UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
TUGAS GEOFISIKA
“ ANALISA GEOFISIKA ”
OLEH :
MAKASSAR
2011
METODE GEOLOGI LISTRIK (ANALISA GEOLISTRIK)
Geolistrik adalah suatu metoda geofisika yang mempelajari sifat aliran litrik
di dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini
meliputi pengukuran potensial, aru listrik SP, dan elektromagnetik yang terjadi
permukaan bumi.
bumi melalui dua elektroda arus, kemudian beda potensial yang terjadinya diukur
melalui dua elektroda potensial. Dalam metoda polarisasi terimbas ada 4 macam
dasar (Base Metal) dan penyelidikan air tanah (Ground Water). Berdasarkan letak
1. Metoda Sclumberger
2. Metoda Wenner
bumi melalui dua elektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur
melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial
untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi
harga hambatan jenis masing – masing lapisan di bawah titik ukur (Sounding
Point).
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang bersifat
dangkal, jarang memberikan informasi lapisan dikedalaman lebih dari 1000 feet
atau 1500 feet. Oleh karna itu, metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi
minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang enginering geology seperti
penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoir air, juga digunakan dalam
eksplorasi geothermal.
Aplikasi
Pada dasarnya alat ukur resistivitas ini terdiri dari dua bagian utama yaitu
a. Bagian komutator mengubah arus searah menjadi arus bolak balik yang
menjadi arus bolak balik dengan frekuensi yang bisa diatur. Kemudian arus ini
diinjeksikan ked lam bumi melalui elektroda – elektroda rus. Tanggapan arus ini
Tanggapan tegangan sebagai akibat dari injeksi arus, ukur melalui elektroda
I V
Permukan bumi
Pada bagin batuan, atom –atom terikat secara ionik atau kovalen.
listrik. Aliran arus listrik di dalam batuan atau pun mineral dapat digolongkan
tersebut.
aliran arus listrik, sehingga terjadi polarisasi saat material dialirkan arus
listrik.
:
-Konduktor baik = 10-8<ρ<1 ohm –m
Defenisi :
Keterangn :
E = Medan litrik
Elketrical Sounding
vertikal.
Ekektrical Mapping
semakin besar. Hal ini mengakibatkan arus akan bergerak melalui kedalaman
yang lebih besar sehingga akan terukur nilai tahanan jenis pada kedalaman yang
besar pula.
Cara Kerja
Proedur kerja dari praktikum geofisik acara analisa geolistrik adalah setelah
mendapatkan data yang telah diperoleh dari lapangan maka data tersebut kita
nilai tahanan jenisnya dengan menggunakan rumus ρ= R/K, kemudian kita plot
tahnan jenis dan AB/2 pada kurva semilog sehingga diperoleh titik – titik,
kemudian kita tarik garis yang mewakili garis tersebut, sesudah itu kita
menghimpitkan garis pada kurva utama untuk menentukan nilinya, kemudian nilai
yang kita peroleh kita masukkan ke dalam kurva Bantu dan menarik garis dimana
kurva turun –turun digunakan jika line atau garis tersebut mempunyai sisa, kurva
turun naik jika garis tersebut tak bersisa artinya garis tersebut setelah turun akan
naik, kurva naik – naik jika garis tersebut masih ada sisa artinya garis naik terus,
dan kurva naik naik –turun jika garis tersebut tak persis artinya garis tersebut
setelah naik kemudin turun, setelah membuat kurva kemudian kita menentukan
nilai kurva utama di lapisan pertama ; t3 = Xn. nilai kurva utama di lapisan X (n-1),
; hn = h(n-1) +tn
Pada Daerah Dusun Barang, dengan adanya kurva semilog tersebut maka
kita dapat :
Menghitung tahanan jenis, dengan rumus :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
t 1 = x1
t1 = 1,5 m
t3 = 5 x 0,15 = 0,75 m
t4 = 14 x 0,05 = 0,7 m
t5 = 31 x 20 = 620 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,5 m
h2 = 1,5 + 3,5 = 6,75m
Pada Daerah Dusun Panga, dengan adanya kurva semilog tersebut maka
kita dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
t 1 = x1
t1 = 1,5 m
t2 = 1,5 x 5 = 7,5 m
t3 = 12 x 0,3 = 3,6 m
t4 =30 x 0,10 = 3 m
t5 = 140 x 15 = 2100 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,5 m
h2 = 1,5 + 7,5 = 9m
h3 = 9 + 3,6 = 12,6 m
h4 = 12,6 + 3 = 815,6 m
Pada Daerah Dusun Palakka, dengan adanya kurva semilog tersebut maka
kita dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
ρ1= 19 ohm –m
t 1 = x1
t1 = 1,6 m
t5 = 10,4 x 15 = 156 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,6 m
Pada Daerah Dusun Camming, dengan adanya kurva semilog tersebut maka
kita dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
t 1 = x1
t1 = 1,5 m
t3 = 9 x 0,15 = 1,35 m
t4 = 54 x 0,3 = 16,2 m
t5 = 68 x 5 = 340 m
Menghitung kedalaman, dengan rumus :
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,5 m
h4 = 81 + 16,2 = 24,3 m
Pada Daerah Dusun Palakka, dengan adanya kurva semilog tersebut maka
kita dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
t 1 = x1
t1 = 1,5 m
t2 = 1,5 x 10 = 15 m
t3 = 4 x 5 = 20 m
t4 = 20 x 0,4 =8m
t5 = 64 x 0,03 = 1,92 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,5 m
h2 = 1,5 + 15 = 16,5 m
h3 = 16,5 + 20 = 36,5 m
h4 = 36,5 + 8 = 44,5 m
dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
t 1 = x1
t1 = 1,6 m
t2 = 1,6 x 20 = 1,2 m
t3 = 9 x 3 = 27 m
t4 = 34 x 0,15 = 51 m
t5 =52 x 5 = 260 m
t6 = 160 x 15 = 2400 m
Menghitung kedalaman, dengan rumus :
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,6 m
h3 = 2,8+ 27 = 29,8 m
h4 = 29,8+ 51 = 80,8 m
h6 = 340+2400 = 2740,8 m
Pada Daerah Desa Ralla, dengan adanya kurva semilog tersebut maka kita
dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
ρ3= 5 x 17 = 85 ohm –m
t 1 = x1
t1 = 1,5 m
t3 = 5 x 5 = 25 m
t5 = 75 x 0,15 = 11,25 m
t6 = 85 x 5 = 425 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,5 m
h3 = 6,75 + 25 = 31,75 m
Pada Daerah Desa Umpung, dengan adanya kurva semilog tersebut maka
kita dapat :
Menghitung tahanan jenis, dengan rumus :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
t 1 = x1
t1 = 1,5 m
t2 = 1,5 x 15 = 22,5 m
t4 = 50 x 0,15 = 7,5 m
t5 = 65 x 20 = 130 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,5 m
h2 = 1,5 + 22,5 = 24 m
h3 = 24 + 1,125 = 25,13 m
Pada Daerah Desa Lisu, dengan adanya kurva semilog tersebut maka
kita dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
ρ1= 15 ohm –m
t 1 = x1
t1 = 1,6 m
t3 = 8 x 5 = 40 m
t4 = 16 x 0,2 = 3,2 m
t6 = 140 x 15 = 2100 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,6 m
h3 = 7,2 + 40 = 47,2 m
Pada Daerah Desa Alejang, dengan adanya kurva semilog tersebut maka kita
dapat :
ρ1= R1
ρ1= X1. R1
ρ1= Xn. Rn
t 1 = x1
t1 = 1,6 m
t4 = 15 x 0,2 = 3 m
t5 = 58 x 0,3 = 17,4 m
h1 =t1
h2 = h1 + t2
hn = h(n-1) +tn
h1 = 1,6 m
h3 = 4 + 0,81 = 4,81 m
h4 = 4,81 + 3 = 7,81 m