Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KEPERAWATAN BENCANA

PENDIDIKAN KESEHATAN PELATIHAN K3, PENGGUNAAN APAR

DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM SOEKARNO HATTA


MALANG

Dosen Pengampu :

Ahmad Guntur A S.Kep.,Ners.,M.Kep

Di Susun Oleh Kelompok 3 :

Abigail L. T Pagalewu (150714201380)

Atanacio Mendonca (171014201544)

Dian Astutik (181014201619)

Enryo Dhiasaputra (181014201623)

Nur Rifdhatur R (181014201643)

Panji Pambudi (181014201645)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi pada penyusunan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2. Tujuan ................................................................................................................. 6
BAB II ................................................................................................................................... 7
TINJAUAN KONSEP .............................................................................................................. 7
2.1. Definisi Kebakaran ............................................................................................. 7
2.2. Jenis-jenis Kebakaran ......................................................................................... 7
2.3. Penyebab Kebakaran ........................................................................................... 8
2.4. Cara penanggulangan kebakaran ........................................................................ 9
2.5. Sarana pemadam Kebakaran ............................................................................... 9
2.6. Pengertian APAR ................................................................................................ 9
2.7. Jenis-jenis APAR .............................................................................................. 10
2.8. Karakteristik APAR .......................................................................................... 11
2.9. Cara Penggunaan APAR ................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................ 12
RENCANA KEGIATAN ......................................................................................................... 12
3.1. Satuan Acara Penyuluhan .............................................................................. 12
3.2 Materi Penyuluhan ......................................................................................... 14
BAB IV................................................................................................................................ 17
PENUTUP ........................................................................................................................... 17
4.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
4.2. Saran ................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18
LAMPIRAN 1 ...................................................................................................................... 19
LAMPIRAN 2 ...................................................................................................................... 20
LAMPIRAN 3 ...................................................................................................................... 21
LAMPIRAN 4 ...................................................................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan industri di Indonesia telah menunjukkan kemajuannya


yang sangat pesat. Hal ini dapat dirasakan dengan bertambahnya industri-industri
yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Adanya pembangunan industri khususnya
manufaktur, memiliki risiko bahaya kecelakaan kerja yang merugikan pekerja
bahkan pihak perusahaan. Bahaya kecelakaan kerja meliputi terpajan kebisingan,
terjatuh atau kejatuhan benda, terpajan radiasi, tersengat listrik, tergilas mesin,
serta kebakaran. Kebakaran perusahaan merupakan sesuatu hal yang tidak
diinginkan. Penyebab terjadinya kebakaran yaitu faktor dari manusia yang tidak
disiplin, ceroboh dalam bekerja, kurangnya pengetahuan dan pelatihan, tidak
patuh akan peraturan atau standart operasional prosedur yang telah ditetapkan,
kurangnya pengawasan dari pihak pengelola, dan penggunaan instalasi listrik
yang tidak sesuai (Wahyudi, 2017).

Apabila terjadi kebakaran, banyak pihak yang dirugikan, antara lain pihak
investor, para pekerja, pemerintah maupun masyarakat luas. Terjadinya kebakaran
tidak hanya dapat menghilangkan harta benda maupun nyawa, akan tetapi
mengganggu keberlangsungan kegiatan operasional sehingga mengganggu
stabilitas dan kontinuitas kegiatan yang pada akhirnya menyebabkan semakin
besarnya kerugian finansial yang ditanggung oleh perusahaan. Pencegahan dan
penanggulangan kebakaran meliputi perlindungan jiwa dan perlindungan harta
kekayaan yang berupa dokumen penting perusahaan, hasil produksi, dan aset-aset
berharga lainnya. Pencegahan kebakaran lebih menjurus kepada usaha-usaha
dengan cara memindahkan atau mengurangi terjadinya kebakaran.
Penanggulangan lebih kepada tindakan terhadap kejadian kebakaran dengan cara
meminimalkan jatuhnya korban (Harlinanto, 2015).

Adanya risiko kebakaran diatas, maka Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi menetapkan Permenakertrans No. 04 Tahun 1980 yang mengatur
syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR. Berdasarkan peraturan
tersebut syarat-syarat pemasangan APAR meliputi penempatan, tanda
pemasangan, jarak antar APAR, tinggi APAR, warna tabung APAR. Syarat-syarat

4
pemeliharaan APAR dilakukan pemeriksaan 2 kali dalam setahun jangka 6 bulan
dan 12 bulan. Pemeriksaan jangka 6 bulan meliputi berisi atau tidaknya APAR,
kondisi tabung APAR, kondisi mulut pemancar, kondisi pipa. Pemeriksaan jangka
12 bulan sama dengan pemeriksaan 6 bulan ditambah dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut sesuai ketentuan.

Selain pemasangan dan pemeliharaan APAR, untuk mengantisipasi


terjadinya kebakaran diperlukan kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran.
Kesiapsiagaan menurut UU No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana,
bab I pasal 1 ayat 7 merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat
guna dan berdaya guna. Pada pasal 45 Kesiapsiagaan meliputi a. penyusunan dan
uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana. b. pengorganisasian,
pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini. c. penyediaan dan penyiapan
barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar. d. pengorganisasian, penyuluhan,
pelatihan, dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat. e. penyiapan lokasi
evakuasi. f. penyusunan data akurat, informasi, dan pemutakhiran prosedur tetap
tanggap darurat bencana. g. penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan
peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana (Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia, 2007). Penggunaan APAR dan kesiapsiagaan
berpengaruh terhadap besar kecilnya kebakaran. APAR merupakan salah satu
kunci penyelesaian dalam menanggulangi kebakaran secara dini. Kesiapsiagaan
pekerja memiliki pengaruh terjadinya kebakaran, sehingga para pekerja dapat
menggunakan APAR sesuai pedoman pemakaian secara sigap dan siaga. Dengan
demikian pihak perusahaan juga harus memfasilitasi dalam memberikan pelatihan
penanggulangan kebakaran seperti pengenalan tentang penggunaan APAR dan
pelatihan simulasi kebakaran.

5
1.2. Tujuan
A. Tujuan Umum

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui serta mereview


kembali penggunaan Apar yang baik dan benar untuk mengatasi kebakaran di
SPBU Soehat Malang.

B. Tujuan Khusus
• Untuk mengetahui cara penanggulangan kebakaran
• Untuk mengetahui jenis-jenis Apar yang digunakan khususnya di SPBU
• Untuk mengetahui cara penggunaan Apar

6
BAB II

TINJAUAN KONSEP

2.1. Definisi Kebakaran

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil ataupun besar pada tempat
yang tidak kita kehendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api
terjadi karena ada persenyawaan dari sumber panas, benda mudah terbakar dan
oksigen. Peristiwa kebakaran akan sangat luas dampaknya dan bahkan akan
berpengaruh di segala bidang, baik pada saat kejadian ataupun setelahnya.
Bencana kebakaran merupakan bahaya yang berdampak meliputi kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat.

2.2. Jenis-jenis Kebakaran


1. Kebakaran Kelas A
Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan
lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran
Kelas A adalah APAR jenis Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan
APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
2. Kebakaran Kelas B
Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-
bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol,
Cat, Solvent, Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR jenis Karbon Diokside
(CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry
Powder).
3. Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
Instalasi Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2)
dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
4. Kebakaran Kelas D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium,

7
aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus
dalam memadamkannya.
5. Kebakaran Kelas K
Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
minyak masak (minyak sayur, minyak hewan) ataupun lemak yang biasanya
dipergunakan dalam dapur masak. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan Kebakaran Kelas K adalah APAR jenis Busa (Foam) dan
APAR jenis Karbon Diokside (CO2) ARAN.
2.3. Penyebab Kebakaran

Beberapa penyebab kebakaran disebabkan oleh berbagai faktor.


Penyebab kebakaran harus diidentifikasi oleh pihak management, sehingga
kebakaran bisa dicegah. Berikut penyebab kebakaran, diantaranya :

1. Bahaya listrik
Kebakaran akibat listrik sering terjadi di kantor-kantor dibandingkan dengan
di pemukiman rumah. Penyebabnya bisa berawal dari kontak/sirkuit listrik
yang terlalu banyak atau kontak yang terlalu panas, sehingga kabel-kabel
menjadi tidak aman.
2. Hot work
Kebakaran yang disebabkan oleh hot work ini berasal dari sumber-sumber
yang tidak diperkirakan, sehingga sebaiknya perkantoran ataupun
pemukiman rumah dapat mengurangi penggunaan portable heater, seperti
oven, kompor dan lain-lain
3. Mesin
Mesin yang sangat panas dapat menyebabkan kebakaran, sehingga harus
secara teratur di service. Tempat pembuangan udara di mesin harus selalu
dibersihkan untuk mencegah terjadinya pemanasan mesin. Seperti di SPBU,
bahwa ketika melakukan pengisian BBM, mesin kendaraan harus dimatikan
untuk mencegah terjadinya kebakaran di SPBU.
4. Rokok
Rokok merupakan salah satu penyebab terjadinya kebakaran baik di tempat
kerja maupun di rumah. Merokok seharusnya dilarang jika berada di daerah
kerja dan fasilitas umum dikarenakan rokok mengandung bahan-bahan yang
mudah terbakar. Seperti contoh di SPBU, jika kita berada dikawasan SPBU
kita dilarang merokok dikarenakan bahan-bahan yang terkandung di dalam

8
rokok mudah terbakar dan juga SPBU ialah tempat yang sangat rentang
terjadinya bencana kebakaran.
5. Cairan yang mudah terbakar
Cairan yang mudah terbakar ini harus mempunyai tempat sendiri yang aman
digunakan sebagai penyimpanan cairan yang mudah terbakar. Seperti LPG,
harus disimpan ditempat yang aman, agar tidak memicu terjadinya kebakaran
2.4. Cara penanggulangan kebakaran

Teknik dasar pemadam kebakaran ada 3 yaitu :

1. Teknik Urai
Pemadam kebakaran dengan cara menyingirkan atau menguraikan bahan-
bahan yang terbakar. Contohnya kebakaran di sebuah rumah, agar cepat
padam, maka sebagian bangunan rumah tersebut harus dihancurkan.
2. Teknik pendinginan
Pemadam kebakaran dengan cara menurunkan kadar panas. Dalam hal ini
adalah air untuk bantuan pokok dalam memadamkan kebakaran.
3. Teknik isolasi
Pemadam kebakaran dengan cara mencegah reaksi udara. Cara ini bisa disebut
juga dengan lokalisasi, yaitu membatasi atau menutup benda-benda yang
terbakar agar tidak berhubungan dengan udara bebas.
2.5. Sarana pemadam Kebakaran
1. Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana
a. Air, air sangat penting ketika ada bencana kebakaran karena air paling
banyak digunakan untuk memadamkan bencana kebakaran.
b. Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak
masuk kemudian api padam.
c. Karung goni, selimut basah sangat efektif untuk menutup kebakaran dini
pada api kompor atau kebakaran dirumah
2. Alat pemadam api ringan (APAR)
Apar adalah alat yang ringann serta mudah dilayani oleh satu orang untuk
memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran.
2.6. Pengertian APAR

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher adalah alat
yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang

9
diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang
harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran
yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan asset perusahaannya.

2.7. Jenis-jenis APAR

Berdasarkan Bahan pemadam api yang digunakan, APAR (Alat


Pemadam Api Ringan) dapat digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya
terdapat 4 jenis APAR yang paling umum digunakan, yaitu :

1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water


APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan
tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling
Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-
bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain
sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika
dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang
bertegangan (Kebakaran Kelas C).
2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa / Foam (AFFF)
APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang
dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang
disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak
dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini efektif
untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-
logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A)
serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah
terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran
Jenis B).
3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher
terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-
amonium danammonium sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan
akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang
merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical
Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif
untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti

10
Kelas A, B dan C. APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk
digunakan dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan
produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan
pada mobil.
4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan
bahan Karbon Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan
pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran Kelas
B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik yang
bertegangan).
2.8. Karakteristik APAR
1. APAR jenis tertentu bukan merupakan pemadam kebakaran untuk semua
jenis kebakaran, oleh Karena itu, maka harus perlu diidentifikasi terlebih
dahulu penyebab kebakaran.
2. APAR hanya ideal ketika dioperasikan pada situasi tanpa angina kuat.
3. Waktu ideal 3 detik operasi, 10 detik berhenti, waktu maksimum terus
menerus 8 detik.
4. Bila telah dipakai, harus diisi ulang.
5. Harus diperiksa secara periodic, minimal 2 tahun sekali.
2.9. Cara Penggunaan APAR
- Tarik kunci pengaman; Saat mencabut kunci pengaman yang perlu
diperhatikan jangan menekan tuas atas dan bawah secara bersamaan. Hal ini
akan membuat Pin atau kunci pengaman susah dilepas, karena pin tertekan.
- Pegang bagian ujung selang; Jangan sekali - kali menekan bagian tengah atau
pangkal selang karena akan mengakibatkan media tidak terarah dengan baik.
- Arahkan selang ke sumber api; Mengarahkan selang tepat ke sumber api akan
mempercepat proses pemadaman. Kesalahan yang sering dilakukan,
pengguna mengarahkan ke bagian atas sumber api atau ditembakkan di
bagian lidah apinya. Sehingga, kebakaran lama padam, bahkan resiko
terburuk api tidak padam.
- Tekan tuas (katup) bagian atas sepenuhnya; Lakukan hal ini dengan benar.
Karena dengan menekan tuas secara penuhakan lebih cepat mengeluarkan
seluruh isi media alat pemadam kebakaran. Sehingga api segera padam.
- Sapukan dari satu sisi ke sisi lainnya; Hal ini dilakukan agar media merata
dan kebakaran dapat dipadamkan dengan segera.

11
BAB III

RENCANA KEGIATAN

3.1. Satuan Acara Penyuluhan


• Topik : Pelatihan K3
• Sub topik : Penggunaan Apar untuk kebakaran di SPBU
1. Bahasan
• Sasaran : Karyawan SPBU Soehat, Malang
• Hari/tgl : Senin, 15 November 2021
• Waktu : 10.00 WIB
• Tempat : Kediaman salah satu audiens di Sukun, Malang
• Penyuluh : Enryo D
2. Latar belakang
Bencana kebakaran di Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) sangatlah
resiko terjadi, dikarenakan banyaknya benda-benda yang memicu terjadinya
kebakaran di SPBU. Untuk mengatasi kebakaran di SPBU kesiapsiagaan yang
harus dipersiapkan oleh karyawan SPBU, ialah melakukan pelatihan K3.
Pelatihan K3 ini sangatlah beragam yang bertujuan untuk menambah
wawasan terkait penanganan kebakaran. Salah satu dari pelatihan K3 ini ialah
penggunaan Apar. Penggunaan Apar sangatlah penting untuk mengatasi
kebakaran secara dasar. Jika kebakaran yang terjadi tidak terlalu besar, maka
bisa memadamkan kebakaran dengan menggunakan apar.
3. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai cara menggunakan apar pada saat
terjadi bencana di SPBU.
4. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan karyawan SPBU mengerti dan
memahami bagaimana cara menggunakan apar dengan kriteria hasil :
• Mampu menjelaskan kembali apa saja kesiapsiagaan pada saat kebakaran
di SPBU
• Mampu menjelaskan penyebab kebakaran di SPBU
• Mampu menjelaskan jenis-jenis apar yang harus digunakan untuk
mengatasi kebakaran
• Mampu menjelaskan bagaimana cara menggunakan apar.

12
5. Materi
Terlampir
6. Metode dan media
Metode : Diskusi dan Tanya jawab
Media : Poster dan leaflhet
7. Kegiatan penyuluhan
Waktu Tahap kegiatan Kegiatan
Penyuluh Audiens
5 menit Pembukaan a. Membuka acara a. Audiens
dengan salam menjawab salam
b. Menyampaikan b. Audiens
maksud dan mendengarkan
tujuan dengan seksama
penyuluhan c. Audiens
c. Melakukan menyetujui
kontrak waktu kontrak waktu
dengan audiens yang telah
disepakati
20 menit Kegiatan inti a. Mengkaji ulang a. Audiens
pengetahuan menjawab secara
audiens tentang singkat
materi b. Audiens
penyuluhan memperhatikan
b. Menjelaskan dengan seksama
secara singkat c. Audiens
dan jelas materi bertanya kepada
penyuluhan penyuluh tentang
c. Memberikan materi
kesempatan penyuluhan
kepada audiens
untuk bertanya
jika ada yang
belum dipahami

13
5 menit Penutup a. Memberikan a. Menjawab
pertanyaan pertanyaan
kepada audiens penyuluh
tentang materi b. Mendengarkan
penyuluhan dengan seksama
b. Menyimpulkan c. Menjawab salam
materi serta
kegiatan
penyuluhan
c. Menutup acara
dan
mengucapkan
salam

8. Evaluasi
Evaluasi pada kegiatan ini, ialah audiens mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan sebanyak 4 pertanyaan. Jika audiens mampu menjawab 4
pertanyaan dengan benar, maka penyuluhan ini sudah berjalan dengan lancar.
Berikut pertanyaan yang diberikan kepada audiens :
1. Menjelaskan apa saja kesiapsiagaan kebakaran di SPBU
2. Menjelaskan penyebab kebakaran di SPBU
3. Menjelaskan jenis-jenis apar yang digunakan
4. Menjelaskan penggunaan apar dengan benar.
3.2 Materi Penyuluhan
A. Kesiapsiagaan kebakaran di SPBU
Kesiapsiagaan merupakan bagian dari proses manajemen bencana yang
difokuskan pada pengembangan rencana dalam menghadapi bencana untuk
memastikan bahwa tindakan-tindakan yang akan diambil dengan segera
merupakan tindakan yang tepat, cepat dan efektif. Kesiapsiagaan yang harus
dilakukan di lingkungan SPBU adalah menyediakan Apar pada setiap bagian
di SPBU, menyediakan titik kumpul.
B. Penyebab kebakaran di SPBU
Penyebab kebakaran di SPBU memiliki banyak penyebab, ada yang
disebabkan karena korsleting listrik, tetapi yang lebih sering terjadi ialah
dikarenakan pada saat pengisian bahan bakar bensin. Ketika konsumen tidak

14
mematikan mesin motor pada saat pengisian BBM, akan menyebabkan
menetesnya BBM ke busi motor sehingga memicu terjadinya bencana
kebakaran.
C. Jenis-jenis Apar
- Apar Kimia kering (Dry Chemical Powder)
Alat pemadam api ini biasanya digunakan untuk kebakaran yang
diakibatkan oleh kelistrikan.
- Apar carbon Dioksida (CO2)
Alat pemadam api ini sangat efisien serta efektif untuk digunakan dalam
ruangan seperti kantor, lab, dan ruangan lainnya.
- Apar Busa (Foam)
Alat pemadam kebakaran ini bersifat ringan, sangat efektif untuk
memadamkan zat cair yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi
oksigen serta menurupi permukaan zat cair untuk menghindari api yang
dapat menjalar lebih luas.
- Apar Gas Liquid Halon non CFC
Alat pemadam kebakaran ini tidak menghantarkan listrik sehingga tidak
akan menyebabkan kerusakan elektronik dan alat perkantoran modern
lainnya. Alat ppemadam ini sangat efektif untuk digunakan pada semua
risiko kebakaran kelas A, B, dan C.
D. Cara penggunaan Apar yang baik
Tata cara penggunaan tabung apar :
1. Tarik kunci pengaman (saat mencabut kunci pengaman yang perlu
diperhatikan jangan menekan tuas atas dan bawah secara bersamaan. Hal
ini akan membuat Pin atau kunci pengaman susah dilepas karena pin
tertekan)
2. Pegang bagian ujung selang (jangan sekali-kali menekan bagian tengah
atau pangkal selang karena akan mengakibatkan media tidak terarah
dengan baik.
3. Arahkan selang ke sumber api (mengarahkan selang tepat ke sumber api
akan mempercepat proses pemadaman. Kesalahan yang sering dilakukan
pengguna mengarahkan ke bagian atas sumber api atau ditembakkan di
bagian lidah apinya sehingga kebakaran lama padam bahkan beresiko api
tidak padam.

15
4. Tekan tuas (katup) bagian atas sepenuhnya (lakukan hal ini dengan benar.
Karena dengan menekan tuas secara penuh akan lebih cepat mengeluarkan
seluruh isi media alat pemadam kebakaran sehingga api segera padam.
5. Sapukan dari satu sisi ke sisi lainnya (hal ini dilakukan agar media merata
dan kebakaran dapat dipandamkan dengan segera.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Penanggulangan kebakaran adalah langkah pencegahan supaya tidak


terjadi kebakaran atau mewaspadai akan menjadi faktor sebab munculnya
kebakaran.Ada peralatan untuk mengurangi kebakaran seperti Apar,Springkle
dll.Serta kelas-kelas pengelompokan jenis-jenis penyebab kebakaran, bahkan
bagaimana langkah-langkah penanggulangan kebakaran,untuk itu kita di
butukhan ketelitian dalam melakukan tindakan agar tidak berprilaku ceroboh
dalam menanggapi masalah agar tidakterjadi kebakaran apalagi di area rawan
kebakaran seperti SPBU.

4.2. Saran
Beberapa saran yang dapat di berikan,diantaranya :

1. Jangan lupa menyediakan peralatan pencegahan kebakaran di rumah


maupun di tempat kerja
2. Jangan lupa mengidentifikasi penyebab kebakaran
3. Copotah peralatan listrik bila sudah di gunakan
4. Besifatlah teliti,hati-hati untuk keselamatan anda

17
DAFTAR PUSTAKA

Prasetya Sigit Santosa dkk. 2017. Program Pelatihan Perlindungan Resiko Kebakaran
Dengan Pengenalan Dan Penggunaan APAR. Vol 6 No 1.

Meli Azril dkk. 2015. Studi Tentang Perilaku Operator Dalam Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran Di PT. X SURALAYA. Vol 3 No 3.

Haris Setyawan dkk. 2013. Praktik Keselamatan Kebakaran Pada Operator SPBU Di
Kabupaten Blora. Vol 8 No 1.

Ria Nurjanah dkk. Perbedaan Kesiapsiagaan Operator SPBU Dalam Menghadapi


Kebakaran Dengan Kapasitas Operasional Yang Berbeda.

18
LAMPIRAN 1

MEDIA 1 LEAFLET

19
LAMPIRAN 2

MEDIA 2 FLOWCHART

20
LAMPIRAN 3

MEDIA 3 POSTER

21
LAMPIRAN 4

BERITA ACARA PENYULUHAN

Nama Kegiatan : Penyuluhan Penggunaan APAR

Hari/Tanggal : Senin, 15 November 2021

Pukul : 10.00 WIB

Tempat : Rumah audiens di Sukun

Penyuluh : Enryo Dhiasaputra

Jumlah Peserta : 5 orang

Kronologis Acara :

1. 10.00 – 10.05 : Pembukaan


2. 10.05 – 10.20 : Pelaksanaan
3. 10.20 – 10. 25 : Evaluasi
4. 10. 25 – 10.30 : Penutup

Pertanyaan :

1. Apa saja kesiapsiagaan kebakaran di SPBU


2. Penyebab kebakaran di SPBU
3. Apa saja jenis-jenis apar yang digunakan
4. Bagaimana cara penggunaan apar dengan benar

22
Evaluasi :

Saran :

Selasa, 16 November 2021

Mahasiswi

Enryo Dhiasaputra

23

Anda mungkin juga menyukai