Laporan Pra Nikah Natasha Priskila
Laporan Pra Nikah Natasha Priskila
Disusun Oleh :
Nama :Ariska Surya Mandarie
NIM :PO.62.24.2.20.333
Kelas :Pendidikan Profesi Bidan Angkatan II
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Mengesahkan,
Pembimbing Institusi,
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan laporan pendahuluan tenang “Konsep
Dasar Asuhan Pra Nikah”. Laporan ini diajukan guna Memenuhi Persyaratan
Ketuntasan Praktik Kebidanan Fisiologi Holistik Pra Nikah.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya laporan pendahuluan ini.
Palangka Raya,
Oktober 2020
ii
Ariska Surya
Mandarie
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................. 3
A. Persiapan Pra Nikah................................................................................................. 3
B. PersiapanFisik.......................................................................................................... 3
C. Persiapan Gizi Pra Nikah......................................................................................... 4
D. Imunisasai TT.......................................................................................................... 6
E. Informasi Tentang Kehamilan, Perencanaan Persalinana dan Kontrasepsi............. 6
F. Pilihan Metode Kontrasepsi Bagi Pasangan Baru Yang Ingin Menunda
Kehamilan................................................................................................................ 11
G. Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah.......................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akad janji nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan awal
dari kesefakatan bagi calon pengantin untuk saling memberi ketenangan (sakinah) dengan
mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta dan kasih (mawaddah wa rahmah
(Kemenkes, 2018)).
Penyebutan nama Tuhan Yang Maha Esa dalam akad/janji pernikahan berarti bahwa
disamping saling bertanggungjawab isteri juga satu dengan yang lain, suami antara
bertanggungjawab pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang dilakukan dalam peran dan
fungsi mereka sebagai suami isteri (Kemenkes, 2018).
Didalam sebuah pernikahan tidak hanya didasari oleh adanya rasa cinta, tetapi juga
melibatkan kesiapan fisik dan mental dari masing-masing pasangan. Kesiapan dalam sebuah
pernikahan diperlukan baik dari segi kehidupan sosial, ekonomi, fisiologi, maupun psikologi.
(Dalam Zein & Suryani, 2005: Jurnal Konseling Indonesia, 2017).
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental dari setiap ibu.
Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum masa kehamilan. Proses
kehamilan yang direncanakan dengan baik, maka akan berdampak positif pada kondisi janin
dan adaptasi fisik dan psikologis dari ibu menjadi lebih baik (Jurnal kebidanan, 2017).
Menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah sebelum kehamilan disebabkan karena gizi
yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi seperti lancarnya proses
pematangan sel telur dengan kualitas baik dan proses pembuahan yang sempurna (Susilowati
dkk. 2016).
Program imunisasi TT merupakan salah satu program penting di sector kesehatan
tujuannya untuk menurunkannya angka kesakitan, kecacatan, ekmatian dari penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu program penting yang
dianjurkan pemerintah karena imunisasi TT (tetanus Toksoid) membangun kekebalan tubuh
untuk mencegah infeksi tetanus.
1
2
Imunisasi juga diberikan pada ibu hamil dan calon pengantin. Tujuannya untuk
melindungi ibu dan bayi dari penyakit tetanus karena antibodi dihasilkan dan diturunkan pada
bayyi melalui plasenta dan mengurangi resiko tetanus pada neonatal (Samiastuti, 2016).
B. Tujuan
Untuk memenuhi tugas praktik Asuhan Holistik pada Pra Nikah
BAB II
TINJAUAN TEORI
B. Persiapan fisik
Dalam rangka mempersiapkan kesehatannya sebelum menikah, catin perlu menjalani
beberapa prosedur pemeriksaan, antara lain:
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital: suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah
2. Pemeriksaan status gizi:
a. Berat badan
b. Tinggi badan
3
4
Sebelum memasuki jenjang pernikahan, catin perlu melakukan persiapan gizi antara lain :
1. Setiap pasangancatik dianjutkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
2. Setiap catin perempuan dianjukan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang
mengandung zat gizi dan asam folat seminggu sekali.
5
3. Bagi catin perempuan yang mengalami KEK (Kurang Energi Kalori) dan anemia
maka perlu ditentukan penyebabnya dan ditatalaksanakan sesuai dengan penyebab
tersebut.
4. Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang kedalam tubuh catik perlu
mengonsumsi lima kelompok pangan yang beraneka ragam setiap hari atau setiap kali
makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk pauk,
sayuran, buah-buahan dan minuman. Proporsinya dalam setiap kalimakan dapat
digambarkn dalam isi PIRINGKU yaitu :
a. Sepertiga piring berisi makanan pokok
b. Sepertiga piring berisi sayuran
c. Sepertiga piring berisi lauk pauk dan buah-buahan dalam proporsi yang sama
5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga agar tubuh tetap sehat:
a. Biasakan minum air putih 8 gelas per hari
b. Hindari minum teh atau kopi setelah makan
c. Batasi mengonsumsi garam, gula, dan lemak/minyak
Berikut adalah 4 pilar gizi seimbang yang dapat dijadikan pedoman untuk gaya hidup sehat.
Pilar 1
Menkonsumsi Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4
pangan beraneka Membiasakan Melakukan Mempertahankan
ragam perilaku hidup aktivitas fisik dan membantu
bersih berat badan
normal
Alasan :
1. Pilar 1Tidak ada satu jenispun pangan yang mempunyai
2. Pilar 2 Adanya hubungan tinbal balik antara infeksi dan status gizi
3. Pilar 3 Aktivitas fisik memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh
4. Pilar 4 Merupakan salah satu indikator bahwa telah terjadi keseimbangan
gizi didalam tubuh
6
D. Imunisasi TT
lmunisasi Td untuk WUS (Wanita Usia Subur) termasuk ibu hamil dan catin,
merupakan imunisasi lanjutan yang terdiri dari imunisasi terhadap penyakit Tetanus dan
Difteri. Catin perempuan perlu mendapat imunisasi Tetanus agar memiliki
kekebalan sehingga bila hamil dan melahirkan, ibu dan bayi akan terlindungi dari
penyakit Tetanus.
1. Tiap WUS (15-49 tahun) diharapkan sudah mendapat 5 kali imunisasi Tetanus
lengkap (T5).
2. Sebelum lmunisasi, dilakukan penentuan status imunisasi Tetanus (status T) melalui
skrining. Jika status T belum lengkap, maka catin perempuan harus melengkapinya
di Puskesmas.
3. Pemberian imunisasi Tetanus tidak perlu diberikan, apabila status T sudah
mencapai T5, yang harus dibuktikan dengan catatan yang tercantum antara lain
pada Kartu lmunisasi, buku Kesehatan lbu dan Anak, buku Rapor Kesehatanku,
kohort dan/atau rekam medis catin yang bersangkutan.
(pembuahan) paling mungkin terjadi, karena pada periode tersebut terdapat sel
telur yang matang dan setiap dibuahi.
1) Masa subur dapat diketahui dengan cara menghitung ovulasi/masasubur
pada wanita
2) Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid,
sedangkan masa subur biasa akan terjadi kurang lebih tiga hari sebelum dan
sesudah menuju puncak masa subur tersebut.
Siklus Menstruasi
b. Proses Kehamilan
c. Tanda-tanda kehamilan
Terdapat beberapa tanda-tanda kehamilan, antara lain :
1) Tidak mendapatkan menstruasi/haid sebagaimana biasanya (tidak mentruasi
pada siklus haid bulan berikutnya)
2) Timbulnya rasa mual, muntah-muntah dan pusing terutama pada pagi hari serta
sering buang ar kecil
3) Tidak ada nafsu makan
4) Tes kehamilan positif (+)
5) Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat terdengar detak
jantung janin
6) Perut membesar dan dirasakan gerakan janin
Mengonsumsi pil KB kombinasi adalah salah satu jenis kontrasepsi yang mudah
dilakukan. Anda tinggal meminumnya setiap hari pada waktu yang sama, sesuai
anjuran dokter. Pemakian pil sebagai alat kontrasepsi akan sangat efektif apabila
diminum setiap hari. Maka dari itu, dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi jika memilih
menggunaan jenis kontrasepsi ini. Penggunaan pil KB yang tidak teratur pasalnya bisa
berujung pada terjadinya kehamilan.
1) Kelebihan
a) Pil KB tidak memengaruhi kesuburan, jadi meskipun meminumnya dalam
jangka waktu yang lama, masih bisa hamil setelah berhenti mengonsumsi pil
kontrasepsi tersebut
b) Pil KB juga dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti mengatasi
nyeri haid, mencegah kurang darah dan mencegah penyakit kanker
2) Kekurangan atau efek samping
a) Penggunaan pil KB pada bulan pertama mungkin akan menimbulkan efek
samping, misalnya mual, perdarahan atau flek di masa haid, kenaikan berat
badan, hingga sakit kepala. Namun, efek ini tidaklah berbahaya
b) Jika Anda masih menyusui, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum
memakai pil KB. Pasalnya, tidak semua pil KB bisa digunakan oleh ibu
menyusui. Sebagian pil KB, terutama pil KB dengan hormon kombinasi
progresteron dan estrogen dapat menghentikan produksi air susu ibu (ASI)
6) Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi yang mudah dan praktis digunakan.
Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat, terutama setelah
ditambahkan lubrikan spermisida di alat ini.
a) Kelebihan :
Selain kehamilan, kondom juga bisa mencegah penularan penyakit
kelamin, termasuk infeksi HIV/AIDS
b) Kekurangan atau efek samping :
a) Penggunaan kondom bagi sebagian orang dapat menimbulkan alergi
dari bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi ini
13
b) Pada pemakaian yang tidak tepat, kondom bisa terlepas. Jika terjadi hal
tersebut, kehamilan pun bisa terjadi
7) Suntik
Suntik KB termasuk kontrasepsi yang cukup diminati banyak wanita. Alat
kontrasepsi ini bisa digunakan setiap 1-3 bulan sekali.
a) Kelebihan
Suntik KB aman digunakan bagi wanita menyusui setelah 6 minggu
pascapersalinan
b) Kekurangan atau efek samping
a) Keluar flek-flek
b) Perdarahan ringan di antara dua masa haid
c) Sakit kepala
d) Kenaikan berat badan
Metode Modern Jangka Panjang
a. Susuk KB atau implan
Implan digunakan dengan cara memasukan susuk pada lengan bagian atas. Ada
beberapa jenis susuk yang memiliki masa penggunaan berbeda. Susuk 1 dan 2 batang
bisa digunakan selama 3 tahun, sedangkan susuk 6 batang digunakan 5 tahun.
1) Kelebihan :
Susuk KB aman digunakan bagi wanita menyusui dan dapat dipasang setelah 6
minggu pascapersalinan
2) Kekurangan atau efek samping :
a) Perubahan pola haid dalam batas normal adalah efek samping yang biasanya
terjadi dari penggunaan implant
b) Perdarahan ringan di antara masa haid
c) Keluar flek-flek
d) Tidak haid
e) Sakit kepala
b. IUD
Merupakan alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti huruf T. IUD dapat digunakan
dengan cara, dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan atau dokter yang terlatih.
14
Jika catin perempuan mengalami gizi kurang sebaiknya menunda kehamilan dengan
ber- KB dan mendapatkan penanganan kesehatan sampai status gizinya baik.
3. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit menular berupa peradangan hati yang disebabkan
oleh virus Hepatitis B. Virus Hepatitis B dapat ditularkan melalui darah atau cairan
tubuh dari penderita yang terinfeksi, seperti cairan serebrospinal, cairan vagina dan
cairan tubuh lainnya.
Apabila salah satu catin menderita Hepatitis B, akan dapat menularkan kepada
pasangannya dan keturunannya.
a. Gejala.
Tidak khas dan sering tanpa gejala sehingga banyak orang tidak menyadari dirinya
telah terinfeksi. Gejala seringkali timbul dalam keadaan penyakit yang sudah lanjut
seperti sirosis (penyakit liver) bahkan kanker hati, sehingga Hepatitis sering disebut
sebagai silent killer atau penyakit mematikan. Gejala yang dapat timbul :
1) Demam
2) Mual dan muntah
3) Rasa lelah
4) Kencing berwarna gelap seperti the
5) Mata dan kulit berwarna kuning
b. Faktor risiko penularan :
1) 95% penularan berasal dari ibu hamil pengidap virus Hepatitis B ke bayi yang
dikandung atau dilahirkan
2) 3-5% penularan melalui :
a) Hubungan seksual tidak aman dengan pengidap Hepatitis B
b) Transfusi darah terkontaminasi virus Hepatitis B
c) Penggunaan jarum suntik bergantian yang terkontaminasi virus Hepatitis B
c. Pencegahan:
1) Menghindari faktor risiko penularan Hepatitis B
2) Imunisasi Hepatitis B yang diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan ke-0,1
dan 6
Bila sudah terdeteksi Hepatitis B :
18
5. Malaria
Indonesia mempunyai banyak daerah endemis Malaria. Penyakit ini disebabkan
oleh sekelompok parasit Plasmodium yang hidup dalam sel darah merah yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasite
Plasmodium. Malaria juga dapat ditularkan melalui transfuse darah yang
terkontaminasi parasit Plasmodium. Seseorang yang menderita Malaria dapat terlihat
sehat dan tidak menunjukkan gejala.
Malaria bias menyebabkan Anemia, dan pada catin perempuan kelak dapat
mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya. Anemia pada kehamilan dapat
menyebabkan keguguran, risiko perdarahan saat melahirkan, bayi lahir sebelum
waktunya, dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
a. Pencegahan :
1. Penggunaan kelambu saat tidur.
2. Tutup pintu dan jendela menggunakan kawat kasa/kelambu nilon.
3. Gunakan pakaian pelindung yang menutupi lengan dan kaki saat keluar rumah.
4. Gunakan obat krim anti nyamuk.
Catin di daerah endemis Malaria penting mengetahui dan diskrining Malaria untuk
menyiapkan calon ibu agar dapat menjalani kehamilan dan melahirkan bayi yang
sehat.
6. TORCH
TORCH adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Toksoplasma,Rubella,
Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus II (HSV-11) serta virus lainnya.
20
a. Pencegahan
1) Vaksinasi MMR (Mumps Measles Rubella) untuk mencegah komponen Rubella
dari TORCH dilakukan 3-6 bulan dari rencana hamil.
2) Perilaku hidup bersih dan sehat cuci tangan pakai sabun, mencuci bahan
makanan (sayuran, buah, dan lainnya) dengan air bersih yang mengalir, dan
memasak makanan sampai matang sempurna.
b. Penularan :
1) Penularan aktif : konsumsi makanan dan sayuran yang terkontaminasi virus
TORCH dan tidak dimasak sempurna. Makanan/sayuran dapat terkontaminasi
virus TORCH dari kotoran hewan seperti kucing, anjing, ayam, burung, dan
lain-lain.
2) Penularan pasif: dari ibu hamil pengidap TORCH ke janin.
c. Dampak
1) Infertilitas (baik catin perempuan maupun laki-laki)
2) Kelak jika hamil dapat mengakibatkan kecacatan pada janin, misal kelainan
saraf, mata, telinga, otak (mikrosefali atau hidrosefalus), kelainan paru-paru,
limpa, terganggunya fungsi motoric, dll
Apabila diperlukan, catin perempuan sebaiknya diskrining TORCH untuk
menyiapkan calon ibu agar dapat menjalani kehamilan dan melahirkan bayi yang
sehat.
7. Thalassemia
Thalassemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah akibat kekurangan
protein pembentuk sel darah merah yang menyebabkan sel darah merah mudah
pecah, sehingga penderita mengalami kurang darah berat yang dapat mengancam jiwa.
Penyakit ini diturunkan oleh kedua orang tua pembawa sifat Thalassemia kepada anak
kandung dan keturunannya.
Terdapat 2 jenis Thalassemia yaitu Thalassemia Minor dan Thalassemia Mayor.
Orang dengan Thalassemia Minor/ pembawa sifat tampak sehat dan dapat tidak
menunjukkan gejala. Sedangkan orang dengan Thalassemia Mayor memerlukan
pengobatan dan transfusi darah rutin seumur hidup serta memiliki usia harapan hidup
yang relatif pendek
21
a. Penccgahan:
Untuk mencegah kelahiran anak dengan Thalassemia Mayor dilakukan melalui:
1) Skrining Thalassemia sedini mungkin atau sebelum menikah pada catin laki-
laki dan perempuan untuk mengetahui apakah pasangan catin merupakan
pembawa sifat Thalassemia.
2) Jika kedua pasangan catin pembawa sifat Thalassemia memutuskan untuk tetap
menikah, anjurkan untuk menghindari kehamilan dengan selalu menggunakan
kontrasepsi, karena jika hamil berisiko melahirkan anak dengan
Thalassemia Mayor.
b. Deteksi dini:
1) Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit Anemia atau Thalassemia .
2) Pucat dan lemah.
Pasangan pembawa sifat Thalassemia berisik menurunkan penyakit Thalassemia
kepada anak kandung dan keturunannya.
8. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit gangguan faktor pembekuan darah dalam tubuh yang
menyebabkan perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama dan umumnya
dialami oleh laki laki.
Penyakit ini diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tua kepada anak kandung
dan keturunannya. Laki-laki lebih berisiko menderita Hemofilia dengan gejala
ringan hingga berat, sedangkan perempuan hanya sebagai pembawa sifat.
Apabila salah satu pasangan adalah penderita atau pembawa sifat Hemofilia
maka berisiko menurunkan penyakit Hemofilia kepada anak kandung dan
keturunannya.
a. Gejala
1) Perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama misal pada Iuka,
cedera, operasi, cabut gigi, pasca suntikan, dan pasca imunisasi suntik. Tingkat
keparahan tergantung dari jumlah faktor pembekuan di dalam darah.
2) Mudah memar pada kulit bila terbentur, persendian bengkak dan nyeri,
mimisan, sering muntah, sakit kepala, cepat lelah, dan penglihatan ganda.
b. Pencegahan:
22
1) Skrining Hemofilia sedini mungkin atau sebelum menikah pada catin laki-
laki dan perempuan untuk mengetahui apakah pasangan catin merupakan
pembawa sifat atau penderita Hemofilia. Jika salah satu catin merupakan
pembawa sifat atau penderita Hemofilia memutuskan untuk tetap menikah
mempunyai anak akan beresiko melahirkan anak laki-laki dengan Hemofilia atau
anak perempuan pembawa sifat hemofillia.
2) Penggunaan kontrasepsi untuk menghindari kehamilan
9. Infeksi Saluran Reproduksi (ISR)
ISR adalah masuk dan berkembangnya kuman penyebab infeksi ke dalam saluran
reproduksi. ISR dapat ditularkan tanpa hubungan seksual
a. Jenis-jenis ISR
1) Kandidiasis Vaginalis
Gejala
a) Gatal pada kelamin, kemerahan dan peradangan pada bibir vagina dan liang
vagina, disertai bengkak atau Iuka sobekan kecil.
b) Keluarnya cairan yang banyak serta bergumpal dari vagina, kadang-
kadang dapat kental, berwarna putih seperti susu kental atau kekuningan
dan berbau asam.
Komplikasi: Lecet pada kulit di sekitar kelamin.
Pencegahan:
a) Jaga kebersihan alat kelamin.
b) Pakaian dalam tetap bersih dan kering.
2) Vaginosis Bakterial
Gejala.
23
Vagina berbau amis terutama setelah berhubungan seksual, keluarnya cairan dari
vagina namun tidak terlalu banyak, berwarna putih keabu-abuan, melekat pada
dinding vagina, tidak ada tanda-tanda.
Komplikasi : Menyebabkan penyakit radang panggul dan pada ibu hamil dapat
menyebabkan ketuban pecah dini, kelahiran prematur, bayi berat badan lahir
rendah.
Pencegahan:
a) Jaga kebersihan alat kelamin
b) Tidak berhubungan seksual
c) Menggunakan kondom
d) Setia pada pasangan
3) Trikomoniasis
Gejala
Keluarnya cairan yang banyak dari vagina, bernanah, kadang-kadang berbusa,
peradangan pada vagina, berbau seperti ikan busuk, dapat disertai rasa gatal pada
alat kelamin.
Komplikasi : Pada ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan bayi
berat badan lahir rendah.
Pencegahan
a) Jaga kebersihan alat kelamin
b) Tidak berhubungan seksual
c) Menggunakan kondom
d) Setia pada pasangan
10. Infeksi Menular Seksual
a) Gejala IMS
1) Adanya duh tubuh/cairan yang keluar dari alat kelamin (vagina, penis)
atau cairan dari anus, yang berbeda dari biasanya.
2) Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing, atau
menjadi sering kencing.
3) Ada Iuka terbuka/basah di sekitar kelamin atau sekitar mulut. Luka ini bisa
terasa nyeri bisa juga tidak.
24
4) Ada semacam jaringan yang tumbuh seperti jengger ayam atau kutil di sekitar
kelamin.
5) Terjadi pembengkakan pada lipatan paha.
6) Pada laki-laki, terdapat bengkak dan nyeri pada kantung pelir/kantung
zakar.
7) Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak berhubungan dengan
haid/menstruasi.
8) Keluar darah setelah berhubungan seksual.
9) Demam.
b) Macam-macam IMS
25
a. Gonore
Pada laki-laki : keluarnya cairan dari alat kelamin bernanah, kental, berwarna putih
kekuningan. Pada perempuan : seringkali, tanpa gejala, bila ada berupa cairan
terutama akan banyak terlihat didaerah mulut rahim melalui pemeriksaan dalam
oleh tenaga kesehatan.
Komplikasi:
1) Pada laki-laki menyebabkan kemandulan.
2) Pada perempuan menyebabkan mandul dan kehamilan di luar rahim/ektopik.
3) Pada bayi baru lahir dari perempuan dengan Gonore, menyebabkan
Konjungtivitis Gonore yaitu berupa kemerahan pada salah satu atau kedua mata
dengan adanya cairan yang keluar dari mata dengan nanah dan mengakibatkan
kebutaan.
b. Sifilis (RajaSinga)
Gejala: Luka atau koreng, biasanya berjumlah satu, berbentuk bulat atau lonjong,
dasar bersih dan bila diraba terasa kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri bila
ditekan. Kelenjar getah bening di lipat paha bagian dalam membesar, kenyal,
juga tidak nyeri bila ditekan.
Komplikasi:
Perempuan penderita sifilis dapat mengalami keguguran, melahirkan bayi cacat
atau lahir dalam keadaan sudah mati.
c. Herpes Genitalia
Gejala: Herpes genital pertama: timbul bintil-lentingan-luka berkelompok,
di atas dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar lipat paha,
kenyal dan disertai gejala yang menyeluruh dan saling berhubungan
(sistemik).
Herpes genital kambuhan: timbul bila ada faktor stres pikiran,
hubungan seksual berlebihan, kelelahan dan lain- lain. Umumnya luka/lesi
tidak sebanyak dan seberat gejala pertama.
Komplikasi-
1) Dapat menjadi pintu masuk infeksi lain dan bersifat kambuhan seumur hidup.
26
HIV adalah yang paling berbahaya karena selain tidak dapat disembuhkan,
HIV merusak kekebalan tubuh manusia untuk melawan penyakit apapun.
Akibatnya, orang dengan HIV rentan tertular penyakit, walaupun dengan penyakit
infeksi ringan dapat menimbulkan dampak yang parah hingga mengakibatkan
Hepatitis, merupakan peradangan hati yang dapat merusak hingga hati tidak
dapat berfungsi dengan baik. Hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi
vaksin Hepatitis C hingga kini belum ada.
Herpes genetalis sering kambuh dan sangat nyeri jika sedang kambuh. Pada
Herpes, yang dapat diobati hanya gejala luarnya saja, tetapi bibit penyakitnya akan
tetap hidup dalam tubuh penderita selamanya.
Kondiloma Akuminanta/Jengger Ayam. Pada laki-laki dapat menyebabkan
kanker penis sedangkan pada perempuan seringkali menyebabkan kanker rahim.
11. HIV AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus merupakan kuman/virus penyebab AIDS.
AIDS (Acquired lmmuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala/penyakit
akibat menurunnya kekebalan tubuh yang didapat dari infeksi HIV. lnfeksi HIV
ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh manusia. Beberapa cara yang berisiko
menularkan HIV diantaranya:
a. Hubungan seksual tidak aman. Pada saat berhubungan seksual tanpa
kondom, HIV dapat menular dari darah orang yang terinfeksi, cairan mani/sperma
atau cairan vagina langsung ke aliran darah pasangannya, atau melalui selaput
lendir yang berada di bagian dalam vagina, penis atau dubur
b. HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV atau
melalui alat tindakan medis lain yang tercemar HIV.
c. Penggunaan jarum suntik bersama/bergantian pada pecandu narkoba suntik
berisiko tertular HIV.
d. HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, persalinan, dan ketika
menyusui (penularan HIV dari ibu ke anak)
Pencegahan HIV AIDS:
b. Saling Setia
Masing-masing setia pada pasangan dan tidak melakukan hubungan seksual
dengan orang lain.
c. Kondom
Gunakan kondom secara benar setiap kali berhubungan seksual apabila salah satu
pasangan ada yang menderita HIV positif atau status HIV pasangan belum
diketahui.
d. Hindari penggunaan narkoba suntik
Menggunakan jarum bergantian berisiko menularkan HIV dalam jarum yang
tercemar darah. Namun apapun bentuknya, hindari NARKOBA karena hanya
akan merugikan diri sendiri.
e. Penggunaanalatalatyang steril
Jangan gunakan jarum, alat suntik, atau alat peluka (alat penembus) kulit lainnya
(tindik atau tato) secara bergantian. Penularan akan lebih mudah terjadi melalui
darah.
f. Pencegahan Penularan HIV dari lbu ke Anak (PPIA)
1) Apabila salah satu/kedua pasangan mempunyai faktor risiko maka lakukan
tes HIV
2) Jika salah satu/kedua pasangan mengidap HIV, minum obat ARV sesuai
anjuran secara teratur seumur hidup.
3) Pasangan ODHA harus minum Obat ARV dan selalu menggunakan kondom
setiap berhubungan seksual
4) Jika pasangan ODHA ingin memiliki anak, konsultasikan dengan tenaga
kesehatan untuk merencanakan waktu yang tepat untuk hamil sesuai dengan
status kesehatan pasangan
5) Lakukan tes HIV pada saat pemeriksaan kehamilan trimester I dan berikan
ARV Profilaksis pada bayi dari ibu HIV
DAFTAR PUSTAKA
Evrianasari, N. dan J. Dwijayanti. 2017. Pengaruh Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Bagi Catin Terhadap Pengetahuan Catin Tentang Reproduksi dan Seksual di KUA Tanjung
Karang Pusat Pada Tahun 2017. Jurnal Kebidanan
Manuaba, I.A.C., I.B.G.F. Manuaba, dan I.B.G. Manuaba. 2017. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta : EGC
Nita Evrina Sari & Junita Dwijayanti, 2017. Pengaruh Buku Saku Kesehatan Reproduksi da
Seksual Bagi Catin Terhadap Pengetahuan Catin Tentang Reproduksi dan seksual di
Kantor Urusan Agama (KUA) Tanjung Karang Pusat tahun 2017. Bandar Lampung:
Universitas Malahayati Bandar Lampung
Samiastuti, J., 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam
melaksanakan imunisasi tetanus tokssoid di Puskesmas Kasihan II bantul. Yogyakarta:
Universitas Jendral Achmad Yani Yogyakarta
Stephanie Patricia, Sari Komang dan Ayu Kartika, 2016. Gambaran kejadian kurang energy
kronik dan pola makan wanita usia subur di desa pesinggahan Kecamatan Dawan
Klungkung Bali. E-jurnal Medika, Vol 5 no. 6
Susilowati. Kuspriyanto, 2016. Gizi dala daur kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama
Tristiadi FA. Faktor-Faktor Yang Berhbungan Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta:
Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta; 2016.
3
JURNAL REFLEKSI KRITIS
PEMBELAJARAN PRAKTIK KEBIDANAN HOLISTIK
PADA PRA NIKAH
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam capaian pembelajaran tersebut adalah:
Harus melakukan capaian target secara maksimal dan sesuai buku panduan.
Saya mengidentifikasi sumber informasi menarik dalam topik pembelajaran ini adalah:
Topik ini menyangkut tentang asuhan yang akan diberikan pada klien pra nikah yang berguna untuk
meningkatkan pengetahuan calon pengantin dalam status gizi dan kesehatan reproduksi agar dapa
mempersiapkan generasi yang berkualitas.
Capaian pembelajaran yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah:
Dapat menyelesaikan capaian target sesuai dengan buku panduan dengan tepat waktu.
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui:
Asuhan kebidanan pada pada klien pra nikah saat selama bertugas maupun ketika sudah
bekerja
Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses pembelajaran saya
adalah:
Tidak ada masalah yang saya rasakan selama proses pembelajaran.
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik ini adalah,
dan Saya berencana untuk membahasnya melalui:
Tidak ada masalah serius yang kami temui selama proses pembelajaran, sehingga tidak ada rencana
khusus untuk mengatasinya.
C. Refleksi Kritis pada Pembelajaran melalui Literatur dengan menggunakan Lembar Kerja
EBM (Evidence Based Medicine) Terapi
2. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat diterapkan)
dalam praktik sehari-hari?