Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEPERAWATAN JIWA


“RESIKO BUNUH DIRI”

Dosen Pembimbing : Ns. Faisal Kholid Fahdi, M.Kep

Disusun Oleh:
Yossy Wulandari (I1031171032)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020/2021
1. Definisi
Bunuh diri merupakan upaya yang disadari dan bertujuan mengakhiri
kehidupan, individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya
untuk mati (Aulia&Samita, 2019).
Bunuh diri adalah keadaan dimana suatu individu mengalami risiko untuk
menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.
Bunuh diri juga didefinisikan sebagai perilaku destruktif terhadap diri sendiri
yang jika tidak di cegah dapat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif diri yang
mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalah kematian dan individu
menyadari hal ini sebagai sesuatu yang diinginkan (Stuart &Sundan, 1995 dalam
Fitria, 2012).

2. Etiologi, Faktor Predisposisi dan Presipitasi


- Stress yang berlebihan
- Gangguan konsep diri
- Kehilangan dukungan sosial
- Kejadian negatif dalam hidup
- Penyakit kritis
- Perpisahan
- Kesulitan ekonomi
- Korban kekerasan
- Riwayat bunuh diri individu dan atau keluarga
- Tidak terjadinya hubungan antara anak dan keluarga (Aulia & Sasmita, 2019).

3. Tanda dan Gejala


Subjektif
1. Mengungkapkan kata-kata seperti “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi
jauh” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”
2. Mengungkapkan kata-kata “Saya mau mati” “Jangan tolong saya” “Biarkan saya”
“Saya tidak mau ditolong”
3. Memberikan ancaman akan melakukan bunuh diri
4. Mengungkapkan ingin mati
5. Mengungkapkan rencana ingin mengakhiri hidup

Objektif
1. Murung, tak bergairah
2. Banyak diam
3. Menyiapkan alat untuk melakukan rencana bunuh diri
4. Membenturkan kepala
5. Menjatuhkan kepala dari ketinggian
6. Melakukan percobaan bunuh diri secara aktif dengan berusaha memotong nadi,
menggantung diri, meminum racun (Keliat,2014).

4. A. Pengkajian Keperawatan Jiwa yang dikaji


Kaji tanda dan gejala risiko bunuh diri, penyebab dan kemampuanmengatasinya.
Adapun pengkajian dengan menggunakan SIRS (Suicidal Intervention rating scale)
dengan melihat:
Skor 0 tidak ada ide bunuh diri yang lalu dan sekarang
Skor 1 tidak ada ide, ancaman dan percobaan bunuh diri
Skor 2 ada ide dan pikiran bunuh diri tapi tidak ada ancaman dan percobaan
Skor 3 ada ancaman bunuh diri
Skor 4 ada percobaan bunuh diri (Keliat, 2014).

B. Pohon Masalah (gambar pohon masalah)


Effect bunuh diri

Core problem
Resiko bunuh diri

Causa isolasi sosial

Harga diri rendah kronis


5. Diagnosa Keperawatan
Risiko Bunuh Diri

6. Rencana Tindakan Keperawatan


Tindakan keperawatan : Ancaman bunuh diri dengan diagnosis : Risiko bunuh diri
- Tetap menemani klien sampai dipindahkan ke tempat lebih aman
- Menjauhkan semua benda yang berbahaya
- Memastikan bahwa klien benar-benar telah meminum obatnya, jika mendapatkan
obat
- Menjelaskan dengan lembut pada klien bahwa saudara akan melindungi klien
samapai klien melupakan keinginan untuk bunuh diri (Fitria, 2009).

Menurut Keliat (2014) Tindakan keperawatan resiko bunuh diri :


- mengamankan lingkungan dari risiko bunuh diri
- Membangun harapan dan masa depan
- latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

7. Referensi Laporan Pendahuluan


Aulia, N., Yulastri, Y., & Sasmita, H. (2019). Analisis Hubungan Faktor Risiko
Bunuh Diri dengan Ide Bunuh Diri pada Remaja. Jurnal Keperawatan, 11(4),
307-314.
Fitria, Nita. (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluandan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan AP) untuk 7Diagnosis
Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S-1 Keperawatan (edisiketiga).
Jakarta : Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna.(2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: ECG.
Sulistiowati, N. M. D., Keliat, B. A., & Wardani, I. Y. (2014). Pengaruh
Acceptance And Commitment Therapy Terhadap Gejala Dan Kemampuan
Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 2(1),
51-57.

Anda mungkin juga menyukai