BAB 7
dalam bab-bab terdahulu. Gerakan seperti ini merupakan jenis gerakan yang
paling banyak ditemui, karena dapat terjadi oleh gangguan yang sangat kecil
berlaku untuk setiap besaran φ yang mempunyai nilai rata-rata waktu φ dan nilai,
1 t
φ = lim
∆t → ∞ ∆t ∫t 0
φdt (7.1)
φ1 + φ 2 = φ1 + φ 2
Cφ 1 = Cφ 1
φ1 = φ1 (7.2)
∂φ 1 ∂φ1
=
∂s ∂s
'
φ1 =0
turbulen.
yang lebih umum, persamaan itu akan kita kembangkan kepada kasus aluran
turbulen, yaitu :
∂u ∂u g dp ∂ 2u
laminar : u +v =− c +v 2 (7.3)
∂x ∂y ρ dx ∂y
( p + p') + v ∂ 2 (u + u ')
2
gc d
= −
ρ dx ∂y
aliran turbulen.
∂u ∂u
laminar : + =0 (7.4)
∂x ∂y
∂
turbulen : (u + u ') + ∂ (v + u ') = 0
∂x ∂y
ini dapat diharapkan berlaku untuk bagian yang turbulen dari lapisan-batas
pada Gambar 7.1(a). Bagian yang laminar pada tepi depan pada sub-lapisan
Dalam Bab 7 ini kita akan menggarap rejim turbulen, yang sering
Gambar 7.1
bahwa pada persamaan untuk aliran turbulen terdapat suatu suku tambahan.
Gambar 7.2
Viskositas Pusaran
7.2. pada satu bidang yang diambil sejajar dengan permukaan, A-A, terdapat
satu gumpalan fluida yang diberi tanda 1 yang berpindah karena fluktuasi
lebih rendah. Oleh karena momentum ialah hasil-hasil antara massa dan
u = u + u' v = 0 + v'
dimana v = 0 karena aliran pukul-rata pada arah y adalah nol. Aliran massa
sesaat per satuan luas melintas bidang A-A ialah ρv'. Perkalian dengan
per satuan luas ρv'u', yang nilai rata-ratanya, ρv'u', negatif. Jadi, terdapat
tegangan geser – (ρ/gc) v'u' sebagai tambahan terhadap geser laminar (µm/gc)
(∂ u / ∂y), yaitu
1 ⎛ ∂u ⎞
τ = τ lam + τ turb = ⎜⎜ µ m − ρv' u ' ⎟⎟ (7.7)
gc ⎝ ∂y ⎠
τ=
1
(µm + ρ ∈) ∂u
gc ∂y
τg c ∂u
= (v + ∈) (7.8)
ρ ∂y
Jika aliran itu bukan aliran paralel, tetapi keturbulen dua-dimensi, maka
1 ⎛ ∂u ⎞
τx = ⎜ µm + ρu ' u ' ⎟ (7.9)
gc ⎝ ∂x ⎠
fluktuasi, v'u' dan u'u', yang muncul dalam (7.5), menghasilkan tegangan
geser dan tegangan normal sepeti terlihat pada (7.7) dan (7.9). Jadi, kita
Difusivitas Pusaran
∂T ∂T
q" = q"lam + q"turb = − k + ρc p v' T ' = −(k + ρc p ∈H )
∂y ∂y
q" / c p ∂T
= −(α + ∈H ) (7.10)
ρ ∂y
dimana rata-rata waktu hasil-kali fluktuasi kecepatan v' dan fluktuasi suhu
∈H. Persamaan (7.8) dan (7.10) sekarang mempunyai bentuk yang serupa,
REYNOLDS
∂T
−k
⎛ q" ⎞ ∂y kg c dT
⎜ ⎟ = = (7.11)
⎝ τ ⎠ lam µ m ∂u µ m du x = kons tan
g c ∂y
ρ
τ turb =− v' ∆u q"turb = ρc p v' ∆T
gc
⎛ q" ⎞ dT
⎜ ⎟ = −c p g c (7.12)
⎝ τ ⎠ turb du x = kons tan
Perbandingan antara (7.11) dan (7.12) menunjukkan bahwa bila k/µm = Cp,
yaitu bila
µmc p
Pr = =1
k
q" dT
= −c p g c (7.13)
τ du x = kons tan
dari pendekatan bahwa T dan u berubah menurut laju yang sebanding dalam
lapisan batas itu. Dengan demikian kedua ruas persamaan (7.13) konstan,
artinya
"
q" qs dT
= kons tan = = −c p g c
τ τs du x = kons tan
"
dimana q s adalah τ s nilai-nilai pada permukaan. Integrasi di keseluruhan
1 q s"
cp gc τ s ∫
− du = ∫ τ s dT (7.14)
kebanyakan fluida.
yaitu qs" dan Ts. Masalah penentuan Ts akan kita sorot terlebih dahulu,
Kemudian, hasil dari kasus isotermal ini akan kita gunakan bersama (7.14)
Gambar 7.3
Aliran Isotermal
turbulen karena tidak ada pengandaian tentang aliran yang diperlukan dalam
memilih volume kendali. Oleh karena itu, dalam kasus aliran tak-mampu-
mampat.
ρ d ⎡ δ
(V∞ − u ) u dy ⎤
dx ⎢⎣ ∫
τs = (7.15)
gc 0 ⎥⎦
keseluruhan jangkau integrasi. Hal ini berarti sub-lapisan laminar dan zone
1/ 7
u ⎛ y⎞
=⎜ ⎟ (7.16)
V∞ ⎝ δ ⎠
yang dikenal sebagai hukum pangkat sepertujuh sevent power law). Blasius
untuk angka Reynolds yang berkisar dari 5 x 105 sampai 107. Dengan
menggunakan (7.16) dan (7.17) di dalam (7.15), kita dapatkan tebal lapisan-
δ 0.376 0.376
• = 1/ 5
= (7.18)
x (V∞ x / v) Re1x/ 5
τs 0.0576
• Cf ≡ = (7.19)
ρV / 2 g c
∞
2
Re1x/ 5
Ff 0.072
Cf ≡ = (7.20)
( ρV / 2 g c ) L
∞
2
Re1L/ 5
lapisan-batas laminar, 0 < x < xc, yang terdapat sebelum bagian yang
lapisan-batas turbulen seakan-akan terbentuk mulai dari tepi depan plat itu.
kritis, artinya
dimana suku terakhir didapatkan dari penyelesaian blasius pada Tabel 6.1.
0.072 x
Cf = 1/ 5
− (0.00334) c (7.22)
Re L L
1 q s" − q s" 1 1 τs
− V∞ = T∞ − Ts atau =
c p gc τ s T∞ − Ts ρc pV∞ 2 ρV∞ / 2 g c
2
yang dengan menggunakan (6.11) dan (6.17), dapat diubah menjadi bentuk
berikut
hx cf
= (7.23)
ρc p V ∞ 2
Stanton. St yang tidak lain dari angka Nusselt dibagi dengan hasil-kali
Nu x cf
≡ St x = (7.24)
Re x Pr 2
bahwa analogi ini dapat dimofikasi sehingga cocok untuk angka Pandtl yang
cf
j H ≡ St x Pr 2 / 3 = (7.25)
2
kalor.
h Cf
= (7.26)
ρc pV ∞ 2
Cf
• jH = StPr 2 / 3 = (7.27)
2
Persamaan yagn tepat untuk koefisien gesek-kulit, yaitu (7.20) atau (7.21),
kritis 500,000)
hL
• Nu ≡ = Pr 1 / 3 (0.036Re 0L.8 − 836 (7.28)
k
Nu x cf /2
St x ≡ = (7.29)
Re x Pr ⎡ ⎛ 5Pr + 1 ⎞⎤
1 + 5 c f / 2 ⎢(Pr − 1) + 1n ⎜ ⎟⎥
⎣ ⎝ 6 ⎠⎦
hasilnya ialah
hx x (0.0288) Re 0x.8 Pr
• Nu x ≡ = (7.30)
k ⎡ ⎛ 5Pr + 1 ⎞⎤
1 + (0.849) Re −x 0.10 ⎢(Pr − 1) + 1n ⎜ ⎟⎥
⎣ ⎝ 6 ⎠⎦
T f = (Ts + T∞ ) / 2 .
Aliran Isotermal
1/ n
u ⎛ y⎞
=⎜ ⎟ (7.31)
Vmaks ⎝R⎠
Tabel 7.1
Re n
∆p L V2
hL ≡ = f
ρ D 2g c
berlaku juga untuk aliran turbulen, tetapi faktor gesek f harus ditentukan
dinyatakan oleh
V 2n 2
= (7.32)
Vmaks ( 2n + 1) (n + 1)
L
= (0.623) Re1D/ 4 (7.34)
Dc
Jarak ini merupakan jarak yang diperlukan dalam aliran turbulen agar faktor
gesek menjadi konstan. Besarnya lebih kecil dari 40 sampai 50 kali diameter
bergantung pada ReD dan tinggi kekesatan e. Gambar 7.4, yang biasa
Reynolds, dengan kekesatan relatif e/D sebagai parameter. Pada gambar itu
diberikan pula kurva untuk pipa licin-hidraulik, yang telah kita bahas
dan/atau e/D besar) faktor gesek bergantung terutama pada kekesatan relatif,
untuk pelbagai jenis pipa komersial baru (yaitu lebih kasar dari yang telah
sambungan pipa biasanya lebih besar daripada dalam pipa lurus itu sendiri.
Rugi-rugi kecil (minor losses) itu, walaupun tidak selalu kecil sebagaimana
biasanya dinyatakan dalam bentuk koefisien rugi (loss coefficient) kL, tanpa-
dimensi, dimana
V2
hL = k L (7.35)
2g c
k LD
Leq ≡ (7.36)
f
panjang ekivalen itu pada panjang pipa lurus. Dalam semua hal, rugi tinggi-
Pada Tabel 7.3 disajikan koefisien rugi dari beberapa katup dan
pipa ke hilir setiap hambatan agar aliran menjadi berkembang penuh, maka
koefisien-rugi sebenarnya akan lebih kecil dari nilai-nilai dalam tabel di atas
Gambar 7.4 : Adaptasi dari L.M. Moddy, Trans. ASME, 66:672 (1944)
Tabel 7.2
Jenis e, in
Tabel 7.3
Jenis kL
untuk kasus aliran turbulen dalam tabung (Gambar 7.5), dimana limit-atas
[sebagaimana dalam (7.32)] dan Tb ialah suhu lindak atau suhu pukul-rata
fluida, yaitu
Ti +T 0
Tb = (7.37)
2
dimana Ti dan T0 ialah rata-rata fluida pada waktu masuk dan pada waktu
dengan (7.23),
hx τs
= (7.38)
ρc pV ρV 2 / g c
( p1 − p2 ) D
τs =
4L
Gambar 7.5
ρV2
τs = f (7.39)
8 gc
hx f
• St x ≡ = (7.40)
ρc pV 8
f
St = (7.41)
8
menghasilkan
f
• jH = StPr 2 / 3 = (7.42)
8
hD
• Nu D ≡ = (0.023) Re 0D.8 Pr1 / 3 (7.43)
k
yang berlaku untuk 10,000 < ReD < 100,000, 0.5 < Pr < 100 dan L/D > 60.
Ts + Tb
Tf = (7.44)
2
he ⎡ Re1D/ 5 ⎤ 0.275 L
= (1.11) ⎢ 4/5 ⎥
untuk (7.45)
h ⎣ (L/D) ⎦ D
he C L L
= 1+ untuk < < 60 (7.46)
h L/ D Dc D
Pada tabel 7.4 diberikan beberapa nilai tertentu untuk koefisien C dalam
(7.46), untuk 26,000 < ReD < 56,000. Dalam (7.46) h ialah koefisien
Tabel 7.4
Konfigurasi Lubang-masuk C
hD
• NuD = = (0.023) Re 0D.8 Pr n (7.47)
k
dimana
Persamaan ini berlaku untuk 10,000 < ReD < 120,000,0.7 < Pr < 130, dan
L/D > 60. Penggunaan persamaan ini terbatas pada kasus-kasus dimana
Untuk angka Prandtl yang lebih tinggi, 0.7 < Pr < 16,700, dan beda
Persamaan ini, yang berlaku untuk ReD > 10,000 dan L/D > 60, dapat
suhu-lindak.
Tetapi tidak demikian hanya bila lintas fluida itu tidak sejajar dengan
permukaan.
Untuk benda berujung pepat pada Gambar 7.6(a), lapisan batas itu
lepas, memisah dari permukaan pada ujung sebelah hulu, dan menghasilkan
arus ikutan (wake). Lapisan-lapisan itu selalu melekat pada benda berujung
bulat seperti Gambar 7.7(b). Daun angin (airfoil) pada Gambar 7.7
tepi-hilir. Pada titik C, yang disebut titik pisah, gradien kecepatan itu nol,
artinya
∂u
=0
∂y y =0
sedang antara C dan D aliran itu malah terbalik. Gradien tekanan yang
teori aliran potensial. Pemisahan hanya terjadi pada waktu aliran mengalami
perlambatan. Lebih jauh dari titik pisah, aliran itu dikatakan berbalik
(adverse).
Aliran Isotermal
dan 7.7, terdiri dari dua komponen seret gesek-kulit, Ff, dan seret bentuk
FD = Ff + Fp (7.49)
Berbeda dari seret gesek-kulit, seret profil tidak mudah dianalisa, lebih-lebih
dalam hal aliran turbulen. Oleh karena itu, dalam bidang keteknikan, seret
⎛ ρV 2 ⎞
• FD = CD ⎜⎜ ∞ ⎟⎟ A (7.50)
⎝ 2gc ⎠
benda yang tercelup diberikan pada Tabel 7.5. Aliran di luar silinder
biasanya laminar sampai angka Reynolds di sekitar 5 x 105, dan untuk bola,
tumpul, biasanya konstan pada jangkau anga Reynolds yang agak luas.
Tabel 7-5
dari faktor gesek-kulit tidak berlaku dalam hal ini, karena di sini seret-profil
kalor lokal (angka Nusselt) untuk silinder tunggal yang mengalami aliran-
berbeda dari titik yang satu ke titik yang lain. Angka Nusselt rata-rata
hD
Nu Df = = C Pr1f / 3 RenDf (7.51)
kf
Bola tunggal. Jika angka Reynolds lebih kecil dari satu, dan
hubungan-hubungan berikut
hD
gas : = (0.37)(Re Df )0.6 (17 < Re Df < 70,000) (7.52)
kf
zat cair :
hD
[
= 1.2 + (0.53)(Re D∞ )
0.54
]Pr 0.3
⎛ µ∞ ⎞ 0.25
⎜⎜ ⎟⎟ (1 < ReD∞ < 200,000)
k∞ ⎝ µ∞ ⎠
(7.53)
Parameter-parameter dari (7.52) dievaluasi pada suhu film, Tf = (T∞ + Ts)/2
sedang untuk (7.53), parameter itu relevansi pada suhu arus-bebas, kecuali
perubahannya tidak kentara lagi. Susunan tabung jelas merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh; dua macam susunan yang paling umum disajikan
Gambar 7-8
oleh
hD
= C1 (Remaks ) n (7.54)
kf
dimana Remaks = Vmaks D/vf dan konstanta C1 dan n ialah seperti yang
diberikan dalam Tabel 7.7. Kecepatan maksimum, Vmaks terjadi pada lebar
aliran yang terkecil. Kembali kepada satuan sel yang dikelamkan pada
Gambar 7.8, kita lihat bahwa lebar aliran terkecil pada berkas yang segaris
V∞ a
Vmaks =
a−D
Untuk berkas yang selang-seling, lebar aliran minimum ialah yang terkecil
(diagonal), dan Vmaks ialah (V∞ a/2) dibagi dengan nilai yang lebih kecil.
Tabel 7.7
a/D
b
1.25 1.5 2 3
D
C1 n C1 n C1 n C1 n
Tabung segaris
1.25 0.348 0.592 0.275 0.608 0.100 0.100 0.704 0.752
1.5 0.367 0.586 0.250 0.620 0.101 0.101 0.702 0.744
2 0.418 0.570 0.299 0.602 0.602 0.229 0.632 0.648
3 0.290 0.601 0.357 0.584 0.584 0.374 0.581 0.608
Tabung selang-seling
0.6 0.213 0.636
0.9 0.446 0.571 0.401 0.581
1 0.497 0.558
1.125 0.478 0.565 0.518 0.560
1.25 0.518 0.556 0.505 0.554 0.519 0.556 0.522 0.562
1.5 0.451 0.568 0.460 0.562 0.452 0.568 0.488 0.568
2 0.404 0.572 0.416 0.568 0.482 0.556 0.449 0.570
3 0.310 0.592 0.356 0.580 0.440 0.562 0.421 0.574
Jumlah Tabung
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Selang-seling 0.68 0.75 0.83 0.89 0.92 0.95 0.97 0.98 0.99
Segaris 0.64 0.80 0.87 0.90 0.92 0.94 0.96 0.98 0.99
sangat cocok untuk pemindahan kalor dalam jumlah besar dimana ruang
Analisa Plat-Rata
ke logam cair berlangsung terutama dengan cara konduksi, baik pada aliran
ini kita ketahui dari laminar di atas plat-rata, bahwa tebal lapisan-batas
persamaan.
δ
δt =
Pr1 / 3
Oleh karena angka Prandtl untuk kebanyakan logam cair berkisar antara
kecepatan pada sebagian besar profil-termal sangat tumpul. Oleh karena itu,
sebagai pendekatan pertama dapat kita andaikan adanya aliran pepat (slug
Gambar 7.9
penyelesaiannya
8αx
δt = (7.55)
V∞
jadi
− k (∂T / ∂y ) y = 0 3k 3 2 V∞
hx = = = k (7.56)
Ts − T∞ 2δ t 8 αx
hx x
Nu x ≡ = (0.530) Re x Pr = (0.530) Pe x (7.57)
k
di sini angka Peclet, Pe ≡ Re. Pr, merupakan suatu ukuran rasio antara
transpor energi dengan cara konveksi dan transpor energi dengan konduksi.
hD
Nu D = = 4.82 + (0.0185)Pe 0D.827 (7.58)
kb
yang berlaku untuk 3600 < ReD < 9.05 x 105 dan 100 < PeD < 104
hD
Nu D = = 5 + (0.025)Pe 0D.8 (7.59)
kb
Untuk PeD > 100 dan L/D > 60. Sifat-sifat fluida dievaluasi pada suhu-
lindak rata-rata.
seling dengan kedalaman lebih dari 10 tabung pada arah aliran, dengan
diameter-luar tabung 1/2 in dan susunan segi-tiga sama sisi dengan rasio
hD
Nu D = = 4.03 + (0.228)Pe 0D.67 maks (7.60)
kf
dimana 20,000 < Remaks < 80,000 dan sifat-sifat fluida dievaluasi pada suhu-
Gambar 7.10
Oleh karena hanya menjadi nol pada titik-titik yang berhingga banyaknya
ρV 2 ⎛ v ⎞ 1 / 4 ρ d ⎡ δ 2 ⎡⎛ y ⎞ ⎛ y⎞ ⎤ ⎤
1/ 7 2/7
g c dx ⎢⎣ ∫
(0.0225) ∞ ⎜⎜ ⎟⎟ = ⎢ 0 V∞ ⎢⎜ ⎟ − ⎜ ⎟ ⎥ dy ⎥
g c ⎝ V∞ δ ⎠ ⎢⎣⎝ δ ⎠ ⎝ δ ⎠ ⎥⎦ ⎥⎦
⎛ v ⎞ 1 / 4 7 dδ
(0.0225) ⎜⎜ ⎟⎟ =
⎝ V∞ δ ⎠ 72 dx
⎛ v ⎞ 1/ 4
∫ ∫
δ
⎜⎜ ⎟⎟ x
0 dx = (4.321) 0 δ 1/ 4
dδ
⎝ V∞ ⎠
atau
δ 0.376 0.376
= 1/ 5
=
x (V∞ x / v) Re1x/ 5
yang tidak lain dari (7.18). Perlu dicatat bahwa dalam limit-limit integrasi
itu kita andaikan baha lapisan turbulen bermula sejak tepi-depan plat itu.
τs
Cf ≡
ρV / 2 g c
∞
2
0.376 x
δ=
Re1x/ 5
Jadi
⎛ v Re1x/ 5 ⎞
C f = 0.045 ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 0.376 V ∞ ⎠
x
dan
0.0576
Cf =
Re1x/ 5
7.3 Hidrogen pada 140oF dan tekanan 1 atm mengalir di atas plat rata dengan
kecepatan 400 fps. Jika plat itu berada pada suhu 400oF dan panjangnya 4 ft,
500,000; (a) tebal lapisan-batas hidrodinamik pada ujung plat, (b) koefisien
gesek-kulit lokal pada ujung plat, (c) koefisien gesek-kulit rata-rata, (d)
Ts + T∞ 200 + 140
Tf = = = 170° F
2 2
V∞ L (400 ft / sec) (4 ft )
ReL = = −5
= 1.048 x 106
v 1.527 x10 ft2 / sec
(0.376) L (0.376) (4 ft )
δ = 1/ 5
= = 0.094 ft
Re L (1.048 x 106 )1 / 5
0.0576 0.0576
cf = 1/ 5
= = 0.0036
Re L (1.048 x 106 )1 / 5
dari lapisan batas itu koefisien gesek-kulit rata-rata diberikan oleh (7.22)
0.072 ⎛ 1.909 ⎞
Cf = = (0.00334) ⎜ ⎟ = 0.002906
⎝ 4 ⎠
6 1/ 5
(1.048 x 10 )
(d) Dengan menggunakan Cf dari (c), seret total per satuan lebar pada satu
⎛ lbm ⎞ ⎛
2
ft ⎞
⎜
⎜ 0 . 00438 ⎟
⎟ ⎜ 400 ⎟ (4 ft )
ρV∞2 L ⎝ ft ⎠ ⎝
3
sec ⎠
Ff = C f = (0.002906)
2 gc ⎛ lbm − ft ⎞
2 ⎜⎜ 32.2 ⎟
⎝ lbf − sec 2 ⎟⎠
konveksi lokal :
cf hx x cf
Stx Pr2/3 = atau = Re x Pr1 / 3
2 k 2
Jadi
Btu
0.119
hr − ft ° F (0.0036)
h4 = (1.048 x 106 ) (0.697)1 / 3 = 49.76 Btu / hr − ft 2 − ° F
4 ft 2
Oleh karena sub-lapisan laminar dan zone bufer diabaikan dalam hasil
(7.30)
Btu
0.119
hr − ft − ° F (0.0288) (1.048 x106 ) (0.697)
h4 =
K
4 ft ⎡ ⎛ 5 (0.697 + 1) ⎞⎤
1 + (0.849) (1.048 x106 ) − 0.10 ⎢(0.697 − 1) + 1n ⎜ ⎟⎥
⎣ ⎝ 6 ⎠⎦
yaitu kira-kira sepuluh persen lebih kecil dari nilai yang dihasilkan dari
persamaan Colburn.
(f) Oleh karena persamaan von Karman terlalu rumit untuk diintegrasi,
kecuali dengan cara numerik, maka kita harus puas dengan koefisien
hL
= Pr1 / 3 (0.036 Re 0L.8 − 836)
k
Btu
0.119
h=
hr − ft − ° F
4 ft
[ ]
(0.697)1 / 3 (0.036) (1.048 x106 )0.8 − 836 = 40.153 Btu / hr − ft 2 − ° F
(g) Perpindahan-kalor per kaki lebar, dari satu sisi plat diberikan oleh
⎛ ⎞
⎟⎟ (4 ft ) [(200 − 140) ° F ] = 9637 Btu / hr − ft
q Btu
= h L(Ts − T∞ ) = ⎜⎜ 40.153
W ⎝ hr − ft 2
− ° F ⎠
7.4 Sebuah model daun-angin (airfoil) yang tipis dan licin akan diuji seretnya
dianggap sebagai plat-rata. Panjang daun 150 mm. Berapakah seret per
satuan lebar pada kecepatan arus udara 200 m/s dan suhu 27oC ?
parameter yang diperlukan, dalam satuan SI, dari Tabel B-4, ialah
V∞ L (200 m / s) (0.15 m)
ReL = = −5 2
= 1.911 x106
v 1.57 x10 m / s
v 1.57 x 1−5 m 2 / s
xc = Rec = (500,000) = 39.25 mm
V∞ 200 m / s
0.072 x
Cf = 1/ 5
− (0.00334) c
Re L L
0.072 ⎛ 3.925 ⎞
= − (0.00334) ⎜ ⎟ = 0.00399 − 0.0087 = 0.00312
⎝ 15 ⎠
6 1/ 5
(1.911 x 10 )
Jika lapisan batas sudah dianggap turbulen sejak dari tepi-depan, koefisien
Cf ≈ 0.004
turb
ialah 27 persen lebih besar dari nilai yang lebih teliti yang didapatkan
ρV∞2 ⎛ N − s2 ⎞
2
Ff ⎛ kg ⎞ ⎛ m⎞
= 2C f L = (0.00312) ⎜1.177 3 ⎟ ⎜ 200 ⎟ (0.15 m) ⎜⎜ ⎟⎟ = 22.03 N / m
W 2 gc ⎝ m ⎠⎝ s⎠ ⎝ 1kg − m ⎠
7.5 (a) Dalam suatu pabrik pengolahan kimia, gliserin mengalir di atas sebuah
V∞ = 3 m/s dan T∞ = 10oC. Jika plat itu dijaga pada suhu 30oC, tentukan
amonia.
T∞ + Ts 10 + 30
Tf = = = 20°C
2 2
v 0.00118 m 2 / s
xc = Rec = (500,000) = 196.7 m
V∞ 3 m/ s
hL
= (0.664)Re1L/ 2 Pr1 / 3
k
V∞ L (3 m / s) (1 m)
Re L = = = 2542
v 0.00118 m2 / s
Jadi
0.2854W / m − K
h= (2542)1 / 2 (12,500)1 / 3 = 333.9 W / m2 − K
1m
⎛ W ⎞
⎟ (1 m) [(30 − 10) K ] = 6.679 kW / m
q
= h L(Ts − T∞ ) = ⎜ 333.9 2
W ⎝ m −K⎠
v 3.59 x 10−7 m 2 / s
xc = Rec = (500,000) = 0.0598 m
V∞ 3 m/ s
V∞ L (3 m / s) (1 m)
Re L = = −7 2
= 8.36 x 106
v 3.59 x 10 m / s
hL
= Pr1 / 3 (0.036 Re 0L.8 − 836)
k
h=
0.521 W / m − K
1m
[ ]
(2.02)1 / 3 (0.036)(8.36 x 106 )0.8 − 836
Dalam hal ini, penurunan karena bagian yang laminar pada tepi-depan
q ⎛ kW ⎞
= h L(Ts − T∞ ) = ⎜ 7.628 2 ⎟ (1 m)[(30 − 10) K ] = 153 kW / m
W ⎝ m −K⎠
sebaliknya, hanya sedikit sekali bagian yang laminar, yaitu 5.98 persen.
rasio untuk aliran turbulen dengan n = 7, dengan rasio untuk aliran laminar.
⎛R−r⎞
1/ n 1/ n
u ⎛ y⎞
=⎜ ⎟ =⎜ ⎟
Vmaks ⎝R⎠ ⎝ R ⎠
⎛R−r⎞
1/ n
∫ ⎜ ⎟ Vmaks 2πr dr
R
(1 / n )
⎛ r⎞
0
⎝ R ⎠ 2Vmaks
V = = ∫ ⎜1 − ⎟
R
r dr
∫ 2πr dr
0
R
0
R2 ⎝ R⎠
Integrasi, menghasilkan
R
⎡ ⎤
V 2 ⎢ 1 ⎛ r⎞
(1 / n ) + 2
1 ⎛ r⎞
(1 / n ) + 2 ⎥
= 2 ⎢ ⎜1 − ⎟ − ⎜1 − ⎟ ⎥
Vmaks R ⎢ 1 ⎛1 ⎞⎝ R⎠ 1 ⎛1 ⎞⎝ R⎠ ⎥
⎢ R 2 ⎜⎝ n + 2 ⎟⎠ 2 ⎜
R ⎝n ⎠
+ 1⎟ ⎥
⎣ ⎦0
⎡ n n ⎤ 2n 2
=–2 ⎢ − ⎥ =
⎣ 2n + 1 n + 1⎦ (2n + 1)(n + 1)
V 2(7) 2 49
= =
Vmaks [2(7) + 1] (7 + 1) 60
yang ternyata jauh lebih besar dari rasio untuk aliran laminar
V 1
=
Vmaks 2
7.7 Air pada suhu 68oF mengalir dengan laju 1.0 ft3/mm di dalam tabung-
tembaga licin, diameter-dalam 1 in dan panjang 200 ft. (a) Tentukan faktor
gesek dan panjang yang diperlukan hingga faktor gesek itu mencapai nilai
tiga buah katup-bola (globe valve) yang terpasang dengan jarak-pisah yang
⎛ ft 3 ⎞ ⎛ 1 min ⎞
⎜⎜1.0 ⎟⎜ ⎟
Q ⎝ min ⎟⎠ ⎜⎝ 60 sec ⎟⎠
V = = = 3.056 ft / sec
π⎛1⎞ 2
2
A
⎜ ⎟ ft
4 ⎝ 12 ⎠
⎛ ft ⎞ ⎛ 1 ⎞
⎜ 3.056 ⎟⎜ ft ⎟
VD ⎝ sec ⎠ ⎝ 12 ⎠
Re = = = 23,515
v 1.083 x 10− 5 ft 2 / sec
Gambar 7.4.
L
c = (0.623)(23,515)1 / 4 = 7.715
D
atau
⎛1 ⎞
Lc = (7.715)D = 7.715 ⎜ ft ⎟ = 0.64 ft
⎝ 12 ⎠
yang dapat diabaikan terhadap panjang keseluruhan yang 200 ft. Jadi,
⎛1 ⎞
10⎜ ft ⎟
(3) L = (3) ⎝
k D 12 ⎠
= 101.6 ft = Lek
f 0.0246
200 + 101.6
∆p = (3.71 psi ) = 5.60 psi
200
Dalam hal ini, katup-katup bola itu menimbulkan rugi yang tidak dapat
diabaikan.
7.8 Berapakah penurunan tekanan bila air yang suhunya 40oC mengalir pada
e 0.0060
= = 0.001
D 6
L ρV 2
∆p = f
D 2 gc
⎛ lbm ⎞ ⎛
2
ft ⎞
⎜⎜ 62.09 3 ⎟⎟ ⎜ 0.566 ⎟
⎛ 2000 ⎞ ⎝ ft ⎠ ⎝ sec ⎠
= (0.025) ⎜ ⎟
⎝ 0 .5 ⎠ ⎛ lbm − ft ⎞
2 ⎜⎜ 32.2 ⎟
⎝ lbf − sec 2 ⎟⎠
dimana udara atmosfer mengalir sejajar dengan batangan itu (aliran di luar
udara ialah 100ft/sec, dan suhu udara 60oF. Bagian batangan yang
dipanaskan ialah 2 ft, demikian pula tabung; keduanya berada pada suhu
100oF. Bagian tabung yang dipanaskan terletak cukup jauh di sebelah hilir,
T∞ + Ts 60 + 100
Tf = = = 80° F
2 2
(atau, lebih baik lagi, lebih kecil orde-besarannya) dari jari-jari batangan
dapat ditangani sebagai plat-rata saja. Andaikan batangan itu dianggap plat-
⎛ ft ⎞
⎜100 ⎟ (2 ft )
ReL =
VL
= ⎝ sec ⎠
= 1.185 x 106
−5 2
v 16.88 x 10 ft / sec
(0.376) L (0.376) (2 ft )
δ = 1/ 5
= = 0.046 ft = 0.55 in
Re L (1.185 x 106 )1 / 5
hL
Nu = = Pr1 / 3 (0.036 Re 0L.8 − 836)
k
atau
0.01516 Btu / hr − ft − ° F
h= (0.708)1 / 3[(0.036) (1.185 x106 )0.8 − 836]
2 ft
= 11.93 Btu/hr-ft2-o F
⎛2 ⎞
As = π ⎜ ft ⎟ (2 ft ) = 1.047 ft 2
⎝ 12 ⎠
⎛ Btu ⎞
q = h As (Ts − T∞ ) = ⎜⎜11.93 ⎟⎟ (1.047 ft 2 )[(100 − 60) ° F ] = 499.7 Btu / hr
⎝ hr − ft − ° F ⎠
2
kalor.
k
h= (0.023)Re0D.8Pr 0.4 (1)
D
q = h As (Ti + Tb ) = mc p (T0 − Ti )
atau
⎡ ⎛ T + T0 ⎞⎤
hAs ⎢Ts − ⎜ i ⎟⎥ = mc p (T0 − Ti )
⎣ ⎝ 2 ⎠⎦
⎛ hA ⎞
h AsTs + ⎜⎜ mc p − s ⎟⎟ Ti
T0 = ⎝ 2 ⎠
(2)
⎛ hA ⎞
⎜⎜ mc p + s ⎟⎟
⎝ 2 ⎠
⎛ ft ⎞ ⎛ 2 ⎞
⎜100 ⎟⎜ ⎟
VD ⎝ sec ⎠ ⎜⎝ 12 ft ⎟⎠
ReD = = −5 2
= 1.057 x 105
v 15.77 x 10 ft / sec
⎛ lbm ⎞ ⎡π ⎛2 ⎞ ⎤ ⎛
2
ft ⎞ ⎛ 3600 sec ⎞
m = ρAV = ⎜⎜ 0.076 3 ⎟⎟ ⎢ ⎜ ft ⎟ ⎥ ⎜100 ⎟⎜ ⎟ = 596.9 lbm / hr
⎝ ft ⎠ ⎢⎣ 4 ⎝ 12 ⎠ ⎥⎦ ⎝ sec ⎠ ⎝ hr ⎠
⎛ Btu ⎞
⎜⎜ 0.0148 ⎟
⎝ hr − ft − ° F ⎟⎠ Btu
h= (0.023) (1.057 x 105 )0.8 (0.71)0.4 = 18.62
⎛2 ⎞ hr − ft 2 − ° F
⎜ ft ⎟
⎝ 12 ⎠
Dari (2),
sehingga
60 + 65.08
Tb = = 62.54° F
2
dan perpindahan-kalor ialah
⎛ Btu ⎞
q = h As (Ts − Tb ) = ⎜⎜18.69 ⎟⎟ (1.047 ft 2 ) [(100 − 62.54) ° F ] = 733.0 Btu / hr
⎝ hr − ft − ° F ⎠
2
Jadi,
q tabung 733.0
= = 1.47
q tabung 499.7
jika suhu-lindak rata-rata fluida itu ialah 20oC dan suhu dinding tabung
Pada suhu-lindak pukul-rata sebesar 20oC, sifat-sifat fluida, dari Tabel B-2,
ialah :
VD (5 m / s ) (0.10 m)
Re D = = −5 2
= 2.6 x 104
v 1.92 x 10 m / s
hD ⎛π ⎞
Nu D = = (0.23)Re0D.8 Pr1 / 3 ⎜⎜ b ⎟⎟ 0.14
k ⎝πs ⎠
⎛ W ⎞
q = h As(Ts − Tb ) = ⎜1583.8 2 ⎟ [π (0.100 m) (5 m)] [(100 − 20) K ] = 1.99 x10 W
5
⎝ m − K ⎠
7.11 Perkiraan laju perpindahan-kalor dari air yang berada pada suhu-lindak
Oleh karena L/D = 6, kasus ini dapat ditangani sebagai tabung pendek.
L L
= (0.623) Re1D/ 4 = (0.623) (2.3 x 104 )1 / 4 = 7.67 >
Dc D
k
h = (0.023)Re0D.8Pr 0.3
D
Btu
0.345
hr − ft − ° F
= (0.023) (2.3 x 104 ) 0.8 (7.02) 0.3 = 87.87 Btu / hr − ft 2 − ° F
0.5 ft
⎛ Btu ⎞
q = he As (Tb − Ts ) = ⎜⎜114.24 ⎟ [π (0.5 ft )][(68 − 32) ° F ] = 19.380 Btu / hr
⎝ hr − ft − ° F ⎟⎠
2
7.12 Berapakah gaya yang diberikan oleh angin yang bertiup dengan kecepatan
30 mph (mil per jam) tegak-lurus terhadap papan iklan berbentuk piring,
ρV∞2
FD = [(CD A) post + (CD A) disk ]
2 gc
⎛ ft ⎞ ⎛ 1 ⎞
⎜ 44 ⎟ ⎜ ft ⎟
Re =
V∞ D
= ⎝ sec ⎠ ⎝ 2 ⎠
= 1.3 x 105
−5 2
v 16.88 x 10 ft / sec
dan koefisien seret untuk tiang ialah 0.90 (dari Tabel 75 dengan L/D = 20).
Untuk piring,
⎛ ft ⎞
⎜ 44 ⎟ (5 ft )
Re =
V∞ D
= ⎝ sec ⎠
= 1.303 x 106
−5 2
v 16.88 x 10 ft / sec
⎛ lbm ⎞ ⎛
2
ft ⎞
⎜⎜ 0.0735 3 ⎟⎟ ⎜ 44 ⎟
⎝ ft ⎠ ⎝ sec ⎠ ⎡ ⎛1 ⎞ π ⎤
FD = ⎢ (0.90) ⎜ ft ⎟ (10 ft ) + (1.12) (5 ft ) 2 ⎥ = 58.5 lbf
⎛ lbm − ft ⎞ ⎣ ⎝2 ⎠ 4 ⎦
2 ⎜⎜ 32.2 ⎟
2 ⎟
⎝ lbf − sec ⎠
7.13 Sebuah silinder, diameter 6 in panjang 2 ft terletak secara aksial dalam arus
air 68oF yang mengalir dengan kecepatan 10 fps. Bandingkan profil seretnya
⎛ ft ⎞ ⎛ 1 ⎞
⎜10 ⎟ ⎜ ft ⎟
V∞D ⎝ sec ⎠ ⎝ 2 ⎠
Re D = = = 4.62 x 105
v 1.083 x 10− 5 ft 2 / sec
sehingga koefisien seret, dari Tabel 7.5, ialah 0.87, karena L/D = 4. Seret
⎛ ρV∞2 ⎞
FD = CD ⎜⎜ ⎟⎟ A
⎝ c ⎠
2 g
⎡⎛ lbm ⎞ ⎛ ft 2 ⎞ ⎤
⎢ ⎜⎜ 62.46 3 ⎟⎟ ⎜⎜100 2 ⎟⎟ ⎥
sec ⎠ ⎥ π ⎛ 1 ⎞ 2
= (0.87) ⎢ ⎝
ft ⎠ ⎝
⎜ ft ⎟ = 16.57 lbf
⎢ ⎛ lbm − ft ⎞ ⎥ 4 ⎝ 2 ⎠
⎢ 2 ⎜⎜ 32.2 ⎟ ⎥
⎣⎢ ⎝ lbf − sec 2 ⎟⎠ ⎦⎥
⎛ ft ⎞
⎜10 ⎟ (2 ft )
V∞L ⎝ sec ⎠
ReL = = −5 2
= 1.85 x 106
v 1.083 x 10 ft / sec
sebagai suatu plat rata, tebal lapisan-batas pada ujung silinder diberikan oleh
(7.18) sebagai
(0.376) L (0.376) (2 ft )
δ = = = 0.042 ft
Re1L/ 5 (1.85 x 106 )0. 2
0.072 0.072
Cf = 1/ 5
= = 0.00402
Re L (1.85 x 106 )0.2
⎛ ρV 2 ⎞
Ff = Cf ⎜ ∞ ⎟ A
⎜ 2g ⎟
⎝ c ⎠
⎡⎛ lbm ⎞ ⎛ ft 2 ⎞ ⎤
⎢ ⎜⎜ 62.46 3 ⎟⎟ ⎜⎜100 2 ⎟⎟ ⎥
sec ⎠ ⎥ ⎛ 1 ⎞
= (0.00402) ⎢ ⎝
ft ⎠ ⎝
π ⎜ ft ⎟ (2 ft ) = 1.22 ft
⎢ ⎛ lbm − ft ⎞ ⎥ ⎝ 2 ⎠
⎢ 2 ⎜⎜ 32.2 ⎟ ⎥
⎣⎢ ⎝ lbf − sec 2 ⎟⎠ ⎦⎥
dan
Fp 15.35
= = 12.58
Ff 1.22
7.14 Udara pada 27oC mengalir tegak-lurus terhadap pipa air yang diameter-
luarnya 30 mm dan suhunya 77oC. Udara itu bergerak dengan kecepatan 1.0
T∞ + Ts
Tf = = 52° C
2
ialah
Angka Reynolds
V∞ D (1 m / s) (0.30 m)
ReDf = = = 1645
vf 1.824 x 10− 5 m 2 / s
0.028 W / m − K
h= (0.683) (0.702)1 / 3 (1645)0.466 = 17.93 W / m 2 − K
0.030 m
q ⎛ W ⎞
= h πD (Ts − T∞ ) = ⎜17.93 2 ⎟ π (0.030 m) (50 K ) = 84.49 W / m
L ⎝ m −K⎠
7.15 Taksiran berapa perpindahan-kalor dari bola lampu pijar 40 watta pada suhu
127oC ke arus udara 27oC yang bergerak dengan kecepatan 0.3 m/s. Sebagai
ialah :
V∞ D (0.3 m / s ) (0.50 m)
Re Df = = = 721.5
vf 2.079 x 10− 5 m 2 / s
kf
h = (0.37) (Re Df ) 0.6
D
0.0300 W / m − K
h= (0.37) (721.5)0.6 = 11.52 W / m 2 − K
0.050 m
⎛ W ⎞ ⎛π ⎞
q = h A (Ts − T∞ ) = ⎜11.52 2 ⎟ ⎜ ⎟ (0.050 m) [(127 − 27) K ] = 2.26 W
2
⎝ m −K⎠ ⎝4⎠
2.26
(100 %) = 5.65 %
40
Dalam Soal 8.8 akan kita tunjukkan bahwa rugi karena konveksi-
bebas lebih besar dari rugi karena konveksi-paksa di atas. Oleh karena itu,
tetap. Suhu poros ialah 400oF, dan udara atmosfer pada 80oF mengalir
Dari Tabel B-4, pada suhu film Tf = (T∞ + Ts)/2 = 260o F, sifat-sifat
Oleh karena poros itu berputar, kita ambil rata-rata dari kedua h yang
diberikan oleh (7.51) untuk baris konfigurasi kedua dan ketiga dari Tabel
⎛ ft ⎞ ⎛ 2 ⎞
⎜ 22 ⎟ ⎜ ft ⎟
Re Df =
V∞ D
= ⎝ sec ⎠ ⎝ 12 ⎠
= 13,152
vf 27.88 x 10− 5 ft 2 / sec
⎛ ft ⎞ ⎛ 2 ⎞
⎜ 22 ⎟⎜ 2 ft ⎟
= ∞ = ⎝
V D sec ⎠ ⎝ 12 ⎠ = 18,599
Re Df
vf 27.88 x 10− 5 ft 2 / sec
Btu
0.01944
hr = ft − ° F
hnormal = (0.092) (0.689)1 / 3 (13,152)0.675 = 5.72 Btu / hr − ft 2 − ° F
2
f
12
0.01944
hketupat = (0.222) (0.689)1 / 3 (18,599)0.588 = 5.24 Btu / hr − ft 2 − ° F
2
2
12
sehingga
5.72 + 5.24
h= = 5.48 Btu / hr − ft 2 − ° F
2
q
= h P (Ts − T∞ )
L
⎛ Btu ⎞⎛ 8 ⎞
= ⎜⎜ 5.48 ⎟ ⎜ ft ⎟ [(440 − 80) ° F ] = 1315 Btu / hr − ft
⎝ hr − ft − ° F ⎟⎠ ⎝ 12 ⎠
2
7.17 Tetesan air pada 180o F dalam menara pendingin mempunyai diameter rata-
rata 0.060 in. Arus udara yang bergerak dengan kecepatan 3 ft/sec terhadap
tetesan air itu berada pada suhu 60o F. Tentukan koefisien perpindahan-
kalor.
⎛ ft ⎞ ⎛ 0.060 ⎞
⎜3 ⎟⎜ ft ⎟
ReDf =
V∞ D
= ⎝ sec ⎠ ⎝ 12 ⎠ = 77.64
−5 2
vf 19.32 x 10 ft / sec
Jika kita andaikan bahwa gangguan dari tetesan air yang berdekatan dapat
Btu
0.01613
kf hr − ft − ° F Btu
h= (0.37) (Re Df ) 0.6 = (0.37) (77.64) 0.6 = 16.25
D 0.060
ft hr − ft − ° F
12
1 in., dengan 12 tabung pada setiap barisnya (pada arah aliran). Jarak antara
tabung ialah 1.5 in., pada arah tegak-lurus terhadap aliran dan 2.0., pada
arah sejajar dengan aliran. Permukaan tabung dijaga pada suhu 260o F.
Udara pada suhu 50o F dan tekanan 14.7 pipa mengalir melalui berkas itu
⎛ ft ⎞ ⎛ 1 ⎞
⎜ 30 ⎟ ⎜ ft ⎟
Re max =
Vmaks D
= ⎝ sec ⎠ ⎝ 2 ⎠
= 11,171
vf 22.38 x 10− 5 ft 2 / sec
a 1.5 b 2
= = 1.5 = =2
D 1 D 1
kf
h = C1 (Re maks ) n
D
Btu
0.01735
hr − ft − ° F
= (0.299)(11,171) 0.602 =17.03 Btu/hr-ft2-oF
1
ft
2
q ⎛ Btu ⎞ ⎛1 ⎞
= ⎜⎜17.03 ⎟⎟ π ⎜ ft ⎟[(19) (12)] [(260 − 80) ° F ] = 1.83 x105 Btu/hr-ft
L ⎝ hr − ft − ° ⎠ ⎝ 2 ⎠
2
7.19 Air pada suhu 60oF mengalir melintas berkas-tabung selang-seling (Gambar
7.11) yang berisi gas hasil pembakaran yang menyebabkan suhu permukaan
tabung 580oF. Untuk setiap 1-ft berkas-tabung disediakan air dari pipa
5 ft/sec. Perkiraan berapa suhu air setelah melintas berkas tabung itu.
Gambar 7.11
v f = 0.204 x 10 −5 ft 2 / sec
k f = 0.393 Btu / hr − ft − ° F
Pr f = 1.099
Luas aliran per kaki panjang berkas tabung sama dengan luar ruang-bebas
⎛ ft ⎞ ⎛ π ⎞ (6 in.)
2
Vmax = ⎜5 ⎟⎜ ⎟ = 1.96 ft / sec
⎝ sec ⎠ ⎝ 4 ⎠ 72 in
2
⎛ ft ⎞ ⎛ 1 ⎞
⎜1.96 ⎟ ⎜ ft ⎟
Re max =
Vmax D
= ⎝ sec ⎠ ⎝ 2 ⎠
= 80,208
vf 0.204 x 10− 5 ft 2 / sec
a b
= =2
D D
(7.54) memberikan
Btu
0.393
kf hr − ft − ° F
h10 = C1 (Re max ) n = (0.482) (80,208) 0.556 = 1212 Btu/hr-ft2-oF
D 1
ft
12
Nilai ini harus diubah dengan faktor tertentu yang diambilkan dari Tabel 7.8
Untuk N = 36 tabung, kalor yang dialihkan per kaki panjang tabung ke air
diberikan oleh
q = h AN (T∞ − Ts )
Btu ⎛ 1 ⎞
= 1151 ⎜π ft ⎟ (1 ft ) 36) [(580 − 60) ° F ] = 5.64 x 106 Btu / hr
hr − ft ° F ⎝ 12 ⎠
2
Oleh karena air menerima kalor, suhu keluar bisa didapatkan dari neraca
kalor.
jadi,
q
Tkeluar = + Tmasuk
( ρAV ) masuk cp , masuk
⎛ 6 Btu ⎞ ⎛ hr ⎞
⎜ 5.64 x 10 ⎟ ⎜⎜ ⎟
⎝ hr ⎠ ⎝ 3600 sec ⎟⎠
= + 60° F = 85.52° F
⎛ lbm ⎞ 2 ⎛ ft ⎞ ⎛ Btu ⎞
⎜⎜ 62.48 3 ⎟⎟ (π / 4) (0.5 ft ) ⎜ 5 ⎟ ⎜1.0007 ⎟
⎝ ft ⎠ ⎝ sec ⎠ ⎝ lbm − ° F ⎠
20 mm, dengan laju 1 kg/s. Raksa masuk pada suhu 12oC dan dipanaskan
hingga 28oC pada waktu melewati tabung itu. Untuk fluks-kalor yang tetap
dari dinding yang berada pada suhu 40oC, tentukan berapa panjang tabung
yang diperlukan.
Ti + T0 12 + 28
Tb = = = 20° C
2 2
Pr = 0.0249
⎛ kg ⎞ ⎛ J ⎞
q = mc p (T0 − Ti ) = ⎜1 ⎟ ⎜⎜139.33 ⎟ [(28 − 12) K ]
⎝ s ⎠⎝ kg − K ⎟⎠
= 2229 J / s = 2229 W
Jadi,
VD m&D 4m&
Re D = = =
v ρAv πDρv
4 (1 kg / s )
= = 41,014
π (0.020 m) (13,580 kg / m3 ) (1.143 x 10− 7 m 2 / s)
dan
kb
h= [4.82 + (0.0185) (Re D Pr )0.827 ]
D
8.683 W / m − K
= {4.82 + (0.0185)[(4,014)(0.0249)]0.827 } = 4566 W / m 2 − K
0.020 m
atau
q
L=
h πD (Ts − Tb )
2229 W
= = 0.3884 m
(4566 W / m − K ) π (0.020 m) [(40 − 20) K ]
2
SOAL-SOAL TAMBAHAN
7.21 Beberapa plat-rata tersusun sejajar dengan jarak-pisah 3 inci satu sama lain.
berhadapan bertemu satu sama lain bila udara pada suhu 80oF mengalir
7.22 Udara pada suhu 80oF dan 1 atm mengalir di atas plat-rata yang panjangnya
2 ft, dan berada pada suhu 260oF. Berapakah perpindahan-kalor per satuan
7.23 Angin dengan kecepatan 20 mph bertiup sejajar dengan sebuah dinding
dari dinding itu, yang berada pada suhu 70o F, ke udara luar yang berada
pada 30o F.
7.24 Etilena glikol pada 32o F mengalir dengan laju 75 ft/sec bujur-sangkar, yang
berada pada suhu 104o F, dan digantungkan pada sebuah neraca. Andaikan
fluida itu mengalir pada kedua sisi plat, dan bahwa angka Reynolds kritis
ialah 500,000. (a) Berapakah seret yang dapat dibaca pada neraca itu ?
7.26 Sebuah pipa uap, diamter-luar 3 in, terkena angin yang kecepatannya
30 mph yang bertiup tegak-lurus terhadap pipa. Suhu permukaan pipa ialah
200oF dan suhu udara 40 oF. Tentukan berapa rugi-kalor per kaki pipa.
7.27 Udara atmosfer pada suhu 70 oF mengalir normal terhadap berkas tabung
segaris, dengan a = 0.38 in, b = 0.31 in. Tabung-tabung itu, yang diameter-
luarnya 0.25 in, berada pada suhu 200 oF. Kecepatan udara maksimum ialah
seling yang terdiri dari 12 tabung per baris dengan jarak 40 mm di kedua
arah. Diameter-luar tabung ialah 12 mm. Air mengalir pada 20o C di atas
0.20 m/s.