Anda di halaman 1dari 8

Nama : Windy Purnama Indah Nasution

Mata kuliah : Sosiologi


Kelas :IB
Dosen : Drs.Zainuddin Harahap, M.Kes
Jur : D-IV Keperawatan

Macam – macam Kelompok Sosial

1. In-Group

In Group adalah kelompok sosial yang terbentuk dengan anggota dari asal muasal seseorang
menjadi bagian daripada syarat terbetuknya kelompok sosial. Mutlak dilakukan demi mencapai
suatu tujuan yang telah menjadi dasar terbetuknya organisasi/paguyuban daripada kelompok itu
berasal.

Merupakan Kelompok sosial dengan anggota individu yang mengidentifikasikan dirinya


dengan kelompok sosialnya. Sifat-sifat ingroup umumnya berdasarkan adanya faktor rasa
simpati , dan selalu mempunyai perasaan yang dekat dengan anggota-anggota dalam kelompok.

Contoh yang bisa diberikan dengan kelompok sosial in group antara lain sebagai berikut;

1) Keluarga
2) Suku
3) Perguruan tinggi
4) Pekerjaan/Profesi
5) Kumpulan Guru

Artinya dalam contoh tersebut semua kelompok lain di mana ia tidak termasuk anggotanya
berarti menjadi out group bagi dirinya. Sedangkan dalam in group telah berhasil untuk
mengidentifikasi dari diri mereka sendiri.
2. Out-Group

Out group adalah syarat terbetuknya kelompok sosial yang tidak memandang apapun
terkecuali keyakinan (ideology) dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Dasar pembentukan ini
dilakukan demi tercipatanya relasi dan jaringan sosial yang kuat untuk terwujudnya maksud
tertentu.

Merupakan Kelompok sosial yang oleh individu di dalamnya diartikan sebagai lawan in-
group-nya. Sifat outgroup ini umumnya selalu ditandai adanya sifat kelainan yang berwujud
antagonisme dan antipati sehingga terdapat kaitan erat dengan istilah kami, kita dan mereka.

Contoh Kelompok sosial out group yang mudah ditemukan, antara lain seperti;

1) Kami adalah guru, sedangkan mereka adalah dosen. Kami adalah polisi dan mereka
adalah tentara.
2) IKAM Lampung menjadi salah satu bagian daripada kelompok sosial out group yang ada
di masyarakat. Lantaran yang bisa masuk menjadi anggota organisasi ini bisa berasal dari
daerah mansaja asalkan dari Lampung, selaian itu juga untuk anggotanya tidak harus
orang bersuku Lampung, orang Jawa, Bali, Sunda yang tinggal di Lampung pun bisa
menjadi bagian daripada nggota kelompok ini.
3) Seorang mahasiswa asli Jawa Timur merantau ke Jawa Tengah mereka akan menemui
bahwa in group mereka adalah teman-teman mereka yang berada di ikatan mahasiswa
Jawa Timur dan out group mereka adalah teman mahasiswa lain yang berasal dari luar
Jawa Timur.

3. Kelompok Primer

Kelompok Primer adalah kelompok yang di dalamnya terjadi interaksi sosial, anggota-
anggotanya saling mengenal secara dekat dan berhubungan erat di dalam kehidupan, atau jika
menurut Goerge Homan, kelompok primer adalah sejumlah orang yang terdiri dari beberapa
orang yang seringkali berkomunikasi satu dengan lainnya sehingga setiap orang mampu
berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa perantara.

Contoh Kelompok Primer :


1) Keluarga,
2) RT,
3) Kawan sepermainan,
4) Kelompok agama.
4. Kelompok Sekunder

Kelompok sekunder adalah hubungan sosial yang relatif impersonal dan sementara yang
berorientasi pada tujuan atau tugas dan sering ditemukan dalam lingkungan kerja atau
pendidikan.
Merupakan sekelompok individu yang di dalamnya terjadi interaksi sosial yang tidak secara
langsung, secara berjauhan dan ikatannya kurang erat. Sehingga hubungan ini lebih bersifat
objektif.

Contoh Kelompok Sekunder :


1) Partai politik
2) Himpunan serikat kerja
3) Rekan kerja dalam lingkungan kerja atau siswa, guru
4) Administrator dalam lingkungan pendidikan.

5. Paguyuban

Paguyuban adalah salah satu bentuk kehidupan kolektif dimana anggota-anggotanya


memiliki hubungan kedekatan batin yang kuat, bersifat alamiah, dan kekal.
Paguyuban juga dikenal sebagai gemeinschaft. Ini adalah kelompok sosial yang terdapat
ikatan erat, intim dan harmonis antar anggtanya. Mereka memiliki ikatan batin, dan hubungan
yang berlangsung ini bersifat informal.

Adapun ciri Paguyuban yaitu:


 Intimate, hubungan menyeluruh dan mesra
 Private, hubungan yang sifatnya pribadi dan dengan cakupan yangbtidak rerlalu luas
 Exclusive, hubungan hanya untuk “kita”, dan tidak termasuk orang yang ada di luar
”kita”.

Contoh kelompok social paguyuban :


1) Ikatan kumpulan mahasiswa yang berasal dari kota yang sama
2) Keluarga
3) RT, RW
4) Partai politik berlatar belakangkan agama
5) Kelompok kekerabatan
6) Hubungan antar tetangga pada masyarakat tradisional/pedesaan.
6. Patembayan

Patembayan, sering diterjemahkan sebagai “masyarakat,” adalah mengacu pada asosiasi


di mana kepentingan pribadi adalah pembenaran utama untuk keanggotaan. Bisnis modern
adalah contoh yang baik dari sebuah asosiasi di mana individu berusaha untuk
memaksimalkan kepentingan diri mereka sendiri, dan untuk melakukannya, sebuah asosiasi
untuk mengoordinasikan upaya dibentuk. Spesialisasi peran profesional menyatukan mereka,
dan seringkali otoritas formal diperlukan untuk mempertahankan struktur. Ciri-ciri
kelompok-kelompok patembayan ini termasuk pembagian kerja yang sangat diperhitungkan,
hubungan sekunder yang impersonal, dan institusi sosial yang kuat. Kelompik tersebut
didukung oleh tujuan dan sasaran individu anggotanya.

Patembayan, atau yang biasa disebut dengan gesellschaft, adalah sebuah kelompok sosial
yang para anggotanya memiliki kedekatan dan hubungan sosial untuk jangka waktu yang
pendek dan tidak berjalan secara alamiah seperti paguyuban.

Patembayan juga dikenal dengan sebutan gesellschaft, yakni kelompok sosial atau
kehidupan publik yang hanya bersifat sementara dan semu. Bentuk kelompok ini lebih sering
terdapat dalam hubungan atau ikatan perjanjian berdasar pada ikatan timbal balik.

Contoh kelompok social patembayan :

1) Ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah industri maupun pabrik.


2) Yaitu perusahaan, di mana pekerja, manajer, dan pemilik mungkin memiliki
sedikit kesamaan dalam hal orientasi atau kepercayaan, mereka mungkin tidak
terlalu mementingkan nilai-nilai ini dalam proses komersial, tetapi mereka semua
berbagi minat dalam bekerja untuk menghasilkan uang dan itulah yang membuat
bisnis makmur.

7. Membership Group

Istilah dari membership group dan reference group sendiri pada awalnya dikenalkan oleh
seorang sosiolog Robert K. Merton pada tahun 1981. Dimana membership group merupakan
suatu kelompok sosial yang mana setiap anggotanya secara jelas dan pasti merupakan anggota
dan bagian dari kelompok sosial tersebut. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, membership
group merupakan kelompok sosial dimana setiap anggotanya secara fisik menjadi bagian atau
anggota kelompok tersebut.

Membership group juga dikenal sebagai suatu kelompok keanggotaan, dimana pemilihan
atau penentuan anggotanya dapat dilakukan dengan berbagai macam prosedur seperti tes,
wawancara, seleksi, dan lain sebagainya. Para anggota membership group saling melakukan
interaksi dan hubungan satu sama lain untuk membentuk kelompok-kelompok kecil mereka
sendiri. Keanggotaan seseorang dalam membership group biasanya diukur dari interaksi yang
berlangsung dengan kelompok sosial tersebut termasuk dengan para anggota yang lainnya,
dimana menjadi salah satu ciri-ciri hubungan sosial.

Membership group atau kelompok keanggotaan merupakan kelompok sosial yang


menunjukkan bahwa seseorang secara resmi dan secara fisik merupakan bagian dari kelompok
tersebut sebagai seorang anggota. Seseorang dapat dengan mudah di ketahui berasal dari
kelompok sosial mana atau merupakan anggota dari kelompok sosial tertentu dilihat dari tanda
pengenal atau status sosial yang dimilikinya

Contoh Membership Group :

1) Kelompok masyarakat Jawa, Sunda, Batak, dan yang lainnya


Sejak lahir setiap orang telah menjadi bagian atau anggota dari kelompok sosial tertentu.
Sebagai contoh seperti seseorang yang lahir di jawa dan hidup serta tumbuh di jawa,
maka orang tersebut secara otomatis akan menjadi anggota kelompok masyarakat jawa.
2) Kelompok TNI atau POLRI
Kelompok TNI atau kelompok POLRI juga merupakan salah satu contoh dari
membership group, dimana kelompok tersebut memiliki sistem keanggotaan tertentu.

8. Reference Group

Apabila membership group dikenal sebagai kelompok keanggotaan, maka istilah lain dari
reference group adalah kelompok acuan. Soerjono Soekanto juga memberikan pengertiannya
pada reference group, dimana reference group merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran
bagi seseorang yang bukan merupakan anggota kelompok tersebut dalam pembentukan
kepribadian dan pola tingkah lakunya. Ketika seseorang tidak diterima sebagai salah satu
anggota dari suatu kelompok sosial atau membership group, maka orang tersebut
berkemungkinan untuk terobsesi dengan berperilaku menyesuaikan membership group yang
diharapkannya. Oleh sebab itu lah disebut sebagai reference group karena menjadi suatu acuan
seseorang dalam bertingkah laku sebagai seorang non-anggota.

Reference group juga dapat dipahami sebagai suatu kelompok sosial yang mana menurut
pandangan seseorang mereka menerima, mengakui, hingga mengidentifikasikan diri mereka
sendiri sebagai bagian dari kelompok sosial tersebut tanpa harus menjadi anggotanya.
Reference group sendiri memiliki dua bentuk, yaitu:

 Tipe normatif – Tipe normatif merupakan sebuah penentuan dasar-dasar bagi kepribadian
seseorang dalam perkembangan kehidupannya.
 Tipe perbandingan – Tipe perbandingan berarti bahwa kelompok sosial menjadi suatu
pegangan bagi seseorang atau individu untuk menilai kepribadiannya masing-masing.

Reference group merupakan kelompok sosial yang dijadikan sebagai suatu acuan bagi
seseorang yang bukan anggota dalam membentuk pribadi dan perilakunya. Ini berarti bahwa
seseorang yang bukan merupakan anggota kelompok mendapat pengaruh dari suatu kelompok
yang diinginkannya. Dimana orang tersebut akan menjalin ikatan batin dan terus berupaya untuk
menyesuaikan diri atau mengidentifikasi diri sendiri sesuai dengan  kelompok sosial tersebut.
Kondisi tersebut terjadi juga karena adanya suatu pandangan atau kepercayaan bahwa kelompok
sosial tersebut dapat membantu mengembangkan kehidupannya.

Contoh Reference Group:

1) Kelompok Keagamaan
Menurut salah satu sumber menyatakan bahwa dalam kenyataan sosial, jumlah anggota
masyarakat yang termasuk dalam reference group relatif banyak, terutama menyangkut
kelompok keagamaan.
2) Kegagalan menjadi bagian kelompok tertentu
Ketika seseorang gagal dalam usahanya menjadi bagian atau anggota kelompok tertentu,
tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk terus berperilaku menyesuaikan dengan
para anggota kelompok tersebut.

9. Kelompok Formal

Kelompok formal (formal group) adalah suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan
dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. 
Merupakan kelompok yang di dalamnya terdapat peraturan seperti Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang biasanya disebut AD/ART.  Kelompok ini mempunyai
peranan (hierarki), pembagian kerja jelas dan terstruktur.

Contoh kelompok formal :


1) Kelompok kerja
2) Departemen kecil, dan tim proyek
3) Organisasi mahasiswa
4) Organisasi kepemerintahan
5) Perusahaan yang memiliki AD/ART, OSIS, dan lainnya.
10. Kelompok Informal

Kelompok informal adalah kesatuan hidup manusia yang tidak mempunyai struktur dan
organisasi tertentu. 
Merupakan kelompok yang terbentuknya melalui proses interaksi yang dilakukan berulang
kali, terdapat daya tarik, dan kebutuhan individu. Individu yang ada dalam kelompok ini
biasanya tidak mempunyai strukturisasi dan peran yang baik dalam keanggotaan kelompok sosial
tersebut. Tugas masing-masing individu hanya dibagi berdasa kekeluargaan dan perasaan
simpati.

Contoh kelompok sosial informal :


1) Kelompok arisan
2) Persatuan ibu rumah tangga.
3) Klik (clique) yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul
dalam kelompok-kelompok besar.

11. Kelompok Okupasional

Kelompok Okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakinmemudarnya fungsi


kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanyamemiliki pekerjaan yang sejenis.

Kelompok Okupasional yang merupakan kelompok yang terdiri dari orang – orang
yangmelakukan pekerjaan sejenis. Kelompok – kelompok semacam ini kemudian sangat
besarperanannya di dalam mengarah kepribadian seseorang ( terutama yang menjadianggotanya).

Dengan demikian bekembannya masyarakat, pengkhususan dikembangkansecara ilmiah dan


dipusatkan kepada lembaga – lembaga tertentu.Salah satu akibat dari terpenuhnya kepentingan –
kepentingan itu, baik yang bersifatmaterial maupun spiritual, adalah munculnya kelompok –
kelompok volunter.

Contoh dari kelompok okupasional :

1) Kelompok profesi, seperti asosiasi sarjanafarmasi,


2) Ikatan Dokter Gigi Indonesia, dan lain-lain.
12. Kelompok Volunter

Kelompok Volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan yangsama, namun


tidak mendapatkan atensi dari masyrakat. Melalui kelompok inidiharapkan akan dapat memenuhi
kepentingan anggotanya secara individual tanpamengganggu kepentingan masyarakat
secara umum.

Kelompokvolunter mencakup orang – orang yang mempunyai kepentingan sama, namun


tidakmendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya tadi.
Dengandemikian, maka kelompok – kelompok volunter akan dapat memenuhi kepentingan –
kepentingan anggotanya secara individual, tanpa menggangu kepentingan masyarakatsecara
umum.Kelompok – kelompok volunter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan –
kepentinganprimer. Kepentingan primer harus dipenuhi, karena manusia harus dapat hidup
wajar.

Contoh dari kelompok volunteer:

1) Organisasi-organisasi bernafaskan budayaatau agama seperti Front Pembela Islam atau


yang biasa kita sebut dengan FPI.
2) Kelompok yang keanggotaanya berbentuk relawan seperti Palang Merah baik itu skala
Internasional atau Indonesia, kelompok amal, kelompok yayasan panti asuhan, kelompok
pengajar relawan, kelompok pecinta alam, kelompok pemerhati lingkungan, relawan
internasional, relawan internasional, relawan bencana alam dan masih banyak lagi.
3) Kelompok volunter ini mencakup berbagai aspek dari kehidupan yang ada di tengah
masyarakat.
4) Cakupan yang dari kelompok volunter ini dapat mencakup dari pendidikan, kesehatan,
pemerhati lingkungan, serta tujuan sosial lainnya yang dapat memberikan perubahan
dalam kehidupan masyarakat baik itu untuk jangka pendek maupaun jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai