Anda di halaman 1dari 2

Resistensi Insulin

Resistensi insulin telah didefinisikan sebagai suatu defisiensi dalam tindakan insulin yang
mengakibatkan hiperinsulinemiayang diperlukan untuk menjaga euglikemia.Kontributor
utama dalam perkembangan resistensi insulin adalah kelebihan asam lemak dalam
sirkulasi yang dilepaskan oleh jaringan tisu adipose yang luas. Asam lemak bebas
mengurangi sensitivitas insulin pada otot dengan cara menghambat uptake glukosa yang
insulin-mediated. Peningkatan glukosa dalam sirkulasi akan meningkatkan sekresi insulin
pancreas dan ini mengakibatkan hiperinsulinemia.
Di hati, asam lemak bebas meningkatkan produksi glukosa, trigliserida (TG) dan sekresi
VLDL.Konsekuensinya adalah pengurangan transformasi glukosa menjadi glikogen dan
peningkatan akumulasi lemak dalam TG.Insulin adalah antilipolitik hormone yang
penting.Dalam kasus resistensi insulin, peningkatan lipolisis molekul triasilgliserol dalam
tisu adipose menghasilkan lebih banyak asam lemak yang selanjutnya dapat menghambat
efek antilipolitik dari insulin dan menyebabkan lebih banyak lipolisis.

Obesitas dan peningkatan lingkar pinggang

Obesitas abdominal merupakan syarat terpenting dalam definisi sindrom metabolic jika
menurut IDF (International Diabetes Federation).Walaupun definisi sebenar sindrom
metabolic adalah kompleks tetapi obesitas abdominal merupakan faktor kausatif
utama.Meskipun obesitas merupakan faktor signifikan, kita harus ingat bahawa pasien
dengan berat badan normal juga dapat resisten insulin. Mereka disebut metabolic
obesitas di mana mempunyai berat badan yang normal tetapi biasanya memiliki jumlah
peningkatan visceral jaringan adipose. Berdasarkan beberapa teori, peningkatan visceral
tisu adipose akan menyebabkan peningkatan aliran asam lemak bebas derivate tisu
adipose ke hati melalui sirkulasi splanchnic. Sementara itu peningkatan lemak subcutan
abdominal akan melepaskan produk lipolisis ke sirkulasi sistemik dan menghindarai efek
langsung pada metabolism hepatik.

Dislipidemia

Secara general, peningkatan aliran asam lemak bebas ke hati akan meningkatkan produksi
VLDL. Di bawah kondisi fisiologis, insulin menghambat sekresi VLDL ke sirkulasi
sistemik.Dalam seting resistensi insulin, penigkatan fluks asam lemak bebas ke hati
meningkatkan sintesis trigliserida hati.Dengan demikian berlakunya hipertrigliseridemia
hasil kondisi resistensi insulin dan merupakan salah satu criteria enting untuk diagnosis
sindrom metabolic.Gangguan lipoprotein besar lainnya pada sindrom metabolic adalah
pengurangan HDL kolesterol.Penurunan ini merupakan konsekuensi dari perubahan
dalam komposisi HDL dan metabolism.Pada keadaan hipertrigliseridemia, berlaku
penurunan HDL kolesterol disebabkan penurunan kolesteril ester.Selain HDL, komposisi
LDL juga dimodifikasi dengan cara yang sama.
Bahkan, dengan serum trigliserida puasa > 2.0 mmol / L, hampir semua pasien memiliki
dominasi LDL kecil padat.Perubahan komposisi LDL disebabkan deplesi relatif
tanpa esterifikasi dan esterifikasi kolesterol, dan fosfolipid, dengan perubahan atau
peningkatan dalam trigliserida LDL. Dalam beberapa penelitian,perubahan dalam
komposisi LDL merupakan risiko independen faktor penyakit jantung. Namun, lebih
sering asosiasi ini tidak independen, tetapi sehubungan dengan perubahan bersamaan
dalam lipoprotein lain dan faktor risiko lainnya.

Intoleransi glukosa

Defek tindakan insulin dalam metabolism glukosa termasuklah kegagalan supresi proses
glukoneogenesis dalam hati dan kegagalan membantu uptake glucose pada kes sensitive
insulin contohnya pada otot dan tisu adipose. Untuk kompensasi defek ini, sekresi insulin
haruslah ditingkatkan untuk mempertahankan euglikemia.Jika kompensasi ini gagal,
defek pada sekresi insulin mendominasi dan hiperglikemia terjadi. Walaupun asam lemak
bebas bisa menstimulasi sekresi insulin, namun pendedahan yang berpanjangan pada
kosentrasi asam lemak bebas yang berlebihan akan menyebabkan penurunan sekresi
insulin. Mekanisma untuk alterasi ini dikaitkan dengan lipotoksik.

Hipertensi

Hubungan antara resistensi insulin dan hipertensi adalah jelas dan kukuh namun terdapat
beberapa yang mekanisma berbeda.Pertama, insulin bertindak sebagai vasodilator jika
diberikan intravena untuk pasien yang mempunyai berat badan normal dengan efek
sekunder reabsorpsi natrium di ginjal.Dalam pengaturan resistensi insulin, efek vasodilator
insulin bisa hilang, tetapi efek ginjal pada reabsorpsi sodium masih berjalan seperti
biasa.Asam lemak sendiri bisa memediasi vasokonstriksi relatif.Hiperinsulinaemia dapat
mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik (SNS) dan memberikan
kontribusi pada perkembangan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai