Jawab: 1.Melalui konferensi uni yang dilakukan secara bergilir di Jakarta dan di
Belanda namun upaya penyelesaian ini mengalami kegagalan dan pemerintah
mengajukan permasalah ini ke sidang majelis umum PBB
2.Namun upaya diplomasi melalui forum PBB terus mengalami kegagalan
3. sehingga Indonesia kemudian mengambil di jalan diplomasi aktif dan efektif yang
puncaknya dilakukan konferensi Asia Afrika, yang merupakan langkah yang efektif
dalam menggalang kekuatan untuk menyokong perjuangan diplomasi Indonesia di
tingkat internasional yang memaksa Belanda melunakkan sikapnya dan mau
berunding di bilateral untuk menyelesaikan permasalahan irian barat, namun dengan
jalur mediasi ini juga masih mengalami kegagalan dan belum mengembalikan irian
barat sepenuhnya kepada Indonesia.
4. Indonesia kembali melakukan aksi aksi pembebasan irian barat seperti
pengambilalihan semua perusahaan milik Belanda di Indonesia oleh kaum buruh
5. melalui jalur konfrontasi militer dengan mencari bantuan senjata ke luar negeri.
Sing ke Belanda mulai menyadari bahwa jika irian barat tidak diserahkan ke Indonesia
secara damai maka Indonesia akan menempuh dengan kekuatan militer.
6. Pengeluaran tri komando rakyat (TRIKORA)
7. Selanjutnya Indonesia melakukan perjanjian new York pada tanggal 1 Mei 1963,
sebagai tindak lanjut dari perjanjian new York pemerintah Indonesia melaksanakan
tugas untuk melaksanakan act free choice atau penentuan pendapatan rakyat
(PEPERA) singa pada sidang umum PBB ke-24 menerima hasil Pepera yang telah
dilakukan Indonesia karena sesuai sudah sesuai dengan isi perjanjian new York
sehingga saat itu Indonesia secara de facto dan de jure memperoleh kembali irian
barat sebagai negara kesatuan Republik Indonesia.
10. TAHAPAN AKHIR PROSES SEHINGGA IRIAN BARAT/PAPUA KEMBALI KE INDONESIA
ADALAH
Jawab: Tahap akhir dari kembalinya irian barat ke Indonesia yaitu pemerintah
Indonesia melaksanakan tugas untuk melaksanakan act free choice/penentuan
pendapatan rakyat (PEPERA) pemerintah Indonesia menjalankan dalam tiga tahap
yang kemudian dibawa oleh duta besar New York untuk dilaporkan ke sidang umum
PBB pada tanggal 19 november 1969 menerima hasil Pepera yang telah dilakukan
Indonesia karena sudah sesuai dengan isi perjanjian New York sehingga saat itu
Indonesia kembali memperoleh irian barat secara de facto dan de jure.
11. KONFRONTASI INDONESIA DENGAN MALAYSIA TERJADI KARENA.?
Jawab: konfrontasi terhadap Malaysia terjadi karena munculnya keinginan Tengku
Abdul Rahman dari persekutuan tanah Melayu dan Lee Kwan yu dari republik
Singapura untuk menyatukan kedua negara tersebut menjadi federasi Malaysia.
Presiden Soekarno menentang pembentukan federasi Malaysia karena dianggap
sebagai bagian dari rencana Inggris untuk mengamankan kekuasaannya di Asia
tenggara (Boneka Inggris) yang dianggap sebagai proyek neokolonialisme Inggris yang
membahayakan revolusi Indonesia.
12. BAGIMANA PKI MENYIKAPI TERJADINYA KONFRONTASI INDONESIA-
MALAYSIA……………………….?
Jawab: politik konfrontasi terhadap Malaysia dianggap proyek neokolonialisme telah
menyebabkan pemerintah Soekarno semakin keras melancarkan politik yang anti
imperialisme dan anti kolonialisme yang memusuhi negara-negara barat politik
presiden Soekarno ini membuat kecenderungan negara Indonesia ikut bekerja dalam
negara-negara komunis yang di yang dimanfaatkan oleh PKI
Tindakan pemerintah Soekarno yang mengakibatkan hilangnya dukungan luar negeri
mengakibatkan negara-negara komunis seperti Rusia republik Rakyat Cina Korea
Utara dan lain-lain mendapat peluang untuk menanamkan pengaruhnya di Indonesia
sehingga timbullah poros Jakarta. Di dalam negeri PKI telah memanfaatkan politik
konfrontasi terhadap Malaysia serta pelaksanaan dwikora disambut baik oleh PKI dan
menyusun pasukan sukarelawan PKI ke daerah-daerah perbatasan dengan Malaysia
dan peristiwa ini dimanfaatkan PKI untuk mendekatkan Indonesia dengan negara
komunis
13. PASCA DEKRIT PRESIDEN DITERAPKANLAH KEBIJAKAN EKONOMI HERORDERING
EKONOMI. JELASKAN MAKSUD HERORDERING EKONOMI !
Jawab: herordering ekonomi adalah kebijakan di mana alat-alat produksi dan
distribusi yang vital harus dimiliki dan dikuasai oleh negara atau minimal di bawah
pengawasan negara negara dan peranan pemerintah dalam ekonomi semakin
menonjol dan pengaturan ekonomi berjalan dengan sistem komando
14. KONDISI EKONOMI YANG BURUK MASA DEMOKRASI LIBERAL BERUSAHA DIPERBAIKI
PEMERINTAHAN PRESIDEN SOEKARNO DENGAN MELAUKAN BEBERAPA TINDAKAN
YAITU:
1. Membentuk Dewan Perancang Nasional ( Depernas) dan Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas)
Bertugas menyusun overall planning yang meliputi bidang ekonomi kultural dan
mental.
Penyusunan program berupa pola pembangunan nasional yang disebut sebagai pola
pembangunan semesta berencana dengan mempertimbangkan faktor pembiayaan
dan waktu pelaksanaan pembangunan.
Dan Depernas pada tahun 1963 diganti dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional yang bertujuan menyusun rancangan pembangunan jangka panjang dan
jangka pendek baik nasional maupun daerah serta mengawasi laporan pelaksanaan
pembangunan dan menyiapkan dan menilai mandataris untuk MPRS
2. Kebijakan sanering
Bertujuan mengurangi banyaknya uang yang beredar untuk kepentingan perbaikan
keuangan dan perekonomian negara, uang kertas pecahan Rp500,00 dan Rp 1.000,00
Diturunkan nilainya menjadi Rp50,00 dan Rp100,00 serta pembekuan sebagian
simpanan pada bank yang nilainya diatas Rp25.000, 00
3. Pembentukan panitia 13
Yang menghasilkan deklarasi ekonomi atau dekon sebagai strategi dasar ekonomi
Indonesia dalam rangka pelaksanaan ekonomi terpimpin yang bersifat nasionalis
demokratis dan bebas dari imperialisme
4. Meningkatkan perdagangan dan mendapatkan devisa kredit atau kredit impor
jangka panjang dan Menteri Bank sentral Yusuf Muda memanfaatkan devisa kredit ini
sebagai different payment khusus untuk menghimpun dan menggunakan dana
revolusi dengan cara melakukan pungutan terhadap perusahaan dan perseorangan
yang memperoleh fasilitas kredit antara Rp.250 juta sampai 1 milyar
15. RUMUSKAN MINIMAL 2 KESIMPULAN TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN/DINAMIKA
POLITIK INDONESIA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1965)
Jawab: 1. Periode demokrasi terpimpin dimulai dengan lahirnya dekrit Presiden pada
5 Juli 1959 yang berisi beberapa kebijakan, namun kebijakan tersebut melebihi
wewenang presiden sehingga membuat pemerintahan pada demokrasi terpimpin
bersifat otoriter
2. Pada Masa Demokrasi Terpimpin peranan lembaga eksklusif jauh lebih kuat
dibandingkan dengan peranannya di masa sebelumnya. Peranan dominan lembaga
eksklusif tersentralisasi di tangan presiden Soekarno. Lembaga eksklusif mendominasi
sistem politik, dalam arti mendominasi lembaga-lembaga tinggi negara lainnya
melakukan pembatasan atas kehidupan politik. Partai politik dibatasi dengan hanya
memberi peluang berkembangnya partai ideologi NASAKOM
KERJAKAN DI GC YA………………………………