Jambi tentang “WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah”.
F. Landasan Teori
1. WhatsApp Messenger

WhatsApp Messenger merupakan salah aplikasi instant messanging yang


memiliki fitur gallery, contact, camera, audio, location, file, document bahkan video.
Aplikasi ini mempermudah interaksi sosial dengan orang terdekat yang diinginkan dan
menjadi sarana bertukar pengetahuan serta wawasan antar pengguna WhatsApp
Messenger.

2. Sejarah Perkembangan WhatsAapp Messenger sebagai Media Dakwah


WhatsApp Messenger didirikan pada tahun 2009 oleh dua orang pria bernama
Brian Acton dan Jan Koum. Keduanya merupakan mantan karyawan di Yahoo yang
sudah bekerja kurang lebih 20 tahun. Awalnya Jan Koum adalah orang pertama yang
memiliki ide dalam menciptakan aplikasi yang bisa broadcasting status ketika
seseorang tidak dapat dihubungi karena suatu alasan. Kemudian Jan Koum mengajak
Brian Acton untuk bekerja sama dalam menciptakan perusahaan start up teknologi
6

bernama WhatsApp.Inc yang berlokasi di Santa Clara, California atau sekarang


dikenal dengan WhatsApp Messenger.
Perkembangan WhatsApp Messenger sangat pesat sehingga menimbulkan
pemanfaatan yang beragam. Berawal hanya untuk perpesanan menjadi penyebaran
dakwah Islam. Penyampaian dakwah Islam disebar pertama kali oleh seorang pemuda
Muslim Kashmir yang tinggal di wilayah utama sub benua India. Beberapa pemuda
Kashmir memanfaatkan waktu satu tahun dengan menyebarkan sunnah dalam
kehiduapan di setiap paginya. Cara ini dilakukan guna mengubah hidup mereka
menjadi lebih baik.
Para pemuda Kashmir rutin menyebarkan dakwah Islam hingga sekitar ada lima
puluh sunnah setiap hari untuk saudara saudara muslim lain yang dikirim dari ponsel
masing – masing. Selain pemuda, aplikasi WhatsApp Messenger juga membantu gadis
ikut berperan dalam penyebaran dakwah Islam. Cara penyebaran dakwah di Kashmir
dengan rutin berbagai satu hadits dan khutbah setiap hari untuk menambah ilmu
agama serta menyebarkan syariat Islam agar muslim tetap dijalan Allah Swt.
Dari uraian diatas, dapat ditarik disimpulkan bahwa sejarah perkembangan
WhatsApp Messenger sebagai media dakwah melalui berbagai tahapan. Dimulai dari
penemu WhatsApp incc yang awalnya hanya untuk media broadcasting atau
memberitahu keadaan terus berkembang menjadi media perpesanan kemudian
dimanfaatkan sebagai media komunikasi dakwah Islam di berbagai kalangan
masyarakat.
3. Fitur – Fitur WhatsApp Messenger
Fitur – fitur yang ada pada WhatsApp Messenger antara lain:

1. Kirim Foto Langsung dari Kamera


Fitur Photo dalam WhatsApp Messenger digunakan untuk megirim foto atau
gambar secara langsung dari camera dan gallery kepada penerima yang dituju oleh
pengirim WhatsApp Messenger
7

2. Kirim Kontak dan Nomor Telefon


Fitur Contact pada WhatsApp Messenger digunakan untuk mengirimkan
kontak dan nomer telefon secara cepat kepada sesama pengguna WhatsApp
Messenger.

3. Kirim Video dari Gallery


Fitur gallery digunakan untuk mengirim video dan foto dalam gallery atau
langsung direkam.

4. Kirim Video Langsung dari Kamera Smartphone Fitur Video pada WhatsApp
Messenger digunakan untuk mengirim vidieo langsung kepada penerima pesan. Video
yang dikirim bisa video yang direkam, lalu mengeditnya kembali untuk memilih
durasi waktu yang ingin ditentukan.

5. Kirim Lokasi GPS


Kirim lokasi GPS dapat dilakukan untuk mengirim lokasi keberasaan pengirim
untuk penerima.

6. Update Status

Fitur “Status” pada WhatsApp Messenger digunakan untuk menginformasikan


8

keadaannya saat ini tanpa harus memberitahukan ke semua orang.

7. Profile
Fitur profile pada WhatsApp Messenger digunakan untuk mengganti nama,
foto profil dan setting tentang pengguna aplikasi ini.

8. Blokir Kontak
WhatsApp Messenger memiliki fitur untuk memblokir nomor kontak yang
mengganggu dan setelah di blokir pengguna tidak bisa mengirim pesan maupun
menelepon melalui fitur WhatsApp Messenger dengan kontak yang di blokir hingga
kontak tersebut dibuka blokiran.

9. Kirim File Music


WhatsApp Messenger tersedia fitur yang dapat mengirim file music, mp3 atau
recording yang sudah di save menjadi file dokumen.
9

10. Atur Privasi


WhatsApp Messenger terdapat fitur privasi yang berfungsi mengatur privasi
status yang dibuat, dimana fitur ini dapat menyembunyikan status dari orang orang
yang tidak ingin dapat melihat status dalam WhatsApp Messenger

11. Membuat Group Chat


WhatsApp Messenger tersedia fitur group chat yang berfungi mempermudah
komunikasi dengan banyak orang .

12. Info Group chat


Info group chat digunakan untuk mengetahui dan mengenali siapa saja yang
ada dalam grup chat WhatsApp Mesegger.

13. File Media pada Group Chat

File media pada group chat digunakan mengirim file gambar atau foto untuk
banyak orang dalam group chat pada WhatsApp Messenger.3

3
http://www.jagatreview.com/2015/07/kumpulan-tips-untuk-whatsapp-di- android/
10

14. Obrolan Online dengan WhatsApp Messenger.


WhatsApp Messenger menyediakan obrolan online dengan sesame pengguna
menggunakan jaringan data internet.

15. Mengirim Broadcast Ucapan atau Undangan


WhatsApp Messenger tersedia fitur new broadchasting guna memberikan
informasi seluruh kontak telefon yang ada dalam aplikasi ini.4

4
Jumiatmoko. 2016. WhatsApp Messenger dalam Tinjauan Manfaat dan Adab. STIT Madina Sragen.
Wahana Akademia. Vol. 3, No.1: 52
11

4. WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah


WhatsApp Messenger dimanfaatkan pengguna untuk media komunikasi,
kepentingan pribadi karena efesien, efektif, memperkuat eksistensi informasi, bersifat
persuasi, menghibur, kontrol sosial serta sebagai media komunikasi dakwah. Media
dakwah merupakan sebuah alat yang digunakan individu untuk menyampaikan pesan
dakwah dengan tujuan dan maksud tertentu. Pesan dakwah disini berupa ajakan
kepada seluruh umat muslim agar menjalankan perintah Allah Swt dan menjahui
laranganNya. WhatsApp Messenger sebagai media dakwah dapat memperoleh
berbagai pencapaian, diantaranya:
1. Pendidikan (to Educate)
Dakwah Islam melalui WhatsApp Messeger sebagai sarana pendidikan, karena
penyampaianya memuat informasi – informasi positif tentang ajaran Islam.

2. Menghibur (to Entertain)


Dakwah Islam melalui WhatsApp Messenger bersifat menghibur khalayak
pembaca. Pengirim informasi Islam yang dimbangi dengan intermezo atau kajian
simple tentang Islam membuat penerima dakwah tidak bosan untuk membacanya.

3. Menyiarkan Informasi (to Information)


WhatsApp Messenger digunakan untuk menyiarkan informasi melalui
broadchast atau group chat tentang ajaran ajaran Islam, sehingga pembaca sedikit
demi sedikit mengetahui pengetahuan tentang Islam.

4. Mempengaruhi Massa (to influence)


Dakwah melalui WhatsApp Messenger dapat lebih cepat mempengaruhi
massa, karena penyebaran pesan bersifat cepat dan menyeluruh kepada semua
kalangan.Adapun bentuk dakwah Islam dapat dilakukan melalui WhatsApp Messenger
antara lain sebagai berikut:
1. Artikel seputar keagamaan Islam.
Artikel merupakan karangan prosa yang membahas sesuatu pokok secara
lugas dan menyeluruh. Penyampaian dakwah melalui artikel membuat seorang da’I
dapat menggunakan kalimat yang tepat dalam membuat rangkaian informasi dengan
topik tertentu.
12

2. Tanya jawab tentang Islam


Tanya jawab dapat dilakukan dalam group chat WhatsApp Messenger atau
dengan cara membroadchast infromasi kajian Islam kemudian akan dibalas personal
yang akan menimbulkan tanya jawab antar da’I dan mad’u secara intens.

3. Memberikan Cerita yang Bernafaskan Islam


Penyampaian dakwah dapat berupa cerita – cerita yang bernafaskan Islam dan
mempunyai nilai – nilai keislaman didalamya.

WhatsApp Messenger sebagai media dakwah dapat memberi informasi


pengetahuan tentang kajian – kajian Islam, mempengaruhi penerima dakwah agar
teladan dalam kebijaksanaan, melakukan ma’ruf sesuai ajaran Islam menjahui
mungkar serta dapat menjadi pendidikan penerima dakwah dimana yang sebelumnya
belum tau menjadi tau akan syariat Islam.
5. Ruang Lingkup Dakwah
a. Pengertian Dakwah

Berdasarkan makna secara bahasa tersebut, dakwah berarti upaya memanggil,


menyeru, dan mengajak manusia menuju Allah. Sedangkan yang dimaksud ajakan
kepada Allah berarti ajakan kepada agama-Nya, yaitu al-Islam. Dakwah secara istilah
merupakan suatu aktivitas yang bersifat menyeru, mengajak, mengundang, memanggil
orang lain agar melaksanakan perintah Allah Swt, menjahui laranganNya serta untuk
mengamalkan ajaran Islam dan proses penyampaianpun sadar dan disengaja. Dakwah
juga Berperan mengubah kondisi buruk yang dialami kaum muslimin menuju kondisi
yang lebih baik dan lebih dekat dengan Islam agar bahagia dunia dan akhirat.

Secara terminologi, para ahli dakwah mengemukakan beberapa definisi dakwah


dalam bahasa yang berbeda-beda, namun intinya sama, sebagai berikut:

1. Ali Mahfudz, dakwah ialah mempengaruhi manusia melakukan kebaikan atau


berbuat ma’ruf dan melarang melakukan kelejekan atau munkar agar mad’u mendapat
kebahagiaan di dunia dan akhirat.5

2. Drs. H. M. Masyur Amin, dakwah adalah aktvitas yang membujuk manusia


untuk memeluk Islam melalui cara yang bijak melalui materi Islam agar penerima
mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat.
5
Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
13

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan usaha


atau aktivitas mendorong manusia untuk melakukan kebajikan, melaksanakan makruf
menjauhi mungkar dan mengubah situasi lebih baik yang dilakukan dengan bijaksana
agar mendapat ridho Allah Swt, tetap dijalanNya serta bahagia dunia dan akhirat.

b. Dasar Hukum Dakwah


Dakwah merupakan suatu proses motifasi agar manusia melakukan kebaikan
dan melarang manusia berbuat kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan
dunia dan akhirat masyarakat Makkah memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi
dan istimewa, karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang makmur . Dasar
hukum dakwah berdasarkan
c. Metode Dakwah

Metode dakwah merupakan cara-cara tertentu yang dilakukan seorang Da’I


kepada Mad’u untuk mengajak manusia mengerjakan kebaikan dan mengikuti
petunjuk Allah SWT atas dasar hikmah dan kasih sayang. Landasan umum mengenai
metode dakwah adalah Al-Qur’an Surah An Nahl ayat 125. Pada ayat tersebut terdapat
metode dakwah yang akurat. Kerangka dasar tentang metode dakwah yang terdapat
pada ayat tersebut adalah:

1. Al – Hikmah
Al - Hikmah merupakan metode dengan perkataan lembut, memberi semangat,
sabar, ramah, dan lapang dada, serta tidak melebihi ukuran atau menempatkan sesuatu
pada tempatnya
2. Al Mau’idzatil Hasanah
Maui’zah hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah memberikan nasihat
kepada orang lain secara baik dengan mengarahkan petunjuk petunjuk kebaikan dengan
bahasa yang baik, santun, dapat diterima serta tidak menyebut kesalahan mad’u.
3. Al Mujadalah

Mujadalah adalah cara terakhir yang digunakan untuk berdakwah, apabila


kedua cara terakhir yang digunakan untuk orang orang yang taraf berfikirnya maju dan
kritis seperti ahli kitab yang memang telah memiliki bekal keagamaan dari para utusan
sebelumnya.6
d. Media Dakwah

Media berasal dari bahasa latin yaitu median yang merupakan bentuk jamak
6
Jumiatmoko. 2016. WhatsApp Messenger dalam Tinjauan Manfaat dan Adab. STIT Madina Sragen. Wahana
Akademia. Vol. 3, No.1: 52
14

dari medium, secara etimologi media berarti alat perantara. Secara spesifik, yang
dimaksud media adalah alat – alat fisik yang digunakan untuk menjelaskan pesan
dalam pengajaran, seperti buku, film, video, slide, dan lain sebagainya. Media
dakwah, adalah peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi atau menyampaikan
pesan dan materi dakwah dari subjek dakwah (da’i) dan objek dakwah (mad’u). Media
yang digunakan pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, internet,
sosial media (Bbm, WhatsApp Messenger, Facebook, Instagram, Blog, Path,
Snapchat, Twiter), video, rekaman, majalan, radio, dan surat kabar.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa WhatsApp Messenger


sebagai media dakwah adalah suatu pemberian kontribusi (usaha) lebih untuk
mencapai tujuan dalam menyebarkan informasi Islam berupa artikel, bacaan – bacaan
pendek, cerita pendek serta problematika Islam saat ini dengan menggunakan media
WhatsApp Messenger sebagai pelengkap dalam mempermudah penyampainya. Disini
peneliti menggunakan teori User and Gratification guna membuktikan permasalahan
kedalam realita yang ada.
1. Teori Uses and Gratification (Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan)
Teori User and Gratification atau teori tentang penggunaan dan pemenuhan
kebutuhan merupakan teori yang memberi kekusaan pada khalayak untuk menentukan media
mana yang dipilih dan dikonsumsi. Disini khalayak berperan aktif dalam melaksanakan
intepretasi dan mengintegrasikan media ke dalam kehidupanya. Pada teori User and
Gratification ini khalayak bertanggung jawab untuk memilih media sebagai pemenuhan
kehidupan.7
Menurut Elihu Katz, Michael Gurevitch, dan Haddassah Hass (1973)
mengembangkan 35 macam kebutuhan yang diperoleh dari fungsi sosial dan
psikologis media massa kemudian megelompokkannya menjadi 5 kategori, yakni:
a. Kognitif(Cognitive) yang meliputi informasi atau pengetahuan.

b. Afektif (Affective) yang meliputi perasaan, emosi dan kesenangan.

c. Integrasi Pribadi (Personal Integrative) meliputi kredibilitas atau peningkatan

status.

d. Integrasi Sosial (Social Integrative), misalnya integrasi antar keluarga dan teman.

e. Melepaskan Tegangan (Tension release), misal pelarian.

7
Suhandang Kustadi, 2020. Strategi Dakwah Penerapan Strategi komunikasi dalam dakwah, Penerbit PT REMAJA
ROSDAKARYA Bandung
15

Dari teori diatas, peneliti mengkaji tentang penggunaan media WhatsApp

Messenger sebagai pemenuhan kebutuhan hidup oleh khalayak. Khalayak pada

penelitian disini adalah mahasiswa KPI UIN STS JAMBI..

G. METODOLOGIPENELITIAN

Demi mendapatkan penelitian yang valid, peneliti menggunakan metode yang

tepat dan sesuai dengan pengolahan data serta subjek yang akan dibahas. Dalam hal ini

dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang berkaitan dengan penelitian

yaitu :

a. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni pendekatan yang
menghasilkan data – data berupa kalimat maupun lisan dari perilaku orang – orang yang
diamati sesuai dengan fakta yang ada serta bertujuan untuk menggambarkan fenomena
dari data – data obyek penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
fenomenologi, dimana peneliti mencoba menjabarkan makna fenomena pengalaman
berdasarkan kesadaran yang terjadi pada individu. Metode penelitian kualitatif
merupakan metode penelitian yang berdasarkan filsafat postpositivisme, digunakan
meneliti kondisi obyek secara alami, disini peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data. bersifat
induktif/kualitatif, kemudian hasil penelitian kualitatif menekankan makna.
Dari uraian diatas, maka peneliti akan menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif melalui pendekatan fenomenologis untuk meneliti secara langsung mahasiswa
KPI UIN STS JAMBI dari semester 1, 3, 5, dan 7 agar memperoleh data – data yang
lengkap dan akurat mengenai pendapat mereka tentang “WhatsApp Messenger Sebagai
Media Dakwah”.
b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Dakwah program studi Komunikasi dan


Penyiaran Islam UIN STS Jambi karena di bidang studi ini mahasiswa dituntut untuk
selalu menyebarkan informasi berisi tentang kajian-kajian Islam dengan
memanfaatkan teknologi informasi tanpa meninggalkan tradisi lama.
16

c. Sumber dan Jenis Data


Sumber data yang dimaksud adalah semua informasi baik yang berupa benda
nyata, sesuatu abstrak, peristiwa / gejala baik, yang nantinya disuguhkan dalam bentuk
dua parameter “abstrak”. Data dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh,
diantaranya melalui:
1. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data Sumber data primer dapat diperoleh langsung dari
lapangan yang dapat memberikan gambaran keadaan, mengidentifikasi permasalahan,
dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian. Data primer dalam penelitian ini
adalah mahasiwa KPI UIN STS JAMBI yang masih aktif dalam perkuliahan.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal, internet, artikel,
majalah atau koran, serta hasil penelitian lainnya. Sumber data sekunder dalam
penelitian ini yaitu berupa foto, catatan, dan informasi mengenai penelitian pada
pendapat mahasiswa KPI UIN STS JAMBI tentang WhatsApp Messenger sebagai
Media Dakwah. Catatan dan arsip yang dimaksud adalah semua yang berkaitan ruang
lingkup dakwah.
d. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah WhatsApp Messenger sebagai media dakwah
pada mahasiswa KPI UIN STS Jambi. Guna mendalami fokus tersebut, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Penelitian ini menggunakan pengamatan yang terbuka, berhadapan dengan fenomena
realitas dan kedekatan emosional antara peneliti dan informan didapatkan secara
mendalam dan relevan. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi laswell, dimana
Harold Lasswell mengungkap model komunikasi sederhana dapat diterapkan sebagai
media komunikasi dasar serta konteks yang dikaji peneliti berupa landasan teori
tentang WhatsApp Messenger dan media dakwah.
c. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik yang
dianggap relevan yaitu meliputi:
1. Observasi
17

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika


fenomena yang diselidiki. Observasi melibatkan dua komponen yaitu perlaku
observasi atau observer dan obyek observasi atau observe.
Observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mencari data tentang pendapat
mahasiswa KPI UIN Jambi mengenai WhatsApp Messenger sebagai media dakwah
guna memperoleh data yang berhubungan dengan gambaran yang relevan.
2. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu


pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara disini
digunakan untuk mencari data informan tentang pendapat mahasiswa KPI UIN STS
Jambi mengenai WhatsApp Messenger sebagai media dakwah. Penelitian disini juga
didasarkan pada catatan kemudian dokumen-dokumen yang digunakan untuk
melengkapi sebuah data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumen bisa berupa foto
dan hasil wawancara yang didapat dari informan. Dokumentasi digunakan untuk bukti
bahwa peneliti terjun langsung kepada mahasiswa KPI UIN STS Jambi untuk
melangsungkan penelitian.

a. Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari beberapa hal diantaranya dokumentasi dari tulisan
pribadi seperti buku harian, surat – surat dan dokumen resmi yang ada.
b. Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, memilih data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensistensikan, mencari dan memutuskan apa yang dapat dikelola.
Menurut Miles dan Huberman analisis data kualitatif yang dilakukan oleh

peneliti melakukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal – hal penting, serta
mencari pola dan tema. Dengan demikian data yang direduksi akan memberi
gambaran yang jelas.8

8
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
18

2. Display Data (Penyajian Data)

Setelah direduksi, peneliti menyajikan data yang dengan menggunakan


tabel. Ini digunakan untuk memudahkan memahami yang terjadi dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan yang telah dialami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah tahap penyajian data selesai, selanjutnya adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Dimana peneliti mencari makna dalam data yang
dikumpulkan, kemudian disimpulkan untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian.
H. STUDI RELEVAN
Sebelum diadakan penelitian tentang “Efektifitas WhatsApp Messenger Sebagai
Media Dakwah pada Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Tahun 2020”.
Beberapa penelusuran dan telaah terhadap berbagai hasil kajian yang terkait dengan
hal yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Hanik Malihatin (UIN Walisongo Semarang, 2012) yang berjudul
“Persepsi Fakultas Dakwah UIN Walisongo tentang Blog Sebagai Media
Dakwah”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan fenomenologis dengan spesifikasi penelitian deskriptif.
Hasil penelitian tentang 15 informan yang berpendapat blog sebagai suatu
kebutuhan bahkan gaya hidup hanya bagi orang-orang mengerti tentang blog. Blog
sebagai media dakwah merupakan inovasi baru untuk memajukan dakwah Islamiah
dan Sebagian besar mahasiswa menganggap blog sebagai media dakwah kurang
efektif digunakan karena hanya kalangan tertentu yang mempunyai blog. Blog
dakwah yang dianggap ideal adalah blog yang di dalamnya tetap berdasar pada Al-
Qur’an dan Hadits.
2. Penelitian Misbahul Khoiri (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014) yang berjudul
“Dakwah Melalui Jejaring Sosial Facebook K.H Abdullah Gymnastiar (Studi
Teori Efektifitas oleh Stewart . L Tubbs dan Silvia Moss)”. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan prosedur penelitian yang
bertujuan untuk mendeskripsikan objek penelitian yaitu halaman facebook K.H
Abdullah Gymnastiar dengan teori efektifitas yang ditulis oleh Stewart L Tubbs
dan Silvia Moss. Hasil penelitian ini adalah dakwah melalui facebook dapat
memperoleh kesenangan, mempengaruhi sikap komunikan, dan menimbulkan
19

hubungan baik antara komunikan dan komunikator.

3. Penelitian Anditiyas Pranowo (UIN Walisongo Semarang, 2006) yang berjudul


“Internet Sebagai Media Dakwah (Studi Analisis Format dan Materi Dakwah Situs
www.aldakwah.org Tahun 2003-12004)”. Penelitian ini menggunakan
menggunakan jenis dan pendekatan kualitatif yaitu berusaha memahami dan
menemukan gagasan, tanggapan dan studi analisis format pada dakwah serta materi
dakwah situs www.aldakwah.org.
Hasil penelitian ini adalah pertama, Situs www.aldakwah.org sebagai bagian dari
media dakwah lewat internet, memakai format program kompleks dan berisi 3 aspek
materi dakwah, yakni aspek akidah, dan syariah, kedua Diantara materi yang terdapat
dalam Situs www.aldakwah.org adalah materi akidah, materi syari’ah, beberapa materi
yang di publikasi menampilkan aplikasi dari ibadah dan bidang akhlak.
Diantara kelebihan dan kekurangan internet sebagai media dakwah yakni Internet
mempunyai jangkauan yang luas dan meliputi segmen dakwah yang banyak dalam waktu relatif
cepat, dengan memanfaatkan jalur telekomunikasi, internet dapat menjangkau semua kalangan,
tidak tergantung waktu dan tempat, cakupan yang luas, pendistribusian yang cepat dan
keragaman cara penyampaiaan. Adapun kekurangan internet sebagai media dakwah adalah
mad'u tidak bisa bertatap muka dengan narasumber, sepanjang perangkat komputer tersebut
tidak dilengkapi dengan web cam.
Berdasarkan penelitian diatas, pada dasarnya peneliti sama meneliti tentang pendapat
mahasiswa tentang media sosial sebagai media dakwah perbedaanya peneliti disini mengkaji
tengtang “WhatsApp Messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan
Penyiaran Islam UIN STS Jambi Tahun 2020”, dengan menggunakan teori User and
Gratification dalam membuktikanya.9

9
Usman, Fadly. 2016. Efektifitas Penggunaan Media Online Sebagai Sarana Dakwah. Malang. Universitas Brawijaya
Malang. Vol. 1(01) 1-8
20

DAFTAR PUSTAKA

Depertemen Agama RI.1985. al-qur’an dan Terjemahnya.Jakarta:Yayasan


Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an
http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/
Ali, Mukti. 2016. Eager Expectation dan Motivasi Mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga. Inject,
Interdisciplinary Journal of Communication.
http://www.jagatreview.com/2015/07/kumpulan-tips-untuk-whatsapp-di-
android/
Jumiatmoko. 2016. WhatsApp Messenger dalam Tinjauan Manfaat dan
Adab. STIT Madina Sragen. Wahana Akademia.
Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suhandang Kustadi, 2020. Strategi Dakwah Penerapan Strategi komunikasi dalam
dakwah, Penerbit PT REMAJA ROSDAKARYA Bandung

Jumiatmoko. 2016. WhatsApp Messenger dalam Tinjauan Manfaat dan


Adab. STIT Madina Sragen. Wahana Akademia.
Moleong, L.J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Usman, Fadly. 2016. Efektifitas Penggunaan Media Online Sebagai Sarana
Dakwah. Malang. Universitas Brawijaya Malang
Sadiah Dewi, 2015. Metode Penelitian Dakwah Pendekatan Kualitatif Dan
Kuantitatif. Penerbit PT Remaja Rosdakarya Bandung
21

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...............................................iv

MOTTO..........................................................................................................................v

PERSEMBAHAN.........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR.................................................................................................vii

ABSTRAK..................................................................................................................viii

DAFTAR ISI.................................................................................................................ix

DAFTAR TABEL........................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................5

C. Tujuan Penelitian............................................................................................5

D. Manfaat Penelitian..........................................................................................5

E. Kerangka Berfikir...........................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI........................................9

A. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................9
22

B. LANDASAN TEORI....................................................................................11

1. WhatsApp Messenger...............................................................................11

a. Pengertian WhatsApp Messenger.........................................................11

b. Sejarah WhatsApp Messenger sebagai media dakwah........................12

c. Fitur - Fitur WhatsApp Messenger.......................................................13

d. WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah....................................19

2.Ruang Lingkup Dakwah............................................................................21

a. Pengertian Dakwah..............................................................................21

b. Dasar Hukum Dakwah........................................................................23

c. Metode Dakwah...................................................................................23

c. Media Dakwah.....................................................................................25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................27

A.Pendekatan dan Jenis Pendekatan.................................................................27

B. Lokasi Penelitian...........................................................................................28

C. Sumber dan Jenis Data..................................................................................30

1. Data Primer..........................................................................................30

2. Data Sekunder......................................................................................30

D. Fokus Penelitian............................................................................................30

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................31

F. Validitas Data................................................................................................33
23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................35

A.HASIL...........................................................................................................35

1. Gambaran Umum Prodi KPI UIN STS Jambi............................................ 35

2. Visi dan Misi Prodi KPI UIN STS Jambi................................................35

3. Tujuan Prodi KPI UIN STS Jambi..........................................................36

4. Sarana dan Prasarana Prodi KPI UIN STS Jambi....................................37

5. Mahasiswa Prodi KPI UIN STS Jambi.....................................................37

6. Temuan Penelitian....................................................................................40

a. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah....................40

b. Kekurangan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah.................43

c. Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah....................45

c. Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah...................46

B. Pembahasan...................................................................................................48

1. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah.........................48

2. Kekurangan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah......................53

3. Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah.........................57

3. Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah........................62

BAB V Penutup.....................................................................................................66

A.Kesimpulan.............................................................................................66
Saran
24
25
26
27
28
1
2
3

Anda mungkin juga menyukai