Anda di halaman 1dari 8

SMK NEGERI 5 SISTEM PERIODIK DAN INFORMATION SHEET NO : 3

BANDUNG STRUKTUR ATOM


PROGRAM : TEKNIK MATA PELAJARAN : KIMIA
KIMIA KD 3.3 PERTEMUAN KE-1
KOMP. KEAHLIAN : Nama/Tanggal :
KIMIA ANALISIS
A. Tujuan MUK Mengorelasikan struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk
menentukan letak unsur dalam tabel Periodik

B. Indikator 1. Mengidentifikasi karakteristik perkembangan sistem periodik


Keberhasilan 2. Menentukan partikel atom
C. Materi 1. Perkembangan sistem periodik
2. Partikel penyusun atom
Indikator 1
Materi 1
A. Perkembangan Sistem Periodik
1. Hukum Triade, Oktaf Newlands, dan Sistem Periodik Mendeleev
a. Hukum Triade Dobereiner
J.W. Dobereiner tahun 1828 mengelompokkan unsur yang mempunyai sifat yang sama. Tiap kelompok
terdiri dari tiga unsur disebut triade, jika tiga unsur itu disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya
maka massa atom unsur kedua sama dengan massa rata-rata kedua unsur lainnya.
b. Hukum Oktaf Newlands
Menurut Newlands tahun 1863, jika unsur diurutkan berdasarkan kenaikan massa atom, maka unsur
kedelapan mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kesatu. Begitu juga unsur kesembilan sifatnya mirip
dengan unsur kedua dan seterusnya. Keterangan tersebut disebut Hukum Oktaf.
c. Sistem Periodik Mendeleev 1869
Pada waktu yang bersamaan Dimitri Mendeleev dan Lothar Meyer secara terpisah menyusun unsur
berdasarkan prinsip Newlands bahwa unsur-unsur akan menunjukkan sifat-sifat periodik jika diurutkan
berdasarkan kenaikan massa atomnya.
Dasar penyusunan unsur dari Lothar Meyer menitikberatkan pada sifat fisika, sedangkan Mendeleev selain
menggunakan sifat fisika juga menggunakan sifat kimia.

Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah sebagai berikut:


• Sistem periodik pertama dalam bentuk tabel yang terdiri dari delapan lajur vertikal atau golongan dan 7
deret horisontal atau periode.
• Menyediakan tempat yang kosong bagi unsur-unsur yang belum ditemukan dan diberi nama eka boron,
eka alumunium, dan eka silikon yang akhirnya ditemukan Scandium (1879), Galium (1875), dan
Germanium (1886).
• Meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui. Menempatkan unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn
dalam golongan tersendiri.

Kelemahan sistem periodik Mendeleev adalah sebagai berikut:


• Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu golongan,
misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan Li, Na, K, Rb, dan Cs.
• Terdapat beberapa tempat dengan urutan tidak sesuai kenaikan massa atomnya,misalnya : Ar dengan
K, Co dengan Ni, dan Te dengan I.

2. Sistem Periodik Panjang (Sistem Periode Modern)


Yaitu penyusunan unsur berdasarkan kenaikan nomor atomnya (sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari nomor atomnya). Sistem ini merupakan penyusunan sistem periodik Mendeleev, disusun oleh
H.G.J. Moseley. Sistem periodik modern terdiri atas dua lajur, vertikal dan horizontal. Lajur vertikal
menyatakan golongan unsur sedangkan lajur horizontal menyatakan periode unsur. Dalam satu periode,
unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya. Dalam satu golongan, unsur disusun berdasarkan
kemiripan sifat. Untuk lebih jelas perhatikan tabel dibawah ini.

Gambar 5.1. Sistem Periodik Unsur Modern (Bentuk Panjang)

B. Golongan dan Periode Unsur-unsur dalam Sistem Periodik


Sistem periodik modern terdiri dari periode dan golongan. Berdasarkan konfigurasi elektron, periode dan
golongan suatu unsur dapat ditentukan. Unsur golongan utama (IA sampai dengan VIIIA), periode dan
golongan dapat ditentukan sebagai berikut:
Nomor periode : Jumlah kulit (n)
Nomor golongan : Jumlah elektron valensi (jumlah elektron pada kulit terluar)
1. Periode
Nomor periode dinyatakan oleh jumlah kulit (n) suatu unsur. Unsur-unsur dalam satu periode mempunyai
kulit yang sama. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode, yaitu sebagai berikut:
a. Periode 1 berisi 2 unsur, disebut periode sangat pendek
b. Periode 2 berisi 8 unsur, disebut periode pendek
c. Periode 3 berisi 8 unsur, disebut periode pendek
d. Periode 4 berisi 18 unsur, disebut periode panjang
e. Periode 5 berisi 18 unsur, disebut periode panjang
f. Periode 6 berisi 32 unsur, disebut periode sangat panjang
g. Periode 7 berisi 29 unsur, disebut belum lengkap, maksimum berisi 32 unsur, disebut periode sangat
panjang
Contoh : 18Ar, konfigurasi elektron 18Ar: 2, 8, 8. Artinya jumlah kulit = 3, maka unsur Ar terletak pada
periode ke-3.

2. Golongan
Nomor golongan dinyatakan oleh jumlah elektron valensinya. Untuk unsur golongan A elektron valensi
sama dengan jumlah elektron pada kulit terluarnya, kecuali helium. Dibawah ini nama-nama golongan
pada unsur golongan A.
a. Golongan IA disebut golongan alkali, kecuali H
b. Golongan IIA disebut golongan alkali tanah
c. Golongan IIIA disebut golongan boron
d. Golongan IVA disebut golongan karbon
e. Golongan VA disebut golongan nitrogen
f. Golongan VIA disebut golongan oksigen
g. Golongan VIIA disebut golongan halogen
h. Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia
Contoh:
11Na : 2, 8, 1
Jumlah kulit 3 → periode 3
Elektron valensi 1 → golongan IA

Student Activity 1
Sebelum anda melanjutkan pembelajaran membaca pengetahuan yang terdapat di dalam lembaran
informasi ini maka anda harus melakukan kegiatan-kegiatan di bawah ini dengan benar 100%.
1. Apabila unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatif ternyata unsur-unsur yang
berselisih satu oktaf menunjukkan persamaan sifat, kenyataan ini ditemukan oleh ......................
2. Mendeleev menyusun unsur-unsur dalam bentuk sistem periodik berdasarkan
kenaikan .........................
3. Apabila unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, unsur yang nomor 8
mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kesatu. Pengelompokan ini dikemukakan
oleh .........................
4. Jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom relatifnya, ternyata unsur kedua massa atomnya
rata-rata massa atom unsur pertama dan ketiga. Pengelompokan ini dikemukakan
oleh ...........................
5. Sistem periodik yang kita gunakan sekarang merupakan hasil penyempurnaan sistem
periodik ................
Pada saat anda menyelesaikan aktivitas dapat dilakukan dengan membaca pengetahuan pada materi 1 di
atas.
Periksakan kegiatan tersebut kepada guru pembimbing dan apabila anda telah menyelesaikan 100%,
maka guru pembimbing akan membubuhkan paraf dan anda dapat melanjutkan ke pembelajaran materi 2
berikutnya.

Indikator 2
Materi 2
Struktur Atom
1. Struktur Atom Berdasarkan Teori Atom Bohr
Struktur atom menggambarkan tersusunnya partikel-partikel dasa dalam atom,. Menurut Bohr, setiap
elektron dalam atom mengelilingi inti atom dalam lintasan tertentu yang stasioner disebut orbit atau kulit.
Elektron dapat berpindah dari orbit yang satu ke orbit yang lainnya dengan memancarkan atau menyerap
energi.

Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif , yang dikelilingi oleh elektron-elektron yang
tersebar dalam kulit-kulit atom. Inti atom dibangun oleh proton dan netron. Jadi partikel-partikel penyusun
atom adalah proton, netron dan elektron.
 Proton merupakan partikel bermuatan positif dengan massa 1 sma dan ditentukan oleh Goldstein.
 Netron merupakan partikel tak bermuatan dengan massa 1 sma dan ditemukan oleh James Chadwick.
 Elektron merupakan partikel bermuatan negatif dengan massa 0 sma dan ditemukan oleh J.J
Thomson.

2. Lambang Atom Unsur


 Unsur Netral
Atom unsur dilambangkan sebagai berikut:
Keterangan:
X = lambang atom unsur netral
A = nomor massa
= jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah neutron + A
Suatu atom dikatakan netral (tak bermuatan) jika jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya.

 Unsur / Atom Bermuatan Positif (kation)


X+ → melepas elektron (jumlah elektron berkurang)
Neutron = A-Z
No atom = proton
Elektron = Z- banyaknya muatan positif

 Unsur / Atom Bermuatan Negatif (anion)


X- → menangkap elektron (jumlah elektron bertambah)
Neutron = A-Z
No atom = proton
Elektron = Z + banyaknya muatan negatif

3. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar atom suatu unsur. Elektron
valensi digunakan untuk membentuk ikatan kimia sehingga elektron valensi merupakan penentu sifat kimia
atom suatu unsur. Unsur yang mempunyai elektron valensi sama ternyata mempunyai sifat kimia yang
mirip dan unsur-unsur tersebut diletakan pada golongan yang sama pada sistem periodik unsur.
Untuk menentukan elektron valensi dari suatu atom, kita harus mengetahui daya tampung pada masing-
masing kulit atom, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.

Tabel 3.1. Daya tampung elektron pada masing-masing kulit


Kulit Bilangan Kuantum (n) Daya Tampung Elektron (2n2)
K 1 2 x 12 = 2
L 2 2 x 22 = 8
M 3 2 x 32 = 18

Konfigurasi Elektron
Berdasarkan daya tampung masing-masing kulit atom maka dapat dibuat konfigurasi elektron (susunan
pada tiap-tiap kulit) unsur-unsur seperti dibawah ini.

Tabel 3.2. Konfigurasi elektron unsur-unsur dengan nomor atom sampai 20


Nomor atom Lambang unsur Jumlah elektron pada masing-masing kulit
K L M N O P Q
1 H 1
2 He 2
3 Li 2 1
4 Be 2 2
5 B 2 3
6 C 2 4
7 N 2 5
8 O 2 6
9 F 2 7
10 Ne 2 8
11 Na 2 8 1
12 Mg 2 8 2
13 Al 2 8 3
14 Si 2 8 4
15 P 2 8 5
16 S 2 8 6
17 Cl 2 8 7
18 Ar 2 8 8
19 K 2 8 8 1
20 Ca 2 8 8 2
Kulit yang lebih dahulu diisi elektron adalah kulit yang tingkat energinya paling kecil, yaitu kulit K (n = 1),
kemudian kulit L, M, N dan seterusnya. Konfigurasi elektron seperti ini hanya untuk atom-atom yang
sederhana yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 20. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa elektron valensi
dai H adalah 1, elektron valensi dari He adalah 2, elektron valensi dari Li adalah 1, elektron valensi dari Be
adalah 2 dan seterusnya. Unsur yang memiliki elektron valensi 1 dan 2 termasuk unsur logam, sedangkan
unsur yang memiliki elektron valensi 3 termasuk metaloid, dan unsur yang memiliki elektron valensi sama
dengan 4 sampai 8 termasuk nonlogam.

4. Nomor Atom dan Massa Atom


a. Nomor atom
Nomor atom suatu unsur ditentukan oleh jumlah proton. Jumlah proton dalam inti atom merupakan
sifat khas masing-masing unsur. Pada atom netral, nomor atom menunjukkan jumlah elektron.
Nomor atom (Z) = jumlah proton atau jumlah elektron
b. Nomor massa
Massa atom (nomor massa) ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah netron (jumlah nukleon).
Nomor massa (A) = jumlah proton + jumlah netron
= jumlah nukleon
Dimana jumlah netron = A – Z
Kita dapat menentukkan jumlah proton dan netron suatu atom jika diketahui nomor atom dan
nomor massa atom tersebut. Begitu juga sebaliknya dengan mengetahui jumlah proton dan netron dari
suatu atom kita dapat menentukkan nomor atom dan nomor massanya.
Contoh:
35
1) Atom klorin disimbolkan dengan 17 Cl ,tentukan jumlah proton dan elektronnya.
Jawab:
Nomor atom = 17, p = 17
Nomor massa = 35
p+n = 35
17 + n = 35
n = 12
35
Berarti 17 Cl memiliki 17 proton, 18 neutron, dan 17 elektron.
2) Tentukan nomor atom dan nomor massa dari suatu unsur yang inti atomnya mengandung:
a) 19 proton dan 20 netron
b) 25 proton dan 30 netron
Jawab:
a) Nomor atom = 19, p = 19
Nomor massa = 19 + 20 = 39
b) Nomor atom = 25, p = 25
Nomor massa = 25 + 30 = 55

5. Isotop, Isobar, Isoton, dan Isoelektron


a. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom sama, tetapi mempunyai nomor massa
berbeda. Karena setiap unsur mempunyai atom-atom dengan nomor atom yang sama maka dapat
dikatakan isotop adalah unsur yang mempunyai jumlah proton sama tetapi nomor massa berbeda. Berikut
contoh isotop atom klorin:
35 37
17 Cl 17 Cl
p : 17 p : 17
n : 18 n : 20
e : 18 e : 17

b. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang nomor atomnya (Z) berbeda (unsur yang berbeda) tetapi nomor
massanya (A) sama.
Berikut ini contoh-contoh atom isobar:
14 14
a) 7N dan 6 C , nomor massa N = C = 14
24 24
b) 11 Na
dan 12 Mg , nomor massa Na = Mg
= 24
c. Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda, tetapi jumlah neutronnya sama. Berikut ini
adalah contoh atom-atom yang isoton:
31 32
a) 15 P dan 16 S , jumlah netron P = S = 16
40 39
b) 20 Ca
dan 19 K
, jumlah netron Ca = K = 20
d. Isoelektron
Isoelektron adalah atom-atom dari unsur yang berbeda, tetapi jumlah elektronnya sama. Contoh :
27 3+
13 Al , p = 13, n = 14, e = 10.

Student Activity 2
Sebelum anda melanjutkan pembelajaran membaca pengetahuan yang terdapat di dalam lembaran
informasi ini maka anda harus melakukan kegiatan-kegiatan di bawah ini dengan benar 100%.
Pada saat anda menyelesaikan aktivitas dapat dilakukan dengan membaca pengetahuan pada materi 2 di
atas.

1. Partikel-partikel penyusun atom adalah:


a. .................................................yang bermuatan................................................
b. .................................................yang bermuatan................................................
c. .................................................yang bermuatan................................................
2. Lengkapi tabel dibawah ini.
Nomor atom Nomor massa Proton Neutron Elektron
56 137 …. …. ….
…. 56 …. 30 ….
…. …. 18 22 ….
3. Tentukan jumlah elektron, proton, dan neutron dari atom/ion:
40 +
a. 19 K e=............. p=............ n=............
108
b. 47 Ag e=............. p=............ n=............
32 2-
c. 16 S e=............. p=............ n=............

4. Diberikan unsur-unsur berikut ini.


13 18 14 17
a. 6C c. 10 Ne e. 7N g. 8O
14 16 24 23
b. 6C d. 7N f. 12 Mg h. 11 Na
Tentukan pasangan unsur-unsur yang memiliki isotop, isobar, dan isoton.
Jawaban:pasangan isotop:..................................................................................................................
pasangan isobar:..................................................................................................................
pasangan isoton:..................................................................................................................

Periksakan kegiatan tersebut kepada guru pembimbing dan apabila anda telah menyelesaikan 100%,
maka guru pembimbing akan membubuhkan paraf dan anda dapat melanjutkan ke pembelajaran materi 3
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai