Jurnal Meli Maryani Revisi
Jurnal Meli Maryani Revisi
2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
Meli Maryani
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten. Email: melimaryani123@gmail.com
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui penerapan metode role
playing menggunakan media puppet yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Selain itu untuk 2)mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode role playing menggunakan media puppet pada materi bhinneka tunggal ika
siswa kelas IV SDN Kadu Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Latar belakang penelitian ini
adalah mengetahui bahwa masih banyak siswa kelas IV SDN Kadu Tigaraksa Kabupaten
Tangerang mengalami hasil belajar yang sangat rendah. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, Model Kemmis &
Taggart yang dilakukan dua siklus yang terdiri empat tahapan yaitu, perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Tindakan penelitian ini dilakukan II Siklus. Tempat
dan subjek penelitian ini adalah kelas IV SDN Kadu Tigaraksa Kabupaten Tangerang,
tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 29 siswa yang terdiri atas laki-laki 19
dan perempuan 10.sumber data pokok yang dipakai adalah siswa dan guru.tenik
pengumpulan data yang digunakan adalah berupa tes, observasi dan wawancara. Hasil
penelitian menunjukan bahwa melalui metode role playing menggunakan media puppet
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bhinneka Tunggal Ika di kelas IV
SD Negeri Kadu Tigaraksa. Hal ini dapat dilihat dari peresentase ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus I yaitu 45%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi 89%. Peningkatan antara siklus I dan siklus II mencapai 44%. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa melalui metode role playing menggunakan media puppet dapat
mengingkatkan hasil belajar siswa pada materi Bhinneka Tunggal Ika.
Kata kunci : Hasil Belajar, Metode Role Playing, Media Puppet, PTK
Abstract: The purpose of this study was to 1) determine the application of the role
playing method using puppet media that can improve student learning outcomes. In
addition, to 2) determine the increase in student learning outcomes by using the role
playing method using puppet media on the material diversity of the students in grade IV
SDN Kadu Tigaraksa Tangerang Regency. The background of this research is knowing
that there are still many fourth grade students of SDN Kadu Tigaraksa Tangerang
Regency experiencing very low learning outcomes. The research method used in this
research is classroom action research, the Kemmis & Taggart model which is carried
out in two cycles consisting of four stages, namely, planning, action, observation and
reflection. This research action was carried out in II Cycles. The place and subject of
this study are class IV SDN Kadu Tigaraksa Tangerang Regency, the 2019/2020 school
year with 29 students consisting of 19 boys and 10 girls. The main resources used were
students and teachers. Data collection techniques used were tests, observations and
interviews. The results showed that through the role playing method using puppet
media can improve student learning outcomes on the material Bhinneka Tunggal Ika in
grade IV SD Negeri Kadu Tigaraksa. This can be seen from the percentage of student
learning outcomes completeness in the first cycle, namely 45%. Then it increased in
cycle II to 89%. The increase between cycle I and cycle II reached 44%. Thus it can be
1
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
stated that through the role playing method using puppet media can improve student
learning outcomes in the material Unity in Diversity.
PENDAHULUAN
2
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
3
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK
merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dan merefleksi tindakan secara
kalaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusuma et al. 2010).
Penelitian tindakan kelas ini peneliti memilih Model Kemmis & Mc Taggart
merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin.
Hanya saja, komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan
sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh
adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua
kegiatan yang tidak terpisah. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam
satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi harus
dilaksanakan. Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk desainnya
Model Kemmis & Mc Taggart.
Gambar 1
Bagan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Dan Mc.Taggart (Arifin, 2012)
5
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
a. Nilai rata-rata:
b. Presentase ketuntasan : %
c. Presentase ketidak tuntasan :
6
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
7
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
Berdasarkan grafik di atas, bahwa nilai tes hasil belajar siswa pada proses
pembelajaran pra siklus yang sudah dikatakan tuntas belajar sebanyak 7 siswa
dengan persentase ketuntasan 24%, sementara siswa yang belum tuntas
sebanyak 22 siswa dengan persentase ketidaktuntasan 76%, dan nilai rata-rata
yang dicapai siswa pada proses pembelajaran pra siklus adalah 57 nilai yang
dicapai masih di bawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Hal ini
menunjukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah, karena masih dibawah
nilai KKM. Untuk itu, diperlukan perbaikkan pada penelitian selanjutnya yaitu
Siklus I. persentase hasil belajar siswa pada pra siklus dapat dilihat pada grafik
dibawah ini.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang sebelumnya telah dilakukan
menunjukan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal. Oleh karena itu
perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Salah satunya pada
saat proses pembelajaran berlangsung peneliti menerapkan metode role
playing dengan menggunakan media puppet dengan tujuan untuk
meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar siswa pada mata pelajaran
PKn di SDN Kadu Tigaraksa.
2. Siklus 1
Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini dilaksanakan pada hari senin
tanggal 21 September 2020 yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
tindakan, observasi dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada Pra siklus, peneliti dan guru telah
berdiskusi dan menyusun rencana pelaksanaan tindakan pada Siklus I
dengan memberikan tindakan dalam proses pembelajaran dengan
menerapkan metode role playing menggunakan media puppet. Hal ini guna
memperbaiki proses pembelajaran siswa yang disusun dalam bentuk
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di dalamnya mencakup: data
sekolah, mata pelajaran, kelas atau semester, materi pokok, alokasi
waktu,kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, karakter siswa yang ingin dicapai ,
materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran, antaranya yaitu:
pendahuluan/pembukaan kegiatan pembelajaran, kegiatan inti seperti
8
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
9
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
10
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
11
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
Grafik 2
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa siswa yang tuntas dalam
pembelajaran siklus I sebanyak 13 siswa (45%), sedangkan yang belum
tuntas pembelajaran sebanyak 16 siswa (55%). Dan nilai rata-rata pada
siklus I ini terlihat meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Akan tetapi
masih belum mencapai indicator keberhasilan. Hal ini menjadi masalah
yang perlu dilakukannya perbaikkan.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil dari observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar
yang berpedoman pada instrument lembar observasi guru dan siswa, hasil
belajar siswa dan tes siswa pada siklus I, maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan tindakan pada siklus I belum berhasil. Pemahaman siswa
terkait keberagaman Bhinneka Tunggal Ika belum maksimal, peneliti harus
memberikan penjelasan yang lebh akurat serta memberika motivasi yang
lebih kepada siswa agar siswa berani dalam mengajukan pertanyaan
mengenai materi Bhinneka Tunggal Ika, serta berani menjawab pertanyaan
dari guru atau berani dalam bermain peran menggunakan media puppet di
depan kelas. Untuk itu guru harus lebih kreatif dalam penyampain materi
baik dari segi penggunaan media ataupun memberikan contoh lainnya
yang berhubungan dengan Keberagaman Bhinneka Tungal Ika dalam
lingkungan sekitar.
3. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini dilaksanakan pada hari senin
tanggal 28 september 2020, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
tindakan, observasi dan refleksi.
12
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil refleksi pada siklus I
dijadikan acuan untuk melakukan tindakan pada siklus II, peneliti dan
guru merencanakan untuk menyusun pelaksanaan tindakan pada siklus
II.
Di dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini terdapat beberapa
perubahan dalam bermain peran menggunakan media puppet yaitu guru
memberikan kuis memainkan peran boneka puppet, sehingga siswa
berlomba-lomba menjawab kuis tersebut. Guru memerintahkan siswa yang
menjawab kuis untuk melakukan ulang dengan permainnan peran dengan
media puppet nya di depan kelas agar lebih kondusif.
Pada siklus II peneliti berusaha dengan maksimal untuk
meningkatkan kegiatan pembelajaran dari siklus I. peneliti berusaha untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang lebih nyaman dan
menyenangkan.
b. Tahap Tindakan
Pada tindakan penelitian siklus II yang dilaksanakan pada hari senin,
tanggal 28 september 2020, masih dengan tema yang sama dengan siklus I
yaitu indahnya keberagaman di negeriku. Yang membedakan RPP pada
siklus sebelumnya adalah peneliti menyiapkan media puppet sesuai
jumlah siswa yang ada di kelas dan guru memberikan kuis untuk siswa
yang bisa menjawab kuis tersebut, siswa diminta untuk bermain peran
menggunakan media puppet di depan kelas agar lebih kondusif.
Selanjutnya, tahap awal pembelajaran atau tahap pendahuluan,
tahap penyampaian serta tahap tahap perlatihan tahapannya tidak
berbeda dengan tahapan pada siklus I. namun, pada tahap pendahuluan
ini guru menekankan dalam menjelaskan tujuan pembelajaran dan
memotivasi siswa guna tercapinya hasil belajar yang optimal.
Pada tahap penampilan dalam rencana pembelajaran siswa mengikuti
kuis yang diberikan guru agar siswa tidak merasa jenuh ketika proses
belajar mengajar berlangsung siswa yang benar menjawab kuis tersebut,
diperintahkan oleh guru maju ke depan kelas untuk menampilkan
beramain peran menggunakan media puppet.
Kegiatan akhir pembelajaran atau penutup, guru dan siswa
melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung, setelah itu
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti, guru
menginformasikan pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya, guru
13
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
14
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
guru mengajak siswa untuk bertepuk semangat agar siswa lebih semangat
memperhatikan guru.
Aktivitas Guru
Pada observasi aktivitas guru sama halnya dengan aktivitas siswa yang
dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup. Dampak hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus II
dalam proses pembelajaran dapat di lihat pada lampiran.
Deskripsi dari hasil observasi yang terdapat pada lampiran
menunjukan bahwa proses pembelajaran pada siklus II guru melakukan
kegiatan proses pembelajaran dengan lebih baik, dilaksanakan sesuai
dengan prosedur yang telah peneliti buat dan menjadi peningkatan
dibandingkan dengan siklus sebelumnya.
Pada kegiatan awal atau pendahuluan guru melakukan kegiatan
apersepsi pembelajaran siswa lebih semangat dan antusias dalam
pembelajaran dengan cara bertepuk semangat dan menyanyikan lagu “aku
tahu sadar siap dan bersemangat” hal tersebut untuk lebih menarik
perhatian siswa.
Pada kegiatan inti guru telah mencontohkan bermain peran
menggunakan media puppet dengan tepat dan baik. Guru telah
membimbing siswa dalam bekerja kelompok lebih baik dan kondusif. Guru
melakukan kuis, siswa yang bisa menjawab agar maju kedepan kelas
untuk memainkan peran media puppet nya,agar siswa memperhatikan
temannya dalam mempraktikan permainan peran tersebut.
Pada kegiatan akhir guru telah melaksanakan kegiatan dengan lebih
baik, sehingga siswa bisa mendengarkan guru menginformasikan tema
yang telah dipelajari minggu lalu, sebelum mengakhiri kegiatan
pembelajaran guru memberikan motivasi siswa agar lebih giat lagi
belajarnya. Guru memberikan arahhan untuk membaca do’a yang baik
dan benar.
Penilaian Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar pada materi Bhinneka Tunggal Ika pada siklus
II terlihat pada grafik berikut:
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa siswa yang tuntas dalam
pembelajaran siklus II sebanyak 26 siswa (89%), sedangkan yang belum
tuntas dalam pembelajaran sebanyak 3 siswa (11%). Dan nilai rata-rata
pada siklus II ini terlihat mengingkat dibandingkan dengan pra siklus dan
siklus I. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II
ini hampir semua siswa yang sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukan
15
Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Meli Maryani
Bhineka Tunggal Ika Melalui Metode Role
Playing Menggunakan Media Puppet
Grafik 3
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa siswa yang tuntas dalam
pembelajaran siklus II sebanyak 26 siswa (89%), sedangkan yang belum
tuntas dalam pembelajaran sebanyak 3 siswa (11%). Dan nilai rata-rata
pada siklus II ini terlihat mengingkat dibandingkan dengan pra siklus dan
siklus I. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II
ini hampir semua siswa yang sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukan
bahwa metode role playing menggunakan media puppet untuk
meningkatkan hasil belajar sudah optimal dan sudah mencapai kriteria
ketuntasan.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil data observasi dari siklus II menunjukan bahwa
proses pembelajaran sudah berlangsung dengan baik, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, oleh sebab itu peneliti dengan melalui
metode role Playing menggunakan media puppet dapat meningkatkan
hasil belajar pada di kelas IV SD Negeri Kadu Tigaraksa.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kadu
Tigaraksa. Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, pada mata pelajaran PKn terkait
materi Bhinneka Tunggal Ika. Peneliti dan guru kelas melaksanakan pengamatan
dan pembelajaran dengan beberapa tindakan, yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi, mulai dari siklus I sampai siklus II. peneliti mendapakan
penemuan tersebut yang diuraikan di setiap siklusnya. Dan hasil belajar siswa
dapat dilihat pada tabel-tabel setiap siklusnya.
16
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
Pada tabel siklus I belum mencapai ketuntasan dalam belajar karena masih harus
diadakan perbaikkan menuju siklus II. Perbaikan yang diperbaiki pada siklus II
adalah ketika proses pembelajaran yang berlangsung yang tertera dalam lembar
observasi dan hasil penilaian siswa. Dampak perbaikkannya dapat terlihat dalam
Grafik 3, karena didukung oleh metode role playing menggunakan media puppet
serta proses kegiatan pembelajaran berbeda.
Hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami
peningkatan yang sudah mencapai target indicator penapaian. Pada Pra siklus
siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa (24%), peneliti melanjutkan ke siklus
selanjutnya yaitu pada siklus I siswa tuntas sebanyak 13 siswa (45%),
dikarenakan belum mencapai kriteria ketuntasan peneliti melanjutkan tindakan
pada siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa (89%) dan yang belum tuntas
sebanyak 3 siswa, hasil tindakan pada siklus II menunjukan bahwa hasil belajar
siswa pada materi Bhinneka Tunggal Ika sudah mencapai target kriteria
ketuntasan yang diharapkan.
Grafik 4
Data Hasil Belajar Siswa Mengenai Materi Bhinneka Tunggal Ika Melalui
Metode Role Playing Menggunakan Media Puppet Di Kelas IV SD Negeri Kadu
Tigaraksa, Prasiklus, Siklus I, Dan Siklus II
Dengan demikian, maka dapat simpulkan bahwa melalui metode role playing
menggunakan media puppet pada materi Bhinneka Tunggal Ika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kadu Tigaraksa.
Simpulan
Berdasarkan analisis dan frefleksi selama proses pelaksanaan penelitian
tindakan kelas, yang dilaksanakan siswa kelas IV di SDN Kadu Tigaraksa
Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, pada mata pelajaran PKn materi
Bhinneka Tunggal Ika melalui metode role playing menggunakan media puppet.
Maka diperoleh sebagai berikut :
1. dengan Melalui metode role playing menggunakan media puppet dalam
peningkatan hasil belajar dapat disimpulkan bahwa metode tersebut lebih
menarik dalam proses pembelajaran. kemudian disertai dengan bagaimana
cara bermainkan peran dengan menggunakan media puppet dengan teman
kelompoknya di depan kelas. Kegiatan bermain peran ini dilakukan agar
siswa lebih berani dalam bersosialisasi dengan teman kelas dalam proses
pembelajaran.
2. hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada pembelajaran pada materi
Bhinneka Tunggal Ika melalui metode Role Playing menggunakan media
puppet dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas IV SD
Negeri Kadu Tigaraksa. Hal ini dapat dilihat observasi pada siklus I dan
siklus II yang mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata kelas IV
sudah mulai meningkat menjadi 64, jumlah siswa yang mencapai KKM
meningkat sebanyak 13 dengan peresentase 45%. Namun belum mencapai
kriteria ketuntasan yang telah ditentukan. Sedangkan hasil dari siklus II
nilai rata-rata meningkat sebanyak 26 siswa dengan presentase 89% yaitu
meningakat sebesar 44%. Hal tersebut sudah memenuhi kriteria ketuntasan
yang telah ditentukan yaitu untuk nilai rata-rata 70 dan ketuntasan hasil
belajar 80%. Peningkatan yang terjadi pada siklus I dan siklus II mencapai
44%. Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada materi Bhinneka Tunggal
Ika melalui metode role playing menggunakan media puppet dapat
melibatkan siswa secara langsung dalam melakukan proses pembelajaran
sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman mengenai materi Bhinneka
Tunggal Ika.
18
Ibtida’i: Jurnal Kependidikan Dasar Vol. 7 No. 2 Desember 2020
p-ISSN: 2407-3571, e-ISSN:2654-4245 Hal. 1-19
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, IS. 2015. Peranan Guru Terhadap Pendidikan Karakter Siswa di Kelas V
SDN 1 Siluman.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Vol 2 No 2, 175-186.
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru: Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
Kusuma, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas:
Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media, cet ke 5.
Nadzir, M. 2013. Perencanaan Pembelajaran Berbasis Karakter. Jurnal Pendidikan
Agama Islam. Vol 2 No 2, 339-352.
Novalita, R. 2014. Pengaruh Perencanaan Pembelajaran Terhadap Pelaksanaan
Pembelajaran (Suatu Penelitian terhadap Mahasiswa PPLK Program Studi
Pendidikan Geografi FKIP Universitas Almuslim). Lentera. Vol 14 No 2, 56-61.
Nurjamal, Daeng dkk. (2013). Terampil Berbahasa: Bandung: Alfabeta CV.
Tilaar, H.A.R. (2004). Multikulturalisme: Tantangan tantangan Global Masa Depan
dalam Transformasi Pendidikan Nasional . Jakarta: Grasindo.
19