0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sejarah kolonialisme di Indonesia, dimulai dari kedatangan bangsa Eropa pada abad ke-16 hingga sistem tanam paksa pada abad ke-19. Ringkasannya adalah: (1) Bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda mulai berdagang rempah-rempah di Indonesia pada abad ke-16; (2) Belanda kemudian mendirikan VOC untuk memonopoli perdagangan; (3) Sistem tanam p
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sejarah kolonialisme di Indonesia, dimulai dari kedatangan bangsa Eropa pada abad ke-16 hingga sistem tanam paksa pada abad ke-19. Ringkasannya adalah: (1) Bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda mulai berdagang rempah-rempah di Indonesia pada abad ke-16; (2) Belanda kemudian mendirikan VOC untuk memonopoli perdagangan; (3) Sistem tanam p
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sejarah kolonialisme di Indonesia, dimulai dari kedatangan bangsa Eropa pada abad ke-16 hingga sistem tanam paksa pada abad ke-19. Ringkasannya adalah: (1) Bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda mulai berdagang rempah-rempah di Indonesia pada abad ke-16; (2) Belanda kemudian mendirikan VOC untuk memonopoli perdagangan; (3) Sistem tanam p
1 Penjelajahan Samudera Faktor penjelajahan bangsa Barat ke dunia timur: 1. Dikuasainya Konstantinopel & Lisabon (pelabuhan dagang besar) oleh Turki (Islam) 2. Kemajuan IPTEK 3. Kemajuan di bidang navigasi & pelayaran 4. Pembuktian Teori Heliosentris (Copernicus) yang menyatakan bumi itu bulat 5. Semangat berpetualang 6. Menyebarkan agama Kristen (Reconquista) 7. Mencari daerah asal penghasil rempah-rempah 8. Kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya “Imago Mundi” (citra dunia) Berikut tokoh-tokoh penjelajahan samudera Negara Tokoh Daerah yang ditemukan Portugis Bartholomeus Diaz Tanjung Harapan (ujung selatan benua Afrika) Amerigo Vespucci Pedalaman benua Amerika Vasco da Gama Calicut/Calcuta (India) Alfonso d’Albuquerque Selat Malaka Cabral Brazilia Spanyol Christoper Columbus Kepulauan Bahama Balboa Menyebrangi Samudra Pasifik Ponce de Leon Menemukan Florida Hernando Cortez Menemukan Mexico Magelhaens Mengelilingi dunia & mendarat di Philipina Pizzaro Menakhlukan Peru Perancis Cartier Menemukan Sungai St. Lawrence Champlain Menemukan Quebec Marquette Menjelajahi Sungai Missisipi Inggris Cabot Menjelajahi Pantai Labrador Drake Mengelilingi Dunia Gilbert Menjelajahi New Founland Belanda Hudson Menjelajahi Sungai Hudson 2 Kolonialisme & Imperialisme Kolonialisme: sistem penjajahan dengan penguasaan suatu wilayah & rakyatnya untuk tujuan- tujuan yang bersifat militer atau eksploitasi ekonomi Imperialisme: sistem penjajahan dengan membentuk daerah koloni (jajahan) kemudian menanamkan pengaruh di semua bidang kehidupan di daerah koloni. Bentuk imperialism: a) Imperialisme Kuno (sebelum revolusi industri). Negara2nya: Portugis & Spanyol. Tujuan: 1. Gold : Kekayaan 2. Glory : Kejayaan 3. Gospel : Penyebaran Agama b) Tujuan Imperialisme Modern (sesudah revolusi industri). Negara2nya: Belanda, Inggris, Perancis. Tujuan (untuk kepentingan industri): 1. Mendapat bahan baku untuk industri 2. Mendapat daerah pasaran untuk menjual hasil industri 3. Mengeksploitasi SDA Negara jajahan Merkantilisme & Kapitalisme Merkantilisme: kebijakan politik & ekonomi Negara imperialis dengan tujuan menumpuk kekayaan berupa logam mulia (emas) sebagai ukuran kekayaan, kekuasaan, dan kesejahteraan Merkantilisme mendukung Imperialisme Kuno Kapitalisme: sistem ekonomi perdagangan yang dijalankan & dikuasai oleh pemilik modal (kapital) untuk memenuhi kebutuhan industri yang didukung & difasilitasi oleh pemerintah Kapitalisme mendukung Imperialisme Modern Kedatangan Bangsa Barat Kedatangan bangsa Barat ke Nusantara pada awalnya ditujukan untuk kepentingan perdagangan (mencari komoditas rempah2), tetapi pada perkembangannya mengarah pada pembentukan kekuasaan politik & monopoli perdagangan Bangsa Barat yang datang ke Indonesia antara lain: 1. Portugis, pertama kali mendarat di Malaka tahun 1511 (dipimpin Alfonso d’Albuqueque) 2. Spanyol, pertama kali mendarat di Maluku tahun 1512 (dipimpin Sebastian d’Elcano) 3. Belanda, pertama kali mendarat di Banten tahun 1596 (dipimpin Cornelius de Houtman) Terjadi konflik wilayah eksploitasi antara Portugis & Spanyol, sehingga diadakan: 1. Perjanjian Tordesillas (dicetuskan oleh Paus Yulis II). Isinya: Garis Tordesillas membagi dunia ke dalam dua wilayah kekuasaan (membentang dari kutub utara ke kutub selatan melalui Kepulauan Verde di Afrika Selatan) Spayol (sebelah Barat) & Portugis (sebelah Timur) 2. Perjanjian Zaragoza (dicetuskan oleh Paus Yulis II) Tahun 1512 Portugis berhasil menguasai Ternate, begitu pula Spanyol telah bersekutu dengan Tidore (sehingga timbul konflik antara Portugis & Spanyol di Maluku) Isi perjanjian Zaragoza: a) Garis Zaragoza membagi membagi dunia menjadi dua wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh meridian Jailolo di Irian (Papua) b) Dengan demikian Spanyol harus kembali ke Filiphina 3 VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) Latar belakang pendirian VOC (Kongsi Dagang Belanda): Untuk menghentikan persaingan yang tidak sehat antar pedagang Belanda Tujuan pendirian VOC: Untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi Belanda VOC memiliki Hak Octrooi (hak istimewa), yaitu: 1. Memonopoli perdagangan 2. Mengagngkat tentara 3. Melakukan perundingan dengan penguasa local 4. Mencetak uang 5. Mendirikan benteng VOC memiliki peraturan-peraturan dalam melaksanakan monopolinya, yaitu: 1. Verplicte Leverantie: Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang ditentukan Belanda 2. Contingenten Stelsel: pajak wajib hasil bumi 3. Hak Ekstirpasi: pemusnahan tanaman rempah2 (yang dianggap produksinya berlebih) untuk menstabilkan harga 4. Pelayaran Hongi: Pelayaran untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan Faktor penyebab kemunduran VOC 1. Banyak pegawai korupsi 2. Moral pegawai VOC yang rendah 3. Hutang VOC yang semakin besar 4. Perkembangan paham liberalisme 5. Tidak seimbangnya neraca perdagangan 6. Pendudukan Perancis 1795 Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan 2 Pemerintahan Daeendels (1808 – 1811) Pada masa penakhlukan Napoleon Bonaparte (Perancis), Belanda dikuasai oleh Perancis dan dipimpin Louis Napoleon (sepupu Napoleon Bonaparte) Pemerintahan Perancis di Belanda mengangkat Daendels jadi Gubernur Jenderal di Nusantara Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Upayanya antara lain: 1. Membangun & memperkuat ketentaraan 2. Membangun jalan raya pos Anyer – Panarukan (Kerja Rodi) 3. Membangun Pelabuhan & Benteng Kebijakan Daendels dalam bidang ekonomi & keuangan 1. Membentuk dewan pengawas keuangan 2. Mengeluarkan uang kertas 3. Memperbaiki gaji pegawai 4. Pajak in Natura (barang) 5. Preanger Stelsel: Kewajiban menanam kopi bagi masyarakat Priangan 6. Perdagangan bebas Kebijakan Daendels dalam bidang sosial 1. Memberlakukan kerja rodi (kerja paksa) 2. Mengembangkan perbudakan 3. Menghapu keistimewaan Sultan & kaum bangsawan (menyebabkan ia tidak disukai oleh golongan bangsawan kerajaan) Kebijakan Daendels dalam bidang peradilan 1. Menerapkan sistem peradilan keliling 2. Menerapkan sistem peradilan yang tegas & tidak memihak 3. Menerapkan pengadilan untuk orang Eropa, Timur Asing, Pribumi Karena kondisi perekonomian yang buruk & sosoknya tidak disukai oleh kaum bangsawan lokal, maka Daendels digantikan “Janssen” Pada masa Janssen, Belanda menyerah pada Inggris dalam Kapitulasi Tuntang 3 Kekuasaan Inggris (1811 – 18 16) Tahun 1811 Indonesia menjadi jajahan Inggris : East Indian Company (EIC) Lord Minto (pemimpin EIC) mengangkat Thomas Stanford Raffless sebagai Gubernur Jenderal Kebijakan2 Raffless: 1. Membagi Jawa menjadi 16 Karesidenan 2. Pengadilan berdasarkan pengadilan Inggris 3. Sistem Sewa Tanah (Land Rent) 4. Mendirikan Kebun Raya Bogor 5. Mengganti sistem pemerintahan kolonial menjadi feodal 6. Penghapusan pajak bumi (Contingenten) 7. Mengadakan monopoli garam & minuman keras 8. Penghapusan rodi & perbudakan 9. Mengenalkan sistem monetisasi (penggunaan mata uang) 10. Penemu bunga Raflessia Arnoldi (bunga bangkai) Kekuasaan Raffles di Indonesia berakhir pada tahun 1814 setelah terjadi Konvensi London pasca kekalahan Napoleon (Inggris harus mengembalikan semua wilayah jajahan Belanda yang telah dikuasainya) 4 Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) 1830-1870 Sistem tanam paksa yang dicetuskan Van den Bosch disebut puncak penjajahan Belanda Latar belakang diterapkannya sistem tanam paksa: 1. Kas belanda kosong akibat perang (Perang Jawa/Diponegoro) 2. Sejak tahun 1830 Belanda telah mengusai secara penuh pulau Jawa 3. Mengusahakan tanaman yang laku di pasaran Internasional (teh, kopi, gula, nila, tembakau) Aturan tanam paksa sebenarnya tidak merugikan petani, namun dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan sehingga sangat menyengsarakan petani Tanam paksa berhasil menyelamatkan ekonomi Belanda & membuat rakyat Belanda makmur Reaksi terhadap tanam paksa: kritik dari E. Douwes Dekker dengan menggunakan nama samara Multatuli dalam bukunya “Max Havelaar” 5 Zaman Liberal 1870 Latar belakang zaman liberal 1. Kegagalan sistem tanam paksa (tidak lagi optimal dalam memberikan keuntungan ekonomis & menyebabkan penderitaan rakyat) 2. Kemenangan kaum liberal di parlemen Belanda 3. Kritik yang keras terhadap pelaksanaan sistem tanam pakasa Ciri2 Zaman liberal: 1. Penerapan Politik Pintu Terbuka: Pemerintah membuka jalan bagi para investor swasta asing untuk menanamkan modal/investasi di Hindia Belanda (Indonesia) 2. Pengesahan UU Agraria Tahun 1870 3. Banyak berdirinya perkebunan2 swasta besar 4. Peran pemerintah Kolonial dalam sistem perekonomian terbatas (hanya mengatur regulasi, menyediakan fasilitas, menetapkan pajak) 6 Politik Etis (Politik Balas Budi) 1900 Reaksi dari kaum Humanis terhadap pelaksanaan sistem tanam paksa yang dianggap sangat menyengsaran rakyat pribumi menyebabkan digelorakannya politik balas budi Pemerintah kolonial dianggap punya hutang besar terhadap rakyat pribumi Indonesia (mereka yang membuat rakyat Belanda makmur, sementara nasib rakyat pribumi miskin, menderita, dan tertinggal) Politik Etis (Balas Budi) dicetuskan oleh Van Deventer Trilogi Van Deventer: 1. Edukasi (pendidikan) 2. Irigasi (pengairan) 3. Transmigrasi/emigrasi (pemindahan penduduk dari Jawa keluar Jawa) Dalam prakteknya, kebijakan ini hanya dimanfaatkan untuk penyediaan pegawai terdidik murah dari kaum pribumi bagi perkebunan2 swasta besar Politik etis bagaimanapun juga berperan penting dalam mencetak golongan terpelajar pribumi yang nantinya aktif pada masa pergerakan nasional 7 Perlawanan Daerah terhadap Pendudukan Bangsa Barat Perlawanan Rakyat Maluku. Tokohnya: 1. Thomas Matulessy (Kapiten Pattimura) 2. Christina Marta Tiahahu Perang Paderi di Minang (dilatar belakangi konflik antara kaum Islam Vs kaum adat/paderi). Tokohnya: 1. Imam Bonjol Perang Diponegoro/Perang Jawa 1825-1830 (sebab khususnya: Belanda membangun jalan yang melintasi makam leluhur Diponegoro). Perang Aceh. Tokohnya: 1. Teuku Umar 2. Teuku Cik Di Tiro 3. Cut Nyak Dien Perang Bali: Dilatar belakangi penghapusan hukum Tawan Karang (kapal asing yang terdampar di wilayah Bali menjadi milik kerajaan Bali) oleh Belanda Tokoh: I Gusti Ktut Jelantik Disebut Perang Puputan (sampai titik darah penghabisan) Perang Banjar di Banjarmasin. Tokohnya: 1. Sultan Adam 2. Pangeran Tamjidilah 3. Pangeran Hidayatullah 4. Pangeran Prabu Anom 8 Ciri-ciri Perlawanan Sebelum Abad ke-20 M Bersifat kedaerahan (regional) Menggunakan cara kekerasan/perang/bersenjata Belum adanya persatuan Belum ada tujuan yang jelas Tergantung pada seorang pemimpin yang kharismatik