Anda di halaman 1dari 23

MATERI AJAR

MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM


KEGIATAN BELAJAR METODE ILMIAH DAN
PERUBAHAN MATERI

Nama : RUSNOTO
No. UKG : 201699475838

PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
2021
1. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi
Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah
yang dihadapi dalam penelitian. Penelitian itu sendiri adalah salah satu upaya
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.
Memahami konsep, mampu menganalisis menggunakan langkah-langkah
yang ada dalam metode ilmiah di dalam pembelajaran maupun penerapannya
dalam keseharian harus dikuasai oleh peserta PPG sebagai calon guru
profesional.
Metode ilmiah ini bisa diterapkan saat mempelajari unsur terpenting
penyusun segala yang bisa diamati di alam semesta ini yakni materi dan
perubahannya; serta peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan materi
dan perubahannya
Berdasarkan pendalaman materi yang telah dilakukan bersama rekan guru
dan dosen pembimbing pada materi IPA kegiatan belajar 1 ini ditemukan dua
permasalahan yaitu terdapat materi yang sulit dipahami mengenai penerapan
langkah-langkah metode ilmiah serta materi dan perubahannya.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis menyusun materi ajar berbasis
masalah yang berjudul ”Metode Ilmiah dan Perubahan Materi”
DE ILMIAH DAN
1.2 Capaian Pembelajaran
Setelah membaca materi ajar ini, diharapkan mencapai pembelajaran :
a. Saudara mengerti pengertian Metode Ilmiah
b. Saudara mengerti tujuan metode ilmiah
c. Saudara mengerti fungsi metode ilmiah
d. Saudara mengerti langkah-langkah metode ilmiah
e. Saudara mengerti kriteria metode ilmiah
f. Saudara mengerti karakteristik metode ilmiah
g. Saudara mengerti Perubahan Materi.

2
2. URAIAN MATERI
2.1 Metode Ilmiah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat batu es dan kertas yang diakar.
Tentu hal ini tidak asing kita mengetahuinya. Tapi apakah Saudara mengetahui
proses perubahan yang terjadi?. Coba Perhatikan gambar dibawah ini :

Gb. 1 Gb. 2

Keterangan Gambar :
Gb. 1 Es dalam mangkok yang didiamkan di udara terbuka.
Gb. 2 Kertas yang dibakar.

Dalam pikiran saudara, apa yang dipikirkan?:


Apa yang ada dalam pikiran saudara ?
Apakah gambar itu menunjukkan perubahan yang sama ?
Apakah perubahannya menghasilkan zat baru atau tidak?
Apakah perubahannya hanya terjadi pada wujudnya saja atau tidak?
Apakah perubahannya dapat kembali pada bentuk semula atau tidak?
Apakah perubahannya memiliki sifat partikel yang tetap atau berbeda?

Pertanyaan di atas adalah rumusan masalah yang merupakan indikator


pertama dari langkah metode ilmiah. Selanjutnya, apa langkah ke-dua yang harus
dilakukan saudara? Ya, menemukan hipotesis. Begitu seterusnya sampai langkah
mengomunikasikan hasil penelitian.
Itulah ilustrasi yang menggambarkan secara konseptual penerapan
metode ilmiah untuk menyelesaikan persoalan. Mari kita selidiki Perubahan yang
terjadi pada gambar 1 dan gambar 2 !

1. Rumuskan masalah:
Apakah perubahan pada Gb1 dan Gb 2 menghasilkan zat baru atau tidak ?
3
2. Temukan Hipotesis :
Pada gambar 1 saat es mencair tidak menghasilkan zat baru. Sedangkan
pada gambar 2 saat kertas dibakar menghasilkan zat baru.

3. Tetapkan Variabel Penelitian


a. Varibel terikat : es dan kertas.
b. Variabel bebas : pemberian energi didiamkan atau dibakar
c. Variabel kontrol : terbentuk zat baru atau tidak.

4. Rancang Prosedur Kerja/Eksperimen


a. Alat dan bahan
Alat dan bahan dalam eksperimen antara lain :
(1) Es yang ditempatkan dalam baskom
(2) Kertas yang dibakar
(3) Korek api
(4) Alat tulis
b. Cara Kerja:
(1) Biarkan es selama beberapa saat.
(2) Kertas dibakar
(3) Amati dan catat hasil pengamatan dalam tabel yang telah disediakan

5. Kumpulkan data
Hasil pengamatan percobaan yang telah dilakukan saudara masukan ke
dalam tabel, analisis data tabel tersebut untuk ditarik kesimpulan.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Perubahan Materi

Perubahan Zat Wujud Awal Wujud Akhir Terbentuk / Tidak


terbentuk zat baru
Es yang mencair
Kertas yang dibakar

4
6. Mengolah dan Menganalisis Data.
Berdasarkan data pada tabel lakukan analaisis saudara. Apakah ada
perbedaan pada kedua kedua perubahan tersebut ?

7. Membuat Kesimpulan
Dari eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pada es
yang mencair terjadi perubahan wujud tetapi tidak menghasilkan zat baru.
Sedangkan pada kertas yang dibakar, selain terjadi perubahan wujud juga
menghasilkan zat baru.

8. Komunikasikan Hasil Penelitian


Presentasi laporan hasil penelitian, direfleksi, dilengkapi.
Dari Langkah-langkah diatas nomor 1-8 tersebut dinamakan metode ilmiah.

a. Pengertian Metode Ilmiah


Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang artinya cara
atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian metode, antara lain:
1. Sulistyo, Basuki (2010 : 92) Metode adalah setiap prosedur yang
digunakan untuk mencapi tujuan akhir.
2. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007 : 1) Metode adalah cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu.
3. Titus Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola
untuk menegaskan bidang keilmuan.
4. Drs. Agus M. Hardjana Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-
masak dan dilakukan dengan mengikutilangkah angkah tertentu guna
mencapai tujuan yang hendak dicapai.
5. Rosdy Ruslan Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
suatu cara kerja ( sistematis ) untuk memahami suatu subyek atau objek
penelitian sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahanya.

5
Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para
ilmuwan dalam memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah
yang dihadapi dalam suatu penelitian. Penelitian sendiri merupakan usaha
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Metode ilmiah juga merupakan cara untuk menyelidiki fenomena, untuk
mendapatkan pengetahuan baru, atau memperbaiki dan menggabungkan
penyelidikan dengan pengetahuan sebelumnya, cara bertanya dan menjawab
pertanyaan sains dengan melakukan observasi dan eksperimen, pendekatan
yang sistematik untuk menjawab pertanyan-pertanyaan.
(https://raharja.ac.id/2020/10/27/metode-ilmiah/)
Metode Ilmiah adalah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific
method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk
menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Pengertian metode ilmiah menurut beberapa ahli :
1. (Almack, 1939) Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip
logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
2. (Ostle, 1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran
terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
3. Menurut Almadk (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-
prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.
4. Menurut Ostle (1975), metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu
untuk memperoleh sesuatu interelasi.
5. Menurut Ahmad Tafsir (1995), metode ilmiah adalah istilah yang digunakan
untuk mengungkapkan cara yang paling tepat dan cepat, dalam melakukan
sesuatu.
6. Menurut Sudarminta (2002), metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-
langkah sistematis yang perlu diambil guna memperoleh pengetahuan
yang didasarkan atas persepsi indrawi dan melibatkan ujicoba hipotesis
serta teori secara terkendali.
7. Menurut Jujun S. Suriasumantri (2003), metode ilmiah merupakan
prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.

6
8. Menurut Abdurahman Fathoni (2006), metode ilmiah adalah cara dan
sekaligus proses berlangsungnya kegiatan membangun ilmu pengetahuan
dari pengetahuan yang masih bersifat pra ilmiah yang dilakukan secara
sistematis dan mengikuti asas pengaturan prosedur teknik normatif,
sehingga memenuhi persyaratan kesahihan atau kekhususan keilmuan
yang lazim juga disebut validitas ilmiah yang secara ilmiah dapat
dipertanggung jawabkan.
9. Menurut Percy Bridgman’s (dalam Supriyadi, 2010: 5) menyatakan
bahwa scientific methods lebih dari sekedar metode biasa dimana dengan
metode ilmiah ini kita dapat mengerjakan lebih dari satu pengertian dan
tanpa adanya rintangan untuk dapat menyelesaikan segala permasalahan
yang timbul.

Dari pengertian para ahli tersebut diatas, maka Metode ilmiah adalah suatu
cara sains yang menggunakan serangkaian tindakan ilmiah dan logis guna
menyatakan suatu persoalan yang ada dalam pemikiran kita pada kegiatan
pembelajaran ataupun dalam keseharian kita. Metode ilmiah juga bisa
dimanfaatkan untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilaksanakan sudah
berlandaskan filsafat keilmuan sehingga hasilnya juga bisa
dipertanggungjawabkan secara keillmuan.
Dengan demikian Metode ilmiah adalah suatu pendekatan sistematis
dalam mencari ilmu pengetahuan atau menjawab pertanyaan penelitian yang
terdiri dari beberapa langkah, yaitu dimulai dengan melakukan observasi
terhadap suatu fenomena atau gejala, identifikasi dan formulasi masalah
berdasarkan observasi tadi, menyusun hipotesis, melakukan penelitian untuk
menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.(
https://www.youtube.com/watch?v=wREwCcUf8qU&t=20s)

b. Tujuan Metode Ilmiah


Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan
untuk masa depan. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak
diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan
ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat
dipahami dan dimengerti oleh pembaca dikemudian hari. Berikut beberapa tujuan
dalam mempelajari metode ilmiah :
1. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan
fakta secara sistematis,
7
2. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
3. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan

Berkaitan atau hubungan dalam materi metode ilmiah terhadap pelajaran


IPA tujuannya sebagai berikut :
1. Untuk mengembangkan dan menjelaskan Dengan melakukan
pengembangan dan usaha menjelasakn melalui teori yang didukung fakta
– fakta penunjang.
2. Untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu perubahan.
3. Dengan meneliti akan dapat menerangkan keterkaiatan variabel yang ada.
4. Mendeskripsikan fenomena Mempeorleh pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena.
5. Menjelaskan hubungan Berusaha untuk menjelaskan hubungan antara
fenomena terutama hubungan sebab akibat.
6. Meramalkan fenomena yang akan terjadi Penjelasan hubungan sebab
akibat sangat bergunamembuat generalisasi yang berlaku dan bisa juga
menguji kebenaran.

c. Fungsi Metode Ilmiah


Beberapa fungsi metode ilmiah sebagai berikut :
1. Mendapatkan ilmu pengetahuan yang rasional dan sudah teruji.
2. Untuk pembuktian terhadap suatu kebenaran yang dapat diatur oleh
pertimbangan yang logis.
3. Untuk mencari pengetahuan yang dimulai dari penemuan masalah yang
harus dipecahkan atau dicari solusinya, pengumpulan data, menganalisis
data dan diakhiri dengan menarik suatu kesimpulan.
4. Membantu memecahkan masalah dengan pembuktian yang dimana
buktinya dapat memuaskan.
5. Dapat menguji penelitian yang telah dilakukan orang lain sehingga
didapatkan kebenaran yang objektif dan juga memuaskan, dan lain
sebagainya.

d. Langkah – langkah Metode Ilmiah


Langkah – langkah dalam metode ilmiah sebagai berikut :
1) Merumuskan Masalah
Proses penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Tahukah anda
apa yang dimaksud dengan masalah? Dalam kajian ilmiah, masalah
8
didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh
jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya
jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya
melalui eksperimen;

2) Menemukan Hipotesis.
Setelah berhasil merumuskan masalah, anda bisa mengajukan jawaban
sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis. Tapi ingat
Hipotesis itu harus logis dan diajukan berdasarkan fakta;

3) Menetapkan Variabel
Penelitian,Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas,
variabel terikat/bergantung dan variabel tetap. Coba anda perhatikan,
variabel tersebut adalah:
a. Variabel bebas, yaitu variabel yang sengaja dirubah untuk diamati
pengaruhnya terhadap hasil setiap percobaan yang dilakukan.
b. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi yang akan diukur
atau diamati sebagai hasil percobaan.
c. Varibel tetap, yairtu variabel yang tidak dirubah sebagai kontrol dalam
percobaan;

4) Menetapkan Prosedur Kerja.


Prosedur kerja merupakan langkah- langkah kerja yang terperinci dan
runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan
secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan
memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk
diagram alir;

5) Mengumpulkan Data
Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga.
Dengan begitu, anda dapat memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya,
anda perlu mengorganisasi untuk memudahkan dalam menganalisis dan
mengumpulkan hasil percobaan. Oleh karena itu, anda perlu menyiapkan
tabel data pengamatan sebelum melakukan percobaan;

9
6) Mengolah dan Menganalisis Data
Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk
menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan
bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan
variabel bebas. Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan
program komputer untuk pengolahan data;

7) Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola
ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan
adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam
kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, Anda harus
memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau
tidak. Hipotesis berfungsi untuk memandu peneliti/siswa tentang variabel
yang akan diteliti. Selain itu, Anda juga harus mengulang suatu penelitian
beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan;

8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian


Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil
penelitian penting dilakukan agar hasil penelitian Anda diketahui pihak lain.
Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil
penelitian dapat dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.

e. Kriteria Metode Ilmiah


Metode Ilmiah memiliki kriteria tertentu yang biasanya akan lebih mudah
jika dijelaskan menggunakan suatu contoh penerapan metode ilmiah. Kriteria-
kriteria tersebut antara lain:
1. Berdasarkan fakta
Dalam mengambil kesimpulan dan melakukan analisa bukan hanya
berdasarkan pendapat peneliti namun harus berdasarkan bukti yang nyata
dari hasil penelitian yang dilakukan.

2. Bebas dari prasangka


Unsur subjectivitas dalam proses penelitian sekecil apapun
bentuknya, peneliti tidak boleh memiliki prasangka tertentu pada saat
melakukan eksperimen. Eksperimen harus dijalankan secara objektif
walaupun hasil dari eksperimen tersebut tidak sama dengan hipotesis yang
10
peneliti miliki. Hipotesis terbukti ataupun tidak terbukti bukan menjadi
persoalan.

3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis


Pengembangan kemampuan HOTS sangat sejalan dengan prinsip-
prinsip analisis yang digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan
yang sesuai dengan metode ilmiah, yang artinya kejelasan urutan kejadian
dan berpikir sangat dibutuhkan untuk memberikan penjelasan terhadap
suatu fenomena.
Hubungan antara komponen beserta komponen-komponen
permasalahan harus dapat dijelaskan dengan runtut dan diketahui
dengan jelas.

4. Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis


Pembuatan hipotesis atau perumusan masalah diperlukan untuk
menjelaskan terjadinya suatu fenomena alam. Guru dapat membantu siswa
melakukan analisis dengan cara memberikan pertanyaan analitik.
Hipotesis juga berfungsi untuk memandu peneliti/siswa menentukan
variabel apa saja yang akan diteliti.

5. Menggunakan ukuran objektif


Dalam melakukan metode ilmiah, kita membutuhkan ukuran objektif
bukan ukuran subjektif ketika melakukan sebuah eksperimen. Dengan
menggunakan ukuran objektif, hasil eksperimen akan mudah diterima oleh
orang lain karena pada dasarnya mereka memiliki pemikiran yang sama.
Sebisa mungkin jauhkanlah eksperimen dari pemikiran subjektif peneliti.
Ukuran yang bersifat objektif antara lain satuan kilogram untuk
mengukur massa benda dan satuan meter yang berfungsi untuk
mengukur panjang benda. Sedangkan ukuran subjektif misalnya jengkal
atau depa yang digunakan untuk mengukur panjang benda sehingga tidak
diperoleh pengukuran yang tepat.

6. Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif


Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran yang objektif
akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara umum. Jika hasil dari
eksperimen tersebut sulit dideskripsikan dengan menggunakan teknik
kuantitatif, peneliti dapat menggunakan teknik kualitatif. Misalnya contoh
11
metode ilmiah terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Teknik kuantitatif dapat digunakan untuk menyatakan pertumbuhan
tanaman contohnya tumbuh 15 cm dalam 7 hari. Sedangkan untuk
perkembangan tanaman, peneliti dapat menggunakan teknik kualitatif
misalnya tumbuh bunga saat tanaman berumur 4 minggu.

f. Karakteristik Metode Ilmiah


Metode ilmiah ketika akan digunakan harus memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Bersifat analistis dan kritis
Dengan melakukan eksperimen dan observasi maka akan diperoleh
hasil yang akurat dan relevan. Dapat memberikan argumentasi ilmiah
juga kesimpulan yang dibuat menjadi lebih rasional berdasarkan bukti-bukti
yang tersedia.

2. Bersifat logis
Langkah-langkah yang dilakukan oleh para peneliti dalam melakukan
metode ilmiah harus bersifat logis bukan berdasarkan suatu hal yang tidak
dapat diterima oleh akal sehat atau firasat.

3. Bersifat objektif
Kesimpulan dari hasil eksperimen harus bersifat objektif yang artinya
dapat diterima secara universal dan bukan merupakan hasil rekayasa
peneliti. Dapat dicontoh atau dijadikan rujukan oleh peneliti lainnya ketika
kajiannya sama.

4. Bersifat empiris
Karena eksperimen yang digunakan sesuai dengan fakta di lapangan
maka hasil dari eksperimen diperoleh berdasarkan bukti yang ada dan
kejadian yang benar-benar terjadi. Bukan berdasarkan opini atau pendapat
dari peneliti atau orang lain.

5. Bersifat konseptual
Dalam melakukan penelitian, harus dapat menjelaskan konsep
bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan keterkaitan antara fakta- fakta
yang ada, jadi tidak hanya terbatas berdasarkan fakta yang dapat dilihat
secara nyata atau dirasakan.
12
2.2 Perubahan Materi
Dengan pengaruh energi, komposisi materi dapat berubah dari suatu
komposisi ke komposisi lainnya, atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat
wujud lainnya. Perubahan ini biasa dikategorikan ke dalam 2 jenis yaitu
perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan materi ini dapat diketahui dari perbedaan keadaan awal
dan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan. Keadaan yang
dimaksud meliputi sifat-sifat maupun strukturnya.sebelum mengetahui lebih
mendalam tentang materi perubahan, terlebih dahulu mengenal sifat-sifat
zat. Sifat-sifat zat terbagi menjadi sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika
adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatau zat termasuk
didalamnya berupa bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik
leleh, daya hantar, ukuran partikel dan massa jenis. Sedangkan sifat kimia
adalah sifat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat bereaksi
secara kimia. (https://www.youtube.com/watch?v=ZumAKqOmWL0)

2.2.1 Perubahan Fisika


Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan
terbentuknya zat baru. Ciri-ciri perubahan fisika :
1. Tidak menghasilkan zat yang baru
2. Perubahan hanya terjadi pada wujudnya saja
3. Dapat kembali ke bentuk semula
4. Sifat partikel masih tetap sama
5. Dapat terjadi karena proses pemanasan merubah bentuk wujud zat.
6. Merupakan perubahan sementara
7. Sifat zat sebelum dan sesudah terjadi perubahan sama

Peristiwa perubahan wujud seperti menguap, mencair,


membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.
Perubahan sifat fisika yang tampak adalah bentuk, ukuran, dan warna
yang berubah.

13
Gb. Contoh Perubahan Fisika

2.2.2 Perubahan Kimia


Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan atau
membentuk zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat
asalnya. Ciri-ciri perubahan kimia :
1. Terbentuknya zat baru
2. Terbentuknya gas
3. Terbentuknya endapan
4. Terjadinya perubahan warna
5. Terjadinya perubahan suhu
Beberapa contoh perubahan kimia yang sering ditemui
sehari-hari diantaranya sebagai berikut :
14
Gb. Contoh Perubahan Kimia

15
2.3 Tugas
Seorang peserta didik menemukan besi di rumahnya berkarat, muncul
pertanyaan pada diri siswa: mengapa besi tersebut berkarat? Adakah
pengaruh lingkungan terhadap perkaratan besi tersebut?
1. Rancang kegiatan percobaan untuk membuktikan pertanyaan siswa
tersebut dengan menggunakan langkah-langkah Metode Ilmiah!
2. Berdasarkan data hasil percobaan, buatlah laporan percobaan
yang disusun dalam bentuk paragraf dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a. Apa yang Saudara temukan dalam percobaan tersebut?
b. Apa yang akan Saudara lakukan dalam percobaan tersebut?
c. Apa hasil yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data
percobaan tersebut?

2.4 Forum Diskusi


Untuk menambah pemahaman Saudara, berikan pendapat Saudara
pada topik berikut ini :
Salah satu perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru
pada saat mengajar yaitu menyiapkan media dan memilih metode
pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan siswa. Pernahkah saudara
mengalami kesulitan dalam mempersiapkan media dan memilih metode
yang sesuai dalam mengajarkan tentang metode ilmiah? Bagaimana cara
saudara mengatasi masalah tersebut? Diskusikanlah kebutuhan perihal
media, dan metode yang cocok untuk mengajarkan metode ilmiah lalu
tulislah dalam table berikut ini!

Tabel 2. Kebutuhan Media dan Metode Pembelajaran

Kompetensi Indikator Materi Metode Media yang


Dasar Capaian pokok Pembelajaran dibutuhkan
Kompetensi yang cocok
... ...

16
3. PENUTUP
3.1 Rangkuman
Setelah Saudara mengerjakan tugas dan melaksanakan diskusi,
mantapkan pemahaman saudara dengan mencoba menganalisis
rangkuman dan menjawab soal tes formatif. Hal ini berguna untuk
mengetahui apakah Saudara sudah memahami materi ajar ini dengan baik
atau tidak,
a. Metode Ilmiah
Secara konseptual metode ilmiah adalah metode sains yang
menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan
suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita pada kegiatan
pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari- hari.
Langkah-langkahnya dalam menerapkan Metode Ilmiah adalah
sebagai berikut:
1) Merumuskan Masalah
2) Menemukan Hipotesis
3) Menetapkan variabel penelitian
4) Menetapkan prosedur kerja
5) Mengumpulkan data
6) Mengolah dan Menganalisis Data
7) Membuat Kesimpulan
8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian

b. Perubahan Materi
Materi dapat berubah dari suatu komposisi ke komposisi lainnya,
atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya. Perubahannya
dikategorikan ke dalam dua jenis: 1) perubahan fisika dan 2) perubahan
kimia.

3.2. Tes Sumatif


Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !

1. Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah ….


a. Merumuskan masalah
b. Mengumpulkan data
c. Mengajukan hipotesis
d. Merumuskan hukum
17
e. Melaksanakan Pengamatan

2. Berikut langkah-langkah dalam metode ilmiah : Menguji kesimpulan


1. Menyusun hipotesis
2. Mengumpulkan keterangan
3. Merumuskan masalah
4. Menarik kesimpulan
5. Menguji hipotesis
Urutan tahapan metode ilmiah yang benar adalah ….
a. 3-4-2-6-5-1
b. 3-2-6-4-5-1
c. 3-2-5-6-4-1
d. 4-3-2-6-5-1
e. 4-2-3-6-5-1

3. Pada sebuah penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk organik


terhadap pertumbuhan kacang hijau, penetapan variable penelitian
yang benar adalah ….
a. Variabel terikatnya adalah tanah dan air, variabel bebasnya
adalah pupuk organik dan variabel kontrolnya adalah
pertumbuhan kacang hijau.
b. Variabel terikatnya adalah kacang hijau, variabel bebasnya adalah
tanah dan variabel kontrolnya adalah air
c. Variabel terikatnya adalah pertumbuhan kacang hijau, variabel
bebasnya adalah pupuk organik dan variabel kontrolnya adalah
tanah dan air
d. Variabel terikatnya adalah kacang hijau, variabel bebasnya adalah
pupuk dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan kacang hijau
e. Variabel terikatnya adalah pupuk organik, variabel bebasnya
adalah tanah dan variabel kontrolnya adalah pertumbuhan
kacang hijau

4. Nina melihat bahwa air di rumahnya tidak jernih dan mengeluarkan bau.
Dia mengira air tersebut tidak pantas diminum karena terdapat zat yang
berbahaya di dalamnya. Untuk membuktikan dugaan itu, yang harus
dilakukan Nina ialah ….

18
a. Mengkomunikasikan hasil penelitian
b. Merumuskan masalah
c. Membuat hipotesis
d. Melaksanakan eksperimen
e. Menganalisis data

5. Pada saat sedang berjalan-jalan di hutan, Tyas mengamati sebuah


fenomena yang menarik yaitu adanya daun yang berbeda warna
walaupun jenis tanaman sama. Daun yang ternaungi pohon rimbun
berwarna hijau kekuningan, sedangkan yang tumbuh di tempat
terbuka hijau segar.
Berikut ini adalah rumusan masalah yang dapat diajukan
berdasarkan fenomena di atas.
a. Apakah ada hubungan antara tumbuhan penaung dan
tumbuhan yang ternaungi?
b. Apakah intensitas cahaya berpengaruh pada pembentukan zat
hijau daun?
c. Apakah terdapat kompetisi antara tumbuhan penaung
dan tumbuhan ternaungi?

19
d. Apakah tumbuhan penaung mengeluarkan zat berwarna
kekuningan yang dapat mempengaruhi warna daun tumbuhan
yang ternaungi?
e. Apakah tidak ada yang berpengaruh pada warna daun?

6. Sepiring nasi dibiarkan diatas meja, keesokan harinya telah berair


dan membusuk. Peristiwa ini termasuk perubahan....
a. Fisika karena berubah rasa dan warna
b. Kimia karena berubah ukuran
c. Fisika karena berubah bau dan bentuk
d. Kimia karena terbentuk zat baru
e. Kimia karena tidak ada perubahan rasa

7. Berikut ini yang bukan merupakan perubahan fisika adalah ….


a. Pembuatan tapai
b. Kayu dipahat
c. Pembuatan bubur kertas
d. Beras menjadi tepung
e. Pembuatan es batu

8. Pernyataan berikut ini yang benar adalah ….


a. perubahan kimia tidak menghasilkan zat baru
b. pada perubahan fisika terjadi perubahan komposisi zat
c. perubahan kimia bersifat ireversible
d. perubahan fisika selalu menghasilkan zat baru
e. perubahan kimia bisa kembali ke bentuk sebelumnya.

9. Di bawah ini yang bukan merupakan sifat kimia adalah ….


a. kapur sirih jika dibiarkan di udara akan menjadi batu kapur
b. besi berkarat
c. bensin mudah terbakar
d. air kapur jernih jika ditiup akan menjadi keruh

20
e. kapur barus jika dibiarkan di tempat terbuka akan habis
karena menyublim

10. Gejala berikut yang merupakan ciri dari perubahan fisika adalah ….
a. bisa kembali ke bentuk semula
b. perubahan struktur
c. terbentuk zat baru
d. perubahan sifat zat asal
e. tidak bisa kembali ke bentuk semula

21
3. KUNCI JAWABAN
1. a
2. a
3. c
4. d
5. b
6. d
7. a
8. c
9. e
10. a

Jumlah jawaban benar


CAPAIAN KOMPETENSI = ------------------------------- x 100 %

10
KRITERIA
90 % - 100 % = sangat baik
80 % - 89% = baik
70 % - 79 % = cukup
0 % - 69 % = kurang

Jika capaian kompetensi yang anda dapatkan 80 % keatas, artinya


tingkat pemahaman anda terhadap materi ajar ini sudah baik.
Jika capaian kompetensi yang anda dapatkan dibawah 80 %, artinya
tingkat pemahaman anda terhadap materi ajar inimasih kuarang dan anda
perlu mempelajarinya lagi untuk meningkatkan pemahaman anda.

22
DAFTAR PUSTAKA

Any Winarsih,dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII.


Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Djumhana, Nana. (2019). Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Kemendikbud
duniapendidikan.com, Pengertian Metode Ilmiah, 6 September 2021,
https://duniapendidikan.co.id/metode-ilmiah/, diakses pada 23 September
2021 pukul 14.10
Koes, H, S., Prabowo, 1999. Konsep Dasar IPA, Jakarta: DIKTI Depdikbud
Luluk ayunning dyah, dkk, 2018. Kosakata dan Konsep pada Bentuk dan
Wujud Benda, Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
materikima.com, 7 Pengertian Metode Ilmiah Menurut Para Ahli, 20 Februari
2021, https://materikimia.com/7-pengertian-metode-ilmiah-menurut-para-
ahli/,diakses pada 23 September 2021 pukul 14.05
pakdosen.com, Metode Ilmiah, 21 September 2021
https://pakdosen.co.id/metode-ilmiah/, diakses pada 23 September 2021
pukul 10.14
Penerbitan UT Turk, Jonatan. 1991. Physical Science.
Philadelphia: Saunders College Publishing
Sri, Y, M., dkk, 2006. Konsep Dasar IPA, Bandung: UPI PRESS
Sunardi Yosaphat,dkk 2002. Konsep Dasar IPA 1, Jakarta: Pusat

23

Anda mungkin juga menyukai