Makalah Agama Kelompok 2 Tentang Pandangan Islam Terhadap Aids (New)
Makalah Agama Kelompok 2 Tentang Pandangan Islam Terhadap Aids (New)
Dosen Pengampu:
WAHYU HIDAYAT, S.Ag. M,Pd.i
Kelompok 2:
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi 3
2.2 Tinjauan AIDS Menurut Hukum Islam 4
2.3 Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS 4
2.4 Titik Pandang Islam dalam Masalah HIV/AIDS 5
2.5 Manfaat dan Madhorot 6
2.6 Penyebab dan Penularannya 7
2.7 Gejala Klinis 13
2.8 Pencegahan 14
2.9 Tawaran Solusi Islam penanganan HIV/AIDS 15
2.10 Pengobatan 18
BAB III PENUTUP 19
3.1 Kesimpulan 19
3.2 Saran 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat
kecil sampai masyarakat elit. AIDS adalah penyakit ganas dan mematikan yang
belum ada obat untuk penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS
sangat mengancam kehidupan di dunia. Penularan AIDS sangat sederhana, bisa
melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas, menyeramkan bukan?? Hal-hal di
atas adalah pandangan AIDS secara umum, bagaimanakah pandangan agama
terhadap virus ini??
AIDS adalah suatu penyakit akibat dari perbuatan yang dibenci
Allah SWT, AIDS sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuatan seperti
prilaku seks bebas yang menyimpang seperti homo atau lesbian, yang sering
mendatangkan virus ini, hukumnya haram. Tidak mengherankan lagi AIDS
telah menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, selain karena obat
yang belum ada, tetapi juga penyebaran virus HIV terjadi sangat cepat perihal
seks bebas yang menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat.
Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu,
bahkan mereka memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-
undang yang mengesahkan pernikahan sejenis di Negara mereka. Lain halnya
di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di
Indonesia dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang
tidak terikat hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan
jenis maupun sesama jenis, hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As, yang
sesuai pada firman Allah SWT:
“Dan(kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya,
“Mengapa kamu melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah
melampiaskan syahwatmu kepada sesama laki-laki bukan kepada perempuan.
Kamu merupakan kaum yang melampaui batas. “usir mereka (Luth dan
pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami selamatkan dan pengikutnya
kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan batu.” (surah al-A’raf
ayat:80-84)
“Sebenarnya Allah telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa
kejadian sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena
kaum Luth adalah orang yang bergelimang dengan kejahatan dan
kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji yaitu laki-laki
kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan perempuan.
Sehingga Allah melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan negeri
tersebut. Negeri tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth
itu” firman Allah dalam Al-Qur’an
Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali
untuk orang yang aniaya. (surah Hud ayat:83)
Seperti Firman Allah, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun
terjadi karena ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun Allah tidak akan
memutus rahmatnya kepada hambanya yang mau bertaubat, begitu indahnya
Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang benar.
Dengan adanya penyakit AIDS, kita sebagai hambanya diingatkan untuk
selalu memikirkan apa yang akan kita lakukan, “Bertaubatlah hai hamba Allah,
karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula
obatnya, kecuali penyakit satu (pikun)”. Islam memberikan tuntunan dalam
pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara fisik melalui
medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin bukan obat
penyembuh hanya penghambat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi
saat ini yaitu ARU (Anti Retro Viral) dan secara psikis melalui kesabaran,
taubat, tagarrubilallah (dzikirullah dan berdo’a). Sedangkan secara sosial
melalui penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama
keluarganya.
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an
sebagai petunjuk agar kita tetap selalu dijalan Allah SWT. Karena telah banyak
kejadian dan peristiwa yang di kisahkan oleh AL-Qur’an lewat Nabi-nabi
dan Rasul-rasul Allah. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang
sholeh. Aammiinn...
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan AIDS
2. Untuk mengetahui pandangan islam terhadap AIDS
3. Untuk mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS
4. Untuk mengetahui cara penularan AIDS
1.3. Manfaat
1. Mengetahui yang dimaksud dengan AIDS
2. Mengetahui tinjauan hukum AIDS menurut islam
3. Mengetahui manfaat dan madharat dari AIDS
4. Mengetahui cara penularan AIDS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
1. Secara Umum
AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat untuk
penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam
kehidupan di dunia. Penularan AIDS sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum
suntik, serta sex bebas.
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya
didapat bukan keturunan. Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah
kekurangan, dan Syndrome yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara
terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan
atau merusak system kekebalan tubuh manusia melalui HIV (Human Immune
Virus).
2. Menurut Pandangan Islam
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci Allah SWT,
AIDS sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku seks
bebas yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan
virus ini, hukumnya haram.
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV (mungkin
hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi
HIV akan menjadi karier selama hidupnya, firman Allah SWT yang berbunyi:
“dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit
kelaparan, ketakutan,…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang
sabar.” (Al-Baqarah:155)
" Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan
tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri.” (QS.
Yunus: 44).
Penyakit HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah
merupakan penyakit "Kutukan Tuhan" sebagaimana pandangan sebagaian
masyarakat. Melainkan penyakit biasa sebagaimana penyakit-penyakit lainnya.
Penyakit HIV-AIDS diatas lebih banyak di takuti oleh masyarakat karena
hingga saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Penyakit tersebut muncul
dikarenakan perbuatan manusia yang melanggar terhadap syari'ah yang telah di
tetapkan.
“Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu
haram.” (HR. Abdullah Ibnu Umar)
”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. ( QS. Al-Isra’: 32).
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak
usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak
akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :
1. Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak mengadakan hubungan
seksual).
2. Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
3. Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
4. Makan dan minum.
5. Gigitan nyamuk dan serangga lain.
6. Sama-sama berenang di kolam renang
Menurut WHO (1996), terdapat beberapa cara dimana HIV tidak dapat
ditularkan antara lain:
1. Kontak fisik
Orang yang berada dalam satu rumah dengan penderita HIV/AIDS, bernapas
dengan udara yang sama, bekerja maupun berada dalam suatu ruangan dengan
pasien tidak akan tertular. Bersalaman, berpelukan maupun mencium pipi,
tangan dan kening penderita HIV/AIDS tidak akan menyebabkan seseorang
tertular.
2. Memakai milik penderita
Menggunakan tempat duduk toilet, handuk, peralatan makan maupun peralatan
kerja penderita HIV/AIDS tidak akan menular.
3. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya.
4. Mendonorkan darah bagi orang yang sehat tidak dapat tertular HIV.
2.7. Gejala Klinis
Menurut KPA (2007) gejala klinis terdiri dari 2 gejala yaitu gejala mayor
(umum terjadi) dan gejala minor (tidak umum terjadi) :
1. Gejala mayor :
a. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
e. Demensia/ HIV ensefalopati
2. Gejala minor :
a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b. Dermatitis generalisata
c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang
d. Kandidias orofaringeal
e. Herpes simpleks kronis progresif
f. Limfadenopati generalisata
g. Retinitis virus Sitomegalo
2.8. Pencegahan
1. Secara Umum
Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi melalui
ceramah agama, khotbah, pengajian, seminar, lokakarya, dan lain-lain. Firman
Allah s.w.t.:
“serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantulah pula dengan cara yang baik….” (An-Nahl:25)
2. Secara Khusus
Memperkenalkan metode A, B, C, dan D, yakni:
a. Abstain → bagi remaja dan belum menikah
b. Be faithful → setia terhadap pasangan
c. Condom → selalu menggunakan kondom
d. Drugs → tidak menggunakan alat suntik bekas pengidap HIV/AIDS.
2.10. Pengobatan
Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Arba’ah:
“berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit,
kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu (pikun).”
3.1. Kesimpulan
Agama Islam menuntut manusia kearah kesempurnaan, kebahagiaan, dan
kesejahteraan hidup lahir dan bathin, baik didunia maupun diakhirat nanti.
Agama Islam memberikan petunjuk kepada umat manusia dalam upaya
menghadapi cobaan dan tantangan hidup termasuk dalam mengahdapi penyakit
yang menjadi sebab kesengsaraan dan penderitaan. AIDS atau Acquired
Immune Deficiency Syndrom adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan
oleh virus yang disebut HIV. Virus ini mengakibatkan penurunan daya tahan
tubuh seseorang sehinga penderita dapat meninggal. Penularan penyakit ini
melalui transfusi darah jarum suntik/ alat tusuk lainnya yang sudah tercemar
virus HIV, oleh karena itu kegiatan penyuluhan merupakan aspek yang sangat
penting. Melalui pendekatan kesehatan keluarga pendekatan kesehatan social.
Islam memandang HIV/AIDS sebagai masalah kesehatan, karena
penyakit AIDS memang berbahaya (dharar) lantaran menyebabkan lumpuhnya
sistem kekebalan tubuh. Berbagai penyakit akan mudah menjangkiti
penderitanya yang ujung-ujungnya adalah kematian. Padahal Islam adalah
agama yang melarang terjadinya bahaya (dharar) pada umat manusia.
Rasulullah SAW bersabda,"Tidak boleh menimpakan bahaya pada diri sendiri
dan juga bahaya bagi orang lain dalam Islam (laa dharara wa laa dhiraara fi
al-islam)." (HR Ibnu Majah no 2340, Ahmad 1/133; hadits sahih). Namun
Islam juga memandang HIV/AIDS sebagai masalah perilaku, karena
HIV/AIDS pada sebagian besar kasusnya berawal dan tersebar melalui perilaku
seks bebas yang menyimpang, seperti lesbianisme, gay, biseksual, dan
transgender. Semua perilaku ini adalah perbuatan kotor dan tercela dalam
pandangan Islam. Semuanya adalah tindakan kriminal yang layak mendapat
hukuman yang tegas.
3.2. Saran
Saran dari pembuatan makalah ini adalah supaya para pemuda lebih
meningkatkan pengetahuannya dalam ilmu agama yang akan menjadikan iman
seseorang mennjadi kokoh. Sehingga dengan adanya iman yang kokoh ini maka
kita sebagai para pemuda InsyaAllah tidak akan pernah goyah sedikut pun
terhadap hal-hal yang dilarang oleh Allah. Serta:
1. Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah
2. Menghindari hubungan seksual dengan orang dengan orang yang
mempunyai pasangan seksual banyak.
3. Menghindari hubungan seksual dengan mereka yang mempunyai resiko
tinggi menularkan Aids.
4. Menggunakan kondom saat sedang melakukan hubungan seksual.