Anda di halaman 1dari 5

Overstek D16 (di Coating)

Sambungan CL
Kubus Beton K300 100x100x100 cm profil
Timbunan batu perata (crop) Overstek D16 (di Coating)
Sambungan
Capping Beam Beton K300 Tulangan D16-200
Kubus Beton K300 100x100x100 cm Profil
+6.00 Waterstop Geotextile non Woven 250gr/m
CCSP W-350 TYPE B, P: 10M 0.50 1.79 6.00 5.36
Kubus Beton K300 200x100x100 cm Profil
Kubus Beton K300 100x100x100 cm
+4.00 Timbunan batu perata (crop)
+4.00
+2.00
±0.00 Matras Bambu
lapis Geotextile non Woven 250gr/m
Cerucuk Bambu 2m
-2.00
-4.00
BIDANG PERSAMAAN -6.00
TOP ELEVASI RENCANA

0.00
JARAK
0.50 6.50 6.00 2.00 1.50

Gambar 1. 3 Desain Perencanaan Turap di sisi barat

Pada sisi timur diberikan beton kubus berukuran 1 x 1 meter yang disusun hingga lebar
14 meter dan pada isi barat diberikan tanah timbunan pilihan dengan lebar 14 meter. Pada sisi
barat diberikan timbunan pilihan dengan tinggi timbunan bervariasi di area darat.

1.2.2 Data Primer


Data primer yang digunakan dalam Analisis Review Desain Tanggul Muara Sungai
Bogowonto adalah 4 bor-log yang berada di sisi timur dan barat muara sungai. Berikut adalah
rekap hasil bor-log. Berdasarkan hasil pengujian di lapangan dan laboratorium, tanah di area
tersebut didominasi oleh tanah jenis pasiran dengan kedalaman muka air tanah antara 1-1,5m.
Tanah yang relative stabil terdapat pada kedalaman 4-6m.

Tabel 1. 1 Rekap Hasil bor-log

Bore Kedalaman N-SPT


Hole (m) Rata-rata
0.00 - 2.00 6
2.00 - 4.00 8
4.00 - 6.00 11
BH-01 6.00 - 8.00 70
8.00 - 10.00 75
10.00 - 12.00 55
12.00 - 14.00 67
Tabel 1.1 Rekap hasil bor-log (lanjutan)

Bore Kedalaman N-SPT


Hole (m) Rata-rata
0.00 - 2.00 7
2.00 - 4.00 7
4.00 - 6.00 36
BH-02 6.00 - 8.00 48
8.00 - 10.00 48
10.00 - 12.00 58
12.00 - 14.00 60
0.00 - 2.00 4
2.00 - 4.00 50
4.00 - 6.00 54
BH-03 6.00 - 8.00 49
8.00 - 10.00 54
10.00 - 12.00 55
12.00 - 14.00 60
0.00 - 2.00 3
2.00 - 4.00 25
4.00 - 6.00 20
BH-04 6.00 - 8.00 36
8.00 - 10.00 54
10.00 - 12.00 52
12.00 - 14.00 59

Tabel 1.2 adalah hasil pengujian yang dapat dari hasil pengujian di laboratorium untuk
mendapatkan indeks parameter tanah pada kedalaman tertentu. Berikut juga diberikan
dokumentasi yang dilakukan kegiatan soil investigation berupa pengujian NSPT pada sisi barat
dan sisi timur Muara Sungai Bogowonto.
Tabel 1. 2 Rekap Pengujian Laboratorium

1.2.3 Stratifikasi Lapisan Tanah


Stratifikasi tanah adalah penggambaran jenis lapisan tanah yang didapat dari data bor-
log. Hasil stratifikasi tanah pada Analisis Review Tanggul Muara Sungai Bogowonto yang
berada di sisi timur dan barat Muara Sungai Bogowonto adalah sebagai berikut.

Gambar 1. 4 Stratifikasi Lapisan Tanah

Berdasarkan data tanah yang ada, kedalaman turap tanpa angker di sisi timur terletak
di kedalaman 5 meter dan kedalaman turap tanpa angker di sisi barat terletak di kedalam 1 – 8
meter sesuai dengan tinggi timbunan pilihan yang diberikan.
1.2.4 Data Properties Tanah
Tabel 6. 3 Hubungan antara jenis tanah dan Poisson Ratio (Bowles, 1977)

Tabel 1. 4 Korelasi nilai modulus elastisitas dengan jenis tanah (Look, 2007)
Tabel 1. 5 Data Properties Tanah

Kedalaman c E ɣsat ɣb k
Titik Jenis Tanah ø (˚) ѵ
(m) (kN/m2) (kN/m) (kN/m³) (kN/m³) (m/hari)
Timbunan
Pilihan CBR - 5 27 30000 0,3 17 18 0,0864
10%
BH-01 Pasir Sedang,
0-6 5 24 10000 0,3 18 17 0,864
Hitam
Pasir Kasar,
6 - 14 5 43 40000 0,3 22 21 0,864
Hitam
Timbunan
PilihanCBR - 5 27 30000 0,3 17 18 0,0864
10%
BH-02 Pasir Sedang,
0-6 5 28 23000 0,3 17 16,5 0,864
Hitam
Pasir Kasar,
6 - 14 5 43 43000 0,3 22 21 0,864
Hitam

Beton - 10 30 30000 0,25 24 24 0

Pasir Sedang,
BH-03 0-6 5 30 37000 0,3 17,5 16 0,864
Hitam
Pasir Kasar,
6 - 14 5 38 43000 0,3 22 21 0,864
Hitam

Beton - 10 30 30000 0,25 24 24 0

Pasir Sedang,
BH-04 0-6 5 27 21000 0,3 17,5 16 0,864
Hitam
Pasir Kasar,
6 - 14 5 30 42000 0,3 22 21 0,864
Hitam

Berdasarkan data borelog (BH-1, BH-2, BH-3, dan BH-4) dari soil investigation tahun
2021, dilakukan korelasi dan intepretasi nilai N-SPT pada parameter Modulus Elastisitas dan
Poisson Ratio yang nantinya akan digunakan pada Analisis Turap Tanpa Angker dan Analisis
Numeris dengan bantuan software Plaxis V 8.6.

1.2.5 Kriteria Pembebanan


Analisis stabilitas lereng harus mempertimbangkan beban hidup (live load), beban mati
(dead load) dan gempa sesuai peruntukan lereng galian dan timbunan. Beban tambahan
(surcharge load) 10 kN/m2 harus ditetapkan untuk memperhitungkan beban yang bekerja pada
permukaan atas lereng kecuali ada persyaratan lain sesuai peruntukannya.

1.2.5.1 Beban Lalu Lintas


Beban lalu lintas ditambahkan pada seluruh lebar permukaan jalan dan besarnya
ditentukan berdasarkan kelas jalan yang diberikan pada tabel dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai